Anda di halaman 1dari 10

PENGUKURAN

KINERJA DI
PEMERINTAH
——
MARN A (210 2222 35)
UN IVER SIT AS MUHAMMADIY YAH SINJAI
PENGUKURAN KINERJA
DAN FUNGSI
PENGENDALIAN
Membagi fungsi pengendalian menjadi dua jenis yaitu
pengendalian formal dan informal. Pengendalian
formal dilakukan melalui saluran komunikasi formal
berupa aktivitas-aktivitas resmi organisasi yang
bersifat rutin, seperti Perumusan strategi,
perencanaan strategi, penganggaran, operasional
anggaran, dan evaluasi kinerja pengendalian informal
dilakukan melalui jalur komunikasi informal seperti
komunikasi langsung pertemuan informal, diskusi,
memo, observasi ke lapangan, jamuan atau disebut
juga melalui metode manajemen by walking around
LANJUTAN
Konsep dan filosofi pengendalian aktivitas tidak hanya relevan diterapkan untuk organisasi bisnis, akan tetapi
juga dapat diadopsi pada organisasi sektor publik. Contoh penerapan dari pengendalian aktivitas pada organisasi
sektor publik adalah diterapkannya penganggaran berbasis kinerja pada pemerintah daerah pelaksanaan
anggaran berbasis kinerja dimulai sejak dikeluarkannya Kemendagri nomor 29 tahun 2002 titik penganggaran
kinerja menghendaki dikaitkannya setiap mata anggaran dengan program, kegiatan, dan target kinerja. Anggaran
dikeluarkan untuk mendanai atau membiayai program dan kegiatan serta setiap program dan kegiatan memiliki
ukuran dan target kinerjanya. Oleh karena itu konsep pengendalian aktivitas menuntut adanya sistem pengukuran
kinerja. Jadi keterkaitan antara sistem pengukuran kinerja dan sistem pengendalian manajemen adalah bahwa
sistem pengukuran kinerja merupakan bagian dari fungsi pengendalian manajemen
KESESUAIAN DESAIN PENGUKURAN KINERJA
DENGAN DESAIN SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Pengukuran kinerja merupakan alat bagi manajemen untuk
menilai keberhasilan organisasi titik dalam organisasi sektor
publik keberhasilan organisasi Dinilai dari kemampuan
organisasi dalam menyediakan pelayanan publik yang murah
dan berkualitas. Apabila organisasi sektor publik tersebut
mampu menyediakan pelayanan publik yang murah dan
berkualitas, maka organisasi tersebut akan memperoleh
kepercayaan dan dukungan publik.
LANJUTAN
Kepercayaan dan dukungan
publik ini penting bagi
organisasi sektor publik karena
merek a ak an
mempertanggungjawabk an
kepada publik atas penggunaan
dana yang diperolehnya dari
publik. Mengukur k eberhasilan
organisasi sektor publik
tidaklah mudah seper ti
mengukur keberhasilan pada
organisasi bisnis.
KONSEP VALUE FOR MONEY PADA PENGUKURAN
KINERJA
Konsep value for money merupakan konsep untuk mengukur ekonomi, efektivitas,
dan efisiensi kinerja program, kegiatan dan organisasi. Konsep yang penting dalam
organisasi sektor publik sehingga seringkali disebut dengan inti dari pengukuran
kinerja sektor publik. Juga mengandung arti sebagai penghargaan terhadap nilai
uang titik hal ini berarti setiap rupiah harus dihargai secara layak dan digunakan
sebagaimana mestinya selain konsep value for money terdapat juga pendekatan
yang lebih baru dalam manajemen kinerja sektor publik yaitu konsep best partice
dan base value yang merupakan perluasan dari konsep value for money.
KONSEP DASAR : INPUT, OUTPUT DAN OUTCOME

Untuk melakukan pengukuran kinerja, organisasi perlu mengidentifikasi


variabel kunci yang nantinya akan dikembangkan menjadi indikator
kinerja bagi unit kerja yang bersangkutan istilah unit kerja ukuran kerja
pada dasarnya berbeda dengan istilah yang indikator kinerja ukuran
kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara langsung sedangkan
indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung
yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi kinerja
KONSEP BEST VALUE

Konsep best valu e meru pakan perlu asan dari K arakt erist ik ut ama ko n se p base val u e ad al ah
konsep dalam konteks organisasi p en et apan ser an gkaian in dikat o r kine rja u nt u k
pemerintahan konsep base volume meru pakan me ng uku r kin erja u n it ke rja p embe ri l ay an an
su at u konsep yang mewajibkan unit kerja y an g me rup akan un it kerja be st val ue in dikat or
pemerintah pemberi pelayanan publ ik untuk ke rja dit et ap kan u n tu k me nil ai kin e rja dan
memberikan pel ay anan t erbaik pemerintah ke se hat an organ isasi se cara ke se l uru han .
harus mengid entifikasi dan mengel ompo kkan
In dik at o r kin erja y an g d igun akan un t uk men il ai
unit kerja mana y ang termasuk dalam u nit
kin erja o rgan isasi ad al ah in dikat or ot om ot if
kerja best value.
at au hasil sed an gkan ind ikat or o ut p ut dan in pu t
IMPLEMENTASI PENGUKURAN
KINERJA DI PEMERINTAHAN
Mahmudi 2007 menyatakan bahwa manajemen kinerja yang ter integrasi terdiri
atas dua bagian utama yaitu per encanaan kinerja dan penguk uran k inerja
s ejak dikeluark annya UU nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara
terjadi per ubahan mendasar pada sistem penganggar an di Indonesia yaitu
diterapkannya penganggar an terpadu penganggaran berbasis k iner ja, dan
penganggar an dengan perspek tif jangk a menengah titik pada tahun 2 005
Terbitlah Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2 005 tentang pengelolaan
keuangan daerah y ang k emudian diik uti dengan Permendagri nomor 13 tahun
2006 Joule titik Per mendagri Nomor 5 9 tahun 2007 tentang pedoman
pengelolaan keuangan daerah titik menur ut PP Nomor 5 8 tahun 2005 pasal 38
ayat 2 dinyatakan bahwa penyusunan anggaran berdasarkan Prestasi Kerja
dilakuk an berdasark an pencapaian kinerja indik ator kinerja analisis standar
belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal
Thank you
——

Anda mungkin juga menyukai