Anda di halaman 1dari 3

A.

Landasan Yuridis (Wettelijke Grondslag)


Landasan Yuridis (Wettelijke Grondslag) merupakan alas an atau pertimbangan
yang bermaksud bahwa peraturan yang telah dibentuk agar menjadi jalan keluar untuk
permasalahan hukum dan dapat pula mengisi kekosongan hukum dengan
mempertimbangkan peraturan yang sudah ada sebelumnya. Yang kemudian nanti
akan diubah, atau yang akan dicopot guna menjamin kepastian hukum dan juga rasa
keadilan dalam masyarakat.1

Landasan yuridis berkaitan dengan persoalan hukum yang berhubungan


dengan substansi atau materi yang sudah diatur sehingga perlu dibuat peraturan
perundang-undangan yang baru. Beberapa persoalan huikum tersebut yaitu
merupakan peraturan yang telah tertinggal, dan juga peraturan yang yang tumpeng
tindih atau tidak lagi harmonis. Peraturan jenis ini merupakan peraturan yang lebih
rendah dari undang-undang yang menyebabkan daya keberlakuannya lemah,
peratuannya ada tetapi tidak memadai, atau dapat juga peraturannya memang belum
ada sama sekali.

Keberlakuan Yuridis sendiri merupakan keberlakuan suatu norma hukum yang


memiliki daya ikat untuk umum sebagai suatu digma yang dapat dilihat dari
pertimbangan yang memiliki sifat teknis yuridis.

Apabila dilihat menurut pendapat ahli dalam landasan yuridis keberlakuan


hukum yaitu sebagai berikut:

a. Keberlakuan yuridis hukum merupakan norma yang berlaku dengan


ikatannya yang bersifat umum dengan pertimbangan suatu Teknik yuridis
seperti pendapat Jimmy Asshidiqie.2
b. Secara yuridis dapat diartikan peraturan itu sudah ditetapkan menurut data
cara yang sah dan tidak pernah dicabut secara tegas atau dikesampingkan
oleh aturan yang baru seperti pendapat Donald Albert Rumokoy dan juga
Frans Maramis.3

Secara Yuridis, suatu norma hukum dapat dikatakan berlaku apabila:


1
Sri Wahyuni Laia dan Sodialman Daliwu, Urgensi Landasan Filosofis, Sosiologis, Dan Yuridis Dalam
Pembentukan Undang-Undang Yang Bersifat Demokratis di Indonesia, (Jurnal Education and DevelopmentVol.
10, 2022, hlm. 549
2
Jimmy Asshidiqie, Perihal Undang-Undang, (Jakarta: Sinar Grafika, 2015), hlm. 166
3
Donald Albert Rumokoy dan Frans Maramis, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Rajagrafindo Persada,
2014), hlm. 139.
a. Menurut pandangan Hans Kelsen, ditetapkannya sebagai norma hukum yaitu
dilihat berdasarkan norma hukum yang lebih tinggi atau lebih unggul.
b. Menurut pandangan J. H. A. Logemann, norma hukum ditetapkan mengikat atau
berlaku karena menunjukan hubungan keharusan antara suatu kondisi dengan
akibatnya
c. Menurut pandangan W. Zevenbergen, ditetapkan sebagai norma hukum apabila
dilihat menurut prosedur pemmbentukan hukum yang berlaku.
d. Ditetapkan sebagai norma hukum oleh Lembaga yang diberi wewenang..

Landasan Yuridis dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Landasan yuridis dan sudut formal yaitu landasan yuridis yang


memberikan kewenangan bagi instansi/pejabat tertentu untuk membuat
peraturan tertentu; dan
b. Landasan yuridis dan sudut materiil yaitu merupakan memberi dasar
hukum untuk mengatur hal-hal tertentu.4

4
Sri Wahyuni Laia dan Sodialman Daliwu, Urgensi Landasan Filosofis, Sosiologis, Dan Yuridis Dalam
Pembentukan Undang-Undang Yang Bersifat Demokratis di Indonesia, (Jurnal Education and DevelopmentVol.
10, 2022, hlm. 550
Asshidiqie, Jimmy. Perihal Undang-Undang, Jakarta: Sinar Grafika, 2015

Donald Albert Rumokoy dan Frans Maramis, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Rajagrafindo
Persada, 2014

Sri Wahyuni Laia dan Sodialman Daliwu, Urgensi Landasan Filosofis, Sosiologis, Dan
Yuridis Dalam Pembentukan Undang-Undang Yang Bersifat Demokratis di Indonesia, Jurnal
Education and Development Vol. 10, 2022,

Anda mungkin juga menyukai