Disusun oleh :
214441114
I
KATA PENGANTAR
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan guna menyempurnakan makalah ini. Saya mengucapkan terima
kasih kepada Bpk. Muhammad Afifudin selaku Dosen Pedidikan ASWAJA.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................... I
DAFTAR ISI...................................................................................................................................... II
BAB 1.............................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................. 3
1.4 Pengertian ASWAJA........................................................................................................3
1.5 Pengertian Masyarakat.................................................................................................. 3
1.6 Peran Aswaja di Masyarakat.......................................................................................... 3
BAB III............................................................................................................................................. 6
1.7 Kesimpulan..................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................7
II
BAB 1
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui bahwa peran ASWAJA (Ahlussunnah Wal Jamaah)
sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari dan secara turun temurun
telah menjadi patokan bagi sebagian umat. Ahlussunnah wal jamaah
sendiri merupakan aliran teologi yang diklaim berbagai organisasi islam
dan kelompok gerakan islam baik secara redaksional maupun substantif.
Klaim ini terdapat pada laskar jihad Ahlussunnah wal jamaah, Nahdlotul
ulama’, Muhammadiyah, persatuan islam dan. Ironosnya, pemikiran,
pemahaman, sikap, respons terhadap tradisi (budaya) dan haluan
politiknya tidak hanya berbeda tetapi seringkali berlawanan. Aswaja itu di
kalangan warga maupun ulama, masih acapkali dipahami secara parsial,
lokal dan sangat bersperspektif ideologi organisatoris. Kelahiran Aswaja
lebih karena reaksi terhadap Mu’tazilah yang kurang kuat dalam
memegangi sunnah Nabi daripada faktor lainnya, sehingga ia muncul
sebagai antithesis dalam perspektif dialektika Hegel. Ajaran Aswaja itu
dikonstruk oleh al-Asy’ari dan al-Maturidi, tetapi keduanya memiliki
sedikit perbedaan corak pemikiran: pemikiran al-Asy’ari lebih tradisional
sedang pemikiran al-Maturidi lebih rasional. Ajaran Aswaja versi al-Asy’ari
yang tradisional itu dalam dataran praktis diikuti NU, dalam fikih
mengikuti Imam Syafi’i dan dalam tasawuf mengikuti Imam Junaid al-
Baghdadi atau Imam al-Ghazali. Semua pemikiran para imam panutan NU
ini menunjukkan corak moderat, sehingga NU juga moderat tetapi
belakangan ini NU kurang memiliki daya tarik di hadapan masyarakat.
Maka NU perlu merekonstruksi melalui empat tindakan baik menyangkut
1
manajemen dan leadership organisasi, keteladanan bermasyarakat dan
bernegara, sumberdaya manusia dalam berbagai keahlian, dan kekuatan-
kekuatan strategis dalam masyarakat kontemporer.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ahlussunnah wal jamaah dibentuk dari tiga kata majemuk yaitu ahl, al-
sunnah, al-jamaah. Ahl artinya keluarga, golongan atau pengikut. Al-
sunnah artinya segala sesuatu yang telah diajarkan oleh Rasulullah
SAW. Al-jamaah artinya apa yang telah disepakati para sahabat
termasuk imam 4 madzhab atau salafusshalih, dan assawadul a’ddzom,
yaitu mengikuti pendapat mayoritas.
Dengan demikian, Ahlussunnah wal jamaah adalah islam yang
mengikuti ajaran-ajaran yang telah dicontohkan oleh nabi Muhammad
SAW, dan para sahabatnya.
3
Peran aswaja sangat penting mau itu dibidang keagamaan maupun
pendidikan, dan Aswaja merupakan ajaran yang dianut oleh NU.
Dimana rata-rata masyarakat menganut NU, Sebagaimana ditegaskan
dalam Anggaran Dasar NU, “Nahdlatul Ulama sebagai Jam’iyah
Diniyah Islamiyah berakidah Islam menurut paham Ahlussunnah wal
Jama’ah dan mengikuti salah satu mazhab empat: Hanafi, Maliki, Syafi’i
dan Hanbali.” Pernyataan ini dijabarkan lebih rinci lagi dengan
tambahan aspek tasawuf sebagai berikut: Pertama, dalam bidang akidah,
Nahdlatul Ulama mengikuti paham Ahlussunnah wal Jama’ah yang
dipelopori oleh Imam Abu Hasan al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur al-
Maturidi. Kedua, dalam bidang fikih, Nahdlatul Ulama mengikuti jalan
pendekatan (al-madhhab) salah satu dari mazhab Abu Hanifah
alNu’man, Imam Malik Ibn Anas, Imam Muhammad Ibn Idris al-Syafi’i,
dan Ahmad Ibn Hanbal. Ketiga, dalam bidang tasawuf mengikuti antara
lain Imam aljunaid al-Baghdadi, Imam al-Ghazali serta imam-imam
yang lain. Dalam tahab berikutnya, pandangan tokoh-tokoh ini
dikembangkan lagi oleh para pengikutnya. Dalam bidang akidah
pemikiran al-Asy’ari dikembangkan lagi oleh al-Baqillani, al-Juwaini
dan al- Ghozali. pengaruh mazhab fikih ini cukup berarti dalam
menampilkan corak pemikiran teologis kedua tokoh Ahl alSunnah wa
al-Jama’ah tersebut.Ketika salah satu atau kedua tokoh ini diikuti oleh
masyarakat Muslim, maka akan mempengaruhi penampilan corak
pemikiran tersendiri pada mereka. Apalagi ajaran-ajaran itu bila
dikaitkan dengan perspektif dan penafsiran kelompok tertentu seperti
yang dirumuskan oleh NU sehingga karakter Ahlussunnah wal Jama’ah
akan menjadi parsial dan spesifik. Pendidikan islam yang selalu
diterapkan Ahlussunnah wal jamaah yang diamalkan oleh NU adalah
4
prinsip-prinsip yang selalu diajarkan oleh Rasulullah dan para
sahabatnya yaitu : Tawassuth ( bersikap tengah-tengah atau moderat ),
Tawazun ( seimbang ), Tasamuh ( toleransi ), I’tidal (adil atau tegak
lurus), dan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, Untuk menjaga kerukunana
dan keharmonisan sikap-sikap kemasyarakatan tersebut sangat penting
untuk ditanamkan dimasyarakat. Karna kita hidup dilingkungan yang
memiliki berbagai perbedaan seperti perbedaan suku, ras, budaya, dan
agama, maka prinsip tersebut sangatlah perlu untuk diamalkan dan
terapkan dikehidupan bermasyarakat tak hanya itu kita sebagai
manusia juga tidak dapat hidup sendiri dan saling membutuhkan
individu lain. Oleh karena itu, merapkan prinsip-prinsip tersebut
sangatlah penting. sebagai organisasi perkumpulan untuk menciptakan
kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa dan ketinggian harkat dan
martabat manusia, NU bertujuan untuk melestarikan berlakunya ajaran
islam yang menganut faham Ahlussunnah wal jamaah untu
terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan,
kesejahteraan umat, dan demi terciptanya rahmat bagi semesta. Apalagi
dizaman sekarang banyak sekali bermunculan faham-faham aliran yang
tidak jelas sumbernya, dimana hal ini dapat mempengaruhi masyarakat
untuk mengikutinya. Untuk itu menanamkan Ahlussunnah wal jamaah
sangatlah bermanfaat guna mencegah masyarakat untuk terpengaruh
dengan hal tersebut.
Menurut irma suryani, mengamalkan ajaran Aswaja tidak hanya diniati
sebagai ajaran agama, tetapi sekaligus juga dipahami sebagai tradisi dan
budaya. Contohnya tahlilan bagi orang yang meninggal, manaqiban,
ziarah kubur, istighosah.
5
BAB III
PENUTUP
1.7 Kesimpulan
6
Rasulullah SAW yaitu Tawassuth ( bersikap tengah-tengah atau moderat ),
Tawazun ( seimbang ), Tasamuh ( toleransi ), I’tidal (adil atau tegak lurus), dan
Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.
DAFTAR PUSTAKA