Anda di halaman 1dari 11

JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2022

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KOMPRES DAUN KUBIS (BRASSICA


OLERACEAVAR CAPITATA) DENGAN KOMPRES HANGAT
TERHADAP KELANCARAN ASI PADA IBU NIFAS FASE
LETTING GO DI UPTD PUSKESMAS BENDO
KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

Juliana Moniz 1,, Dily Ekasari 2, Febrina Dwi Nurcahyanti 3


1
Mahasiswa Program Studi D III Kebidanan
23
Dosen STIKes Bhakti Mulia Pare Kediri

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Riwayat Artikel : Pendahuluan: Perawatan payudara sangat penting untuk


Diterima oleh Litbang meningkatkan kelancaran ASI. Pemberian kompres pada payudara
STIKes Bhakti Mulia akan membawa prolaktin dalam jumlah banyak di darah untuk
Direvisi oleh Juliana Moniz proses produksi ASI, serta pelebaran dari duktus laktiferus mampu
Disetujui oleh : mempermudah pengeluaran ASI sehingga pada saat bayi
1. Endah Susanti menghisap pengeluarannya akan lebih lancar. Tujuan penelitian ini
2. Dily Ekasari untuk mengetahui perbedaan efektivitas kompres daun kubis
3. Febrina Dwi Nurcahyanti (Brassica Oleraceavar Capitata) dengan kompres hangat terhadap
kelancaran ASI pada ibu nifas fase letting go.
Metode: Desain penelitian menggunakan pre
eksperimental dengan desain penelitian pretest posttest without
control group. Populasi adalah seluruh ibu nifas fase letting go di
wilayah kerja Puskesmas Bendo sebanyak 77 ibu nifas sampel
sebanyak 30 responden menggunakan purposive sampling.
Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Uji statistik
menggunakan Mann-Whitney test dengan nilai α (0,05) maka H1
diterima dan H0 ditolak.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum
diberikan kompres daun kubis seluruh responden (100,0%)
memiliki ASI cukup lancar dan setelah perlakuan daun kubis
Kata Kunci : hampir seluruh responden (93,3%) memiliki ASI yang lancar.
Kompres Daun Kubis,
Kompres Hangat, Sedangkan sebelum diberikan kompres air hangat seluruh
Kelancaran ASI, responden (100,0%) memiliki ASI cukup lancar dan setelah
Ibu Nifas perlakuan kompres air hangat sebagian besar responden (66,7%)
memiliki ASI yang lancar.
Analisa: Hasil analisa data menggunakan uji Mann-Whitn
ey test menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) : 0,073
dengan taraf kesalahan 5% (0,05). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) > nilai taraf kesalahan (pvalue >
) jadi H0 diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil jumlah peningkatan
kelancaran ASI menunjukkan bahwa pada intervensi kompres
daun kubis menunjukkan lebih banyak responden yang mengalami
peningkatan kelancaran ASI dibandingkan dengan menggunakan
kompres hangat.

1
JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2022

DIFFERENCE BETWEEN THE EFFECTIVENESS OF CABBAGE LEAF


COMPRESSES (BRASSICA OLERACEAVAR CAPITATA) AND WARM
COMPRESSES ON THE SMOOTHNESS OF BREASTFEEDING IN THE LETTING
GO PHASE OF POSTPARTUM MOTHERS IN HEALTH CENTER BENDO
PELEM VILLAGE PARE DISTRICT
KEDIRI REGENCY

ABSTRACT

Introduction: Breast milk was the most perfect baby food both in quality and quantity. In
reality, in society there were still many mothers who feel that breast milk was not sufficient for the
baby's needs. The purpose of this study was to determine the difference between the effectiveness of
cabbage leaf compresses (Brassica Oleraceavar Capitata) and warm compresses on the
smoothness of breastfeeding in the letting go phase of postpartum mothers.
Methods: The research design used a pre-experimental design with a pretest-posttest
research design without a control group. The population consisted of all postpartum mothers in the
letting go phase in the working area of the Bendo Health Center, totaling 77 postpartum mothers,
with a sample of 30 respondents using purposive sampling. The research instrument used a
questionnaire. Statistical test using the Mann-Whitney test with a value of α (0.05) then H1 is
accepted and H0 is rejected.
Result: The results showed that before being given a cabbage leaf compress, all
respondents (100.0%) had fairly smooth breastfeeding and after the cabbage leaf treatment, almost
all respondents (93.3%) had smooth breastfeeding. Meanwhile, before being given warm water
compresses, all respondents (100.0%) had milk that was quite smooth and after the warm water
compress treatment, most respondents (66.7%) had milk that was smooth.
Analysis: The results of data analysis used the Mann-Whitney test show that the Asymp. Sig
(2-tailed): 0.073 with an error level of 5% (0.05). These results indicate that the Asymp. Sig (2-
tailed) > error rate (pvalue > ( ) so H0 was accepted and H1 was rejected, meaning that there is
no significant difference between cabbage leaf compresses and warm compresses on the
smoothness of breast milk
Delue: Postpartum mothers are expected to be open about the smooth expulsion of breast
milk with all problems and complaints during the postpartum period, so that the discomfort
experienced during the postpartum period can be resolved immediately.

Keyword: Effectiveness, Cabbage Leaf Compresses (Brassica Oleraceavar Capitata) Warm


Compresses, Smoothness Of Breastfeeding, Postpartum Mothers

2
JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2022

PENDAHULUAN Berdasarkan data dari


Kabupaten/Kota diketahui bahwa
ASI merupakan makanan bayi
cakupan bayi yang mendapat ASI
yang paling sempurna baik secara
Eksklusif di Jawa Timur tahun 2020
kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai
sebesar 61,0 %. Cakupan tersebut
makanan tunggal akan cukup memenuhi
mengalami penurunan dibandingkan
kebutuhan tumbuh kembang bayi normal
dengan tahun 2019 (68,2%) (Dinkes
sampai usia 0-6 bulan (Dinkes RI, 2020).
Provinsi Jawa Timur, 2021). Menurut
Keluhan tidak cukup ASI pada ibu
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan
postpartum di minggu pertama kelahiran
Kabupaten Kediri pada tahun 2021
merupakah keluhan yang sering dijumpai.
diperoleh hasil angka cakupan ASI
Pada sebagian ibu, produksi ASI tidak
eksklusif di wilayah kabupaten Kediri
mengalami peningkatan pada hari-hari
sebesar 56,3%, hal ini mengalami
setelah kelahiran. Kenyataan di
penurunan dibandingkan pada tahun 2020
masyarakat masih banyak dijumpai
yaitu sebesar 62,4% (Dinkes Kabupaten
padaminggu pertama setelah melahirkan
Kediri, 2021).
merupakan fase kritis bagi ibu karena ibu
Menurut Astutik (2014) dalam
merasa ASI nya kurang sehingga pada
Fitriani (2020), ketidakcukupan ASI yang
akhirnya memutuskan untuk berhenti
terjadi pada minggu pertama kelahiran
memberikan ASI (Fitriani, 2020).
menimbulkan masalah pada bayi dan ibu.
Menghentikan pemberian ASI kepada
Intake cairan pada bayi berkurang
bayinya pada beberapa minggu
sehingga terjadi kekurangan cairan
postpartum karena ASI kurang dan bayi
ditandai dengan rewel dan peningkatan
merasa tidak puas,hal ini dilihat dari
suhu tubuh. ibu juga akan kelelahan
respon bayi yang mudah rewel.
merawat bayi yang rewel dan
Ketidakcukupan ASI menyebabkan ibu
menimbulkan kecemasan. Jika masalah
memutuskan untuk memberi susu
kecukupan ASI ini tidak segera diatasi
formula di minggu pertama kehidupan
maka dengan cepat ibu akan memutuskan
bayi. Hal ini menjadi penyebab
untuk memberi susu formula sebagai
kegagalan pemberian ASI eksklusif
penggantinya. Pemberian PASI ini tidak
(Pratiwi, 2018).
menguntungkan bagi bayi, sebab bayi
World Health Organization
tidak mendaptkan colostrums, yaitu ASI
(WHO) tahun 2016 menargetkan
yang hanya diproduksi di hari pertama
pencapaian ASI eksklusif sebesar 100 %
hingga ketiga setelah melahirkan yang
tetapi kenyataannya pada tahun 2007-
kaya akan imunoglobulin yang sangat
2014 cakupan ASI ekslusif diseluruh
diperlukan bayi untuk kekebalan tubuh.
dunia hanya mencapai 36% (Nasriyah,
Pemberian PASI di minggu pertama itu
2019). Hasil Survey Demografi
berarati bayi tidak mendapatkan ASI
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2020
eksklusif, hal ini dapat menimbulkan
pencapaian ASI ekslusif hanya 42%,
resiko dikemudian hari. Resiko infeksi
sedangkan berdasarkan laporan dari
lebih besar terjadi pada bayi yang tidak
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
mendapat ASI eksklusif. Bayi yang tidak
tahun 2020, cakupan pemberian ASI 0-6
mendapatkan ASI beresiko terkena
bulan hanyalah 54,3% (Mashluchi, 2020).
penyakit kulit serta saluran pencernaan
Persentasi bayi yang mendapat ASI
(Akrodermatitis enteropatika) dan
eksklusif untuk umur bayi di bawah 6
berakibat fatal.
bulan sebesar 27%, dan melanjutkan
Beberapa penyesuaian dibutuhkan
menyusui sampai anak umur 2 tahun
oleh seorang wanita dalam menghadapi
sebesar 55% (Kemenkes RI, 2020).
3
JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2022

aktivitas dan peran barunya sebagai ibu blues. Psikologis yang tidak stabil selama
pada beberapa minggu atau bulan fase letting go akan berpengaruh terhadap
pertama setelah melahirkan, baik dari kelancaran ASI sehingga dapat
segi fisik maupun psikologis. Pada masa menyebabkan ketidak cukupan ASI bagi
nifas terjadi suatu adaptasi psikologis bayi.
yaitu fase taking in, fase taking hold, dan Menurut Saleha (2009) dalam
fase letting go. Fase letting go merupakan Fitriani (2020), kompres hangat
fase menerima tanggung jawab akan merupakan salah satu metode rangsangan
peran barunya yang berlangsung sepuluh pada otot payudara yang dapat
hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat meningkatkan produksi ASI. Kompres
menyesuaikan diri, merawat diri dan hangat ialah metode dalam penggunaan
bayinya serta kepercayaan dirinya sudah suhu hangat setempat yang dapat
meningkat (Dewi dan Sunarsih, 2019). menimbulkan beberapa efek fisiologis
Perawatan payudara merupakan pada pembuluh darah dan duktus
suatu tindakan yang sangat penting laktiferus yang berada di payudara.
sebagai tindakan memelihara kesehatan Vasodilatasi dari pembuluh yang
pada daerah payudara. Perawatan memperdarahi payudara akibat sensasi
payudara sangat diperlukan oleh para hangat yang diberikan pada saat kompres
wanita khusunya ibu yang biasanya mampu membawa prolaktin dalam
dilakukan mulai dari hari pertama atau jumlah banyak di darah untuk proses
kedua setelah melahirkan (Katili, 2022). produksi ASI, serta pelebaran dari duktus
Tujuan dilakukannya tindakan perawatan laktiferus mampu mempermudah
payudara adalah agar sirkulasi darah pengeluaran ASI sehingga pada saat bayi
menjadi lancar mencegah penghambatan menghisap pengeluarannya akan lebih
saluran susu, sehingga proses keluarnya lancar.
ASI menjadi lancar. Menurut Desa (2008) dalam Sari
Menurut Revisao (2012) dalam (2020), daun kubis dapat digunakan
Sari (2020), penanganan permasalahan untuk terapi kelancaran produksi ASI
cakupan ASI dapat dilakukan secara karena mengandung asam amino
farmakologis dan non farmakologis. metionin yang berfungsi sebagai
Strategi untuk meningkatkan produksi antibiotik dan kandungan lain seperti
ASI oleh tenaga bidan secara non sinigran (Allylisothiocyanate), minyak
farmakologis dapat dilakukan dengan mustard, magnesium, Oxylate heterosides
kompres daun kubis, kompres hangat. belerang, hal ini dapat membantu
Menurut Kent, Prime, dan Garbin. mempelebar pembuluh darah kapiler
(2012) dalam Fitriani (2020), penanganan sehingga meningkatkan aliran darah
pada ibu postpartum yang mengeluh untuk keluar masuk dari daerah tersebut,
ketidakcukupan ASI harus segera sehingga memungkinkan tubuh untuk
dilakukan dengan tepat. Kunci utama menyerap kembali cairan yang
dalam meningkatkan produksi ASI secara terbendung dalam payudara tersebut.
fisiologis adalah dengan meningkatkan Selain itu juga daun kubis mengeluarkan
frekuensi dan tingkat pengosongan gel dingin yang dapat menyerap panas
payudara. Fase letting go merupakan fase yang ditandai dari klien merasa lebih
menerima tanggung jawab akan peran nyaman dan daun kubis menjadi layu
barunya yang berlangsung sepuluh hari atau matang setelah 30 menit penempelan
setelah melahirkan. Ibu sudah dapat (Desa, 2008).
menyesuaikan diri, merawat diri dan Berdasarkan permasalahan diatas
bayinya sudah meningkat. Ibu akan bahwa belum ada penelitian yang
mengalami perasaan sedih yang berkaitan membandingkan antara kompres hangat
dengan bayinya keadaan ini disebut baby dengan kompres daun kubis yang
4
JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2022

dilakukan kepada ibu di minggu pertama Oleraceavar Capitata) dengan kompres


setelah melahirkan dengan kelahiran hangat terhadap kelancaran ASI pada ibu
normal. Pada penelitian sebelumnya nifas fase letting go.
hanya terfokus dalam satu perlakuan saja, HASIL PENELITIAN
maka perlu dilakukan penelitian untuk
mencari tingkat keefektifan dari kedua Data Umum
perlakuan tersebut pada ibu nifas.
Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan
Berbeda dengan lainnya, bahwa pada
Data Umum di Wilayah Kerja UPTD
penelitian ini penggunaan tehnik hanya
Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri
berfokus kepada kompres hangat dan
Tahun 2022
kompres daun kubis pada payudara saja.
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti N Umur Frekuensi (n) Prosentsae
akan menggambil judul tentang o (%)
“Perbedaan Efektivitas Kompres Daun 1 20-34 Tahun 24 80,0
2 35-40 Tahun 6 20,0
Kubis (Brassica Oleraceavar Capitata)
dengan Kompres Hangat Terhadap Jumlah 30 100
Kelancaran ASI Pada Ibu Nifas fase Sumber: Data Primer, 2022
letting go di Puskesmas Bendo Berdasarkan tabel di atas diketahui
Kecamatan Pare Kabupaten Kediri”. bahwa dari 30 responden hampir seluruh
responden berumur 20-35 tahun yaitu 24
METODE responden (80,0%).
Desain penelitian yang peneliti Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan
gunakan adalah Jenis penelitian ini Data Umum di Wilayah Kerja UPTD
adalah pre Eksperimental dengan desain Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri
penelitian pretest posttest without control Tahun 2022
group. Di dalam desain ini terdapat dua
kelompok, kelompok yang diberikan No Pendidikan Frekuensi Prosentsae
(n) (%)
intervensi (kompres daun kubis) dan
1 SMP 2 6,7
kelompok pembanding/kontrol (kompres 2 SMA 23 76,7
hangat). Observasi pada masing-masing 3 PT 5 16,7
kelompok akan dilakukan dua kali, yaitu Jumlah 30 100
sebelum diberikan perlakuan/intervensi Sumber: Data Primer, 2022
(pretest) dan sesudah diberikan
perlakuan/intervensi (posttest) dalam Berdasarkan tabel di atasdiketahui
bahwa dari 30 responden sebagian besar
waktu yang sudah ditentukan
responden berpendidikan SMA yaitu 23
(Damayanti, 2018) responden (76,7%).
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu nifas fase letting go di Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan
wilayah kerja Puskesmas Bendo Data Umum di Wilayah Kerja UPTD
sebanyak 77 orang sedangkan sampelnya Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri
diperoleh sebanyak 30 responden Tahun 2022
menggunakan teknik sampling purposive N Pekerjaan Frekuensi Prosentsae
sampling. o (n) (%)
Instrumen pengumpulan data 1 IRT 22 73,3
untuk variabel menggunaan checklist. 2 Petani 0 0,0
Dalam penelitian ini analisis bivariat 3 Swasta 3 10,0
dilakukan dengan rumus uji Mann- 4 Wiraswast
5 16,7
Whitney test menggunakan SPSS untuk a
mengetahui ada tidaknya perbedaan 5 Guru/PNS 0 0,0
efektivitas kompres daun kubis (Brassica Jumlah 30 100

5
JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2022

Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel tersebut diketahui


bahwa dari 30 responden sebagian besar
responden merupakan ibu rumah tangga yaitu
22 responden (73,3%).
Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan
Data Umum di Wilayah Kerja UPTD Data Umum di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri
Tahun 2022 Tahun 2022
N Penghasilan Frekuensi Prosentsae N Sumber Frekuensi Prosentsae
o (n) (%) o Informasi (n) (%)
1 < UMR 25 83,3 1 Tenaga
2 > UMR 5 16,7 30 100
Kesehatan
Jumlah 30 100 2 Media
0 0,0
Sumber: Data Primer, 2022 Elektronik
3 Media Cetak 0 0,0
Berdasarkan tabel diketahui bahwa dari Jumlah 30 100
30 responden sebagian hampir seluruh Sumber: Data Primer, 2022
responden memiliki pendapatan < UMR
Kabupaten Kediri yaitu 25 responden Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa
(83,3%). dari 30 responden seluruh responden
mendapatkan informasi tentang ASI dari
Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan tenaga kesehatan yaitu 30 responden
Data Umum di Wilayah Kerja UPTD (100,0%).
Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri
Tahun 2022 Data Khusus

No Keingintahua Frekuensi Prosentsae Tabel Tabulasi Frekuensi Kelancaran ASI


n (n) (%) Pada Ibu Nifas Fase Letting Go Sebelum
1 Ya 30 100,0 Diberikan Terapi Kompres Daun Kubis
2 Tidak 0 0,0 (Brassica Oleraceavar Caiptata)
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer, 2022 N Frekuensi Prosentas
Kelancaran ASI
o (n) e (%)
Berdasarkan tabel diketahui bahwa dari 1 Kurang Lancar 0 0,0
30 responden seluruh responden memiliki 2 Cukup Lancar 15 100,0
keingintahaun informasi tentang ASI yaitu 30 Lancar
3 0 0,0
responden (100,0%),
Jumlah 15 100
Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber: Data Primer, 2022
Data Umum di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri Berdasarkan tabel diketahui bahwa
Tahun 2022 sebelum diberikan kompres daun kubis dari
15 responden seluruh responden memiliki
No Informasi Frekuensi Prosentsae kelancaran ASI cukup lancar yaitu sebanyak
(n) (%) 15 responden (100,0%).
1 Pernah 30 100,0
2 Tidak 0 0,0 Tabel Tabulasi Frekuensi Kelancaran ASI
Jumlah 30 100 Pada Ibu Nifas Fase Letting Go Sesudah
Sumber: Data Primer, 2022 Diberikan Terapi Kompres Daun Kubis
(Brassica Oleraceavar Caiptata)
Berdasarkan tabel diketahui bahwa dari
30 responden seluruh responden pernah N Frekuensi Prosentas
mendapatkan informasi tentang ASI yaitu 30 Kelancaran ASI
o (n) e (%)
responden (100,0%). 1 Kurang Lancar 0 0,0
6
JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2022

2 Cukup Lancar 1 6,7


3 Lancar 14 93,3
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel diketahui bahwa Tabel Tabulasi Analisis uji Mann-Whitney


setelah diberikan kompres daun kubis dari 15 test perbedaan efektivitas kompres daun
responden hampir seluruh responden kubis (Brassica Oleraceavar Capitata)
memiliki kelancaran ASI yang lancar yaitu dengan kompres hangat terhadap
sebanyak 15 responden (93,3%). kelancaran ASI pada ibu nifas fase
letting go di Wilayah Kerja UPTD
Tabel Tabulasi Frekuensi Kelancaran ASI Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri
Pada Ibu Nifas Fase Letting Go Sebelum Tahun 2022
Diberikan Terapi Kompres Hangat di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bendo Test Statisticsb
Kabupaten Kediri Tahun 2022
Kelancaran ASI
N Frekuensi Prosentas Mann-Whitney U 82.500
Kelancaran ASI
o (n) e (%)
Wilcoxon W 202.500
1 Kurang Lancar 0 0,0
Cukup Lancar Z -1.795
2 15 100,0
3 Lancar 0 0,0 Asymp. Sig. (2-tailed) .073
Jumlah 15 100 Exact Sig. [2*(1-tailed
.217a
Sig.)]
Sumber: Data Primer, 2022
a. Not corrected for ties.
Berdasarkan tabel di atas diketahui
bahwa sebelum diberikan kompres hangat b. Grouping Variable: Perlakuan
dari 15 responden seluruh responden
memiliki kelancaran ASI cukup lancar yaitu Berdasarkan tabel diketahui bahwa
sebanyak 15 responden (100,0%). hasil analisa data menggunakan uji Mann-Wh
itney test menunjukkan bahwa nilai Asymp.
Tabel Tabulasi Frekuensi Kelancaran ASI Sig (2-tailed) : 0,073 dengan taraf kesalahan
Pada Ibu Nifas Fase Letting Go Sesudah 5% (0,05). Hasil tersebut menunjukkan
Diberikan Terapi Kompres Hangat di bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) > nilai taraf
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bendo kesalahan (pvalue > ) jadi H0 diterima dan
Kabupaten Kediri Tahun 2022 H1 ditolak, artinya tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kompres daun kubis dan
N Frekuensi Prosentas kompres hangat terhadap kelancaran ASI
Kelancaran ASI
o (n) e (%) dimana kedua intervensi dapat meningkatkan
1 Kurang Lancar 0 0,0 kelancaran ASI.
2 Cukup Lancar 5 33,3
PEMBAHASAN
3 Lancar 10 66,7
Jumlah 15 100 Analisis perbedaan efektivitas kompres
Sumber: Data Primer, 2022 daun kubis (Brassica Oleraceavar Capitata)
dengan kompres hangat terhadap
Berdasarkan tabel tersebut diketahui kelancaran ASI pada ibu nifas fase letting
bahwa setelah diberikan kompres hangat dari go.
15 responden sebagian besar responden
memiliki kelancaran ASI yang lancar yaitu Berdasarkan hasil peneltian diketahui
sebanyak 10 responden (66,7%). bahwa hasil analisa data menggunakan uji M
ann-Whitney test menunjukkan bahwa nilai
Asymp. Sig (2-tailed) : 0,003 dengan taraf ke

7
JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2022

salahan 5% (0,05). Hasil tersebut pembuluh darah dan duktus laktiferus yang
menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2- berada di payudara. Vasodilatasi dari
tailed) > nilai taraf kesalahan (pvalue > ) pembuluh yang memperdarahi payudara
jadi H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak akibat sensasi hangat yang diberikan pada
ada perbedaan yang signifikan antara saat kompres mampu membawa prolaktin
kompres daun kubis dan kompres hangat dalam jumlah banyak di darah untuk proses
terhadap kelancaran ASI dimana kedua produksi ASI, serta pelebaran dari duktus
intervensi dapat meningkatkan kelancaran laktiferus mampu mempermudah
ASI. pengeluaran ASI sehingga pada saat bayi
Menurut Kent, Prime, dan Garbin. menghisap pengeluarannya akan lebih lancar.
(2012) dalam Fitriani (2020), penanganan Berdasarkan fakta dan teori tersebut
pada ibu postpartum yang mengeluh maka peneliti beropini bahwa kedua
ketidakcukupan ASI harus segera dilakukan perlakuan dilakukan untuk meningkatkan
dengan tepat. Kunci utama dalam kelancaran ASI, dimana pada semua
meningkatkan produksi ASI secara fisiologis responden terdapat peningkatan kelancaran
adalah dengan meningkatkan frekuensi dan ASI antara pre test dan post test. Sehingga
tingkat pengosongan payudara. Fase letting berdasarkan hasil uji SPSS menunjukkan
go merupakan fase menerima tanggung bahwa tidak ada perbedaaan efektivitas
jawab akan peran barunya yang berlangsung antara kompres daun kubis dengan kompres
sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah hangat. Akan tetapi berdasarkan hasil jumlah
dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan peningkatan kelancaran ASI menunjukkan
bayinya sudah meningkat. Ibu akan bahwa pada kelompok intervensi (kompres
mengalami perasaan sedih yang berkaitan daun kubis) menunjukkan bahwa lebih
dengan bayinya keadaan ini disebut baby banyak responden yang mengalami
blues. Psikologis yang tidak stabil selama peningkatan kelancaran ASI dibandingkan
fase letting go akan berpengaruh terhadap dengan menggunakan kompres hangat.
kelancaran ASI sehingga dapat menyebabkan
ketidak cukupan ASI bagi bayi.
Menurut Desa (2008) dalam Sari KESIMPULAN DAN SARAN
(2020), daun kubis dapat digunakan untuk Penelitian ini menunjukkan bahwa
terapi kelancaran produksi ASI karena
tidak ada perbedaan yang signifikan
mengandung asam amino metionin yang
berfungsi sebagai antibiotik dan kandungan
antara kompres daun kubis dan kompres
lain seperti sinigran (Allylisothiocyanate), hangat terhadap kelancaran ASI dimana
minyak mustard, magnesium, Oxylate kedua intervensi dapat meningkatkan
heterosides belerang, hal ini dapat membantu kelancaran ASI. Diharapkan para
mempelebar pembuluh darah kapiler responden dengan pelaksanaan intervensi
sehingga meningkatkan aliran darah untuk yang memperolehkan hasil maka bagi ibu
keluar masuk dari daerah tersebut, sehingga dapat bersikap terbuka tentang
memungkinkan tubuh untuk menyerap kelancaran pengeluaran ASI dengan
kembali cairan yang terbendung dalam segala permasalahan dan keluhan selama
payudara tersebut. Selain itu juga daun kubis masa nifas, sehingga ketidaknyamanan
mengeluarkan gel dingin yang dapat
yang dialami selama masa nifas dapat
menyerap panas yang ditandai dari klien
merasa lebih nyaman dan daun kubis menjadi
segera diatasi.
layu atau matang setelah 30 menit DAFTAR PUSTAKA
penempelan (Sari, 2020).
Menurut Saleha (2009) dalam Fitriani Apriani, A., & Widyastutik, D. (2018).
(2020), kompres hangat merupakan salah Efektivitas Penatalaksanaan Kompres
satu metode rangsangan pada otot payudara Daun Kubis (brassica oleracea var.
yang dapat meningkatkan produksi ASI. Capitata) dan Breast Care terhadap
Kompres hangat ialah metode dalam Pembengkakan Payudara bagi Ibu
penggunaan suhu hangat setempat yang dapat Nifas. Jurnal Ilmiah Maternal, 2(4).
menimbulkan beberapa efek fisiologis pada 238-243.

8
JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2022

Astutik, E. Z., Faridah Aini, F., & Yudanari, Sarwono. 2018. Ilmu Kebidanan. YBP-SP,
Y. G. (2015). Pengaruh Pemberian Jakarta.
Kompres Daun Kubis Dingin terhadap
Skala Pembengkakan Payudara pada Soetjiningsih. 2019. ASI Petunjuk untuk
Ibu Postpartum dengan Engorgement Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
di Kecamatan Bergas. 1-9. Widaryanti, R. (2019). Pemberian Makan
Chotimah, C. (2019). Hubungan Kepatuhan Bayi dan Anak. Deepublish.
Pengobatan Dengan Stabilitas Kadar Yanti, S. D. (2021). Asuhan Kebidanan Ibu
Gula Darah Pada Pasien Diabetes Nifas Dengan Bendungan Asi Di
Melitus Di Poli Penyakit Dalam Tempat Praktik Mandiri Bidan Desa
Rumah Sakit Siti Khotijah Sepanjang Sriminosari Labuhan Maringgai
(Doctoral dissertation, Universitas Lampung Timur (Doctoral
Muhammadiyah Surabaya). dissertation, Poltekkes
Dalimartha. 2018. Khasiat Buah dan Sayur. Tanjungkarang).
Jakarta : Penebar Swadaya Grup. 33- Rogers. 2018. Maternal and perinatal
37. outcomes with COVID-19:
Damayanti, E. (2018). Pengaruh Pemberian Asystematic review of 108
Kompres Daun Kubis Dingin sebagai pregnancies. AOGS..(99).823-829.
Terapi Pendamping Bendungan ASI Septiasari, 2021. Produksi Dan Pemutaran
terhadap Skala Pembengkakan dan Iklan Layanan Masyarakat Sebagai
Intensitas Nyeri Payudara serta Upaya Promosi Kesehatan Dalam
jumlah ASI pada Ibu Postartum di Pencegahan Covid-19. Jurnal Ilmiah
RSUD Bangil (Doctoral dissertation, Pengabdian kepada Masyarakat. Vol.
Universitas Brawijaya). 1-3. 4 No.2 ISSN: 2579-6283 E-ISSN:
Hermawan, I. (2019). Metodologi Penelitian 2655-9512.
Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif dan
Mixed Method). Hidayatul Quran.
Holidah, H., & Junani, D. W. (2021).
Efektivitas Kompres Daun Kubis
(Brassica Oleracea) Terhadap
Pembengkakan Payudara Pada Ibu
Post Partum. MAP (Midwifery and
Public Health) Journal, 1(1), 77-87.
Inayah, A. (2021). Efektivitas Kompres Air
Jahe Hangat Untuk Mengurangi Nyeri
Punggung Ibu Hamil Trimester 3 Di
Wilayah Kerja Puskesmas Rawa
Bening (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Sultan Agung).
Manuaba. 2018. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan Pendidikan Keluarga
Berencan Untuk Pendidikan Bidan.
EGC, Jakarta.
Nasrudin, J. (2019). Metodologi Penelitian
Pendidikan: Buku ajar praktis cara
membuat penelitian. Pantera
Publishing.
Saleha. 2018. Asuhan Kebidanan Pada Masa
Nifas. Jakarta: salemba medika.
9
JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2022

10
JURNAL STIKES BHAKTI MULIA KEDIRI 2018

JURNAL PENELITIAN

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KOMPRES DAUN KUBIS (BRASSICA OLERACEAVAR


CAPITATA) DENGAN KOMPRES HANGAT TERHADAP KELANCARAN ASI
PADA IBU NIFAS FASE LETTING GO DI UPTD PUSKESMAS BENDO
KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

Oleh :
JULIANA MONIZ
NIM: 141915401003

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MULIA
KEDIRI
TAHUN 2022

Anda mungkin juga menyukai