Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum

Teknologi Sediaan Cair Semi Padat

Formulasi dan Evaluasi Sediaan Gel


Windarsi S Zulfa1
Laboratorium Teknologi Sediaan Cair Semi Padat
NPM : 210501037

ABSTRAK

Sereh (Cymbopogon citratus) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri. Minyak atsiri
yang terkandung dalam Sereh memiliki khasiat salah satunya sebagai antiseptik. Penelitian
ini bertujuan untuk membuat formulasi serta menguji efektivitas antiseptik tangan dari
sediaan gel minyak atsiri daun Sereh (Cymbopogon citratus) dengan tiga variasi konsentrasi,
yakni 5%, 10% dan 15% dengan CMC-Na sebagai basis gel. Pengujian yang dilakukan
terhadap ketiga formulasi meliputi sifat fisik gel yaitu, pengujian organoleptik, pH,
homogenitas, daya sebar, konsistensi serta efektivitas antiseptik. Pengujian efektivitas
antiseptik dilakukan dengan metode replika yang dimodifikasi
menggunakan handsanitizer Carex (kontrol positif), basis gel (kontrol negatif) dan sediaan
gel 5%, 10%, 15%. Data pengujian antiseptik yang diperoleh dianalisis dengan One
Way Anova dengan taraf kepercayaan 95%. Gel minyak atsiri daun Sereh memiliki
efektivitas antiseptik pada konsentrasi 15% yang memperlihatkan adanya penurunan rata-rata
jumLah koloni yang paling baik yakni 8.
Kata Kunci: minyak atsiri, daun sereh, sediaan gel
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan suatu aspek kosmetik, bahan tambahan makanan dan
yang sangat penting bagi kehidupan obat (Buchbauer, 1991).
manusia. Memelihara kebersihan tangan Bakteri berpotensi menjadi patogen
merupakan salah satu upaya dalam jika jumLahnya melebihi batas dan akan
menjaga kesehatan tubuh. Namun, menjadi bahaya bagi manusia.
kesadaran masyarakat Indonesia terhadap Kemunculan bakteri yang melebihi batas
pentingnya kebersihan tangan sering kali dapat disebabkan oleh berbagai cara salah
masih kurang. Masyarakat tidak sadar satunya ialah kurangnya kebiasaan
bahwa dalam beraktivitas, tangan mencuci tangan. Pada kondisi tertentu,
seringkali terkontaminasi dengan bakteri sering kali keberadaan air dan sabun
(Anonim, 2011). menjadi kendala karena tidak tersedianya
Minyak atsiri merupakan zat yang sarana untuk membersihkan tangan.
memberikan aroma pada tumbuhan. Sehingga seiring perkembangan zaman
Minyak atsiri memiliki komponen volatil kebiasan mencuci tangan telah teralihkan
pada beberapa tumbuhan dengan dengan bahan antiseptik (Lindawati et al.,
karakteristik tertentu. Saat ini, minyak 2014).
atsiri telah digunakan sebagai parfum,

Laboratorium Teknologi Sediaan/Program Studi Farmasi/Fakultas Kehatan/Universitas


Hamzanwadi/2022
Laporan Praktikum
Teknologi Sediaan Cair Semi Padat

Bahan antiseptik yang umum saling diresapi cairan (Ansel, 1989). Gel
digunakan dalam suatu sediaan salah merupakan sistem semipadat terdiri dari
satunya ialah alkohol. Alkohol merupakan suspensi yang dibuat dari partikel
senyawa yang mudah terbakar dan anorganik yang kecil atau molekul organik
pemakaian berulang sebagai sediaan yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan.
pembersih tangan dapat menyebabkan gel kadang – kadang disebut jeli. (FI IV,
kekeringan dan iritasi pada kulit (Block, hal 7)
2001). Oleh karena itu, diperlukan gel Konsentrasi dari gelling
antiseptik tangan yang berbahan dasar atau agentsecara khas kurang dari 10%,
mengandung bahan alam yang aman biasanya 0,5% - 2,0%, jika tidak dikatakan
apabila diaplikasikan pada telapak tangan lain. Gel dapat dikategorikan menurut dua
secara berulang. Salah satu bahan alam sistem klasifikasi. Salah satu diantaranya
yang dapat menggantikan alkohol sebagai membagi gel menjadi organik dan
bahan aktif serta memiliki potensi untuk anorganik gel, dan yang lain membagi gel
dikembangkan sebagai antiseptik ialah menjadi hidrogel (jeli) dan organogel.
Sereh (Cymbopogon citratus). Minyak Hidrogel mengandung bahan yang
atsiri yang terkandung dalam Sereh terdispersi sebagai koloid atau larut dalam
memiliki khasiat sebagai analgesik, air, seperti bentonit, veegum, silica,
antidepresi, diuretik, deodoran, antipiretik, alumina, pectin, tragacanth, sodium
insektisida, tonik, antiradang, fungisida, alginate, methylcellulose, sodium
antiparasit, antibakteri dan antiseptik (Agusta, 2000) carboxymethylcellulose, danpluronic F-
Gel adalah suatu sistem setengah 127. Sedangkan organogel meliputi
padat yang terdiri dari suatu dispersi yang hidrokarbon, lemak hewan/tumbuhan,
tersusun baik dari partikel anorganik yang basis sabun berlemak, dan hidrofilik
kecil atau molekul organik yang besar dan organogel (carbowax) (Allen, 2002).

METODE
Bahan
1. Minyak sereh
2. Carbomer
3. Metil paraben
4. Gliserin
5. TEA
6. Aquades ad

Alat
1. Stamper dan mortir
2. Gelas beaker
3. Cawan porselin
4. Wadah gel
5. Batang pengaduk
6. Timbangan analitik

Laboratorium Teknologi Sediaan/Program Studi Farmasi/Fakultas Kehatan/Universitas


Hamzanwadi/2022
Laporan Praktikum
Teknologi Sediaan Cair Semi Padat

Jalannya Praktikum
1. Rancangan Formulasi
1) Formula I

Nama bahan Jumlah bahan Fungsi

Minyak sereh 5 gram Zat aktif


Carbomer 0,25 gram Membentuk gel
Metil paraben 0,25 gram Pengawet
Gliserin 10 gram Humektan
TEA 1,5 gram Buffer
Aquades ad 100 ml Pelarut

2) Formula II
Nama bahan Jumlah bahan Fungsi

Minyak sereh 5 gram Zat aktif


carbomer 0,75 gram Membentuk gel
Metil paraben 0,25 gram Pengawet
Gliserin 10 gram Humektan
TEA 1,5 gram Buffer
Aquades ad 100 ml Pelarut

3) Formula III
Nama bahan Jumlah bahan Fungsi

Minyak sereh 5 gram Zat aktif


carbomer 1,25 gram Membentuk gel
Metil paraben 0,25 gram Pengawet
Gliserin 10 gram Humektan
TEA 1,5 gram Buffer
Aquades ad 100 ml Pelarut

Laboratorium Teknologi Sediaan/Program Studi Farmasi/Fakultas Kehatan/Universitas


Hamzanwadi/2022
Laporan Praktikum
Teknologi Sediaan Cair Semi Padat

2. Cara Pembuatan
1. Larutkan carbomer dengan sebagian air panas (L1)
2. Larutan metil paraben, tambahkan gliserin, TEA
3. Campuran L2 ke L1 homogenkan
4. Tambahkan minyak sereh dan homogenkan
5. Tambahkan sisa air

3. Uji daya lekat


Uji daya lekat dilakukan dengan meletakkan 0,5 gram gel di atas kaca obyek
kemudian ditutup dengan kaca obyek lainnya, dan diberi beban beban 50 gr dan 100 gr
selama 1 menit. Penentuan daya lekat berupa waktu yang diperlukan sampai kedua kaca
obyek terlepas. Syarat daya lekat yaitu lebih dari 1 detik (Yusuf dkk., 2017).
4. Uji daya Sebar
Sebanyak 0,5 gram sediaan yang diletakkan pada bagian tengah kaca bulat berskala,
kemudian ditutup dengan kaca bulat lain. Pengukuran diameter penyebaran sediaan
secara membujur dan melintang, serta dilakukan tiap penambahan beban 50 gram hingga
berat total 100 gram. Daya sebar yang memenuhi syarat yaitu 5-7 cm (Yusuf dkk., 2017).
5. Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan pada hasil sediaan gel yang meliputi pengamatan warna,
bau, dan bentuk sediaan gel.
6. Uji homogenitas
Sediaan diambil pada 3 titik sampling yang berbeda dan dioleskan pada kaca
transparan. Jika tidak ada butiran kasar maka sediaan uji dinyatakan homogen (Nikam,
2017).

Laboratorium Teknologi Sediaan/Program Studi Farmasi/Fakultas Kehatan/Universitas


Hamzanwadi/2022
Laporan Praktikum
Teknologi Sediaan Cair Semi Padat

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL
1). Organoleptis

Uji Formula I Formula II Formula III


Warna Putih Putih Putih
Aroma Khas Khas Khas
Tekstur Sedikit lengket Lengket Lebih lengket

2). Uji daya sebar

Beban Formula I Formula II Formula III


Tanpa beban 5 cm 4,7 cm 4 cm
50 gr 6 cm 5,4 cm 5 cm
100 gr 6,5 cm 6 cm 5,5 cm

3). Uji daya lekat

Waktu Formula I Formula II Formula III


Tanpa beban 1,12 detik 1,42 detik 2,13 detik
50 gr 1,21 detik 1,85 detik 2,49 detik
100 gr 1,49 detik 2,1 detik 3,01 detik

4). Homgenitas

Formula I Formula II Formula III


Homogen Homogen Homogen

Hasil dokumentasi
uji organoleptis Uji daya sebat Uji daya lekat Uji homogenitas

Laboratorium Teknologi Sediaan/Program Studi Farmasi/Fakultas Kehatan/Universitas


Hamzanwadi/2022
Laporan Praktikum
Teknologi Sediaan Cair Semi Padat

PEMBAHASAN
Gel adalah sediaan bermassa penambahan bahan carbomer, formula III
lembek, berupa suspensi yang dibuat dari memiliki jumlah carbomer yang lebih
zarah kecil senyawaan organik atau banyak sehingga teksturnya lebih lengket
makromolekul senyawa organik, masing- karena fungsi carbomer dapat menyerap
masing terbungkus dan saling terserap oleh sejumlah air dan dapat meningkatkan
cairan (Formularium Nasional, hal 315). untuk membentuk gel.
Pembuatan gel dari minyak atsiri Pengujian daya sebar memiliki
sereh menggunakan carbomer sebagai tujuan untuk melihat kemampuan
basis gel. Gliserin digunakan sebagai menyebarnya gel pada permukaan kulit
humektan yang akan mempertahankan dimana diharapkan gel mampu menyebar
kandungan air dalam sediaan sehingga dengan mudah pada saat diaplikasikan
sifat fisik dan stabilitas sediaan selama pada telapak tangan. Daya sebar yang
penyimpanan dapat dipertahankan. dihasilkan pada ketiga formulasi tersebut
Gliserin juga berfungsi sebagai cukup berbeda, yang dimana formula I
humektan atau penahan lembab yang lebih Panjang dari pada formulasi II dan
dapat meningkatkan daya sebar III, dan formulasi II lebih Panjang daya
sediaan dan melindungi sediaan sebarnya dibandingkan Formulasi III.
dari kemungkinan menjadi kering. Perbedaan tersebut terjadi karena tingkat
Sedangkan Metil paraben berfungsi viskositas formula I lebih rendah sehingga
sebagai pengawet yang dimna dapat penyebarannya lebih tinggi dibandingan
memberikan perlindungan sediaan dari formula yang lain. Daya sebar 5-7 cm
mikroba dan mempertahankan kelembapan menunjukkan konsistensi semisolid yang
sediaan gel. sangat nyaman dalam penggunaan.
Pengujian organoleptik meliputi Sehingga, dapat dikatakan ketiga formulasi
tekstur, warna, dan bau dari sediaan sediaan gel yang dihasilkan memenuhi
gel. Hasil pengamatan menunjukkan persyaratan daya sebar (Garg et al. 2002).
bahwa semua formulasi gel yang Dari hasil yang di dapati uji daya sebar
dihasilkan bertekstur lengket, berwarna formula I tanpa beban 5 cm, beban 50 g
putih dan memiliki bau khas Sereh. menghasilkan 6 cm dan beban 100 g
Semakin tinggi penambahan menghasilkan 6,5 cm. Formula dua tanpa
konsentrasi minyak atsiri Sereh, maka beban menghasilkan 4,7 cm, beban 50 g
semakin kuat bau yang dihasilkan dan menghasilkan 5,4 cm, dan beban 100 g
warna gel semakin keruh, hal ini menghasilkan 6 cm. Sedangkan Formula
ditunjukkan pada gel pada konsentasi tiga hasil uji daya sebenarnya tanpa beban
15%, dan sesuai dengan parameter menghasilkan 4 cm, beban 50 g
uji (Ansel 1989). Dari hasil uji menghasilkan 5 cm, dan beban 100 g
organoleptis yang didapati dari ketiga menghasilkan 5,5 cm. Dari hasil yang di
formula tersebut memiliki perbedaan dapati sesuai dengan standar daya sebar
tekstur yang dimana formula III lebih yang baik pada gel, ketiga formula tersebut
lengket dibandingkat formula I dan II, hal mesuk ke persyaratan daya sebar.
tersebut terjadi karena perbedaan jumlah

Laboratorium Teknologi Sediaan/Program Studi Farmasi/Fakultas Kehatan/Universitas


Hamzanwadi/2022
Laporan Praktikum
Teknologi Sediaan Cair Semi Padat

Pengujian daya lekat memiliki Pengujian sediaan gel


tujuan untuk melihat kemampuan bertujuan untuk dapat mengetahui ada atau
melekatnya gel pada permukaan kulit tidaknya padatan saat dioleskan pada kulit.
dimna diharapkan gel mampu melekat Hal ini menjadi syarat fisik untuk
dengan baik pada saat pengaplikasiannya. kenyamanan kulit. Dari hasil yang didapati
Dari hasil yang didapati pada pengujian ketiga formula tersebut cukup homogen
daya lekat tersebut didapati rata-rata waktu dilihat dari pengujian yang dilakukan tidak
daya lekat di atas 1 detik, dan Syarat daya adanya butiran kasar, tekstur yang halus
lekat yaitu lebih dari 1 detik (Yusuf dkk., dan tidak adanya padatan pada sediaan gel
2017). Dari ketiga formula itu daya lekat tersebut, hal tersebut terjadi karena pada
yang lebih tinggi adalah pada formula III proses pencampuran bahan dilakukan
karena pengaruh dari carbomer yang lebih dengan baik / merata.
banyak sehingga viskositasnya lebih
tinggi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

1. Minyak atsiri daun Sereh (Cymbopogon citratus) dapat diformulasikan menjadi sediaan
gel yang memenuhi parameter uji, diantaranya uji organoleptik (semipadat, jernih dan bau
khas Sereh) merupakan karakteristik gel serta bau khas dari Sereh itu sendiri. Uji
homogenitas dengan tidak terlihat adanya butiran kasar terhadap semua formulasi gel. Uji
daya sebar yang berkisar 4-6,5 cm menunjukkan konsistensi yang cukup nyaman dalam
penggunaan, kecuali pada formula III karena memiliki daya sebar 4 cm pada tanpa beban.
juga uji daya lekat yang bekisaran 1,12-3,01 detik menunjukkan konsistensi yang baik.
2. hasil sediaan gel yang didapati dipengaruhi oleh basis yang digunakan dan jumlah
basisnya, dilihat dari ke tiga Formula tersebut basis carbomer yang lebih banyak
digunakan pada Formula III akan mempengaruhi viskositas, karena carbomer efektifitas
membentuk viskositas yang tinggi (Allen, 2002), carbomer bekerja dengan menyerap
sejumlah air dan meningkatkan hingga 1000 kali untuk membentuk gel. Sehingga dapat
disimpulkan tingkat viskositas Formula III lebih tinggi dibandingkan formula I dan II.

Laboratorium Teknologi Sediaan/Program Studi Farmasi/Fakultas Kehatan/Universitas


Hamzanwadi/2022
Laporan Praktikum
Teknologi Sediaan Cair Semi Padat

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Penerbit ITB. Bandung.
Allen, L. V., 2002, Secundum Artem: Current & Practical Compounding Information for The
Pharmacist., Volume 4, 5, University of Oklahoma, Oklahoma.
Allen, L. V., 2002, The Art, Science and Technology of Pharmaceutical Compounding, 301-
323, American Pharmaceutical Association, Washington D.C.
Anonim. 1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Departemen Kesehatan. Jakarta.
Anonim. 2011. Situasi Diare di Indonesia, Buletin Jendela Data dan Informasi
Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. ISSN 2088-270X.
Ansel, H. C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Cetakan I. UI Press. Jakarta.
Block, S. 2001. Disinfection, Sterilization and Preservation. 4thEdition. Williams and
Wilkins p.Hal. 26.
Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., and Sigla, A. K. 2002. Spreading of Semisolid
Formulation: An Update. Pharmaceutical Technology. 84-102.
Maswadeh, H., Semreen, M., and Naddaf, A. 2006. Anti-inflammatory Activity of
Achillea and Ruscus Topical Gel On Carragenan-induced Paw Edema in
Rats.Acta Poloniae Pharmaceutica-Drug Research. 63(4): 277-280.

Laboratorium Teknologi Sediaan/Program Studi Farmasi/Fakultas Kehatan/Universitas


Hamzanwadi/2022

Anda mungkin juga menyukai