Anda di halaman 1dari 1

Kisah pendakian ini dimulai pada 27 oktober 2012.

Kami yang beranggotakan 4 orang (saya, Ade,


Fatur, Roby ) hendak melakukan pendakian di hari sumpah pemuda karena kami ingin merayakan hari
sumpah pemuda di atas puncak gunung, Pada awalnya kami berencana melakukan pendakian disalah
satu gunung didaerah jawa barat akan tetapi Ade yang belum lama melakukan pendakian disalah satu
gunung dijawa timur, merekomendasikan untuk merubah arah perjalanan kami ke daerah pelosok jawa
bagian timur. Gunung itu tidak terlalu tinggi dan mungkin juga jarang terdengar ditelinga para pendaki
karena gunung ini bukanlah gunung2 terkenal seperti gunung lainnya yg berada di jawa timur (Lawu,
Semeru, Raung, dll).

Kami berangkat dari Jakarta 2 hari sebelum hari sumpah pemuda, dengan segala perlengkapan
dan kebutuhan yang bisa dibilang telah memenuhi standart keamanan dan kelengkapan untuk
melakukan perjalanan pendakian. dihari sampainya kami di basecamp kami ber 4 melakukan
pengurusan simaksi, doa Bersama dan briefing sebelum memulai pendakian. Kami memulai pendakian
pada pukul 15.00 WIB, posisi awal pendakian itu saya berada dibelakang fatur sedangkan Ade menjadi
leader di depan dan Roby menjadi sweeper dipaling belakang, saya yang baru pertama merasakan
rasanya mendaki gunung sangat excited dengan pemandangan yang disuguhkan oleh alam “Sungguh
pemandangan yang tidak akan saya dapatkan di Jakarta”. Oh iya sebelum lebih jauh saya ingin
memberitahu bahwa diperjalanan ini hanya sayalah yg baru pertama kali melakukan pendakian,
Ade ,Fatur dan Roby mereka telah beberapa kali mendaki gunung didalam atau bahkan diluar pulau
jawa.

Ade adalah satu satunya dari kami yang pernah melakukan pendakian ke gunung ini akan tetapi
ketika itu dia gagal mencapai puncak dengan alasan kondisi cuaca dan fisik yang tidak mendukung untuk
meneruskan pendakian. Alhasil Ade pun mengajak kami untuk mendaki gunung tersebut dan kami
mengiyakan ajakan ade untuk mendaki gunung itu, dari awal perjalanan saya dan teman2 yang lain tidak
terlihat merasakan ada hal yang aneh pada gunung itu dan kami malah sangat menikmati perjalanan
sembari memanjakan mata yang lama tak disuguhi pemandangan seperti ini sampai ketika waktu dan
hari berubah menjadi malam.

Perjalanan kami hentikan untuk istirahat dan membangun tenda pada shelter pos 2 karena
waktu sudah menunjukan pukul 7 malam dan mengingat ketika briefing awal, sangat tidak dianjurkan
mendaki gunung tersebut pada malam hari. Kami masing2 membagi tugas Ade dan fatur membangun
tenda sementara saya dan roby memasak untuk makan malam kami saat itu, suasana pada malam hari
di gunung sangatlah berbeda dengan siang hari udara dingin yang semakin menusuk kulit benar benar
saya rasakan dan suara2 aneh yang belum pernah saya dengar sebelumnya “ah mungkin karena gua
pertama kali naik gunung aja kali ya” ucap saya dalam hati. Hari semakin larut dan kami pun segera
mengambil posisi

Anda mungkin juga menyukai