TENTANG
1. BPOM telah melakukan penelusuran data registrasi terhadap seluruh produk obat
bentuk sirup dan drops. Dari penelusuran tersebut, diperoleh data sejumlah 133
(seratus tiga puluh tiga) sirup obat yang tidak menggunakan propilen glikol,
polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol sehingga aman sepanjang
digunakan sesuai aturan pakai. Daftar produk tersebut dapat dilihat pada Lampiran
1.
2. Pada Konferensi Pers Kementerian Kesehatan tanggal 21 Oktober 2022 mengenai
Perkembangan Penanganan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia, telah
diinformasikan 102 (seratus dua) produk obat yang digunakan pasien.
3. BPOM melakukan penelusuran data registrasi untuk memastikan kandungan bahan
yang digunakan pada 102 (seratus dua) produk obat, dengan hasil sebagai berikut:
a. Dua puluh tiga produk tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol,
sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol, aman digunakan sepanjang sesuai aturan
pakai;
b. Tujuh produk telah dilakukan pengujian dengan hasil dinyatakan aman
digunakan sepanjang sesuai aturan pakai;
c. Tiga produk telah dilakukan pengujian dan dinyatakan mengandung cemaran
EG/DEG melebihi ambang batas aman. Ketiga produk ini termasuk dalam 5
(lima) produk yang telah diumumkan pada penjelasan BPOM tanggal 20 Oktober
2022;
Daftar produk sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan c dapat dilihat pada
Lampiran 2.
a. Membeli dan memperoleh obat melalui sarana resmi, yaitu di apotek, toko obat
berizin, Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
b. Membeli obat secara online hanya dilakukan di apotek yang telah memiliki izin
Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF).
c. Menerapkan Cek KLIK (Cek Kemasan, Label , Izin Edar, dan Kedaluwarsa)
sebelum membeli atau menggunakan obat. Pastikan kemasan produk dalam
kondisi baik, baca informasi produk yang tertera pada label, dan produk telah
memiliki izin edar BPOM serta belum melebihi masa kedaluwarsa.