SYIRKAH
DISUSUN OLEH :
Ardiansyah
Fajar Mardiansa
AL GAZALI BARRU
2022
KATA PENGANTAR
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
tepat waktu.
Makalah Fiqh II disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah di
STAI Al-Gazali Barru. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
perwakilan dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A.Latar Belakang..........................................................................................1
B.Rumusan Masalah.....................................................................................3
C.Tujuan Penulisan.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Definisi Syirkah.......................................................................................6
B. Dasar Hukum Syirkah..............................................................................6
C. Rukun dan Syarat Syirkah........................................................................8
D. Macam-Macam Syirkah.........................................................................10
E. Mengakhiri Syirkah................................................................................12
A.Kesimpulan.............................................................................................15
B.Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
dalam suatu perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk melakukan atau tidak
macam akad, hal itu terjadi karena berlainan obyek, masyarakat atau Agama
sendiri telah memberikan nama-nama itu untuk membedakan yang satu dengan
yang lainnya. Berbagai macam akad tersebut dibagi dalam dua kelompok
Mu’amalah penulis akan mengerucut pada akad syirkah, jenis akad ini termasuk
merupakan akad yang diberikan namanya oleh syara dan ditetapkan untuknya
hukum-hukum tertentu.
syarikat dagang dengan berbagai bentuk. Betapa banyak proyek dan perusahaan
tidak cukup ditangani oleh seorang diri, melainkan harus bergabung dan
5
bekerjasama dengan orang lain. Pada prinsipnya setiap usaha dan pekerjaan yang
halal dan mengandung kebaikan ditekankan adanya bentuk kerjasama dan gotong
royong.
6
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Syirkah
Akad banyak macamnya dan berlain-lainan namanya, salah satu dari akad
tersebut adalah akad syirkah atau perkongsian yang menurut bahasa ikhtilath
mencampurkan aset menjadi satu kesatuan dan kemudian kedua belah pihak
percampuran adalah akad persekutuan antara dua orang atau lebih dalam
“Percampuran, yakni bercampurnya salah satu dari dua harta dengan harta
ِامaا بِ ٍّي َوا ْقتِ َسa ٍل اِ ْكتِ َسaا ُو ِن فِ ْي َع َمaaَأ ْكثَ َر َعلَى التَّ َعaَ ْي ِن فaص
َ ْن َش ْخaَ َع ْق ٌدبَي
ِ َاَرْ ب
اح ِه
“Akad yang berlaku untuk dua orang atau lebih untuk kerjasama dalam suatu
Menurut istilah yang dimaksud dengan syirkah, para fuqaha berbeda pendapat
sebagai berikut :
8
a. Menurut Sayyid Sabiq, yang dimaksud dengan syirkah ialah akad antara dua
adalah ketetapan hak pada sesuatu untuk dua orang atau lebih dengan cara yang
masyhur (diketahui).
syirkah adalah penetapan hak pada sesuatu bagi dua orang atau lebih.
dimaksud syirkah adalah ibarat penetapan suatu hak kepada sesuatu yang satu
untuk dua orang atau lebih dengan cara yang telah diketahui.
akad yang berlaku antara dua orang atau lebih untuk ta’awun dalam bekerja pada
f. Idris Ahmad menyebutkan syirkah sama dengan syarkat dagang yakni dua
orang atau lebih sama-sama berjanji akan bekerja sama dalam dagang, dengan
(tasharuf) harta yang dimiliki orang secara bersama-sama oleh keduanya, yakni
h. Menurut Syafi’iyah ketetapan hak pada sesuatu yang dimiliki dua orang atau
9
i. Menurut Hanafiyah ungkapan tentang adanya transaksi (akad) antara dua
dipahami bahwa yang dimaksud dengan syirkah adalah kerjasama antara dua
orang atau lebih dalam berusaha, yang keuntungan dan kerugiannya ditanggung
bersama.
Teori percampuran terdiri dari dua pilar, yaitu objek percampuran dan
juga membedakan dua jenis percampuran yaitu ayn (real asset) berupa barang dan
jasa dan dayn (financial asset) berupa uang dan surat berharga. Dari segi
waktunya : Naqdan (immediate delivery) yakni penyerahan saat itu juga dan
identifikasi tiga jenis percampuran : (1) percampuran ‘ayn dengan áyn; (2)
berikut ini :
a. Al-Qur’an
10
ِ ْض ِإاَّل الَّ ِذينَ َآ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا
ت َوقَلِي ٌل َما هُ ْم ُ وَِإ َّن َكثِيرًا ِمنَ ْال ُخلَطَا ِء لَيَب ِْغي بَ ْع
ٍ ضهُ ْم َعلَى بَع
sebahagian dari mereka kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal shaleh, dan amat sedikitlah mereka itu” (Qs. Shad:
24).
b. As-Sunah
Nabi SAW bersabda “sesungguhnya Allah SWT berfirman “Aku adalah yang
ketiga dari dua orang yang bersekutu selama salah seorang dari keduanya tidak
mengkhianati temannya, aku akan keluar dari persekutuan tersebut apabila salah
sanadnya).
يَتَخَ ا َونَا
c. Al-Ijma’
11
C. Rukun dan Syarat Syirkah
bahwa rukun syirkah ada dua yaitu ijab dan Kabul sebab ijab Kabul (akad) yang
menentukan adanya syirkah. Adapun yang lain seperti dua orang atau pihak yang
berakad dan harta berada diluar pembahasan akad seperti terdahulu dalam akad
jual beli.
a.) Sesuatu yang bertalian dengan semua bentuk syirkah baik dengan
harta maupun dengan yang lainnya. Dalam hal ini terdapat dua syarat yaitu: (a)
yang berkenaan dengan benda yang diakadkan adalah harus dapat diterima
keuntungan harus jelas dan dapat diketahui dua pihak, misalnya setengah,
b.) Sesuatu yang bertalian dengan syirkah mal (harta), dalam hal ini
terdapat dua perkara yang harus dipenuhi yaitu (a) bahwa model yang dijadikan
akad syirkah adalah dari alat pembayaran (nuqud), seperti junaih, riyal, dan
rupiah; (b) yang dijadikan modal (harta pokok) ada ketika akad syirkah dilakukan,
12
c.) Sesuatu yang berkaitan dengan syarikat mufawadhah, bahwa didalam
harus sama; (b) bagi yang bersyirkah ahli untuk kafalah; (c) bagi yang dijadikan
objek akad disyaratkan syirkah umum, yakni pada semua macam jual beli atau
perdagangan.
d.) Adapun syarat yang bertalian dengan syirkah inan sama dengan
melakukan akad ialah merdeka, baligh, dan pintar (rusyd). Menurut Malikiyah
syirkah yang sah hukumnya hanyalah syirkah ‘inan, sedangkan syirkah yang
lainnya batal.
orang (pihak) yang berserikat, sighat dan objek akad syirkah baik harta maupun
13
D. Macam-Macam Syirkah
Perkongsian atau syirkah terbagi atas dua macam yaitu perkongsian amlak
1. perkongsian amlak
perkongsian amlak adalah dua orang atau lebih yang memiliki barang
kontrak dari dua orang yang bersekutu. Contohnya dua orang yang membeli atau
memberi atau berwasiat tentang sesuatu dan keduanya menerima, maka jadilah
pembeli, yang diberi, dan yang berwasiat bersekutu antara keduanya, yaitu
perkongsian milik.
atau lebih yang ditetapkan kepada dua orang atau lebih yang bukan didasarkan
atas perbuatan keduanya, seperti dua orang mewariskan sesuatu, maka yang diberi
14
Hukum kedua jenis perkongsian ini adalah salah seorang yang bersekutu
seolah-olah sebagai orang lain dihadapan yang bersekutu lainnya. oleh karena itu,
salah seorang diantara mereka tidak boleh mengolah (tasharruf) harta perkongsian
tersebut tanpa izin dari teman sekutunya, karena keduanya tidak mempunyai
2. perkongsian uqud
perkongsian ini merupakan bentuk transaksi yang terjadi antara dua orang
atau lebih untuk bersekutu dalam harta dan keuntungannya. Pengertian ini sama
diatas.
15
masing-masing dari ketiga bentuk ini terbagi menjadi mufawidhah dan
‘inan.
Secara umum fuqaha mesir, yang kebanyakan terdiri dari madzhab Syafi’I
dan Maliki, berpendapat bahwa perkongsian terbagi atas empat macam yaitu:
E. Mengakhiri Syirkah
lainnya sebab syirkah adalah akad yang terjadi atas dasar rela sama rela dari kedua
belah pihak yang tidak ada kemestian untuk dilaksanakan apabila salah satu pihak
3. Salah satu pihak meninggal dunia, tetapi apabila anggota syirkah lebih
dari dua orang, yang batal hanyalah yang meninggal saja. Syirkah berjalan terus
16
hanyalah untuk anggota-anggota yang masih hidup. Apabila ahli waris angota
yang meninggal menghendaki turut serta dalam syirkah tersebut, maka dilakukan
4. Salah satu pihak ditaruh dibawah pengampuan, baik karena boros yang
terjadi pada waktu perjanjian syirkah tengah berjalan maupun sebab yang lainnya.
5. Salah satu pihak jatuh yang berakibat tidak berkuasa lagi atas harta
yang menjadi saham syirkah. Pendapat ini dikemukakan oleh madzhab Maliki,
syirkah. Bila modal tersebut lenyap sebelum terjadi percampuran harta hingga
pemiliknya sendiri. apabila harta lenyap setelah terjadi percampuran yang tidak
bisa dipisah-pisahkan lagi, menjadi resiko bersama. Apabila masih ada sisa harta,
membatalkannnya, perkara yang membatalkan syirkah terbagi atas dua ha. Ada
perkara yang membatalkan syirkah secara umum dan adapula yang membatalkan
17
b. Meningalnya salah seorang syarik
d. gila
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
syirkah adalah ketetapan hak pada sesuatu untuk dua orang atau lebih
3. Menurut para ulama Hanafiyah bahwa rukun syirkah ada dua yaitu ijab dan
Kabul sebab ijab Kabul (akad) yang menentukan adanya syirkah. Adapun
yang lain seperti dua orang atau pihak yang berakad dan harta berada diluar
4. Perkongsian atau syirkah terbagi atas dua macam yaitu perkongsian amlak
sendiri).
sebab syirkah adalah akad yang terjadi atas dasar rela sama rela dari kedua
belah pihak yang tidak ada kemestian untuk dilaksanakan apabila salah satu
19
B. Saran
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus
20
DAFTAR PUSTAKA
21