Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Sang maha pengasih lagi maha penyayang yang
hingga kini masih memberi kita kesehatan lahir batin hingga kita masih mendapat ilmu yang
banyak demi masa depan kami. Ucapan terimakasih kita santunkan kepada bapak Drs.Kholid
Zulfa dosen pengampuh mata kuliah Fiqh Muamalat II yang telah memberikan kami tugas
mengenai Syarikat Tijariyah ini, yang mana memberikan kami pengetahuan baru dan
pengertian tentang masalah yang ada pada kondisi sekarang dengan keberagaman yang
terjadi diantara umat muslim didunia ini mengenai perserikatan tijariyah ini.

Tak lupa kami ucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang tak bisa kami
sebutkan satu per satu yang telah mendukung kami dalam penyelesaian makalah ini. Semoga
makalah ini bisa menjadi rujukan pada problema mengenai perserikatan perdagangan yang
ada dan juga bermanfaat untuk semua dengan makalah yang telah kami buat ini.

Kami mohon maaf jika ada salah dalam isi makalah mengenai istilah yang ada serta
penyebutan istilah yang salah, karena sesungguhnya kesempurnaan adanya pada pencipta
kami masih butuh saran dan kritikan dan masukan untuk kesempurnaan makalah kami.

Yogyakarta, 31 November 2015

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................... i

Kata Pengantar ........................................................................................................... 1

Daftar Isi ....... ............................................................................................................ 2

Bab I : PENDAHULUAN ................................................................................ 3

a. Latar Belakang ...................................................................................... 3


b. Rumusan masalah ................................................................................. 3
c. Tujuan ................................................................................................... 3

Bab II : PEMBAHASAN ................................................................................... 4

a. Pengertian As-Syarikat Tijariyyah ....................................................... 4


b. Dasar As-Syarikat Tijariyyah ............................................................... 5
c. Macam-macam As-Syarikat Tijariyyah ................................................ 7
d. Berakhirnya As-Syarikat Tijariyyah ..................................................... 8

Bab III : PENUTUP............................................................................................. 10

a. Kesimpulan ........................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek, dimana ada
kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu masalah tertentu dimana masing-
masing pihak memberikan kontribusi dana (atau kompensi) dengan kesepakatan
bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
Dalam syarikah tijariyah ini kita akan mengetahui bagaimana perserikatan
perdagangan yang terjadi di masyarakat,karena dalam perserikatan banyak sekali hal
yang harus diperbincangkan lebih dalam lagi agar kita mengetahui dengan benar
bagaimana syarikat bisa terjadi diantara pedagang yang memulai pekerjaannya.
Syarikat ini telah diadakan sejak zaman dahulu rasulullah SAW mengajarkan kita
agar kita melakukan perdagangan dengan baik dan benar tanpa adanya kecurangan
yang terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Syarikat Tijariyyah?
2. Apa dasar-dasar hukum syarikat tijariyyah?
3. Apa macam-macam Syarikat Tijariyyah?
4. Bagaimana berakhirnya Syarikat Tijariyah?
C. Tujuan

Tujuan utama dari makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai
masalah syarikat tijariyah yang ada di masyarakat agar kita bisa menggunakan
kerjasama antar kita dengan baik dan benar dan sesuai dengan ajaran yang telah di
ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian As-Syarikat Tijariyyah

Secara bahasa kata syirkah (‫ )الشركه‬berarti al-ikhtilath (percampuran) dan persekutuan.


Yang dimaksud dengan percampuran disini adalah seseorang mencampurkan hartanya
dengan harta orang lain sehingga sulit untuk dibedakan.

Adapun menurut istilah ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh ulama :

1. Menurut ulama Hanafiah


‫عقد بين المتثا ر كين فى رأس الما ل والر بح‬
Artinya : Akad antara dua orang yang berserikat pada bokok harta (modal) dan
keuntungan.
2. Menurut ulama Malikiyah
‫اذن فى التصر ف لهما فى أنفسهما فى ما ل لهما‬
Artinya : Izin untuk bertindak secara hukum bagi dua orang yang bekerjasama
terhadap harta mereka.
3. Menurut Hasby as-Shiddiqie
‫عقد بين شخصين فأ كثر على التعاون فى عمل اكتسا بى واقتسام ار باحه‬
Artinya : Akad yang berlaku antara dua orang atau lebih untuk saling tolong
menolong dalam suatu usaha dan membagi keuntungannya.

Jika diperhatikan dari tiga definisi diatas sesungguhnya perbedaan hanya bersifat
redaksional, namun secara esensial prinsipnya sama yaitu bentuk kerjasama antara dua orang
atau lebih dalam sebuah usaha dan konsekuensi keuntungan dan kerugiaanya ditanggung
secara bersama.1

Secara bahasa Tijariyyah berarti Perdagangan atau menukar sesuatu dengan sesuatu
yang lain.2 Sehingga dapat disimpulkan bahwa menurut Idris Ahmad, As-Syarikat Tijariyyah
adalah dua orang atau lebih sama-sama berjanji akan bekerja sama dalam dagang, dengan
menyerahkan modal masing-masing dimana keuntungan dan kerugiannya diperhitungkan
1
H.Abdul rahman Ghazaly, H.Ghufron Ihsan, Saipudin Shidiq, Fiqh Muamalat,(Kencana:Jakarta,2010),hlm 127.
2
Ibid.

4
menurut besar kecilnya modal masing-masing.3 Secara singkat dapat dirtikan As-syarikat
Tijariyyah adalah kerjasama dalam perdagangan.
B. Dasar-Dasar As-Syarikat Tijariyyah

Hukum dagang Indonesia terutama diatur dalam :

1. Hukum tertulis yang dikodifikasikan :

a. Kitab undang-undang Hukum dagang (KUHD) atau Wetboek van Koophandel


Indonesia (W.v.K). KUHD mulai berlaku di Indonesia pada 1 mei 1848 terbagi atas dua
kitab, kitab pertama terdiri dari 10 bab yang berjudul tentang Dagang Umum, sedangkan
kitab kedua yang terdiri dari 13 bab berjudul tentang Hak-hak dan Kewajiban yang Terbit
dari Pelajaran.

b. Kitab undang-undang Hukum sipil (KUHS) atau Burgerlijk Wetbook Indonesia (BW),
hukum sipil yang berlaku pada tanggal 1 mei 1948, KUHS yang berdiri di Indonesia
berasal dari KUHS Netherland dan dikodifikasikan pada 5 juli 1830. Bagian-bagian
KUHS yang mengatur tentang Hukum dagang ialah sebagian terbesar dari kitab III
KUHS ialah mengenai perikatan-perikatan yang umumnya yang dilahirkan dari
persetujuan dan undang-undang seperti:

a. persetujuan jual-beli (contract of sale)

b. persetujuan sewa-menyewa (contract of hire)

c. persetujuan pinjam uang (contract of loan)

2. Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan. Yakni peraturan perundang-undangan


khusus mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan dagang.

3. Undang-undang khusus lainnya antara lain :

- Undang-undang persero terbatas

- Undang-undang perbankkan, dll.

- Perjanjian
3
Sohari Sahrani, Ru’fah Abdullah, Fikih Muamalah, (Bogor:Gholia Indonesia,2011), hlm 178.

5
- Hukum kebiasaan

- Yurisprudensi

- Doktrin hukum

Hukum dagang selain diatur dalam KUHD dan KUHS juga terdapat dalam
berbagai peraturan-peraturan khusus (yang belum dikodifikasikan) seperti misalnya :

1. Peraturan tentang koperasi. (UU No. 12 Tahun 1967)

2. Peraturan tentang perusahaan Negara (Perpu No.19 tahun 1960)

3. Bentuk-bentuk Usaha Negara (UU No.9 tahun 1969).4

Di dalam hukum islam sendiri dijelaskan bahwa dalam setiap transaksi ada
beberapa prinsip dasar (asas-asas) yang diterapkan syara’ yaitu:

1. Setiap transaksi pada dasarnya meningkat orang (pihak) yang memerlukan transaksi itu
menyimpang dari hukum syara’, misalnya memperdagangkan barang haram (Q.S. Al-
Maidah, 5:1)5

2. Syarat-syarat transaksi dirancang dan dilaksanakan secara bebas tetapi penuh tanggung
jawab, tidak menyimpang dari hukum syara’ dan adab sopan santun.

3. Islam mewajibkan agar setiap transaksi dilandasi dengan niat yang baik dan ikhlas
karena Allah SWT, sehingga terhindar dari segala bentuk penipuan,dst. Hadist Nabi SAW
menyebutkan “Nabi Muhammad SAW melarang jual-beli yang mengandung unsure
penipuan.” 6(H.R Muslim)

4. Adat kebiasaan atau ‘urf yang tidak menyimpang dari syara’ , boleh digunakan untuk
menentukan batasan atau criteria dalam transaksi. Misalnya, dalam akad sewa menyewa
rumah.

5. Untuk jual beli sebagai sarana tolong menolong yaitu ada dalam al-Qur’an Surah Al-
baqarah,2:198 dan 275, An-nisa’ 4:29.

4
Kansil CST, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia,Sinar Grafika, 1994 hlm 7-11
5
Q.S Al-maidah 5:1
6
H.R Muslim

6
C. Macam-Macam As-Syarikat Tijariyyah
1. Syirkah asykhash

Yaitu hubungan personal perserikatan yang didasarkan pada pemberian referensi pribadi
atau lisensi diantara anggota syirkah dan saling memberikan kepercayaan diantara
mereka.syirkah seperti ini terjadi antara dua orang atau lebih yang terikat oleh ikatan
persahabatan.syirkah ini biasanyauntuk menangani proyek-proyek kecil dan menengah.

Syirkah asykhash dibagi menjadi 3 macam :

A. Syirkah tadhamun

yaitu perseroan yang dilaksanakan oleh dua orang atau lebih yang bergerak dalam bidang
bisnis komersial melalui badan perseroan dengan nama khusus.

B. Syirkah taushiyah basithah

yang dilaksanakan oleh dua pihak yang masing-masing pihak teridiri dari beberapa anggota.
satu pihak menanggung tanggung jawab kepada lainnya dalam hal perseroan. pihak yang lain
memberikan rekomendasi dan sebagai penanaman saham pasif yang hanya berkewajiban
memberikan modal saja.

C. syirkah muhashah

yaitu perseroan yang dilaksanakan mitra yang menjadi satu kesatuan yang tidak dapat
dipilah-pilahkan.

2. syirkah amwal

Yaitu perserikatan yang didasarkan pada permodalan.modal menjadi sesuatu yang


diperhitungkan secara total dan tidak ada referensi atau lisensi pribadi.

Syirksh amwal dibagi menjadi 3 :

A. penanaman saham
B. rekomendasi saham
C. perseroan tanggung jawab terbatas

3. Syirkah ammah

7
Yaitu perserikatan yang didanai dengan modal umum dan modal khusus untuk
memelihara kepentingan umum dan pribadi. Boleh juga suatu negara atau yayasan
umum memiliki semua sahamnya.

Syirkah ammah dibagi menjadi 2 :

A. Syirkah ekonomi percampuran.


B. syirkah kepemilikan saham umum.

D. Berakhirnya As-Syarikat Tijariyyah

a) Menurut hukum islam

Ada beberapa hal yang menyebabkan berakhirnya akad syirkah secara umum dan
secara khusus. Adapun hal-hal yang menyebabkan berakhirnya akad as-syirkah at-tijariyah
secara umum adalah sama dengan berakhirnya akad pada umumnya.

Suatu akad berakhir atau batal apabila rukun-rukun dan syarat-syarat terbentuknya
akad tidak terpenuhi yaitu:

Rukun akad berdasarkan hukum islam kontenporer

1. Para pembuat akad


2. Ijab qobul
3. Obyek akad
4. Tujuan akad

Syarat akad berdasarkan hukum islam kontenporer

1. Tamyiz
2. Berbilang pihak (lebih dari satu pihak)
3. Persesuain ijab dan qobul
4. Kesatuan majlis akad
5. Dapat diseahkan
6. Tertentu atau dapat ditentukan
7. Dapat diperdagangkan
8. Tidak bertentangan dengan syara’7

Selain rukun dan syarat pembentuk akad, yang menjadi pertimbangan berakhir atau
batalnya akad adalah adanya unsur gharar, kerugian yang menyertai penyerahan, bebas dari
syarat-syarat fasid, dan bebas dari riba.

7
Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad Dalam Fikih Muamalat. (Jakarta;
Rajawali, 2007) hlm. 242-243

8
Jika dilihat dari bentuk perserikatan secara khusus, ada beberapa hal berakhirnya
akad, yaitu sebagai berikut:

a. Pada syirkah anwal, akad dinyatakan batal bila semua atau sebagian modal
perserikatan hilang, karena obyek perserikatan ini adalah harta.
b. Pada syirkah mufawadhah, perserikatan dinyatakan batal bila modal masing –masing
pihak tidak sama kuantitasnya, karena mufawadhah berarti persamaan, baik dalam
modal, kerja, maupun keuntungan yang dibagi.8

b) Pembubaran Perseroan Dan Koperasi

Perseroan bubar karena :

 Keputusan RUPS atau RAT untuk koperasi


RUPS dapat membubarkan perseroan apabila diambil sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 74 ayat (1) dan pasal 76
 Jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir
Dalam hal perseroan bubar karena jangka waktu berdirinya berakhir sebagaimana
ditetapkan dalam anggaran dasar, menteri atas permohonan direksi dapat
memperpanjang jangka waktu tersebut.
 Penetapan pengadilan (pasal 114) dan oleh pemerintah untuk koperasi (pasal 46
huruf b)
Pengadilan dapat membubarkan perseroan atas :
a. Permohonan kejaksaan berdasarkan alasan kuat perseroan telah melanggar
kepentingan umum
b. Permohonan salah satu pemegang saham atau lebih yang mewakili 1/10
bagian dari jumlah saham
c. Pemohonan kreditor karna perseroan tidak dapat membayar hutang setelah
dinyatakan pailit atau harta kekayaan perseroan tidak cukup untuk membayar
hutang setelah dicabut kepailitannya
d. Pemohonan pihak yang berkepentingan, dengan alasan adanya cacat hukum
dalam akta pendiriaan perseroan 9

Pemerintah dapat membubarkan koperasi atas :

a. Terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan


undang-undang
b. Kegiatanya bertentangan dengan ketertiban umum atau kesusilaan
c. Kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan10

8
Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam Di Indonesia. (Jakarta; Prenada Media,2006) hlm. 117
9
C.S.T. kansil, Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia. (jakarta; sinar grafika, 2006) hlm. 146
10
UU. No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Idris Ahmad, As-Syarikat Tijariyyah adalah dua orang atau lebih sama-sama
berjanji akan bekerja sama dalam dagang, dengan menyerahkan modal masing-masing
dimana keuntungan dan kerugiannya diperhitungkan menurut besar kecilnya modal masing-
masing. Yang biasa disebut kerjasama dalam perdagangan. Di Indonesia hukum perdagangan
bersumber dari hukum yang dikodifikasi dan hukum yang tidak dikodifikasi. Banyaknya
pelaku dagang menimbulkan jenis perdagangan yang bermacam-macam dan semua jenis
perdagangan pasti akan berakhir dengan caranya masing-masing dikarenakan oleh beberapa
sebab. Oleh karena itu tidak ada suatu kerjasama yang kekal atau tidak akan berakhir seiring
dengan perkembangan kehidupan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Syamsul.2007.Hukum Perjanjian Syariah:Studi Tentang Teori Akaddalam Fikih


Muamalat.Jakarta:Rajawali.

Dewi,Gemala.2006.Hukum Perikatan Islam di Indonesia.Jakarta:Prenada Media.

Ghazali,Abdul Rahman.Ghufron Ihsan.Saipudin Sidiq.2010.Fiqh Muamalat.Jakarta:Kencana.

H.R Muslim

Ibid

Kansil,CST.1994.pokok-Pokok Pengetahuan Hukum dagang Indonesia. Jakarta:Sinar


Grafika.

Kansil,CST. Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia.Jakarta: Sinar Grafika.

Q.S. Al-Maidah (5): 1

Sahrani,Sohari.Ru’fah Abdullah.2011. Fikih Muamalah.Bogor:Gholia Indonesia.

UU nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian

11

Anda mungkin juga menyukai