OLEH :
SUHERMAN
SULFAHMI
2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari makalah ini ini jauh dari kata sempurna dan
banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
sangat penulis harapkan guna perbaikan makalah selanjutnya
Makassar, 2023
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………..2
DAFTAR ISI……………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..4
A. LATAR BELAKANG…………………………………….…4
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………5
C. TUJUAN PENULISAN…………………………………..…6
BAB II PEMBAHASAN……………………………………….…..7
A. SYIRKAH………………………………………… …..…….7
B. JIALAH………………………………………....………12
A. KESIMPULAN…………………………………..…………18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Firman allah dalam surat Al-Maidah ayat 3 mengajarkan
tolong menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan ketaqwaan
dan jangan kamu tolong menolong dalam dosa dan pemusuhan.
Tolong-menolong dalam konteks ekonomi atau bisnis maupun
perdagangan diwujudkan dalam hukum muamalat disebut dengan
syirkah. Syirkah merupakan akad muamalat yang berbasis
bagihasil, yaitu kerjasama antar dua pihak mitra bisnis atau lebih,
yang masing-masing mitra bisnis mengkontribuksikan modal
untuk usaha dan hasil dari bisnis tersebut dibagi bersama sesuai
dengan perjanjian aplikasi akad syirkah dalam dunia bisnis modern
seperti antara lain perseroan terbatas, koperasi, bisnis waralaba,
bursa efek, bisnis perbankan syariah, modal ventura dan
sebagainya1
Ji’alah dalam kehidupan sehari-hari diartikan oleh para
fuqaha dengan member upahkepada orang lain yang dapat
menemukan barangnya yang hilang atau mengobati orang yang
sakit atau menggali sumur sampai memancarkan air atau seseorang
dalam kompetisi. Ji’alah bukan hanya terbatas pada barang yang
4
hilang namun dapat dilakukan pada setiap pekerjaan yang dapat
menguntungkan seseorang.2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun
rumusan masalah sebagai berikut:
1.Apa yang dimaksud Syirkah dan Ji’alah?
2.Bagaimana Dasar Hukum Syirkah dan Ji’alah?
3.Apasaja Rukun dan Syarat Syirkah dan Ji’alah?
4.Apasaja Ciri-Ciri Khusus Dari Setiap Jenis Syirkah?
5.Bagaimana Penerapan Jenis Syirkah di Lembaga
Keuangan Syariah?
6. Bagaimana Memahami Hikmah Syirkah dan Ji’alah?
7. Bagaimana Pelaksanaan Dan Pembatalan Ji’alah?
C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan:
1. Menjelaskan tentang Pengertian Syirkah dan Ji’alah
2. Menjelaskan tentang Dasar Hukum Syirkah dan Ji’alah
3. Menjelaskan tentang Rukun dan Syarat Syirkah dan
Ji’alah
4. Menjelaskan tentang Ciri-Ciri Khusus Dari Setiap Jenis
Syirkah
5. Menjelaskan tentang Penerapan Jenis Syirkah di
Lembaga Keuangan Syariah Menjelaskan tentang
Memahami Hikmah Syirkah dan Ji’alah
5
6. Menjelaskan tentang Pelaksanaan Dan Pembatalan
Ji’alah
D. Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan:
1. Mahasiswa dapat memahami Pengertian Syirkah dan
Ji’alah
2. Mahasiswa dapat memahami Dasar Hukum Syirkah dan
Ji’alah
3. Mahasiswa dapat memahami Rukun dan Syarat Syirkah
dan Ji’alah
4. Mahasiswa dapat memahami Ciri-Ciri Khusus Dari
Setiap Jenis Syirkah
5. Mahasiswa dapat memahami Penerapan Jenis Syirkah di
Lembaga Keuangan Syariah
6. Mahasiswa dapat memahami Memahami Hikmah
Syirkah dan Ji’alah
7. Mahasiswa dapat memahami Pelaksanaan Dan
Pembatalan Ji’alah
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. SYIRKAH
1. Pengertian Syirkah
Syirkah secara etimologi , asy-syirkah berarti
campuran , yaitu percampuran antara sesuatu dengan yang
lainnya, percamputran yang dimaksud di sini ialah seseorang
yang mencampurkan hartanya dengan harta orang lain
sehingga sulit dibedakan. 1
Asy-syirkah termasuk salahsatu
bentuk kerjasama dagang dengan rukun dan syarat tertentu,
yang dalam hukum positif disebut dengan perserikatan
dagang (haroen, 2000).
Menurut istilah hukum islam, ada beberapa definisi
syirkah yang dikemukakan oleh kalangan ahli hukum islam
(fukoha), diantaranya adalah ulama hanafiyah yang
mendefinisikan sirkah sebagai suatu persetujuan antara dua
orang atau lebih untuk bekerjasama dalam hal modal dan
keuntungan. Ulama malikiyah mengatakan syirkah adalah
suatu perizinan antara dua orang yang bekerjasama untuk
bertindak secara hukum terhadap harta mereka. Ulama
syafi’iyyah dan hanabilah memberikan pengertian bahwa
syirkah adalah keikutsertaan dua orang atau lebih didalam
suatu transaksi. Ahli hukum Ali Al-Khafit memberikan
1
Prof. Dr. H. Hendi Suhendi, M.Si , Fiqh Muamalah, Pt RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal. 125
7
definisi lebih luas yaitu kontrak dua orang atau lebih untu
kerjasama dalam modal dan laba, atau untuk keikutsertaan
didalam laba dan tanpa keikutsertaan didalam modal.
8
b. Pokok-pokok perjanjian syaratnya:
Modal pokok yang dioperasikan harus jelas;
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga harus
jelas;
Yang disyarikat kerjakan (objeknya) tidak
bertentanga dengan prinsip-prinsip syariat islam.
c. Sighat, dengan syarat : akad kerjasama harus jelas sesuai
dengan perjanjian. Salah satu pihak berkata: “Aku
bersyirkah denganmu untuk urusan ini dan itu.” Lalu
pihak lain, “Telah aku terima.”
9
Ciri khusunya dua orang atau lebih melaukan
serikat bisnis dengan syarat adanya kesamaan
dalam permodalan, pembagian keuntungan dan
kerugian, kesamaan kerja, tanggung jawab dan
beban utang.
b. Syirkah amal / abdan
Ciri khususnya kontrak bisnis antara dua orang atau lebih
menerima pekerjaan secara bersama dan berbagi
keuntungan dari pekerjaan tersebut dengan
memanfaatkan fisik mereka.
c. Syirkah wujuh ( nama baik )
Ciri khususnya kontrak bisnis antara dua orang atau
lebihyang memiliki reputasi dan prestise baik.
d. Syirkah mudarabah / qiradh
Ciri khusunya transaksi atau perserikatan antara dua
orang atau lebih yang salah satu pihak memberikan
modal dan pihak lainnya melakukan pekerjaan dan
keuntungan dibagi berdua sesuai kesepakatan.
e. Syirkah da’imah dan syirkah mu’aqqatah ciri khususnya
yaitu setiap syarik tidak mengalami perubahan sejak akad
syirkah dimlai sampai dengan berakhirnya akad syirkah.
f. Musyarakah mutanaqishah
Ciri khususnya salah satu syarik berkurang disebabkan
pembelian secara bertahap oleh syarik lainnya. 2
2
Prof. Dr. H. Hendi Suhendi, M.Si , Fiqh Muamalah, Pt RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal. 129-132
10
5. Penerapan Jenis Syirkah Di Lembaga Keuangan Syariah
Penerapan Jenis Syirkah Di Lembaga Keuangan
Syariah yaitu dalam bentuk pembiayaan musyarakah.
Transaksi tersebut dilandasi adanya keinginan para pihak
yang bekerjasama untuk meningkatkan nilai aset yang
mereka miliki secara bersama-sama. Termasuk dalam
golongan ini adalah sema bentuk usaha yang melibatkan dua
pihak atau lebih dimana mereka secara bersama-sama
memadukan seluruh bentuk sumberdaya baik yang berwujud
maupun tidak berwujud. Bentuk kontribusi dari pihak yang
bekerjasama bisa berupa dana, barang perdagangan,
kewiraswastaan, kepandaian, kepemilikan, peralatan,
kepercayaan dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai
dengan uang.
Dalam musyarakah, bank dan nasabah bertindak
selaku syarik (partner) yang masing-masing memberikan
dana untuk usaha. Pembagian keuntungan/ sahil atau
kerugian sesuai dengan kaidah ushul: “Ar-Ribhu bimat
tafaqa, wal khasaratu biqadri malihi.” (keuntungan dibagi
menurut kesepakatan,sedangkan apabila terjadi kerugian
dibagi menurut porsi modal masing-masing). Selaku syarik,
bank berhak ikut serta dalam pengaturan manajemen, sesuai
kaidah musyawarah.
11
6. Memahami hikmah Syirkah
Adapun hikmah syirkah adalah sebagai berikut
a. Dapat meningkatkan daya saing produksi karena ada
tambahan modal yang benar.
b. Dapat meningkatkan hubungan kerja sama antar
kelompok social dan hubungan bilateral antar Negara.
c. Dapat memberi kesempatan kepada pihak yang lemah
ekonominya untuk bekerja sama dengan pihak ekonomi
yang lebih kuat.
B. JI’ALAH
1. Ji’alah
12
Ji’alah adalah akad atau komitmen dengan kehendak
satu pihak. Seadangkan menurut syara’, akad adalah
komitmen memberikan imbalan yang jelas atau suatu
pekerjaan tertentuatau tidak tertentu yang sulit diketahui.
13
3. Rukun dan Syarat Ji’alah
14
d. Upah, syaratnya diketahui terlebih dahulusebelum
pekerjaan itu dilaksanakan.
15
tertentu tas pencapaian hasil yang ditentukan dari suatu
pekerjaan. 4
6. Hikmah Ji’alah
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Syirkah secara etimologi , asy-syirkah berarti campuran ,
yaitu percampuran antara sesuatu dengan yang lainnya, sehingga
sulit dibedakan. Asy-syirkah termasuk salahsatu bentuk kerjasama
4
Dr. Sri Sudiarti,MA ,Fiqh Muamalah Kontemporer, FEBI UIN-SU Press, Sumatra Utara , hal.232
16
dagang dengan rukun dan syarat tertentu, yang dalam hukum
positif disebut dengan perserikatan dagang.
Pada prinsipnya bahwa hukum syirkah adalah mubah/boleh
dan sah-sah saja. Namun, apabila terjadi penyimpangan oleh
anggota syirikat, hal ini tidak benar karena telah keluar dari prinsip
ridha.
Rukun dan syarat syirkah sebagai berikut:
1. Anggota yang berserikat
2. Pokok-pokok perjanjian
3. Sighat
Ciri ciri khusus dari setiap jenis syirkah
1. Syirkah amwal ( harta )
Jenis syirkah ini terbagi dua, yaitu :
Syirkah inan
Syirkah muwafadhah
2. Syirkah amal / abdan
3. Syirkah wujuh ( nama baik )
4. Syirkah mudarabah / qiradh
5. Syirkah da’imah dan syirkah mu’aqqatah
6. Musyarakah mutanaqishah
Dalam musyarakah, bank dan nasabah bertindak selaku
syarik (partner) yang masing-masing memberikan dana untuk
usaha.
Adapun hikmah syirkah adalah sebagai berikut
17
1. Dapat meningkatkan daya saing produksi
2. Dapat meningkatkan hubungan kerja sama
3. Dapat memberi kesempatan kepada pihak yang lemah
ekonominya untuk bekerja sama dengan pihak ekonomi yang
lebih kuat
Memacu potensi
18
Adanya penghargaan terhadap suatu potensi
B. Saran
Setelah mengetahui teori tentang Syirkah dan Ji’alah, kita
sebagai seorang mahasiswa ekonomi syariah yang akan menjadi
harapan bangsa dan agama sepatutnya mengamalkan dan
mempraktekan pelajaran yang telah dipelajari dikehidupan sehari-
hari yang akan memberikan manfaat kepada kita semua.
19