Defenisi Integrasi
Pendidikan Integrasi adalah suatu sistem layanan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk belajar dalam waktu tertentu di sekolah regular sesuai
dengan kelas yang ada di Sekolah Luar Biasa misalnya hanya dalam pelajaran kesenian atau olah
raga. Jadi peserta didik SLB bersama dengan peserta didik reguler berada dalam kelas yang sama
Definisi Integrasi menurut para ahli
Untuk memahami lebih jauh mengenai program pendidikan integrasi dikutip beberapa definisi
dari para ahli, antara lain:
1. SA.Bratanata (1974)
Pendidikan integrasi yaitu pendidikan bagi anak berkelainan yang diterima bersama-
sama anak normal, dan diselenggarakan di sekolah biasa. Bentuk penyelenggaraan
pendidikan ini telah banyak dinikmati terutama oleh anak tunanetra yang mampu dan
sanggup berkompetisi dengan anak-anak normal”. Unicef information mengemukakan
bahwa “An innovative programme in Indonesia called “Sekolah Integrasi” or integrated
school, is managing on small but growing scale to introduce blind children in to ordinary
primary schools and give them change of normal education” (Darodjat Natanegara,
1980).
Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa di Indonesia terdapat inovasi program
pendidikan yang dikenal dengan “sekolah integrasi” atau sekolah integrasi yang sedang
dirintis pada sebuah daerah kecil tetapi berkembang dengan baik. Tujuan program ini
adalah untuk memasukkan anak-anak tunanetra ke sekolah-sekolah dasar biasa dan
memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengikuti pendidikan biasa atau
pendidikan untuk anak-anak normal.
2. Dwidjosumarto (1996:68)
Pendidikan integrasi adalah system pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
anak luar biasa belajar bersama-sama dengan anak biasa (normal) di sekolah umum.
pendidikan integrasi merupakan salah satu upaya dalam memberikan layanan
pendidikan yang efektif dan efisien bagi ABK agar potensi mereka dapat berkembang
secara optimal.
3. Mulyono Abdurahman (1996)
Mulyono mengemukakan bahwa “pendidikan integrasi paling sedikit harus memenuhi 4
(empat) kriteria, yaitu:
1) mengintegrasikan peserta didik luar biasa (penyandang ketunaan maupun yang memiliki
keunggulan) dengan peserta didik normal dalam suatu lingkungan belajar, mencakup
suatu komitmen dari integrasi lokasi hingga integrasi penuh;
2) mengintegrasikan dan mengoptimalkan pengembangan potensi yang mencakup kognitif,
afektif, psikomotor dan interaktif;
3) mengintegrasikan hakikat manusia sebagai makhluk sosial ke dalam suatu bentuk
strategi pembelajaran;
4) mengintegrasikan apa yang dipelajari peserta didik saat ini dengan tugas yang harus
diemban di masa mendatang ” (Cahaya netra, 1997:7).
Selanjutnya dikemukakan bahwa untuk melaksanakan program pendidikan
integrative/integrasi suasana kompetitif yang mendominasi pendidikan kita harus diubah
terlebih dahulu menjadi kooperatif. Dengan demikian, peserta didik yang berkelainan
dan tergolong menyandang ketunaan diharapkan dapat lebih mampu menyesuaikan diri
terhadap lingkungan sosialnya.
4. Menurut keputusan Mendikbud No. 0491/U/1992
pendidikan integrasi merupakan program pendidikan bagi anak berkelainan yang
diselenggarakan bersama-sama anak normal di jalur pendidikan sekolah. Melalui
program pendidikan integrasi tersebut, para peserta didik dimungkinkan untuk:
(1) saling menyesuaikan diri;
(2) saling belajar tentang sikap, perilaku dan keterampilan;
(3) saling berimitasi dan mengidentifikasi;
(4) menghilangkan sifat menyendiri;
(5) menimbulkan sikap saling percaya;
(6) meningkatkan motivasi untuk belajar;
(7) meningkatkan harkat dan harga diri
ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Hal ini biasanya digunakan untuk
menggambarkan anak- anak yang memiliki tiga jenis masalah utama yaitu: perilaku terlalu aktif
(hiperaktif), perilaku impulsif, dan kesulitan memperhatikan/ konsentrasi. Karena mereka terlalu aktif dan
impulsif, anak-anak dengan ADHD sering merasa sulit untuk diterima di sekolah.
Adapun untuk lebih jelas mengenai perbedaannya dilihat dari beberapa dimensi adalah sebagaimana
tabel berikut:
Pendidikan integrasi pertama muncul dan berkembang di Amerika Serikat, yang lebih dikenal
dengan mainstreaming.
Mainstreaming adalah model layanan pendidikan yang didalamnya terdapat konsep integrasi dimana
peserta didik menyesuaikan dengan kegiatan yang ada disekolah sedangkan inklusi layanan pendidikan
anak berkebutuhan khusus dengan konsep sekolah yang menyesuaikan dengan kebutuhan peserta
didik.