Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI CALEG DALAM UPAYA MEMENANGKAN

PEMILU LEGISLATIF DI DAPIL II KABUPATEN EMPAT LAWANG

DENGAN PENDEKATAN 5 W + 1 H + 1 I

Disusun Oleh

Nama : LISMA ANARA


NIM : 22020017
Mata Kuliah : Manajemen Strategi

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


STIE SERELO LAHAT
2023
STRATEGI CALEG DALAM UPAYA MEMENANGKAN

PEMILU LEGISLATIF DI DAPIL II KABUPATEN EMPAT LAWANG

DENGAN PENDEKATAN 5 W + 1 H + 1 I

1. What : Apa strategi Caleg Dalam Upaya Memenangkan Pemilu Legislatif di

Dapil II Kabupaten Empat Lawang yang belum terlaksana dengan maksimal

a. Penyediaan fasilitas : 35 %

b. Penentapan program kerja : 40 %

c. Kemudahan proses komunikasi : 45 %

2. Why : Mengapa strategi belum terlaksana dengan maksimal ?

Strategi Caleg Dalam Upaya Memenangkan Pemilu Legislatif di Dapil II

Kabupaten Empat Lawang yang belum terlaksana dengan maksimal

dikarenakan masih rendahnya Caleg Dalam Upaya Memenangkan Pemilu

Legislatif di Dapil II Kabupaten Empat Lawang

3. Where : Dimana kegiatan itu laksanakan ?

Pengembangan Caleg Dalam Upaya Memenangkan Pemilu Legislatif di

Dapil II Kabupaten Empat Lawang haru di prioritaskan

4. When : Kapan (waktu) kegiatan itu dilakukan?

a. Waktu pelaksanaan Koordinasi diskusi selama 3 bulan

b. Waktu pelaksanaan forum diskusi selama 6 bulan


c. Waktu pelaksanaan koordinasi pihak Pemilu Legislatif di Dapil II

Kabupaten Empat Lawang dengan KPU selama 8 bulan

5. Who : Siapa yang melaksanakan ?

Pemilu Legislatif di Dapil II Kabupaten Empat Lawang menjadi Caleg Dalam

Upaya Memenangkan Pemilu dengena mengedepankan kepentingan

rakyat

6. How : Bagaimana caranya ?

Pihak Pemilu Legislatif di Dapil II Kabupaten Empat Lawang melakukan

koordinasi terhadap KPU dan Pemerinatah Kabupaten Empat Lawang

7. Impact : Dampak ?

Dengan adanya strategi yang dilaksanakan oleh Pemilu Legislatif di Dapil

II Kabupaten Empat Lawang maka hendaknya Pemilu Legislatif di Dapil II

Kabupaten Empat Lawang menjadi Pemilihan Legislatif yang jujur, adil dan

amanah.

Pendekatan Input - Process - Out Put - Out Come - Benefits.

Masing-masing indikator memiliki beberapa aspek dan indikator capaian

tersendiri. Dengan menguraikan ke lima (input-proses-output-outcome-benefit)

variabel tersebut menjadi aspek dan indikator yang terukur.

1. Indikator Kinerja: Input

Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana),

SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan untuk

melaksanakan kegiatan. Sarana (alat), prasarana, struktur organisasi,


rencana kegiatan, program kegiatan, peraturan perundang-undangan,

biaya, dan SDM di Pemilu Legislatif di Dapil II Kabupaten Empat Lawang

belum sesuai.

2. Indikator Kinerja: Proses

Kinerja proses sangat menentukan kualitas pekerjaan dan tentunya

juga menentukan kelangsungan sebuah organisasi. Proses

pengembangan SDM belum dilaksanakan secara terpadu kurangnya

kerjasama dan koordinasi dengan masing-masing, baik itu organisasi

Pemilu Legislatif di Dapil II Kabupaten Empat Lawang dengan KPU dan

pemerintah Kabupaten.

3. Indikator Kinerja Output

Dengan mengukur output atau keluaran maka dapat dianalisis

apakah kegiatan yang terlaksana sesuai dengan rencana. Indikator output

atau keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan

apabila tolak ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi

dengan baik dan terukur. Output atau keluaran yang ada masih rendah

dan belum mencapai target hal ini terlihat dari waktu pelaksanaan

kegiatan/program kegiatan tidak mencapai target waktu yang ditentukan,

seperti program kegiatan Koordinasi dan forum diskusi.

4. Indikator Kinerja: Outcome

Pengukuran indikator outcome seringkali rancu dengan pengukuran

indikator output atau keluaran. Indikator outcome lebih bermakna daripada


output, karena walaupun telah berhasil dicapai dengan baik belum tentu

secara outcome kegiatan telah tercapai. Outcome menggambarkan tingkat

pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan

banyak pihak. Dengan indikator outcome dapat mengetahui apakah hasil

yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar.

5. Indikator Kinerja: Benefit

Indikator kinerja Benefit ini menggambarkan manfaat yang diperoleh

atau yang dihasilkan. Manfaat tersebut baru tampak setelah beberapa

waktu kemudian, khususnya dalam jangka menengah dan panjang.

Indikator manfaat menunjukkan hal yang diharapkan untuk dicapai bila

keluaran dapat diselesaikan dan berfungsi dengan optimal (tepat waktu,

lokasi, dana dan lain - lain).

Pendekatan IFAS & EFAS.

Kekuatan (Strength) :

1. Punya banyak program kerja untuk mengembangkan minat dan bakat

2. Fasilitas untuk berbagai keperluan

3. Komitmen untuk melaksanakan tugas yang amanah

4. Adanya jam pelatihan sebagai upaya meningkatkan kompetensi

5. Menjadi lebih unggul

6. Memiliki perencanaan program kerja

7. Mampu membentuk sumber daya manusia yang maksimal


8. Mengintegrasikan efek sosial positif

9. Segmentasi target pemilih

10. Penentuan relawan dan logistik

Kelemahan (Weakness) :

1. Beberapa fasilitas masih belum dimanfaatkan dengan baik

2. Ketersediaan SDM yang sedikit

3. Evaluasi Caleg kurang memberikan dampak bagi peserta Caleg

4. Pelaksanaan program kerja belum maksimal

5. Masih sedikitnya Caleg yang unggul

6. Program kerja yang tidak sistematis

7. Belum membentuk sumber daya yang maksimal

8. Adanya Pengaruh lingkungan dan sosial

9. Target pemilih tidak terinci dengan baik

10. Relawan yang kurang dan logistik tidak mencukupi

Peluang (Opportunity) :

1. Memiliki Anggota DPRD yang bakatnya telah terasah dengan baik

2. Menjadi Anggota DPRD dengan predikat terbaik di daerah.

3. Peserta Caleg mudah memahami materi yang diberikan

4. Anggota DPRD akan memiliki peluang meningkatkan mutu.

5. Pengabdian kepada masyarakat

6. Menjuangkan aspirasi rakyat

7. Menjadi perwakilan yang mewakili rakyat


8. Membangun masyarakat yang cerdas

9. Mempersatukan umad

10. Menajdikan daerah lebih maju dibidang pembangunan

Ancaman (Threats) :

1. Pengawasan yang tidak dilakukan dengan ketat

2. Adanya kebijakan pemerintah

3. Kerusakan yang tidak dapat diduga.

4. Lokasi Pemilu Legislatif berdekatan dengan lembaga lain.

5. Keraguan masyarakat untuk memilih’

6. Masyarakat tidak tertarik untuk memilih calon tertentu

7. Kurangnya komunikasi Caleg dengan masyarakat

8. Masyarakat memilih lebih dari satu calon

9. Masyarakat tidak paham dengan siapa yang akan dipilih

10. Masyarakat tidak mengerti prosedur pemilihan

Internal Factor Analysis (IFAS) dan Eksternal Factor Analysis (EFAS).

Faktor Kekuatan (Strength)

Tabel.
Skoring Faktor Internal Strategi Kekuatan
No Faktor – Faktor Internal Bobot Rating B X R
(B) (R) (IFAS)
1 Punya banyak program kerja untuk 0.30 4 1.2
mengembangkan minat dan bakat
2 Fasilitas untuk berbagai keperluan 0.02 3 0.06
3 Komitmen untuk melaksanakan tugas yang 0.01 2 0.02
amanah
4 Adanya jam pelatihan sebagai upaya 0.03 2 0.06
meningkatkan kompetensi
5 Menjadi lebih unggul 0.05 3 0.15
6 Memiliki perencanaan program kerja 0.05 2 0.1
7 Mampu membentuk sumber daya manusia 0.27 4 1.08
yang maksimal
8 Mengintegrasikan efek sosial positif 0.02 2 0.04
9 Segmentasi target pemilih 0.24 3 0.72
10 Penentuan relawan dan logistik 0.01 2 0.02
Total Bobot 1
Total Kekuatan 3.45

Faktor Kelemahan (Weakness)


Tabel
Skoring Faktor Internal Strategi Kelemahan
No Faktor – Faktor Internal Bobot Rating BXR
(B) (R) (IFAS)
1 Beberapa fasilitas masih belum 0.05 3 0.15
dimanfaatkan dengan baik
2 Ketersediaan SDM yang sedikit 0.13 3 0.39
3 Evaluasi Caleg kurang memberikan 0.09 2 0.18
dampak bagi peserta Caleg
4 Pelaksanaan program kerja belum 0.30 2 0.6
maksimal
5 Masih sedikitnya Caleg yang unggul 0.05 2 0.1
6 Program kerja yang tidak sistematis 0.20 3 0.6
7 Belum membentuk sumber daya yang 0.08 2 0.16
maksimal
8 Adanya Pengaruh lingkungan dan sosial 0.03 2 0.06
9 Target pemilih tidak terinci dengan baik 0.02 2 0.04
10 Relawan yang kurang dan logistik tidak 0.05 3 0.15
mencukupi
Total Bobot 1
Total Kelemahan 2,43
Faktor Peluang (Opportunity)
Tabel
Skoring Faktor Eksternal Strategi Peluang
No Faktor – Faktor Eksternal Bobot Rating B X R
(B) (R) (EFAS)
1 Memiliki Anggota DPRD yang bakatnya 0.02 2 0.04
telah terasah dengan baik
2 Menjadi Anggota DPRD dengan predikat 0.10 3 0.3
terbaik di daerah.
3 Peserta Caleg mudah memahami materi 0.05 3 0.15
yang diberikan
4 Anggota DPRD akan memiliki peluang 0.10 3 0.3
meningkatkan mutu.
5 Pengabdian kepada masyarakat 0.10 2 0.2
6 Menjuangkan aspirasi rakyat 0.10 3 0.3
7 Menjadi perwakilan yang mewakili rakyat 0.10 0.3
8 Membangun masyarakat yang cerdas 0.20 3 0.60
9 Mempersatukan umad 0.10 2 0.2
10 Menajdikan daerah lebih maju dibidang 0.13 2 0.26
pembangunan
Total Bobot 1
Total Peluang 2,65

Faktor Ancaman (Threath)


Tabel
Skoring Faktor Eksternal Strategi Ancaman
No Faktor – Faktor Eksternal Bobot Rating B X R
(B) (R) (EFAS)
1 Pengawasan yang tidak dilakukan dengan 0.05 3 0.15
ketat
2 Adanya kebijakan pemerintah 0.10 2 0.2
3 Kerusakan yang tidak dapat diduga. 0.12 2 0.24
4 Lokasi Pemilu Legislatif berdekatan 0.05 2 0.1
dengan lembaga lain.
5 Keraguan masyarakat untuk memilih’ 0.05 2 0.1
6 Masyarakat tidak tertarik untuk memilih 0.13 2 0.26
calon tertentu
7 Kurangnya komunikasi Caleg dengan 0.10 2 0.2
masyarakat
8 Masyarakat memilih lebih dari satu calon 0.10 3 0.3
9 Masyarakat tidak paham dengan siapa 0.20 3 0.6
yang akan dipilih
10 Masyarakat tidak mengerti prosedur 0.10 3 0.3
pemilihan
Total Bobot 1
Total Ancaman 2,45

Matriks SWOT Analysis.


Faktor Peluang (O) : Ancaman (T) :
Eksternal 1. Memiliki Anggota 1. Pengawasan yang
DPRD yang bakatnya tidak dilakukan
telah terasah dengan dengan ketat
baik 2. Adanya kebijakan
2. Menjadi Anggota pemerintah
DPRD dengan 3. Kerusakan yang
predikat terbaik di tidak dapat diduga.
daerah. 4. Lokasi Pemilu
3. Peserta Caleg mudah Legislatif
memahami materi berdekatan dengan
yang diberikan lembaga lain.
4. Anggota DPRD akan 5. Keraguan
memiliki peluang masyarakat untuk
meningkatkan mutu. memilih’
5. Pengabdian kepada 6. Masyarakat tidak
masyarakat tertarik untuk
6. Menjuangkan memilih calon
aspirasi rakyat tertentu
7. Menjadi perwakilan 7. Kurangnya
yang mewakili rakyat komunikasi Caleg
8. Membangun dengan masyarakat
masyarakat yang 8. Masyarakat memilih
cerdas lebih dari satu calon
9. Mempersatukan 9. Masyarakat tidak
umad paham dengan
10. Menajdikan daerah siapa yang akan
lebih maju dibidang dipilih
pembangunan 10. Masyarakat tidak
Faktor mengerti prosedur
Internal pemilihan
Kekuatan (S) : Peluang (SO) : Strategi (ST) :
1. Punya banyak 1. Meningkatkan program 1. Memiliki Anggota
program kerja untuk kerja DPRD yang
mengembangkan 2. Memanfaatkan fasilitas bakatnya telah
minat dan bakat yang ada terasah dengan baik
2. Fasilitas untuk 3. Melaksanakan tugas 2. Menjadi Anggota
berbagai keperluan dengan baik DPRD dengan
3. Komitmen untuk 4. Melaksanakan predikat terbaik di
melaksanakan pelatihan daerah.
tugas yang amanah 5. Menjadi lebih unggul 3. Peserta Caleg
4. Adanya jam 6. Memiliki perencanaan mudah memahami
pelatihan sebagai program kerja materi yang
upaya 7. Mampu membentuk diberikan
meningkatkan sumber daya manusia 4. Anggota DPRD
kompetensi yang maksimal akan memiliki
5. Menjadi lebih 8. Mengintegrasikan efek peluang
unggul sosial positif meningkatkan mutu.
6. Memiliki 9. Segmentasi target 5. Pengabdian kepada
perencanaan pemilih masyarakat
program kerja 10. Penentuan relawan 6. Menjuangkan
7. Mampu membentuk dan logistic aspirasi rakyat
sumber daya 7. Menjadi perwakilan
manusia yang yang mewakili
maksimal rakyat
8. Mengintegrasikan 8. Membangun
efek sosial positif masyarakat yang
9. Segmentasi target cerdas
pemilih 9. Mempersatukan
10. Penentuan umad
relawan dan 10. Menajdikan
logistic daerah lebih maju
dibidang
pembangunan
Kelemahan (W) : Strategi (WO) : Strategi (WT) :
1. Beberapa fasilitas 1. Pemanfaatan fasilitas 1. Menggunakan
masih belum masih belum fasilitas masih
dimanfaatkan dimanfaatkan dengan belum dimanfaatkan
dengan baik baik dengan baik
2. Ketersediaan SDM 2. Ketersediaan SDM 2. Meningkatkan SDM
yang sedikit yang sedikit 3. Pengevaluasian
3. Evaluasi Caleg 3. Evaluasi Caleg kurang 4. Pelaksanaan
kurang memberikan memberikan dampak program kerja
dampak bagi bagi peserta Caleg belum maksimal
peserta Caleg 4. Pelaksanaan program 5. Masih sedikitnya
4. Pelaksanaan kerja belum maksimal Caleg yang unggul
program kerja 5. Masih sedikitnya Caleg 6. Program kerja yang
belum maksimal yang unggul tidak sistematis
5. Masih sedikitnya 6. Program kerja yang 7. Belum membentuk
Caleg yang unggul tidak sistematis sumber daya yang
6. Program kerja yang 7. Belum membentuk maksimal
tidak sistematis sumber daya yang 8. Adanya Pengaruh
7. Belum membentuk maksimal lingkungan dan
sumber daya yang 8. Adanya Pengaruh sosial
maksimal lingkungan dan sosial 9. Target pemilih tidak
8. Adanya Pengaruh 9. Target pemilih tidak terinci dengan baik
lingkungan dan terinci dengan baik 10. Relawan yang
sosial 10. Relawan yang kurang kurang dan logistik
9. Target pemilih tidak dan logistik tidak tidak mencukupi
terinci dengan baik mencukupi
10. Relawan yang
kurang dan logistik
tidak mencukupi

Anda mungkin juga menyukai