Anda di halaman 1dari 98

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I

EFEKTIVITAS MONITORING KETERSEDIAAN OBAT


EMERGENSI DENGAN SISTEM PEMANTAUAN APLIKASI
BERKALA MENGGUNAKAN GOOGLE SPREADSHEET (SPEAK
GPS) DI PUSKESMAS AJIBARANG 1 KABUPATEN BANYUMAS

Disusun oleh :
NAMA : EVA SURYANTI, S.Farm, Apt
NIP 199112102022032007
JABATAN : CALON AHLI PERTAMA APOTEKER
INSTANSI : BADAN KEPEGAWAIAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN
BANYUMAS
KELAS/KELOMPOK 1
NO. PRESENSI 9
GELOMBANG I

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (PPSDM)
REGIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2023

i
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENTOR

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : dr. Tri Hanggoro Ade Nugroho
NIP 198112292009031010
Jabatan : Pelaksana Tugas Kepala Puskesmas Ajibarang 1
Instansi : Puskesmas Ajibarang 1
Mendukung atau menyetujui Rancangan Aktualisasi dari :
Nama : Eva Suryanti, S.Farm, Apt
NIP 199112102022032007
Jabatan : Ahli Pertama Apoteker
Instansi : Puskesmas Ajibarang 1
Judul : Efektivitas Monitoring Ketersediaan Obat Emergensi
Dengan Sistem Pemantauan Aplikasi Berkala Menggunakan
Google Spreadsheet (Speak Gps) Di Puskesmas Ajibarang
1
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

Banyumas, 15 Juni 2023


MENTOR

Dr. Tri Hanggoro Ade Nugroho


NIP. 198112292009031010

i
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : EFEKTIVITAS MONITORING KETERSEDIAAN


OBAT EMERGENSI DENGAN SISTEM
PEMANTAUAN APLIKASI BERKALA
MENGGUNAKAN GOOGLE SPREADSHEET
(SPEAK GPS) DI PUSKESMAS AJIBARANG 1
KABUPATEN BANYUMAS
NAMA : EVA SURYANTI
NIP : 199112102022032007
PANGKAT/GOLONGAN : PENATA MUDA TINGKAT 1/IIIB
JABATAN : AHLI PERTAMA - APOTEKER
INSTANSI : PUSKESMAS AJIBARANG 1 DINAS
KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS
KELAS/KELOMPOK : 1
NO. PRESENSI : 9

Disetujui untuk diimplementasikan pada tahap Habituasi, dan selanjutnya


diujikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III Angkatan/Gelombang I yang dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2023 di Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional
Yogyakarta.

Yoyakarta, 16 Juni 2023

COACH PESERTA

Dra. WIDI ASTUTI, M.Pd E VA SURYANTI, S.Farm, Apt


NIP. 19670914 198806 2 001 NIP. 19911210 202203 2 007

MENGETAHUI,
KEPALA PPSDM KEMENDAGRI
REGIONAL YOGYAKARTA

IR. H.AGUS IRAWAN,MP


NIP. 19660814 1999031 001

i
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

Pada Hari : Jumat


Tanggal : 16 Juni 2023
Pukul : 15.30 – 16.15
Tempat : PPSDM Regional Yogyakarta
Telah Diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan I
Tahun 2023

Judul :EFEKTIVITAS MONITORING KETERSEDIAAN OBAT


EMERGENSI DENGAN SISTEM PEMANTAUAN APLIKASI
BERKALA MENGGUNAKAN GOOGLE SPREADSHEET
(SPEAK GPS) DI PUSKESMAS AJIBARANG 1 KABUPATEN
BANYUMAS
Disusun Oleh : EVA SURYANTI, S.Farm, Apt
No. Presensi : 9
Instansi : Puskesmas Ajibarang 1 Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyumas
Jabatan : Ahli Pertama – Apoteker
Dan telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji, Mentor
dan Coach/Moderator.

COACH PESERTA

D ra. WIDI ASTUTI, M.Pd E VA SURYANTI, S.Farm, Apt


NIP. 19670914 198806 2 001 NIP. 19911210 202203 2 007

PENGUJI MENTOR

D r. Ir. Suroyo, M.Si dr. Tri Hanggoro Ade Nugroho


NIP.19630114 199103 1 001 NIP. 19811229 200903 1 010

i
KATA PENGANTAR

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, penulis dengan rendah hati

menyampaikan kata pengantar ini sebagai bentuk rasa syukur atas rahmat,

barokah, hidayah serta inayah yang diberikan Allah SWT sehingga penulis dapat

menyelesaikan Rancangan Aktualisasi dengan judul “Efektivitas Monitoring

Ketersediaan Obat Emergensi Dengan Sistem Pemantauan Aplikasi Berkala

Menggunakan Google Spreadsheet (SPEAK GPS) Di Puskesmas Ajibarang 1

Kabupaten Banyumas” tepat pada waktunya yang merupakan syarat kelulusan

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Melalui rancangan aktualisasi ini,

penulis berharap dapat menggugah minat dan memperkaya pemahaman

pembaca karena rancangan aktualisasi ini sebagai bentuk sumbangan ide

pemikiran penulis terhadap Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Banyumas agar dapat memberikan pelayanan yang baik

terutama dalam bidang Pendidikan dan Pelatihan.

Perlu penulis sampaikan bahwa keberhasilan dalam penyusunan

rancangan aktualisasi ini tak akan menjadi kenyataan tanpa dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada semua individu, institusi, dan pihak terkait yang

telah memberikan kontribusi,

. Tak lupa, penulis juga mengharapkan saran, kritik, dan masukan yang

membangun dari berbagai pihak. Penulis percaya bahwa setiap umpan balik

yang penulis terima akan membantu penulis untuk terus berkembang dan

v
memberikan karya yang lebih baik lagi di masa depan. Dengan tulus, penulis

berharap bahwa rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan

inspirasi bagi semua pihak, khususnya bagi penulis sendiri.

Banyumas, Juni 2023

Eva Suryanti, S.Farm, Apt

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI................................ii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENTOR..........................................iii
BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI..............................iv
KATA PENGANTAR...........................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
1. Identifikasi Isu.....................................................................................2
2. Deskripsi Isu.......................................................................................5
3. Penetapan Isu.....................................................................................13
4. Analisis Core Isu.................................................................................17
5. Dampak Bila Isu Tidak diselesaikan....................................................19
6. Gagasan Pemecahan Isu....................................................................20
B. Tujuan......................................................................................................21
C. Ruang Lingkup.........................................................................................22
BAB II PROFIL INSTANSI DAN TUPOKSI PESERTA......................................23
A. Profil Instansi............................................................................................23
1. Gambaran Umum Puskesmas Ajibarang 1.........................................24
2. Visi dan Misi Puskesmas Ajibarang 1.................................................30
3. Tujuan Puskesmas Ajibarang 1...........................................................31
4. Nilai Budaya Puskesmas Ajibarang 1..................................................31
B. Tupoksi Peserta........................................................................................33
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI...............................................................35
A. Matrik Rancangan Aktualisasi...................................................................35
B. Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK).......................52
C. Rencana Jadwal Aktualisasi.....................................................................53

v
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Identifikasi Isu....................................................................................3


Tabel 1.2 Analisis Isu Menggunakan Teknik APKL...........................................14
Tabel 1.3 Parameter USG.................................................................................16
Tabel 1.4 Analisis prioritas isu menggunakan USG..........................................16
Tabel 2.1 Sarana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Ajibarang I.................26
Tabel 3.1 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi..........................................36
Tabel 3.2 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi NDD PNS (BerAKHLAK). 52
Tabel 3.3 Jadwal Rancangan Aktualisasi...........................................................53

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.1 Kartu Stok Manual.........................................................................6

Gambar 1.2 Lampiran Berita Acara Obat Expired Date.....................................6

Gambar 1.3 Obat Emergensi Expired Date.......................................................7

Gambar 1.4 Etiket Obat Dalam..........................................................................8

Gambar 1.5 Form Rekonsiliasi Obat Rawat Jalan.............................................9

Gambar 1.6 Rekam Medis Rawat Inap..............................................................9

Gambar 1.7 Etiket Obat Luar.............................................................................10

Gambar 1.8 Screenshoot Formularium Puskesmas..........................................12

Gambar 1.9 Resep yang tidak sesuai Formularium...........................................13

Gambar 1.10 Diagram Fishbone.........................................................................18

Gambar 2.1 Gedung Puskesmas Ajibarang 1.....................................................25

Gambar 2.2 Peta Desa Wilayah Kerja Puskesmas Ajibarang 1..........................25

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Puskesmas Ajibarang 1...................................29

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanijan Kerja yang diangkat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian dan disertai tugas dan tanggung jawab dalam
suatu jabatan pada Pemerintahan atau diserahi Tugas Negara lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dasar Hukum yang
mengatur tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) tertuang pada pasal 3 dan
4 Undang-Undang No. 5 tahun 2014 dalam melaksanakan cita-cita
bangsa mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Dasar tahun 1945.
Pada UU No. 5 tahun 2014 mengatur penguatan nilai-nilai dan
pembangunan karakter ASN yang memiliki nilai dasar profesi, memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai
unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang tahun 1945. Pada implementasi pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya, berdasarkan Surat Edaran Menteri PANRB No 20
tahun 2021 Tentang Core Values ASN adalah “BerAKHLAK” (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif),
ASN harus melaksanakan tugas dengan baik dan juga harus dapat
mengaktualisasikan nilai “BerAKHLAK” tersebut pada unit kerja masing-
masing.
Obat emergensi sangat penting untuk kebutuhan yang mendesak
dan kritis dalam situasi darurat atau keadaan darurat medis. Saat terjadi
kejadian seperti bencana alam, kecelakaan massal, atau wabah penyakit,
ketersediaan obat emergensi menjadi faktor penting yang dapat
menyelamatkan nyawa manusia.

1
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi dalam monitoring
ketersediaan obat emergensi adalah koordinasi dan distribusi yang efisien.
Dalam situasi darurat, waktu sangat berharga dan penanganan yang cepat
dan tepat dapat menyelamatkan banyak nyawa. Namun, tanpa
pemantauan yang tepat terhadap persediaan obat emergensi,
penanganan yang tepat waktu dan tepat sasaran dapat menjadi sulit.
Oleh karena itu, dalam era teknologi informasi yang semakin maju
penting untuk memiliki sistem monitoring yang efektif dan terintegrasi untuk
memantau ketersediaan obat emergensi. Sistem ini harus dapat
memberikan informasi yang akurat dan real-time tentang stok obat
emergensi di berbagai fasilitas kesehatan dan gudang penyimpanan.
Dengan informasi yang tepat, pihak terkait dapat melakukan perencanaan
yang efektif, pengelolaan persediaan yang tepat, serta koordinasi dan
distribusi yang efisien dalam situasi darurat.
1. Identifikasi Isu
Pengertian isu adalah adanya suatu kejadian yang dianggap
penting atau yang mendapatkan perhatian dan sorotan publik secara
luas dan memerlukan penanganan sesegera mungkin dari pengambil
keputusan, sehingga menjadi bahan yang layak untuk didiskusikan.
(Lembaga Administrasi Negara RI, 2021).
Pada instansi lingkungan kerja pasti akan ditemukan isu – isu
kontemporer yang muncul sehingga perlu adanya pembahasan terlebih
dahulu untuk dianalisis kemudian ditentukan sebagai prioritas isu
tersebut. Hal ini diharapkan agar dapat dilakukan penanganan masalah
dari isu tersebut sehingga terciptanya kemajuan untuk instansi di
lingkungan kerja.
Rancangan kegiatan yang ada pada aktualisasi dan habituasi ini,
dibuat berdasarkan identifikasi isu yang mempertimbangkan
keaktualan, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan isu (APKL).
Kemudian prioritas isu ditentukan dengan mengukur urgensi (urgency),
keseriusan (seriously), dan perkembangan (growth).

2
Berdasarkan pengertian isu diatas, maka didapat beberapa isu
yang penulis temukan di instansi yaitu :
a. Belum adanya sistem pemantauan obat emergensi yang efektif
dalam memonitoring ketersediaan obat emergensi di Puskesmas
Ajibarang 1;
b. Masih Kurangnya Edukasi Pasien Rawat Jalan Mengenai Pola
Hidup Sehat Saat Minum Obat Rutin di Puskesmas Ajibarang
1;
c. Belum Optimalnya Pelaksanaan Rekonsiliasi Obat pada Pasien
Rawat Inap Persalinan di Puskesmas Ajibarang 1;
d. Masih Kurangnya Edukasi Pasien Rawat Jalan Tentang
Penggunaan Obat Khusus di Puskesmas Ajibarang 1;
e. Belum Adanya Evaluasi dan Tindak Lanjut Terhadap Kesesuaian
Peresepan Dengan Formularium Puskesmas Ajibarang 1.
Identifikasi isu tersebut dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
No. Isu dan Kondisi Kondisi yang Keterkaitan dengan
sumber Isu saat ini diharapkan Agenda III
1 2 3 4 5

1. Belum Monitoring Dengan adanya Manajemen ASN


adanya ketersediaan sistem pemantauan Melaksanakan sesuai
sistem hanya manual dengan ketentuan
obat emergensi
pemantauan menggunakan peraturan perundang-
obat kartu stok dan secara berkala, undangan dengan tetap
emergensi tidak dilakukan diharapkan memegang teguh nilai
yang efektif pemantauan membantu dasar ASN.
dalam secara berkala memastikan
memonitoring sehingga ada ketersediaan obat Smart ASN
ketersediaan obat yang yang tepat, Kemampuan dengan
obat expired date memanfaatkan
mengurangi risiko
emergensi di dan kekurangan perangkat lunak untuk
Puskesmas stok kekurangan stok menciptakan beragam
Ajibarang 1 atau expired date inovasi.
dan penanganan
(Sumber Isu : situasi darurat
Unit Kerja) terkait obat-obatan
dapat dilakukan
dengan lebih efektif.

3
2. Masih Saat ini belum Dengan adanya Manajemen ASN
Kurangnya ada modifikasi modifikasi etiket obat Melaksanakan sesuai
Edukasi etiket untuk yang menyertakan dengan ketentuan
Pasien Rawat meningkatkan pola hidup sehat peraturan perundang-
Jalan pengetahuan secara terperinci undangan dengan
Mengenai Pola pasien tentang membuat kualitas tetap memegang teguh
Hidup Sehat pola hidup hidup pasien lebih nilai dasar ASN.
Saat Minum sehat saat meningkat.
Obat Rutin di minum obat Smart ASN
Puskesmas rutin. Kemampuan dengan
Ajibarang 1 memanfaatkan
perangkat keras dan
(Sumber isu : perangkat lunak untuk
Unit Kerja) menciptakan
beragam inovasi.
3. Belum Saat ini Adanya tambahan Manajemen ASN
Optimalnya pelaksanaan form rekonsiliasi Melaksanakan sesuai
Pelaksanaan rekonsiliasi obat pada asuhan dengan ketentuan
obat peraturan perundang-
Rekonsiliasi yang sudah kefarmasian di undangan dengan tetap
Obat pada dilakukan rekam medis memegang teguh nilai
pasien dasar ASN.
Pasien Rawat hanya pasien rawat inap
Smart ASN
Inap Persalinan rawat jalan dan persalinan.
Kemampuan dengan
di Puskesmas di rekam medis
memanfaatkan
Ajibarang 1 belum ada
perangkat keras dan
tambahan form
(Sumber isu : perangkat lunak untuk
rekonsiliasi
Unit kerja) menciptakan
beragam inovasi.
4. Masih Saat ini belum Menambah Manajemen ASN
Kurangnya ada etiket pengetahuan Melaksanakan sesuai
pasien dengan ketentuan
Edukasi khusus yang mengenai cara peraturan perundang-
Pasien undangan dengan tetap
Rawat Jalan menjelaskan penggunaan obat- memegang teguh nilai
Tentang secara obatan sediaan dasar ASN.
Penggunaan terperinci cara khusus dengan
Smart ASN
Obat-obatan penggunaan adanya modifikasi
Kemampuan dengan
sediaan obat-obatan etiket obat khusus.
memanfaatkan
Khusus di sediaan
perangkat keras dan
Puskesmas khusus.
perangkat lunak untuk
Ajibarang 1
menciptakan beragam
(Sumber isu : inovasi.
Unit Kerja)

4
5. Belum adanya Masih ada Dilakukannya Manajemen ASN
Evaluasi dan peresepan evaluasi dan tindak Melaksanakan sesuai
yang dengan ketentuan
Tindak Lanjut tidak sesuai lanjut terhadap peraturan perundang-
Terhadap formularium kesesuaian undangan dengan tetap
Kesesuaian peresepan dengan memegang teguh nilai
dasar ASN.
Peresepan formularium.
Dengan
Smart ASN
Formularium di Kemampuan dengan
Puskesmas memanfaatkan
Ajibarang 1 perangkat keras dan
(Sumber isu : lunak untuk menciptakan
Unit kerja) beragam inovasi.

(Sumber : Analisis Penulis, 2023)

2. Deskripsi Isu
Isu pertama yang penulis identifikasi adalah belum adanya sistem
pemantauan obat emergensi yang efektif dalam memonitoring
ketersediaan obat emergensi. Sistem pemantauan memungkinkan
petugas apotek atau pihak yang berwenang untuk melihat stok obat-
obatan secara real-time dan mengidentifikasi kekurangan atau
kelebihan stok. Dengan adanya sistem pemantauan petugas dapat
mengetahui ketika obat-obatan mendekati atau melewati tanggal
kedaluwarsa (expired date) dan dapat mengambil tindakan yang
diperlukan, seperti penggantian obat atau penggunaan obat sebelum
kedaluwarsa. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan,
ditemukan bahwa di Puskesmas Ajibarang 1 belum adanya sistem
pemantauan berkala obat emergensi yang efektif dalam memonitoring
ketersediaan obat emergensi dengan data dukung sebagai berikut :

5
Gambar 1.1 Kartu Stok Manual
(Sumber : Dokumentasi Penulis,
2023)

Gambar 1.2 Lampiran Berita Acara Obat Expired Date


(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2023)

6
Gambar 1.3 Obat Emergensi Expire Date 2023
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2023)

Isu kedua yang penulis identifikasi adalah masih kurangnya


edukasi pasien rawat jalan mengenai pola hidup sehat saat minum obat
rutin. Pola hidup sehat adalah gaya hidup yang mencakup serangkaian
kebiasaan dan tindakan yang mendukung kesehatan dan
kesejahteraan fisik, mental, dan emosional seseorang. Pola hidup
sehat memiliki banyak manfaat yang dapat memengaruhi kualitas hidup
seseorang secara keseluruhan. Dengan pola hidup sehat dapat
mengurangi risiko penyakit kronis dan memperpanjang harapan hidup
seseorang. Mengadopsi pola hidup sehat dalam jangka panjang dapat
memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan dan
kebahagiaan. Penting untuk diingat bahwa pola hidup sehat bukanlah
solusi instan, tetapi sangat membantu jika sedang dalam pengobatan.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, ditemukan bahwa di
Puskesmas Ajibarang 1 belum adanya modifikasi etiket obat yang
menyertakan pola hidup sehat secara terperinci yang dapat membuat
kualitas hidup pasien lebih meningkat dengan data dukung sebagai
berikut :

7
Gambar 1.4 Etiket obat dalam
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2023)

Isu ketiga yang penulis identifikasi adalah belum optimalnya


pelaksanaan rekonsiliasi obat pada pasien rawat inap persalinan.
Rekonsiliasi Obat adalah pemakaian obat yang dibawa / dimiliki pasien
atau keluarga yang pengadaannya tidak melalui apotek puskesmas.
Rekonsiliasi obat sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
menjamin pasien mendapat terapi obat yang sesuai indikasi dengan
dosis yang tepat dan tidak terjadi penggunaan obat ganda atau
interaksi obat yang tidak diinginkan. Berdasarkan pengamatan yang
penulis lakukan, ditemukan bahwa di Puskesmas Ajibarang 1 Saat ini
pelaksanaan rekonsiliasi obat Rawat Inap Persalinan belum optimal
sehingga petugas apotek tidak dapat mengevaluasi setiap obat yang
digunakan oleh pasien, termasuk menilai apakah obat masih relevan
dengan kondisi medis pasien dan apakah ada interaksi obat yang
berpotensi berbahaya. Dengan dilakukan rekonsiliasi obat petugas
apotek dapat memberikan rekomendasi kepada pasien tentang obat
yang perlu dihentikan, obat yang perlu ditambah, atau dosis yang perlu
disesuaikan. Rekomendasi ini dapat dilakukan dengan berkonsultasi
dengan dokter yang merawat pasien dengan data dukung sebagai
berikut :

8
Gambar 1.5 Form Rekonsiliasi Obat Rawat Jalan
(Sumber :Dokumentasi Penulis, 2023)

Gambar 1.6 Rekam Medis Rawat Inap


(Sumber : Dokumentasi Penulus, 2023)

9
Isu keempat yang penulis identifikasi adalah masih kurangnya
edukasi pasien rawat jalan tentang penggunaan obat khusus.
Pengetahuan tentang obat hendaknya dimiliki oleh seluruh masyarakat
perlu mengetahui tentang cara penggunaan obat-obat sediaan khusus,
seperti suppositoria, ovula, salep mata, tetes mata, tetes telinga, dan
inhaler. Suppositoria adalah obat solid (padat) berbentuk peluru yang
dirancang untuk dimasukkan ke dalam anus/rektum (suppositoria
rektal). Bahan aktif yang digunakan dalam suppositoria khusus ini
biasanya dapat bekerja langsung pada area yang membutuhkan
pengobatan tanpa mempengaruhi organ tubuh lainnya. Ovula adalah
sediaan obat solid (padat) yang digunakan melalui vagina, umumnya
berbentuk telur, dapat melarut, melunak dan meleleh pada suhu tubuh.
Obat-obatan sediaan khusus lainya yang cara penggunaannya perlu
diperhatikan. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan,
ditemukan bahwa di Puskesmas Ajibarang 1 saat ini belum ada etiket
khusus yang menjelaskan secara terperinci cara penggunaan obat-
obatan sediaan khusus hanya warna etiket biru yang artinya hanya
untuk pemakaian luar. Hal ini akan berdampak pasien kurang paham
dan merasa kesulitan saat pemakaiannya dengan data dukung sebagai
berikut :

Gambar 1.7 Etiket Obat Luar


(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2023)

1
Isu kelima yang penulis identifikasi adalah belum adanya evaluasi
dan tindak lanjut terhadap kesesuaian peresepan dengan formularium.
Menurut kementerian Kesehatan Formularium adalah daftar obat
terpilih yang dibutuhkan dan digunakan sebagai acuan penulisan resep
pada pelaksanaan pelayanan kesehatan. Formularium dibuat dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan perlu menjamin
aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau
dalam jenis dan jumlah yang cukup. Berdasarkan pengamatan yang
penulis lakukan, ditemukan bahwa di Puskesmas Ajibarang 1 saat ini
masih terdapat resep yang tidak terdapat di formularium nasional
maupun formularium puskesmas peresepan Gambar 1.8 obat untuk
saluran nafas terutama anti asma yang ada dalam formularium
Puskesmas Ajibarang 1, dalam peresepan Gambar 1.9 tertera obat anti
asma cetirizine sirup yang tidak ada dalam formularium dengan data
dukung sebagai berikut :

1
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS

26.1 ANTIASMA

1 aminofilin

1. tab 150 mg 

2. tab 200 mg 
3. inj 24 mg/mL  PP
2 budesonid
1. serb ih 100 mcg/dosis*  - Asma persisten ringan-sedang: 1
- Asma persisten
berat: 2 tbg/bulan.
Untuk rumatan asma (Tidak
untuk serangan asma akut).
2. serb ih 200 mcg/dosis*  Asma persisten
berat: 2 tbg/bulan.
Untuk rumatan asma (Tidak
untuk serangan asma akut).
3. cairan ih 0,25 mg/mL  Hari pertama maks 10 mL perhari,
selanjutnya 4−8 mL
perhari selama 5 hari.
Hanya untuk serangan asma akut.
4. cairan ih 0,5 mg/mL  Hari pertama maks 10 mL perhari,
selanjutnya 4−8 mL
perhari selama 5 hari.

Gambar 1.8 Screenshoot Formularium Puskesmas


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2023)

1
Gambar 1.9 Resep yang tidak sesuai formularium
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2023)

3. Penetapan Isu
Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini
bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu
yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan yang
akan dilakukan. Setelah dilakukan analisis kualitas isu, dan diperoleh
lebih dari satu isu yang memenuhi syarat, maka dilakukan penilaian
kualitas isu dengan menggunakan USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth) untuk menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk
diselesaikan melalui gagasan yang akan diterapkan dalam bentuk
kegiatan.

1
1) Analisis Kriteria Isu Menggunakan Analisis APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan dan Layak)
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis
ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual,
problematik, kekhalayakan dan layak dari isu-isu yang ditemukan di
lingkungan unit kerja. APKL memiliki empat kriteria penilaian
sebagai berikut:
a. (Aktual) artinya isu yang benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat;
b. P (Problematik) artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya;
c. K (Kekhalayakan) artinya isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak; serta
d. L (Kelayakan) artinya isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Hasil analisis APKL terkait isu di Puskesmas Ajibarang 1
adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2 Analisis Isu Menggunakan Teknik APKL


No Isu Kriteria (Skor) Memenuhi
A P K L syarat/Tidak

1. Belum adanya sistem √ √ √ √ Memenuhi


pemantauan obat emergensi
yang efektif dalam memonitoring syarat
ketersediaan obat emergensi di
Puskesmas Ajibarang 1
2. Masih Kurangnya Edukasi Pasien √ √ √ Tidak
Rawat Jalan Mengenai Pola
Memenuhi
Hidup Sehat Saat Minum Obat
Rutin di Puskesmas Syarat
Ajibarang 1
3. Belum Optimalnya Pelaksanaan √ √ √ √ Memenuhi
Rekonsiliasi Obat pada Pasien
Syarat
Rawat Inap Persalinan di
Puskesmas Ajibarang 1
4. Masih Kurangnya Edukasi √ √ √ Tidak
Pasien Rawat Jalan Tentang
Memenuhi

1
Penggunaan Obat-obatan Syarat
sediaan Khusus di Puskesmas
Ajibarang 1
5. Belum adanya Evaluasi dan √ √ √ √ Memenuhi
Tindak Lanjut Terhadap
Syarat
Kesesuaian Peresepan Dengan
Formularium di Puskesmas
Ajibarang 1
(Sumber: Analisis Penulis, 2023)

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode APKL, diperoleh 3 isu


yang memenuhi syarat yaitu:

a. Belum adanya sistem pemantauan obat emergensi yang efektif


dalam memonitoring ketersediaan obat emergensi di Puskesmas
Ajibarang 1;
b. Belum Optimalnya Pelaksanaan Rekonsiliasi Obat pada Pasien
Rawat Inap Persalinan di Puskesmas Ajibarang 1;
c. Belum adanya Evaluasi dan Tindak Lanjut Terhadap Kesesuaian
Peresepan Dengan Formularium di Puskesmas Ajibarang 1.

2) Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG


(Urgency,
Seriousness, dan Growth)
Dalam menentukan prioritas masalah, penulis juga
menggunakan analisis USG sebagai alat untuk mengetahui isu
mana yang menjadi paling prioritas. Berdasarkan data yang telah
didapat dari analisis dengan menggunakan APKL maka didapatkan
tiga isu prioritas yang selanjutnya akan dianalisis dengan
menggunakan USG dengan menggunakan kriteria Urgency (U),
Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut identifikasi
USG.
Kriteria USG dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Urgency (urgensi) : Berarti seberapa mendesaknya masalah
tersebut untuk diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu;

1
b. Seriousness (keseriusan) : Mengacu pada penyelesaian
masalah dikaitkan dengan akibat, bisa menimbulkan masalah
baru; dan
c. Growth (berkembangnya masalah) : Berkaitan dengan
kemungkinan berkembang memburuk bila tidak diselesaikan.
Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan rentang
antara 1-5. Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas
yang akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-
kegiatan yang diusulkan dengan parameter USG sebagai berikut :
Tabel 1.3 Parameter USG

No Urgency Seriousness Growth


1 Tidak mendesak Tidak serius Tidak berkembang
2 Kurang begitu Kurang begitu Kurang begitu
mendesak serius berkembang
3 Wajar Wajar Wajar
4 Mendesak Serius Berkembang
5 Sangat Sangat serius Sangat berkembang
mendesak
(Sumber : Modul pelatihan dasar CPNS : Analisis Isu Kontemporer, 2023)

Setelah dilakukan analisis menggunakan USG maka berikut


adalah hasil analisis isu dengan metode USG :
Tabel 1.4 Analisis prioritas isu menggunakan USG
No. Isu U S G Jumlah Ranking
1 Belum Optimalnya 5 5 4 14 III
Evaluasi dan Tindak
Lanjut Terhadap
Kesesuaian
Peresepan Dengan
Formularium Puskesmas
Ajibarang 1
2 Belum Optimalnya 5 4 4 13 II
Pelaksanaan Rekonsiliasi
Obat pada Pasien Rawat
Inap Persalinan di
Puskesmas Ajibarang 1
3 Belum adanya sistem 5 5 5 15 I
pemantauan obat
emergensi yang efektif
dalam memonitoring
ketersediaan obat

1
emergensi di Puskesmas
Ajibarang 1
(Sumber : Analisis Penulis, 2023)
Berdasarkan hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka
didapatkan isu prioritas yang harus segera diselesaikan yaitu
“Belum adanya sistem pemantauan obat emergensi yang
efektif dalam memonitoring ketersediaan obat emergensi di
Puskesmas Ajibarang 1”, dengan skor 15.

4. Analisis Core Isu


Setelah diperoleh isu prioritas (core issue), maka langkah
selanjutnya yang akan dilakukan adalah menganalisis faktor yang
menjadi penyebab isu. Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa
menggunakan diagram fishbone. Diagram ini merupakan suatu alat
untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara
detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan
meliputi manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku),
method (metode), milieu (lingkungan).
Setiap penyebab dimantapkan melalui brainstorming bersama
rekan kerja dan atau mentor di instansi. Mengidentifikasi kategori-
kategori :
a. Dari garis horisontal utama, buat garis diagonal yang menjadi
“cabang”. Setiap cabang mewakili “sebab utama” dari masalah yang
ditulis. Sebab ini diinterpretasikan sebagai “cause”, atau secara
visual dalam fishbone seperti “tulang ikan”.
b. Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian rupa
sehingga masuk akal dengan situasi.
Hasilnya perumusan analisis penyebab isu adalah sebagai berikut

1
:
Belum adanya sistem pemantauan obat emergensi yang efektif dalam memonitoring ketersediaan obat emergensi di Puskesmas A

MAN MATERIAL

Belum efektifnya Belum adanya SOP


petugas apotek monitoring

dalam memonitoring ketersediaan obat


obat emergensi emergensi
menggunakan SPEAK
GPS

Belumadasistem
pemantauanberkala
Kurang koordinasi
untuk memonitoring etugas apotek dengan
p
ketersediaan obat enanggungjawab
emergensidan masih stok ang Tindakan dalam
p
memakai kartu emonitoring obat
manual mergensi
r

METHODE MILIEU

Gambar 1.10 Diagram fishbone


(Sumber : Analisis penulis, 2023)

18
Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas dengan
menggunakan fishbone, maka ditemukan beberapa penyebab yang
perlu diselesaikan yaitu :
a. Man : Belum efektifnya petugas apotek dalam memonitoring obat
emergensi.
b. Method : Belum ada sistem pemantauan berkala untuk
memonitoring ketersediaan obat emergensi dan masih memakai
kartu stok manual untuk memonitoring ketersediaan obat
emergensi.
c. Material : Belum adanya SOP monitoring ketersediaan obat
emergensi menggunakan SPEAK GPS
d. Milieu : Kurang koordinasi petugas apotek dengan
penanggungjawab ruang tindakan dalam memonitoring obat
emergensi.

5. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan


Berdasarkan analisis isu APKL dan USG, maka diperoleh isu
prioritas yaitu : “Belum adanya sistem pemantauan obat emergensi
yang efektif dalam memonitoring ketersediaan obat emergensi di
Puskesmas Ajibarang 1”, yang kemudian dianalisis melalui diagram
fishbone. Apabila faktor yang menjadi penyebab isu prioritas tersebut
tidak dilakukan penyelesaian, maka akan menimbulkan dampak antara
lain :
a. Apoteker tidak mampu memonitoring tingkat persediaan secara real-
time, sehingga sulit untuk mengetahui kapan stok obat emergensi
menipis atau habis. Hal Ini bisa mengakibatkan penundaan dalam
mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan
obat.
b. Jika tidak ada sistem pemantauan obat emergensi yang efektif
untuk memastikan persediaan obat emergensi yang cukup,

1
kemungkinan terjadinya kekurangan obat menjadi lebih tinggi. Hal
ini dapat disebabkan oleh kurangnya data historis yang akurat,
ketidakmampuan dalam mengestimasi kebutuhan, atau
ketidakmampuan untuk merencanakan dengan memperhitungkan
kemungkinan situasi darurat.
c. Jika tidak ada sistem pemantauan secara berkala, apoteker tidak
dapat mengetahui ketika obat-obatan mendekati atau melewati
tanggal kedaluwarsa (expired date).
6. Gagasan Pemecahan Isu
Era keterbukaan informasi saat ini, didukung oleh era digitalisasi
yang membuat ASN harus dapat memanfaatkan teknologi modern
sebaik mungkin. Segala informasi dapat pelajari secara digital tentu
dengan penjaminan mutu informasi yang ketat agar tidak terjadi
kesalahan tafsir dari informan.
Setiap ASN harus melek informasi terutama informasi yang sangat
berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi ASN. ASN wajib
mengembangkan kompetensinya salah satunya melalui pendidikan
dan pelatihan, salah satu kendala dalam pendidikan dan pelatihan
adalah akses untuk mendapatkan materi, modul, dan jurnal yang
dibutuhkan dalam proses kegiatan pendidikan dan pelatihan agar
mendapatkan hasil yang maksimal sehingga ASN dapat
mengembangkan kompetensinya.
Gagasan pemecahan isu adalah kegiatan yang dipilih untuk
memecahkan isu yang diprioritaskan berdasarkan analisis akar
penyebab yang mengacu pada diagram fishbone. Berdasarkan core
issue yang terpilih yaitu belum adanya sistem pemantauan obat
emergensi yang efektif dalam memonitoring ketersediaan obat
emergensi di Puskesmas Ajibarang 1 “EFEKTIVITAS MONITORING
KETERSEDIAAN OBAT EMERGENSI DENGAN SISTEM
PEMANTAUAN APLIKASI BERKALA MENGGUNAKAN GOOGLE
SPREADSHEET (SPEAK GPS) DI PUSKESMAS AJIBARANG1
KABUPATEN BANYUMAS”

2
Salah satu misi Puskesmas Ajibarang I adalah meningkatkan
kinerja dan mutu pelayanan kesehatan, sedangkan kondisi saat ini
belum efisiennya monitoring ketersediaan obat emergensi. Oleh karena
itu, strategi penerapan SPEAK GPS diharapkan mampu mengatasi
permasalahan tersebut.

B. Tujuan
1. Tujuan yang bersifat umum yaitu peserta berharap mampu
mengaktualisasikan Nilai-nilai Dasar ASN yaitu BerAKHLAK dalam
melaksanakan tahapan kegiatan selama habituasi. Mengacu pada
nilai dasar BerAKHLAK tersebut, peserta berharap dapat
mengemban amanah sebagai ASN yang profesional.
2. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan aktualisasi adalah dapat
menerapkan SISTEM PEMANTAUAN APLIKASI BERKALA
MENGGUNAKAN GOOGLE SPREADSHEET (SPEAK GPS) dalam
memonitoring ketersediaan obat emergensi sehingga efektif untuk
memastikan persediaan obat emergensi yang cukup dan tidak ada
obat expire date di Puskesmas Ajibarang I.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Lokus, yaitu lokasi pelaksanaan aktualisasi adalah sesuai dengan
unit kerja peserta yaitu di Puskesmas Ajibarang 1 Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyumas.
2. Fokus, adalah kegiatan yang akan dilakukan peserta dalam
aktualisasi yang mengacu pada solusi pemecahan isu yaitu
Efektivitas Monitoring Ketersediaan Obat Emergensi dengan Sistem
Pemantauan Aplikasi Berkala Menggunakan Google Spreadsheet
(SPEAK GPS) di Puskesmas Ajibarang 1 Kabupaten Banyumas.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam aktualisasi yaitu :

2
a. Konsultasi dan koordinasi dengan mentor mengenai Sistem
Pemantauan Aplikasi Berkala Google Spreadsheet (SPEAK
GPS)
b. Membuat Sistem Pemantauan Aplikasi Berkala Google
Spreadsheet (SPEAK GPS)
Sumber Kegiatan : Inovasi
Menyelesaikan penyebab prioritas : Belum efektifnya petugas
apotek dalam memonitoring ketersediaan obat emergensi
(Man)
c. Menyusun SOP monitoring ketersediaan obat emergensi
dengan SPEAK GPS
Sumber Kegiatan : Inovasi
Menyelesaikan penyebab prioritas : Belum tersedianya SOP
Monitoring ketersediaan obat emergensi menggunakan
SPEAK GPS (Material)
d. Melakukan sosialisasi Sistem Pemantauan Aplikasi Berkala
Google Spreadsheet (SPEAK GPS) dan SOP monitoring
ketersediaan obat emergensi dengan SPEAK GPS kepada
seluruh pegawai Puskesmas Ajibarang 1 Kabupaten
Banyumas
Sumber kegiatan : Inovasi
Menyelesaikan penyebab prioritas : Belum ada sistem
pemantauan berkala untuk memonitoring ketersediaan obat
emergensi (Methode)
e. Melakukan penerapan Sistem Pemantauan Aplikasi Berkala
Google Spreadsheet (SPEAK GPS)
Sumber kegiatan : Inovasi
Menyelesaikan penyebab prioritas : Kurangnya koordinasi
antara penanggungjawab ruangan dan petugas apotek dalam
memonitoring ketersediaan obat emergensi (Milieu)
f. Melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut kegiatan

2
3. Waktu pelaksanaan aktualisasi yaitu tanggal 19 Juni – 06
Agustus 2023

2
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN TUPOKSI PESERTA

A. Profil Instansi

1. Gambaran Umum Puskesmas Ajibarang I

a. Dasar Hukum Pembentukan Puskesmas Ajibarang I

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
menyatakan bahwa puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas Ajibarang I merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyumas yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Bupati Banyumas Nomor 48 Tahun 2021 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banyumas Nomor 61 Tahun
2018 Tentang Pembentukan Kedudukan Susunan Organisasi Tugas
Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyumas dan telah mendapatkan izin operasional tetap
Puskesmas sesuai Keputusan Bupati Banyumas nomor
440/1237/Tahun 2019.

2
Gambar 2.1 Gedung Puskesmas Ajibarang I
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2023)
Puskesmas Ajibarang I adalah salah satu UPTD Dinas
Kesehatan yang terletak di Jalan Raya Ajibarang – Purwokerto, Desa
Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas dan
merupakan salah satu dari dua puskesmas yang ada di Kecamatan
Ajibarang. Luas wilayah kerja Puskesmas Ajibarang I adalah 39,77
km2 terdiri dari 8 desa binaan yaitu Desa Ajibarang Wetan, Desa
Ajibarang Kulon, Desa Karangbawang, Desa Tipar Kidul, Desa
Pandansari, Desa Darmakradenan, Desa Ciberung dan Desa Kracak
dengan jumlah penduduk sebanyak 63.727 jiwa. Batas wilayah kerja
Puskesmas Ajibarang I yaitu sebelah utara (Kecamatan Pekuncen),
sebelah selatan (Kecamatan Wangon), sebelah timur (Puskesmas
Ajibarang II) dan sebelah barat (Kecamatan Gumelar).

Gambar 2.2 Peta Desa Wilayah Kerja Puskesmas Ajibarang I


(Sumber : Profil Puskesmas Ajibarang I, 2023)

2
Berdasarkan Peraturan Bupati Banyumas Nomor 119 Tahun
2021 tentang Standar Pelayanan Minimal Badan Layanan Umum
Daerah Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dijelaskan bahwa Standar
Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu
Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Pelaksanaan
SPM dimulai dari tahapan pengumpulan data, penghitungan
kebutuhan pemenuhan Pelayanan Dasar, penyusunan rencana
pemenuhan Pelayanan Dasar dan pelaksanaan pemenuhan
Pelayanan Dasar.
Puskesmas Ajibarang I merupakan puskesmas pelayanan rawat
jalan dimana pelayanan yang ada antara lain: pemeriksaan umum dan
kegawatdaruratan, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan KIA, KB,
MTBS & Imunisasi, kefarmasian, laboratorium, komunikasi informasi
& edukasi (gizi, kesehatan lingkungan dan sanitasi) dan persalinan 24
jam dengan jumlah sebanyak 66 karyawan serta sarana pelayanan
kesehatan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Sarana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Ajibarang I
Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah

Puskesmas induk 1
Puskesmas pembantu 1
Pos Kesehatan Desa (PKD) 9
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) 73
Kader Kesehatan 376
Ambulance 3
(Sumber: Profil Puskesmas Ajibarang I, 2023)

b. Tugas Fungsi Puskesmas Ajibarang I

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya,
yaitu mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan

2
pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga merupakan salah satu
cara Puskesmas mengintegrasikan program untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Dalam melaksanakan tugas, Puskesmas memiliki fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Selain menyelenggarakan fungsi tersebut, Puskesmas juga
dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan bidang kesehatan,
wahana program internsip, dan/atau sebagai jejaring rumah sakit
pendidikan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam menyelenggarakan fungsi, Puskesmas memiliki
wewenang sebagai berikut :
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang
diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan pemaparan kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor
lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan
dan upaya kesehatan berbasis masyarakat;
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi SDM Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan;
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan

2
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan
dini dan respon penanggulangan penyakit.

c. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas Ajibarang I

Dalam rangka menjalankan tugasnya, Puskesmas Ajibarang I


memiliki struktur keorganisasian. Puskesmas Ajibarang I dipimpin oleh
Kepala Puskesmas. Kepala Puskesmas membawahi Satuan
Pengawas Internal dan Pejabat Keuangan. Selain itu Kepala
Puskesmas juga membawahi beberapa pejabat teknis yaitu
penanggungjawab UKM Esensial dan Keperawatan Kesmas,
Penanggungjawab UKM Pengembangan, Penanggungjawab UKP,
Laboratorium dan Farmasi, Penanggungjawab Jaringan dan Jejaring
Puskesmas, Penanggungjawab Bangunan, Prasarana dan Peralatan,
serta Penanggungjawab Mutu. Dimana masing-masing pejabat teknis
tersebut membawahi beberapa program. Struktur Organisasi
Puskesmas Ajibarang I dapat terlihat pada Gambar 2.3 dimana
Penulis mendapatkan tugas sebagai koordinator pelayanan farmasi.

2
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Ajibarang I
(Sumber : Profil Puskesmas Ajibarang I, 2023)

29
2. Visi dan Misi Puskesmas Ajibarang I

a. Visi Puskesmas Ajibarang I


Dengan berpedoman pada visi dan misi Kabupaten
Banyumas maka Puskesmas Ajibarang I memiliki visi
“Pelayanan Kesehatan Dasar Paripurna Menuju Masyarakat
Sehat dan Mandiri”.
Masyarakat yang sehat merupakan suatu hal yang ingin
diwujudkan dalam penyelenggaraan pembangunan dalam
bidang kesehatan, yaitu kondisi dimana individu, keluarga,
masyarakat kecamatan Ajibarang tidak mengalami gangguan
penyakit yang mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari
baik secara jasmani, rohani dan sosial.
Selain memiliki masyarakat yang sehat, diharapkan
masyarakat Kecamatan Ajibarang juga mandiri yaitu mampu
untuk mencukupi kebutuhan dirinya sendiri, keluarga, dan
masyarakat baik dalam pembiayaan kesehatan maupun
pemanfaatan fasilitas kesehatan.
b. Misi Puskesmas Ajibarang I
Untuk mewujudkan visi Puskesmas Ajibarang I maka misi
yang diemban adalah sebagai berikut :
1) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat;
Memberdayakan masyarakat untuk berupaya
berperilaku hidup sehat dimaksudkan agar tercipta
kemandirian masyarakat dalam mengatasi permasalahan
kesehatan baik individu dan masyarakat.
2) Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan kesehatan;
Kinerja dan mutu pelayanan kesehatan diupayakan
dapat melayani semua lapisan masyarakat sehingga perlu
adanya pengembangan dan peningkatan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan.

3
3) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia;
Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya
dapat menjamin terlaksananya sistem pelayanan
kesehatan yang bermutu.
4) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral;
Misi ini dimaksudkan agar setiap kebijakan, program,
kegiatan dan penelitian kesehatan semaksimal mungkin
melibatkan semua pihak.
5) Meningkatkan tertib administrasi dan keuangan.
Misi ini dimaksudkan agar penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang bebas dari KKN, transparan
dan akuntabel.

3. Tujuan Puskesmas Ajibarang I

Dalam menjalankan fungsi organisasinya Puskesmas


mempunyai tujuan oraganisasi dalam mendukung pencapaian Visi
dan Misi daerah sesuai dengan SK Kepala Puskesmas Ajibarang I
nomor 026/SK/III/2017.
Puskemas Ajibarang I mempunyai tujuan yaitu :
a. Meningkatkan advokasi dan komunikasi lintas program/lintas
sektoral;
b. Menggalang kemitraan;
c. Penguatan manajemen dan infrastruktur;
d. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia;
e. Mobilisasi sumber daya.

4. Nilai-nilai Budaya Puskesmas Ajibarang I

Untuk mencapai visi dan misinya, Puskesmas Ajibarang I


menerapkan tata nilai dan budaya kerja yang dikembangkan dalam
perilaku keseharian adalah “SEHAT” yang memiliki makna :

3
1) Sinergi
Melakukan kegiatan pelayanan secara lintas program dan lintas
sektoral.
2) Empati
Mengutamakan hak pengunjung dan keselamatan pasien.
3) Handal
Melakukan pelayanan sesuai kompetensi di bidangnya secara
profesional dan berintegritas.
4) Adaptif
Mengikuti perkembangan teknologi dan informasi kesehatan
5) Taat
Bekerja secara disiplin dan memiliki akuntabilitas tinggi serta
mematuhi perintah sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.

3
B. Tupoksi Peserta

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Puskesmas, Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai
Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker. Sebagai
tenaga kesehatan di bidang farmasi, profesi apoteker memiliki peran dan
tanggung jawab yang penting dalam menjaga kesehatan dan
keselamatan pasien. Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: 139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan
Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya, Uraian tugas ahli pertama
apoteker di puskesmas sebagai berikut:
1) Menyusun surat pesanan dalam rangka pengadaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;
2) Melakukan verifikasi berita acara penerimaan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan BMHP;
3) Mengesahkan berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP;
4) Melakukan stock opname;
5) Mengkaji permintaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP;
6) Melaksanakan pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP;
7) Melakukan telaah resep;
8) Melakukan pemeriksaan dan penyerahan obat disertai pemberian
informasi;
9) Melakukan rekonsiliasi obat;
10) Melakukan konseling penggunaan obat dan konseling obat pada
pasien dengan penyakit kronis;
11) Melaksanakan pelayanan swamedikasi;
12) Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan di

3
tempat tinggal pasien (pelayanan residensial); dan melaksanakan
pelayanan kefarmasian untuk pasien di luar Fasyankes;
13) Memverifikasi daftar usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP, yang tidak memenuhi syarat;
14) Menyusun usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP
Peran dan tanggung jawab tersebut sangat penting untuk
memastikan keamanan penggunaan obat-obatan oleh pasien
sesuai dengan aturan pakai maupun resep dokter. Oleh sebab itu,
seorang ASN dengan jabatan ahli pertama apoteker harus
melaksanakan tugas dengan menerapkan nilai-nilai berAkhlak dan
Manajemen ASN/Smart ASN sehingga sikap dan perilaku sesuai
kode etik profesi dan hukum yang berlaku.

3
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Ajibarang 1


Kabupaten Banyumas

Identifikasi Isu : 1. Belum adanya sistem pemantauan obat


emergensi yang efektif dalam memonitoring
ketersediaan obat emergensi di Puskesmas
Ajibarang 1

2. Belum Optimalnya Pelaksanaan Rekonsiliasi


Obat pada Pasien Rawat Inap Persalinan di
Puskesmas Ajibarang 1

3. Belum Optimalnya Evaluasi dan Tindak Lanjut


Terhadap Kesesuaian Peresepan Dengan
Formularium Puskesmas Ajibarang 1

Isu Yang Diangkat : Belum adanya sistem pemantauan obat


emergensi yang efektif dalam
memonitoring ketersediaan obat
emergensi di Puskesmas Ajibarang 1

Gagasan Pemecahan Isu : Efektivitas Monitoring Ketersediaan Obat


Emergensi Dengan Sistem Pematauan Aplikasi
Berkala Google Spreadsheet (SPEAK GPS) Di
Puskesmas Ajibarang 1 Kabupaten Banyumas

Kegiatan : 1. Konsultasi dan koordinasi dengan mentor


mengenai Sistem Pemantauan Aplikasi Berkala
Google Spreadsheet (SPEAK GPS)

2. Membuat Sistem Pemantauan Aplikasi Berkala


Google Spreadsheet (SPEAK GPS)

3. Menyusun SOP monitoring ketersediaan obat


emergensi dengan SPEAK GPS

4. Melakukan sosialisasi Sistem Pemantauan


Aplikasi Berkala Google Spreadsheet (SPEAK
GPS) dan SOP monitoring ketersediaan obat
emergensi dengan SPEAK GPS kepada seluruh
pegawai Puskesmas Ajibarang 1 Kabupaten
Banyumas

5. Melakukan penerapan Sistem Pemantauan


Aplikasi Berkala Google Spreadsheet (SPEAK
GPS)

6. Melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut


kegiatan

3
Tabel 3.1 Matrik Rancangan Kegiatan Aktualisasi

TAHAP KONTRIBUSI PENGUAT


KETERKAITAN
N KEGIATA AN OUTPUT/HA TERHADAP AN NILAI
SUBSTANSI MATA
O N KEGIAT SIL VISI/MISI ORGANISA
PELATIHAN
AN ORGANISASI SI
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi Adanya Manajemen ASN : Adanya konsep
Dengan
dan konsep Saya dalam menyusun konsep pelaksanaan adanya
koordinasi pelaksanaan pelaksanaan aktualisasi dan aktualisasi dan
konsep
dengan aktualisasi notulen hasil konsultasi notulen hasil
pelaksanaan
mentor dan notulen dengan tanggung jawab dan konsultasi aktualisasi
mengenai hasil integritas tinggi (kode etik memberikan berkontribusi
Sistem konsultasi ASN) kontribusi pada
terhadap
Pemantauan pencapaian: nilai
Aplikasi SMART ASN : Visi Puskesmas
Berkala Saya membuat konsep Pelayanan Ajibarang 1
Google pelaksanaan aktualisasi dan Kesehatan Dasar
yaitu
Spreadsheet notulen hasil konsultasi Paripurna Menuju
Sinergi
(SPEAK menggunakan komputer/laptop Masyarakat Sehat Melakukan
GPS) dan media digital seperti Mandiri sinergi
Microsoft Word (Digital Skill) dengan
Misi pimpinan
Meningkatkan (mentor)
Kinerja dan Mutu Adaptif
Pelayanan mengikuti
Kesehatan perkembang
an ilmu yang

3
ada
a. Merancang Didapatnya Saya menghargai
konsep konsep perbedaan dari setiap
pelaksanaan pelaksanaan sumber yang dijadikan
aktualisasi aktualisasi referensi untuk merancang
yang akan di konsep
konsultasika aktualisasi (Harmonis)
n Saya membuat konsep
rancangan kegiatan dengan
cermat dan bertanggung
jawab (Akuntabel) untuk
menghasilkan rancangan
kegiatan dengan kualitas
terbaik (Kompeten)
b. Konsultasi Terlaksanany Saya proaktif menanyakan
dengan a konsultasi waktu kesedian mentor
mentor sehingga untuk konsultasi (Adaptif)
mengenai referensi Saya melakukan konsultasi
konsep rancangan dengan menggunakan
pelaksanaan mendapatka bahasa yang baik serta
aktualisasi n menghargai masukan
persetujuan referensi dari mentor
dari mentor (Harmonis)
Saya melakukan konsultasi
sesuai dengan waktu
ditentukan oleh mentor
(Loyal)

3
c. Mencatat Tersedianya Saya mencatat notulen hasil
hasil notulen konsultasi dengan kinerja
konsultasi hasil terbaik yang saya miliki
dalam konsultasi (Kompeten) dan bersinergi
bentuk dengan mentor untuk hasil
notulen yang lebih baik
(Kolaboratif) serta saya
melakukan perbaikan tiada
henti untuk meingkatkan
mutu pelayanan
(Berorientasi Pelayanan)
2. Membuat Tersedianya Manajemen ASN : Dengan tersedianyaDengan
Sistem Sistem Saya dalam membuat Sistem Pemantauan tersedianya
Pemantauan Pemantauan Sistem Pemantauan Aplikasi Berkala Sistem
Aplikasi Aplikasi Aplikasi Berkala (SPEAK Google SpreadsheetPemantauan
Berkala Berkala GPS) dengan tanggung (SPEAK GPS) Aplikasi
Google Google jawab dan integritas tinggi berkontribusi Berkala
Spreadsheet Spreadsheet (kode etik ASN) terhadap visi dan Google
(SPEAK (SPEAK Puskesmas Spreadsheet
GPS) GPS) SMART ASN : Ajibarang I, yaitu:
(SPEAK
Saya membuat SPEAK GPS)
GPS menggunakan Visi: berkontribusi
komputer/laptop dan media Pelayanan terhadap
digital seperti Google Kesehatan Dasar nilai
Spreadsheet (Digital Skill) paripurna menuju Puskesmas
masyarakat sehat Ajibarang I,
mandiri yaitu:
Misi : Adaptif
Mengikuti

3
1. Meningkatkan perkembang
kinerja dan an teknologi
mutu pelayanan dan informasi
Kesehatan kesehatan
2. Meningkatkan
profesionalisme
dan sumber daya
manusia
a. Merancang Didapatnya Saya menghargai
Sistem referensi perbedaan dari setiap
Pemantauan rancangan sumber yang dijadikan
Aplikasi Sistem referensi rancangan format
Berkala Pemantauan google spreadsheet
Google Aplikasi (Harmonis)
Spreadsheet Berkala Saya mencari referensi
(SPEAK Google mengenai format google
GPS) Spreadsheet spreadsheet dengan cermat
(SPEAK (Akuntabel) agar bisa
GPS) digunakan sebagai pedoman
dengan baik dan benar
(Kompeten)
b. Melakukan Adanya Saya berkonsultasi dengan
diskusi kesepakatan rekan sejawat agar dapat
dengan format terjalin hubungan yang
penanggungj Sistem bersinergi untuk hasil yang
awab UKP Pemantauan lebih baik (Kolaboratif)
LAB & Aplikasi Saya mencatat hal – hal
Farmasi Berkala yang akan tercantum di
untuk format Google dalam format dengan

3
Sistem Spreadsheet cermat (Akuntabel) dan
Pemantauan (SPEAK saya dapat diandalkan demi
Aplikasi GPS) perbaikan (Berorientasi
Google Pelayanan)
Spreadsheet
(SPEAK
GPS)
c. Membuat Terbuatnya Saya berinovasi dan
Sistem Sistem antusias dalam membuat
Pemantauan Pemantauan SPEAK GPS agar lebih
Aplikasi Aplikasi efektif memonitoring
Berkala Berkala ketersediaan obat
Google Google emergensi (Adaptif)
Spreadsheet Spreadsheet Saya bertanggungjawab dan
(SPEAK (SPEAK cermat dalam membuat
GPS) GPS) SPEAK GPS (Akuntabel)
d. Simulasi SPEAK GPS Saya terus belajar
Sistem bisa mengembangkan SPEAK
Pematauan diterapkan GPS agar lebih baik setelah
Aplikasi sesuai simulasi (Kompeten)
Berkala dengan Saya menghargai masukan
Google kesepakatan setelah simulasi untuk
Spreadsheet dan hasil perbaikan SPEAK GPS
(SPEAK diskusi (Harmonis) dan saya
GPS) berkomitmen membantu
bersama pegawai sampai memahami
penanggungj saat simulasi (Loyal)
awab obat

4
emergensi

3. Menyusun Terbentukny Manajemen ASN: Dengan adanya Dengan


SOP a draft SOP Dalam mencetak SOP SOP monitoring adanya SOP
monitoring monitoring monitoring ketersediaan ketersediaan obat monitoring
ketersediaan ketersediaan obat emergensi dengan emergensi dengan ketersediaan
obat obat SPEAK GPS, saya SPEAK GPS obat
emergensi emergensi melaksanakan tugas memberi kontribusi emergensi
dengan dengan dengan cermat dan disiplin terhadap dengan
SPEAK GPS SPEAK GPS (kode etik ASN). pencapaian SPEAK GPS
Visi menguatkan
Smart ASN: Pelayanan nilai
Saya membuat SOP Kesehatan Dasar organisasi
menggunakan perangkat Paripurna Menuju yaitu Taat
keras berupa laptop dan Masyarakat Sehat
printer, serta perangkat Mandiri
lunak berupa microsoft Misi
word (digital skill). Saya Meningkatkan Tertib
juga menyimpan file SOP di Administrasi dan
Google drive agar lebih Keuangan
aman dan tidak hilang
(Digital Safety)Dan dalam
pembuatannya dilakukan
dengan penuh
tanggungjawab sesuai
kriteria Smart ASN yaitu
integritas.

4
a. Merumuskan Tersusunnya Saya menyusun draft
draft draft rancangan SOP dan daftar
rancangan rancangan tilik bekerja dengan teliti
SOP SOP dan dan sebaik
monitoring daftar tilik mungkin
ketersediaan monitoring (Kompeten) serta dapat
obat ketersediaan dipertanggungjawabkan
emergensi obat (Akuntabel) dalam,
dengan emergensi pembuatan SOP
SPEAK GPS dengan menggunakan Bahasa
bekerjasama SPEAK GPS Indonesia yang baik dan
dengan benar sebagai bentuk
Penanggung nasionalisme (Loyal)
Jawab UKP
Lab &
Farmasi
b. Mengkonsult Adanya Saya proaktif menanyakan
asikan draft saran dan waktu kesedian mentor
rancangan masukan dan ketua UKP Lab &
SOP dan dari mentor Farmasi untuk konsultasi
daftar tilik terkait SOP (Adaptif)
monitoring yang telah
ketersediaan dibuat Saya menjalin komunikasi
obat dengan mentor dan Ketua
emergensi UKP Lab & Farmasi
dengan dengan sikap menghargai
SPEAK perbedaan pendapat
GPS)bersam (Harmonis)

4
a mentor Saya mengajukan SOP
dan daftar tilik sebelum
digunakan sebagai bentuk
komitmen dan kontribusi
(Loyal)
c. Mencetak Adanya SOP Dengan dicetaknya SOP,
SOP monitoring saya telah melaksanakan
monitoring ketersediaan tugas dengan kinerja
ketersediaan obat terbaik (Kompeten) dan
obat emergensi meyakini SOP dapat
emergensi dengan meningkatkan kualitas mutu
dengan SPEAK GPS pelayanan kesehatan
SPEAK GPS (Berorientasi
pelayanan)
d. Mengesahka Saya bertanggungjawab
n SOP atas SOP yang dibuat
monitoring untuk disahkan oleh
ketersediaan Kepala Puskesmas
obat (Akuntabel)
emergensi
dengan Saya bersinergi bersama
SPEAK GPS kepala puskesmas agar
SOP dapat dilaksanakan
dengan baik (Kolaboratif)

4
4. Melakukan Pegawai Manajemen ASN Pegawai Pegawai
sosialisasi Puskesmas Saya melakukan Puskesmas Puskesmas
Sistem Ajibarang I sosialisasi SOP kepada Ajibarang I dapat Ajibarang 1
Pemantauan dapat pegawai Puskesmas memahami dan dapat
Aplikasi memahami Ajibarang 1 dengan sikap melaksanakan SOP memahami
Berkala dan sopan, ramah dan tanpa serta Pengisian dan
Google melaksanaka tekanan dan saya SPEAK GPS melaksanaka
Spreadsheet n SOP serta memberikan materi dengan baik n SOP serta
(SPEAK Pengisian sosialisasi secara benar memberikan Pengisian
GPS) dan SPEAK GPS dan jujur (Kode etik ASN) kontribusi pada SPEAK GPS
SOP dengan baik Smart ASN : pencapaian dengan baik
monitoring a. Saya menerapkan Visi : memberikan
ketersediaan digital skill dalam Pelayanan penguatan
obat melakukan sosialisasi SOP Kesehatan Dasar nilai
emergensi dengan menggunakan Paripurna Puskesmas
dengan media power point Menuju Ajibarang 1
SPEAK GPS b. Saya menerapkan Masyarakat yaitu Sinergi
kepada digital ethics dalam Sehat Mandiri dan Taat
seluruh menjelaskan cara Misi
pegawai pengisian SPEAK GPS Meningkatkan
Puskesmas kepada pegawai Kerjasama Lintas
Ajibarang 1 Puskesmas Ajibarang 1 Program dan Lintas
dengan memberikan Sektoral
informasi yang benar dan
menggunakan bahasa
yang sopan dan santun

4
a. Membuat Jadwal Dapat diandalkan dalam
jadwal pelaksanaan, menyusun jadwal,
pelaksanaan, undangan undangan dan materi
undangan dan sosialisasi dalam bentuk
dan materi materi PPT (Berorientasi
sosialisasi sosialisasi pelayanan)
dalam dalam bentuk Saya berkerjasama
bentuk PPT PPT yang dengan bagian TU dalam
digunakan pembuatan undangan
untuk sosialisasi dan edukasi
mendukung (Kolaboratif)
kegiatan Saya membuat materi
sosialisasi menyesuaikan dengan
perkembangan ilmu yang
ada (Adaptif) dan dengan
kinerja terbaik (Kompeten)
b. Memaparka Terlaksanany Saya menggunakan
n a pemaparan sarana dan prasarana
Sosialisasi materi yang ada di Puskesmas
SOP Sosialisasi secara
monitoring bertanggungjawab, efektif,
ketersediaa dan efisien untuk
n obat pemaparan (Akuntabel)
emergensi dan memaparkan SOP
dengan atas dasar peduli dan
SPEAK untuk lebih meningkatkan
GPS pemahaman dari Pegawai
(Harmonis)

Memaparkan sosialisasi

4
SOP kepada pegawai
dengan memberikan
kinerja terbaik sehingga
pelaksanaannya berjalan
dengan lancar
(Kompeten)
c. Menjelaska Pegawai Saya menjelaskan cara
n cara memahami pengisian SPEAK GPS
pengisian cara dengan jujur dan
SPEAK pengisian bertanggung jawab
GPS SPEAK GPS terhadap materi yang
disampaikan (Akuntabel).
Saya berkomitmen (Loyal)
membantu karyawan
belajar mengenai SPEAK
GPS (Kompeten) dan
menghargai setiap
pertanyaan yang diajukan
tanpa membedakan latar
belakang (Harmonis)
5. Melakukan Dapat Manajemen ASN: Dengan Dengan
penerapan diterapkaan Saya melakukan diterapkannya diterapkanny
Sistem Sistem penerapan Sistem SPEAK GPS a SPEAK
Pemantauan Pemantauan Pemantauan memberi kontribusi GPS
Aplikasi Aplikasi Aplikasi Berkala Google terhadap menguatkan
Berkala Berkala Spreadsheet (SPEAK pencapaian nilai
Google Google GPS) sebagai bentuk Visi organisasi
tanggungjawab pegawai Pelayanan

4
Spreadsheet Spreadsheet sebagai pelaksana Kesehatan Dasar yaitu
(SPEAK (SPEAK kebijakan publik (Tugas Paripurna Menuju Sinergi,
GPS) GPS) oleh ASN). Masyarakat Empati dan
pegawai Sehat Mandiri Taat
Puskesmas Smart ASN: Misi
Ajibarang 1 Saya melakukan 1) Meningkatkan
Kabupaten penerapan SPEAK GPS Tertib Administrasi
Banyumas dengan dan Keuangan
melibatkan banyak pihak 2) Meningkatkan
untuk koordinasi bersama profesionalisme
dengan sifat dan sikap sumber daya
hospitality/keramahan manusia
(kompetensi smart ASN)
dan melakukan pelaporan
melalui SPEAK GPS
(digital skill).
a. Membagik Diterimanya Saya antusias dalam
an link link SPEAK menggerakan perubahan,
SPEAK GPS oleh dengan membagikan link
GPS pegawai SPEAK GPS secara digital
melaui (Adaptif) Saya
whatsap membagikan link sebagai
atau kontribusi untuk
menempel meningkatkan mutu
kan link pelayanan (Loyal)
barcode
Google
Spreadsh

4
eet pada
kotak
emergensi
Kit

b. Pengamat Pengisian link Saya membantu petugas


an SPEAK GPS apotek dan pegawai
pengisian sudah lainnya, dari yang
link dilakukan sebelumnya laporan
SPEAK secara rutin dilakukan dengan form
GPS dan berkala manual, sekarang menjadi
digital (Kompeten)
Saya melakukan
pengamatan bertindak
proaktif (Adaptif) dan jujur,
cermat serta transparan
(Akuntabel)
c. Merekap Adanya Saya melakukan pengisian
hasil kesesuaian SPEAK GPS dengan
Pengisian laporan pegawai dalam rangka
SPEAK SPEAK GPS menggerakkan sumber
GPS dengan daya untuk tujuan bersama
jumlah sisa (Kolaboratif) dan
stok obat berusaha saling
emergensi menghargai untuk
membangun lingkungan
kerja yang kondusif

4
(Harmonis)
Saya dapat dihandalkan
dalam memonitoring
ketersediaan obat
emergensi dalam rangka
upaya meningkatkan mutu
pelayanan (Berorientasi
Pelayanan)

6. Melakukan Adanya hasil Manajemen ASN: Dengan adanya Dengan


evaluasi dan evaluasi dan Dalam melakukan dan monitoring, adanya
rencana rencana RTL kegiatan, saya evaluasi, dan tindak monitoring,
tindak lanjut tindak lanjut melaksanakannya dengan lanjut kegiatan evaluasi, dan
kegiatan jujur dan memberi kontribusi tindak lanjut
bertanggungjawab (kode terhadap kegiatan
etik ASN). pencapaian menguatkan
nilai
Smart ASN: Visi organisasi
Saya melakukan evaluasi Pelayanan yaitu Adaptif
dan RTL kegiatan dengan Kesehatan Dasar
membuat google form Paripurna Menuju
pada laptop (digital skill). Masyarakat Sehat
Melakukan diskusi evaluasi Mandiri
dengan sifat dan sikap
hospitality (kompetensi Misi
ASN) Meningkatkan
profesionalisme
sumber daya

4
manusia

a. Menyusun Adanya Saya membuat google


parameter google form form dilakukan secara
evaluasi parameter cermat (Akuntabel)
dalam bentuk evaluasi
google form Saya membuat google
form untuk melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik
(Kompeten)
b. Melakukan Diterimanya Saya melakukan
pembagian google form pembagian google form
google form oleh pegawai sebagai kontribusi untuk
kepada penanggungj meningkatkan mutu
pegawai awab obat pelayanan (Loyal)
penanggungj emergensi
awab obat Saya proaktif dalam
emergensi membagikan google form
kepada pegawai
penanggungjawab obat
emergensi (Adaptif)

5
c. Melaporkan Adanya Saya konsisten melakukan
hasil evaluasi masukan dari konsultasi dengan mentor
dan rencana mentor terkait pada setiap langkah
tindak lanjut evaluasi dan kegiatan (Akuntabel)
kegiatan rencana
kepada tindak lanjut Saya melaporkan hasil
mentor kegiatan evaluasi guna menerima
masukan dari mentor
dengan sikap terbuka
terhadap masukan dari
orang lain (Kolaboratif)
dengan menghargai setiap
saran yang diberikan
mentor (Harmonis) untuk
meningkatkan kualitas
mutu pelayanan kesehatan
(Berorientasi pelayanan)
d. Menyusun Adanya draft Saya menyusun draft RTL
hasil evaluasi rencana dengan jujur dan penuh
dan rencana tindak lanjut tanggung jawab
tindak lanjut (Akuntabel)

Saya menyusun hasil


evaluasi dan RTL dengan
melakukan kinerja terbaik
yang saya miliki
(Kompeten)

5
B. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi NDD PNS (BerAKHLAK)

Tabel 3.2 Matriks Rekapitulasi Habituasi NDD PNS (BerAKHLAK)


NILAI-NILAI Kegiatan Jumlah
No DASAR ASN 1 2 3 4 5 6 Aktualisasi
BERAKHLAK per MP
1. Berorientasi 1 1 1 1 1 1 6
Pelayanan
2. Akuntabel 1 2 2 2 1 3 11
3. Kompeten 2 3 2 3 1 2 13
4. Harmonis 2 2 1 2 1 1 9
5. Loyal 1 1 2 1 1 1 7
6. Adaptif 1 1 1 1 2 1 7
7. Kolaboratif 1 1 1 1 1 1 6
Jumlah Nilai -nilai Dasar
ASN BerAkhlak yang
Diaktualisasikan 9 11 10 11 8 9
per
Kegiatan

52
C. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 3.3 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

KEGIATAN TANGGAL
AGUSTU
NO BULAN JUNI 2023 JULI 2023 S 2023 RENCANA
. 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 29 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 17 1 19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 BUKTI KEGIATAN
TAHAPAN
9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 01 2 3 4 5 6 8 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
KEGIATAN
Konsultasi
dan
1 koordinasi
dengan
HARI RAYA IDUL ADHA 1444 H

TAHUN BARU ISLAM 1445 H


mentor
mengenai
Sistem
Pemantauan
Aplikasi
Berkala
Google
Spreadsheet
(SPEAK
GPS)
a. Merancan
g konsep 1)Screenshoot
2)Foto/video
pelaksana kegiatan

5
an sedang
aktualisasi membuat
yang akan konsep
di
konsultasi
kan
b. Konsultasi
dengan 1) Konsep/Peta
mentor konsep
2) Foto/video
mengenai
kegiaan
konsep
pelaksana
an
aktualisasi
c. Mencatat
hasil 1) Notulen
konsultasi 2) Foto/video

dalam kegiatan
sedang
bentuk
berkonsultasi
notulen
2 Membuat
Sistem
Pemantauan
Aplikasi

5
Berkala
Google
Spreadsheet
(SPEAK
GPS)
a. Merancang

ADHA
HARI RAYA IDUL

TAHUN BARU ISLAM


Sistem 1) Desain
Pemantaua format
Google
n Aplikasi
Spreadsheet
Berkala 2) Referensi
Google 3) Foto/Video
Spreadshee mencari
t (SPEAK referensi
GPS)
b. Melakuka
n diskusi 1) Notulen
dengan Diskusi
2) Format
penanggu
Google
ngjawab Spreadsheet
UKP LAB yang disetujui
& 3) Foto/video
Farmasi kegiatan
untuk
format

5
Sistem
Pemanta
uan
Aplikasi
Google
Spreadsh
eet
(SPEAK
GPS)
c. Membuat
Sistem 1) Screenshoot
Pemantau SPEAK
GPS
an Aplikasi
2) Foto/video
Berkala kegiatan
Google
Spreadshe
et (SPEAK
GPS)
d. Simulasi
Sistem 1) Screenshoot
Pematau hasil
pengisian
an
simulasi
Aplikasi 2) Foto/video
Berkala kegiatan

5
Google
Spreadsh
eet
(SPEAK
GPS)
3 Menyusun
SOP
monitoring
ketersediaa
n obat
emergensi
dengan
SPEAK
GPS
a. Merumusk 1) Referensi
an draft 2) Rumusan
rancangan darft SOP
SOP 3) Foto/video
kegiatan
monitoring
ketersedia
an obat
emergensi
dengan
SPEAK

5
GPS

b. Mengkonsul
tasikan draft

HARI RAYA IDUL ADHA 1444 H


rancangan

TAHUN BARU ISLAM 1445 H


SOP dan
daftar tilik 1) Daftar tilik
monitoring 2) Notulen
ketersediaa diskusi
n obat
3) Draft
emergensi
dengan SOP
SPEAK yang
GPS)bersa direvisi
ma mentor 4) Foto
dan Ketua Kegiatan
UKP Lab &
Farmasi
c. Mencetak
SOP 1) Foto/video
monitoring kegiatan
ketersediaa 2) SOP
n obat
emergensi
dengan

5
SPEAK
GPS

d. Mengesahk
an SOP
monitoring 1) Foto/video
ketersediaa kegiatan
n obat sedang
emergensi berkoordinasi\
dengan 2) SOP
SPEAK yang
GPS disahkan
4 Melakukan
sosialisasi
Sistem
Pemantauan
Aplikasi
Berkala
Google
Spreadsheet
(SPEAK
GPS) dan
SOP
monitoring

5
ketersediaan
obat
emergensi
dengan
SPEAK GPS
kepada
seluruh
pegawai
Puskesmas
Ajibarang 1
a. Membuat 1) Screenshoot
jadwal draft
pelaksanaa undangan dan
n, PPT
undangan 2) Foto/video
dan materi kegiatan
sosialisasi
dalam
bentuk PPT
b. Memaparka
HARI RAYA IDUL

n 1) Foto/Video

TAHUN BARU
Sosialisasi Sosialisasi
SOP
monitoring
ketersediaa
n obat
emergensi

6
dengan
SPEAK
GPS

c. Menjelaska
n cara 1) Foto/video
pengisian kegiatan
SPEAK sedang
GPS menjelaskan
5 Melakukan
penerapan
Sistem
Pemantauan
Aplikasi
Berkala
Google
Spreadsheet
(SPEAK GPS)
a. Membagi
kan link 1) Screenshoot
SPEAK WA
GPS 2) Foto/video
kegiatan

6
b. Pengama
tan 1) Screenshoot
pengisian Pengisian
link 2) Foto/Video
SPEAK
Kegiatan
GPS
c. Merekap 1) Screenshoot

HARI RAYA IDUL


hasil Hasil

TAHUN BARU
Pengisia pengisian
n SPEAK sesuai atau
GPS tidak
2) Foto/Video
Kegiatan

6 Melakukan
evaluasi dan
rencana
tindak lanjut
kegiatan
a. Menyusun
parameter Dokumentasi
evaluasi google form
dalam
bentuk
google form

6
b. Melakukan Screenshoot
pembagian chat pembagian
google form google form
kepada
pegawai
penanggun
gjawab obat
emergensi
c. Melaporkan Dokumentasi
hasil kegiatan
evaluasi konsultasi,
dan lembar
rencana konsultasi
tindak lanjut
kegiatan
kepada
mentor
d. Menyusun Dokumentasi
hasil draft evaluasi
evaluasi dan RTL
dan
rencana
tindak lanjut

6
6
65
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

EFEKTIVITAS MONITORING KETERSEDIAAN OBAT EMERGENSI

DENGAN SISTEM PEMANTAUAN APLIKASI BERKALA MENGGUNAKAN


GOOGLE SPREADSHEET (SPEAK GPS) DI PUSKESMAS AJIBARANG 1
KABUPATEN BANYUMAS

NAMA : EVA SURYANTI


NIP : 199112102022032007
JABATAN : CALON AHLI PERTAMA – APOTEKER
INSTANSI : PUSKESMAS AJIBARANG 1
PENGUJI : Dr. Ir. SUROYO, M.Si
COACH : Dra. WIDI ASTUTI, M.Pd
MENTOR : dr. TRI HANGGORO ADE NUGROHO

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN DALAM NEGERI REGIONAL
YOGYAKARTA TAHUN 2023
PROFIL PUSKESMAS AJIBARANG 1
KABUPATEN BANYUMAS

Lokasi Visi Misi Tata Nilai


Jalan Raya Pelayanan 1) Mendukung kemandirian Sinergi
Ajibarang – Kesehatan Dasar masyarakat untuk hidup sehat. Empati
Purwokerto, Desa Paripurna Menuju 2) Meningkatkan kinerja dan Handal
Ajibarang Wetan, Masyarakat Sehat mutu pelayanan kesehatan. Adaptif
Ajibarang Mandiri 3) Meningkatkan profesionalisme Taat
sumber daya manusia.
4) Meningkatkan kerja sama lintas “SEHAT”
program dan lintas sektoral.
5) Meningkatkan tertib administrasi
dan keuangan
Tupoksi Peserta
Menyusun surat pesanan dalam rangka pengadaan Melakukan pemeriksaan dan penyerahan obat
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP disertai pemberian informasi

Melakukan verifikasi berita acara penerimaan Melakukan rekonsiliasi obat


Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP

Mengesahkan berita acara penerimaan Sediaan Melakukan konseling penggunaan obat dan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP konseling obat pada pasien dengan penyakit kronis

Melakukan stock opname Melaksanakan pelayanan swamedikasi

Mengkaji permintaan Sediaan Farmasi, Alat Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang


Kesehatan, dan BMHP dilaksanakan di tempat tinggal pasien (pelayanan
residensial); dan melaksanakan pelayanan
kefarmasian untuk pasien di luar Fasyankes

Melaksanakan pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat


Kesehatan, dan BMHP Memverifikasi daftar usulan penghapusan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP, yang tidak
memenuhi syarat
Melakukan telaah resep
Menyusun usulan penghapusan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan BMHP
IDENTIFIKASI DAN
DESKRIPSI ISU
Analisis Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak (APKL)
No Isu Kriteria (Skor) Memenuhi
A P K L syarat/Tidak
1. Belum adanya sistem pemantauan obat emergensi √ √ √ √ Memenuhi syarat
yang efektif dalam memonitoring ketersediaan obat
emergensi di Puskesmas Ajibarang 1

2. Masih Kurangnya Edukasi Pasien Rawat Jalan √ √ √ Tidak Memenuhi


Mengenai Pola Hidup Sehat Saat Minum Obat Rutin

01
Syarat
di Puskesmas Ajibarang 1

3. Belum Optimalnya Pelaksanaan Rekonsiliasi Obat √ √ √ √ Memenuhi Syarat


pada Pasien Rawat Inap Persalinan di Puskesmas
Ajibarang 1

4. Masih Kurangnya Edukasi Pasien Rawat Jalan √ √ √ Tidak Memenuhi


Tentang Penggunaan Obat-obatan sediaan Khusus
Syarat
di Puskesmas Ajibarang 1

5. Belum adanya Evaluasi dan Tindak Lanjut Terhadap √ √ √ √ Memenuhi Syarat


Kesesuaian Peresepan Dengan Formularium di
Puskesmas Ajibarang 1
Analisis USG ( Urgency, Seriousness, dan Growth)

No. Isu U S G Jumlah Ranking


Belum Optimalnya Evaluasi dan 5 5 4 14 III
1
Tindak Lanjut Terhadap Kesesuaian
Peresepan Dengan Formularium
Puskesmas Ajibarang 1

02
2 Belum Optimalnya Pelaksanaan 5 4 4 13 II
Rekonsiliasi Obat pada Pasien Rawat
Inap Persalinan di Puskesmas
Ajibarang 1

3 Belum adanya sistem pemantauan 5 5 5 15 I


obat emergensi yang efektif dalam
memonitoring ketersediaan obat
emergensi di Puskesmas Ajibarang 1
03
DIAGRAM
FISHBON
Belum adanya sistem
pemantauan obat
emergensi yang efektif

MAN MATERIAL dalam memonitoring


ketersediaan obat
emergensi di
Puskesmas Ajibarang I

Belum adanya SOP


Belum efektifnya monitoring
petugas apotek ketersediaan obat
dalam memonitoring emergensi
obat emergensi menggunakan SPEAK
GPS

Belum ada sistem Kurang koordinasi


pemantauan berkala petugas apotek
untuk memonitoring dengan
ketersediaan obat penanggungjawab
emergensi dan masih ruang Tindakan dalam
memakai kartu stok memonitoring obat
manual emergensi

METHODE
MILIEU
ISU PRIORITAS

Belum adanya sistem pemantauan obat emergensi


yang efektif dalam memonitoring ketersediaan obat
emergensi di Puskesmas Ajibarang 1
Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan

Dalam era teknologi informasi yang semakin


Jika tidak ada sistem pemantauan obat emergensi maju penting untuk memiliki sistem monitoring
yang efektif untuk yang efektif dan terintegrasi untuk
memastikan persediaan obat emergensi bisa memantau ketersediaan
mengakibatkan penundaan dalam mengambil obat emergensi. Sistem ini harus dapat
tindakan yang diperlukan untuk mengatasi memberikan informasi yang akurat dan real-
kekurangan obat. time obat yang stok mau habis dan ED
GAGASAN PEMECAHAN ISU

EFEKTIVITAS MONITORING KETERSEDIAAN


OBAT EMERGENSI DENGAN SISTEM
PEMANTAUAN APLIKASI BERKALA
MENGGUNAKAN GOOGLE SPREADSHEET
(SPEAK GPS) DI PUSKESMAS AJIBARANG1
KABUPATEN BANYUMAS
TUJUAN

Satu Dua
Tujuan yang bersifat umum yaitu peserta Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan
berharap mampu mengaktualisasikan Nilai-nilai aktualisasi adalah dapat menerapkan
Dasar ASN yaitu BerAKHLAK dalam SISTEM PEMANTAUAN APLIKASI
melaksanakan tahapan kegiatan selama BERKALA MENGGUNAKAN GOOGLE
habituasi. Mengacu pada nilai dasar SPREADSHEET
BerAKHLAK tersebut, peserta berharap (SPEAK GPS) dalam memonitoring
dapat ketersediaan obat emergensi sehingga efektif
mengemban amanah sebagai ASN yang untuk memastikan persediaan obat
profesional. emergensi yang cukup dan tidak ada obat
expire date di Puskesmas Ajibarang 1.
RUANG LINGKUP

Lokus Fokus
01 PuskesMAS AJIBArAng
1
02 MembuAT Sistem
PeMANtAUAN BerkALA Google
DinAS KesehATAN SpreADsheet (SPEAK GPS)
KABUPATen BANyuMAS untuk
memonitoring ketersediAAn
oBAT emergensi

03 Waktu Pelaksanaan
19 Juni – 6 Agustus 2023
Konsultasi dan koordinasi dengan mentor mengenai Sistem
1
Pemantauan Aplikasi Berkala Google Spreadsheet (SPEAK GPS)
Sinergi dan
OUTPUT : TAHAPAN KEGIATAN : KONTRIBUSI Adaptif
TERHADAP VISI/MISI
1) Merancang konsep
& NILAI
pelaksanaan ORGANISASI
Adanya konsep aktualisasi yang akan :
MAN di konsultasikan Visi
pelaksanaan
MATERIA 2) Konsultasi dengan Pelayanan Kesehatan
aktualisasi dan
L mentor mengenai Dasar Paripurna
notulen hasil
METHOD konsep pelaksanaan Menuju Masyarakat
konsultasi Sehat Mandiri
MILIEU aktualisasi
3) Mencatat hasil
Misi
konsultasi dalam
Meningkatkan Kinerja
bentuk notulen dan Mutu Pelayanan
19-24 Kesehatan
JUNI
2023 Nilai
CORE
VALUE
S

BerAKH
LAK
 Akuntabel
 Kompeten
 Harmonis
 Loyal
 Adaptif
 Kolaborati
f
 Berorient
asi
Pelayanan
Membuat Sistem Pemantauan Aplikasi Berkala Google Spreadsheet
2
(SPEAK GPS)

OUTPUT : TAHAPAN KEGIATAN : KONTRIBUSI CORE VALUES


TERHADAP VISI/MISI &
1) Merancang SPEAK NILAI ORGANISASI :
GPS Visi
BerAKHLAK
2) Berdiskusi dengan Pelayanan Kesehatan
MAN Tersedianya Sistem Dasar Paripurna Menuju
Pemantauan Ketua UKP Lab & Masyarakat Sehat Mandiri  Akuntabel
MATERIA Farmasi untuk format  Kompeten
Aplikasi Berkala  Harmonis
L SPEAK GPS Misi
Google Spreadsheet 1.Meningkatkan Kinerja  Loyal
METHOD (SPEAK GPS)
3) Membuat SPEAK  Adaptif
dan Mutu Pelayanan
MILIEU GPS Kesehatan  Kolaboratif
4) Simulasi SPEAK 2.Meningkatkan  Berorientasi
GPS profesionalisme dan Pelayanan
sumber daya
manusia
26-30
JUNI Nilai
2023 Adaptif
Menyusun SOP monitoring ketersediaan obat emergensi dengan
3
SPEAK GPS
Ta
OUTPUT : TAHAPAN KEGIATAN : KONTRIBUSI at
TERHADAP VISI/MISI
1) Merumuskan darft
& NILAI
SOP dengan ketua ORGANISASI
Terbentuknya draft UKP Lab & Farmasi :
MAN 2) Mengkonsultasikan Visi
SOP monitoring
MATERIAL draft SOP kepada Pelayanan Kesehatan
ketersediaan obat
METHOD kepala Puskesmas Dasar Paripurna
emergensi dengan
MILIEU 3) Mencetak SOP Menuju Masyarakat
SPEAK GPS Sehat Mandiri

Misi
Meningkatkan Tertib
1-3 Administrasi dan
JULI Keuangan
2023
Nilai
CORE
VALUE
S

BerAKH
LAK
 Akuntabel
 Kompeten
 Harmonis
 Loyal
 Adaptif
 Kolaborati
f
 Berorient
asi
Pelayanan
Melakukan sosialisasi

4 Sistem Pemantauan Aplikasi Berkala Google Spreadsheet (SPEAK GPS) dan SOP monitoring ketersediaan
obat emergensi dengan SPEAK GPS kepada seluruh pegawai Puskesmas Ajibarang 1

OUTPUT : TAHAPAN KEGIATAN : KONTRIBUSI CORE VALUES


TERHADAP VISI/MISI &
1) Membuat jadwal
NILAI ORGANISASI :
Pegawai Puskesmas pelaksanaan, Visi BerAKHLAK
Ajibarang I dapat undangan dan materi Pelayanan Kesehatan
MAN sosialisasi dalam Dasar Paripurna Menuju  Akuntabel
memahami dan
MATERIAL bentuk PPT Masyarakat Sehat Mandiri  Kompeten
melaksanakan SOP  Harmonis
METHOD 2) Memaparkan
serta Pengisian Misi  Loyal
MILIEU SPEAK GPS dengan
Sosialisasi SOP  Adaptif
monitoring Meningkatkan Kerjasama
baik  Kolaboratif
Lintas Program dan Berorientasi
ketersediaan obat 
Lintas Pelayanan
emergensi dengan Sektoral
4-8 SPEAK GPS
JULI 3) Menjelaskan cara Nilai
2023 pengisian SPEAK Sinergi dan Taat
GPS
Melakukan penerapan Sistem Pemantauan Aplikasi Berkala Google
5
Spreadsheet (SPEAK GPS)

OUTPUT : TAHAPAN KEGIATAN : KONTRIBUSI CORE VALUES


TERHADAP VISI/MISI &
1) Membagikan link NILAI ORGANISASI :
Dapat diterapkaan SPEAK GPS melalui Visi
BerAKHLAK
Whatsap atau Pelayanan Kesehatan
MAN Sistem Pemantauan Dasar Paripurna Menuju
Aplikasi Berkala menempelkan link Masyarakat Sehat Mandiri  Akuntabel
MATERIA barcode Google  Kompeten
Google  Harmonis
L Spreadsheet pada Misi
Spreadsheet 1) Meningkatkan  Loyal
METHOD (SPEAK GPS)
Kotak Emergensi Kit  Adaptif
profesionalisme sumber
MILIEU 2) Pengamatan daya manusia  Kolaboratif
pengisian SPEAK 2) Meningkatkan Tertib  Berorientasi
GPS Administrasi dan Pelayanan
3) Merekap hasil Keuangan
pengisian SPEAK
10-27 GPS
Nilai
JULI Sinergi, Empati dan Taat
2023
6
Melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut kegiatan

OUTPUT : TAHAPAN KEGIATAN : KONTRIBUSI CORE VALUES


TERHADAP VISI/MISI &
1) Menyusun parameter NILAI ORGANISASI :
evaluasi dalam Visi
Adanya hasil evaluasi bentuk google form BerAKHLAK
Pelayanan Kesehatan
MAN dan rencana tindak 2) Melakukan Dasar Paripurna Menuju
lanjut pembagian google Masyarakat Sehat Mandiri  Akuntabel
MATERIA form kepada pegawai  Kompeten
L Misi  Harmonis
penanggungjawab  Loyal
METHOD obat emergensi 1) Meningkatkan
profesionalisme sumber  Adaptif
MILIEU 3) Melaporkan hasil daya manusia  Kolaboratif
evaluasi dan rencana 2) Meningkatkan Tertib  Berorientasi
tindak lanjut kegiatan Administrasi dan Pelayanan
kepada mentor Keuangan
4) Menyusun hasil
28 Juli- 4 evaluasi dan rencana Nilai
Agustus tindak lanjut Sinergi, Empati dan Taat
2023
TERIMA KASIH
"ASN YANG berAKHLAK
AdALAH telAdAn dALAM
memberiKAN pELAYANAn
YAng terbAik."

—EVA SURYANTI

Anda mungkin juga menyukai