Bahasa
Indonesia
Aspek Kebahasaan dalam Karya
Ilmiah:
Paragraf
10
FEB, BAHASA, Semua Program 190001007 Tim Dosen PBPKW Bahasa
TEKNIK, DAN DKV Studi Indonesia
Abstrak Kompetensi
Pada pertemuan ke-10 mata Mahasiswa menguasai kaidah
kuliah PBPKW Bahasa Indonesia tentang paragraf dan wacana
dijelaskan ihwal aspek dalam bahasa Indonesia
kebahasaan dalam karya ilmiah
yang berkaitan dengan paragraf Mahasiswa mampu
memarafrasakan kutipan yang
mereka gunakan dalam
penulisan karya ilmiah
Pengertian Paragraf
Menuangkan buah pikiran secara teratur dan terorganisasi ke dalam sebuah tulisan
sehingga pembaca dapat mengikuti dan memahami jalan pikiran seseorang, tidaklah
mudah. Banyak orang fasih berbicara, tetapi kurang mampu menuangkan gagasannya
secara tertulis. Kalaupun ahli-ahli bicara itu mampu menuliskan gagasannya dengan baik,
biasanya hal ini terjadi sesudah melalui latihan yang intensif, baik secara formal maupun
nonformal. Hal ini wajar karena kemampuan menulis merupakan hasil proses belajar dan
ketekunan.
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam
paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat topik, kalimat-
kalimat penjelasan sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian
dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasaan.
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu
kesatuan pokok pembahasan (Kosasih, 2012). Fungsi utama dari paragraf adalah
menyampaikan satu ide pokok, dengan sejumlah ide pendukung, sebagai informasi yang
ingin disampaikan kepada pembaca. Menurut Zainurrahman (2011) Paragraf adalah
rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok
pembahasan.Tarigan (2008) mengemukakan ciri atau karakteristik paragraf, antara lain,
sebagai berikut.
1) Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relevan
dengan ide pokok keseluruhan karangan;
2) paragraf umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat;
3) paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran;
4) paragraf adalah kesatuan yang koheren dan padat.
Syarat Paragraf
Syarat Kohesi
Kohesi mengandung arti hubungan yang erat, perpaduan yang kokoh dan kohesif
berarti padu. Jadi, paragraf yang baik dituntut untuk mempunyai hubungan antarkalimat
yang erat, perpaduan antarkalimat yang kokoh diantara: a) konjungsi b) pronomina, c)
repetisi, d) sinonim, e) hiponim, f) paralelisme, (g) elipsasi.
a. Penggunaan Konjungsi
Ungkapan pengait antarkalimat dapat digunakan konjungsi (ungkapan penghubung).
Jenis-Jenis Paragraf
b. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf kalimat utamanya terletak di akhir paragraf. Dalam
paragraf deduktif gagasan utamanya biasanya terletak di kalimat-kalimat akhir.
c. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan di
akhir paragraf. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat utama. Kalimat utama yang
terletak di akhir paragraf biasanya merupakan penegasan atau kesimpulan dari
sebuah paragraf.
Contoh:
d. Paragraf Deskriptif/Naratif
Paragraf deskriptif/naratif adalah jenis paragraf yang gagasan utamanya tersebar
pada seluruh kalimat. Paragraf ini tidak memiliki kalimat utama. Semua kalimatnya
merupakan kalimat penjelas dengan gagasan utamanya tersirat pada kalimat-kalimat
itu (Kosasih, 2012:10).
Contoh:
Sungai Ciliwung terletak diJjakarta. Sungai ini mengalir di seluruh Jakarta.
Sayangnya, Sungai Ciliwung dipenuhi tumpukan sampah. Tumpukan sampah di sungai
dihinggapi lalat. Lalat-lalat itu selalu beterbangan ke perumahan warga dan membawa
berbagai macam penyakit. Selain itu, tumpukan sampah juga menebarkan bau yang
sangat menyengat. Sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan.
Diambil dari: www.quipper.com
2. Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan fungsinya, paragraf dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
b. Paragraf Penjelas/penghubung
Paragraf penjelas berisi uraian permasalahan, pembahasan, atau analisis tentang hal-
hal yang hendak dikemukakan dalam paragraf pendahuluan. Inti sebuah tulisan terletak
dalam bagian ini. hal yang dikemukakan dapat berupa fakta-fakta, contoh, perincian,
dan sebagainya.
Paragraf penutup adalah bagian akhir dari sebuah tulisan. Di bagian ini berisi
pembahasan akhir, kesimpulan, atau ringkasan dari uraian-uraian yang telah
dikemukakan sebelumnya.
Contoh:
Hari ini menjadi hari yang sangat berat bagiku, aku harus bangun lebih
pagi daripada biasanya. Membantu keluarga memang tugasku, terlebih setelah
ayahku meninggal, aku harus lebih bekerja keras, entah di sekolah maupun di
rumah. Namun, demi ibuku, ini harus aku lakukan.
Diambil dari: www.eduspensa.id
b. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan suatu hal, baik
benda, peristiwa, keadaan, atau pun manusia (Kosasih, 2012). Dalam paragraf ini,
pembaca seolah-olah menyaksikan atau merasakan hal yang diceritakan.
c. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau
informasi (Kosasih, 2012). Dalam paragraf eksposisi biasanya menggunakan contoh,
grafik, serta berbagai bentuk fakta dan data lainnya untuk memperjelas masalah
yang dikemukakan.
Contoh:
d. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan pendapat, alasan,
contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan (Kosasih, 2012). Paragraf jenis ini
mengemukakan pendapat, alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan
meyakinkan. Pendapat, alasan, contoh, dan bukti ini digunakan untuk menguatkan
argumen yang dikemukan penulis.
Contoh:
e. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk memengaruhi emosionalitas
pembaca (kosasih, 2012).
Daftar Pustaka