Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.
com
Kutip Ini:Mengepung. Sains. Technol.2019, 53, 11615−11617
Solidifikasi/Stabilisasi untuk Remediasi Tanah: Teknologi Lama dengan
Vitalitas Baru
Zhengtao Shen,†,‡ Feijin,§ David O'Connor,†dan Deyi Hou*,†
†Sekolah Lingkungan, Universitas Tsinghua, Beijing 100084, Cina
‡Departemen Ilmu Bumi dan Atmosfer, Universitas Alberta, Edmonton T6G 2E3, Kanada
§Sekolah Teknik, Universitas Glasgow, Glasgow G12 8QQ, Inggris Raya
Lihat https://pubs.acs.org/sharingguidelines untuk opsi tentang cara membagikan artikel yang dipublikasikan secara sah.
Diunduh melalui UNIV BRAWIJAYA pada tanggal 30 Mei 2023 pukul 06:29:00 (UTC).
S
perawatan olidifikasi dan stabilisasi (S/S) membatasi pelepasan
bahan kimia berbahaya dari limbah berbahaya. Pendekatan ini
dikembangkan pada akhir 1950-an untuk pengelolaan lumpur, dan
kemudian diadaptasi untuk remediasi tanah. Itu menjadi obat tanah
nomor satu dalam program US Superfund (CERLA).1dan kemudian
mendapatkan popularitas di Kanada dan Inggris pada 1990-an, dan di
Prancis dan Belanda pada 2000-an. Dalam beberapa tahun terakhir, S/S
telah kehilangan pasarnya, dengan penggunaan yang berkurang secara
signifikan di situs Superfund (Gambar 1.). Kekhawatiran atas keefektifan
jangka panjang ditambah dengan penurunan remediasi secara
keseluruhan di Amerika Utara dan Eropa telah memukul teknologi ini
dengan parah. Selain itu, penggunaannya di negara-negara seperti
Korea Selatan dan Denmark dilarang karena persyaratan untuk
menghilangkan kontaminan dari tanah. Namun, ada satu negara di
mana S/S sedang berkembang, China. Pada tahun lalu (2017−2018),
pasar remediasi China meningkat dua kali lipat (menjadi US$2,9 miliar),
dengan S/S secara besar-besaran memimpin bidang ini (tingkat adopsi
48,5%).2
Popularitas S/S di kalangan praktisi remediasi karena kemampuannya
untuk mencapai tujuan remediasi dengan cepat dan dengan biaya yang
relatif rendah. Ini juga serbaguna, dapat diterapkan in situ atau ex situ,
dan efektif untuk berbagai kontaminan anorganik dan organik umum.
Namun, terlalu banyak fokus ditempatkan pada kepraktisan dan
keefektifan jangka pendek, sementara keefektifan jangka panjang dan
kepedulian terhadap keberlanjutan diabaikan. Misalnya, hujan sulfat dan
asam mengikis semen Portland
© 2019 Masyarakat Kimia Amerika
Sudut pandang
pubs.acs.org/est
(PC) berbasis perawatan, dan kontaminan tertentu, seperti Pb, bereaksi
dengan kalsium hidroksida dan membentuk campuran kompleks
(misalnya, Pb(OH)2dan PbOPb(OH)2) yang menghambat hidrasi PC.3
Selain itu, masalah daya tahan tersebut terkait dengan keberlanjutan
karena dampak siklus hidup berlipat ganda jika perawatan S/S gagal dan
perlu diterapkan kembali. Penggunaan PC secara ekstensif sebagai
bahan pengikat juga memperburuk jejak karbon. Setiap metrik ton PC
yang dicampur ke dalam tanah dikaitkan dengan pelepasan lebih dari
900 kg CO2(misalnya, sebagai bagian dari produksi PC), dan produksi PC
secara global menyumbang 10% dari CO antropogenik2
emisi.4Tidak jarang jumlah PC yang berlebihan digunakan untuk
mencapai kekuatan tinggi yang tidak wajar dan tingkat
pelindian kontaminan rendah yang tidak perlu. Masalah
“overdosis” ini dapat dihindari dengan penggunaan bahan S/S
berperforma tinggi yang dikembangkan untuk keberlanjutan
dan kinerja jangka panjang serta diterapkan di bawah pedoman
yang sesuai.
Baru-baru ini, pengikat semen yang lebih hijau untuk tujuan S/S
telah mengalami peningkatan tingkat penelitian (Gambar 1). Semen
ini terdiri dari bahan rendah karbon dan murah. Semen berbahan
dasar Magnesia (MgO) tidak hanya menawarkan manfaat ini tetapi
juga tahan terhadap erosi asam dan sulfat. Perkembangan terbaru
dalam bahan semen yang dapat menyembuhkan sendiri
menunjukkan potensi untuk sistem tanah-semen yang tahan lama
dan tangguh. Retakan dapat diperbaiki sendiri, misalnya, dengan
adanya mikrokapsul yang dimasukkan ke dalam semen, yang
melepaskan zat penyembuh sesuai permintaan. Pengikat semen
yang menggabungkan aditif limbah, seperti terak, abu terbang, atau
fosfogipsum sejalan dengan konsep ekonomi sirkular
menggunakan limbah untuk mengolah limbah. Penggunaan terak
juga bermanfaat untuk pembentukan gel yang tidak larut (C−S−H)
selama hidrasi semen, yang mengurangi peningkatan pH dan
sekaligus meningkatkan stabilisasi dan kekuatan logam.
Aspek stabilisasi S/S melibatkan reaksi kimia yang melumpuhkan
kontaminan. Stabilisasi tanpa pemadatan menjanjikan cara untuk
menangani area luas lahan pertanian Tiongkok dengan logam berat
atau polutan organik yang tinggi (∼135 juta ha).5Berbagai bahan
stabilisasi baru, misalnya, biochar, ferrous sulfate, layered double
hydroxides (LDHs), apatit, mineral lempung, dan produk
modifikasinya, saat ini sedang diteliti untuk tujuan ini (Gambar 1).
Beberapa bahan penstabil (misalnya, biochar) dapat meningkatkan
kesehatan tanah, dengan memperbaiki struktur tanah,
menambahkan unsur hara (N, P, dan K), mengurangi pengasaman
yang disebabkan oleh pupuk mineral, dan meningkatkan kapasitas
menahan air.
Diterima:4 September 2019
Diterbitkan:26 September 2019
11615 DOI:10.1021/acs.est.9b04990
Mengepung. Sains. Technol.2019, 53, 11615−11617
Sains & Teknologi Lingkungan
Gambar 1.Jumlah perawatan solidifikasi/stabilisasi dalam program Superfund AS (CERLA) dan artikel penelitian di Web of Science
(WoS) menurut tahun. Data Superfund diambil dari US Environmental Protection Agency (2017),1WoS dicari pada 02 September 2019.
Bahan stabilisasi juga dapat menggabungkan reaktan/mikroba pelepasan
terkontrol untuk perbaikan yang ditingkatkan dalam jangka panjang.
Kemampuan untuk secara akurat memprediksi keefektifan S/S
jangka panjang diperlukan untuk desain yang akurat dan pemilihan
bahan pengikat dan stabilisasi yang optimal. Ada berbagai tes
penuaan dipercepat skala bangku yang dapat digunakan untuk
tujuan ini, tetapi data lapangan terbatas untuk memvalidasi model
yang disederhanakan ini. Selain itu, sebagian besar metode
penuaan tidak memberikan data kinerja temporal. Simulasi
temporal kuantitatif terbukti menantang karena dinamika
lingkungan alam yang selalu berubah dan heterogen. Oleh karena
itu, sebagian besar uji penuaan fisik, kimia, atau biologis hanya
mempertimbangkan faktor lingkungan tunggal. Upaya penelitian
lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan metode penuaan
lanjut multifaset yang menggabungkan tekanan lingkungan yang
berbeda. Ini dapat didukung oleh kecerdasan buatan (AI) untuk
membantu menentukan tekanan lingkungan kritis dan dampaknya,
misalnya, uji basah-kering dan beku-cair dengan suhu variabel,
frekuensi curah hujan, tingkat curah hujan, dan faktor periode beku.
Prediksi perubahan iklim juga bisa diperhitungkan.
Memastikan kinerja jangka panjang S/S memerlukan pemantauan
di lapangan, namun hal ini sering diabaikan. Ini dapat berubah
karena konsekuensi/kegagalan jangka panjang semakin disadari.
Inovasi teknologi adalah kunci untuk menyediakan data
pemantauan yang halus dan tepat waktu. Para peneliti dapat
melihat terobosan interdisipliner dalam penambangan data, data
besar, dan teknologi sensor sebagai inspirasi. Misalnya, sensor
nirkabel yang kuat dapat memberikan data kekuatan waktu nyata
untuk menunjukkan integritas perawatan. Spektrometri fluoresensi
sinar-X (XRF) dapat secara akurat memberikan konsentrasi logam
tanah dalam beberapa menit, tren penurunan akan menunjukkan
masalah stabilitas. Analisis mikroskopis, spektroskopi, dan
mineralogi lanjutan dapat membantu kita untuk memahami mode
perubahan S/S, jalur perubahan, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi.
11616
Sudut pandang
menyediakan data yang akurat untuk pemodelan prediktif (misalnya,
pemodelan termodinamika dan geokimia). Studi semacam itu pada tanah
yang diberi perlakuan S/S saat ini terbatas dan membutuhkan kolaborasi
yang efektif antara ahli kimia lingkungan, ilmuwan material, dan insinyur.
Kesimpulannya, teknologi S/S dapat ditingkatkan dengan
mengadopsi bahan remediasi yang lebih efisien dan berkelanjutan,
menurunkan dosisnya untuk mencapai tujuan remediasi yang
masuk akal, dan meningkatkan prediktabilitas sistem S/S. Setua ini
■
teknologi akan direvitalisasi untuk perbaikan tanah yang lebih baik.
INFORMASI PENULIS
Penulis yang sesuai
* Surel:houdeyi@tsinghua.edu.cn.
ORCID
Zhengtao Shen:0000-0002-4841-710X
Fei Jin:0000-0003-0899-7063
Dei Hou:0000-0002-0511-5806
Catatan
■
dia penulis menyatakan tidak ada persaingan kepentingan keuangan.
T UCAPAN TERIMA KASIH
Karya ini didukung oleh National Key Research and
Development Prog r am of China (Hibah No.
■
018YFC1801300).
2 REFERENSI
(1) EPA AS.Laporan Perbaikan Superfund,edisi ke-15; Badan
Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, 2017.
(2) Li, S.Laporan Perkembangan Industri Remediasi Tanah dan
Air Tanah,2019.
(3) Wang, L.; Yu, KQ; Li, JS; Tsang, DCW; Poon, CS; Yoo,
JC; Baek, K.; Ding, SM; Hou, DY; Dai, JG Stabilisasi/pemadatan rendah
karbon dan alkalinitas rendah dari tanah yang terkontaminasi Pb tinggi.
kimia Eng. J.2018,351,418−427.
DOI:10.1021/acs.est.9b04990
Mengepung. Sains. Technol.2019, 53, 11615−11617
Sains & Teknologi Lingkungan Sudut pandang

(4) Boden, T.; Andres, B.; Marland, GJM, Global CO2emisi dari
pembakaran bahan bakar fosil, pembuatan semen, dan pembakaran gas:
1751− 2014.2017,3,2017.
(5) DIKIRIMKajian Kebijakan Khusus Pengelolaan Pencemaran Tanah,
2015.

11617 DOI:10.1021/acs.est.9b04990
Mengepung. Sains. Technol.2019, 53, 11615−11617