Anda di halaman 1dari 1

Reformasi Birokrasi yang sudah digaungkan oleh Presiden Republik Indonesia sejak beberapa

tahun lalu merupakan sebuah pertaruhan besar bagi bangsa Indonesia dalam menyongsong tantangan
abad ke-21. Pelaksaan Reformasi Birokrasi juga tidak terlepas dari ribuan proses yang saling tumpang
tindih (overlapping) antar fungsi-fungsi Pemerintahan yang melibatkan jutaan pegawai dan
menghabiskan anggaran yang tidak sedikit.
Reformasi Birokrasi merupakan jawaban atas upaya Pemerintah dalam menata ulang proses
birokrasi dari tingkat tertinggi hingga terendah dan melakukan terobosan baru dengan langkah-langkah
bertahap, konkret, realistis, sungguh-sungguh, berfikir di luar kebiasaan/rutinitas yang ada, perubahan
paradigma, melalui usaha yang luar biasa. Usaha yang luar biasa tersebut diwujudkan dalam bentuk
merevisi dan membangun berbagai regulasi, memodernkan berbagai kebijakan dan praktek manajemen
Pemerintah Pusat dan Daerah, serta menyesuaikan tugas fungsi instansi Pemerintah dengan paradigma
dan peran baru.
Apabila Reformasi Birokrasi berhasil tercapai, maka : 
 - Mengurangi dan akhirnya menghilangkan setiap penyalahgunaan kewenangan publik; 
 - Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat;
 - Meningkatkan mutu perumusan dan pelaksanaan kebijakan/program instansi; 
 - Meningkatkan efisiensi (biaya dan waktu); 
 - dan menjadikan birokrasi Indonesia antisipatif, proaktif, dan efektif.
Namun, apabila Reformasi Birokrasi gagal diterapkan di seluruh Lapisan Pemerintahan, maka akan
menimbulkan ketidakmampuan birokrasi dalam menghadapi kompleksitas yang bergerak secara
eksponensial di abad ke-21, antipati, trauma, berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah,
dan ancaman kegagalan pencapaian Pemerintahan yang baik (good governance), bahkan menghambat
keberhasilan pembangunan nasional.

https://ptun-serang.go.id/index.php/berita/berita-terkini/12-berita-terkini/672-ini-dia-arah-dan-
kebijakan-reformasi-birokrasi-instansi-pemerintah.html

Anda mungkin juga menyukai