Anda di halaman 1dari 3

4.

1 Strategi Produksi

A. Bahan Baku
Bahan baku dipasok oleh pemasok yang mempunyai komitmen tinggi
terhadap perusahaan, serta telah memenuhi standarisasi yang telah ditetapkan PT.
Jamu Jago. Standarisasi tersebut antara lain, bahan baku yang sesuai dengan
spesifikasi dan pemasok bersedia menyediakan abahn baku yang sesuai dengan
tuntutan perusahaan.
Bahan baku yang dipakai PT. Jamu Jago berupa bahan jamu simplisia yang
saat ini ada sekitar 150 jenis meliputi, akar, batang, rimpang, daun, dan biji.
Bahan ini diperoleh dari budidaya sendiri, petani langsung, pengumpul atau
pemasok. Ada produk tertentu yang menggunakan flavor sebagai bahan baku
tambahan, yaitu produk jamu seduh utnuk anak-anak “Buyung Upik”, bahan baku
tambahan lain adalah gula.
B. Alur Materi
Setelah penerimaan bahan baku dari pemasok dilakukan pengujian bahan baku
terlebih dahulu. Setelah lolos uji kemudian bahan baku disortasi, dicuci, dan
dijemur (dikeringkan dalam oven). Kemudia dapat langsung digunakan untuk
proses produksi atau disimpan terlebih dahulu di gudang , bila sewaktu-waktu
digunakan dapat langsung dipakai.
Bila akan langsung digunakan bahan baku dipotong-potong lalu di ramu
dengan bahan baku lainnya kemudian dilakukan penggilingan dan produk diuji di
laboratorium, bila lolos produk langsung dikemas dan siap dipasarkan.

C. Rekayasa Proses
Bahan baku yang akan diproses terlebih dahulu ditimbang untuk memperoleh
perbandingan dan formulasi yang standar. Pertama, proses produksi diawali
dengan proses penggilingan menggunakan mesin granulasi agar diperoleh hasil
serbuk tang halus, bersih, dan mudah larut dalam air. Kedua, proses pencampuran
antara bahan baku dengan bahan tambahan dengan menggunakan alat super
mixer, hasilnya produk setengah jadi. Lalu dievaluasi dalam laboratorium untuk
menguji kadar air, kadar gula, dan uji PH. Apabila tidak lolos uji, maka produk
setengah jadi tersebut dimasukkan kembali ke dalam mesin super mixer. Namun
apabila uji lolos, langsung dilakukan pengemasan terhadap produk tersebut.
Terdapat dua tahap pengemasan, yaitu tahap pengemasan dalam bentuk sachet
dan tahap pengemasan dalam bentuk karton atau box. Terakhir, produk yang telah
dikemas dinamakan produk jadi, yang kemudian disimpan dalam gudang barang
sebekum dilakukan pemasaran produk tersebut.
D. Pengawasan Mutu Bahan Baku
Semua bahan baku yang datang diperiksa mutunya oleh bagian Quality
Control (QC) berdasarkan spesifikasi yang telah ditetapkan. Pengawasan diawali
dengan pengambilan sampel pada beberapa karung secara acak dengan tujuan
untuk menjamin pengujian sampel yang dilakukan dapat mewakili mutu bahan
baku secara keseluruhan.
Pengujian meliputi kadar air, kadar minyak, dan uji organoleptik meliputi rasa,
warna, dan penampakan secara visual yang menunjukkan kekhasan bahan.
Setelah lolos dari pemerikasaan, kemudia di sortir untuk memisahkan bahan dari
kotoran dan diambil bahan yang benar-benar baik kualitasnya. Lalu dilakukan
pencucian untuk membersihkan bahan baku. Setelah itu, dikeringkan dalam oven,
untuk menurunkan kadar air bahan dan memudahkan proses produksi serta
memperpanjang umur penyimpanan. Bahan baku yang sudah kering disimpan
dalam gudang yang bersih dan ditempatkan pada batch yang seragam dan diberi
label.

4.2 Strategi Pemasaran

Sistem pemasaran dan distribusinya ditangani oleh tim pemasaran. Semua


hasil produksi dipasarkan secara tidak langsung kepada konsumen melalui agen
yang bekerjasama dengan PT. Jamu Jago. Dari agen-agen ini produk jamu jago
diapsarkan kepada konsumen melalui pedagang kecil. Produk jamu jago ini
dipasarkan menggunakan alat transportasi bus untuk pengiriman di Pulau Jawa,
sedangkan untuk di luar Pulau Jawa menggunakan kapal laut atau pesawat
terbang. Daera pemasaran diluar negeri meliputi, Malaysia, taiwan, Korea
Selatan, Jepang, Thailand, dan Vietnam.

Getok Tular

Salah satu cara perusahaan memperkenalkan produk yaitu dengan


menggunakan iklan, baik itu di media cetak atau media elektronik. Namun, kata
Nugraha, Jamu Jago dalam memperkenalkan produknya tidak terlalu bergantung
iklan. Jamu Jago selalu berusaha memperkenalkan produk mereka langsung ke
konsumen. Pengenalan produk ini mereka sebut dengan istilah getok tular.
Sistem getok tular sendiri dilakukan dengan spreading di setiap daerah, artinya,
produk-produk Jamu Jago didistribusikan ke tempat-tempat yang khusus menjual
jamu. Tak hanya itu, Jamu Jago pun menempatkan di setiap daerah agen-agen
yang khusus menjual produk Jamu Jago. Selain kedua cara tersebut, Jamu Jago
juga memanfaatkan komunitas penjual jamu gendong untuk menjamah pasar.
“Dengan sistem ini, kami rasa lebih efektif, karena konsumen bisa langsung
mendapatkan produk kami,” ujar Nugraha yang merupakan sepupu Jaya Suprana
ini.
Tak hanya dengan getok tular, ada strategi pemasaran lain yang dilakukan
Jamu Jago yaitu dengan menggelar event. Pemilihan Ratu Jamu Gendong pada
November tahun lalu. Acara yang diselenggarakan di Desa Wisata, Taman Mini
Indonesia Indah ini diselenggarakan untuk memberikan apresiasi atas kinerja
penjual jamu gendong dalam memperkenalkan produk Jamu Jago. Selain itu,
acara ini juga digunakan sebagai stimulus bagi para penjual jamu gendong agar
dapat meningkatkan semangat kerja dalam memperkenalkan produk Jamu Jago.
Segmen pasar Jamu Jago bisa dikatakan sempit yaitu hanya orang-orang
penikmat jamu,  namun peluang yang mereka miliki masih sangat besar. “Kami
tahu market kami sempit, tapi dengan adanya indikasi orang-orang sekarang
ini back to nature, membuat peluang kami masih sangat besar,” jelas Nugraha.
Untuk mendukung kualitas, Jamu Jago selalu mengedepankan penggunaan bahan
alami dalam setiap produknya, mereka pantang memasukkan bahan-bahan kimia.
“Bahan yang kami gunakan 100% alami. Mungkin Anda pernah mendengar
tentang obat kuat pria dewasa mematikan karena mengandung Sildenafil yang
sempat hangat diberitakan. Salah satu produk jamu stamina pria kami,
Purwoceng, pernah diteliti oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan karena
dicurigai mengandung Sildenafil. Namun setelah diteliti, ternyata hasilnya nihil,”
kata Nugraha. Sildenafil Sitrat sendiri lebih dikenal dengan nama Viagra, bila
penggunaan tidak sesuai dengan anjuran dokter bisa menyebabkan efek samping
yang berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian. Dalam memperoleh bahan
dasar jamu, pasokan bahan diambil dari berbagai daerah seperti Wonosobo,
Wonogiri, Purworejo, dan beberapa kota di Kalimantan.

4.3 Target Pasar

4.4 Keunggulan Kompetitif

1. Gerai rumah jamu dan mobil jamu

Untuk menjangkau masyarakat memperoleh jamu, jamu jago mendirikan gerai


rumah jamu di tiga titik yakni di kota Semarang, Solo, serta mempunyai mobil
jamu di Jakarta dan Semarang. Selain itu, jamu jago juga sudah menambah empat
gerai rumah jamu di Jakarta dan Surabya. Sedangkan untuk mobil jamu ditambah
dua unit Jakarta dan Semarang. Gerai rumah jamu di Solo ditempatkan di sebuah
pusat perbelanjaan modern sehingga masyrakat bisa mudah mendapatkan jamu.
Fungsinya bukan hanya untuk jualan, juga edukasi. Bahwa jamu itu enak, bukan
sekedar rasa pahit. Penempatan di pusat perbelanjaan juga untuk mengubah
image bahwa jamu bisa dikonsumsi semua kalangan.

2. Bekerjasama dengan lembaga tekait.

PT. Jamu jago telah bekerjasama dengan universitas diponegoro untuk penelitian
jamu asam urat. Juga bekerja sama dengan BPPT untuk formula baru. Saat ini
produk tersebut sudah masuk grade obat herbal standar. Jamu jago juga akan
menjadi produk ke fitofarmaka yang saat ini yang jumlahnya masih dihitung
dengan jari. Fitofarmaka sendiri adalah sediaan obata bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji
klinik.

Anda mungkin juga menyukai