Disusun Oleh :
KELAS A3
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2021
Statement of Authorship
“Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kamimenyatakan
menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
2. Farid Maulana
3. Galih Pratama
4. Neyralin Astifandani
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Masalah Ekonomi dan Sistem
Pengaturan Perekonomian.”
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas Dosen pada Mata Kuliah
Teori Ekonomi Mikro Program Studi S1 Manajemen. Selain itu, makalah ini bertujuan
memberikan dan menambah wawasan tentang masalah ekonomi dan sistem pengaturan
perekonomian bagi pembaca maupun penulis.
Kami berterima kasih kepada bapak Zulkifli Nurul H, SM., M.MS selaku Dosen pengampu
Teori Ekonomi Mikro yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan serta wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari bapak Dosen akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
iii
DAFTAR ISI
JUDUL .............................................................................................................................. i
STATEMENT OF AUTHORSHIP...................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A...Kesimpulan ................................................................................................................... 6
B...Saran ............................................................................................................................ 6
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menerangkan tentang sikap seorang pengusaha di dalam Pasar Oligopoli adalah lebih rumit
daripada menerangkan sikap pengusaha di pasar pasar lainnya. Ini disebabkan karena tidak
terdapat keseragaman dalam sifat – sifat berbagai industri dalam Pasar Oligopoli. Kelakuan
perusahaan akan sangat berbeda apabila dalam pasar terdapat lima belas perusahaan. Di
dalam bertindak setiap perusahaan harus terlebih dahulu mempertimbangkan dan menduga
reaksi perusahaan lain ke atas tindakan yang akan dijalankannya.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Ciri – Ciri Pasar Oligopoli!
2. Jelaskan Kurva Permintaan Oligopoli!
3. Apa Pemaksimuman Keuntungan dalam Perusahan Oligopoli?
4. Apa Hambatan untuk memasuki Pasar Oligopoli?
5. Jelaskan Kebaikan dan Kelemahan Pasar Oligopoli!
C. Tujuan Pembahasan
1. Mendeskripsi Ciri – Ciri Pasar Oligopoli
2. Mendeskripsi Kurva Permintaan Oligopoli
3. Mendeskripsi Keuntungan Perusahaan Oligopoli
4. Mendeskripsi Hambatan Pasar Oligopoli
5. Mendeskripsi Kebaikan dan Kelemahan Pasar Oligopoli
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar jenis ini memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Ini yang membedakannya dengan
jenis pasar yang lain. Berikut ciri-ciri pasar oligopoli yang dimaksud:
Karena ciri-ciri inilah pasar jenis ini disebut persaingan tidak sempurna disebabkan jumlah
produsen yang menjual produk sangat sedikit. Tentu berbeda dengan produsen teknologi
yang jumlahnya banyak sehingga persaingannya juga maksimal.
Selain itu, rokok yang dianggap tidak laris di pasaran bisa digantikan oleh rokok yang
lainnya. karena alasan inilah produk rokok disebut produk yang dipasarkan di pasar jenis ini.
Yang termasuk ke dalam kebijakan produsen utama yang harus diikuti produsen lainnya
adalah penarikan produk lama dan digantikan oleh produk yang baru. Termasuk juga
pergantian fungsi, harga dan rasa dari produk.
Ini disebabkan oleh kebijakan naik turunnya harga ditentukan oleh produsen utama. Sehingga
produsen yang di bawahnya akan menyesuaikan dengan harga-harga tersebut. Karena jumlah
produsennya tidak terlalu banyak, tentu selisih harga yang muncul di pasaran juga tidak
terlalu besar.
Sedangkan produsen baru tentunya tidak akan bisa mengejar eksistensi tersebut. Memang
perusahaan bisa memberikan harga murah, tetapi sebagai usaha baru tentu sangat riskan.
Karena keuntungan yang didapatkan sangat kecil.
Oleh sebab itu, promosi atau strategi marketing perlu untuk dijalankan dengan baik. Karena
ini yang menentukan produk masih beredar atau malah tenggelam.
Jika dilihat dari pengertian ini tentu contoh produk yang masuk kategori pasar jenis ini adalah
perusahaan rokok. Ini dia contoh-contoh yang lainnya:
1. Industri semen
2. Industri kendaraan bermotor
3. Rokok
4. Layanan Telekomunikasi
5. Jasa penerbangan
Oligopoli murni juga ada kecenderungan berpatokan pada satu produsen. Jika produsen ini
menaikkan harga, maka produsen yang lainnya juga ikut melakukan hal yang sama.
Sehingga ada kemungkinan produsen tidak menaikkan harga sekalipun produsen lain harga
produknya sudah meningkat. Bisa juga sebaliknya, produsen menaikkan harga justru ketika
produsen lain harganya masih stagnan.
Salah satu tujuan produsen mandiri semacam ini ialah, mencoba eksis dengan harga yang
dimainkan sendiri setelah yakin produsen yang lain tidak akan mengikuti jejaknya. Biasanya
produsen ini sudah mempelajari penyebab keputusan dinaikkannya harga produk atau
sebaliknya.
Ini merupakan kebalikan dari pasar oligopoli non kolusi yang mana setiap produsen mencari
celah menaikkan atau menurunkan harga tanpa diketahui produsen yang lain.
Dalam kondisi ini, permintaan cenderung elastis, dalam arti, misalnya, ketika harga dinaikkan
1%, kuantitas permintaan akan jatuh lebih dari 1%. Oleh karena itu, ketika menaikkan harga,
perusahaan akan kehilangan pendapatan karena persentase penurunan permintaan lebih besar
daripada persentase kenaikan harga.Namun, jika perusahaan ingin mengurangi harganya,
pesaing akan mengikuti jejaknya, dan peningkatan permintaan produk perusahaan tidak akan
signifikan. Dalam hal ini, permintaan relatif inelastis, sehingga ketika perusahaan menurunkan
harga 1%, kuantitas permintaan akan naik kurang dari 1%.
Pada awalnya, pemotongan harga menyebabkan peningkatan besar dalam permintaan dan
karenanya akan menyebabkan kenaikan pendapatan. Perusahaan akan mendapatkan pangsa
pasar yang lebih besar sebagai akibat pemotongan harga.Namun, pesaing tidak akan tinggal
diam ketika pangsa pasarnya direbut. Mereka kemudian merespons dengan juga memotong
harga untuk mengikuti perusahaan pertama. Efek bersihnya adalah bahwa jika semua
perusahaan memotong harga – masing-masing perusahaan hanya akan melihat peningkatan
kecil dalam permintaan. Inilah alasan kenapa permintaan cenderung inelastis.
Dalam keadaan di mana kurva permintaan yang dihadapi perusahaan adalah kurva terpatah,
dan kurva hasil penjualan marjinal adalah kurva terputus. Seperti yang ditunjukkan oleh
gambar berikut.
Berdasarkan kepada analisis diatas dapatlah disimpulkan bahwa daalam pasar oligopoli
dimana perusahaan-perusahaan tidak melakukan persepakatan diantara mereka, tingkat harga
adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. Ia cenderung untuk tetap
berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada permulaannya.
Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar merupakan suatu bukti nyata bahwa
perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke pasar oligopoly. Faktor-
faktor penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar oligopoli adalah :
Skala ekonomi
Skala ekonomi yang dinikmati oleh perusahaan yang terdapat dalam pasar oligopoli
dapat menjadi penghambat yang sangat penting kepada perusahaan baru untuk masuk
kedalam industry itu.
Biaya produksi berbeda
Faktor yang menimbulkan kecenderungan perbedaan biaya produksi tersebut, adalah:
1. Perusahaan lama dapat menurunkan biaya produksi.
2. Para pekerja sudah lebih berpengalaman.
3. Perusahaan lama sudah lebih dikenal oleh bank.
Keistimewaan hasil produksi
Keistimewaan dapat dibedakan beberapa bentuk, yang pertama adalah barang sudah
sangat terkenal (product recognition) dan masyarakat sudah menaruh kepercayaannya
pada barang tersebut. Yang kedua yaitu barang sangat rumit (product complexity)
yaitu terdiri dari komponen-komponen yang banyak. Keistimewaan yang lainnya
adalah memproduksikan berbagai barang yang sejenis.
Di dalam menilai kebaikan pasar oligopoli tiga aspek dari kegiatan perusahaan-perusahaan
dalam pasar oligopoli akan diperhatikan, yaitu:
Semua bentuk pasar punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Demikian juga
halnya dengan jenis pasar yang satu ini. Sesuai dengan penjelasan di atas, berikut ini adalah
kelebihan dan kekurangna pasar Oligopoli:
1. Kelebihan
Konsumen dapat memilih produk sesuai dengan keinginannya karena pasar ini
menyediakan banyak pilihan.
Ketatnya persaingan antar produsen memberikan keuntungan tersendiri bagi
konsumen, yaitu kesadaran produsen tentang pentingnya produk berkualitas dengan
harga terjangkau.
Umumnya produsen di pasar Oligopoli selalu melakukan inovasi terhadap produk dan
pelayanannya sehingga dengan sendirinya produk akan terus berkembang.
2. Kekurangan
Produsen baru akan kesulitan untuk masuk ke pasar ini karena persaingannya sangat
ketat.
Sering terjadi perang harga antar produsen untuk memikat lebih banyak konsumen.
Memerlukan modal besar untuk melakukan promosi/ iklan secara terus menerus agar
dikenal/ diingat oleh konsumen, dan produknya dapat dibedakan dengan produk dari
produsen lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka