Anda di halaman 1dari 2

GIZI SEIMBANG UNTUK PEKERJA WANITA

Pengertian gizi untuk pekerja


Gizi kerja merupakan bagian dari kesehatan kerja yang bertujuan
meningkatkan produktifitas kerja. Ketika bekerja, mengonsumsi makanan dengan
kandungan gizi seimbang supaya kebutuhan gizi bisa terpenuhi sesuai jenis
pekerjaan.
Gizi yang tercukupi akan meningkatkan ketahanan fisik pekerja sehingga membuat
produktifitas meningkat. Ini perlu menjadi perhatian bersama terutama bagi
pengelola tempat kerja, karena sekitar 8 jam sehari waktu para pekerja dihabiskan di
tempat kerja. Berat ringan beban kerja akan menentukan lamanya waktu melakukan
pekerjaan dan jenis pekerjaan. Pekerja wanita mungkin membutuhkan kebutuhan
gizi yang berbeda dengan laki-laki, dikarenakan wanita akan melewati fase haid,
hamil dan menyusui bayinya.

Anjuran gizi seimbang untuk pekerja Wanita

Pemenuhan gizi pekerja perlu memperhatikan prinsip gizi seimbang yaitu:

 Karbohidrat (50-65% dari total energi),


 Protein (10-20% dari total energi),
 Lemak (20-30% dari total energi), serta
 Cukup vitamin, mineral, serat dan cairan.

Selain itu gizi seimbang harus memenuhi prinsip isi piringku dimana dalam satu
piring nasi terdiri dari 50% makanan pokok dan lauk pauk, sedangkan 50% lainnta
terdiri dari sayuran dan buah-buahan.

Masalah gizi pada pekerja Wanita


Biasanya perempuan rentan terhadap masalah gizi. Berdasarkan hasil Riskesdas
2013, perempuan berusia 15-44 tahun yang mengalami anemia sebanyak 22,7%
dan yang mengalami Kurang Energi Kronis sebesar 46,6%.

Sedangkan salah satu penelitian menyebutkan sekitar 24-42% pekerja perempuan


mengalami anemia. Nah, hal ini bisa mengakibatkan pekerja perempuan mengalami
penurunan output kerja hingga 5%, serta menurunnya kapasitas kerja lebih rendah
dari 6.5 jam perminggu dibandingkan perempuan yang tidak mengalami anemia.
Tidak hanya itu, tidak terpenuhinya kebutuhan gizi membuat seseorang menjadi
lebih mudah sakit dan berisiko mengalami kecelakaan kerja sehingga berdampak
terhadap ketidakhadiran di tempat kerja. Pekerja yang hamil juga berisiko
mengalami komplikasi saat melahirkan, bahkan menyebabkan kematian ibu dan
bayi.

Masalah kesehatan lain pada pekerja perempuan kelas menengah kebawah yaitu
penyakit infeksi, sedangkan kelebihan berat badan ditemui terutama pada pekerja
perempuan kelas menengah keatas yang memicu risiko penyakit degeneratif seperti
hipertensi,  stroke dan diabetes.

Kebutuhan gizi pada pekerja Wanita


Kebutuhan gizi bisa diketahui melalui penilaian status gizi terlebih dahulu. Penilaian
yang sering dilakukan dengan pengukuran indeks massa tubuh (IMT) melalui
parameter berat badan dan tinggi badan. Juga dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin,
ukuran tubuh, aktifitas, keadaan fisiologis dan kondisi khusus misalnya hamil,
menyusui, kondisi sedang pemulihan serta kondisi lingkungan kerja.

Pekerja yang hamil membutuhkan tambahan energi antara 180-300 kkal/hari, zat
besi dan asam folat yang diberikan sebanyak 90 tablet dan 1 tablet perminggu untuk
perempuan yang ngga hamil. Kondisi menyusui mendapat tambahan energi 500
kkal/hari-550 kkal/hari.

Pekerja dengan anemia diberikan tablet besi sesuai dosis anjuran dokter serta
konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya zat besi seperti hati, daging, ikan,
ayam, telur dan sayuran hijau. Bagi yang mengalami kelebihan berat badan bisa
dilakukan perencanaan makan atau diet rendah kalori. Pekerja yang lembur selama
3 jam atau lebih dan shift kerja malam antara pukul 23.00-07.00 mendapat makanan
selingan padat gizi.

Anda mungkin juga menyukai