Anda di halaman 1dari 9

Machine Translated by Google

Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di: https://www.researchgate.net/publication/337972079

Pengembangan Materi Pembelajaran Puisi Berbasis Kompetensi Kelas X


Sekolah Tinggi

Artikel · November 2019

DOI: 10.35940/ijrteD8855.118419

KUTIPAN BACA

10 2.729

2 penulis, antara lain:

Noermanzah Noermanzah

Universitas Bengkulu
55 PUBLIKASI 295 KUTIPAN

LIHAT PROFIL

Semua konten setelah halaman ini diunggah oleh Noermanzah Noermanzah pada 17 Desember 2019.

Pengguna telah meminta peningkatan file yang diunduh.


Machine Translated by Google Jurnal Internasional Teknologi dan Rekayasa Terbaru (IJRTE)
ISSN: 2277-3878, Volume-8 Edisi-4, November 2019

Pengembangan Puisi Berbasis Kompetensi


Bahan Pembelajaran Kelas X SMA
Noermanzah, Heny Friantary

khususnya dalam menyediakan bahan ajar yang menarik dan


Abstrak: Bahan ajar puisi masih bersifat tekstual dan belum mampu mengarahkan siswa pada tujuan pembelajaran [2].
mengembangkan kompetensi siswa. Untuk itu diperlukan bahan Sorotan paling dominan dari fenomena yang muncul adalah guru
ajar puisi yang benar-benar mengembangkan kompetensi siswa
bahasa Indonesia belum sepenuhnya memahami konsep kurikulum,
dalam penguasaan materi puisi. Tujuan penelitian ini adalah
khususnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal ini
mengembangkan bahan ajar puisi untuk kelas X SMA dengan
prinsip materi puisi berbasis kompetensi. dapat dilihat dari data yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan terhadap pelaksanaan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
pengembangan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan diobservasi.
tingkat SMP Kota Bengkulu di Kota Bengkulu menunjukkan
Teknik analisis data penelitian: (1) identifikasi kebutuhan analisis bahwa sebagian besar guru belum melaksanakan pembelajaran
bahan ajar yang tersedia, (2) identifikasi kebutuhan bahan ajar
yang digariskan oleh kurikulum, mulai dari perencanaan,
guru dan siswa, (3) membuat puisi berdasarkan kompetensi dan
kurikulum, (4) uji coba lapangan I validasi perangkat bahan ajar, pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran [9]. Khusus dalam
(5) Uji Coba II (uji coba lapangan/ kelas) hingga bahan ajar penggunaan bahan ajar, kebanyakan guru hanya menggunakan
dikembangkan, (6) revisi desain awal berdasarkan temuan, dan bahan ajar berupa buku teks sebagai tempat pemberian tugas
(7) menyusun bahan ajar (produk) siap pakai. Uji validitas data ditambah siswa hanya diberikan buku berupa lembar kerja siswa
penelitian menggunakan uji validasi ahli puisi, ahli bahasa, dan
(LKS).
ahli desain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa materi puisi
kelas X SMA berbasis kompetensi layak digunakan karena
disusun berdasarkan: (1) analisis kebutuhan bahan ajar yang Bahan ajar [5] adalah segala bentuk bahan yang digunakan
tersedia di SMA, kebutuhan guru SMA Kota Bengkulu. analisis untuk membantu guru atau pengajar dalam melaksanakan kegiatan
di Kota Bengkulu, (2) penyusunan kurikulum dan silabus belajar mengajar dengan baik. Bahan yang dimaksud dapat berupa
berdasarkan analisis analisis kebutuhan, (3) penyusunan silabus bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis [5]. Bahan ajar atau
dan RPP berbasis analisis kebutuhan, (4) penyusunan draf model
bahan ajar juga merupakan isi mata pelajaran atau bidang studi
bahan ajar puisi berbasis RPP, analisis kebutuhan, dan teori
puisi, dan (5) uji ahli dan uji coba lapangan yang menunjukkan yang diberikan kepada siswa dalam rangka proses belajar mengajar
bahwa model bahan ajar puisi memiliki kriteria sangat baik untuk berdasarkan kurikulum yang digunakan untuk mencapai tujuan
digunakan. pengajaran [10], [12]. Bahan ajar berupa buku ajar sebagai salah
satu unsur terpenting dalam pencapaian pembelajaran tampaknya
masih dianggap biasa bagi guru. Buku ajar bahasa Indonesia
khususnya materi puisi sebagian besar masih memuat materi
Kata kunci: penelitian dan pengembangan, bahan ajar puisi,
berbasis kompetensi pendek dengan tidak mengesampingkan kompetensi yang
diharapkan oleh kurikulum sebagai seperangkat rencana dan
I. PENDAHULUAN pengaturan mengenai tujuan, isi, dan materi pembelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
Guru bahasa Indonesia merupakan profesi yang harus menguasai
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan [11].
kompetensi (pendidik), profesional (penguasaan materi), sosial dan
Selain itu, materi puisi juga tidak menyajikan proses menulis
kepribadian. Hal ini menyadarkan kita betapa beratnya tugas
yang dapat membantu siswa melakukan kegiatan menulis yang
seorang guru bahasa Indonesia dalam menciptakan pembelajaran
benar [1]. Terutama pada kriteria penyusunan buku ajar yang harus
yang kreatif dan inovatif agar siswa dapat berpikir kritis, kreatif,
berdasarkan urutan kompetensi masih jauh dari harapan sehingga
berkomunikasi, dan berkolaborasi sesuai dengan yang diharapkan
pada akhirnya masih banyak kompetensi dasar yang diulang dan
dalam kurikulum [7]. Secara khusus fenomena yang menunjukkan
akhirnya siswa timbul rasa bosan dengan membaca buku ajar
bahwa tugas guru Indonesia sangat berat adalah pada kemampuan
bahasa Indonesia. Kompetensi puisi yang diharapkan adalah
pedagogik dan profesional, hal ini bersumber dari proses
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan di bidang puisi
pembelajaran, mulai dari proses perencanaan pembelajaran,
yang ditunjukkan dengan perilaku produktif sehari-hari dalam puisi.
pelaksanaan pembelajaran, hingga proses evaluasi pembelajaran.
Rangkaian proses pembelajaran tersebut saling berkaitan, seperti
Bahan ajar puisi yang belum menunjukkan hasil pada penguasaan
sebuah buku yang terdiri dari sampul, isi, dan sampul. Untuk itu,
kompetensi siswa menjadi permasalahan utama dalam penelitian
guru bahasa Indonesia memiliki peran penting sebagai fasilitator
ini, sebagai alternatif pengembangan, model bahan ajar berdasarkan
yang dapat berinovasi untuk mengaktifkan kemampuan kognitif,
kebutuhan guru dan analisis terhadap bahan ajar berbasis
afektif, dan psikomotorik siswa,
kompetensi dan siswa
kurikulum
mampu
berbasis
menguasai
kompetensi yang tersedia.

Revised Manuscript Received on November 15, 2019


Noermanzah*, Bengkulu University, Indonesia.
Heny Friantary, IAIN Bengkulu, Indonesia.

Diterbitkan oleh:
Nomor Pengambilan: D8855118419/2019©BEIESP Rekayasa Kecerdasan Mata Biru
DOI:10.35940/ ijrteD8855.118419 6631 & Publikasi Sains
Machine Translated by Google
Pengembangan Materi Pembelajaran Puisi Berbasis Kompetensi Kelas X SMA

Kompetensi berbahasa Indonesia sesuai dengan lingkungan satuan II. METODE PENELITIAN
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Puisi diharapkan Metode penelitian yang digunakan berupa penelitian
dalam kurikulum juga harus mampu mengembangkan kemampuan pengembangan (research & development). Metode penelitian dan
retorika siswa dalam puisi dan menulis puisi. Retorika dalam hal ini pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
adalah kemampuan mengolah bahasa melalui pilihan kata dan menghasilkan suatu model tertentu dan menguji keefektifan suatu
permainan larik serta strategi dalam menggunakan tipografi [8]. Hal produk yang dikembangkan [13]. Dengan metode penelitian dan
ini sesuai dengan pengertian puisi yaitu suatu bentuk karya sastra pengembangan ini diharapkan dapat menghasilkan model bahan
yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif ajar puisi untuk kelas X SMA yang memiliki kualitas baik dari segi
dan disusun dengan memusatkan seluruh kekuatan struktur fisik isi maupun aspek di luar isi seperti yang dapat dipahami dan
dan struktur batinnya. Untuk itu sangat penting menyusun bahan diinginkan oleh siswa dan guru untuk dibaca.
ajar menulis puisi berbasis kompetensi agar siswa diharapkan Tentang model bahan ajar yang digunakan, masih ada beberapa
terampil dalam menulis puisi. kompetensi dasar yang dikembangkan, sehingga model bahan ajar
yang digunakan hanya terbatas, halaman sampul, bab pengantar,
bab pembelajaran, evaluasi, dan daftar pustaka. Tujuan dari
Dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengembangkan model bahan ajar bahasa
penelitian pengembangan ini adalah “Bagaimana pengembangan Indonesia kelas X SMA dengan prinsip inovasi pembelajaran yang
bahan ajar puisi berbasis kompetensi kelas X SMA?”. Dari dituangkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
permasalahan tersebut akan diperoleh jawaban yang signifikan dari berbasis kompetensi. Dalam mengembangkan bahan ajar masih
prosedur penelitian pengembangan dan prosedur pengembangan sederhana karena hanya sebagian kecil dari kompetensi dasar
bahan ajar berbasis KTSP. Rumusan masalah dapat dirinci sebagai yang diujikan adalah kompetensi sastra pada materi pokok
berikut: pemahaman puisi. Pengembangan bahan ajar didasarkan pada
langkah-langkah metodologi pengajaran bahasa yang tercermin
1. Bagaimana model bahan ajar puisi yang ada yang telah dalam KTSP dan berdasarkan teori pengembangan model bahan
digunakan oleh guru SMA di Kota Bengkulu? ajar. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi.
Penelitian pengembangan bahan ajar ini bersifat purposive.
2. Bagaimana model bahan ajar puisi yang dibutuhkan oleh guru
SMA di Kota Bengkulu?
3. Bagaimana desain silabus berdasarkan hasil analisis kurikulum Purposive artinya melihat sesuatu berdasarkan pertimbangan
dan analisis kebutuhan? tertentu [13]. Pertimbangan yang dilakukan didasarkan pada tujuan
4. Bagaimana desain penyusunan Rencana Pelaksanaan penelitian. tempat, waktu, dan sumber data penelitian dapat
Pembelajaran (RPP) berdasarkan hasil analisis kurikulum dan diuraikan pada tabel 1 berikut ini.
analisis kebutuhan? Tabel 1. Tempat, Waktu, dan Sumber Data Penelitian
5. Bagaimana desain pembelajaran puisi berbasis kompetensi Tempat dan Waktu Penelitian
model bahan?
6. Bagaimana hasil puisi berbasis kompetensi Sasaran Sumber data
Buku teks, 1. Mahir Berbahasa Indonesia: SMA
bahan ajar yang diujikan?
20-21 Kelas X Program IPA dan IPS. P.Tukan, 2006.
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka ada beberapa
Memperoleh Maret
tujuan penelitian pengembangan ini sebagai berikut: (a) menjelaskan analisis data 2011
model bahan ajar puisi yang telah ada dan telah digunakan oleh bahan ajar
yang tersedia
siswa dan guru SMA di Kota Bengkulu, (b) menjelaskan bahan ajar
puisi model yang dibutuhkan guru SMA di Kota Bengkulu, (c)
menjelaskan desain silabus berdasarkan hasil analisis kurikulum
dan analisis kebutuhan, (d) menjelaskan desain penyusunan RPP
berdasarkan hasil analisis kurikulum dan analisis kebutuhan, (e) 2. Kompeten Berbahasa Indonesia:
menjelaskan rancangan model bahan ajar puisi berbasis kompetensi, untuk SMA Kelas X. Tim Edukatif 2007.

dan menjelaskan hasil uji coba model pengembangan bahan ajar


yang dilakukan. Kemudian, manfaat yang diperoleh dari hasil
penelitian ini antara lain: (1) dapat membuat produk berupa model
bahan ajar puisi yang diharapkan oleh KTSP, (2) sebagai masukan
bagi guru, penyusun kurikulum, penulis bahan ajar, dan bahasa
Indonesia. ahli mengajar dalam merancang perangkat pembelajaran,
dan (3) memberikan pengetahuan dan berkontribusi dalam penilaian
SMAN 2 3. Anita Fitri, S,Pd. ( Indonesian
dan analisis penyusunan silabus, RPP, dan bahan ajar puisi berbasis Bengkulu language teacher SMAN 2 Bengkulu);
kompetensi. Memperoleh Dan
analisis data SMAN 9
bahan ajar Bengkulu,
yang from
dibutuhkan oleh25
guru
Maret

Diterbitkan oleh:
Nomor Pengambilan: D8855118419/2019©BEIESP Rekayasa Kecerdasan Mata Biru
DOI:10.35940/ ijrteD8855.118419 6632 & Publikasi Sains
Machine Translated by Google Jurnal Internasional Teknologi dan Rekayasa Terbaru (IJRTE)
ISSN: 2277-3878, Volume-8 Edisi-4, November 2019

hingga 18 4. Nafisah, M.Pd. ( Indonesian isi dan perolehan bahan untuk revisi bahan ajar, serta lembar
Agustus 2011 language teacher SMAN 9 Bengkulu);
observasi tentang pelaksanaan pembelajaran menggunakan
bahan ajar puisi.
Dalam penelitian pengembangan model bahan ajar puisi ini
menggunakan model kolaboratif yang dikemukakan oleh Widodo
dan Jasmidi [17] dan Richard [15]. Tahapan pengembangan
5. Nova Efrianti (Guru bahasa dimulai dari penetapan standar kompetensi dan rencana kegiatan
Indonesia SMAN 9 Bengkulu, juga Ketua
belajar mengajar, analisis kebutuhan modul, dan penyusunan
Pengambangan Bahan Ajar Bahasa
Indonesia Tingkat Nasional. draf [17]. Widodo dan Jasmidi lebih lanjut mengemukakan konsep
Bengkulu 6. One Bengkulu Poet (Lili Taswa), Anita penyusunan bahan ajar meliputi penetapan standar kompetensi
Penyair, Fitri, S.Pd ( Indonesian language teacher), dan rencana kegiatan belajar mengajar, kemudian dilanjutkan
Memperoleh Guru dan Nafisah ( Indonesian language teacher )
data evaluasi Pendidikan
dengan analisis kebutuhan modul, pengujian, validasi, revisi,
uji lapangan I produksi, dan terakhir menjadi bahan ajar [17].
(Vaidasi Program belajar.
dan revisi) Indonesian
in SMAN 2
Bengkulu Kemudian menurut Richard [15] langkah-langkah penelitian
and dalam pengembangan bahan ajar yaitu pengembangan tujuan,
pengembangan silabus, pengorganisasian bahan ajar menjadi
SMAN 9
Bengkulu,
unit pembelajaran, dan pengembangan struktur per unit dan
from 20 pemilahan unit.
September Dari pendapat Widodo & Jasmidi [17] dan Richard [15]
- 27
Oktober diperoleh model pembangunan dengan langkah-langkah yang
2011 ditunjukkan pada tabel berikut.
SMAN 2 7. Akselerasi Kelas I di SMAN 2 Tabel 3. Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar yang
Memperoleh Bengkulu Bengkulu and Kelas I-B di SMAN 9 Digunakan
data evaluasi (29 Bengkulu
Melangkah Aktivitas Keterangan 1.
uji lapangan II September
SAYA Identifikasi kebutuhan Analisis bahan ajar yang tersedia
2011) and
SMAN 9 berdasarkan teori dan kurikulum.
Bengkulu
(1 October 2. Analisis pengajaran tiga guru
2011) bahan ke
bahasa Indonesia
Subyek dalam penelitian ini dipilih berdasarkan letak wilayah bahasa
dari dua sekolah.
sekolah di Kota Bengkulu yang menunjukkan sekolah berprestasi
II Silabus 1.Pengelompokan
tinggi (tengah kota) dan kurang berprestasi (pinggiran kota).
Perkembangan Kompetensi Dasar (KD).
Subyek penelitian yang dimaksud dapat dilihat dari tabel berikut
2. Menyusun setiap unit pembelajaran.
ini. AKU AKU AKU Struktur Satuan Menyusun Rencana
Tabel 2. Subyek Penelitian Berdasarkan Lokasi Sekolah Pelaksanaan Pengembangan Pembelajaran (RPP).
IV Penyusunan Modul 1.Pengembangan unit pembelajaran
Bukan. Nama sekolah Subjek Penelitian Kriteria
1. SMAN 2 Kota Satu orang guru Tengah kota
2. Realisasi Teori 3. Realisasi
Bengkulu yang mengajar di
materi pembelajaran puisi
kelas X dan siswa
dalam satu kelas
V Uji Coba I (Tes Validasi dan Validasi guru dan ahli sastra
2. SMAN 9 Kota Satu orang guru Pedesaan
Revisi) (puisi) kemudian merevisi model
Bengkulu yang mengajar di
bahan ajar puisi
kelas X dan siswa satu orang
kelas

Dalam penelitian pengembangan bahan ajar puisi ini, jenis KAMI Uji Coba II (Bidang/Kelas 1.Melakukan uji coba di SMAN 2
data berupa angket/angket kebutuhan analisis penggunaan Uji coba) Bengkulu 2.Melakukan uji coba
di SMAN 9 Bengkulu Merevisi draf
bahan ajar puisi yang tersedia berdasarkan teori dan kurikulum
modul hasil Uji Coba II
serta analisis bahan ajar yang dibutuhkan oleh guru. Kemudian, VII Revisi
jenis data dalam melakukan uji coba produk, peneliti juga
menggunakan data berupa kuesioner. Data angket yang dilakukan VIII Produksi Menyusun draf modul yang siap
bertujuan untuk memperoleh informasi dari pakar sastra, guru, digunakan.
dan siswa mengenai pengembangan bahan ajar puisi di tingkat Dalam pengembangan penelitian ini, teknik analisis data
SMA. Sedangkan instrumen penelitian dalam penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (1) identifikasi
pengembangan ini berupa angket penilaian/evaluasi terhadap kebutuhan analisis bahan ajar puisi yang tersedia berdasarkan
buku yang digunakan di beberapa SMA di Kota Bengkulu, angket teori dan kurikulum, (2) identifikasi kebutuhan analisis bahan ajar
yang diberikan kepada ahli sastra, guru, dan angket yang puisi yang dibutuhkan oleh guru, (3) membuat bahan ajar bahasa
diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk memperoleh data Indonesia khususnya puisi untuk SMA Tingkat X
tentang kelayakan dan kesesuaian

Diterbitkan oleh:
Nomor Pengambilan: D8855118419/2019©BEIESP Rekayasa Kecerdasan Mata Biru
DOI:10.35940/ ijrteD8855.118419 6633 & Publikasi Sains
Machine Translated by Google
Pengembangan Materi Pembelajaran Puisi Berbasis Kompetensi Kelas X SMA

berdasarkan kompetensi dan berdasarkan kurikulum, (4) uji coba Tabel 9. Hasil Kuesioner Penilaian Rekapitulasi
lapangan I yaitu Validasi perangkat bahan ajar yang telah disusun Penyusunan Bahan Ajar Puisi Nilai Total
Bukan. Validator Kriteria
(Silabus, RPP, dan bahan ajar bahan ajar kepada ahli sastra dan
1. Validator 1 187 Sangat bagus
guru bidang kajian bahasa Indonesia dan melakukan revisi , (5) uji
2. Validator 2 167 Sangat bagus
coba II (uji coba lapangan/kelas) bahan ajar yang dikembangkan,
3. Validator 3 144 Dengan baik

(6) revisi desain awal berdasarkan temuan, dan (7) menyusun bahan
Nilai Rata-Rata Sangat Baik166
Dari tabel 9 di atas dapat
ajar puisi berbasis kompetensi yang siap menjadi model dalam puisi.
diperoleh informasi bahwa dalam penyusunan draf bahan ajar
pembelajaran selanjutnya dilakukan uji validitas data penelitian
puisi sudah memiliki kriteria sangat baik dengan nilai rata-rata 166
dengan menggunakan uji validasi ahli puisi, ahli bahasa, dan ahli poin. Hal ini menggambarkan bahwa draf bahan ajar puisi yang
desain. telah disusun layak untuk diujicobakan pada kegiatan pembelajaran
(uji lapangan).

AKU AKU AKU. HASIL DAN DISKUSI 2. Hasil Uji II (Uji Lapangan)
Hasil Uji coba lapangan dilakukan oleh dua sekolah yang memiliki
kriteria berbeda yaitu SMAN 2 Bengkulu (berprestasi/SMP) dan
Uji coba yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan sebanyak
SMAN 9 Bengkulu (sekolah kurang berprestasi/pinggiran). Hasil uji
dua kali. Tahap pertama adalah uji coba I mengenai uji validasi dan
coba kedua kedua sekolah tersebut dapat diperoleh dari hasil
revisi buku ajar. Kemudian, uji coba kedua adalah uji coba lapangan
angket respon siswa dan hasil lembar observasi. Dilihat dari hasil
(kelas). Berikut ini akan dijelaskan masing-masing hasil dari uji coba
angket respon siswa terhadap uji coba penggunaan bahan ajar puisi
dimaksud.
dalam pembelajaran. proses pembelajaran baik di Kelas X Akselerasi
1. Hasil Uji I (Validasi dan Revisi) SMAN 2 Bengkulu maupun di Kelas XB SMAN 9 Kota Bengkulu,
Uji coba pertama dilakukan dengan menyebarkan 3 angket yaitu menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan respon
validasi silabus, validasi RPP, dan validasi materi pada draf model sangat baik. Untuk membuktikannya dapat digambarkan dari tabel
bahan ajar puisi. Hasil validasi pertama mengenai penyusunan rekapitulasi jawaban angket siswa dari dua kelas pilot. Tabel 1 akan
silabus dapat dilihat dari tabel berikut. menampilkan hasil angket respon siswa kelas X SMAN 2 Percepatan
Kota Bengkulu sebagai berikut. Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Angket
Tabel 7. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Penilaian Respon Siswa terhadap Bahan Ajar Kelas X Akselerasi SMAN 2
Validator Penyusunan Silabus Total Skor Kriteria Kota Bengkulu Tabel 10 Butir Soal
Bukan.

1. Validator 1 88 Sangat bagus


2. Validator 2 85 Sangat bagus
3. Validator 3 66 Dengan baik

Jumlah Rata-Rata 79,66 Sangat baik Dari Bukan. Senang


tabel 7 diatas diperoleh informasi bahwa penyusunan silabus Skor
yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini sudah sangat 1. Bagaimana perasaan Anda tentang komponen 184

baik. Hal ini ditunjukkan dari penilaian angket yang diberikan kepada pembelajaran berikut?
tiga validator dengan nilai rata-rata 79,66 dengan memperoleh 2. Bagaimana perasaan Anda tentang komponen bahan ajar 184

kriteria sangat baik. yang diberikan?


3. Apa pendapat Anda tentang pemahaman buku siswa? 68
Kemudian dari persiapan Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana dapat informasi dari tabel berikut.
4. Apa pendapat Anda tentang buku siswa berikut? 68
Tabel 8. Hasil Kuesioner Penilaian Rekapitulasi
Penyusunan RPP Nu. Jumlah 504
Kriteria Validator Skor total
Kriteria Sangat
1. Validator 1 109 Sangat bagus
bagus
2. Validator 2 120 Sangat bagus
3. Validator 3 Dengan baik
Dari tabel 10 di atas dapat diperoleh informasi bahwa sebagian

Jumlah Rata-Rata 94 Sangat bagus


besar siswa kelas X Percepatan SMAN 2 Kota Bengkulu menjawab
107,66 Dari tabel 8 di atas dapat digambarkan bahwa dalam dengan senang dengan kriteria sangat baik (504 poin) dalam
penyusunan RPP yang dilakukan dalam pengembangan penelitian melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar puisi.
ini telah diperoleh kriteria sangat baik dengan nilai rata-rata yang Kriteria unggul tersebut, dimulai dengan siswa senang dengan isi
diberikan oleh ketiga validator yaitu 107,66 poin. Hal ini juga bahan ajar puisi dan siswa dapat memahami dengan baik isi bahan
menunjukkan bahwa RPP yang telah disusun layak untuk diuji pada ajar puisi.
penelitian pengembangan tahap selanjutnya. Hal ini menunjukkan bahwa model bahan ajar puisi yang disusun
Setelah silabus dan RPP mendapatkan kelayakan yang baik dan telah mampu membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang
dapat diterapkan di kelas. Tahap selanjutnya adalah penyusunan diharapkan pada SK dan KD.
bahan ajar puisi. Dalam penyusunan draf bahan ajar puisi dilakukan Selanjutnya hal yang sama juga diberikan oleh sebagian besar
evaluasi draf bahan ajar puisi oleh tiga orang validator yang siswa kelas XB terhadap penggunaan model bahan ajar puisi dalam
berkompeten. Hasil penilaian draf bahan ajar puisi dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran yaitu memberikan tanggapan senang dengan
tabel berikut. kriteria sangat baik. Hal ini dapat ditunjukkan dari tabel berikut.

Diterbitkan oleh:
Nomor Pengambilan: D8855118419/2019©BEIESP Rekayasa Kecerdasan Mata Biru
DOI:10.35940/ ijrteD8855.118419 6634 & Publikasi Sains
Machine Translated by Google Jurnal Internasional Teknologi dan Rekayasa Terbaru (IJRTE)
ISSN: 2277-3878, Volume-8 Edisi-4, November 2019

Tabel 11. Rekapitulasi Hasil Angket Tanggapan Siswa 2. Siswa aktif aktif dalam
bertanya melakukan
Terhadap Bahan Ajar Kelas XB SMAN 9 Kota Bengkulu
tentang materi pengalaman
Butir Pertanyaan 1. Bagaimana perasaan dan hasil belajar, mulai
Bukan. Anda terhadap komponen pembelajaran
Skor Bahagia simulasi; Dan dari aktif
berikut ini? 222 mendengarkan
hingga merekam
2. Bagaimana perasaan Anda tentang komponen bahan ajar 222
puisi,
yang diberikan?
aktif
3. Apa pendapat Anda tentang pemahaman buku siswa? 82
3. Siswa aktif
mempertanyakan pertanyaan
78 menemukan
4. Apa pendapat Anda tentang buku siswa berikut? tentang materi
unsur jasmani
dan hasil
dan rohani
Jumlah 604 simakan, sertadari
Kriteria Sangat bagus aktif menemukan
unsur fisik dan
Tabel 11 di atas memberikan informasi bahwa siswa Kelas puisi.
batin
XB SMAN 9 Kota Bengkulu senang menggunakan bahan ajar Nova 1. Siswa aktif

puisi dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, siswa Efrianti, membaca buku
M.Pd./ Kelas puisi;
memberikan kriteria sangat baik (604 poin) dalam penggunaan X-B SMAN 9 puisi.
model bahan ajar puisi. Hal ini menggambarkan bahwa model Kota
bahan ajar yang disusun mampu mengantarkan siswa pada Bengkulu
2. Siswa aktif
kompetensi yang harus dikuasainya.
bertanya
Untuk memperkuat respon siswa yang sangat senang tentang materi
menggunakan model bahan ajar puisi dalam pembelajaran, puisi;
akan dijelaskan dengan observasi berikut.
Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan
Belajar Mengajar Menggunakan Bahan Ajar Puisi 3. Siswa aktif
mendengarkan
Bukan. Aktivitas Pengamat / Pengamatan Kesimpulan
Item Kelas Hasil puisi
(puisi
1 Noermanzah / Siswa Pada kegiatan
rekaman)
Kegiatan awal fokus saat awal keduanya
secara berkelompok; Dan
guru di
memberikan SMAN 2
apersepsi Bengkulu
4. Siswa aktif
. Kota dan
SMAN 9 bertanya dan
menjawab
Bengkulu
didorong oleh
Siswa kota
Kls X guru dan aktif
telah dimulai
Axelerasi bekerja
untuk fokus pada
SMAN 2
sedang belajar
Kota
kegiatan
pada
Bengkulu karena guru
telah tugas.
Nova Guru telah
Efrianti, melakukan memberikan
M.Pd./ Kelas apersepsi yang apersepsi
X-B SMAN 9 tertuang dalam dengan
Kota Bengkulu RPP yaitu memberikan
dengan pertanyaan

menanyakan tentang
pengalaman pengalaman
siswa tentang siswa tentang puisi.
puisi.

2 Noermanzah / 1. Siswa Dalam kegiatan


Kegiatan inti fokus dan inti keduanya
menghayati di dalam

puisi yang Bengkulu


direkam; Kota 2 dan
SMA 9
Kls X
Axelerasi Bengkulu

SMAN 2 Siswa kota


selain fokus juga
Kota
Bengkulu

Diterbitkan oleh:
Nomor Pengambilan: D8855118419/2019©BEIESP Rekayasa Kecerdasan Mata Biru
6635 & Publikasi Sains
DOI:10.35940/ ijrteD8855.118419
Machine Translated by Google
Pengembangan Materi Pembelajaran Puisi Berbasis Kompetensi Kelas X SMA

3 Noermanzah / Siswa Dalam kriteria bahan. Buku yang dianalisis adalah buku pertama berjudul
Mengakhiri kegiatan bersama guru kegiatan terakhir
“Bahasa Indonesia Kompeten Untuk SMA Kelas X”, penulis: Tim
telah keduanya di Bengkulu
melakukan Kota Tinggi Edukatif (Mafrukhi, dkk. 2007)[4], kota Jakarta, dan penerbit Erlangga.
refleksi siswa Sekolah 2 dan Buku kedua dengan judul “Bahasa Indonesiaku Negeriku 1 untuk Kelas
dengan baik Bengkulu
X SMA dan MA”, penulis : Tatang, dkk. pada tahun 2008, kota ini
melihat ada Kota 9 Tinggi
kesimpulan yang Siswa diterbitkan, Jakarta, dan penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
telah dicapai sekolah terlihat [14]. Namun kriteria yang diperoleh belum mencapai kriteria sangat
telah mencapai
baik dan untuk butir-butir penilaian terutama dalam hal kelayakan isi
karena skor belum menunjukkan tingkat kecukupan nilai yang baik
kompetensi
kompetensi. yang diharapkan. mulai dari kesesuaian dengan SK dan KD, kesesuaian dengan
Hal ini
kebutuhan siswa, kesesuaian dengan bahan ajar, manfaat menambah
ditunjukkan
dengan sebagian
wawasan. Seluruh komponen kelayakan isi memperoleh nilai rata-rata
besar siswa 2 dan 3 yang berarti kurang baik. Hal ini menjadi masukan untuk
sudah dapat pengembangan model bahan ajar puisi dalam penelitian ini.
menyimpulkan
kompetensi yang
telah dicapai,
walaupun terdapat
sedikit kekurangan
Kemudian hasil analisis kebutuhan bahan ajar puisi untuk guru
waktu di kelas
diperoleh informasi dari hasil angket terbuka dan angket tertutup. Dari
XB SMAN 9 Kota
Bengkulu, guru hasil angket terbuka dapat disimpulkan bahwa guru membutuhkan
masih dapat materi guci puisi yang menyajikan materi lengkap per SK dan KD,
bahan ajar yang dilengkapi dengan bacaan puisi terekam (audiovisual),
contoh analisis pada setiap KD atau indikator pembelajaran, dan
pertanyaan Masalah variatif. Sedangkan hasil angket tertutup
menunjukkan bahwa bahan ajar yang selama ini digunakan guru
sebanyak 75% aspek publikasi kurang baik, dan 61,1% aspek desain
kurang baik.
mengatasi

mereka
dengan
bersama- Hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan guru belum
sama siswa menyimpulkan
diminati baik oleh guru maupun siswa.
tujuan
Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan guru adalah bahan ajar yang
pembelajaran
yang telah digunakan harus menyajikan aspek publikasi dan desain yang lebih baik.
dicapai.
Kls X Dari hasil angket terbuka dan tertutup mengenai kebutuhan guru
Axelerasi
terhadap bahan ajar puisi menjadi masukan untuk penyusunan bahan
SMAN 2
Kota
ajar puisi dalam pengembangan penelitian ini.
Bengkulu

Pembahasan Setelah dilakukan analisis kebutuhan bahan ajar bahasa Indonesia


yang tersedia dan analisis kebutuhan bahan ajar puisi untuk guru
Bahan ajar puisi berbasis kompetensi layak karena disusun dengan
diperoleh beberapa masukan yaitu perbaikan dari segi kelayakan isi
beberapa tahap pengembangan, yaitu: (1) tahap analisis kebutuhan:
mulai dari kesesuaian dengan SK dan KD, kesesuaian dengan
kebutuhan bahan ajar yang tersedia dan kebutuhan guru, (2) tahap
kebutuhan siswa, kesesuaian dengan bahan ajar, manfaat untuk
penyusunan silabus, (3) penyusunan RPP, (4) tahap penyusunan
menambah wawasan. Kemudian diperlukan bahan ajar puisi yang
model bahan ajar puisi, dan (5) tahap uji coba: uji ahli dan uji coba
menyajikan materi secara lengkap berikut SK dan KD, bahan ajar yang
lapangan lanjutan (kelas). Prosedur penyusunan bahan ajar ini
dilengkapi dengan rekaman bacaan puisi (audiovisual), contoh analisis
dikembangkan dari pendapat Widodo dan Jasmidi [17] dan Richard
pada setiap KD atau indikator pembelajaran, soal yang bervariasi, dan
[15]. Hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar puisi telah mencapai
menyajikan aspek publikasi yang lebih baik. dan desain.
tujuan sesuai dengan harapan kurikulum yaitu siswa mampu bersikap
sesuai kompetensi yang ada di lingkungan satuan pendidikan, potensi
Dari masukan yang diperoleh dari hasil analisis kebutuhan bahan
daerah, dan keunikan siswa [6] serta telah mampu penyair melalui
ajar bahasa Indonesia yang tersedia dan analisis kebutuhan bahan ajar
pemilihan kata dan permainan larik serta strategi penggunaan tipografi
puisi kepada guru kemudian disusun silabus. Silabus yang disusun ini
[8].
berpedoman pada hasil analisis kebutuhan tersebut dan prinsip-prinsip
dalam KTSP. Penyusunan silabus diawali dengan menyusun SK dan
KD yang masih berkaitan secara keilmuan dan keterampilan, dilanjutkan
dengan memilah KD dengan terlebih dahulu membuat topik besar yaitu
memahami puisi. Dalam penelitian ini hanya mengambil fokus materi
Berawal dari tahap analisis kebutuhan bahan ajar bahasa Indonesia
puisi, kemudian SK dan KD
yang ada di SMA Kota Bengkulu diperoleh informasi dari hasil analisis
bahwa bahan ajar bahasa Indonesia sudah mendapatkan bahan ajar
yang baik.

Diterbitkan oleh:
Nomor Pengambilan: D8855118419/2019©BEIESP DOI:10.35940/ Rekayasa Kecerdasan Mata Biru
ijrteD8855.118419 6636 & Publikasi Sains
Machine Translated by Google Jurnal Internasional Teknologi dan Rekayasa Terbaru (IJRTE)
ISSN: 2277-3878, Volume-8 Edisi-4, November 2019

khusus mengambil untuk mendengarkan puisi. Dalam model bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran, (3) hasil
menyusun isi silabus ini berpedoman pada bahan ajar yang observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
menyenangkan dilihat dari berbagai media dan sumber belajar bahan ajar puisi memberikan informasi bahwa dalam setiap
(rekaman dan teks puisi dari beberapa pujangga daerah). kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti,
Langkah selanjutnya dalam penelitian pengembangan ini sampai kegiatan penutup, guru dibantu dengan mengajar.
adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). materi puisi (perlengkapan lain seperti silabus, RPP, dan
RPP yang disusun berpedoman pada silabus. RPP yang rekaman puisi) dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa
disusun melihat pencapaian SK dan KD dengan menampilkan juga merespon dengan sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan
indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada sebagian besar siswa aktif dan fokus mengikuti rangkaian
saat pembelajaran dilaksanakan. Setiap aspek RPP sangat pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
erat kaitannya, mulai dari SK, KD, indikator pembelajaran, berdasarkan hasil uji coba ahli dan hasil uji coba lapangan
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode (kelas) di atas, model bahan ajar puisi yang telah disusun layak
pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber/ digunakan dalam pembelajaran puisi untuk Kelas X SMA.
alat/materi pembelajaran, hingga tahap penilaian. Seluruh
aspek dalam RPP saling berhubungan dan tidak dapat IV. KESIMPULAN
dipisahkan, hal ini bertujuan agar SK dan KD dapat tercapai dengan baik.
Dari hasil penelitian pengembangan bahan ajar berupa buku
Setelah RPP selesai, langkah selanjutnya adalah menyusun
ajar khususnya materi pelajaran puisi berdasarkan kompetensi
draf model bahan ajar puisi. Rancangan buku ajar ini tidak
kelas X SMA dapat diperoleh beberapa kesimpulan diantaranya:
hanya berisi materi lengkap, soal latihan kelompok dan individu
1. Tersedia model bahan ajar bahasa Indonesia yang telah
yang bervariasi, tetapi juga silabus, RPP, dan CD rekaman
yang digunakan guru SMA di Kota Bengkulu telah mencapai
puisi sesuai kebutuhan RPP dan tugas dalam buku ajar. Hal ini
kriteria bahan ajar yang baik, namun dari segi kesesuaian isi
untuk menjawab hasil analisis kebutuhan guru yang
(kesesuaian Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
menginginkan buku ajar yang dilengkapi materi, menggunakan
Dasar (KD), kesesuaian kebutuhan siswa, kesesuaian bahan
variasi tes, dan dilengkapi CD rekaman puisi (audiovisual).
ajar, dan manfaat menambah wawasan) masih perlu
perbaikan.
Rancangan model bahan ajar puisi ini memiliki pola atau
struktur dengan urutan sebagai berikut: (1) pokok bahasan, (2)
2. Model bahan ajar yang dibutuhkan oleh guru SMA di Kota
satuan kompetensi mata pelajaran, (3) materi, dan (4) praktik.
Bengkulu adalah bahan ajar puisi yang menyajikan materi
Hal ini dimaksudkan agar kompetensi dapat dicapai dengan
lengkap sesuai SK dan KD, bahan ajar yang dilengkapi
hirarki/pola pikir yang jelas dan runtut yaitu diawali dengan
bacaan puisi terekam (audiovisual), contoh analisis pada
pengalaman awal siswa dengan diberikan materi lengkap
setiap BC atau indikator belajar, pertanyaan bervariasi, dan
dengan contoh-contoh puisi yang bervariasi (karya penyair
menyajikan aspek publikasi dan desain yang lebih baik.
nusantara), dan diikuti dengan latihan dengan bimbingan dan
tugas melalui CD rekaman puisi.
3. Rancangan silabus berdasarkan hasil analisis kurikulum dan
analisis kebutuhan bahan ajar yang tersedia di SMA Kota
Rancangan bahan ajar puisi telah disusun, kemudian
Bengkulu dan analisis kebutuhan guru SMA di Kota Bengkulu.
dilakukan uji coba. Uji coba dilakukan dua kali, yang pertama
Penyusunan silabus diawali dengan menyusun SK dan KD
uji ahli, dan yang kedua uji coba lapangan (kelas). Uji coba
yang masih berkaitan secara keilmuan dan keterampilan,
yang diberikan kepada ahli (pakar bidang kajian bahasa
dilanjutkan dengan memilah KD dengan terlebih dahulu
Indonesia dan ahli sastra/sastra) melalui angket penyusunan
membuat topik besar yaitu memahami puisi. Kemudian
silabus, penyusunan RPP, dan penyusunan draf model bahan
dilanjutkan dengan mengisi setiap poin yang terdapat pada
ajar puisi, memberikan hasil bahwa (1) penyusunan silabus
silabus.
mendapatkan kriteria sangat baik dengan poin 79, 66, (2)
4. Rancangan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
penyusunan RPP mendapatkan kriteria sangat baik dengan
(RPP) dilakukan berdasarkan hasil analisis kurikulum pada
poin 107,66, dan (3) penyusunan draf model bahan ajar puisi
silabus dan analisis kebutuhan bahan ajar yang tersedia di
mendapatkan kriteria sangat baik dengan poin 166.
SMA Kota Bengkulu dan analisis kebutuhan SMA guru di
Kota Bengkulu. RPP yang disusun melihat pencapaian SK
Dari hasil uji coba ahli di atas menunjukkan bahwa bahan
dan KD dengan menampilkan indikator dan tujuan
ajar layak digunakan dan untuk memberikan kelayakan yang
pembelajaran yang akan dicapai pada saat pembelajaran
lebih tinggi dilakukan uji lapangan (uji kelas). Uji lapangan ini
dilaksanakan. Setiap aspek RPP sangat erat kaitannya,
dilakukan di dua sekolah, yaitu SMAN 2 Kota Bengkulu Kelas
mulai dari SK, KD, indikator pembelajaran, tujuan
X Percepatan dan SMAN 9 Kota Bengkulu Kelas XB. Dari tes
pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran,
yang dilakukan di dua SMA Negeri tersebut diperoleh informasi
langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber/alat/materi
dari hasil angket respon siswa dan hasil observasi, bahwa (1)
pembelajaran, hingga tahap penilaian.
sebagian besar siswa kelas X Percepatan SMAN 2 Kota
Bengkulu menjawab dengan senang hati dengan kriteria sangat
5. Rancangan model bahan ajar puisi berbasis kompetensi,
baik. (504 poin) dalam melaksanakan pembelajaran dengan
selain memuat materi lengkap, berbagai kelompok, dan
menggunakan model bahan ajar puisi, (2) Siswa kelas XB
SMAN 9 Kota Bengkulu senang dengan kriteria sangat baik
(604 poin) dalam menggunakan puisi.

Diterbitkan oleh:
Nomor Pengambilan: D8855118419/2019©BEIESP Rekayasa Kecerdasan Mata Biru
DOI:10.35940/ ijrteD8855.118419 6637 & Publikasi Sains
Machine Translated by Google
Pengembangan Materi Pembelajaran Puisi Berbasis Kompetensi Kelas X SMA

14. Tatang, Atep dkk. Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku 1 untuk Kelas X SMA
soal latihan individu, juga dilengkapi dengan silabus, RPP,
dan MA. Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2008.
dan CD rekaman puisi sesuai kebutuhan RPP dan tugas di 15. Trianto, A. Pengembangan Model Bahan Ajar: Penelitian dan Pengembangan
buku pelajaran. Rancangan model bahan ajar puisi juga Model Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk SLTP sebagai Implementasi
memiliki pola atau struktur dengan urutan sebagai berikut: Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004). Jakarta: dalam Disertasinya pada
Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, 2006.
(1) pokok bahasan, (2) satuan kompetensi mata pelajaran,
(3) materi, dan (4) praktik. 16. Waluyo, Herman J. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga, 1991.
6. Hasil uji coba pengembangan bahan ajar puisi berbasis 17. Widodo, C. S. & Jasmidi. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2008.
kompetensi menunjukkan bahwa bahan ajar layak
digunakan, hal ini dibuktikan dengan hasil uji coba yang
dilakukan pada kedua SMA Negeri tersebut, diperoleh
informasi dari hasil angket tanggapan siswa dan hasil
pengamatan, bahwa (1) sebagian besar siswa Kelas X
Akselerasi SMAN 2 Kota Bengkulu memberikan respon
senang dengan kriteria sangat baik (504 poin) dalam
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan bahan
ajar model puisi, (2) siswa Kelas XB SMAN 9 Kota Bengkulu
senang dengan kriteria sangat baik (604 poin) dalam
penggunaan bahan ajar puisi model dalam kegiatan
pembelajaran, (3) observasi kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model bahan ajar puisi memberikan informasi
bahwa dalam setiap kegiatan pembelajaran mulai dari
kegiatan awal, kegiatan inti , hingga kegiatan penutup guru
dibantu dengan mengajarkan materi puisi (perlengkapan
lain seperti silabus, RPP, dan recor puisi). dings) dalam
melakukan pembelajaran dan siswa juga merespon dengan
sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan mayoritas siswa
yang aktif dan fokus mengikuti rangkaian pembelajaran.

REFERENSI
1. Habibi, M., Chandra, C., & Azima, N. F. Pengembangan Bahan Ajar Menulis Puisi
sebagai Upaya Mewujudkan Literasi Sastra di Sekolah Dasar. Elementary
School Journal PGSD FIP UNIMED, 9(1), 2019, p. 9. doi:10.24114/
esjpgsd.v9i1.14297
2. Karto, Suhartono, Susetyo, Noermanzah, Maisarah, I. Perbedaan Kemampuan
Menulis Teks Deskriptif dengan Menggunakan Metode Chain Writing dan
Konvensional. Jurnal Internasional Riset Ilmiah & Teknologi, 8(10), 2019.

3. Kravetz. Manajemen Sumber Daya Manusia. Boston: McGraw-Hill, 2004.


4. Mafrukhi, et. al. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X.
Jakarta: Erlangga, 2007.
5. Majid, A. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: PT Rosdakarya, 2006.
6. Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ‘Sebuah Panduan Praktis’.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset-Bandung, 2007.
7. Noermanzah, N. Peran Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Mempertahankan
Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia
pada Era Globalisasi. In Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa 2015. Unit
Penerbitan FKIP Universitas Bengkulu, 2015, p. 274. http://repository.unib.ac.id/
11133/ 8. Noermanzah, Wardhana, D. E. C., Friantary, H., Arsyad, S. Joko
Widodo's Rhetorical Structure in the Presidential Speeches for Addressing Educational
Problems. International Journal of Scientific & Technology Research, 8(10),
2019.

9. Noermanzah. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Tingkat


SMP Negeri se-Kota Bengkulu. Skripsi Tidak Dibulikasikan.
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Universitas
Bengkulu, 2009.
10. Novelti, Kristiawan, M., Erpidawati. Pengembangan Model Pembelajaran Deskriptif
Writing dengan Media Audio Visual. Jurnal Internasional Teknologi dan Rekayasa
Terkini, Volume-8 Edisi-3, September 2019.

11. Rusman. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,


2011.
12. Sudjana, N. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru, 2003.
13. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: CV Alvabeta, 2009.

Diterbitkan oleh:
Nomor Pengambilan: D8855118419/2019©BEIESP Rekayasa Kecerdasan Mata Biru
DOI:10.35940/ ijrteD8855.118419 6638 & Publikasi Sains
Lihat statistik publikasi

Anda mungkin juga menyukai