Menurut Tri Widodo (2021) dinyatakan bahwa saat ini setiap negara melakukan aktivitas
perdagangan internasional karena dua alasan utama yaitu
1. Adanya perbedaan kepemilikan faktor (factor endowment) antara negara satu dengan
negara yang lainnya sehingga mengakibatkan adanya perbedaan kemampuan untuk
memproduksi suatu barang tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka negara
yang bersangkutan harus melakukan perdagangan internasional.
2. Negara berkembang perlu melakukan perdagangan internasional dalam rangka mencapai
skala ekonomis dalam produksi. Dalam hal ini suatu negara membatasi produksi suatu
produk dan memusatkan sumber dayanya hanya untuk jenis produk tertentu dalam skala
yang lebih besar karena lebih efisien daripada memproduksi semua jenis barang sekaligus.
Sumber : Widodo, T. 2021. Ekonomi Internasional (Edisi 3). Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Penjelasan Sumber Daya Alam Sebagai Modal Alam Isu-Isu Penting Terkait Sumber Daya Alam
adalah sebagai berikut:
1) Sumber Daya Alam sebagai modal alam dapat dimaknai bahwa Sumber Daya Alam memiliki
nilai, peran dan kontribusi yang besar dalam perekonomian dan kehidupan manusia. Hal ini
dikarenakan sumber daya alam dibutuhkan untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai
“kapital”, tenaga kerja dan lahan. Disamping itu sumber daya alam sebagai modal alam
dapat berarti bahwa modal alam memiliki nilai ekonomi yang begitu penting dalam rangka
menjaga keberlanjutan pembangunan ekonomi.
Sumber : Fauzi, A. 2018. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan (Edisi 2). Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Bank Sentral
1) Alasan bank sentral disebut sebagai Lembaga hegemonik yaitu dikarenakan bank central
memiliki kewenangan atau otoritas tertentu pada suatu wilayah tertentu berupa
kewenangan untuk menerbitkan, mengatur dan memelihara kestabilitasan mata uang.
Pengakuan atas kewenangan tersebut bersifat mengikat berdasarkan ketentuan undang-
undang atau pengakuan secara sukarela.
Atas pertanyaan tersebut perlu kita ketahui bersama bahwa sistem perekonomian yang berhasil
mensejahterakan masyarakatnya sangat ditopang oleh lancarnya koordinasi antar individu dan kelompok
yang membangun masyarakat tersebut. Dalam tatanan kehidupan sering timbul tradisi-tradisi tertentu
untuk membangun koordinasi antar individu dalam kelompok masyarakat. Tradisi merupakan kebiasaaan
yang dijadikan acuan dalam pola hubungan khusus antar unit atau agen ekonomi. Dengan adanya tradisi
maka pembagian kerja dan pembagian beban dan manfaat dapat terlaksana dengan baik yang dapat
berpengaruh terhadap terciptanya kesejahteraan dan kelompok masyarakat.
Sumber : Hamid, E. S. 2018. Sistem Ekonomi (Edisi 3). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Konsep tersebut diawali dengan melihat struktur APBN yang terdiri dari anggaran penerimaan dan
anggaran belanja. Pada sisi penerimaan terdiri dari penerimaan dalam negeri dan penerimaan luar negeri
sementara dari sisi belanja terdiri dari belanja rutin dan belanja pembangunan. Penerimaan dan belanja
akan dikonfrontasi dimana penerimaan dalam negeri digunakan untuk membiayai belanja rutin sementara
pendapat luar negeri digunakan untuk belanja pembangunan. Konsep internal balance artinya belanja
rutin hanya akan disediakan apabila ada dana dari penerimaan dalam negeri begitupun belanja
pembangunan hanya akan terlaksana apabila ada penerimaan dari luar negeri. Hal ini mencegah APBN
menjadi sumber inflasi sekaligus untuk memupuk internal saving yang merupakan surplus antara
penerimaan dalam negeri dan belanja rutin.
Konsep internal balance dan internal saving dalam APBN berimbang dan dinamis didasarkan pada
persamaan pendapatan nasinal sebagai berikut:
Y = C + I dan Y = C + S
dimana:
Y = Pendapatan negara dari dalam negeri
Y’ = pendapatan dari luar negeri
C = konsumsi atau pengeluaran rutin
I = Investasi atau pengeluaran pembangunan
S = tabungan negara
Persamaan dalam perekonomian terbuka tersebut dapat kita bagi menjadi dua persamaan sebagai berikut.
Sumber : Lestari, E. P. 2018. Sistem Keuangan Pusat dan Daerah (Edisi 2). Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Menurut Mouly (1978) mengartikan penelitian merupakan proses pencarian solusi atas suatu
masalah melalui proses pengumpulan, analisis dan interpretasi data secara terencana dan
sistematis (Hakim, 2019: 1.5). Menurut Greenlaw (2006), penelitian merupakan proses
menciptakan pengetahuan (Hakim, 2019: 1.5). Menurut Hakim (2019), tujuan utama penelitian
adalah menemukan, menginterpretasikan, dan mengembangkan metode dan sistem untuk
kemajuan pengetahuan dalam berbagai bidang keilmuan.
Berdasarkan pendapat di atas, pengertian penelitian menurut saya adalah upaya pengujian
suatu permasalahan berdasarkan teori yang telah ada dengan tujuan utama yaitu untuk
menciptakan solusi atas permasalahan tersebut.
Sumber : Hakim, A. 2019. Teknik dan Analisis Ekonomi (Edisi 1). Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.