UNIVERSITAS NASIONAL
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
JAKARTA
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................9
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................9
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian................................................................10
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................10
1.6 Sistematika Penulisan..............................................................................11
BAB II....................................................................................................................13
LANDASAN TEORI PENELITIAN.....................................................................13
2.1 Penelitian Terdahulu................................................................................13
2.2 Tinjauan Pustaka.....................................................................................17
2.2.1 Konsep Strategi................................................................................17
2.2.2 Kebijakan Publik..............................................................................19
2.2.3 Konsep Pelayanan Publik.................................................................23
2.2.4 Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-EL).................................33
2.2.5 Kerangka Pemikiran.........................................................................37
BAB III..................................................................................................................41
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................41
3.1 Pendekatan Penelitian..............................................................................41
3.2 Subyek dan Obyek Penelitian..................................................................43
3.2.1 Subyek Penelitian.............................................................................43
3.2.2 Obyek Penelitian..............................................................................43
3.3 Jenis dan Sumber Data............................................................................44
3.3.1 Sumber Data.....................................................................................44
3.3.2 Informan...........................................................................................46
3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................47
3.4.1. Observasi (Penelitian)......................................................................47
3.4.2. Wawancara (interview)....................................................................51
3.4.3. Dokumentasi....................................................................................52
3.5 Teknik Analisis Data...............................................................................53
3.5.1. Pendekatan Induktif.........................................................................53
3.5.2. Teknik Triangulasi...........................................................................54
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................57
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia dan Warga Negara Indonesia yang berada di luar wilayah Negara
tinggal.
pencatatan sipil haruslah Valid dan di Mutakhirkan secara terus menerus melalui
pelayanan2.
1). Masa berlaku KTP Elektronik berubah dari 5 (lima) tahun menjadi seumur
hidup.
2). Pada tahun 2014 dan seterusnya direncanakan Penerbitan KTP dilaksanakan
Hal ini adalah sebagai fungsi untuk memudahkan pencarian pelaku kriminal,
2
Soemartono. Triyuni. Hendrastuti. 2011:12-13. Administrasi Kependudukan Berbasis Registrasi,
cetakan pertama Jakarta : Yayasan Bina Profesi Mandiri
3
Surat Edaran Mendagri No. 470/327/SJ Th 2014 Tentang Perubahan Kebijakan dalam
Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan
2
mencegah perdagangan ilegal dan mencegah pekerjaan ilegal. Namun yang terjadi
di lapangan saat ini kenyataannya masih banyak permasalahan yang timbul terkait
tumbuh tanpa akta kelahiran, yang berakibat anak-anak tersebut kesulitan untuk
mendaftar sekolah, kemudian jika anak usia mulai 17 tahun hingga usia diatas 17
tahun yang sudah lulus SMA tapi tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk
elektronik (KTP-EL), mereka juga akan kesulitan untuk dapat mengakses jika
ingin melanjutkan bekerja dalam pekerjaan formal baik Swasta, BUMN maupun
sebagai bukti bahwa yang bersangkutan adalah Warga Negara yang sah dan
dilindungi hukum.
nasional bahwa Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi penduduk
sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berlaku di seluruh
Kependudukan (NIK) adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik atau
khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk
Indonesia. Penduduk wajib KTP adalah warga negara Indonesia yang telah
mengurus berbagai perijinan seperti pembuatan SIM, STNK, Pajak dll. Pemberian
NIK kepada setiap penduduk diawali tahun 2011 silam, penerapan KTP berbasis
4
Peraturan Presiden RI Nomor 26 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan Kartu Tanda Penduduk
berbasis Nomor Induk Kependudukan secara nasional bahwa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
3
NIK secara Nasional yang dilengkapi dengan rekam biometric, sidik jari dan
tanda tangan. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 110 Tahun 2018 tentang
melalui penerbitan dokumen kependudukan secara cepat dan tepat serta dalam
berperan aktif untuk melaporkan dan mendata peristiwa penting terkait dengan
Dalam Negeri juga bekerja sama dengan BPPT pada tahun 2012 untuk
sudah mulai bergerak kearah yang lebih baik, karna pelayanan publik selalu
menjadi sorotan masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Hal ini ditandai dengan
masih adanya berbagai keluhan masyarakat luas, keluhan yang muncul dari
4
1. Kurang responsif. Kondisi ini terjadi pada hampir semua tingkatan unsur
tindih antara satu instansi pelayanan dengan instansi pelayanan lain yang
terkait.
dengan apa adanya, tanpa perbaikan dari waktu ke waktu, seperti alur birokrasi
yang berbelit yang menjadikan pelayanan sangat memakan banyak waktu. Saat ini
5
dan mengabaikan masyarakat dalam pelayanan, dikarenakan jumlah sumber daya
aparatur pelaksana yang juga terbatas dan tidak imbang dengan jumlah
seperti Jakarta semua orang datang untuk mencari pekerjaan, mulai dari berbagai
masyarakat, terutama bagi masyarakat yang dalam keadaan sakit dengan tidak
adanya keluarga yang membantu merawat, juga seperti pendatang yang tinggal di
kebutuhan dasar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia dalam kegiatan sehari
sipil kedepannya.
kecil dengan luas daratan hanya 661 Km2 namun memiliki jumlah penduduk
sebanyak 11.249.585 Juta Jiwa berdasarkan data GIS Dukcapil Kemendagri pada
tanggal 30 Juni 2022 (data semester I tahun 2022). Provinsi DKI Jakarta memiliki
Letak geografis berada diantara 60° 8'' Lintang Selatan dan 106° 0' 48'' Bujur
6
Timur, mempunyai batas-batas: - Batas Utara : Laut Jawa, Batas Barat : Provinsi
Banten, Batas Selatan dan Timur : Provinsi Jawa Barat. Adapun Perkembangan
Data Penduduk Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2020 ke tahun 2022,
Tabel 1.1
Data Penduduk
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020-2022
No Tahun Perkembangan Jumlah Penduduk
Jakarta, yakni Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta
Menteri Dalam Negeri Prof. M. Tito Karnavian pada November tahun 2019 saat
Pelaksanaan program tersebut dilaksanakan di tahun yang sama yaitu tahun 2019
7
Administrasi Kependudukan secara Daring6, program tersebut menjadi salah satu
online dengan lini produk pelayanan publik era Revolusi 4.0 dengan internet
secara nasional, tentunya mengurangi aparatur Sumber Daya Manusia yang harus
pencetakan KTP-EL. Selain itu sarana dan prasarana seperti perangkat ADM
tersebut harus ditempatkan pada lokasi yang mudah dijangkau masyarakat seperti,
Mall Pelayanan Publik (MPP) dan tempat pusat perbelanjaan, dimana mesin
ADM aktif selama 24/7, sehingga guna dari mesin ADM menjadi lebih akurat dan
berfungsi sebagai alat untuk mempermudah akses masyarakat yang tidak dapat
KTP-EL bagi masyarakat Jakarta maupun pendatang di Jakarta dan untuk tertib
kependudukan.
JAKARTA”.
1. Apa strategi kebijakan dan upaya yang dilakukan agar cetak dokumen
9
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa saja strategi kebijakan dan menganalisa upaya apa
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi pendukung, penghambat dan apa
masukan dan bahan kajian dalam pendidikan dan sebagai ilmu yang dapat
10
pemerintah menjadi lebih optimal.
penulis akan melakukan penelitian yang dipandu dalam rumusan masalah untuk
mengeksplorasi atau melihat kondisi social secara langsung, menyeluruh, luas dan
mendalam. Dan membagi dalam V (lima) bab, dimana masing – masing bab
terdiri dari sub dan permasalahan yang penulis temukan dan amati, dengan
1. BAB I PENDAHULUAN
Sistematika Penulisan.
Landasan Teori dalam hal penulisan ini berisi tentang Deskripsi Teori yang
berhubungan dengan Judul Tesis ini, landasan teori tersebut berisi tentang
11
ditulis dan diteliti dan Kerangka Pemikiran dalam penelitian ini.
Data.
pembahasan hasil penelitian yang didasarkan pada teori yang dipakai dalam
penelitian ini.
terhadap jawaban dan masalah - masalah yang ada serta saran dan peneliti
BAB II
LANDASAN TEORI PENELITIAN
12
2.1 Penelitian Terdahulu
Tahu
Judul/Nama Obyek Metode Kesimpulan
n Penelitian
13
2018 Evaluasi Kota Kualitatf Mekanisme Pelayanan Pembuatan
Program Cilegon KIA (kartu Identitas Anak)
Kartu merupakan suatu bentuk
Identitas Anak
Implementasi Kebijakan
Jaka Permana Pemerintah kemudian anjan
penghambatyaitu kurangnya
Sumber Daya Manusia, didalam
Mekanisme Pelayanan Pembuatan
KIA (Kartu Identitas Anak)
merupakan suatu bentuk
Implementasi Kebijakan
Pemerintah, Kurangnya alat
Blanko dan Fasilitas Pendukung
lainnya, Kurangnya Sosialisasi
secara langsung kepada
masyarakat oleh Pemerintah Kota
Cilegon.
15
2020 Implementasi Kabupaten Kualitattif Mekanisme Pelayanan Dokumen
Kebijakan Sintang Kependudukan seperti pembuatan
Pelayanan KTP Konvensional yang belum
Kependudukan
menggunakan data Biometrik dan
dan
Pencatatan Pelayanan Dokumen Akta seperti
Sipil Akta Kelahiran dan Akta
Kematian. Adapum rekomendasi
H. Abdurani dari hasil penelitian ini sebagai
tindak lanjut pelimpahan
kewenangan Bupati kepada Camat
sebagai perangkat daerah,
Pemerintah Daerah dimohon
memberikan bantuan dana dalam
APBD Kabupaten Sintang dan
dapat dilakukan melalui Simpikasi
proses dan prosedur pelayanan,
misalkan melibatkan bidan desa,
bidan puskesmas dalam
pengurusan Akta Kelahiran, serta
perlu mempermudah persyaratan
pelayanan pembuatan KTP
Konvensional.
berikut:
Kependudukan).
kualitatif.
berikut:
16
- Lokasi penelitian sebelumnya adalah lingkup Dinas Dukcapil tingkat
1.
2.
2.2
1.
2.
2.2.
Sebuah organisasi atau instansi pasti memiliki tujuan yang harus di capai,
baik dalam jangka pendek, menengah hingga jangka Panjang. Tujuan jangka
Istilah strategi dalam KBBI adalah ilmu dan seni menggunakan sumber daya
dapat juga dikatakan sebagai rencana rencana yang cermat mengenai kegiatan
17
https://kbbi.web.id/ diakses tanggal 20 Oktober 2022)7. Strategi sebagai penentuan
dari tujuan dasar jangka Panjang dan sasaran sebuah organisasi dan penerimaan
untuk melaksanakan tujuan tersebut. Strategi juga sebagai arah dan lingkup
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Strategi sebagai suatu
penetapan dari tujuan dan sasaran jangka panjang suatu organisasi serta
untuk mencapai tujuan. Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut diatas dapat
Dimensi Internal adalah kondisi organisasi non profit (pendidikan) pada saat
Manajemen Strategi sebagai kegiatan manajemen tidak dapat melepaskan diri dari
pengendalian masa depan organisasi, agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat
diwujudkan.
Konsep Kebijakan publik dalam literatur yang ada memiliki arti yang
beraneka ragam, Pada dasarnya hampir semua terdapat makna yang sama dalam
Publik, selanjutnya dapat kita lihat pengertian kebijakan publik sebagai berikut :
8
Hadari Nawawi. (2012:153). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmada
University Press
9
Syafri, W., & Setyoko, I. (2010). Implementasi Kebijakan Publik dan Etika Profesi Pamong
Praja. Bandung, Alqaprint Jatinagor.
19
yang dilakukan oleh pemerintah maupun yang tidak dilakukan. Dalam pandangan
Dye tindakan yang tidak dilakukan oleh pemerintah juga merupakan suatu
merupakan suatu pilihan atau tindakan yang menghasilkan suatu keputusan yang
diambil oleh pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu hal untuk
tidakan yang diambil oleh pemerintah dalam merespon suatu masalah publik.
definisi kebijakan publik sebagai “the autorative allocation of values for the
ehole society”. Definisi ini menegaskan bahwa hanya pemilik otoritas dalam
sistem politik (pemerintah) yang secara sah dapat berbuat sesuatu pada
system” yaitu para penguasa dalam sistem politik yang terlibat dalam urusan
sistem politik sehari- hari dan mempunyai tanggung jawab dalam suatu masalah
tertentu dimana pada suatu titik mereka diminta untuk mengambil keputusan
dikemudian hari.
pemerintah dari berbagai pilihan yang ada untuk dilakukan atau tidak dilakukan
Adapun proses kebijakan yang ideal dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1
Proses Kebijakan yang Ideal
Proses Kebijakan
Proses Evaluasi
Kebijakan
21
Input Proses Output
kebijakan berawal dari sebuah isu kebijakan yang menjadi agenda pemerintah,
cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Tidak lebih tidak kurang.
Untuk mengimplementasikan kebijakan publik, ada dua langkah yang ada, yaitu
kebijakan derivate atau turunan dari kebijakan publik tersebut. Secara umum
Gambar 2.2
Implementasi Kebijakan
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
Program
Penjelas
Proyek
12 Kegiatan
Nugroho D, Riant. 2012:539. Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi, dan evaluasi.jakarta:
gramedia
13
Nugroho D, Riant. 2012:674. Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi, dan evaluasi.jakarta:
gramedia
22
Pemanfaat (beneficiaries)
pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani atau dilayani,
pengguna.”
pelayanan.
14
Moenir, A.S.2008:26-27. Manajemen pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara.
15
Moenir, A.S.2008:16. Manajemen pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara.
23
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah yang
bertujuan untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang
lain. Definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah aktivitas yang
dapat dirasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi pelayanan yang
bidang jasa, baik itu orang yang bersifat komersial ataupun yang bersifat non
yang dilakukan oleh orang yang bersifat komersial yang biasanya dikelola oleh
pihak swasta dengan pelayanan yang dilaksanakan oleh organisasi non komersial
pemberian layanan kepada masyarakat (layanan publik atau umum) yang sifatnya
jasa pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada
Pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha
undangan.
Proses kegiatan pelayanan publik terdapat beberapa faktor atau unsur yang
memadai.
17
Moenir, A.S.2008:8. Manajemen pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara.
25
d. Masyarakat sebagai pelanggan
masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan publik yang
a. Transparansi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang
b. Akuntabilitas
perundang- undangan.
c. Kondisional
d. Partisipatif
masyarakat.
e. Keamanan Hak
18
Sinambela, L.P. 2010. Reformasi Pelayanan Publik; Teori, Kebijakan dan Implementasi,
Cetakan V Jakarta: PT. Bumi Aksara.
26
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, agama, ras,
publik menurut keputusan MENPAN No. 63/ KEP/ M. PAN/ 7/ 2003 tentang
a. Kesederhanaan
mudah dilaksanakan.
b. Kejelasan
cara pembayaran.
c. Kepastian waktu
telah ditentukan.
27
d. Akurasi
e. Keamanan
Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian
hukum.
f. Tanggung jawab
informatika.
h. Kemudahan akses
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta
j. Kenyamanan
nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi
28
dengan fasilitas pendukung pelayanan seperti parker, toilet, tempat ibadah,
pelayanan publik yang wajib diataati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan.”
1) Prosedur pelayanan
2) Waktu penyelesaian
3) Biaya pelayanan
4) Produk Pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
19 19
Keputusan MENPAN No. 63/ KEP/ M. PAN/ 7/ 2003 tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik sebagai penyempurnaan Keputusan Men. PAN Nomor 81
Tahun 1993 tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum.
20
29
penyelenggara pelayanan publik.
yang dibutuhkan.
masyarakat.
MENPAN No. 63/ KEP/ M. PAN/ 7/ 2003 21 kegiatan pelayanan umum atau
a. Pelayanan administratif
b. Pelayanan barang
c. Pelayanan jasa
Instansi pemerintah merupakan sebutan kolektif meliputi satuan kerja atau satuan
lainnya, baik pusat maupun daerah termasuk Badan Usaha Milik Daerah. Sebagai
badan hukum.
31
memenuhi tugasnya sesuai dengan harapan masyarakat, sebagai konsumen
mereka. Salah satu yang dianggap sebagai biang keladinya adalah bentuk orang
birokrasi,
Dengan adanya otonomi daerah, diharapkan memberikan dampak nyata yang luas
a. Fungsional
b. Terpusat
c. Terpadu
atapkan.
3) Gugus Tugas
pelayanan tertentu.
1.
2.
2.2
secara elektronik, dalam artian baik dari segi fisik maupun penggunaannya
33
kependudukan nasional. Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP
Nomor NIK yang ada di KTP-EL nantinya akan dijadikan dasar dalam
penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan penerbitan dokumen
fisik atau tingkah laku manusia. Ada banyak jenis pengamanan dengan cara ini,
antara lain sidik jari (fingerprint), retina mata, DNA, bentuk wajah, dan bentuk
pengamanan dari KTP konvensional. Chip ditanam di antara plastik putih dan
transparan pada dua layer teratas (dilihat dari depan). Chip ini memiliki antena
yang akan dikenali oleh alat pendeteksi KTP-EL sehingga dapat diketahui apakah
KTP tersebut berada di tangan orang yang benar atau tidak. Untuk menciptakan
diantaranya:
menyerupai spiral)
34
4. Printing, yaitu pencetakan kartu
microtext, filter image, invisible ink dan warna yang berpendar di bawah sinar
ultra violet serta anti copy design. Penyimpanan data di dalam chip sesuai dengan
ICAO 9303 serta EU Passport Specification 2006. Bentuk KTP elektronik sesuai
dengan ISO 7810 dengan form factor ukuran kartu kredit yaitu 53,98 mm x 85,60
mm.
kependudukan.
diantaranya :
yg berkaitan dengan data penduduk wajib KTP yang identik dengan DPT
Pemilu yg selama ini sering bermasalah tidak akan terjadi lagi, sehingga
35
semua warga negara Indonesia yang berhak memilih terjamin hak pilihnya;
tertutupnya peluang KTP ganda & KTP palsu, dimana selama ini para pelaku
kriminal termasuk teroris selalu menggunakan KTP ganda dan KTP palsu;
ketentuan yang diatur dalam UU No. 24 Thn 2013 & Perpres No.26 Thn
Salah satu sifat dari KTP elektronik yang harus dipahami oleh penduduk
adalah tidak bisa digandakan, adapun beberapa hal yang harus diketahui adalah :
a. Perekaman Foto;
Pencatatan Sipil Kota Administrasi Jakarta Timur, oleh karena itu untuk KTP
23
Peraturan Presiden RI Nomor 26 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan Kartu Tanda Penduduk
berbasis Nomor Induk Kependudukan secara nasional bahwa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
36
memiliki KTP elektronik akan memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK)
yang bersifat tunggal, tidak bisa berubah dan berlaku seumur hidup
4. Penduduk dimungkinkan memiliki NIK lebih dari satu, hal ini merupakan
5. Apabila penduduk memiliki lebih dari satu NIK, maka yang dapat dilakukan
6. Apabila penduduk melakukan perekaman lebih dari satu kali dengan NIK
yang berbeda, maka NIK KTP elektronik yang bukan pertama akan bersifat
“Duplicate Record”, hal ini dipastikan NIK penduduk tersebut tidak akan
NIK KTP elektroniknya berada di daerah lain (di luar domisili tempat yang
ditinggali saat ini), maka harus melakukan proses perpindahan di daerah asal
terlebih dahulu.
melakukan perekaman atau belum) dengan menggunakan iris mata dan sidik
lapangan. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah Strategi
EL secara mandiri yang masih sangat sulit alur birokrasinya dan tetap
observasi di awal yang peneliti lakukan, hal tersebut dikarenakan masih adanya
ini.
Jakarta, menggunakan teori model Hadari Nawawi. Adapun dalam penelitian ini
KTP-EL secara mandiri, peneliti harus mencari data dan informasi yang
38
mendukung bagi penelitian tentang strategi kebijakan pelayanan KTP-EL. Selain
itu peneliti juga melakukan observasi dan wawancara dengan informan maupun
Provinsi DKI Jakarta yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah, setelah
berhasilnya suatu program dapat terjadi, dan sebaliknya apabila kelima tipe
kriteria saling berkaitan satu sama lain, maka kemungkinan keberhasilan program
bisa terjadi. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai program
Provinsi DKI Jakarta berjalan sesuai kaidah pelayanan publik. Berikut adalah
39
Gambar 2.3
Skema Kerangka Pemikiran
Rumitnya proses
layanan cetak KTP-EL Melakukan analisa dan
Penelitian yang
(baru dan pergantian) melihat strategi apa dilakukan di Dinas
menggunakan ADM yang sudah dilakukan Dukcapil Provinsi DKI
(Anjungan Dukcapil agar Pelayanan Cetak Jakarta diharapkan
Mandiri)
Dokumen dapat memberikan
Kurangnya informasi Kartu Tanda Penduduk manfaat secara teoritis
kepada warga yang Elektronik maupun secara praktis
ingin melakukan (Ktp-El) berjalan terutama kepada
layanan cetak KTP-EL optimal masyarakat Jakarta dan
menggunakan ADM (Anjungan Dukcapil Dinas Dukcapil
(Anjungan Dukcapil Mandiri)
Mandiri)
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
alamiah.”
serta dilakukan dalam setting yang alamiah tanpa adanya intervensi apa
kesimpulan dari suatu fenomena tertentu. Pola pikir induktif ini adalah cara
berpikir dalam rangka menarik kesimpulan dari sesuatu yang lengkap dari
25
Moleong, Lexy.2011:6. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
26
Herdiansyah, Haris. 2011:8. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:
Salemba Humanika.
42
permasalahan yang bersifat umum. Dengan pendekatan ini peneliti dapat
kepada yang sifatnya khusus kepada yang sifatnya umum. Dengan pendekatan ini
yang muncul dalam penelitian. Dengan harapan agar informasi yang dikaji lebih
bersifat komprehensif, mendalam, alamiah dan apa adanya. Menurut Nazir, Moh
kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang
berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang
penelitian yang dilakukan untuk melukiskan variabel demi variabel, satu demi
satu yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang
masalah yang timbul dilapangan serta dikaitkan dengan teori–teori yang relevan
27
Nazir, Moh, Moh, Moh, Moh. PH. D. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
28
Rackmat, Jalaludin. 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung:Remaja Rosdakarya.
43
3.2 Subyek dan Obyek Penelitian
tempat di mana data diperoleh. Subjek dalam penelitian ini adalah lokasi dimana
Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta. Meliputi Sumber Daya Aparatur yaitu,
Sugiyono (2012)30, objek penelitian adalah suatu atribut dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta yang terdiri dari
5 aspek yaitu, Dimensi Waktu dan Orientasi Masa Depan, Dimensi Internal dan
29
Arikunto, S. 2010.P Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
30
Sugiyono,2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan r&d, Bandung: Alfabeta
44
3.3 Jenis dan Sumber Data
sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata – kata, dan tindakan,
menjadi tiga tingkatan yakni : Person, Place, dan Paper. Sumber data yang
1. Person (orang)
Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan
menghimpun data oleh person yakni dengan wawancara. Dalam penelitian ini
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris Dinas
c. Kepala Bidang
2. Place (tempat)
Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam
Dalam hal ini peneliti mencari sumber data di wilayah kerja Kantor Dinas
31
Moleong, Lexy.2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
32
Arikunto, S. 2010.P Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
45
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta.
3. Paper (kertas)
Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka,
atau simbol-simbol lain. Sumber data ini cocok untuk penggunaan metode
dokumentasi. Dalam penelitian ini, yang akan dijadikan sumber data paper dapat
relevan.
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.” Menurut Silalahi
(2012:291)34, “Metode pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan untuk
penelitian, tingkat data atau bentuk data yang akan diperoleh dan subjek penelitian
cara atau teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data-data sesuai
dengan masalah yang ingin dipecahkan. Pemilihan teknik ini harus tepat karena
merupakan langkah paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah untuk mendapatkan data. Berdasarkan uraian diatas, maka cara
memperoleh data dibagi menjadi dua jenis, yaitu : Data Primer dan Data
3.3.2 Informan
orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi
latar penelitian. Penelitian ini diperlukannya Informan sebagai salah satu sumber
untuk memperkuat isi dari penelitian ini. Informan dalam penelitian ini yakni:
Tabel 3.1
Informan Penelitian
No Jabatan Jumlah
Kepala Dinas
1. Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi 1 orang
DKI Jakarta
Sekretaris Dinas
2. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 1 orang
Provinsi DKI Jakarta
3. Kepala Bidang 4 orang
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
36
Nazir,Moh. PH. D. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
37
Arikunto, S. 2010.P Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
38
Moleong, Lexy.2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
47
Provinsi DKI Jakarta
Masyarakat yang melakukan pelayanan
4. 4 orang
administrasi kependudukan
Sumber: Diolah oleh peneliti, 2023
merupakan langkah paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
langsung atau dengan penelitian langsung adalah cara pengambilan data dengan
menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan
tersebut.
observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to
those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna
dari perilaku tersebut. Sementara itu Flick dalam Gunawan (2015:146)42 terkait
39
Sugiyono,2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan r&d, Bandung: Alfabeta
40
Nazir, Moh. PH. D. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
41
Sugiyono,2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan r&d, Bandung: Alfabeta
42
Gunawan, I. 2015. Metode Penelitian Kualitatif.(suryani, ed.) (1st ed.). Jakarta: Bumi Aksara.
48
interview, observing is another everyday skill which skill which is
diterapkan dalam penelitian kualitatif. Tidak hanya persepsi visual tetapi juga
cetak dokumen KTP-EL. Oleh karena itu, untuk melihat lebih jauh lagi diperlukan
49
Manajemen Strategi sebagai kegiatan manajemen tidak dapat
Tabel 3.2
Pedoman Wawancara
50
Provinsi DKI
Jakarta)
Tipe
No Kisi-Kisi Pertanyaan Informan
Kriteria
4 Dimensi Apakah dalam hal ini Pimpinan 1. Kepala Dinas
Keikutsertaan rutin mengontrol seluruh 2. Sekretaris Dinas
Manajemen Puncak kegiatan bawahan dalam setiap 3. Kepala Bidang
(Pemimpin) tugasnya ?
51
terobosan dalam mempercepat
pelayanan ?
tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang
(Gulo, 2003:119)43.
cetak dokumen KTP-EL. (studi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
3.4.3. Dokumentasi
mengenai suatu peristiwa yang lebih terjadi dan dapat terekam dalam bentuk
bahwa:
43
Gulo, W. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
44
Sugiyono,2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan r&d, Bandung: Alfabeta
52
“in most tradition of qualitative research, the phrase personal document
individual which describe his or her own actions, experience and belief”
yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prastasi, notulen rapat, lengger, agenda dan
sebagainya”
mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya”. Dalam penelitian ini
produk hukum serta dokumen lain untuk memperoleh data yang berhubungan
dengan Evaluasi Pelayananan KTP Elektronik dan KIA berbasis registrasi (studi
pada Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi Jakarta
Timur).
suatu bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasi. Sedikit berbeda dengan
45 45
Arikunto, S. 2010.P Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
46
47
Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.
53
definisi yang telah dikemukakan di atas, Susan Stainback dalam Sugiyono
dievaluasi).
yang ada dan menafsirkan apa yang bermakna. Pada dasarnya analisis data sangat
analisis data yang digunakan adalah analisis data induktif dalam metode kualitatif.
48
Sugiyono,2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta
49
Moleong, Lexy.2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
54
dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada
orang lain.
merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas dalam
berbeda.
berbeda.
50
Sutopo, HB. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
55
Dan peneliti memilih teknik analisis data dalam penelitian ini
menguji keabsahan data menggunakan perspektif lebih dari satu dalam membahas
kesimpulan yang lebih utuh dan menyeluruh. Aktivitas dalam analisis data ada
penelitian kualitatif, secara umum data disajikan dalam bentuk teks yang
bersifat naratif.
sehingg setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
Analisis data dimulai dari mereduksi data, data yang diperoleh selama
magang semakin lama semakin banyak, kompleks, dan rumit sehingga perlu
perlu. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas,
diperlukan.
56
Langkah selanjutnya adalah menyajikan data, penyajian data disajikan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan hubungan antar kategori. Penyajian data
ini akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi karena data sudah
kerja selanjutnya.
yang ada kemudian didukung oleh data-data yang mantap, berdasarkan hal itulah
dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang belum ada sebelumnya.
dengan teknik analisis data meliputi : Data reduction (Reduksi Data), Data
DAFTAR PUSTAKA
A. Pustaka Buku
57
Rineka Cipta.
Bumi Aksara.
Aksara.
Indonesia
evaluasi.jakarta: gramedia.
58
Alfabeta
Nasional.
Pelayanan Publik
Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 110 Tahun 2018 tentang Peningkatan
C. Jurnal/Tesis
D. Internet
Kamus Besar Bahasa Indonesia, dalam https://kbbi.web.id/ diakses tanggal
20 Oktober 2022
60