Anda di halaman 1dari 152

PEKERJAAN RENOVASI GEDUNG PHINISI

SATKER PUSDATIN BPOM


TAHAP 2

SPESIFIKASI INTERIOR
MEI 2023

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI INTERIOR


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 00 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PERSYARATAN UMUM
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAB I - UMUM

1.01. LINGKUP PEKERJAAN


A. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan pembuatan dan pekerjaan pemasangan unit-unit
precast concrete panel seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
B. Pekerjaan pada bagian ini, seperti tercantum atau dispesifikasi, harus sesuai dengan
persyaratan yang tercantum pada Dokumen Kontrak.

1.02. DEFINISI
Apabila terdapat kata-kata “Sesuai dengan gambar”, “Lihat gambar MEP/INTERIOR/dll …….”,
atau “Sesuai atau sama dengan” berarti pemilihan harus dengan persetujuan, diketahui, oleh
pihak Perencana, kecuali dituliskan/disebutkan lain.

1.03. PELAYANAN PERANCANGAN


Umum : Pelayanan yang diberikan oleh tim Perancang sesuai dengan keahlian dari masing-
masing anggota dan sesuai dengan standard kwalitas yang ditentukan oleh profesi. Konsultan
tidak bertanggung jawab atas performance dari bentuk kontrak, hasil pekerjaan konstruksi,
kekurangan, kelalaian atau akibat dari hal-hal tersebut dari kontraktor, sub kontraktor,
manufakturer, supplier, fabrikator, ataupun pihak ketiga (atau anggotanya) yang bekerja untuk
Pemberi Tugas.

1.04. REFERENSI
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan salah satu standard yang disebutkan dalam :
- Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1983
- Standar Industri Indonesia (SII)
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961
- American Society for Testing and Material (ASTM)
- LEED

1.05. RAPAT LAPANGAN


1. Rapat Lapangan : Menyiapkan dan menjadwalkan selama tahapan konstruksi.
2. Administrasi : Mencatat dan mendistribusikan catatan rapat kepada pihak-pihak yang
berkepentingan

1.06. PENGAJUAN
A. Umum :
1. Shop Drawing : Gambar-gambar, diagram, jadwal dan data-data lain yang disiapkan
khusus oleh kontraktor untuk dikerjakan sesuai kondisi lapangan.
2. Data Produk : Ilustrasi, jadwal, grafik performance, instruksi, brosur, diagram dan informasi
lainnya yang dilengkapi oleh Kontraktor untuk menggambarkan material atau peralatan
yang akan di pakai untuk sebagian pekerjaan.
3. Contoh bahan : yang dimaksudkan untuk memberi gambaran tentang barang tsb., hasil
pekerjaan, kualitas yang akan menjadi standard yang dinilai dan dicontoh.
4. Shop Drawing , Data Produk dan Contoh Bahan dan bahan-bahan sejenis bukan
merupakan Dokumen Kontrak. Maksud dari Submittal diatas adalah untuk membuktikan
bahwa kontraktor (terbatas pada sebagian dari pekerjaan saja) mengerti atau memiliki
interpretasi dalam rangka mengikuti informasi-informasi konsep perancangan yang

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 00 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PERSYARATAN UMUM
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

diberikan dalam Dokumen Kontrak

B. Penelaahan (Review) Kontraktor :


1. Umum : Kontraktor harus menelaah, menyetujui, mengirimkan kepada konsultan
perancang (atau pengawas) Shop Drawing, Data Produk, Contoh bahan/barang minimum
14 (empat belas) hari kalender sebelum dilaksanakan di lapangan. Apabila pembelian
barang tertentu membutuhkan waktu persetujuan maka diusahakan agar tidak mengganggu
jadwal masa review yang telah ditentukan. Submittal yang dirasakan tidak diperlukan tidak
akan dikembalikan kepada Kontraktor

2. Kegiatan Pekerjaan Lapangan : Kontraktor tidak diperkenankan melaksanakan kegiatan


pekerjaan, tanpa adanya Dokumen Kontrak atau, apabila diperlukan Shop Drawing, atau
Data Produk atau contoh bahan untuk bagian-bagian tertentu.

3. Persetujuan Submittal : Dengan disetujuinya submittal, Data Produk, Contoh Bahan dan
submittal sejenisnya Kontraktor dinyatakan/dianggap telah memutuskan dan
memverifikasikan material yang akan dipakai. Ukuran-Ukuran di lapangan, kriteria
konstruksi dan telah mengkoordinasikan informasi-informasi yang ada submittal tersebut.
Persyaratan pada Dokumen Kontrak dan Kondisi lapangan.

4. Tanggung Jawab Kontraktor : Kontraktor harus bertanggung jawab atas kelainan Shop
Drawing, Produk Data atau Contoh Bahan dari persyaratan yang tercantum pada Dokumen
Kontrak walaupun Pemberi Tugas/konsultan perancang telah menyetujui, kecuali apabila
kontraktor menyatakan secara tertulis deviasi tersebut secara terinci.

5. Revisi : Kontraktor harus menyatakan secara tertulis apabila ada revisi selain dari pada
yang telah ditentukan oleh Pemberi Tugas/Perancang pada submittal yang telah
dikembalikan pada Kontraktor. Revisi dilakukan dengan prosedur submittal seperti yang
disyaratkan.

6. Sertifikat : Sertifikat kriteria bahan, sistem dan peralatan yang diajukan oleh Kontraktor;
seperti diisyaratkan dalam dokumen kontrak harus dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.

C. Penelaahan (Review) Pemberi Tugas:


Penelaahan ahli teknik/insinyur atas Shop Drawing, Produk Data dan Contoh Bahan serta
Observasi Lapangan terhadap pekerjaan adalah untuk membuktikan bahwa Kontraktor mengerti
atau memiliki interpretasi sesuai dengan Rancangan yang telah disiapkan dalam Dokumen
Kontrak.

Penelaahan ini tidak mengurangi tanggung jawab, Produk Data dan Contoh Bahan serta
observasi lapangan terhadap pekerjaanw, tetapi adalah untuk membuktikan bahwa Kontraktor
mengerti atau memiliki interpretasi sesuai dengan Rancangan yang telah disiapkan dalam
Dokumen Kontrak.

Penelaahan ini tidak mengurangi tanggung jawab Kontraktor, Sub Kontraktor, Manufacturer,
Supplier, Fabrikator, atau pihak ketiga lainnya terhadap segala penyimpangan dari semua
persyaratan dalam Dokumen Kontrak.

Penelaahan ini juga tidak mengurangi tanggung jawab pokok-pokok tersebut diatas atas

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 00 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PERSYARATAN UMUM
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

koordinasi pekerjaan terhadap pekerjaan lainnya yang terkait. Arsitek dimaksud adalah
ditentukan dalam sistim kontrak proyek secara terpisah dibawah penugasan dari pihak pemilik
bangunan.

D. Shop Drawing, Data Produk dan Contoh Bahan


1. Umum
a. Jadwal Waktu
Shop Drawing, Data Produk dan Contoh Bahan harus diserahkan sesuai jadwal waktu
yang telah disetujui sehingga tidak mengakibatkan kelambatan kerja bagi kontraktor
lain.
Para sub-kontraktor menyerahkan submittalnya melalui kontraktor utama.
Dalam hal keterlambatan penyerahan submittal tidak diadakan perpanjangan waktu
sebagai penggantian waktu yang diperlukan untuk proses submittal tersebut.

b. Identifikasi
Pada setiap submittal harus ditulis :
- Nama Proyek
- Nama Kontraktor
- Nama Sub Kontraktor
- Tanggal
Setiap submittal harus dilengkapi Transmittal yang berlaku, dengan memuat :
- Nama Proyek
- Spesifikasi (Nomor bab, nomor paragraf)
Shop Drawing harus diberi nomor urut untuk setiap bagian pekerjaan, dan nomor urut
tersebut harus tetap sama pada setiap revisi yang diharuskan pada setiap gambar
dan/atau contoh bahan harus disediakan ruang kosong untuk tanda tangan dan/atau
cap.

c. Tanggung Jawab Kontraktor


Shop Drawing, Data Produk dan Contoh Bahan harus di cap oleh Kontraktor; yang
dengan demikian menyatakan bahwa Shop Drawing, Data Produk dan Contoh Bahan
tersebut telah dikoordinasikan dan telah diperiksa kelengkapan dan kesesuaiannya
terhadap Dokumen Kontrak oleh Kontraktor.
Usulan perubahan/penyimpangan dari Dokumen Kontrak harus dinyatakan secara
jelas dalam Submittal. Kontraktor bertanggung jawab atas volume dari dimensi yang
dinyatakan dalam submittal.

d. Shop Drawings
Shop drawings dibuat dan diperiksa oleh kontraktor. Penggambaran shop drawings
harus telah disetujui dan ditanda tangani oleh tim ahli manajemen konstruksi. Pada
shop drawing harus diperlihatkan detail, bahan, ukuran, metoda pemasangan,
hubungan dimensi bagian pekerjaan lain dan data-data lain yang terkait. Hal yang
harus diperiksa pada shop drawing adalah :
- Kebenaran dimensi dan kesesuaiannya dengan kondisi lapangan.
- Koordinasi shop drawing dari suatu bagian pekerjaan dengan bagian pekerjaan lain
yang berhubungan dengan hal kesesuaiannya dengan persyaratan yang diminta
untuk disempurnakan suatu pekerjaan.

e. Data Produk
Untuk pengenalan (identifikasi) produk atau model hal yang harus ditunjukkan adalah :
- Karakter penampilan bahan
- Kapasitas
- Dimensi produk dan ruang yang dibutuhkan

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 00 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PERSYARATAN UMUM
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

- Diagram tabel
- Metode operasi

f. Gambar shop drawing harus disesuaikan dengan persyaratan terinci yang diperlukan
untuk setiap pekerjaan dari setiap produk terpakai, dan harus disetujui oleh Perencana.

g. Contoh Bahan
Semua contoh bahan yang diajukan harus disesuaikan dengan kemasan standardnya,
lengkap dengan rincian produk dan petunjuk pemakaian yang dikeluarkan oleh
pabriknya.

h. Data Tambahan
Kelengkapan data tambahan yang disyaratkan oleh perancang untuk suatu jenis
pekerjaan, harus diserahkan untuk tujuan dokumentasi data. Dalam hal demikian,
submittal harus di cap oleh Kontraktor seperti yang disyaratkan untuk shop drawing,
data produk dan contoh bahan.

i. Kondisi Lapangan
Pada kondisi fisik lapangan yang sukar, shop drawing yang lengkap dan terpadu serta
lay-out instalasi harus diserahkan sebagai kelengkapan usulan pemecahan dari
Kontraktor.

2. Penelaahan (Review) Perencana


a. Umum
Penelaahan atas shop drawing, data produk dan contoh bahan tidak mengurangi
tanggung jawab Kontraktor atas segala penyimpangan dari persyaratan Dokumen
Kontrak.
Penelaahan (Review) Arsitek :
1. Tidak dapat diartikan sebagai pemeriksaan lengkap dan menyeluruh, tidak dapat
mengurangi tanggung jawab Kontraktor atas segala kesalahan shop drawing
dan/atau schedule.
2. Tidak dapat mengurangi/menghilangkan kelengkapan pekerjaan yang disyaratkan
Dokumen Kontrak, yang belum/tidak digambarkan dalam shop drawing.
3. Review Arsitek atas bagian pekerjaan/bagian instalasi tidak mencerminkan
telaahan keseluruhan suatu fungsi instalasi/struktur.

b. Submittals/ Materi Pengajuan


Submittal akan dikembalikan untuk diperbaiki bila :

- Tidak ada cap Kontraktor


- Tidak lengkap
- Banyak terdapat kesalahan
- Belum diperiksa ataupun hanya diperiksa secara garis besarnya saja

c. Proses
Arsitek akan menelaah shop drawing, data produk dan contoh bahan dalam waktu
yang wajar dan sesingkat mungkin (maksimum 2 hari kerja atau maksimal 7 hari kerja
apabila terdapat perubahan rancangan) dengan membubuhkan tanda tangan dan cap
stempel yang akan dikembalikan ke kontraktor.

Bila ada catatan yang akan menambah harga kontrak dan/atau waktu penyelesaian
pekerjaan, harus dikonsultasikan lagi kepada Perencana sebelum pekerjaan tersebut
dilaksanakan. Setiap submittal akan diberi catatan-catatan yang berarti sebagai berikut

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 00 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PERSYARATAN UMUM
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 5

1. A - ACTION, berarti : Fabrikasi, produksi atau konstruksi boleh dilaksanakan /


dimulai (hanya bila submittal sesuai dengan Dokumen Kontrak)

2. B - ACTION, berarti : Fabrikasi, produksi atau konstruksi boleh mulai dilaksanakan


hanya bila submittal telah sesuai dengan nota / catatan Perencana dan Dokumen
Tender.

3. C - ACTION, berarti : Submittal tidak sesuai Dokumen Kontrak.


Fabrikasi, produksi dan konstruksi tidak boleh dimulai.
Kontraktor harus membuat dan menyerahkan submittal baru.
Submittal dengan catatan C- ACTION tidak diperkenankan berada dalam situasi
kerja.

3. Prosedur
a. Submittal dan Rekaman Submittal
Shop drawings 2 set cetak biru / copy
Data produk 1 asli dan 3 copy
Contoh bahan masing-masing 2 set, kecuali bila ada persyaratan lain.
Data tambahan 1 asli dan 1 copy
b. Distribusi
1. Umum
Kontraktor menanggung beban cetak biru serta untuk yang telah disetujui/dicap
harus mendistribusikannya ke lapangan. Arsitek akan mengembalikan submittal
kepada Kontraktor tersebut setelah dilakukan penelaahan/review serta persetujuan.
2. Distribusi
Kontraktor berkewajiban mendistribusikan hasil review kepada yang berkepentingan
sesuai dengan perjanjian.

1.07. PLAT PEMBUAT DAN NAMA PRODUK


Plat pembuat dan tanda-tanda atau identitas produk lainnya tidak diperkenankan terpasang
pada permukaan finishing dan terlihat, kecuali untuk pekerjaan di bawah ini :
1. Perlengkapan Toilet dan Kamar Mandi
2. Peralatan Mekanikal dan Elektrikal

1.08. PEMILIHAN DAN PENGGANTIAN BAHAN


A. Umum
Pelelangan pekerjaan adalah berdasarkan bahan, proses metode konstruksi dan sistem yang
disyaratkan.

B. Pemilihan Bahan
Merk suatu bahan/produk yang dipilih harus sesuai dengan standar yang disyaratkan dalam
dokumen kontrak. Dalam hal 2 atau lebih merk bahan/produk untuk suatu pekerjaan disebut
dalam dokumen kontrak, maka Arsitek berhak menentukan salah satu merek bahan/produk
yang memiliki kualitas dan harga tertinggi diantara merek lainnya.

C. Penggantian Bahan
Bila pilihan bahan/produk disertai keterangan “yang setara dan disetujui” maka usulan pilihan
bahan/produk harus diajukan kepada Arsitek secara tertulis, sebagai berikut :
1. Penawaran diajukan sebagai Penawarann Perubahan Pekerjaan, dengan menyatakan :
- Jumlah penambahan atau pengurangan nilai kontrak utama bila penawaran diterima

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 00 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PERSYARATAN UMUM
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 6

- Penawaran Perubahan Pekerjaan harus mempunyai nomor urut

2. Untuk bahan pertimbangan Arsitek, Penawaran harus disertai :


- Data teknis dan contoh bahan/produk
- Gambar/brosur bahan/produk
- Hasil test bahan/produk
- Data lain yang diperlukan untuk membuktikan bahwa bahan/produk yang diajukan
setara/memenuhi standar yang disyaratkan

D. Penilaian (Review) Arsitek


1. Umum
Dasar pertimbangan Arsitek untuk bahan/produk pengganti.
a. Kesetaraan kualitas dan daya gunanya, berdasarkan data lengkap yang diserahkan
oleh Kontraktor
b. Penggantian bahan/produk seperti yang diusulkan tidak mengakibatkan perubahan
suatu detail atau konstruksi yang terkait
c. Dapat diterima dari segi rancangan (design) dan dampak estetisnya
d. Dari segi biaya, kualitas dan/atau waktu menguntungkan pihak Pemberi Tugas.

2. Pemberitahuan
Keputusan Arsitek atas penggantian bahan/produk diberikan secara tertulis dalam waktu
sesingkat-singkatnya.
Penggantian bahan/produk yang disetujui diproses sebagai Variation Orders (v.o).

E. Catatan
Penggantian bahan/produk tidak dilakukan setelah Pembukaan Penawaran pada proses lelang,
tanpa terkecuali.

1.09. AS BUILT DRAWING


A. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan
Selama masa pelaksanaan pembangunan, semua perubahan pekerjaan dan tanggal perubahan
harus direkam pada suatu gambar yang harus selalu tersedia di lapangan untuk
keperluan pemeriksaan/koordinasi.

B. Tahap Akhir/Penyelesaian Pekerjaan


Diakhir pekerjaan semua perubahan harus disalin/digambar ulang sebagai As Built Drawing. As
Built Drawing harus diperiksa dan ditanda tangani oleh Engineer dan Konsultan Perencana.
Biaya penggambaran dan penggandaan as Built Drawing adalah beban kontraktor.

C. Delivery
Dokumen “As Built Drawing” didistribusikan kepada Perencana, Konsultan Perencana dan
Pemilik Bangunan.

- SELESAI -

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 23 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGAJUAN PERUBAHAN
Nomor Proyek : QI 23008
Tanggal : Januari 2023 Halaman 1

BAB I - UMUM

1.01 DOKUMEN TERKAIT


Gambar dan ketentuan umum Kontrak, termasuk Ketentuan Umum dan Tambahan dan Bagian
Spesifikasi Divisi 01 lainnya, berlaku untuk Bagian ini.

1.02 RINGKASAN
Bagian termasuk persyaratan administrasi dan prosedural untuk perubahan

1.03 DEFINISI
A. Perubahan: Berarti setiap perubahan atas bahan, lokasi, sistem dan dimensi, yang akan
menyimpang dari gambar dan spesifikasi yang semula, diminta dan / atau disarankan oleh
Kontraktor dalam bentuk tertulis.
B. Penggantian: Berarti setiap penggantian bahan dan / atau peralatan, berbeda dari gambar dan
spesifikasi tetapi kualitasnya setara, yang tidak menyebabkan perubahan biaya. Definisi dalam
paragraf di bawah ini memperluas definisi dalam Dokumen AIA A701, "Instruksi kepada Peserta
Lelang," dan mengasumsikan situasi penawaran normal berlaku, dengan kontraktor menyatakan
jumlah perubahan yang diminta pada Formulir Penawaran. Ini juga mengasumsikan bahwa Pemilik
akan memutuskan untuk menerima atau menolak alternatif /perubahan sebelum menandatangani
Perjanjian Pemilik / Kontraktor dan bahwa Persyaratan Penawaran menetapkan persyaratan di
mana Pemilik akan menerima atau menolak alternatif

1.04 PROSEDUR
A. Koordinasi: Memodifikasi atau menyesuaikan pekerjaan yang berdekatan yang terkena dampak
sebagaimana diperlukan untuk sepenuhnya mengintegrasikan pekerjaan yang berubah ke dalam
Proyek.
1. Setiap saat tender sebelum kontrak, dan / atau selama Konstruksi sebelum pembelian atau
pemasangan materi tersebut / alternatif dan / atau penggantian harus diidentifikasi secara
tertulis oleh Kontraktor
2. Sertakan sebagai bagian dari setiap alternatif/perubahan, bermacam-macam alat, objek
aksesori, dan item serupa yang terkait atau diperlukan untuk instalasi lengkap baik
diindikasikan atau tidak sebagai bagian dari alternatif/perubahan
3. Alternatif harus diserahkan kepada Manajemen Konstruksi bersama dengan perbedaan biaya
(jumlah dan harga).
4. Pemilik (Manajemen Konstruksi) dan Arsitek / Insinyur (akan bertindak sebagai Pemilik) akan
meninjau, menerima dan / atau menolak hal yang sama. Hanya jika dapat diterima oleh
Pemilik, Manajemen Konstruksi dan / atau perubahan urutan oleh Arsitek / Insinyur. .
5. Pemberitahuan: Segera setelah pemberian Kontrak, beri tahu setiap pihak yang terlibat, secara
tertulis, tentang status setiap alternatif/perubahan. Tunjukkan jika alternatif telah diterima,
ditolak, atau ditangguhkan untuk dipertimbangkan kemudian. Sertakan deskripsi lengkap
tentang modifikasi yang dinegosiasikan ke alternatif.
6. Jalankan alternatif yang diterima dalam kondisi yang sama seperti pekerjaan Kontrak lainnya.
7. Jadwal: Jadwal perubahan disertakan di akhir Bagian ini. Spesifikasi Bagian yang dirujuk dalam
jadwal berisi persyaratan untuk bahan yang diperlukan untuk mencapai pekerjaan yang
dijelaskan dalam setiap alternatif.

1.05 PENGAJUAN PERUBAHAN OLEH PEMBERI TUGAS


A. Pemilik dapat meminta usulan Kontraktor untuk alternatif/perubahan tertentu.
B. Seluruh prosedur harus sama dengan yang di atas

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 23 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGAJUAN PERUBAHAN
Nomor Proyek : QI 23008
Tanggal : Januari 2023 Halaman 2

BAB II – PRODUK (Tidak Digunakan)

BAB III - PELAKSANAAN (Tidak Digunakan)

-SELESAI-

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 25 01
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PROSEDUR PENGGANTIAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAB I - UMUM

1.01 DOKUMEN TERKAIT


Gambar dan ketentuan umum Kontrak, termasuk Ketentuan Umum dan Tambahan dan Bagian
Spesifikasi Divisi 01 lainnya, berlaku untuk Bagian ini.

1.02 RINGKASAN
A. Bagian mencakup persyaratan administrasi dan prosedural untuk penggantian.
B. Bagian Terkait:
1. Divisi 01 Bagian 01 23 00 "Pengajuan Perubahan" untuk produk yang dipilih atas perubahan
2. Divisi 01 Bagian 01 60 00 "Persyaratan Produk" untuk persyaratan mengajukan pengajuan
produk yang sebanding/setara untuk produk oleh produsen terdaftar

1.03 DEFINISI
A. Substitusi/Penggantian: Perubahan produk, bahan, peralatan, dan metode konstruksi dari
yang disyaratkan oleh Dokumen Kontrak dan diusulkan oleh Kontraktor.
1. Substitusi untuk Penyebab: Perubahan yang diajukan oleh Kontraktor yang diperlukan
karena perubahan kondisi Proyek, seperti tidak tersedianya produk di pasar, perubahan
peraturan, atau tidak tersedianya persyaratan garansi yang disyaratkan.
2. Pergantian untuk Kenyamanan: Perubahan yang diajukan oleh Kontraktor atau Pemilik yang
tidak diperlukan untuk memenuhi persyaratan Proyek lainnya tetapi dapat menawarkan
keuntungan kepada Kontraktor atau Pemilik.

1.04 BERKAS PENGAJUAN


A. Permintaan Substitusi: Kirim tiga salinan dari setiap permintaan untuk dipertimbangkan.
Identifikasi produk atau fabrikasi atau metode pemasangan yang akan diganti. Sertakan Nomor
Bagian Spesifikasi dan judul serta Nomor gambar dan judul.
1. Formulir Permintaan Substitusi: Gunakan faksimili formulir yang disediakan dalam Manual
Proyek.
2. Dokumentasi: Menunjukkan kepatuhan dengan persyaratan untuk penggantian dan hal- hal
berikut, sebagaimana berlaku:
a. Pernyataan yang menunjukkan mengapa produk atau fabrikasi atau pemasangan
tertentu tidak dapat disediakan, jika berlaku.
b. Informasi koordinasi, termasuk daftar perubahan atau modifikasi yang diperlukan untuk
bagian lain dari Pekerjaan dan konstruksi yang dilakukan oleh Pemilik dan kontraktor
terpisah, yang akan diperlukan untuk mengakomodasi penggantian yang diusulkan.
Perbandingan terperinci dari kualitas signifikan dari substitusi yang diusulkan dari
Pekerjaan yang ditentukan. Sertakan salinan penjelasan dari bagian spesifikasi yang
berlaku. Kualitas yang signifikan dapat mencakup atribut seperti kinerja, berat, ukuran,
daya tahan, efek visual, karakteristik desain berkelanjutan, jaminan, dan fitur dan
persyaratan spesifik yang diindikasikan. Tunjukkan penyimpangan, jika ada, dari Karya
yang ditentukan.
Data Produk, termasuk gambar dan deskripsi produk serta prosedur pembuatan dan
pemasangan.
e. Sampel, jika ada atau diminta.
f. Sertifikat dan data kualifikasi, jika berlaku atau diminta.
g. Daftar instalasi serupa untuk proyek yang diselesaikan dengan nama proyek dan
alamat dan nama dan alamat arsitek dan pemilik.
h. Laporan pengujian material dari lembaga pengujian yang memenuhi syarat dan
menafsirkan hasil pengujian untuk kepatuhan dengan persyaratan yang ditunjukkan.
i. Laporan penelitian membuktikan kepatuhan dengan perturan bangunan yang berlaku
untuk Proyek
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 25 01
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PROSEDUR PENGGANTIAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

j. Perbandingan terperinci dari jadwal konstruksi Kontraktor menggunakan substitusi yang


diusulkan dengan produk yang ditentukan untuk Pekerjaan, termasuk efeknya terhadap
keseluruhan Waktu Kontrak. Jika produk atau metode konstruksi tertentu tidak dapat
disediakan dalam Waktu Kontrak, sertakan surat dari pabrikan, pada kop surat pabrikan,
tanggal penerimaan pesanan pembelian, kurangnya ketersediaan,atau keterlambatan
pengiriman.
k. Informasi biaya, termasuk proposal perubahan, jika ada, dalam Jumlah Kontrak.
l. Sertifikasi kontraktor yang mengajukan substitusi memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Kontrak kecuali sebagaimana ditunjukkan dalam permintaan substitusi,
kompatibel dengan materi terkait, dan sesuai untuk aplikasi yang ditunjukkan.
m. Pelepasan hak kontraktor atas pembayaran tambahan atau waktu yang selanjutnya
mungkin diperlukan karena kegagalan substitusi yang diusulkan untuk menghasilkan
hasil yang ditunjukkan.
3. Tindakan Arsitek: Jika perlu, Arsitek akan meminta informasi atau dokumentasi tambahan
untuk evaluasi dalam waktu tujuh hari sejak diterimanya permintaan substitusi. Arsitek akan
memberi tahu Kontraktor melalui Manajer Konstruksi tentang penerimaan atau penolakan
substitusi yang diusulkan dalam waktu 15 hari sejak diterimanya permintaan, atau tujuh hari
setelah menerima informasi atau dokumentasi tambahan, mana yang lebih baru.
a. Bentuk Penerimaan: Perubahan Perintaan Pengadaan , Petunjuk Perubahan Konstruksi,
atau Instruksi Tambahan Arsitek untuk perubahan kecil dalam Pekerjaan.
b. Gunakan produk yang ditentukan jika Arsitek tidak mengeluarkan keputusan tentang
penggunaan substitusi yang diusulkan dalam waktu yang dialokasikan.

1.05 JAMINAN KUALITAS


Kompatibilitas Substitusi: Selidiki dan dokumentasikan kompatibilitas substitusi yang diusulkan dengan
produk dan bahan terkait. Libatkan agen pengujian yang berkualifikasi untuk melakukan tes
kompatibilitas yang direkomendasikan oleh produsen.

1.06 PROSEDUR
A. Koordinasi: Ubah atau sesuaikan pekerjaan yang terkena dampak sesuai keperluan untuk
mengintegrasikan pekerjaan penggantian yang disetujui.
1. Setiap alternatif dan / atau penggantian harus diidentifikasi secara tertulis oleh Kontraktor
pada saat tender sebelum kontrak, dan / atau selama Konstruksi sebelum pembelian
atau pemasangan materi tersebut.
2. Sertakan sebagai bagian dari setiap perangkat alternatif, bermacam-macam, objek
aksesori, dan item serupa yang terkait atau diperlukan untuk instalasi lengkap baik
diindikasikan atau tidak sebagai bagian dari alternatif.
3. Alternatif harus diserahkan kepada Manajemen Konstruksi bersama dengan perbedaan
biaya (jumlah dan harga).
4. Manajemen Konstruksi dan Arsitek / Insinyur (akan bertindak sebagai Pemilik) akan
meninjau, menerima dan / atau menolak hal yang sama. Hanya yang dapat diterima oleh
Pemilik, Manajemen Konstruksi dan / atau perubahan permintaan pengadaan oleh Arsitek
/ Insinyur.
5. Pemberitahuan: Segera setelah pemberian Kontrak, beri tahu setiap pihak yang terlibat,
secara tertulis, tentang status setiap alternatif. Tunjukkan jika alternatif telah diterima,
ditolak, atau ditangguhkan untuk dipertimbangkan kemudian. Sertakan deskripsi lengkap
tentang modifikasi yang dinegosiasikan ke alternatif.
6. Jalankan alternatif yang diterima dalam kondisi yang sama seperti pekerjaan Kontrak
lainnya.

7. Jadwal: Jadwal pengganti disertakan di akhir Bagian ini. Spesifikasi Bagian yang dirujuk
dalam jadwal berisi persyaratan untuk bahan yang diperlukan untuk mencapai pekerjaan
yang dijelaskan dalam setiap alternatif.
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 25 01
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PROSEDUR PENGGANTIAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

B. Alternatif Diminta oleh pemilik


1. Pemilik dapat meminta proposal Kontraktor untuk alternatif tertentu.
2. Seluruh prosedur harus memenuhi persyaratan di bagian ini
C. Permintaan substitusi merupakan representasi bahwa Kontraktor:
1. Telah menyelidiki produk yang diusulkan dan menetapkan bahwa itu sama atau unggul
dalam semua hal dengan produk tertentu.
2. Akan memberikan garansi yang sama untuk substitusi seperti untuk produk yang
ditentukan.
3. Akan mengkoordinasikan instalasi dan membuat perubahan pada Pekerjaan lain yang
mungkin diperlukan.
4. Bebaskan klaim untuk biaya tambahan atau perpanjangan waktu yang kemudian
menjadi jelas.
5. Menjamin bahwa produk yang diusulkan tidak akan mempengaruhi atau menunda Jadwal
Kemajuan Pekerjaan.
D. Pergantian tidak akan dipertimbangkan ketika:
1. Diindikasikan atau tersirat pada gambar pelaksanaan/shop drwaing atau pengiriman
data produk tanpa permintaan formal yang diajukan sesuai dengan Bagian ini.
2. Penerimaan akan memerlukan revisi substansial dari Dokumen Kontrak atau item-item
lain dari pekerjaan
3. Pengajuan permohonan penggantian belum ditinjau dan disetujui oleh Kontraktor.
4. Pengajuan permintaan substitusi tidak termasuk perbandingan perincian dari substitusi
yang diusulkan dengan produk yang ditentukan.

BAB II – PRODUK

2.01 SUBSTITUSI
A. Substitusi Sebagai Akibat satu Kondisi : Kirim permintaan untuk substitusi segera setelah
ditemukan perlunya perubahan, tetapi tidak lebih dari 15 hari sebelum waktu yang diperlukan
untuk persiapan dan peninjauan submittal/materi pengajuan terkait.
1. Ketentuan: Arsitek akan mempertimbangkan permintaan Kontraktor untuk substitusi ketika
kondisi berikut dipenuhi. Jika kondisi berikut tidak terpenuhi, Arsitek akan mengembalikan
permintaan tanpa tindakan, kecuali untuk mencatat ketidakpatuhan dengan persyaratan
ini:
a. Substitusi yang diminta konsisten dengan Dokumen Kontrak dan akan menghasilkan
apa yang ditunjukkan.
b. Permintaan penggantian sepenuhnya didokumentasikan dan diserahkan dengan
benar.
c. Penggantian yang diminta tidak akan memengaruhi jadwal konstruksi Kontraktor.
d. Substitusi yang diminta telah menerima persetujuan yang diperlukan dari pihak
berwenang yang memiliki yurisdiksi.
e. Substitusi yang diminta kompatibel dengan bagian lain dari Karya.
f. Substitusi yang diminta telah dikoordinasikan dengan bagian lain dari pekerjaan.
g. Substitusi yang diminta memberikan garansi yang ditentukan.
h. Jika penggantian yang diminta melibatkan lebih dari satu kontraktor, penggantian
yang diminta telah dikoordinasikan dengan bagian lain dari Pekerjaan, seragam dan
konsisten, kompatibel dengan produk lain, dan dapat diterima oleh semua kontraktor
yang terlibat.
B. Substitusi untuk Kemudahan: Tidak diizinkan, kecuali dinyatakan sebaliknya.
C. Substitusi untuk Kemudahan: Arsitek akan mempertimbangkan permintaan substitusi jika
diterima
dalam waktu 60 hari setelah Pemberitahuan Penghargaan. Permintaan yang diterima setelah
waktu itu dapat dipertimbangkan atau ditolak atas kebijaksanaan Arsitek

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 25 01
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PROSEDUR PENGGANTIAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

1. Kondisi: Arsitek akan mempertimbangkan permintaan Kontraktor untuk substitusi ketika


kondisi berikut dipenuhi. Jika kondisi berikut tidak terpenuhi, Arsitek akan mengembalikan
permintaan tanpa tindakan, kecuali untuk mencatat ketidakpatuhan dengan persyaratan ini:
a. Substitusi yang diminta menawarkan kepada Pemilik keuntungan substansial dalam
biaya, waktu, konservasi energi, atau pertimbangan lain, setelah dikurangi tanggung
jawab tambahan yang harus dipikul oleh Pemilik. Tanggung jawab tambahan pemilik
dapat mencakup kompensasi kepada Arsitek untuk layanan desain ulang dan evaluasi,
peningkatan biaya konstruksi lainnya oleh Pemilik, dan pertimbangan serupa.
b. Substitusi yang diminta tidak memerlukan revisi ekstensif terhadap Dokumen Kontrak.
c. Substitusi yang diminta konsisten dengan Dokumen Kontrak dan akan menghasilkan
hasil yang ditunjukkan .
d. Permintaan penggantian sepenuhnya didokumentasikan dan diserahkan dengan
benar.
e. Penggantian yang diminta tidak akan memengaruhi jadwal konstruksi Kontraktor.
f. Substitusi yang diminta telah menerima persetujuan yang diperlukan dari pihak
berwenang yang memiliki yurisdiksi.
g. Substitusi yang diminta kompatibel dengan bagian lain dari Pekerjaan
h. Substitusi yang diminta telah dikoordinasikan dengan bagian lain dari Pekerjaan
i. Substitusi yang diminta memberikan garansi yang ditentukan.
j. Jika penggantian yang diminta melibatkan lebih dari satu kontraktor, penggantian yang
diminta telah dikoordinasikan dengan bagian lain dari Pekerjaan, seragam dan
konsisten, kompatibel dengan produk lain, dan dapat diterima oleh semua
kontraktor yang terlibat.

-SELESAI-

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 60 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PERSYARATAN PRODUK
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAB I - UMUM

1.01 DOKUMEN TERKAIT


A. Gambar dan ketentuan umum Kontrak, termasuk Ketentuan Umum dan Tambahan dan Bagian
Spesifikasi Divisi 01 lainnya, berlaku untuk Bagian ini.

1.02 RINGKASAN
A. Bagian mencakup persyaratan administratif dan prosedural untuk pemilihan produk yang
digunakan dalam Proyek; pengiriman, penyimpanan, dan penanganan produk; garansi standar
pabrikan untuk produk; jaminan khusus; dan produk yang sebanding.
B. Bagian Terkait:
1. Divisi 01 Bagian 01 23 00 "Pengajuan Perubahan" untuk produk yang dipilih atas dasar
perubahan.
2. Divisi 01 Bagian 01 25 01 "Prosedur Penggantian" untuk permintaan penggantian.

1.03 DEFINISI
A. Produk: Barang yang diperoleh untuk dimasukkan ke dalam Pekerjaan, apakah dibeli untuk
Proyek atau diambil dari stok yang dibeli sebelumnya. Istilah "produk" mencakup istilah"bahan"
"peralatan," sistem," dan maksud yang serupa.
1. Produk Bernama/ Bermerek: Barang-barang yang diidentifikasi oleh nama produk pabrikan,
termasuk merek atau nomor model atau sebutan lain yang diperlihatkan atau dicantumkan
dalam literatur produk yang diterbitkan pabrikan, yang terkini pada tanggal Dokumen
Kontrak.
2. Produk Baru: Barang-barang yang sebelumnya belum dimasukkan ke dalam proyek atau
fasilitas lain. Produk yang diselamatkan atau didaur ulang dari proyek lain tidak dianggap
sebagai produk baru.
3. Produk Sebanding: Produk yang diperagakan dan disetujui melalui proses Pengajuan untuk
memiliki kualitas yang dimaksudkan berkenaan dengan jenis, fungsi, dimensi, kinerja
dalam penggunaan, sifat fisik, penampilan, dan karakteristik lain yang sama atau melebihi
yang dari produk yang ditentukan.

1.04 PENGAJUAN PELAKSANAAN


A. Permintaan Produk Sebanding: Kirim permintaan untuk pertimbangan setiap produk yang
sebanding. Identifikasi produk atau fabrikasi atau metode pemasangan yang akan diganti.
Sertakan nomor bagian spesifikasi /sub bab dan judul serta nomor gambar dan judul.
1. Sertakan data untuk menunjukkan kepatuhan dengan persyaratan yang ditentukan dalam
Artikel "Produk Yang Sebanding/setara".
2. Tindakan Arsitek: Jika perlu, Arsitek akan meminta informasi atau dokumentasi tambahan
untuk evaluasi dalam waktu satu minggu setelah menerima permintaan produk yang
sebanding. Arsitek akan memberi tahu Kontraktor melalui Manajer Konstruksi tentang
persetujuan atau penolakan permintaan produk yang sebanding yang dapat diajukan
dalam waktu 15 hari sejak diterimanya permintaan, atau tujuh hari setelah menerima
informasi atau dokumentasi tambahan, mana yang lebih baru.
a. Bentuk Persetujuan: Sebagaimana ditentukan dalam Bagian 01 Bagian "Prosedur
Pengiriman."
b. Gunakan produk yang ditentukan jika Arsitek tidak mengeluarkan keputusan tentang
penggunaan permintaan produk yang sebanding dalam waktu yang dialokasikan.
B. Dasar Spesifikasi Desain Pengajuan: Mematuhi persyaratan dalam Divisi 01 Bagian"
Pengajuan." Tunjukkan kepatuhan dengan persyaratan.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 60 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PERSYARATAN PRODUK
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

1.05 JAMINAN KUALITAS


A. Kompatibilitas Pilihan: Jika Kontraktor diberikan opsi/pilihan untuk memilih antara dua atau lebih
produk untuk digunakan pada Proyek, pilih produk yang kompatibel dengan produk yang
sebelumnya dipilih, bahkan jika produk yang dipilih sebelumnya juga termasuk dalam
pilihan/opsi
1. Setiap kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan produk dan metode konstruksi yang
kompatibel dengan produk dan metode konstruksi kontraktor lain.
2. Jika timbul perselisihan antara kontraktor atas produk yang dipilih secara bersamaan Tetapi
tidak kompatibel, Arsitek akan menentukan produk mana yang akan digunakan.

1.06 PENGIRIMAN PRODUK, PENYIMPANAN , DAN PENANGANAN


A. Mengirimkan, menyimpan, dan menangani produk menggunakan cara dan metode yang akan
mencegah kerusakan, penurunan kualitas, dan kehilangan, termasuk pencurian dan perusakan.
Mematuhi instruksi tertulis pabrikan.
B. Pengiriman dan Penanganan:
1. Jadwalkan pengiriman untuk meminimalkan penyimpanan jangka panjang di lokasi Proyek
dan untuk mencegah kepadatan yang berlebihan pada lokasi konstruksi.
2. Mengkoordinasikan pengiriman dengan waktu pemasangan untuk memastikan waktu
penyimpanan minimum untuk barang-barang yang mudah terbakar, berbahaya, mudah
rusak, atau peka terhadap kerusakan, pencurian, dan kerugian lainnya.
3. Mengirim produk ke lokasi Proyek dalam kondisi tidak rusak dalam wadah bersegel asli
pabrikan atau sistem pengemasan lainnya, lengkap dengan label dan instruksi untuk
menangani, menyimpan, membongkar, melindungi, dan memasang.
4. Memeriksa produk pada pengiriman untuk menentukan kepatuhan dengan Dokumen
Kontrak dan untuk menentukan bahwa produk tidak rusak dan dilindungi dengan benar.
C. Penyimpanan:
1. Simpan produk untuk memungkinkan inspeksi dan pengukuran kuantitas atau
penghitungan unit.
2. Simpan bahan dengan cara yang tidak akan membahayakan struktur Proyek.
3. Simpan produk yang dapat rusak oleh unsur-unsul lain secara tertutup di atas tanah,
dengan ventilasi yang memadai untuk mencegah kondensasi.
4. Simpan plastik busa dari paparan sinar matahari, kecuali sejauh yang diperlukan untuk
periode pemasangan dan penyembunyian.
5. Mematuhi instruksi tertulis dari produsen produk untuk persyaratan suhu, kelembaban,
ventilasi, dan perlindungan cuaca untuk penyimpanan.
6. Lindungi produk yang disimpan dari kerusakan dan cairan dari pembekuan.
7. Menyediakan lokasi dan penutup yang aman pada lokasi Proyek untuk penyimpanan
bahan dan peralatan oleh kekuasaan konstruksi Pemilik. Koordinasikan lokasi dengan
Pemilik.

1.07 JAMINAN PRODUK


A. Jaminan yang ditentukan dalam Bagian lain harus merupakan tambahan, dan berjalan
bersamaan dengan jaminan lain yang diperlukan oleh Dokumen Kontrak. Penafian dan
pembatasan pabrikan pada jaminan produk tidak membebaskan Kontraktor dari kewajiban
berdasarkan persyaratan Dokumen Kontrak.
1. Garansi Produsen: Garansi tertulis yang diberikan oleh masing-masing produsen untuk
produk tertentu dan secara khusus disetujui oleh produsen untuk Pemilik.
2. Jaminan Khusus: Jaminan tertulis yang diperlukan oleh Dokumen Kontrak untuk memberikan
hak khusus bagi Pemilik.
B. Jaminan Khusus: Menyiapkan dokumen tertulis yang berisi ketentuan dan identifikasi yang
sesuai,
siap dieksekusi.
1. Formulir Standar Pabrikan: Dimodifikasi untuk memasukkan informasi spesifik Proyek dan
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 60 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PERSYARATAN PRODUK
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

dilaksanakan dengan benar.


2. Formulir Tertentu: Ketika formulir yang ditentukan disertakan dengan Spesifikasi, siapkan
dokumen tertulis menggunakan formulir yang ditunjukkan dengan benar.
C. Waktu Pengajuan: Mematuhi persyaratan di Divisi 01 Bagian "Prosedur Penyelesaian."

BAB II - PRODUK

2.01 PROSEDUR PEMILIHAN PRODUK


A. Persyaratan Produk Umum: Menyediakan produk yang mematuhi Dokumen Kontrak, tidak rusak
dan, kecuali dinyatakan lain, baru pada saat pemasangan.
1. Menyediakan produk lengkap dengan aksesori, trim, pelengkap, pengencang, dan barang-
barang lainnya yang diperlukan untuk instalasi lengkap dan penggunaan dan efek yang
ditunjukkan.
2. Produk Standar: Jika tersedia, dan kecuali produk khusus atau opsi tidak standar
ditentukan, berikan produk standar jenis yang telah diproduksi dan digunakan dengan
sukses dalam situasi serupa di proyek lain.
3. Pemilik berhak membatasi seleksi untuk produk dengan jaminan yang tidak bertentangan
dengan persyaratan Dokumen Kontrak.
4. Di mana produk disertai dengan istilah "sebagaimana dipilih," Arsitek akan membuat
pilihan.
5. Persyaratan standar deskriptif, kinerja, dan referensi dalam Spesifikasi menetapkan
Karakteristik produk yang menonjol.
6. Atau Setara: Untuk produk yang ditentukan dengan nama dan disertai dengan istilah "atau
setara," atau "atau disetujui setara," atau "atau disetujui," mematuhi persyaratan dalam
Artikel "Produk Sebanding" untuk mendapatkan persetujuan untuk penggunaan produk yang
tidak disebutkan namanya.
B. Prosedur Pemilihan Produk
1. Simpan satu atau kedua dari dua sub-paragraf pertama di bawah ini di mana satu produk
atau pabrikan disebutkan di masing-masing bagian dalam Divisi 02 hingga 49.
2. Produk: Di mana Spesifikasi menyebut satu pabrikan dan produk, berikan nama produk
yang memenuhi persyaratan. Produk atau pengganti yang sebanding dengan kenyamanan
Kontraktor tidak akan dipertimbangkan.
3. Pabrikan / Sumber: Di mana Spesifikasi menyebut pabrikan atau sumber tunggal, berikan
produk oleh pabrikan atau sumber yang memenuhi persyaratan. Produk atau pengganti
yang sebanding dengan kenyamanan Kontraktor tidak akan dipertimbangkan.
a. Daftar Terbatas: Di mana Spesifikasi mencakup daftar nama produsen dan produk,
sediakan salah satu produk yang tercantum yang memenuhi persyaratan. Produkatau
pengganti yang sebanding dengan kenyamanan Kontraktor akan atau tidak akan
dipertimbangkan, kecuali dinyatakan sebaliknya.
b. Daftar Tidak Terbatas: Di mana Spesifikasi termasuk daftar nama produsen dan
produk
yang tersedia, sediakan salah satu produk yang terdaftar, atau produk yang tidak
disebutkan namanya, yang memenuhi persyaratan. Memenuhi persyaratan dalam
artikel "Produk yang Sebanding" untuk pertimbangan produk yang tidak disebutkan
namanya.
4. Pabrikan:
a. Daftar Terbatas: Di mana Spesifikasi mencakup daftar nama produsen, sediakan
produk oleh salah satu produsen yang terdaftar yang memenuhi persyaratan. Produk
atau pengganti yang sebanding dengan kenyamanan Kontraktor akan atau tidak akan
dipertimbangkan, kecuali dinyatakan sebaliknya.
b. Daftar Tidak Terbatas: Di mana Spesifikasi termasuk daftar pabrikan yang tersedia,
berikan produk oleh salah satu pabrikan yang terdaftar, atau produk oleh pabrikan yang
tidak disebutkan namanya, yang memenuhi persyaratan. Mematuhi persyaratan dalam
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 60 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PERSYARATAN PRODUK
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

artikel "Produk Yang Sebanding" untuk pertimbangan produk produsen yang tidak
disebutkan namanya.
5. Dasar Desain Produk: Di mana Spesifikasi menamai suatu produk, atau merujuk pada produk
yang dimkasud pada Gambar, dan mencantumkan daftar produsen, menyediakan produk
yang ditentukan atau ditunjukkan atau produk yang sebanding oleh salah satu produsen
bernama lainnya. Gambar dan Spesifikasi menunjukkan ukuran, profil, dimensi, dan
karakteristik lain yang didasarkan pada nama produk. Mematuhi persyaratan dalam Artikel
"Produk Yang Sebanding" untuk pertimbangan produk yang tidak disebutkan namanya oleh
salah satu produsen bernama lainnya.
C. Spesifikasi Pencocokan Visual: Di mana Spesifikasi memerlukan "mencocokkan sampel Arsitek",
menyediakan produk yang memenuhi persyaratan dan mencocokkan sampel Arsitek. Keputusan
arsitek akan bersifat final pada apakah suatu produk yang diusulkan cocok atau tidak.
1. Jika tidak ada produk yang tersedia dalam kategori yang ditentukan cocok dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan lainnya, patuhi persyaratan di Divisi 01 Bagian "Prosedur
Substitusi" untuk proposal produk.
D. Spesifikasi Pemilihan Visual: Di mana Spesifikasi menyertakan kalimata "seperti yang dipilih oleh
Arsitek dari rangkaian lengkap pabrikan" atau kalimat serupa, pilih produk yang memenuhi
persyaratan. Arsitek akan memilih warna, kilau, pola, kerapatan, atau tekstur dari lini produk
pabrikan yang mencakup item standar dan premium.

2.02 PRODUK-PRODUK YANG DAPAT DIPERBANDINGKAN


A. Ketentuan untuk Pertimbangan: Arsitek akan mempertimbangkan permintaan Kontraktor untuk
produk yang sebanding ketika kondisi berikut dipenuhi. Jika kondisi berikut tidak terpenuhi,
Arsitek dapat mengembalikan permintaan tanpa tindakan, kecuali untuk mencatat ketidakpatuhan
dengan persyaratan ini:
1. Bukti bahwa produk yang diusulkan tidak memerlukan revisi pada Dokumen Kontrak,
bahwa itu konsisten dengan Dokumen Kontrak dan akan menghasilkan hasil yang
ditunjukkan, dan bahwa itu kompatibel dengan bagian lain dari Pekerjaan.
2. Perbandingan terperinci kualitas signifikan dari produk yang diusulkan dengan yang
disebutkan dalam Spesifikasi. Kualitas yang signifikan termasuk atribut seperti kinerja,
berat,
ukuran, daya tahan, efek visual, dan fitur dan persyaratan spesifik yang ditunjukkan.
3. Bukti bahwa produk yang diusulkan memberikan garansi yang ditentukan.
4. Daftar instalasi serupa untuk proyek yang selesai dengan nama proyek dan alamat dan
nama dan alamat arsitek dan pemilik, jika diminta.
5. Sampel, jika diminta.

2.03 PILIHAN-PILIHAN PRODUK


A. Untuk produk yang ditentukan sesuai dengan persyaratan spesifikasi standar yang
diterbitkan dari asosiasi perdagangan, spesifikasi pemerintah SNI, ASTM, atau lembaga lainnya
yang rutin, atau dengan persyaratan Kode Bangunan Lokal (lebih tinggi), pilih produk apa saja
oleh pabrikan mana saja yang dapat ditampilkan untuk mematuhi semua standar standar yang
dirujuk. Bukti kepatuhan akan diminta pada saat data produk atau pengiriman/pengajuan Shop
Drawing
B. Untuk produk yang ditentukan dengan menyebutkan beberapa produk atau pabrikan, pilih produk
dan pabrikan yang bernama yang sesuai dengan Spesifikasi.
C. Ketika produk yang ditentukan oleh hanya satu model pabrikan atau kriteria kinerja dengan
mengacu pada pabrikan lain yang dapat diterima, produk lain harus memenuhi kriteria kinerja
minimum yang ditentukan atau memenuhi kualitas model yang ditentukan.
D. Untuk produk yang ditentukan dengan menyebutkan satu produk atau menunjukkan opsi untuk
memilih produk yang setara dengan menyatakan "setara dengan", "atau produsen lain yang
disetujui", atau bahasa lain yang serupa, kirimkan permintaan sebagaimana diperlukan untuk

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 01 60 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PERSYARATAN PRODUK
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 5

"permintaan Substitusi" untuk produk apa pun dari produsen apa pun yang tidak disebutkan
namanya secara spesifik.
E. Untuk produk yang ditentukan dengan penamaan hanya satu produk diikuti dengan menyatakan
"Tidak Ada Substitusi" atau bahasa serupa lainnya tidak ada pilihan.
F. Istilah "Produk yang Dapat Diterima" sebagaimana digunakan dalam spesifikasi ini adalah untuk
membantu pengguna dalam menemukan dan membeli produk yang diperlukan dan tidak
dimaksudkan untuk menunjukkan "sumber tunggal" untuk produk yang ditentukan "Produk yang
Dapat Diterima" sebagaimana digunakan dalam spesifikasi ini menunjukkan suatu tipikal produk
oleh salah satu produsen yang dapat diterima terdaftar. Produk-produk yang setara dengan
daftar pabrikan lain dapat digunakan tanpa mengikuti prosedur yang didefinisikan dalam
“Permintaan Substitusi”.

BAB III – PELAKSANAAN (Tidak Digunakan)

-SELESAI-

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi LANTAI SCREED
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 03 32 50
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAGIAN 1 - UMUM

1.01 LINGKUP PEKERJAAN


A. Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, tenaga, peralatan dan perlengkapan serta
pemasangannya untuk menghasilkan pekerjaan yang berkualitas.
B. Lantai screed digunakan pada permukaan lantai beton (sebagai finishing lantai), sebagai screed
cover / leveling waterproofing atau seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan sesuai
dengan petunjuk Direksi Lapangan.

1.02 REFERENSI
A. Seluruh pekerjaan ini hendaknya agar sesuai dengan salah satu persyaratan referensi dalam:
1. NI-8, SII-0013-81, atau ASTM C 150-78ª
2. PUBI 1982 pasal 11 dan SII-0404-80
3. Referensi seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam NI-2, NI-8 dan PUBI
1982.

1.03 BAGIAN LAIN YANG TERKAIT


A. Pekerjaan ”Batu-batuan”
B. Pekerjaan ”Waterproofing”
C. Pekerjaan ”Ubin Keramik/Homogenious Tile”

BAGIAN 2 - BAHAN - BAHAN


2.01 BAHAN
A. Semen Instant
Harus dari kualitas terbaik dan memenuhi persyaratan dalam NI-8, SII-81 & ASTM.
B. Reinforcing Mesh:
Mesh kawat baja dengan diameter 3mm dengan lobang mesh 50 x 50mm, hanya digunakan pada
pasangan screed dengan ketebalan 50mm atau lebih.
C. Air:
Air harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982.
D. Alternative perata lantai (screed) dengan mortar instant), sebagai contoh MU-442, untuk pekerjaan
perataan lantai sedangkan MU-443 setara dengan K.175 untuk pekerjaan screed dengan finishing
karpet, lantai keramik, lantai homogeneius dan mozaik.
E. Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan yang akan digunakan kepada Direksi Lapangan /
Manajemen Konstruksi dan Perencana untuk mendapatkan persetujuan.

BAGIAN 3 - PELAKSANAAN
3.01 PERSIAPAN
A. Bersihkan permukaan bidang kerja yang akan diberi screed; kasarkan permukaan lantai beton
struktur yang akan diberi screed, serta bersihkan dengan air pada bagian permukaaannya,
kuaskan air semen maksimum selama 20 menit, pasangkan screeed sebelum air semen menjadi
kering; tidak diperkenankan memulai pekerjaan screed jika kondisi bidang kerja belum
dipersiapkan dengan benar
B. Lantai screed diaplikasikan sebagai pelindung pada bagian atas lantai plat beton yang telah
dibersihkan dari segala kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain.
C. Tebal adukan screed minimal 20mm sampai dengan 40mm .Permukaan lantai screed harus betul-
betul rata dengan kemiringan sesuai ketentuan dan tidak cacat, yaitu :
1. 30mm untuk finishing dengan granit / marmer
2. 40mm untuk finishing dengan carpet
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi LANTAI SCREED
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 03 32 50
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

3. 20mm untuk finishing dengan homogeneous tile / keramik, kecuali area basah bergantung
pada kemiringan dengan ketentuan minimum 20mm.
4. 30mm untuk bare finish (finishing dengan bahan yang akan ditentukan kemudian)
5. Atau kecuali disebutkan lain dan ditentukan dalam risalah rapat ataupun Aanwizjing dengan
Kontraktor Finishing
E. Sebelum lantai screed dilakukan, alas lantai screed harus dibersihkan dengan air bersih, setelah
bersih alas lapisan dilapis cairan semen (air semen) maksimum 20 menit, selanjutnya lapisan
screed dapat dilaksanakan.
F. Screed harus dibasahi selama 7 hari.
G. Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dipasang minimum setelah 7 (tujuh) hari
atau setelah mendapat persetujuan Direksi Lapangan, Manajemen Konstruksi dan Perencana.

3.02 LEVEL DAN ELEVASI


A. Buatkan titik-titik pedoman elevasi untuk mendapatkan level yang dikehendaki; perhatikan level
finishing yang telah direncanakan dan keperluan pemasangan bahan finishing
B. Pasangkan screed dengan kemiringan mengarah pada drainase (floor / roof drain) yang telah
ditentukan lokasinya. Hindari adanya cekungan / lembah yang dapat membuat genangan air, buat
kemiringan minimal 1%, kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana.

3.03 DUST PROOFING


Kerjakan seperti yang telah disyaratkan oleh pabrik pembuat. Pasang dust proofing pada lokasi yang
telah diterangkan dalam gambar rencana / finishing schedule.
Dust Proofing - lihat pekerjaan "Pengecatan"

3.04 DEVIDER STRIPS


Pasangkan devider strip dari bahan aluminium / stainless steel / kuningan atau bahan yang lainnya
dengan ukuran dan tebal sesuai dalam gambar rencana / schedule. Pasangkan pada pertemuan /
akhiran screed rata dengan dengan permukaan finishing material yang berbeda dengan yang ada
disekitarnya.

3.05 PERLINDUNGAN DAN PERBAIKAN


Lindungi permukaan screed yang akan menerima bahan finishing selanjutnya. Perbaiki pasangan
screed jika terjadi kerusakan. Perbaikan screed tidak diperuntukkan untuk perbaikan kemiringan /
slope.

SELESAI

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi DINDING BATA BETON RINGAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 21 15
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAGIAN 1 - UMUM

1.01 LINGKUP PEKERJAAN


A. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan
untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan dinding bata beton ringan seperti yang ditunjukkan
dalam gambar rencana.
B. Pekerjaan ini dilaksanakan pada tempat-tempat seperti yang ditunjukkan dalam gambar-gambar
dan petunjuk Direksi Lapangan.
C. Pekerjaan pada bagian ini, seperti yang telah dispesifikasikan, dan harus sesuai dengan
persyaratan yang tercantum pada Dokumen Kontrak.

1.02 REFERENSI DAN STANDARD


A. Persyaratan-persyaratan standard mengenai pekerjaan ini tertera pada:
1. PUBI-1982 : Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
2. PBI : Peraturan Beton Bertulang Indonesia
3. SII 2133-87 atau SNI 03/2156-1991
4. PPTGIUG : Earth Quake
5. PTBG : - Kep Men PURI No.441/KPTS/1998 - Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung
- Kep Men PURI No.10/KPTS/200 - Ketentuan
Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran
pada Bangunan Gedung
6. SNI 03-1741-1989
7. BS 476 : British Standar - Tingkat Ketahanan Api (KTA)
8. ASA 1530.4 : Australian Standards
9. SIS : Standard Industri Singapura
10. ASTM C177 & SNI 03-0349-1989 : Thermal Conductivity
11. BS 6073-1981
12. ISO 140; ISO 717 and ASTM E90-97 : Sound Transmission Loss
13. DIN 1053 dan 18555
14. DIN 678 dan DIN 679.

1.03 BAGIAN YANG TERKAIT


A. Mutu beton balok / kolom praktis: Lihat Spesifikasi Pekerjaan “Standard Kualitas Pekerjaan”
B. Plesteran dan Acian: Lihat Spesifikasi Pekerjaan “Plesteran dan Acian (Semen Instan)”

1.04 PENANGANAN BAHAN


Perhatikan schedule pemasangan, sediakan bahan secukupnya agar tidak terjadi keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan atau terhentinya pekerjaan. Simpan bahan-bahan ditempat yang tidak
bersinggungan dengan tanah langsung dan pengaruh alam seperti hujan dan panas.

BAGIAN 2 – BAHAN DAN PRODUK

2.01 BATA BETON RINGAN


A. Bata beton ringan harus baru tidak boleh “bekas”, dan mempunyai kuat tekan, standard ukuran
pabrik. Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standard tersebut di atas, maka Direksi
Lapangan akan menentukan jenis-jenis lain yang ada di pasaran lokal dengan persyaratan yang
ditentukannya.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi DINDING BATA BETON RINGAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 21 15
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

B. Sumber Bahan: Bata beton ringan agar diambil dari satu sumber yang memiliki karakteristrik dan
mutu bahan yang sejenis.
C. Pekerjaan adukan / spesi pasangan dan plesteran:
1. Untuk seluruh dinding bata beton ringan harus mempergunakan Semen Instant System
(lihat”Plesteran dan Acian”).
2. Lapisan waterproofing coating digunakan sampai dengan setinggi 300mm dari permukaan
lantai struktur, sedangkan untuk dinding-dinding shower area setinggi 1800mm.
3. Air untuk adukan pasangan harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur / minyak / asam /
basa serta memenuhi dalam ketentuan PUBI-1982 pasal 9.
D. Contoh-contoh
1. Contoh-contoh bahan yang diusulkan untuk dapat dipakai harus diserahkan kepada Direksi
Lapangan dan persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat sebelum bahan
yang dimaksud dibawa ke lapangan kerja untuk dipasang.
2. Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada di lapangan akan dilakukan
sewaktu waktu sesuai dengan kebutuhan Direksi Lapangan guna keperluan pengujian. Bahan
yang tidak sesuai akan ditolak dan harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya
Kontraktor.
E. Bahan: standard regular blocks
1. Ukuran : 200mm (tinggi) x 600mm (panjang)
2. Tebal : 75mm / 100mm / 125mm / 150mm / 175mm atau 200m
3. Toleransi dimensi : +/- 2mm
4. Dry density (berat jenis) : 500 kg/m3
5. Minimum compressive strength : 4N/m
6. Drying Shrinkage : 0,15 – 0,25mm/m (< 0,03%)
7. Water absorption : 2-3% by volume (pada kelembaban relative 40 – 50%)
F. Produk yang disetujui adalah:
1. Primacon
2. Leichtbric
3. Kingblock

BAGIAN 3 – PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.01 PEMERIKSAAN LAPANGAN


Perhatikan keadaaan struktur yang akan mendukung / dibebani pasangan bata beton ringan. Bila ada
sruktur pendukung yang belum sempurna, maka pemasangan dinding bata beton ringan haruslah
ditunda terlebih dahulu. Dalam hal penundaan dan rencana dimulainya pelaksanaan pekerjaan harus
disampaikan / diberitahukan secara tertulis.

3.02 PERSIAPAN PEKERJAAN


A. Permukaan bidang kerja harus dibersihkan terlebih dahulu dari segala kotoran dan benda-benda
lain yang akan mengurangi kwalitas pekerjaan
B. Berikan perlindungan terhadap hujan pada saat persiapan pemasangan maupun pada saat
dilaksanakannya pemasangan dinding bata ringan.

C. Pekerjaan yang menggunakan alat pengikat atau fixing pada blok dinding bata beton ringan:
1. Sebagai contoh: untuk pemasangan panel-panel / almari gantung ataupun indoor unit AC atau
yang lainnya yang mempunyai beban / berat barang yang akan dipasang pada dinding bata
beton ringan

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi DINDING BATA BETON RINGAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 21 15
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

2. Tidak diperkenankan menggunakan dynabolt biasa


D. Pembuatan lobang-lobang stop kontak / pipa-pipa:
Untuk menghindari banyak beban, agar dibuat beberapa titik lobang dengan alat bor dan pahat
untuk mengeluarkan bobokan-bobokan dinding bata beton ringan yang tidak terpakai.
1. Pemasangan pipa
Bila ukuran diameter pipa hampir sama dengan ketebalan dinding bata beton ringan, maka
disarankan agar dipasang secara terpisah dan letakkan pipa pada tempat yang telah
ditentukan, pasang stek kedinding dan tempat pipa dipasang, lalu diberi kawat ayam,
kemudian dikamprot terlebih dahulu sebelum diplester.

3.03 PEMASANGAN
A. Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara yang disetujui Direksi
Lapangan untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat mengakibatkan kerusakan terhadap
bahan tersebut.
B. Pasangan bata beton ringan yang dilaksanakan harus rata, tegak, dan lajur penaikannya diukur
tepat dengan tiang lot, dan bila tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik,
bata harus putus sambungan dengan lajur di bawahnya (siar tidak boleh saling bertemu / segaris).
C. Rangka pengeras berupa sloof, kolom praktis dan ringbalk dari beton dipasang untuk setiap luas
dinding maksimum 9 m² untuk dinding exterior dan 12 m² untuk dinding interior (lihat Division 01
Bab ”Standard Kwalitas Pekerjaan”). Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang
belum selesai, harus ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang
disetujui oleh Direksi Lapangan.
D. Setiap jarak 600mm (arah vertikal / layers) harus ada stek (angkur) baja galvanis diameter 10mm
dengan panjang angkur efektif 100mm ke kolom / balok praktis, atau lebih baik jika menggunakan
kremo (plat besi berlobang) dengan ukuran 4 x 200 x tebal 8mm untuk menguatkan kedudukan
pasangan dinding bata beton ringan (dengan cara ditanamkan atau dibautkan) dan dapat dicor
langsung.
E. Untuk pemasangan bata beton ringan agar menggunakan mortar sejenis thinbed dengan tebal
3mm (sesuai instruksi / standard pabrik), untuk selanjutnya dengan cara menarik dan menekan
trowel agar thinbed menyebar keseluruh permukaan bata beton ringan.

3.04 PROSEDUR PELAKSANAAN


A. Marking
B. Pengeboran dan pemasangan starter-bar (pada lokasi kolom praktis)
C. Pembuatan mortar / adukan
D. Pemasangan bata ringan
E. Pengecoran kolom praktis dan ringbalk
F. Plesteran
G. Acian

3.05 PENANDAAN / MARKING


A. Sehari sebelum dilakukan marking, seluruh area yang akan dimarking harus dibersihkan dari
segala sampah, kotoran dan debu.
B. Surveyor harus melakukan pemarkingan secara sistematis sesuai dengan urut urutan dan prioritas
area kerja yang direncanakan.
C. Pemarkingan harus dilakukan secara tuntas per area sehingga memperkecil kemungkinan
terlewatnya obyek yang harus dimarking.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi DINDING BATA BETON RINGAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 21 15
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

D. Semua tanda dan garis harus jelas, mencakup garis pasangan & plesteran, kolom praktis, opening
pintu, jendela dan sebagainya.
E. Apabila pada gambar terdapat ukuran-ukuran yang berbeda, harus diingat bahwa ukuran pada
gambar yang lebih detail tingkatannya lebih kuat dibanding gambar denah (lay-out).

3.06 PENGEBORAN DAN PEMASANGAN STARTER BAR


A. Starter-bar hanya dipasang di area yang belum dipasangi stek ke struktur.
B. Pengeboran harus dilakukan sesuai marking, tepat berada di tengah garis kolom praktis, tegak
lurus dengan kedalaman 50 – 70mm.
C. Sebelum dipasangi starter-bar dan diisi lem epoxy, lubang harus dibersihkan dulu dari debu bekas
pengeboran.
D. Pemakaian lem epoxy harus diusahakan agar efisien dan tidak berlebihan.
E. Starter-bar atas maupun bawah keduanya menggunakan minimal 2 D 13mm dengan panjang
minimal 300mm. Panjang sambungan / overlap tulangan minimal 200mm, dengan ikatan kawat
bendrat minimal di dua lokasi.

3.07 PEMASANGAN BATA RINGAN


A. Pasangkan bata ringan yang utuh, tidak retak atau cacat lainnya untuk membuat dinding pasangan
sesuai dengan yang diinginkan
B. Tidak diperkenankan menggunakan bahan yang patah, hanya dalam keadaan tertentu saja
(seperti pada sudut) atau perpotongan dengan bahan pekerjaan lain, mempergunakan bata
dengan ukuran kurang dari 1/3 bata ringan utuh tidak boleh dipakai
C. Sebelum menambahkan / melanjutkan pasangan diding bata beton ringan yang baru (diatas
pasangan yang lama), yang terhenti sekurang-kurangnya selama 12 jam, maka pasangan dinding
yang lama harus dibersihkan dahulu
D. Garis marking harus dibersihkan dari kotoran / debu dan disiram air agar nampak jelas.
E. Kayu acuan / profil harus terpasang tegak dan benar-benar lot dengan garis Marking / leveling.
Lapisan dinding bata beton ringan ditera datar dan tegaknya agar didapat kekuatan pasangan
yang sama dan merata disetiap tempat
F. Thinbed / spesi pada siar horizontal harus penuh dan rapat / padat setebal 3mm (sesuai instruksi /
standard pabrik, sama sekali tidak boleh berlepotan. Siar vertikal antara dua lapisan bata beton
ringan tidak boleh bertemu / segaris. Lakukan koordinasi dan sediakan tempat atau lobang-lobang
untuk pekerjaan koordinasi yang lainnya yang belum dilaksanakan
G. Garis marking untuk batas plester harus dijaga supaya selalu bersih / terbaca.
H. Setelah kolom praktis dicor, dilakukan pengecekan ulang terhadap lot profil, baru pemasangan
sisanya dilanjutkan.
I. Harus diperhatikan terutama pasangan pada ketinggian +40cm menjelang tinggi dinding
maksimum yang sering miring dan tidak lot.

3.08 PENGECORAN KOLOM PRAKTIS & RINGBALK


A. Ukuran yang dipersyaratkan untuk kolom praktis dan ringbalk / lintel-beam adalah sebagaimana
dijelaskan dalam spesifikasi bab “Standard Kwalitas Pekerjaan”, kecuali apabila ditentukan lain.
Pengecoran beton ini baru dapat dilaksanakan jika pekerjaan koordinasi lainnya yang
bersinggungan langsung sudah dipastikan kedudukannya
B. Sebelum dilakukan pengecoran, harus diperiksa bahwa kayu bekisting telah terpasang dengan
benar, rapat dan siku.
C. Untuk menghindari keropos, pada saat mengecor harus dilakukan penusukan dengan besi beton
dan pengetukan papan bekisting.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi DINDING BATA BETON RINGAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 21 15
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 5

D. Kolom praktis dan ringbalk yang baru dicor / masih basah tidak boleh langsung menerima beban.
E. Untuk ringbalk dengan panjang bentang >1,0 m, ditengahnya harus diberi stick penggantung
tambahan yang dilem epoxy ke beton, dan sampai bekisting dibuka harus diberi support ditengah.
F. Bekisting baru boleh dibuka setelah beton berumur > 24 jam, kecuali apabila ditentukan lain.

3.09 PLESTERAN
A. Untuk menghindari plesteran yang tidak perlu, sebelum pekerjaan plesteran dimulai, harus
diperiksa pada gambar kerja dan diyakini ada / tidak dinding yang akan ditutup keramik, marmer
dan sebagainya pada area yang akan dikerjakan.
B. Pengawasan harus diperhatikan terutama dari awal proses: pembuatan caplokan. Ketebalan
caplokan harus berkisar +10mm.
C. Untuk menghindari ketebalan yang tidak sama pada satu sisi dinding, pembuatan caplokan
maupun kepalaan harus dilakukan sekaligus dari ujung ke ujung.
D. Untuk menghindari retak permukaan, mulai dari pembuatan kepalaan horizontal, kamprot s/d
pemlesteran, harus dilakukan penyiraman air yang memadai.
E. Harus diperhatikan terutama di daerah sudut (termasuk sudut pertemuan dengan beton), bahwa
sudut plesteran harus berupa garis lurus (tidak miring atau bengkok), sudut siku harus benar-benar
siku (90o) dan sudut tersebut.dipasangi corner-guard.
F. Dengan siar horizontal, urutan pemlesteran adalah ke samping jadi tidak boleh ada sisa pekerjaan
di bagian atas ataupun bawah dari kepalaan.
G. Setelah seluruh area tertutup plesteran, harus dilakukan penyiraman dengan air (curing) yang
memadai pada dinding tersebut.
H. Untuk menghindari retak permukaan, seluruh (bukan sebagian) permukaan dinding yang akan
diaci harus lebih dulu disirami air sampai benar-benar basah secara menyeluruh. Akan lebih baik
apabila air yang dipakai juga dicampur dengan cal-bond.
I. Penggelaran dan perataan acian harus dilakukan dengan jidar aluminium terlebih dahulu, baru
dilakukan pemolesan halus secara merata, tuntas dan tidak boleh ada yang terlewat.
J. Acian harus dilakukan dari ujung ke ujung dinding (atau tali air), dan tidak boleh berakhir di tengah-
tengah dinding.
K. Acian di sudut-sudut dinding, baik yang mempergunakan corner-guard maupun tidak, harus benar-
benar siku / segaris dan dibevel +2mm untuk menghindari patahan pada proses pengecatan.
L. Sudut pertemuan dinding bagian atas dan bawah harus siku / segaris dan bersih dari sisa-sisa
acian yang berlepotan.
M. Pengaplikasian dry mortar harus disesuaikan dengan standard dari pabrik pembuat (Supplier),
dengan menggunakan roskam (trowel) metode pemasangan harus diajukan dan harus
mendapatkan persetujuan dari Wakil Pemberi Tugas (Direksi Lapangan)

3.10 PEMBERSIHAN DAN PERLINDUNGAN


Bersihkan bagian-bagian yang terkena adukan dengan segera kemudian berikan perlindungan atau
hindari pasangan dari benturan-banturan keras selama sekurang kurangnya 3 hari setelah seluruh dari
sebuah bidang kerja selesai terpasang.

SELESAI

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BATU-BATUAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 43 00
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAGIAN 1 - UMUM

1.01 LINGKUP PEKERJAAN


A. Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan dan peralatan untuk pemasangan batu alam (granit /
marmer) atau jenis batu-batuan yang lainya seperti yang ditunjukkan dalam gambar pelaksanaan
dan petunjuk Direksi Lapangan.
B. Pekerjaan pada bagian ini, seperti yang telah spesifikasikan, dan harus sesuai dengan
persyaratan yang tercantum pada Dokumen Kontrak.

1.02 REFERENSI DAN STANDARD


A. ASTM C 119
B. ASTM A -123 - 84 - Zinc (hot dipped) galvanized coatings on iron and steel product.
C. ASTM A-307 - Steel anchor, bolt, dowels, nuts
D. ASTM C 241 - Stone abrasion resistance (for imported granite and marble)
E. NI - 2 BS – 970
F. NI - 3 BS - 1449 (British Standard)
G. NI - 8 DIN-18515 (Germany Standard)
H. PBI - 1971I. PUBI
I. SII - 0739 - 80 – Marble

1.03 BAGIAN YANG TERKAIT


A. Bagian ini meliputi jenis batu-batuan sebagai berikut:
1. Ketentuan tentang pengadaan, pabrikasi dan termasuk finishing, dan pemasangan batu-
batuan pada dinding, lantai ataupun paving.
2. Ketentuan pengadaan, pabrikasi , finishing dan pengiriman / pengapalan ke proyek (job site)
3. Batu-batuan yang dipakai untuk countertops di toilet dan daerah lainnya seperti yang
ditunjukkan pada gambar .
4. Ketentuan tentang pengadaan, pabrikasi , finishing dan pengiriman serta pemasangan untuk
area interior dan eksterior dan lokasi lain yang ditunjukkan pada gambar
5. Teknik dan desain sistim support batu-batuan dengan menggunakan system kering (dry
system) untuk area eksterior, sama baiknya dengan menggunakan sistem basah (wet
system) untuk interior yang menggunakan kawat pengikat (wire-hung).
6. Pemakaian adukan (mortar) untuk pemasangan batu-batuan pada lantai jalanan, anak tangga,
trotoar, atau daerah lainnya seperti yang ditunjukkan pada gambar, termasuk bahan aditif
yang diperlukan
7. Grouting, angkur, besi siku, dan frame tambahan
8. Aksesoris yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
9. Sealer atau pelapis batu alam sebagaimana ditunjukkan pada gambar / schedule, umumnya
diaplikasikan pada 6 sisi untuk pemasangan di eksterior dengan sistem kering,dan pada 5 sisi
(tidak termasuk sisi bagian belakang) untuk sistem basah eksterior.

B. Bagian yang terkait / termasuk:


1. Pekerjaan "Beton Cor Tuang"
2. Pekerjaan "Lantai Screed"
3. Pekrjaan "Dinding Bata"
4. Pekerjaan "Logam Fabrikasi"
5. Pekerjaan "Pelapis Batu Alam"
6. Pekerjaan "Joint Sealants"
7. Pekerjaan "Plesteran"

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIK


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BATU-BATUAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 43 00
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

1.04 SUBMITTALS
A. Umum: Menyerahkan item-item sesuai dengan ketentuan dalam kontrak dan Spesifikasi ini
B. Data Produk:
1. Kirim informasi tentang produk dan spesifikasi teknis dari produsen
2. Menyerahkan data masing-masing jenis batu-batuan
3. Setiap jenis batu
4. Pemakaian bahan grouting
5. Sambungan pada pinggiran (joint) edging)
6. Joint Sealants
7. Penetrating sealer (pelapis batu alam)
8. Cara-cara pembersihkan.
C. Gambar Kerja / Shop Drawing: Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan kepada
Perencana / Direksi Lapangan untuk mendapatkan persetujuan tentang gambar-gambar denah,
potongan serta menunjukkan secara detail dengan ukuran skala besar, ukuran dan pola batu-
batuan, sistim pemasangan, pengangkuran dan rincian lainnya, harus jelas ditunjukkan pada
gambar,gambar kerja tersebut.
D. Contoh bahan / sampel:
1. Menyerahkan 3 set sampel untuk setiap jenis batu tidak kurang dari 300x300mm ukuran yang
menunjukkan type, finishing dan berbagai macam variasi warna seperti yang diharapkan.
2. Menyerahkan sampel dari sumber yang sama.
3. Arsitek akan meninjau sampel yang dikirimkan, untuk dapat diterima sesuai dengan variasi
yang diharapkan oleh Perencana.
4. Contoh sample pengisi nat berwarna untuk setiap warna yang dibutuhkan dengan
menampilkan berbagai macam warna dan teksturnya.
5. Contoh sample sealant yang akan dipakai untuk setiap jenis dan warna.
E. Kualifikasi Data:
Kirimkan data tentang kualifikasi, pengalaman kerja dari Pabrikator dan Installer, termasuk daftar
proyek yang pernah dikerjakan dengan ruang lingkup pekerjaan serupa yang diidentifikasi dengan
nama, lokasi, tanggal , nama referensi dan nomor telepon.
F. Data-data untuk Pemeliharaan, termasuk cara-cara pemeliharaannya.

1.05 QUALITY ASSURANCE


A. Pastikan semua material telah sesuai dengan spesifikasi.
B. Sebelum memulai pemasangan pekerjaan batu-batuan yang sebenarnya, harus dibuatkan mock-
up terlebih dahulu untk mendapatkan persetujuan dari pihak Perencana Arsitek / Direksi Lapangan
atau Pemberi Tugas (Owner).
C. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan granit dan marmer atau batu-batuan yang lainnya,
hendaknya agar dilakukan inspeksi bersama terhadap seluruh pekerjaan MEP yang berhubungan /
akan segera tertutup oleh pemasangan batu-batuan tersebut.
D. Setelah granite dan marmer atau batu-batuan yang lainnya terpasang, harus diproteksi dengan
menggunakan bahan triplek, plastik atau bahan yang lainnya untuk menjaga kerusakan yang
disebabkan oleh kesalahan prosedur kerja oleh pekerjaan dari pihak lain.
E. Setelah pekerjaan langit-langit (plafond) dan pengecatan selesai baru dilakukan tahap finishing
akhir dari pekerjaan pemasangan batu-batuan (yaitu repolish dan kristalisasi).
F. Simpan surat ijin pemasangan.
G. Simpan surat sertifikat material batu-batuan.
H. Simpan surat garansi / jaminan dari pabrik.

1.06 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN, DAN PENANGANAN BAHAN

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIK


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BATU-BATUAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 43 00
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

A. Simpan batu-batuan dan bahan lain yang terkait untuk mencegah kerusakan atau kerusakan
karena kelembaban, perubahan suhu, kontaminan, korosi, chipping, dan penyebab yang lainnya.
1. Angkat batu-batuan dengan sabuk / tali dari kain yang lebar, jangan menggunakan tali kawat
yang mungkin menyebabkan perobahan pewarnaan (staining). Pindahkan batu, jika
diperlukan, dengan menggunakan dukungan / ganjalan kayu yang empuk .
2. Simpan batu-batuan dengan alat peluncur dari kayu atau palet dengan pembungkus yang
waterproof. Berikan ventilasi / rongga pada bagian bawah untuk mencegah kondensasi /
pengembunan.
B. Untuk mengindentifikasi unit batu-batuan, setelah selesainya pemasangan, harap diberi tanda
pada permukaannya, dengan penandaan yang sesuai dengan gambar kerja. Tandai pada panel
yang vertikal pada sisi sebelah kanan ketika unit batu-batuan telah terpasang
C. Kirimkan sealant ke proyek masih dalam keadaan yang belum dibuka wadahnya (masih asli) dan
diberi label dengan nama produsen, nama produk dan penunjukan, warna, masa kadaluarsa, dan
instruksi cara-cara pencampurannya (untuk bahan yang multikomponen).

1.07 KONDISI PROYEK


A. Melindungi batu-batuan saat erection (pengangkatan) sebagai berikut:
1. Bungkus batu-batuan dengan bahan dari terpal yang tahan air pada saat terakhir setiap hari
kerja. Tutup sebagian struktur yang telah selesai ketika pekerjaan tidak berlangsung.
Perpanjang penutup minimal 600mm di kedua sisi agar terus tetap aman di tempatnya.
2. Untuk mencegah pewarnaan batu-batuan dari mortar, grout, sealant dan sumber-sumber
lainnya, segera hapus materi yang menempel tersebut tanpa merusak batunya sendiri.
B. Tidak diperkenankan memasangan sealant ketika suhu telah melampaui batas yang diizinkan oleh
produsen sealant atau ketika substrat nya basah.

1.08 EXTRA STOCK MATERIAL (CADANGAN)


A. Bahan tambahan yang disarankan adalah yang berasal dari produksi yang sama (single quarry)
dan yang dikemas dengan pelindung untuk penyimpanannya dan diidentifikasikan dengan label
yang menggambarkan masing-masing isinya sebagai berikut:
1. Kontraktor menyediakan tambahan bahan yang dipakai guna pemeliharaan bagi pemilik
bangunan atau sesuai dengan kesepakatan dari pihak Pemberi Tugas
2. Unit batu-batuan:
Pengiriman diberi tambahan 3 persen dari total kuantitas / yang terpasang untuk mengganti
material yang rusak sewaktu pengiriman atau pelaksanaan. Cadangan material tersebut dapat
digunakan untuk kebutuhan diwaktu mendatang.

BAGIAN 2 - BAHAN DAN PRODUK

2.01 BAHAN, UMUM


A. Mematuhi standard referensi dan persyaratan lainnya yang berlaku untuk setiap jenis material
yang dibutuhkan.
B. Menyesuaikan blok dari tambang tunggal (single quarry) untuk masing-masing jenis, varietas,
warna, dan kualitas batu-batuan yang diperlukan. Menggali blok batu-batuan dari tambang
tunggal, terutama yang diperuntukkan bagi proyek yang sedang berjalan, dimana efek estetikanya
yang telah diterima oleh Perencana Arsitek / Owner.
C. Quarried block yang siap untuk ditinjau (untuk diperiksa) oleh Perencana Arsitek / Owner
D. Suplier (Pabrikator / Installer) batu-batuan harus bertanggung jawab untuk merancang /
menghitung jumlah, ukuran dan finishing batu-batuan, termasuk modifikasi yang diperlukan untuk
memenuhi persyaratan yang ditentukan dan mempertahankan konsep visual desainnya.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIK


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BATU-BATUAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 43 00
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

E. Penyesuaian tentang warna:


1. Warna batu dari tambang dan dengan penomoran secara berurutan untuk menghasilkan
penampilan yang dapat diterima oleh Perencana Arsitek / Owner.
2. Warna sesuai dengan sample untuk tiap jenis granit / marmer atau batu batuan yang lainnya
dengan selisih gradasi warna sekitar 20%.
3. Ukuran: Panjang dan lebar sesuai dengan gambar shop drawing yang telah disetujui, jika
apabila ukuran dilapangan tidak sesuai dengan shop drawing, maka hendaknya ukuran
material agar menyesuaikan keadaan / kondisi yang ada dilapangan.
F. Variasi karakteristik dari tambang dimana batu-batuan diperoleh hendaknya agar bisa disetujui,
tetapi untuk batu-batuan dengan butiran kasar dibatasi sampai 3 mm, dan untuk yang butiran
halus dengan ukuran 1 mm dan hanya akan bisa diterima jika diindikasikan pada sampel yang
telah disetujui oleh Perencana Arsitek / Owner .
G. Batu-batuan yang dipasang berfungsi sebagai lalu lintas untuk pejalan kaki harus memiliki
ketahanan abrasinya (abrasion resistance) minimum 10,0 ketika diuji sesuai dengan standard
ASTM C241 .
H. Secara visual untuk batu alam dan marmer penampilannya harus serupa (mengenai warna dan
teksturnya harus dipertahankan).
I. Ukuran format yang disarankan adalah: Tile (ubin), Slabs (lembaran), Blocks (balok), Cut to Size
(dipotong menurut ukuran), atau menyesuaikan dengan finishing schedule / pola gambar rencana.
J. Ketebalan finishing (untuk yang dipoles), minimum adalah 18-20mm setelah dilakukan pemolesan,
kecuali ditentukan lain.

2.02 GRANIT (ST.1)


A. Granite Building Stone Standard: Mengacu ke ASTM C 615 .
B. Standard Umum - Kualitas Import (dari tambang yang terbaik):
1. Italia / Eropa / Spanyol / Brazil - prioritas 1
2. India / Turki - prioritas 2
3. China - prioritas 3
C. Granit:
1. Type: Menggunakan material sample yang telah disetujui oleh Perencana Arsitek / Pemberi
Tugas
2. Tebal: Minimum tidak kurang dari 18-20 mm setelah dipoles (kecuali ditentukan lain), finishing
dan lokasi seperti yang ditunjukkan pada finishing schedule / gambar.
D. Standard Asosiasi: "Specifications for Building Granite" of National Building Granite Quarries
Association, Inc (NBGQA) .
E. Finishing untuk Granite Cladding pada lokasi Eksterior dan interior Cladding, sebagai berikut :
1. Seperti yang ditunjukkan pada finishing schedule / gambar.
2. Menyesuaikan sampel yang telah dipilih oleh Perencana Arsitek .
3. Polished
4. Honed
5. Flamed / bakar
6. Leather
7. Sand Blasted

2.03 MARMER (ST.2)


A. Marble Building Stone Standard: Mengacu ke ASTM C 503
B. Standard Umum:
1. Kualitas Import (dari tambang yang terbaik)
a. Italia / Eropa - prioritas 1

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIK


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BATU-BATUAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 43 00
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 5

b. India / Turki -priorotas 2


c. China - prioritas 3
2. Kualitas Lokal: Citatah / Ujung Pandang
C. Marmer:
1. Type: Menggunakan material sample yang telah disetujui oleh Perencana Arsitek / Pemberi
Tugas
2. Tebal: Minimum tidak kurang dari 18-20mm setelah dipoles (kecuali ditentukan lain) tentang
jenis, ukuran, warna, finishing dan lokasi seperti yang ditunjukkan pada finishing schedule /
gambar.
D. Finishing Marmer, sebagai berikut:
1. Seperti ditunjukkan pada schedule / gambar
2. Menyesuaikan sample yang dipilih oleh Perencana Arsitek.
3. Abrasive / sand-rubbed
4. Acid Wash
5. Bush Hammer
6. Honed
7. Polish finish pada lokasi dinding atau pada lokasi yang lainnya, kecuali diterangkan dalam
finishing schedule / gambar
E. Ketahanan abrasi marmer untuk paving: Kekerasan (hardness) minimal 10,0 sesuai dengan
standard ASTM C 241
F. Tekstur marmer:
1. Marmer yang menunjukkan berbagai tekstur pada bahan mineral yang ada &
pola rekristalisasi. Tekstur tergantung pada bentuk, ukuran, dan keseragaman pengaturan
pola / pattern.
2. Orientasi arah urat:
a. Horisontal
b. Vertikal
c. Seperti ditunjukkan pada finishing schedule / gambar.
G. Potongan batu harus dari satu blok atau dari blok yang berdekatan, blok yang sudah dianggap
cocok agar diberi tanda
H. Warna, finishing dan karakteristik batu marmer, agar menyesuaikan dengan pilihan dari Perencana
Arsitek / Owner dalam hal efek estetikanya
I. Marmer bisa diklasifikasikan dengan standard ASTM C 503 dengan klasifikasi sebagai berikut:
1. Klasifikasi I : Calcite – memiliki 0,50%
2. Klasifikasi II : Dolomite - memiliki . 40 % MgCO3
3. Klasifikasi III : Serpentine-marmer yang diremobilized karena efek dari metamorf
termodinamika dimana serpentine warnanya sangat menyolok sekali.
4. Klasifikasi IV : Travertine

2.11 THRESHOLD BATU-BATUAN


A. Umum: Memasang batu sebagai pembatas lantai yang terbebas dari retak / kelihatan rusak dan
dari satu sumber (quarry) untuk setiap jenis batu dengan kualitas yang telah ditetapkan.
B. Ukuran dan Profil: Memberikan tanda pembatas / threshold dengan batu-batuan sebagai transisi
finishing lantai yang berbeda antara ruangan yang satu dengan lantai lainnya (pada ruangan yang
berdekatan).

2.12 BAHAN MORTAR (ADUKAN)


A. Semen Instant : Sesuai ASTM C 150, Tipe I, putih, rendah alkali, semen non staining (tanpa
pewarna)
B. Agregat: Sesuai ASTM C 144 seperti yang ditunjukkan di bawah ini

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIK


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BATU-BATUAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 43 00
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 6

1. Untuk nat yang lebih kecil dari 6mm, agar menggunakan agregat bergradasi 100 persen dan
melewati saringan No 8, dan 95 persen dengan saringan nomor 16 saringan
2. Untuk mortar, menggunakan agregat bergradasi dengan 100 persen melewati saringan No 16
3. Agregat putih: Pasir putih alami dari tanah batu putih, dicuci bersih
4. Warna Agregat : Untuk marmer, granit, atau batu berwarna yang lainnya agar menyesuaikan
dengan sampel yang telah dipilih oleh Perencana Arsitek .
C. Air: Bila tersedia yang paling aman adalah air yang bisa diminum. Air limbah tidak boleh
digunakan.
D. Latex Portland Cement Mortar - Thick Set: Mengacu ke SII 0013 (ANSI A118.4), dengan komposisi
sebagai berikut :
1. Mortar instant kemasan pabrik: Campurkan dan aduk dengan baik polivinil asetat atau etilen
vinil asetat aditif polimer kering
2. Water Emulsion Latex Additive: Tambahkan kemasan mortar instant dari pabrik.
Pencampuran agar dilakukan diproyek (lapangan) sesuai dengan yang telah
direkomendasikan oleh produsen
F. Produk yang disetujui adalah:
1. Mortar Utama
2. Laticrete International
3. Prime Mortar

2.14 MATERIAL GROUTING


A. Grout berwarna: Memberikan sample warna sesuai dengan yang telah dipilih oleh Perencana
Arsitek mengacu pada warna standard dari produsen.
B. Hanya untuk area basah: Epoxy grout untuk pengisi nat yang tahan chemical harus 100 persen
dari bahan epoxy, terdiri dari dua komponen atau tiga sesuai ANSI A 118.3 ; berlisensi TCA untuk
ketahanan asam dan alkali .
C. Produk grouting untuk instalasi sistim basah yang disetujui adalah:
1. Mortar Utama ( Weberepox Easy )
2. Laticrete 4237
3. Prime Mortar
D. Grout untuk area kering (dry area): Grout pengisi nat Portland Cemen harus campuran Portland
Cement dan aditif kemasan pabrik termasuk colorfast pigmen oksida mineral, sesuai ANSI A
118.6, yang dicampur dengan aditif lateks tertentu.
E. Dinding / Pelapis:
1. Grout untuk interior: Epoxy berwarna (untuk instalasi sistim basah)
2. Exterior: Silikon sealants berwarna (untuk instalasi sistem kering).
2.15 CAMPURAN ADUKAN
A. Umum: Jangan gunakan admixtures, termasuk pigmen dengan pewarna, akselerator, retarder,
pelapis batu alam, anti beku tambahan (antifreeze compound), atau kalsium klorida, kecuali
dinyatakan lain.
B. Mixing: Campurkan dan benar-benar campuran bahan semen, air, dan agregat dalam batch mixer
mekanik. Mematuhi referensi standard ASTM atau ANSI, waktu pencampuran dan kadar air,
kecuali dinyatakan lain.
C. Mortar / Adukan: Mengacu ke standard ASTM C 270
D. Pengaturan Bahan:
1. Gunakan semen instant /mortar setting bed
2. Tipe I perekat organik untuk dinding ubin batu: Sesuai standard ANSI A136.1, Tipe I
3. Semen Instant (kering): Pre-sanded, lateks yang dimodifikasi dengan Portland Semen dan
sesuai standard ANSI A 118.1 dan 118,4 A, untuk lantai, dicampur dengan aditif lateks type
tertentu.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIK


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BATU-BATUAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 43 00
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 7

4. Penggunaan: Untuk pemasangan batu-batuan, dengan sistim basah ataupun kering, dengan
produk yang disetujui adalah:
a. Mortar Utama
b. Laticrete International
c. Prime Mortar

2.16 AKSESORI
A. Angkur, Dowels, pengikat dan pembatas.
1. Support dari besi siku, pembatas (slotted cramps), tali, batang, klip dan gantungan untuk soffit
harus dari bahan baja yang digalvanis (hot-dipped galvanized)
2. Ukuran dan konfigurasi yang diperlukan untuk menahan jenis batu yang akan dipasang
adalah tergantung dari beban yang dipikul.
3. Baut dan mur (bolt & nuts) harus dari bahan stainless steel, dengan kadar SUS 302/304 atau
316 (untuk area tepi pantai).
B. Pembersihan dan solusi bahan sealing: Type yang direkomendasikan adalah yang kompatibel
dengan jenis batu-batuan yang dipakai, joint materials dan permukaan yang berdekatan.
Konsultasikan dengan pemasok batu-batuan untuk jenis yang direkomendasikan tentang cleaner/
sealer / dan lavatory serta counter top coat sealernya. Expansion joint atau control joint harus
terdiri dari dua bagian, sealant polyurethane, warna standard / customized penggunaan primer dan
material backup seperti yang direkomendasikan oleh produsen sealant.
C. Pemakaian threshold harus disesuaikan dengan tipe batu lantai yang berdekatan
D. Sistim penahan secara mechanical untuk pemasangan batu didinding terdiri dari penutup nat
(grout portland cement) sesuai dengan ASTM C 270, Type S, dowel dan cramp dengan bentuk
yang sama sesuai AISI dengan kadar stainless steel SUS 304.

2.17 PEMBUATAN / PABRIKASI


A. Umum: Pembuatan / pabrikasi batu-batuan untuk dipasang pada lantai interior sesuai dengan pola
design / ukuran dan bentuk, diwajibkan untuk menyesuaikan persyaratan yang ditunjukkan dalam
rincian gambar kerja (shop drawing) yang telah final dan disetujui
1. Marmer: Seperti yang direkomendasikan oleh Marble Institute of America, Inc (MIA) "Dimesion
Stone Design Manual IV"
2. Granit: Sesuai direkomendasikan oleh National Building Granite Quarries Association, Inc
(NBGQA) "Specifications for Architetural Granite"
B. Potong batu-batuan sesuai dengan pola batu seperti yang ditunjukkan pada gambar dan gambar
kerja (shop drawing) final yang telah disetujui. Memproduksi unit batu-batuan agar meminimalkan
bidang pemotongan tentang ketebalan, dan ukurannya. Dan masih dalam toleransi pabrikasi yang
direkomendasikan oleh Produsen batu-batuan.
C. Ukuran: Seperti yang ditunjukkan pada Gambar dan gambar kerja (shop drawing) final yang telah
disetujui.
D. Batu-batuan didinding: Dipasang / ditempel dengan pasangan bata atau beton serta pada kulit luar
bagunan:
1. Fabricator / Installer harus merancang sistem back up secara struktural, anchoring dan sistem
tieback, perkuatan dan hubungan untuk batu dinding, termasuk perkuatan tambahan dan
perangkat mengangkat yang diperlukan untuk menahan beban karena penanganan
pengangkatan, transportasi dan unit erection serta persyaratan anchorage yang terkait.
2. Joint pada area sudut (corner joint), pasangkan anchor dibagian atas dibawah dasar
sambungan pada tiap-tiap panel.
E. Jenis batu agar segera dipabrikasi, sesuai dengan gambar kerja (shop drawing) yang disetujui
termasuk juga sampelnya. Menyediakan lubang dengan cara dibor untuk angker, pengencang,

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIK


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BATU-BATUAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 43 00
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 8

support dan perangkat angkat, yang diperlukan untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan
ditempat (diproyek).
F. Pasangkan urat batu yang sama dan yang berdekatan termasuk teksturnya dan untuk
mencocokkan pola lapisannya. Berikan tanda pada bagian belakang unit tertentu dengan
menyesuaikan pada gambar kerja yang telah disetujui.
G. Pabrikasi untuk Pekerjaan batu-batuan (Granite & Marmer dan lainnya), meliputi pekerjaan serta
seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Perencana, juga
termasuk pekerjaan pembuatan lubang untuk Top Table Wastafel (lavatory) dan pekerjaan M/E,
antara lain saklar, stop kontak & lain-lain. Termasuk potongan untuk percikan air (splash, apron)
dengan menunjukkan ukuran dan profil serta finishingnya.
H. Uniform joints (ukuran sambungan yang sama) dengan lebar 1.6mm.
I. Bersihkan kembali bagian belakang batu-batuan untuk menghilangkan noda karat dan bebas
partikel besi
J. Toleransi Pabrikasi:
1. Toleransi dimensi bagaimanapun : ± 1,5 mm
2. Toleransi pada ketebalan : ± 1,5 mm
3. Toleransi untuk kerataan : 1,2 mm bila diukur secara tegak lurus
4. Penyimpangan diagonal persegi : ± 1,5 mm
5. Toleransi tidak berlaku akumulatif.
K. Finishing yang kasat mata dan termasuk bagian tepi / pinggiran batu agar memenuhi persyaratan
yang diindikasikan untuk setiap jenis dan aplikasi batu dan agar menyesuaikan sampel yang telah
disetujui oleh Perencana Arsitek / Direksi Lapangan atau mock-up.
L. Periksa / inspeksi secara hati-hati batu yang telah difinish dipabrik untuk memenuhi persyaratan
fabrikasi yang relatif terhadap kualitas penampilan yang dapat diterima tentang masalah warna
batu yang telah dipasang, serta termasuk karakteristik penampilan lainnya menyesuaikan sampel
yang telah disetujui dan diperlihatkan dalam mock-up dilapangan.

2.18 PENGANGKURAN BATU DAN ALAT TAMBAHAN


A. Persiapkan angkur dan perlengkapan yang lainnya agar menyesuaikan jenis dan ukuran yang
diperlukan untuk mendukung / memikul pemasangan batu dengan bahan yang terbuat dari bahan
seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
1. Stainless Steel: Sesuai standard ASTM A 666, AISI Type SUS 304, untuk angkur yang
berhubungan / kontak langsung dengan bagian belakang batu
2. Embeded besi cor atau besi tempa yang ditanam dalam beton dan tidak bersentuhan
langsung dengan batu
3. Hot- dipped Galvanized Steel (celup): Sebagai berikut :
a. Angkur baut, mur dan ring tidak boleh kontak langsung dengan permukaan batu: Sesuai
standard ASTM A 307, Grade A (untuk bahan) dan ASTM A 153, Kelas C (untuk
galvanizing).
b. Pelat baja, tidak boleh langsung kontak dengan permukaan batu: Sesuai standard ASTM
A 36 (untuk bahan) dan ASTM A 123 (untuk galvanizing).
c. Besi siku sebagai pendukung / pemikul batu Sesuai standard ASTM A 36 (untuk bahan)
dan ASTM A 123 (untuk galvanizing).
B. Kawat pengikat (wire tieback)
C. Dovetail slot: Ukuran menyesuaikan beban yang dibutuhkan untuk menerima angkur

BAGIAN 3 - PELAKSANAAN

3.01 PERSIAPAN

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIK


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BATU-BATUAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 43 00
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 9

A. Sebelum memasang batu-batuan pada lantai, bersihkan substrate (latar belakang / dasar dengan
menghilangkan debu, kotoran, dan kontaminasi (pencemaran) yang tidak sesuai dengan
pengaturan materinya.
B. Bersihkan batu-batuan sebelum pemasangan. Tidak diperkenankan menggunakan alat sikat kawat
atau alat yang akan mengakibatkan kerusakan. Bersihkan permukaan batu-batuan sebelumnya
dengan cara menghilangkan tanah, noda, dan bahan-bahan asing yang lainnya. Bersihkan batu-
batuan dengan seksama dengan cara menggosok dengan sikat serat dengan dibasahi dengan air
bersih. Gunakan bahan campuran pembersih ringan yang tidak mengandung abrasif pada
permukaannya.
C. Pembersihan permukaan: Pastikan bahwa permukaan batu-batuan telah kering, bersih, dan bebas
dari minyak atau, adukan (mortar), tanah dan zat-zat asing yang lainnya.
D. Penggunaan bahan atau aditif yang akan dipakai agar disesuaikan dengan yang telah
direkomendasikan oleh produsen.
E. Berikan penerangan atau pencahayaan secara permanen atau sementara atau kombinasi
keduanya pada saat pelaksanaan pekerjaan pemasangan batu-batuan khususnya pada malam
hari dan termasuk juga perlindungan terhadap hujan.
F. Untuk lokasi pekerjaan batu yang bermotif, pola harus dipersiapkan dan ditandai terlebih dahulu
pada bagian permukaannya sebelum pengerjaan pemasangan.
G. Berikan saran kepada Installer tentang persyaratan khusus yang ada kaitannya dengan pekerjaan-
pekerjaan yang lainnya.

3.02 SISTIM PEMASANGAN


A. Umum:
1. Toleransi:
a. Variasi tentang kelurusan horizontal dan vertikal: Tidak boleh melebihi 3mm dalam
3000mm.
b. Joint filler, untuk kontrol joint: Joint filler premoulded kompresibel dari bahan vinil,
neoprene atau busa polyethylene (sebagai contoh compriband - ex. Urecel) atau dengan
bahan sealant. Bahan joint filler yang dipakai dengan ukuran sekitar 25 % lebih tebal /
lebar atau dengan tinggi (kedalaman) tidak boleh kurang dari 6mm dari permukaan
fininshing.
c. Alignment dibagian tepi dan permukaan: maksimum 1,5mm
d. Toleransi adalah tidak akumulatif.
2. Bersihkan batu-batuan secara menyeluruh dengan cara dibasahi dengan air bersih sebelum
dipasang.
3. Pemasangan batu-batuan agar sesuai dengan instruksi pemasok / produsen batu dan gambar
kerja (shop drawing) yang telah disetujui.
4. Pengaturan susunan / tingkatan pemasangan batu, harus tegak lurus, persegi dan benar-
benar ukurannya seragam. Keselarasan penampilan permukaan batu-batuan bisa dilihat dari
tampak luar.
5. Tidak diperkenankan memasang unit batu-batuan yang terkelupas, retak, berubah warna atau
dengan finishing yang tidak benar atau tidak sesuai dengan keinginan Perencana Arsitek,
unit-unit batu tersebut akan ditolak.
6. Pengaturan pola batu agar diatur dan ditunjukkan secara konsisten.
7. Sediakan dan pasang angkur, dowels, pengikat dan barang serupa lainnya yang diperlukan
untuk pemasangan batu. Pemasangan batu-batuan agar diperkirakan tentang adanya
kemungkinkan pergerakan sambungan, penyusutan, ekpansi termal dan kontraksi / kerutan.
8. Sambungan yang rata (flush joint), harus masih dalam ketentuan toleransi yang diijinkan,
pada permukaan antara batu yang satu dengan batu yang lainnya yang berdekatan.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIK


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BATU-BATUAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 43 00
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 10

9. Potongan harus rapi dan akurat, untuk pekerjaan yang ada hubungannya dengan pekerjaan
pelobangan alat-alat sanitair dan fitting-fitting atau perlengkapan yang lainnya agar dengan
cara dibor dan digosok halus dan dipoles setelahnya.
10. Cara-cara pemotongan harus hati-hati, dan dalam memotong pada bagian tepi agar dilakukan
pemotongan dengan cara yang tidak mengganggu kekuatan atau penampilan materialnya
sendiri.
11. Pastikan posisi sakelar dan stop kontak listrik telah terletak pada pusat pertemuan /
persilangan batu, kecuali - ditunjukkan lain pada Gambar. Dimana jika perlengkapan yang lain
tersebut belum ditampilkan pada gambar kerja (shop drawing), disarankan agar menunggu
instruksi secara rinci dari Perencana untuk tata letak dan lokasinya.
B. Wet System (sistem basah untuk Interior):
1. Pemasangan batu-batuan pada lantai dan dinding (interior) agar menggunakan special
additive.
2. Campuran adukan semen dengan tebal minimum +/- 30 mm (sesuai detail standard)
3. Penggunaan jenis bahan perekat dan pengisi (grouting) harus terdiri dari satu merek yang
telah disetujui oleh Perencana atau Direksi Lapangan, dan untuk pekerjaan Eksterior / daerah
basah, pengisi nat disarankan agar menggunakan liquid grout additive sebagai pengganti air.
4. Untuk pemasangan granite / marmer atau batu-batuan yang lainnya pada lantai:
a. Buat marking untuk start point pemasangannya:
1). Marking arah sumbu x dan y dengan menggunakan benang berikut level finish lantai
pada titik starting point pemasangannya.
2). Sebelum dilakukan pemasangan, baik granite ataupun marmer yang akan dipasang
agar digelar / disortir terlebih dahulu untuk memperoleh gradasi warna yang sesuai
b. Lokasi pemasangan:
1). Lantai yang akan dipasang granit / mermer atau batu-batuan yang lainnya harus
dibersihkan dari kotoran-kotoran yang dapat menyebabkan hasil pasangan kurang
sempurna.
2). Lokasi pemasangan harus terbebas dari segala rintangan yang akan mengganggu
jalannya pelaksanaan pemasangan.
c. Peralatan pembantu:
1). Tersedia penerangan yang cukup untuk melakukan pekerjaan pada malam hari
2). Dibuatkan perintang supaya tempat kerja tidak digunakan sebagai lalu lintas kerja
3). Untuk pemasangan granite / marmer pada bidang vertical (dinding):
- Dengan ketinggian sampai dengan 4 meter dan memiliki berat lebih dari 70kg.
Perlu menggunakan kawat dan angkur.
- Untuk pemasangan dinding granite / marmer dengan ukuran lebih dari
600x600mm harus memakai penggantung kawat (stainless steel wire) yang
diikatkan ke brass wire dengan diameter 3mm termasuk expansion dynabolt,
unting-unting, selang timbang, benang nylon, termasuk peralatan yang lainnya.
- Untuk mencegah polaritas air agar diberi coating water resistant, semacam batu
alam (coating clear / bening yang tidak merobah warna).
- Untuk granite / marmer, agar diberi semacam power mix pada permukaan
bagian bawah atau belakangatau coating pada 5 sisi yang berfungsi untuk
menahan air semen / pasir agar tidak naik ke permukaan granit / marmer agar
tidak terjadi bercak-bercak / flek dikemudian hari.
5. Pemasangan:
a. Apabila bidang dinding yang akan dipasang granit / marmer atau batu batuan yang
lainnya menyimpang terhadap garis vertikal maupun horizontal, maka pemasangannya
harus diadjust sesuai dengan marking yang telah ditentukan.
b. Pemasangan sebaiknya dimulai dari bawah keatas.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIK


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BATU-BATUAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 43 00
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 11

c. Setiap pemasangan satu jalur, agar dipasang benang arah vertikal dan horizontal bidang
granit / marmer.
6. Pemeriksaan baris alur tentang performance:
a. Batu-batuan yang telah terpasang agar diperiksa secara visual tentang kerataan serta
kelurusan natnya
b. Permukaannya harus bersih dan mengkilat (untuk yang finish polish).
7. Instruksi pelaksanaan pekerjaan (dengan kriteria Lolos):
a. Periksa layout pola granit / marmer dan batu-batuan lainnya, detail-detail khusus dari
Perencana Arsitek tentang bentuk pinggulannya, untuk area mana saja (termasuk
finishingnya), gambar-gambar telah dikoordinasikan dengan pekerjaan M/E, dengan
kriteria lolos adalah: Shop drawing termasuk sample & detail pola serta pinggulan telah
tersedia.
b. Periksa warna, ukuran, pattern (urat), bentuk dan type granit / marmer dan kelompokkan
material yang seragam / uniform harus mencukupi untuk keperluan bidang-bidang yang
akan dipasang, dengan kriteria lolos: Telah disetujui oleh Perencana Arsitek/Owner atau
Direksi Lapangan dengan warna yang telah seragam dan jumlahnya mencukupi.
c. Periksa tipe pengisi nat dengan warna yang telah disetujui.
d. Pemasangan batu granit / marmer untuk dinding agar dipasang terlebih dahulu sebelum
pemasangan dilantai
e. Waterproofing (untuk daerah basah) yang telah terpasang agar diperiksa dan ditest
sesuai yang dipersyaratkan.
f. Periksa aksesories untuk perkuatan pemasangan granit / marmer kedinding seperti kawat
kuningan, dynabolt harus terbuat dari bahan anti karat dan kuat menahan beban berat
granit / mamer.
g. Periksa coating water resistant pada sisi belakang granit / marmer dan pada ke empat (4)
sisi yang lainnya, untuk menjaga agar dikemudian harinya tidak terjadi bercak-bercak
(flek), dengan kriteria lolos telah dicoating pada kelima sisinya (sesuai persyaratan)
h. Periksa potongen granit / marmer, pada bagian tepinya halus, dan tidak bergerigi atau
somplak (gompal).
i. Periksa granit / marmer yang telah dipasang bebas dari retak, goresan atau nglotok
(dengan kriteria lolos adalah utuh (tidak cacat).
j. Periksa joint nat granit / marmer telah lurus dan benar, harus dipakai mal atau alat bantu
agar besarnya nat sama, dengan kriteria lolos tersedia alat bantu dengan toleransi 1mm
dalam 2 meter.
k. Periksa bahwa permukaan granit / marmer telah rata, level dan sebidang jika dilihat dari
sudut miring.
l. Periksa celah (ketebalan) antara dinding dengan batu granite / marmer maksimum 30mm
dengan toleransi 5mm (untuk keperluan semen mortar / adukan), serta tidak boleh ada
campuran gypsum / kapurnya dan komposisi adukan harus sesuai dengan spesifikasi
m. Periksa nat grouting yang mempunyai kesamaan warna, keras dan tidak berlobang-
lobang (void), sedangkan untuk pinggulan granit / marmer tidak boleh digrout, dengan
kriteria lolos warna grouting seragam dan padat.
Material pengisi nat (grouting) untuk batua-batuan adalah:
1) Untuk daerah lantai (kering), harus diisi dengan grouting yang berwarna dengan
bahan pengenceran cukup dengan air
2) Untuk daerah lantai atau dinding yang berhubungan dengan air (basah), seperti
kolam dan planter box baik, pada posisi bagian luar atau dalam harus diisi dengan
grouting berwarna dengan bahan pengencer liquid grout additive yang kedap air.
3) Untuk daerah dimana terjadi hubungan antara batu-batuan dengan barang-barang
sanitair, maka harus menggunakan sealant type sanitary grade (anti fungus), sealant
tersebut juga digunakan pada manhole bath tub.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIK


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BATU-BATUAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 43 00
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 12

n. Periksa granit / marmer yang telah dibersihkan dari bahan setting dan grouting, tidak
diperkenankan menggunakan bahan pembersih yang mempunyai kandungan asam (acid)
dan benda-benda tajam, dengan kriteria lolos warna tidak berobah dan tidak cacat.
o. Periksa proteksi graniit / marmer terhadap pergerakan selama 48 jam setelah dipasang
dan 48 jam setelah digrouting dan tidak diperbolehkan adanya pekerjan lain dibelakang
dinding yang bisa mengganggu proses setting (sebagai contoh: bobokan plumbing, listrik
dan lainnya), kriteria lolos: Tersedia rambu-rambu / marka larangan bekerja.
p. Periksa aksesories M/E yang akan dipasang didinding dengan memakai cara ngebor
dengan alat bor, tanpa menimbulkan kerusakan
q. Periksa proteksi granit / marmer dinding terhadap kerusakan pada pertemuan sudut
dengan sistim adu manis.
C. Dry System (sistem kering untuk dinding exterior):
1. Untuk pemasangan batu alam pada dinding exterior harus menggunakan struktur rangka besi
(UNP- galvanized), bracket L 50.50.5 (galvanized), angkur dan baut (paku) dynabolt ukuran
diameter 10mm (Galvanized) ex. Hilti atau yang setara, dan khusus untuk pin dan plat besi
agar memakai finishing bahan yang anti karat (stainless steel).
2. Untuk pemasangan dry system, hendaknya agar diisi dengan adukan / mortar pada bagian
bawah setinggi 1200mm dari level finish lantai.
Catatan: Dynabolt agar dipakai pada struktur beton (bukan bata) dan mur baut dipakai ke
struktur baja / besi siku).
3. Dry System: Dengan menggunakan coating pada semua sisi, sifatnya untuk menahan
kelembaban displace / area (gap) antara dinding dan batu alam yang akan dipasang.
4. Buatkan marking untuk start point:
a. Pola pemasangan agar disesuaikan dengan final shop drawing yang telah disetujui
b. Sebelum dilakukan pemasangan, maka batu-batuan yang akan dipasang agar digelar
terlebih dahulu untuk memperoleh gradasi warna yang sesuai
5. Lokasi pemasangan:
a. Apabila bidang dinding yang akan dipasang batu-batuan menyimpang terhadap garis
horizontal dan vertikal, maka pemasangan granit harus diadjust terlebih dahulu sesuai
dengan marking yang telah ditentukan.
b. Lokasi pemasangan harus terbebas dari rintangan-rintangan yang mengganggu jalannya
pemasangan granit, serta pemasangan instalasi-instalasi dibelakang pasangan granit
(saluran air dan lain-lain) harus sudah selesai dikerjakan sebelum dilakukan pemasangan
rangka.
c. Pemasangan rangka batu-batuan menggunakan dynabolt yang dipasangkan pada
struktur beton. Apabila dilokasi pemasangan tidak terdapat struktur betonnya, maka
harus dibuatkan kolom praktis setiap jarak minimum 1 meter (tidak disarankan rangka
batu-batuan dipasang langsung pada dinding bata).
d. Jarak tulangan pengait (plat galvanis):
1). Setiap satu buah keping elemen batu-batuan, agar dipasang sebanyak empat buah
pengait (4 pin holes) pada sisi bagian atas dan bawah atau pada samping
disesuaikan dengan kondisi lapangan
6. Pengisi joint / nat: Setiap sambungan antar batu-batuan yang terpasang, harus diisi dengan
menggunakan backer rod (type closed cell) dan silikon sealant (dengan type yang non
staining), warna sesuai dengan mock-up yang telah disetujui.

D. Dry System dengan Sistim Track (sebagai alternatif):


Pemasangan granit / batu-batuan yang lainnya dengan sistem kering dengan metode kerja
memakai sistim track
1. Produk yang disetujui adalah:
a. Metode Keil (ex. Germany)

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIK


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BATU-BATUAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 43 00
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 13

b. Halfen Channel (ex. Germany)


2. Bahan: Support / pendukung struktur dengan menggunakan bahan yang terbuat dari
aluminium channel frame, dan angkur yang terbuat dari bahan stainless steel
3. Sistim pelaksanaan dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:
a. Tentukan letak / posisi angkur pada tiap keping elemen batu-batuan. Untuk arah
horizontal harus sesuai dengan support struktur
b. Titik angkur yang sudah ditetapkan, kemudian dibor dengan menggunakan mesin dari
produsen
c. Setelah pengeboran selesai, pasang angkur dan bracket pada masing masing titik
4. Support struktur yang akan dipasang pada dinding haruslah dari struktur beton atau dinding
bata yang telah diperkuat oleh kolom praktis setiap jarak 1 meter. Hal ini dimaksudkan agar
supaya posisi dynabolt terletak pada dinding struktur / kolom praktis, agar kekuatan dynabolt
cukup kuat untuk menahan / memikul beban batu-batuan yang dipasang.
5. Pemasangan rangka aluminium (aluminium channel frame) harus dilevel horizontal dan
vertikal. Level horizontal dengan menggunakan selang waterpass, sedangkan level vertikal
dengan menggunakan lot.
6. Setelah support struktur selesai dipasang, kemudian batu-batuan yang telah diberi angkur
dan bracket dipasang dengan cara dikaitkan pada support struktur, setelah posisi batu-
batuan telah sesuai dengan shop drawing yang telah disetujui, kemudian diadakan
penguncian dengan baut yang telah dipersiapkan sebelumnya, dengan terlebih dahulu
diadakan pengecekan sekali lagi tentang kerataan permukaan batu-batuan tersebut.

3.03 PENYESUAIAN DAN PEMBERSIHAN


A. Pindahkan dan ganti material batu-batuan sebagai berikut::
1. Batu-batuan yang telah rusak, terkelupas, bernoda, atau rusak.
2. Sambungan yang cacat
3. Ganti batu-batuan yang akan dipasang tidak sesuai dengan sampel dan mock-up yang telah
disetujui
4. Batu-batuan yang tidak memenuhi persyaratan lainnya seperti yang telah diindikasikan.
B. Dalam progress pembersihan: Bersihkan pasangan batu-batuan pasa saat pelaksanaan pekerjaan
berlangsung.
C. Akhir Pembersihan: Setelah mortar / adukan diaplikasikan untuk pemasangan batu-batuan, agar
diadakan pembersihan sebagai berikut:
1. Jika menjumpai adanya partikel mortar, harus dihilangkan / dibersihkan dengan tangan atau
dengan alat kayu.
2. Metode pengujian pembersihan pada mock-up:
a. Tinggalkan satu-setengah panel batu uncleaned (yang belum dibersihkan).
b. Batu yang sudah bersih dengan menggunakan alat / bahan pembersih yang telah
ditentukan
c. Dengan tujuan, hanya untuk sebagai perbandingan
D. Setelah batu kering, oleskan dua lapisan sealer agar permukaannya terlindung / tidak rusak warna
dan coraknya. Biarkan dan dijaga agar tidak ada lalu lintas yang melewati daerah tersebut selama
aplikasi dan pengeringan sealer
E. Minimal tiga jam setelah sealer diaplikasikan, terapkan dua kali lapisan sealer untuk lapisan atas
(topcoat) lavatory tops dan countertops, dengan selang waktu selama kurang lebih minimum 30
menit setelah lapisan yang pertama kering (sebelum penerapan lapisan yang kedua).
F. Lantai granit / marmer merupakan lantai yang rata permukaannya.
G. Bahan lembaran granit / marmer harus bebas dari cacat dan noda, berstruktur padat dan halus
pada setiap permukaan yang terlihat.
H. Corak diatur agar serat-seratnya dan warnanya menjadi satu kesatuan yang baik.
I. Lay-out panel granit / marmer harus merupakan garis lurus.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIK


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BATU-BATUAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 04 43 00
No. Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 14

J. Siar antar granit / marmer (untuk wet system) harus diisi dengan grout berwarna spesial granit /
marmer yang sesuai dengan standard pabrik dan pengisian siar antar granit untuk dry system
disarankan agar diisi dengan sealant dengan type yang non staining sesuai dengan standard
pabrik. Pengisian tersebut haruslah setelah granit-granit / marmer tersebut terpasang telah cukup
kuat atau minimum 10 hari setelah pemasangan granit / marmer.
K. Setelah selesai, granit / marmer dibersihkan dan dipolish dengan mesin khusus.
L. Selama 3x24 jam granit / marmer yang telah terpasang harus dilindungi dari gangguan pekerjaan-
pekerjaan lain disekitarnya
M. Untuk pemasangan granit / marmer, harus dikerjakan oleh pekerja yang berpengalaman minimal 5
tahun.
N. Kontraktor harus menjamin tidak terjadi flek-flek pada permukaan granit / marmer atau batu-batuan
yang lainnya, bila terkena hujan.

3.04 PERLINDUNGAN / PROTEKSI


A. Secara administrasi:
1. Tool box meeting dan pengarahan teknis harus dilakukan oleh Supervisor terhadap pekerja
sebelum dilakukan aktivitas pekerjaan pemasangan granit / marmer atau batu-batuan yang
lainnya, sampai paham betul mengenai: Jenis material yang dipakai, peralatan yang
digunakan, resiko kecelakaan yang mungkin terjadi, alat pelindung diri yang perlu disiapkan /
dipakai sesuai dengan persyaratan teknis / kualitas yang sesuai dengan standard
keselamatan kerja.
2. Risk assessment / job safety analysis harus dibuat dan disosialisasikan saat tool box meeting.
B. Secara Teknis:
1. Inspeksi secara rutin (regular inspection) harus dilakukan
2. Tahapan pekerjaan harus jelas dan sesuai dengan urut-urutannya
3. Kebersihan lahan kerja (house keeping) harus terjaga dan dilakukan setiap hari.
C. Tambahan pencegahan (additional precaution): Supervisor harus melakukan pengecekan secara
rutin terhadap orang-orang yang bekerja untuk menghindari kealapaan dari pekerja tentang
pemakaian safetynya.
D. Sebelum diadakan inspeksi untuk serah terima pekerjaan, pelindung harus dihilangkan terlebih
dahulu dan permukaannya harus sudah bersih sesuai prosedur yang telah disyaratkan.
E. Granite / Marmer atau batu-batuan yang lainnya, setelah terpasang, tidak boleh dilalui kurang lebih
selama minimal 72 jam
F. Selama 3x24 jam granit / marmer yang telah terpasang harus dilindungi dari gangguan
pekerjaan-pekerjaan lain di sekitarnya.

3.06 GARANSI / JAMINAN


Kontraktor harus memberikan jaminan kepada Pemilik sesuai yang disebutkan dalam kontrak untuk
jangka waktu satu (1) tahun setelah tanggal serah terima pekerjaan (final hand over).

SELESAI

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIK


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 06 10 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PEKERJAAN KAYU UMUM
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2003 Halaman 1

BAB I – UMUM

1.01. LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan kayu ini meliputi pekerjaan kayu secara umum dan merupakan pekerjaan terpasang.
Persyaratan-persyaratan pekerjaan disini berlaku untuk semua jenis pekerjaan kayu kecuali jika
disebutkan lain.

1.02. PEKERJAAN YANG DISPESIFIKASI DI TEMPAT LAIN


A. Pekerjaan Kayu Arsitektur/Interior, Bagian 06 40 23 : seperti yang diterangkan pada spesifikasi
pekerjaan kayu khusus.
B. Perlindungan Terhadap Rayap, Bagian 31 31 16 : penentuan penggunaan ditentukan disini,
aturan pemakaian seperti yang diterangkan dalam spesifikasi perlindungan terhadap rayap.

1.03. REFERENSI DAN STANDARD


Standard Perkayuan Indonesia, berkualitas eksport yang ditunjukkan dengan referensi yang
dikeluarkan dari instansi yang berwenang.
1. Contoh Bahan :
Berikan contoh-contoh bahan dengan memperlihatkan pengelasan penyambungan, pelapisan
pelindung serta penyelesaian akhir (finishing) dari bahan-bahan sebagai berikut :
a. Besi Baja : berbentuk batang 60 cm, berbentuk lembaran plat 20 x 20 cm dengan profile-
profile sesuai rencana penggunaan.
b. Grating : sepanjang 60 cm.

1.04. SUBMITTAL
A. Contoh Bahan
Berikan contoh-contoh bahan baik sebagai “bahan dasar” maupun “bahan jadi” yang sudah
dilakukan proses pengeringan udara dan tratment.
B. Sertifikat
Berikan sertifikat, termasuk sertifiat ramah lingkungan produk, referensi atau keterangan-
keterangan pendukung yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang bersangkutan.
a. Mutu Kayu
Kwalitas kayu hasil pemeriksaan laboratorium, lengkap dengan lampiran standard-
standard yang dipergunakan.
b. Kadar Kelembaban Udara
Sertifikat hasil proses pengeringan kayu lengkap dengan data perusahaan pengeringan
kayu.
c. Ketahanan Terhadap Api
Sertifikat hasil pengujian dengan melampirkan formulir usaha untuk mendapatkan tingkat
ketahanan terhadap api.
d. Anti Rayap :
Garansi tahan terhadap rayap untuk waktu 10 tahun yanng dikeluarkan oleh applicator.

1.05. PENGAMANAN DAN PENYIMPANAN


Lakukan pengangkutan dan penyimpanan kayu dengan cara yang dapat menghindari adanya
pengaruh cuaca/alam maupun pengaruh lain yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
permukaan kayu ataupun kwalitas kayu yang sudah didapat.
Lakukan dengan cara-cara yang disarankan oleh produsen, pemroses dan pihak-pihak yang
bertanggung jawab atas kwalitas kayu.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 06 10 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PEKERJAAN KAYU UMUM
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2003 Halaman 2

BAB II – PRODUK

2.01. KAYU
A. Umum :
Gunakan kayu produk dari perusahaan kayu yang “legal” dan mempunyai merek dagang resmi
yang terdaftar pada instansi pemerintah yang berwenang.
B. Jenis Kayu :
1. Untuk konstruksi ringan, rangka serta panel-panel kayu digunakan kayu Kamper
Samarinda, kadar kelembaban 12 % - 15 % sesuai dengan yang disyaratkan untuk
mendapatkan kemudahan dalam pekerjaan masing-masing.
C. Bentuk Kayu :
1. Balok dan panel/papan
Pertimbangkan arah serat kayu, mata kayu serta hal-hal lain yang dapat dijadikan
pertimbangan guna menyesuaikan dengan kebutuhan.
2. Plywood
Kelas I untuk pekerjaan yang tersembunyi dan atau terkena udara langsung dan Marine
type untuk dasar lantai 2. Perekat yang digunakan dari jenis kelas I. Jumlah pelapisan
minimal 5 lapis. Tebal total minimum 19 mm, kecuali jika ditentukan lain.

2.02. BAHAN-BAHAN PEMBANTU


A. Baut dan Mur : Galvanized.
B. Clamp dan Angkur : Besi baja, bentuk dan type Standard hasil buatan pabrik.
C. Baut penyambung bahan : Gunakan type bor (drilling).
D. Paku : Bahan kawat baja yang digalvanish dengan sistem “hot dip galvanized” untuk pekerjaan
dalam bangunan.
E. Baut kecil untuk kayu : Gunakan tipe berkepala pipih dengan celah/cekungan untuk memutar
baut, galvanized atau stainless steel.
F. Bahan Perekat : type water resistant adhesive, mutu terbaik, tidak mengandung lemak-lemak
yang akan membentuk gumpalan pada sambungan kayu.

2.03. FIRE RETARDANT


Berikan bahan untuk memperlambat penjalaran api pada kayu yang telah kering udara, dengan
pengecatan yang dibantu proses tekanan, gunakan Flame-out atau Fire-safe atau yang dinyatakan
lulus dari pengujian Laboratorium Dinas Kebakaran.

2.04. ANTI RAYAP


Gunakan bahan anti rayap seperti yang diterangkan pada spesifikasi Anti Rayap, kerjakan dengan
sistem/proses Vacuum.

BAB III – PELAKSANAAN

3.01. PENYANGGA SEMENTARA

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 06 10 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PEKERJAAN KAYU UMUM
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2003 Halaman 3

Diperkenankan untuk menggunakan penyangga sementara untuk membantu pelaksanaan pekerjaan


kecuali bentuk-bentuk penyangga yang dapat mengakibatkan kerusakan atau cacat baik pada
pekerjaan kayu sendiri maupun pekerjaan lain yang berdekatan.
3.02. ANGKUR
Pasangkan angkur-angkur untuk mengikat kayu kepada pekerjaan lainnya yang sejenis ataupun
pekerjaan lain yang berkaitan atau berdekatan dan diperlukan sebagai penguat kedudukan.
Pengangkuran kepada pekerjaan lain tidak diperkenankan jika ternyata mengakibatkan kerusakan.

3.03. PENGGANJALAN-PENGGANJALAN
Pasangkan ganjal-ganjal kayu secara permanen untuk membantu mendapatkan level atau kerataan
permukaan finishing. Gunakan baut/angkur untuk mendudukkan ganjalan kayu kepada permukaan
dinding atau beton.

3.04. PENYAMBUNGAN KAYU


A. Sistem Sambungan
Untuk pekerjaan kayu balok gunakan sistem penyambungan “tumit” tunggal atau ganda,
kecuali diterangkan lain dalam detail-detail khusus. Lakukan sistem penyambungan "overlap
rata permukaan" untuk jenis pekerjaan panel/papan kayu. Tidak diperkenankan
mempergunakan sistem sambungan “jari”.

B. Bahan Perekat Tambahan


Setiap penyambungan kayu harus diberi bahan perekat tambahan. Gunakan jenis perekat type
water resistant adhesive yang disetujui konsultan pengawas.

C. Kualitas Sambungan
Tidak dibenarkan adanya gap/celah sambungan yang berlebihan. Perhatikan letak atau posisi
penyambungan terhadap panjang bentangan kayu yang akan mengakibatkan timbulnya
lendutan. Bila perlu lakukan koordinasi dengan tenaga ahli Struktur.

3.05. PEMAKUAN DAN PEMBAUTAN


Lakukan pemakuan dan pembautan antara satu bagian dengan yang lainnya dengan
memperhatikan ukuran, bentuk dan jenis paku, baut dan kayunya sendiri.

3.06. FINISH KAYU


A. Exposed : diserut halus, difinish sesuai dengan yang ditentukan oleh Arsitek.
B. Pekerjaan tersembunyi : diserut setengah halus, difinish dengan cat primer seperti disyaratkan
dalam pekerjaan pengecatan.

-SELESAI -

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 70 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HARDWARE
Nomer Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei s2023 Halaman 1

BAB I - UMUM
1.01 LINGKUP PEKERJAAN
A. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari semua alat-alat perangkat keras (hardwares)
dan kunci-kunci yang dipakai dalam pekerjaan ini.
B. Pekerjaan pada bagian ini, seperti tercantum atau dispesifikasi, harus sesuai dengan persyaratan
yang tercantum pada Dokumen Kontrak.

1.02 REFERENSI DAN STANDARD


A. Semua alat perlengkapan pintu dan jendela yang akan dipakai harus sesuai dengan persyaratan NI -
3 - 1970 pasal 48, PUBI - 1982 pasal 88 serta instruksi pabrik / produsen.
B. JIS Standard:
- A5511 - Hinges
- Stainless Steel SUS 304 dan SUS 316 (untuk area tepi pantai)
C. American Society for Testing and Materials (ASTM) Standard:
1. A156. 1-81 - Butt and Hinges
2. A156. 2-83 - Locks and Latches
3. A156. 4-86 - Closers
4. A156. 13-80 - Mortise Lock and Latches.
D. DIN Standard:
1. DIN 18251
2. DIN EN 1303 / DIN 18252.
E. National Fire Protection Association (NFPA):
1. 80-99 - Fire Doors and Fire Windows
2. 101-03 - Life Safety Code
F. Underwriters Laboratories, Inc (UL):
Building Materials Directory

1.03 BAGIAN YANG TERKAIT


A. Pekerjaan "Kusen & Pintu Besi", Bagian 08 11 13
B. Pekerjaan “Kusen & Pintu/Jendela Rangka Aluminium”, Bagian 08 11 16
C. Pekerjaan "Kusen & Pintu/Jendela Kayu “ Bagian 08 14 16

1.04 SUBMITTAL
A. Kontraktor menyerahkan daftar penggunaan kunci, door closer, stopper dan lain-lain, merk dan brosur
sesuai spesifikasi teknis ini untuk persetujuan Direksi Lapangan.
B. Kualitas pekerjaan :
1. Seluruh penggantung/kunci dari tiap tipe harus berasal dari satu merek / pabrik / sama warna dan
kualitas finishing-nya.
2. Kontraktor harus memeriksa kembali seluruh denah / tata letak dan daftar pintu / jendela dan
menggunakan bagian ini sebagai acuan penyusunan kebutuhan kunci pintu / jendela.
3. Kunci & penggantung disediakan lengkap dengan plat, baut, sekrup dan segala perlengkapan,
sedapat mungkin sekrup tidak terlihat dari bagian luar.
4. Pemasangan rangka, ke beton / pasangan bata / batu harus menggunakan bor mesin.
5. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat aluminium ukuran 30 x 60
mm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal agar diberi dengan cincin / ring nikel ke setiap anak
kunci.
6. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan ”Backed Enamel Finish” yang
dilengkapi dengan kaitan-kaitan untuk anak kunci, lengkap dengan nomor pengenalnya.
C. Contoh: Setiap jenis kunci / pintu yang pertama dipasang, apabila sudah disetujui akan menjadi
contoh untuk pemasangan selanjutnya.

D. Garansi: Garansi pabrik diberikan atas kerusakan sistem & pembuatan selama 5 tahun setelah

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 70 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HARDWARE
Nomer Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei s2023 Halaman 2

selesai proyek dengan diberikannya sertifikat garansi

1.05 PENGIRIMAN & PENYIMPANAN DI LOKASI PROYEK


Pengiriman: Setiap jenis dipisahkan dengan tanda pengenal yang jelas, dan dijaga terhadap keamanan
dan kemungkinan kerusakan.
A. Inventarisasikan semua hardware pintu pada waktu penerimaan ke lokasi proyek dan agar disimpan
ditempat yang aman
B. Berikan tanda / label yang menyatakan tentang jumlah dan jenis isi setiap paket. Berikan tanda
Hardware yang telah disetujui sesuai dengan schedule / jadwal pemasangan
C. Pack setiap item hardware secara terpisah dalam paket produsen. Sertakan instruksi dari produsen
tentang cara-cara pemasangan, aksesoris, dan alat khusus yang diperlukan untuk pemasangannya
D. Sistem pemasangan hardware, seperti yang diinstruksikan oleh pabrik. Berikan perangkat keras
(hardware) dalam waktu yang cukup untuk pelaksanaan pemasangan sesuai schedule proyek.
E. Kerjasama dan koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya.
F. Pelajari semua gambar meliputi pekerjaan hardware dan mengacu pada semua gambar yang lainnya,
termasuk Struktural, Mekanikal dan Elektrikal, yang dapat mempengaruhi atau memerlukan
koordinasi dengan pekerjaan tersebut.
G. Berikan kunci permanen ke Pemberi tugas dengan pengiriman secara pos tercatat atau jasa paket
(sebaiknya secara langsung).

1.06 KOORDINASI
A. Mengkoordinasikan tata letak dan pemasangan pivots yang tersembunyi, dan dengan konstruksi
penutup lantai. Cor beton, besi penulangan dimasukkan ke dalam beton (sebagaimana dijelaskan
dalam Bab Pekerjaan “Beton Cor / Tuang)”.
B. Contoh: Mendistribusikan contoh-contoh hardware pintu untuk pintu, dan pekerjaan lain yang
dipersiapkan oleh produsen, dan siap untuk dipasang pada pintu / kusen. Periksa Shop Drawing dari
pekerjaan lain untuk mengkonfirmasikan bahwa ketentuannya telah memadai dengan persyaratan
sebagaimana seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
C. Sistem Kelistrikan Roughing-in: Mengkoordinasikan tata letak dan instalasi
perangkat keras (hardware) tentang pintu yang akan dikoneksi ke pasokan listrik (electric power),
dengan sistem kontrol .
D. Openings: Komponen hardware yang baru - dijadwalkan untuk dipasang dan agar menyesuaikan
konstruksi yang ada atau di mana modifikasi perangkat keras pintu (hardware) harus menyesuaikan
kondisi dilapangan dan mengkoordinasikan dengan kondisi wall opening yang ada (pintu atau
jendela yang telah terpasang).

1.07 JAMINAN / GARANSI


A. Garansi: Standard Produsen, di mana produsen telah menyetujui untuk memperbaiki atau mengganti
komponen perangkat keras pintu (door hardwares) yang rusak / gagal pada saat pengerjaan atau
tentang bahannya sendiri, dalam masa garansi tertentu.
1. Kegagalan meliputi, tetapi tidak terbatas sebagai berikut:
a. Kegagalan struktural termasuk defleksi yang berlebihan, retak, atau pecah
b. Pengoperasi door hardware tidak berjalan sebagaimana mustinya / rusak
c. Kerusakan logamnya, finishing, dan bahan lain di luar keadaan yang normal (misalnya
pelapukan).
2. Masa Garansi: Garansi menyatakan bahwa Produsen harus mengganti bahan yang cacat atau
rusak selama / setelah pengerjaan terhitung selama jangka waktu sejak tanggal serah terima
(hand over) yang terakhir, antara lain sebagai berikut :
a. Kunci Elektromagnetik : Lima tahun dari tanggal serah terima terakhir
b. Exit Devices : Dua tahun dari tanggal serah terima terakhir
c. Door Closers : Dua tahun dari tanggal serah terima terakhir
d. Concealed Floor Closers : Dua tahun dari tanggal serah terima terakhir.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 70 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HARDWARE
Nomer Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei s2023 Halaman 3

1.08 MATERIAL EKSTRA


Sebeluim instalasi dimulai, unit ukuran dari perangkat keras (hardwares) pintu sebagaimana dijelaskan di
bawah ini:
1. Produk dikemas dengan pelindung untuk penyimpanan dan diidentifikasi dengan label yang
menjelaskan isinya.
2. Hardware Pintu dan yang berhubungan dengan power (wiring): Sediakan minimal satu (1) set sebagai
cadangan untuk setiap dua puluh (20) set perangkat yang telah terpasang.

BAB II - BAHAN DAN PRODUK

2.01 PRODUK
A. Produk yang digunakan adalah produk dari manufaktur di bawah ini:
a. Kawajun
b. Elmes
c. Assa Abloy
B. Jenis dan tipe yang digunakan sebagaimana tercantum di dalam ironmongery schedule.

2.02 KUNCI, SECARA UMUM


A. Persyaratan Aksesibilitas: Dimana diindikasikan agar memnuhi persyaratan aksesibilitas, sesuai
dengan standard ASTM .
1. Menyediakan perangkat sistem operasi yang tidak memerlukan gengggaman yang ketat / kuat,
atau dengan cara memutar dengan tangan atau dengan kekuatan tidak lebih dari 5 lbf (22 N)
B. Kait dan Kunci untuk Sarana Pintu Jalan keluar: Memenuhi standard NFPA 101. Tidak memerlukan
penggunaan kunci, alat, atau pengetahuan khusus untuk sistem pengoperasiannya.
C. Lock Trim:
1. Lever / Pengungkit: Besi tempa , atau besi tuang
2. Knob / Tombol: Besi tempa, atau besi tuang
3. Dummy: Tombol atau tuas pengunci trim dan escutcheons
4. Desain lockset: Menyediakan desain sesuai ditunjukkan pada Door Schedule / gambar. Berikan
Nama produsen dan nama produk mengacu pada desain lockset (misalnya saja). Produsen lain
harus bisa menyesuaikan hardware set yang telah dicontohkan dari produsen lain, memberikan
desain yang cocok dengan yang telah ditentukan oleh Perencana
D. Kunci: Agar mematuhi persyaratan pengujian untuk panjang baut yang diperlukan untuk pintu
kebakaran berlabel , sebagai berikut :
1. Mortise: Latchbolt minimum 20mm
2. Gerendel: Baut minimum 20mm
E. Rabbeted (meeting doors): Pertemuan antara dua daun pintu
F. Backset: Seperti yang disebutkan (kecuali dinyatakan lain). Standard dari Produsen dengan kotak
untuk setiap latchbolt atau baut kunci, dengan bibir melengkung yang diperpanjang untuk melindungi
frame, untuk mencocokkan pintu set perangkat keras, adalah sebagai berikut:
1. Mortise dan kait : Sesuai pedoman BHMA A156.13.
2. Kunci dan kait interconnected : Sesuai pedoman BHMA A156.12.

2.03 KUNCI (SISTEM MECHANICAL)


A. Fungsi Kunci: Fungsi nomor dan penjelasannya sebagaimana telah ditunjukkan dalam Door Hardware
agar mengikuti standard-standard sebagai berikut:
1. Bored Locks : Sesuai pedoman BHMA A 156.2
2. Mortise Locks : Sesuai pedoman BHMA A 156.13
3. Interconnecting Locks : Sesuai pedoman BHMA A 1.565,12
B. Mortise Lockset: Sesuai pedoman BHMA A 156.1
1. Latch Set:

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 70 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HARDWARE
Nomer Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei s2023 Halaman 4

a. Dipasang pada lokasi passages serta tangga-tangga


b. Ketebalan Daun Pintu: Seperti disebutkan dalam door schedule.
2. Face Plate: tebal 8mm , finish stainless steel (menyesuaikan setnya)
C. Mortise Lockset (untuk Pintu Kayu):.
1. Engsel: Screwed system
2. Hardware Set: Lihat door schedule.
D. Mortise lockset (Aluminium Pintu):
1. Engsel: Screwed system
2. Hardware Set: Lihat door schedule
E. Mortise lockset (Pintu Besi Standard): Non - Fire Rated
1. Engsel: Screwed system atau dengan sistem las
2. Hardware Set: Lihat door schedule
F. Mortise lockset (Fire Rated Steel Doors / Tahan api 2 jam):
1. Engsel: Screwed system atau dengan sistem las
2. Hardware Set: Lihat door schedule
G. Panic Exit Device: Mortise Lock system (single entry) - Pintu Besi Tahan Api (Fire Rated 2 jam) -
dipasang pada lokasi tangga-tangga kebakaran untuk area Ground Floor dan atau yang berdekatan
dengan Ball Room (ruang pertemuan)
1. Touch Bar: Stainless Steel (standard pabrikan)
2. Fixed Knob (dummy trim): Stainless steel (dipasang dibagian luar / halaman)
3. Cylinder (half): Stainless Steel
4. Engsel: Screwed system atau dengan sistem las
5. Door Closer: Lebih baik menggunakan tipe Paralel Arm - silver finish
6. Hardware Set: Lihat door schedule.
H. Pintu Besi Tahan Api (Fire Rated 2 jam) - dipasang pada lokasi tangga-tangga kebakaran (untuk
lantai Tipikal)
1. Lockase: Sistem Panic, Face Plate dari bahan stainless steel
2. Cylinder (half): Stainless steel
3. Lever Handle: Pipa solid pipa stainless steel / Heavy Duty
4. Fixed Knob (trim): Dummy stainless steel yang dipasang di dalam area tangga
5. Engsel: Screwed system atau dengan sistem las
6. Door Closer: Lengan reguler (regular arm) - silver finish
7. Hardware Set: Lihat door schedule.
I. Pintu Shaft: Non - fire rated (jika tanpa Master Key)
1. Handle: Flush ring (stainless steel)
2. Mortise bolt: Security bolt (stainless steel)
3. Engsel: Lihat Hardware set / door schedule.
J. Pintu Shaft - tahan api 2 jam (dengan Master Key)
1. Lever Handle: Flush ring (stainless steel)
2. Lockase: Dead bolt, face plate (stainless steel)
3. Cylinder (half): Stainless steel
4. Engsel: Lihat hardware set / door schedule.

2.04 DOOR BOLTS


A. Bolt Throw: Harus mematuhi persyaratan tentang hasil pengujian mengenai ukuran panjang baut yang
diperlukan untuk tipe pintu kebakaran (tahan api) yang memerlukan label, adalah sebagai berikut:
1. Half-round surface bolts: Minimum 22mm
2. Interlocking surface bolts: Minimum 24mm
3. Fire-Rated surface bolts: Minimum 25mm , terdaftar dan diberi label untuk pintu kebakaran
(tahan api)
4. Mortise Flush Bolt: Minimum 20mm
B. Dustproof Strikes: Sesuai pedoman BHMA A156.16 , Kelas 1

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 70 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HARDWARE
Nomer Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei s2023 Halaman 5

C. Hapus / hilangkan pilihan dalam ayat di bawah ini jika telah ditunjukkan dalam Hardware sets
D. Permukaan Baut (surface bolts): Sesuai pedoman BHMA A156.16, Kelas 1 kecuali ditentukan dengan
kelas 2
1. Flush Bolt Heads: Minimum batang diameter 12mm, dari bahan dari kuningan, perunggu, atau
stainless steel dengan minimum panjang batang 300mm untuk pintu dengan tinggi hingga
2100mm.
2. Mempergunakan batang yang lebih panjang lagi, diperlukan untuk pintu yang tingginya melebihi
dari 2100mm
E. Manual Flush Bolts: Sesuai pedoman BHMA A156.16 - Kelas 1 kecuali ditentukan dengan kelas 2,
yang dirancang untuk dipasang dibagian tepi / pada ketebalan daun pintu.
F. Self - Latching Flush Bolts (Automatic): Sesuai pedoman BHMA A156.3 - Kelas 1 kecuali ditentukan
kelas 2, yang dirancang untuk dipasang dibagian tepi pintu / pada ketebalan daun pintu.

2.05 EXIT DEVICE


A. Exit Devices: Sesuai pedoman BHMA A156.3 - Kelas 1 kecuali ditentukan kelas 2
B. Persyaratan Aksesibilitas: Dimana handle-handle pintu, pull-push, kait, kunci, dan perangkat yang
lainnya agar memenuhi persyaratan aksesibilitas, sesuai dengan standard ANSI A117.1
1. Menyediakan perangkat operasi yang tidak memerlukan kekuatan dalam menggenggam dan
memutar handle .
C. Exit Devices untuk Sarana Pintu Jalan keluar: Agar mematuhi standard NFPA 101. Exit Devices tidak
boleh lebih dari 15 lbf (67 N) untuk melepas kait. Kunci tidak memerlukan penggunaan anak kunci,
alat, atau pengetahuan khusus tentang cara pengoperasiannya .
D. Panic Exit Devices: Tercantum / terdaftar dan diberi label oleh lembaga pengujian yang berwenang
yang memiliki yurisdiksi (badan hukum), perlindungan dalam hal panik, berdasarkan pengujian sesuai
dengan UL 305 .
E. Fire Exit Devices: Perangkat ini agar mematuhi standard NFPA 80 yang terdaftar dan diberi label oleh
lembaga pengujian yang berwenang yang memiliki yurisdiksi (badan hukum), perlindungan dalam hal
panik karena kebakaran, berdasarkan pengujian sesuai dengan standard UL 305 dan NFPA 252.
F. Dummy Push Bar: Nonfunctioning (tidak berfungsi sebagai bar / alat pendorong)
1. Cara Operasi: Rigid / Tetap
G. Outside Trim: Fixed Knob tanpa silinder, material dan finishing menyesuaikan dengan locksetnya,
kecuali dinyatakan lain.
1. Sesuai desain locksets dan latchsets, kecuali dinyatakan lain.
H. Through Bolts: Untuk Exit Device dan trim dipasang pada pintu besi atau pintu kayu baik yang tahan
api maupun yang tidak tahan api

2.06 SILINDER KUNCI (CYLINDER LOCK)


A. Standard Silinder Kunci: Sesuai pedoman BHMA A156.5, Kelas 1 kecuali ditentukan kelas 2
B. Silinder: Standard Pabrik / Produsen dengan tipe tumbler, bahan yang terbuat dari dari kuningan
atau perunggu, stainless steel, atau nikel perak, dan dengan persyaratan sebagai berikut:
1. Jumlah Pin : Desain Lima atau Enam –pin
2. Jenis Mortise : Silinder berulir dengan cincin / ring lurus
3. Jenis Rim : Silinder dengan pelat dibelakang, bagian belakang vertikal atau horizontal
jenis-datar (raised trim ring)
4. Tipe Bored Lock: Silinder menyesuaikan kuncinya
a. Kelas yang High Security: Sesuai pedoman BHMA A156.5, Kelas 1A, terdaftar dan diberi
label dan telah memenuhi persyaratan pengujian tentang daya tahan pick dan drill - sesuai
standard UL 437 (Suffix A )
5. Semua kunci dan plug cylinder dari bahan lapisan nikel-kromium
C. Kunci (Construction Keying):
1. Konstruksi Master Keys: Cylinder dengan fitur yang memungkinkan sistem konstruksi kuncinya
dengan cara tanpa pengangkatan silinder. Sediakan 10 kunci utama (Master Key)

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 70 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HARDWARE
Nomer Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei s2023 Halaman 6

2. Construction Cores (inti): Sediakan construction core diganti dengan core yang permanen.
Sediakan 10 kunci utama (master key)
a. Ganti construction core dengan core permanen seperti yang ditentukan oleh Direksi
Lapangan atau Pemberi Tugas.
b. Serahkan core permanent kepada Pemberi Tugas
A. Produsen: Pemakaian locks / latches (kunci dan mengunci) dalam satu proyek, disarankan agar
memakai produsen yang sama (same / single Manufacturer).

2.07 KUNCI
A. Sistem Kunci (Keying System):Terdaftar dipabrik (factory registered), sesuai dengan pedoman di
BHMA A156.28, Lampiran A:
1. Kunci tanpa Master Key: Silinder dioperasikan dengan change key saja.
2. Kunci dengan sistem Master Key (MK) Silinder dioperasikan dengan change key dan master key.
a. Semua kunci harus bisa untuk master key. Tingkat kontrol untuk sistem master key sangat
diperlukan oleh Pemberi Tugas / Pemilik
b. Identifikasi tentang Master Keying Chart: Master keying chart, agar dengan jelas
menunjukkan tombol dan pengaturan kunci dimana masing-masing kunci akan yang
dioperasikan, dan sebelum kunci diproduksi / dibuat, harus telah mendapatkan persetujuan
dari Direksi Lapangan atau Pemberi Tugas / Pemilik. Master keying chart harus menjadi
dokumen yang terpisah dari Hardware Schedules (secara independen). Setiap kunci harus
dicap dengan masing-masing key change number.
Construction Key: Selama konstruksi, semua silinder dibuatkan master key dan harus bisa
dioperasikan sampai dengan selesainya pekerjaan (sebagaimana yang telah diarahkan oleh
Direksi Lapangan).
3. Sistem Grand Master Key (GMK) Silinder dioperasikan dengan change key, master key, dan
grand master key.
4. Sistem Great-Grand Master Key (GGMK): Silinder dioperasikan dengan change key, master key,
grand master key, great grand master key
5. Sistem yang ada (existing): Kunci master key dan grand master diserahkan ke Pemberi Tugas /
Pemilik key sistem yang ada
6. Sistem yang ada (existing): Sistem master key yang ada di Re - key oleh pemilik ke sistem kunci
yang baru.
7. Key Alike: Semua harus sama dengan change key.
B. Keys: Kunci harus terbuat dari bahan silver nikel (perak). Pada pemeriksaan akhir, semua kunci agar
diperlihatkan sistem pengoperasiannya untuk masing-masing kunci. Semua kunci dengan cetakan
pabrik, untuk kunci-kunci yang tidak dapat digunakan harus diganti dengan silinder baru.
1. Pencetakan: Secara permanen menuliskan setiap kunci dengan nomor pada setiap kunci dengan
visual control key number dengan notasi sebagai berikut:
a. Merek dagang kunci polos dengan identifikasi produsen tidak dapat diterima, kecuali
ditentukan lain.
b. Mengidentifikasi grand master dan masterkeys dengan nomor registri
c. Notasi: "JANGAN GANDAKAN." Informasi yang harus dilengkapi oleh pemilik .
d. Furnish sistem kontrol visual, mengkoordinasikan penyediaan dengan pemilik. Cap atau
menatah kunci dan tubuh silinder dengan kode identifikasi
e. Para produsen kunci harus mengirimkan semua kunci untuk pemilik melalui pos tercatat
prabayar, (akan lebih baik jika kunci konstruksi dikirim langsung ke Direksi Lapangan.
2. Jumlah: Selain satu ekstra kunci kosong untuk setiap kunci, harap menyediakan sebagai berikut:
a. Silinder Changes Key: Tiga (per kunci)
b. Changed keys konstruksi - akan ditentukan oleh Manajer Konstruksi
c. Master Keys (MK): Tiga.
d. Grand Master Keys (GMK): Lima .
e. Master Keys Besar -Grand (GGMK): Lima .

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 70 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HARDWARE
Nomer Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei s2023 Halaman 7

3. Kunci
a. Cylinder: Sistem 6 pin tumbler.
1) Memungkinkan sistem master key, hanya untuk servis umum, dan sesuai dengan daftar
kebutuhan perencanaan.
2) Bagian eksterior disesuaikan dengan handle.

2.08 KUNCI KABINET / CABINET SYSTEM


A. Kunci Kabinet: Sesuai dengan pedoman BHMA A156.5, kunci kabinet dengan finishing enamel,
yang berisi kunci kait - holding label, 2 set kunci, dikumpulkan dalam amplop, dan di tandai dengan
spidol permanen, dengan kapasitas kunci 150 persen dari jumlah kunci.
B. Hendaknya agar mengikuti salah satu dari tiga sub-ayat di bawah ini sesuai dengan Proyeknya.
Pertama adalah untuk minimum 600 kait, kedua adalah untuk sampai 1200 kait.
1. Laci Kabinet (Multiple): Kabinet dengan laci dilengkapi dengan panel gantungan kunci. Sertakan
kunci silinder tunggal untuk mengunci semua laci.
2. Wall - Mounted Cabinet: Kabinet dengan pintu berengsel datar dilengkapi dengan panel kunci -
induk dan pin - kunci pintu (thumbler) silinder.
3. Portabel Cabinet: Tray untuk pemasangan dalam file kabinet, dilengkapi dengan panel tombol -
holdin, amplop, dan sistem indeks silang.
C. Kabinet:
1. Panel berengsel jenis kabinet dibuat dari bahan CRSS, dengan konstruksi dilas elektro, dengan
finishing cat enamel standar pabrik.
2. Lengkapi dengan pin penguncian secara mekanik.
3. Ekspansi kunci untuk Proyek, ditambah 5 %.
D. Hardware (concealed hinges), produk yang disetujui:
1. Hafele
2. Blum
3. Sugatsune

2/09 AKSESORI UNTUK PINTU DUA DAUN (SWINGING PAIRS)


A. Bar Pembuka: Bar sebagai alat pembuka dipasang pada daun pintu ganda pada lokasi pintu yang
tidak aktif kecuali secara otomatis atau menggunakan self latching.
1. Manual Flush Bolt: Permukaan, single flush bolt (tunggal). Berikan petunjuk tentang self latching,
di mana ditunjukkan dalam hardware set sebagai berikut:
2. Flus Bolt Otomatis (dipasang pada pintu tangga kebakaran yang tahan api / untuk melarikan diri
dari pintu). Desainnya cukup menempel pada pintu besi tahan api berlabel (otomatis)
3. Lengkapi flush bolt untuk mekanisme yang beroperasi 300mm diatas finished lantai untuk flush
bolt (bagian bawah) dan dengan tinggi tidak lebih dari 1800mm di atas lantai finished (untuk flush
bolt bagian atas)
4. Melengkapi flush bolt bagian bawah dengan dust proof strikes
5. Lokasi: Seluruh instalasi pintu besi.
6. Bahan: kuningan Dipoles atau perunggu

2.10 DOOR CLOSER


A. Persyaratan Aksesibilitas: Dimana handel, pull, latches, locks, dan perangkat operasi yang lainnya
seperti yang dipersyaratkan, sesuai dengan pedoman ANSI A117.1, ASTM Standard.
1. Memenuhi persyaratan maksimum pembukaan - gaya berikut:
a. Interior, Engsel pintu untuk Non-fire rated: 5 lbf (22,2 N) diterapkan tegak lurus ke pintu
kebakaran.
b. Pintu: Mempunyai kekuatan pembukaan minimum yang diijinkan oleh otoritas yang
berwenang.
A. Penutup pintu untuk Sarana Pintu Jalan keluar: Mematuhi standard NFPA 101. Pintu penutup tidak
akan membutuhkan lebih dari 30 lbf (133 N) untuk mengatur pintu bergerak dan tidak lebih dari 15 lbf

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 70 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HARDWARE
Nomer Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei s2023 Halaman 8

(67 N) untuk membuka pintu dengan lebar minimum.


B. Hold - Open / Detector: Koordinasikan dengan detektor asap interface secara terpisah dengan
perangkat sistem alarm kebakaran.
C. Flush Floor Plate: Memberikan cover sebagai penutup lantai kecuali sudah ada threshold-nya
D. Recessed Floor Plates: Memasang plat lantai secara tersembunyi dengan menyisipkan material finish
lantai untuk penutup lantai kecuali telah ditentukan lain.
E. Power - Berfungsi sebagai pembantu penutup pintu: sebagai pintu akses bagi penyandang cacat atau
di mana tercantum dalam hardware set.
F. Tipe Door Closer: Kecuali dinyatakan lain, sesuai dengan rekomendasi tertulis dari produsen untuk
ukuran penutup pintu tergantung pada ukuran pintu, paparan cuaca, dan harus diantisipasi frekuensi
penggunaannya. Tentukan tipe door closer, dan disesuaikan dengan berat pintunya sendiri, serta
persyaratan untuk opening force-nya.
G. Surface Mounted / Concealed Closers: Sesuai dengan pedoman BHMA A156.4, door closer dengan
tipe arm (lengan) dengan lokasi berada di sisi pintu non public (lihat Door / Hardware Schedule),
kecuali dinyatakan lain Standard Pabrik dengan konstruksi dari aluminium cor
H. Lengan Reguler atau Parallel Arm mounting
I. Rack lengkap (full rack) dengan konstruksi kompresi pegas, sepenuhnya (full) hidrolik
J. Closing Speed (kecepatan penutupan), latching speed, dan backcheck dikendalikan oleh operator
independen (katup kunci tersembunyi)
K. Intensitas backcheck agar disesuaikan
L. Dilengkapi dengan fitur thumb-turn terbuka terus dan dead stop (dimana diperlukan)
M. Ukuran serta tipe yang akan dipakai seperti yang telah direkomendasikan oleh produsen
(menyesuaikan ukuran pintu, berat, serta kondisi angin - untuk area eksterior).
N. Aksesoris :
1. Full size (standard ukuran pabrik) atau dengan non-metallic cover
2. Lokasi :
1) Pintu besi dengan lebar pintu lebih dari 900mm
2) Pintu besi tahan api, atau pintu pada area tangga kebakaran.
3. Door Selector / Door Koordinator, dipasang pada pintu tahan api / tangga kebakaran (door
swinging pairs): Sesuai dengan pedoman BHMA A156.3. Lihat bab pada Pekerjaan "Kusen &
Pintu Besi".

2.11 DOOR STOPS DAN HOLDERS


A. Door Stops dan Bumper:Sesuai dengan pedoman BHMA A156.16 - Kelas 1 kecuali ditentukan kelas
2.
1. Untuk menghentikan daun pintu dipakai stoper yang dipasang di finishing lantai atau kecuali pada
dinding atau jenis lain seperti atau ditunjukkan dalam door schedule. Jangan memasang floor
stops pada lokasi yang menghambat lalu lintas. Jika floor stop atau wall stop tidak
memungkinkan, hendaknya agar dipasang overhead door stop.
a. Wall Stops:
- Gunakan pada lokasi yang diindikasikan saja
b. Floor Stops:
- Gunakan wall stop pada lokasi yang telah ditunjukkan atau diijinkan.
c. Kombinasi Floor dan wall stops dan Holder: Sesuai dengan pedoman BHMA A156.8 - Kelas
1 kecuali kelas ditentukan 2.
B. Kombinasi Door Mounted Stop dan Holders: Sesuai dengan pedoman BHMA A156.8 - Kelas 1 kecuali
kelas ditentukan 2.
C. Elektromagnetik Door Holders: Sesuai dengan pedoman BHMA A156.15. Tercantum di bawah
Kategori C di BHMA.
D. Berkoordinasi dengan detektor kebakaran dan berinteraksi dengan sistem alarm kebakaran untuk
berlabel rakitan pintu kebakaran.
E. Peredam suara, dipasang mengelilingi kusen pintu besi: Sesuai dengan pedoman BHMA A156.16,

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 70 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HARDWARE
Nomer Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei s2023 Halaman 9

Kelas 1, Jenis: neoprene atau karet, minimal ukuran 15 x 15mm


1. Pintu dua daun: Dipasang dua dibagian atas
2. Pintu tunggal: Dipasang tiga dibagian strike jamb
3. Pintu weatherstripped: Tidak diperlukan
4. Produk yang disetujui: Sebagai contoh mengacu ke produk Accent tipe 307

2.12 GASKET PINTU


A. Standar: Sesuai dengan pedoman BHMA A156.22 - Tercantum di Kategori J BHMA.
Umum: Weatherstrip gasket (untuk cuaca) - dipasang pada pintu yang menghadap ke eksterior dan
sebagai smoke stop, cahaya, atau gasketing berfungsi sebagai penahan suara pada pintu interior
sesuai yang dijelaskan dalam door schedule. Tipe fastener yang dipakai dari jenis yang noncorrosive
baik untuk aplikasi eksterior dan di tempat lain seperti yang telah ditentukan.
1. Perimeter gasketing: Dipasang pada head dan jamb (mengelilingi kusen), menyerupai segel
antara daun pintu dan kusen .
2. Meeting Stile gasketing: Dipasang rapat ke Stiles, membentuk / menyerupai segel ketika pintu
ditutup.
3. Door Bottoms Seal: Dipasang dibagian bawah daun pintu, membentuk segel dengan threshold
ketika pintu ditutup.
B. Kebocoran Udara (Air Leakage): tidak melebihi 0,50cfm per kaki, dari panjang retak untuk gasketing
selain sebagai pengendalian asap, dengan hasil uji sesuai dengan standard ASTM E 283.
C. Smoked Labeled Gasketing: Memenuhi persyaratan standard NFPA 105 yang terdaftar dan diberi
label oleh badan / lembaga pengujian dan diterima oleh pihak berwenang yang memiliki badan hukum
(yurisdiksi), yang menunjukkan tentang peringkat kontrol asap, berdasarkan pengujian sesuai dengan
UL 1784.
1. Smoke labeled gasketing: Untuk jangka waktu kisaran 20 menit - rated doors dan smoke doors
yang berlabel.
D. Sound rated gasketing: Yang terdaftar dan diberi label oleh lembaga pengujian, tentang peringkat
suara, berdasarkan pengujian sesuai standard ASTM E 1408.
E. Bahan gasket: Mengacu ke standard ASTM D 2000 dan AAMA 701/702.

2.13 DOOR SEAL DAN THRESHOLD


A. Standard: Sesuai dengan pedoman BHMA A156.21. Tercantum di bawah Kategori J di BHMA.
B. Persyaratan Aksesibilitas: Memenuhi persyaratan aksesibilitas, sesuai dengan ANSI A117.1.
1. Bevel threshold dengan kemiringan tidak lebih dari 1:2. Tinggi threshold tidak lebih dari 10mm
untuk pintu geser eksterior (exterior sliding door).
C. Threshold untuk Sarana Pintu Jalan keluar: Mematuhi standard NFPA 101. Tinggi maksimum 10mm
D. Bahan: Plat besi / Stainless steel atau sesuai gambar
E. Ukuran & Bentuk: Lihat gambar
F. Seal: Sebagaimana ditentukan dalam gambar (dilengkapi dengan segel neoprene rubber)

2.14 HARDWARE UNTUK PINTU LIPAT (FOLDING DOOR)


A. Umum: Sesuai dengan pedoman BHMA A156.14, terdiri dari satu set (lengkap) termasuk rel atas,
gantungan, support, bumper, floor guide , dan aksesoris yang lainnya .
1. Pintu Interior: Agar dilengkapi dengan door hardware untuk pintu interior bifolding
B. Bifolding Door Hardware: Tipe ini dipakai untuk pintu panel dengan beratnya mencapai 25-50 kg per
daun.
C. Beberapa Folding Door Hardware: Tipe ini untuk pintu panel dengan berat mencapai 20-35 kg per
daun.
D. Produk yang disetujui (di luar penggunaan pada operable partition)
1. Henderson
2. YKK AP Indonesia
3. Hillaldam

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 70 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HARDWARE
Nomer Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei s2023 Halaman 10

2.15 FABRIKASI
A. Papan nama Produsen: Tidak diperbolehkan memberikan nama produk / fabrikan atau nama dagang
yang ditampilkan pada lokasi yang terlihat, kecuali dalam hubungannya dengan label pintu tahan api
(diperlukan) dan atau telah mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas / Direksi Lapangan.
1. Identifikasi Produsen diizinkan hanya pada tepi silinder kunci saja.
B. Base Metal: Door hardware dibuat bukan dari logam mulia, dibuat dengan metode / menggunakan
standard produsen dengan metal alloy (logam standar), yaitu tentang komposisi, dan kekerasannya.
C. Kualitas setidak-tidaknya sama atau lebih besar dari pada unit perangkat keras pintu tertentu dan
sesuai dengan pedoman BHMA A156.18. Tidak diperkenankan mempergunakan bahan / material
standard pabrik dengan metode pembentukan yang berbeda dari standard yang telah ditetapkan.
Fasteners:
1. Concealed fasteners: Untuk door hardware yang kelihatan (exposed) ketika pintu ditutup, kecuali
untuk unit sudah ditentukan dengan concealed fastener. Tidak diperbolehkan menggunakan baut
yang tembus untuk instalasi di mana kepala baut atau mur yang berlawanan kecuali satu-satunya
cara yang aman agar melampirkan usulan door hardware set.
2. Steel Machine atau Sekrup Kayu: Untuk diaplikasikan pada pintu besi tahan api sebagai berikut :
a. Engsel (mortise hinge untuk pintu).
b. Strike Plate untuk frame (kusen).
c. Door Closer untuk daun pintu dan frame (kusen).
3. Steel Through Bolts: Untuk diaplikasikan pada pitu besi tahan api, kecuali untuk memblokir pintu
a. Surface Hinges untuk pintu.
b. Door Closer untuk daun pintu dan frame (kusen)
c. Surface Mounted untuk pintu Exit-Device.
4. Spacer atau Sex Bolt: Pembautan langsung untuk pintu besi.
5. Fasteners untuk Pintu Kayu: Sesuai dengan pedoman dan persyaratan di DHI WDHS.2,
"Recommended Fasteners untuk Pintu Kayu."

2.16 FINISHING
A. Standard: sesuai dengan standard BHMA A156.18, seperti ditunjukkan dalam door hardware set
B. Mekanikal finsihing pada permukaan yang terekpose agar dilindungi dari kerusakan dengan
menerapkan strippable, pelindung sementara sebelum dilakukan pengiriman.
C. Penampilan Pekerjaan Finishing: Variasi dalam penampilan atau setidak tidaknya yang mendekati
akan dapat diterima, jika memenuhi range (kisaran) contoh sampel yang telah disetujui. Variasi
dalam bagian yang sama tidak dapat diterima. Variasi dalam penampilan komponen lain dapat
diterima jika berada dalam kisaran contoh sampel yang telah disetujui dan dirakit atau dipasang untuk
meminimalkan kekontrasannya.
D. Semua hardware, kecuali dalam area service (layanan) dan kamar mandi, harus memakai bahan
stainless steel dengan finishing no.#8 (polished). Untuk hardware di daerah service area (layanan)
kamar mandi agar memakai stainless steel dengan finishing no. ada # 4 (satin).
E. Komposisi:
1. SUS 304 (Komposisi Kimia): untuk lokasi normal

C Si Mn Cr Ni Mo P S N
<0.08 <1.00 <2.00 18 – 20 8 – 10 - <0.045 < 0.03 -

2. SUS 316 (Komposisi Kimia): untuk lokasi tepi pantai

C Si Mn Cr Ni Mo P S N
<0.08 <1.00 <2.00 16 – 18 10 – 14 2–3 <0.45 <0.03 -

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 70 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HARDWARE
Nomer Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei s2023 Halaman 11

BAB III - PELAKSANAAN / PEMASANGAN

3.01 PERSIAPAN
A. Pintu Besi dan Kusen: Mematuhi seri standard DHI A115.
1. Permukaan Door Hardware: sesuai dengan standard ANSI A250.6 .
B. Pintu Kayu: Mematuhi serie standard DHI A115 - W.

3.02 INSTALASI / PEMASANGAN


A. Tinggi Pemasangan: Ketinggian pemasangan door hardware sebagaimana ditunjukkan pada Gambar,
kecuali dinyatakan lain atau diwajibkan untuk mematuhi standard peraturan.
1. Pintu besi standar (non-fire rated) dan Kusen: Sesuai dengan pedoman DHI standard tentang
"Recommended Locations for Architectural Hardware for Standard Metal Doors and Frames"
2. Pintu besi standard (customize - non-fire rated) Frames: Sesuai dengan pedoman DHI
"Recommended Locations for Builders' Hardware for Custom Metal Doors and Frames"
3. Pintu kayu: Sesuai dengan pedoman DHI WDHS.3, "Recommended Locations for Architectural
Hardware for Wood Flush Doors".
B. Pemasangan setiap item door hardware sesuai dengan instruksi tertulis dari produsen / pabrik. Untuk
memasang door hardware pada pintu-pintu yang kemudian akan dicat atau dengan finishing yang
lainnya (lihat bab "Pekerjaan Pengecatan"), agar dikoordinasikan tentang cara-cara penyimpanan,
dan instalasi ulang dan permukaan door hardware agar diberi pelindung. Tidak diperkenankan
memasang door hardware sebelum item pekerjaan yang lainnya telah selesai dikerjakan.
1. Pasang door hardware pada lokasi yang benar dengan tegak lurus. Untuk instalasi dan Atur dan
perkuat substrat lampiran yang diperlukan untuk instalasi dan operasi yang tepat.
2. Pengeboran untuk fastener tidak dipersiapkan di pabrik. Jarak fastener dan angkur sesuai
dengan standar pabrik
C. Tidak diperkenankan memasang hardware sebelum substrat (permukaan) pintu selesai difinish
D. Substrat untuk hardware yang tidak dipersiapkan dari pabrik adalah sebagai berikut:
1. Pemasangan mortise harus sesuai dengan ukuran dan lokasinya tanpa perbaikan atau dengan
cara tanpa mencongkel, yang mengakibatkan pecahnya atau mengakibatkan penyimpangan
pekerjaan finishing
E. Thresholds: Pasangkan threshold untuk pintu yg berhubungan dengan udara luar (eksterior) dan pintu
akustik (kedap suara) serta airtight (kedap udara / bau).

3.03 PEMBERSIHAN DAN PERLINDUNGAN


A. Bersihkan pemukaan dari segala kotoran yang diakibatkan oleh pemasangan hardware
B. Berikan perlindungan final untuk memastikan bahwa kondisi door hardware pintu tanpa ada
kerusakan atau kerusakan yang lainnya pada saat pekerjaan pemasangan telah selesai.

3.04 LOKASI HARDWARE


Sesuai dengan gambar perencana

-SELESAI-

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 81 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta KACA INTERIOR
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAB I - UMUM

1.01 LINGKUP PEKERJAAN


A. Dalam lingkup ini meliputi penyediaan tenaga kerja, pengadaan, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan dan pemasangan pekerjaan hingga dapat
dicapai hasil pekerjaan kaca interior yang bermutu baik dan sempurna, pada tempat-tempat
seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana
B. Pekerjaan pada bagian ini, meliputi pemasangan kaca mati, jendela kaca, pintu kaca dan daun
pintu kaca frameless, atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar; sebagaimana tercantum atau
dispesifikasi, harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada Dokumen Kontrak.

1.02 RINGKASAN
Bagian ini mencakup penyediaan (pembelian, pengiriman, penyimpanan, pembuatan dan
pemasangan, penyelesaian) dari kaca seperti yang ditunjukkan pada gambar, untuk dipasang oleh
Aluminium / Aplikator terkait.
A. Ruang Lingkup:
1. Kaca untuk pintu / partisi toilet
2. Kaca untuk pintu masuk kaca tanpa bingkai
3. Kaca untuk pintu dan jendela aluminium
4. Aksesoris yang diperlukan untuk instalasi kaca.
B. Bagian Terkait:
1. Divisi 07 Bagian 07 92 00 “Joint Sealant”
2. Divisi 08 Bagian 08 11 16 “Kusen dan Pintu/ Jendela Alumunium”
3. Divisi 08 Bagian 08 14 16 “Kusen dan Pintu/ Jendela Kayu”
4. Divisi 08 Bagian 08 70 00 "Hardware "

1.03 REFERENSI DAN STANDAR


A. NI - 3 - 1970,
B. SII 0189 - 78
C. PUBI 1982 pasal 63
D. ASTM :
1. ASTM C 1036 - Standard Specifications for Transparent Flat Glass
2. ASTM C 1048 – Standard Specification for Tempered Glass / Heat-Treated Flat Glass
3. ASTM C 920 – Sealants
E. Standard spesifikasi dari Pabrik dan Persyaratan Teknis.
F. Persyaratan Ramah Lingkungan

1.04 DEFINISI
A. Produsen Kaca: Perusahaan yang memproduksi kaca primer, kaca buatan atau keduanya
sebagaimana didefinisikan dalam publikasi kaca referensi.
B. Ketebalan kaca: Diindikasikan oleh penunjukan ketebalan dalam milimeter sesuai dengan ASTM
1036.

1.05 PENGAJUAN
A. Sampel: Kirimkan bagi persetujuan Perencana, sampel bahan kaca minimum 300mm x 300mm
untuk setiap jenis produk kaca
B. Data Produsen / Produk: Kirim untuk setiap jenis bahan kaca dan produk aksesori yang
ditentukan. Termasuk data teknis, prosedur penyimpanan, perawatan produk dan penanganan
serta karakteristik kinerja.
E. Data Pemeliharaan: Menyerahkan data perawatan pabrik bahan kaca untuk pembersihan dan
perawatan setiap jenis bahan kaca.

F. Sertifikat:
1. Pelaksanaan:
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai Aplikator harus membuat surat pernyataan
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 81 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta KACA INTERIOR
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

bahwa:
a. Dokumen kontrak telah dipelajari dan dimengerti
b. Jenis dan tipe bahan adalah sesuai dan mencukupi (dari segi teknis) kegunaannya dengan
kondisi setempat yang ada
2. Pabrik Pembuat Perwakilan Resmi:
Di akhir pelaksanaan pekerjaan, dari pabrik harus mengeluarkan surat pernyataan bahwa
teknis pelaksanaan dan pengawasan telah memenuhi persyaratan, dan dengan demikian hasil
perkerjaan dapat dinyatakan telah selesai dan diterima .
Dari produsen insulasi, yang menyatakan insulasinya memenuhi atau melebihi kebutuhan
3. Awal Pelaksanaan:
Surat pernyataan dari pabrik dan pelaksana, bahwa kondisi bagian-bagian yang akan
menerima Pekerjaan Kaca telah sesuai (memenuhi syarat) dan siap untuk pelaksanaannya.
G. Kontraktor ; harus melengkapi data sbb;
1. Contoh kaca kepada Direksi Lapangan / Pemberi Tugas / Perencana untuk mendapatkan
persetujuan, kecuali disyaratkan lain oleh pihak Pemberi Tugas.
2. Berikan data tentang referensi proyek yang pernah ditangani
3. Perawatan seluruh bagian dinding kaca, termasuk prosedur penggantian kaca (jika
terdapat kerusakan) dan bagian pendukung yang lainnya
G. Jaminan / Garansi:
1. Berikan garansi Dari produsen yang insulasinya memenuhi atau melebihi kebutuhan
tertulis dari Produsen Kaca dan Installer / Applicator

1.06 PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN DI LAPANGAN


A. Semua unit kaca yang akan dikirim ke proyek harus diberi pengenal / label produsen dan
ditempelkan dibagian dalam kaca, dengan identifikasi pemasangan / shop drawing. Pastikan
ketebalan kacanya serta lokasi dan orientasikan dengan posisi vertikal. Bahan yang dikirim harus
dalam kemasan pabrik pembuat.
Pinggiran dan pojokan kaca agar diberi proteksi, untuk menghindari chipping, retak serta
kerusakan lainnyan yang serupa
B. Penyimpanan: Material kaca agar disimpan diruangan dalam dan kering, serta diganjal dari lantai
untuk mencegah tekanan, kerusakan dan pecah. Tidak diperkenankan disimpan dalam site /
lokasi proyek lebih dari 2 x 24 jam
C. Jangan pindahkan case untuk yang telah dibongkar sebagian. Buka kemasan bahan kaca sesuai
dengan data produk pabrikan untuk jenis bahan yang ditangani. Tumpuk setiap individu seperti
yang direkomendasikan oleh data produk pabrikan
D. Pergunakan alat rolling blocks (balok bergulir) untuk memutar atau memindahkan kaca
E. Penggantian: Dalam hal kerusakan (kaca pecah), harap segera membuat perbaikan dan
penggantian yang diperlukan, sesuai persetujuan Direksi Lapangan dan tidak ada beaya
tambahan dari Pemberi Tugas (Owner)

1.07 PERSYARATAN BAHAN


A. Bahan dari kaca lembaran :
1. Clear Glass 12 mm tempered digunakan untuk pintu/partisi dinding kaca, railing kaca seperti
ditunjukkan pada gambar dengan penambahan stiker sandblast .
2. Clear Glass 6mm+PVB laminated digunakan untuk partisi kaca, seperti ditunjukkan pada
gambar..
3. Clear glass 6 mm+airgap DGU digunakan untuk partisi kaca Ruang Rapat, seperti ditunjukkan
pada gambar
B. Bahan kaca tersebut dari produk dalam negeri yang bermutu baik dan disetujui Pemberi Tugas
dan Konsultan MK.
C. Sandblast film stiker pada kaca, pola dan lokasi akan ditentukan kemudian.
D. Sealant kaca dari bahan : Silicon Sealant yang bening, pekat dan tidak ada gelembung udara ex.
Dow Corning , GE, Bostik
E. Bahan kaca yang digunakan dari mutu AA serta memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal
63 dan memenuhi SII 0189-78.
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 81 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta KACA INTERIOR
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

1.08 KONDISI PROYEK


A. Keterbatasan Lingkungan: Jangan lanjutkan proses pelapisan ketika kondisi suhu lingkungan dan
substrat berada di luar batas yang diizinkan oleh produsen bahan pengkacaan dan ketika substrat
kanal pengkacaan basah dari hujan, kondensasi atau sebab lain

BAB II - BAHAN DAN PRODUK

2.01 PRODUK
A. Produk yang tersedia: Tunduk pada kepatuhan dengan persyaratan, produk yang dapat
dimasukkan ke dalam Pekerjaan ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, yang berikut:
1. Produk Kaca:
a. Lokal :
1) PT Asahimas Jaya Flat Glass Co.,Ltd - Jakarta
2) PT Mulia Glass – Jakarta
3) Sinar Rasa

BAB III - PELAKSANAAN

3.01 PERSIAPAN PEMASANGAN


A. Pertemuan Pra Pemasangan Kaca
1. Sebelum memulai pekerjaan kaca dan kaca, konferensi pra-kaca akan diadakan untuk
meninjau pekerjaan yang akan diselesaikan.
2. Kontraktor, pemasok dan pemborong dinding tirai, perwakilan produsen kaca, perwakilan
produsen sealant, subkontraktor kaca dan perencana akan hadir.
4. Kontraktor harus memberi tahu Perencana setidaknya sepuluh hari sebelum
waktu konferensi.
5. Materi yang disampaikan oleh Kontraktor, penghubung kaca dan kaca dan pekerjaan dinding
jendela, dimensi dan toleransi serta lebar dan kedalaman sambungan sealant akan ditinjau.
B. Siapkan bahan kaca dan perlengkapan pendukungnya, periksa panel kaca dengan indikasi
rencana penempatannya, pastikan kesesuaian ukuran panel, skonengan, dalam masing
masing pekerjaan dengan toleransi yang telah ditentukan.
C. Sebelum pemasangan Kontraktor harus mengambil ukuran-ukuran yang tepat dari lubang-lubang
/ bukaan-bukaan kusen pintu / jendela yang bersangkutan, sehingga perubahan ukuran kaca
dilapangan tidak akan terjadi, dikarenakan tidak adanya pengukuran dilapangan terlebih dahulu.
Kesalahan yang terjadi adalah merupakan tanggung jawab Kontraktor

5.01 PERSIAPAN PERMUKAAN


A. Periksa unit kaca untuk mencari permukaan luar dan dalam. Beri label atau tandai unit sesuai
kebutuhan sehingga permukaan interior mudah diidentifikasi. Jangan gunakan bahan yang akan
meninggalkan bekas yang terlihat dalam pekerjaan yang telah selesai
B. Bersihkan pinggiran kaca kanal kaca pembingkai, dan lapisan pelindung segera sebelum
pemasangan kaca. Gunakan bahan yang dapat diterima untuk membingkai, juga bahan kaca dan
produsen sealant kacanya.
C. Periksa bahan kaca sebelum pemasangan. Lites yang memiliki kerusakan wajah atau tepi tidak
digunakan. Periksa bahan kaca, haluskan tonjolan-tonjolan pada permukaan atau pada sudut
pinggiran kaca, potong dan gosok bagian yang tidak dikehendaki, kerjakan dengan cara yang telah
direkomendasikan oleh produsen kaca; kecuali untuk kaca heat strengthen / tempered.
D. Lites dari kaca tempered, sprandel dan insulasi tidak boleh dipotong atau diganti di lapangan

5.02 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-
out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar
A. Hasil pemasangan kaca harus dalam alur rangkanya, rapat, kuat/tidak goyang dan dijamin
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 81 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta KACA INTERIOR
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

kerapihannya.
B. Setelah partisi kaca terpasang, bidang permukaan kaca harus rata, tegak lurus waterpas terhadap
lantai dan plafon.
C. Pertemuan atau sambungan setiap kaca, memakai silicon sealant dengan warna sesuai
spesifikasi. warna tersebut diajukan terlebih dahulu ke Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas
untuk disetujui.
D. Pada pemasangan dinding kaca tanpa kusen atau framless , bagian tepi, atas dan bawah
menggunakan aluminium profil U ukuran lebih besar dari tebal kaca tersebut. Ditanam pada
bagian konstruksi, dan jarak atau gap yang terjadi antara metal profil U dengan kaca, diberi silikon.
E. Hasil pemasangan kaca (khusus kaca bening/clear) yang sudah selesai dan sudah diterima oleh
Konsultan Pengawas/ diberi tanda agar tidak ditabrak oleh pekerja atau orang lain.

5.03 KUALITAS PEKERJAAN


A. Pekerjaan pemasangan kaca harus dilaksanakan oleh tenaga yang telah mempunyai pengalaman
dan keahlian khusus dalam pekerjaan ini
B. Permukaan kaca harus dilindungi selama masa handling dan pemasangan, ukuran kaca dan
bahan-bahan pembantu pemasangan harus sesuai sehingga tidak terdapat hasil pemasangan
dengan kaca yang melengkung dan longgar atau tidak rata
C. Lindungi permukaan dan tepi material kaca selama penanganan dan pemasangan
D. Pasang bahan kaca untuk mendapatkan instalasi kedap udara dan kedap air dan untuk menahan
perubahan suhu normal dan beban angin tanpa kegagalan
E. Ukuran bahan kaca untuk setiap lubang untuk memastikan gigitan yang benar pada bahan kaca,
tanpa memaksakan ketegangan, sesuai dengan data produk pabrikan.
F. Pertahankan jarak bed minimum antara bahan kaca dan sash 3mm di kedua sisi, kecuali jika
diperlukan izin yang lebih besar baik dari bahan kaca atau pembuat bingkai.

5.04 PERLINDUNGAN DAN PEMBERSIHAN


A. Lindungi kaca eksterior dari kerusakan segera setelah pemasangan dengan memasang
steamer yang bersilang pada held way rangka dari kaca. Jangan menerapkan penanda ke
permukaan kaca. Hapus label yang tidak permanen dan bersihkan permukaan.
B. Melindungi kaca dari kontak dengan zat yang menimbulkan kontaminasi yang dihasilkan dari
operasi konstruksi. Jika bahan yang menyebabkan kontaminasi tersebut bersentuhan dengan
kaca, segera singkirkan sesuai rekomendasikan secara tertulis oleh produsen kaca
C. Periksa permukaan kaca yang berdekatan dengan atau di bawah beton eksterior dan
permukaan pekerjaan pasangan lainnya secara berkala selama konstruksi, tetapi tidak kurang
dari sebulan sekali. Intuk penumpukan kotoran, buih, endapan alkali, atau noda, Bersihkan
seperti yang direkomendasikan secara tertulis oleh produsen kaca .
D. Cuci kaca pada kedua permukaan yang terbuka di setiap area Proyek tidak lebih dari empat hari
sebelum tanggal yang dijadwalkan untuk inspeksi yang menetapkan tanggal Penyelesaian
Sustantial. Cuci gelas sesuai anjuran tertulis oleh pabrik kaca
E. Lepas dan ganti bahan-bahan kaca yang pecah, retak, terkelupas atau rusak atau tidak
memenuhi kriteria desain yang ditentukan sebelum Tanggal Penyelesaian Substansial.
F. Bahan kaca yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan yang mungkin
terjadi, serta diberi tanda agar mudah diketahui.
G. Lindungi kaca selama masa pemasangan, lindungi dengan cara yang disyaratkan oleh produsen
kaca
H. Kaca yang pecah, rusak atau retak hendaknya agar dibuang dan diganti selama masa
pelaksanaan. Kontraktor bertanggung jawab atas perlindungan dan penggantian kerusakan
I. Bersihkan dengan bahan dan alat yang disyaratkan oleh produsen kaca, bersihkan dan ganti
sealant yang tidak dikehendaki dan mengganggu penampilan pekerjaan.

5.05 SKEDUL KACA


Tipe-tipe serta ketebalan kaca yang akan dipakai, hendaknya agar dibaca bersama-sama dengan Door
/ Window schedule dan Gambar
A. GL. 1 (Clear Float / Kaca Bening)
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 08 81 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta KACA INTERIOR
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 5

-SELESAI-

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi KOMPONEN RANGKA PLAFOND DAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI GYPSUM
No Proyek : QI 23002 SECTION 09 22 16
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAGIAN 1 - UMUM

1.01 LINGKUP PEKERJAAN


A. Lingkup pekerjaan untuk rangka metal non-loadbearing meliputi material dan instalasi sesuai
gambar kerja.
B. Pekerjaan pada bagian ini, seperti tercantum atau dispesifikasi, harus sesuai dengan persyaratan
yang tercantum pada Dokumen Kontrak.

1.02 REFERENSI DAN STANDARD


A. Standard Nasional Indionesia: (SNI):
1. SNI 03 – 6384 - Spesifikasi Papan Gypsum
2. SNI 1736 - Tentang Tingkat Ketahanan Api
3. SNI 07-2053-2006 - Baja Lembaran Lapis Seng (Bj LS)
B. American Society for Testing and Materials (ASTM)
1. ASTM C645 - Standard Specification for Nonstructural Steel Framing Members.
2. ASTM C754 - Standard Specification for Installation of Steel Framing Members to Receive
Screw-Attached Panel Products.
3. ASTM A653 - Standard Specification for Steel Sheet, Zinc-Coated (Galvanized) or Zinc Iron
Alloy-Coated (Galvannealed) by the Hot-Dip Process
4. ASTM E119 - Standard Test Methods for Fire Tests of Building Construction and Materials

1.03 BAGIAN YANG TERKAIT


A. Bagian lain yang berkaitan
1. Pekjerjaan Papan Gypsum
2. Pekerjaan Plafond Acoustic Tile.
B. Bagian yang termasuk dalam lingkup pekerjaan :
1. Sistem rangka metal stud untuk partisi non-load bearing gypsum pada interior.
2. Sistem rangka metal furring untuk non-loadbearing furred assemblies pada interior.
3. Sistem rangka metal untuk ceiling gypsum
4. Aksesoris rangka metal.

1.04 SUBMITTAL
A. Gambar kerja: berikan gambar kerja manufaktur untuk disetujui oleh Direksi Lapangan sebelum
pelaksanaan dimulai.
B. Data Produk: berikan data produk dan prosedur pemasangan dari tiap-tiap komponen dan
aksesoris yang digunakan.
C. Rapat Koordinasi sebelum pakarjaan awal:
1. Rapat koordinasi dengan bagian lain dan Direksi Lapangan harus diadakan sebelum
pekerjaan awal dimulai.
2. Rapat koordinasi harus dihadiri oleh sub-kontraktor (Applikator) pekerjaan yang terkait
prosedur instalasi dan koordinasi dari pekerjaan terkait ditinjau bersama.

1.05 PERSYARATAN SISTEM


A. Persyaratan struktur: Ceiling suspended Interior dan soffits. Ceiling suspended gypsum dan soffits
harus mempunyai ketahanan terhadap defleksi tidak lebih dari L/360 (jarak antar penggantung)
B. Tingkat Ketahanan Api: Untuk sistem yang disyaratkan memiliki tingkat ketahanan api gunakan
material dan prosedur instalasi yang telah di uji sesuai dengan ASTM E119 di Laboratorium uji.
C. Performa Akustik: Untuk sistem yang disyaratkan memiliki perfroma akustik (STC) gunakan
material dan prosedur instalasi yang telah diuji sesuai ASTM E90.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi KOMPONEN RANGKA PLAFOND DAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI GYPSUM
No Proyek : QI 23002 SECTION 09 22 16
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

1.06 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENANGANAN


A. Pengiriman harus dilakukan tepat waktu di lokasi proyek yang semestinya dan tidak terpengaruh
oleh cuaca.
B. Tumpukan diletakkan tidak menyentuh lantai dan terdapat ventilasi yang kering.
C. Lindungi material dari soiling, karat dan kerusakan.

BAGIAN 2 - BAHAN DAN PRODUK

2.01 BAHAN KERANGKA UNTUK PARTISI / DRYWALL


A. Umum :
1. Studs, U Channel (runner) dan Metal Furring (wall lining) harus sesuai dengan spesifikasi
ASTM C645.
2. Hot dip galvanize dengan tebal lapisan minimum G40 sesuai ASTM A653.
B. Studs:
1. Rolled formed dengan bentuk kanal “C”.
2. Tebal total metal sesuai yang dinyatakan atau minimum 0.5mm jika tidak dicantumkan.
3. Ukuran sesuai yang ditunjukkan pada gambar (stud 75 mm)
4. Jika ukuran stud tidak dinyatakan dengan jelas, sesuaikan dengan rekomendasi dari
manufacturer dan persyaratan ukuran minimum berdasarkan tinggi partisi.
C. U Channel / Runner: Cantumkan ukuran dan tipe yang direkomendasikan oleh manufacturer untuk
rangka bawah dan atas penopang stud, ukuran sesuai dengan stud yang dipakai (U Channel 75
mm).
D. Pada setiap lobang opening harus ditambahkan besi kanal dari lantai sampai dengan slab lantai
beton (yang diatasnya), dengan ukuran besi kanal yang lebih besar dari metal stud yang dipakai.

2.02 PRODUK
A. Produk yang disetujui adalah:
1. Full System (prioritas pertama):
a. Gyproc
b. Knauf
c. Jaya Board
2. Non-Full System (prioritas kedua).

2.03 BAHAN KERANGKA UNTUK PLAFOND DAN SOFFIT


A. Alat penggantung:
1. Umum: Komponen penggantung diperuntukkan menahan beban 5 kali dari beban sistem
keseluruhan.
2. Alat pelengkap angkur penggantung: Sekrup, klip, baut, sisipan atau perlengkapan lainnya
merupakan komponen struktur yang dapat diaplikasikan untuk penggantung ceiling yang telah
dipakai sebagai konstruksi umum atau mempunyai data uji yang telah disertifikasi.
B. Hangers: Rod atau baja kaku, untuk area dan beban maksimum ceiling dan beban yang
ditanggung.
C. Rangka – Sistem Channel dan Metal Furring:
1. Main runner: cold rolled steel channels, sesuai ASTM C645.
2. Metal Furring Channels: sesuai ASTM C645, tebal minimum (BMT): 0.455mm, minimum
coating G40 sesuai ASTM A653 atau Z 120 g/m2 sesuai SNI 07-2053-2006
D. Produk yang disetujui adalah:
1. Full System (prioritas pertama):
a. Gyproc
b. Knauf
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi KOMPONEN RANGKA PLAFOND DAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI GYPSUM
No Proyek : QI 23002 SECTION 09 22 16
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

c. Jaya Board
2. Non-Full System (prioritas kedua).

2.04 AKSESORIS
Bracket/ Soffit Cleat dan Fastener untuk beton:
Direkomendasikan oleh produsen rangka untuk jenis substrates (material dimana bracket / soffit cleat
dan fastener dipasang) dan metode aplikasi sesuai yang di indikasikan.

BAGIAN 3 - PELAKSANAAN / PEMASANGAN

3.01 PEMERIKSAAN
Periksa sistem support dan kondisi konstruksi yang bersebelah yang dapat memberikan pengaruh tidak
baik untuk pelaksanaan. Jangan memulai atau meneruskan pekerjaan sebelum kondisi yang tidak
memuaskan diperbaiki. Pelaksanaan awal akan merupakan kondisi yang dapat diterima.

3.02 PERSIAPAN
A. Koordinasikan ukuran dan lokasi aksesoris yang akan menggantung pada permukaan dinding/
ceiling dan perlengkapan yang membutuhkan backer plates (plat pendukung). Pasang stud
tambahan untuk mendukung backer plates pada lokasi yang tepat dimana aksesoris yang
menggantung ditempatkan sesuai yang diindikasikan atau sesuai rekomendasi produsen
aksesoris.
B. Tidak diperbolehkan meniadakan baker plates atau penyekrupan aksesoris atau equipment secara
langsung ke stud.
C. Koordinasikan pemasangan rangka kayu atau metal tambahan yang dipasang di bagian dalam
(concealed) partisi/ceiling yang dibutuhkan untuk pekerjaan kayu.

3.03 PEMASANGAN
A. Umum:
1. Pemasangan rangka metal untuk sistem partisi dan ceiling sesuai ASTM 754 dan
rekomendasi produsen/manufacturer.
2. Ikatkan secara aman ke sruktur bangunan. Termasuk semua pekerjaan las yang disyaratkan
untuk mengaitkan klip dan semacamnya ke struktur rangka baja.
3. Toleransi: Jangan melebihi 3mm dari 2640mm variasi dari garis acuan atau level disemua titik
pada permukaan yang expose.

3.04 PEMASANGAN STUD DAN U CHANNEL


A. Jarak Stud: 600mm as ke as untuk konstruksi tipikal dinding, kecuali ada indikasi lain atau sesuai
rekomendasi produsen.
B. ‘U’ Channel:
1. Gunakan ukuran U Channel sesuai ukuran stud.
2. Sejajarkan letak U Channel secara akurat terhadap tata letak partisi baik untuk yang
menempel lantai maupun yang terdapat di slab atas.
3. Sekrupkan U Channel menggunakan fastener tiap jarak 600mm as- ke as atau sesuai
rekomendasi produsen rangka.
C. Untuk partisi non-fire rated yang berbatasan dengan konstruksi ceiling atau deck atau elemen
struktural vertikal, gunakan sambungan dengan bantalan (slip atau cushion) antara partisi dan
struktur sesuai rekomendasi produsen stud untuk mencegah transfer beban struktur atau
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi KOMPONEN RANGKA PLAFOND DAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI GYPSUM
No Proyek : QI 23002 SECTION 09 22 16
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

pergerakan yang akan diterima oleh partisi. Pada partisi fire rated, hanya boleh menggunakan
sambungan dengan bantalan tipe cushion.
D. Rangka partisi diteruskan sampai struktur atas (slab lantai atas), kecuali ada indikasi lain.
E. Beri perkuatan (bracing) pada partisi yang dipasang sampai ceiling. Perkuatan diikatkan ke elemen
struktur diatas ceiling sesuai indikasi, atau jika tidak dinyatakan, sesuai dengan rekomendasi
produsen rangka stud.
F. Gunakan stud vertikal yang utuh yang dipasang diantara U Channel. Jika terdapat sambungan
stud, gunakan jarak overlap sambungan stud sebesar minimum 600mmm dan sekrupkan stud
dengan minimum 2 sekrup pada tiap sisinya.
G. Pasangkan stud ke U Channel dengan cara memasukkan stud ke U Channel kemudian diputar,
pastikan stud telah fit dengan U Channel. Gunakan ikatan tambahan pada U Channel pada
sudutan partisi dan persimpangan, serta bukaan yang bersebelahan menggunakan sekrup atau
crimper di kedua sisi stud.
H. Sejajarkan dan selaraskan rangka partisi secara akurat sesuai tata letak partisi.
I. Rangka Pintu:
Lihat rekomendasi produsen untuk rangka stud tipikal bukaan pintu sesuai berat pintu yang
digunakan. Pasang rangka stud tambahan dengan jarak maksimum 150mm dari rangka pintu.
J. Rangka Tambahan :
1. Pasang rangka stud tambahan untuk mendukung sudutan dalam, persimpangan partisi,
sudutan luar, akhiran partisi, kedua sisi pada control joints, pada bukaan dan untuk
mendukung perkuatan partisi.
2. Outlet Electrikal dan penetrasi yang serupa di pasang pada lokasi yang diindikasikan. Pasang
blocking dan ikatan tambahan pada lokasi yang tepat; tidak disarankan mengikatkan ke stud
terdekat.

3.05 INSTALASI FURRING UNTUK DINDING


A. Pasang metal furring dimana diindikasikan dan dimana finishing menggunakan papan gypsum
direncanakan atau dipasang pada dasaran beton atau bata.
B. Pasang metal furring secara vertikal.
C. Atur jarak antar Metal furring maksimum 600mm as ke as atau sesuai rekomendasi produsen dan
ikatkan ke dasaran (subtrate) menggunakan universal bracket pada jarak maks. 900mm atau
sesuai rekomendasi produsen.
D. Pasang angle section pada lantai dan garis ceiling.

3.06 INSTALASI CHASE WALL


A. Sejajarkan baris pararel U Channel pada lantai dan ceiling sesuai tata letak partisi.
B. Posisikan studs secara vertikal pada U Channel dengan arah yang sama dengan dan dengan stud
dengan sisi yang berlawanan.
C. Perkuatan silang:
1. Pasang perkuatan silang menggunakan potongan papan gypsum setinggi 300mm yang
dipasang pada arah lebar chase wall.
2. Atur jarak perkuatan silang maks. 1200mm as-as pada arah vertikal dan sekrupkan ke stud
dengan minimal 6 buah sekrup tiap perkuatan.

3.07 INSTALASI SUSPENDED CEILING DAN SOFFIT


A. Pasang kaitan dan hanger dari pendukung struktur atas. Lihat rekomendasi produsen untuk jarak
penggantung.
B. Lengkapi hanger anchors dan pelengkap semacamnya agar dapat mengakomodasi pekerjaan
lainnya pada waktu dibutuhkan koordinasi dengan pekerjaan lainnya.
C. Pasang dengan baik hangers atau rods sesuai yang disyaratkan ke pendukung struktural dengan
cara memasang langsung jika dimungkinkan, atau dipasang menggunakan inserting, caps atau
perlengkapan anchorage lainnya atau menggunakan fasteners sesuai yang diindikasikan.
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi KOMPONEN RANGKA PLAFOND DAN
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI GYPSUM
No Proyek : QI 23002 SECTION 09 22 16
Tanggal : Mei 2023 Halaman 5

D. Pemasangan rangka:
1. C - Channel dan Metal furring: hubungkan C Channel dengan rod menggunakan suspension
bracket. Hubungkan metal furring dengan C Channel dengan clip.
2. Atur jarak C Channel pada maks. 1200mm as-as atau sesuai rekomendasi produsen; Metal
furring dengan jarak maks. 600mm (untuk papan gypsum 12mm) dan maks. 400mm (untuk
papan gypsum 9mm) kecuali ada indikasi lainnya.
3. Pasang rangka tambahan untuk memenuhi persyaratan struktur dan untuk pendukung
komponen pelengkap lainnya (lampu, Exhaust fan) serta sejenisnya.

3.08 PENGATURAN
Atur dan selaraskan metal framing agar sesuai dengan kualitas finishing yang diharapkan sesuai
dengan toleransi yang disyaratkan.

3.09 PERLINDUNGAN
Lindungi metal framing sehingga tidak ada kerusakan yang dapat mengganggu pekerjaan finishing.

SELESAI

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi PLASTER DAN ACI
Satker Pusdatin BPOM Jakarta (SEMEN INSTANT)
No.Proyek : QI 23002 SECTION 09 24 50
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAGIAN 1 - UMUM

1.01 LINGKUP PEKERJAAN


A. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga dan pelaksanaan pekerjaan plester
dan adukan pada dinding-dinding dan bagian-bagian lain bangunan, seperti yang tertera pada
gambar-gambar.
B. Pekerjaan pada bagian ini, seperti tercantum atau spesifikasi, harus sesuai dengan persyaratan
yang tercantum pada Dokumen Kontrak.

1.02 REFERENSI DAN STANDARD


Semua pekerjaan dan bahan harus sesuai dengan standard:
- PUBI 1982
- SII 0013 – 81
- SII 0077 – 75
- ASTM C 847 – 83
- DIN - 18550
- DIN - 18555
- DIN - 1053
- EN - 998

1.03 BAGIAN YANG TERKAIT


Pekerjaan plester dan aci siap pakai (mortar instant) termasuk metal lath serta beton monolitik untuk
area Interior dan Exterior
A. Pekerjaan "Dinding Bata Beton Ringan "
B. Pekerjaan "Papan Gypsum termasuk Rangkanya"
C. Pekerjaan "Ubin Dinding"
D. Pekerjaan "Pengecatan"

1.04 SUBMITTAL
A. Data Produk :
1. Melengkapi daftar bahan lengkap dari semua item yang diusulkan untuk pekerjaan ini
2. Data yang cukup sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan
3. Sampel dari aksesoris yang diusulkan .
B. Contoh Mock Up
Menyediakan panel sampel di lokasi proyek yang menunjukkan tekstur, serta cara pengerjaannya
untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Lapangan. Lokasi panel sampel akan diarahkan oleh
Management Proyek / Direksi Lapangan dan akan digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan
seluruh proyek ini.

1.05 PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN BAHAN


A. Perlindungan: Agar menggunakan segala macam cara yang diperlukan untuk melindungi
pekerjaan dan material baik pada waktu sebelumnya, selama dan setelah pelaksanaan pekerjaan
konstruksi ini.
B. Penggantian: Dalam hal terjadi kerusakan, Kontraktor harus segera membuat semua perbaikan
dan penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan dari direksi Lapangan dan
tanpa ada biaya tambahan yang dibebankan kepada pemilik
C. Simpan bahan mortar instant dengan penutup dan agar tetap dijaga kekeringannya dan dilindungi
terhadap kerusakan dari cuaca, serta dari sinar matahari langsung, kontaminasi permukaan, dan
penyebab yang lainnya.
D. Bahan yang diproduksi dalam kemasan aslinya, wadah dan bundel bertuliskan nama produsen
dan nama merek. Semen mortar instant harus disimpan diatas tanah dilindungi dengan penutup
yang kedap air dan jauh dari dinding dan lembab (dikarenakan permukaan basah) atau hal-hal
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI ARSITEKTUR
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi PLASTER DAN ACI
Satker Pusdatin BPOM Jakarta (SEMEN INSTANT)
No.Proyek : QI 23002 SECTION 09 24 50
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

yang lainnya sampai material tersebut siap untuk digunakan. Kerusakan atau bahan deteriosasi
harus dibuang (tidak boleh dipakai).

1.06 KONDISI PROYEK


A. Sesuai dengan standard ASTM C 926 persyaratan.
B. Pekerjaan Plester / Aci (Interior): Agar menjaga suhu ruangan lebih dari (diatas) 4,4 derajat C
selama minimal 48 jam sebelum pekerjaan plester dilaksanakan, dan terus menerus selama dan
setelah pelaksanaan pekerjaan.
1. Hindari kondisi yang mengakibatkan plesteran mengering selama periode curing,
mendistribusikan panas secara merata, mencegah panas terkonsentrasi atau tidak rata pada
plesteran.
2. Diperlukan ventilasi ruangan gedung yang cukup untuk menghilangkan kelebihan kadar air
dari yang diperlukan untuk hydrating plester dengan cara pencegahan udara terhadap
permukaan selama aplikasi plesteran dan sampai plesterannya kering.
C. Pekerjaan Plester / Aci (Exterior):
1. Aplikasikan plesteran untuk mencegah plesteran cepat kering sebelum waktunya Gunakan
prosedur yang diperlukan sesuai dengan kondisi cuaca, termasuk kelembaban dan agar
menyediakan penutup yang berfungsi untuk memberikan hambatan untuk terhadap sinar
matahari dan angin.
2. Laksanakan pekerjaan plesteran ketika suhu lingkungan lebih besar dari 4,4 derajat C.
3. Melindungi plesteran dari pembekuan selama tidak kurang dari 48 jam setelah pekerjaan ini
selesai dilaksanakan.

BAGIAN 2 - BAHAN DAN PRODUK

2.01 BAHAN
A. Umum:
1. Campuran siap pakai yang terdiri dari adukan bahan dasar semen Portland yang semua
bahannya telah bercampur merata dalam keadaan kering.
2. Agregat pasir silica dengan gradasi yang tersusun dengan baik. Kebutuhan air sesuai
standard pabrik.
3. Dipakai sebagai plesteran untuk dinding bata beton ringan.
4. Ketebalan plesteran yang diperlukan cukup +/- 10-15 mm untuk plesteran dinding bata beton
ringan.
5. Untuk pemasangan dinding bata beton ringan, hendaknya agar memakai Thinbed Mortar
dengan tebal adukan +/- 3 mm.
6. Ketebalan acian permukaan dinding plester adalah +/- 1.5 - 3 mm.
B. Plester siap pakai digunakan untuk plesteran dinding bata beton ringan,
1. Deskripsi produk:
Plesteran dengan mortar instant adalah berbahan semen,terdiri dari Pasir pilihan dengan
besar butiran maksimum 2,4 mm. juga bahan Pengisi (filler) Guna meningkatkan kepadatan
serta mengurangi porositas bahan adukan.
Spesifikasi dan Properties:
a. Warna : Abu-abu
b. Binder : Portland Cement
c. Agregat : Pasir pilihan, ukuran partikel 2.4mm maksimum
d. Aditif : Bahan tambahan yang larut dalam air guna meningkatkan kelecakan
workability dan daya rekat.
e. Pencakupan : ± 4,35 m² / sak 50 Kg / tebal aplikasi 10 mm
a. Kebutuhan air : 7.8-8.0 liter per kantong 40kg
b. Kekuatan tekan : 3-5 N/mm2 @28 hari
2. Aplikasi
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI ARSITEKTUR
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi PLASTER DAN ACI
Satker Pusdatin BPOM Jakarta (SEMEN INSTANT)
No.Proyek : QI 23002 SECTION 09 24 50
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

a. Persiapan: Bersihkan permukaan untuk memastikan bebas dari debu, minyak dan partikel
lepas.
b. Mixing: Sangat dianjurkan dengan alat / mesin pencampur. Namun, bisa juga
pencampuran dengan tangan, yang terpenting efek yang diinginkan dapat dicapai.
Secara bertahap tambahkan air dan aduk sampai dengan konsistensi sesuai dengan
yang diinginkan dalam waktu +/- selama 3 sampai 4 menit
c. Pencampuran menyeluruh penting untuk semua produkmortar instant
3. Simpan Selalu di tempat yang kering dan jauh dari kontak dengan kelembaban dan air.
4. Keselamatan: Produk ini mengandung semen yang dapat menyebabkan iritasi. Hindari kontak
langsung dengan kulit atau mata. Siram dengan air bersih.
C. Skim coat tipis siap pakai, cukup ditambahkan dengan air dan aduk merata.
1. Deskripsi produk:
Skim coat adalah semen, kapur yang ditambah dengan bahan kimia dengan campuran
berupa kemasan yang mana pencampurannya hanya dengan menambahkan air secara
menyeluruh
2. Penggunaan Aplikasi skim coat sangat dianjurkan dengan tebal 1 - 3mm:
3. Spesifikasi dan Properti
a. Warna : Abu-abu
b. Binder : Portland Cement
c. Aditif : Bahan tambahan yang larut dalam air guna meningkatkan kelecakan
workability dan daya rekat
d. Pencakupan : 20 m2/40kg sak @ ketebalan 1.5mm
e. Kebutuhan air : 13-14 liter per kantong 40kg .
4. Aplikasi:
a. Persiapan: Bersihkan permukaan untuk memastikan bebas dari debu, minyak dan
longgar partikel
b. Mixing: Sangat dianjurkan dengan alat / mesin pencampur. Namun, bisa juga
pencampuran dengan tangan, yang terpenting efek yang diinginkan dapat dicapai.
Secara bertahap tambahkan air dan aduk sampai dengan konsistensi sesuai dengan
yang diinginkan dalam waktu +/- selama sampai 4 menit
c. Pencampuran menyeluruh penting untuk semua produk mortar instant
5. Simpan selalu ditempat yang kering dan jauh dari kontak dengan kelembaban dan air.
6. Keselamatan: Produk ini mengandung semen yang dapat menyebabkan iritasi. Hindari kontak
langsung dengan kulit dan mata. Siram dengan air bersih.

2.02 PRODUK
Produk yang disetujui adalah:
1. Mortar Utama
2. Prime Mortar
3. UZIN
4. Drymix
5. Lemkra

BAGIAN 3 - PELAKSANAAN

3.01 THIN BED (perekat bata beton ringan)

Tata cara pemakaian produk semen instant untuk pasangan bata ringan (AAC Block), dengan
tebal spesi/siar ± 3 mm adalah :
1. Gunakan pakaian kerja dan alat pelindung diri (safety helmet, masker, safety vest, gloves, dan
safety shoes).
2. Produk :
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI ARSITEKTUR
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi PLASTER DAN ACI
Satker Pusdatin BPOM Jakarta (SEMEN INSTANT)
No.Proyek : QI 23002 SECTION 09 24 50
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

MU-382
3. Alat Kerja :
1. Water pass, benang
2. Ember
3. Electrical mixer
4. Sendok semen
5. Trowel bata ringan bergerigi 6 x 6 mm dan roskam bergerigi 6 x 6 mm
6. Palu karet
7. Gergaji bata ringan
4. Persiapan
A.Persiapan Lokasi Kerja.
Bersihkan lokasi dari kotoran (minyak, karat, lumut, debu, dan kotoran lainnya). Buat
marking di lantai mengacu pada gambar kerja dan pasang petunjuk-petunjuk kelurusan
dengan benang pada besi hollow. Gunakan timbangan air/selang air untuk menentukan
kelurusan.
Buat levelling di atas marking dengan: MU-830 PatchCrete sebagai media perantara beton
dengan mortar dan aplikasikan MU-302 di atasnya sebagai dasaran level.
B. Metode Kerja dan Aplikasi| Pasangan Bata Ringan
1. Persiapan Adukan :
Tuangkan air sebanyak 9,0 – 9,5 liter ke dalam ember adukan untuk satu sak 40 Kg MU-
382. Masukan adukan kering MU-382 ke dalam ember adukan perlahan-lahan sambil
diaduk. Gunakan electrical mixer untuk mengaduk campuran di atas hingga diperoleh
kelecakan yang sesuai untuk pekerjaan pasang bata ringan.Sediakan selalu air di dalam
ember lain untuk merendam alat kerja agar mudah dibersihkan.
2. Persiapan Bata
Tempatkan bata ringan di lokasi secukupnya sesuai dengan rencana luas dinding yang
akan dikerjakan. Bata ringan yang akan dipasang sebaiknya dibasahi terlebih dahulu
dengan air untuk menghilangkan debu/kotoran yang dapat mengurangi daya rekat adukan
terhadap bata ringan.
5. Pelaksanaan
Aplikasi thin bed Gunakan trowel bergigi 6x6 mm untuk mengaplikasikan adukan MU-382
pada sisi bata yang akan dipasang (Gambar 1.2). Aplikasikan juga pada sisi tegak.
Letakkan bata ringan pada level (Gambar 1.3) dan rapatkan dengan palu karet (Gambar
1.4). Bersihkan adukan yang keluar dari sisi bata ringan dengan sendok semen. Ulangi
proses ini pada baris bata selanjutnya, setelah memeriksa kelurusan benang.

3.02 PLESTERAN
Tata cara pemakaian produk Semen instan untuk aplikasi plesteran dinding pada permukaan bata
ringan atau bata lainnya adalah sebagai berikut:
1. Gunakan pakaian kerja dan alat pelindung diri (safety helmet, masker, safety vest, gloves, dan
safety shoes).
2. Produk:
Plester MU-302 / Plester Premium MU-102 dapat di aplikasi dengan mesin spray.
3. Alat Kerja:
1. Water pass, benang, selang air
2. Ember

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI ARSITEKTUR


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi PLASTER DAN ACI
Satker Pusdatin BPOM Jakarta (SEMEN INSTANT)
No.Proyek : QI 23002 SECTION 09 24 50
Tanggal : Mei 2023 Halaman 5

3. Electrical mixer
4. Sendok semen
5. Roskam polos atau roskam kayu
6. Jidar alumunium
7. Kuas
4. Persiapan
A. Persiapan media aplikasi (dinding bata ringan atau pasangan bata lainnya)
Pastikan pasangan bata sudah siap untuk diplester (secara umum: setelah pasangan
berumur 24 jam). Gunakan benang sebagai acuan untuk membuat kepala’an,
berdasarkan ketebalan dinding yang diinginkan. Buat kepala’an pada dinding dengan
adukan MU-302. Jarak antar dua kepala’an dibuat kurang-lebih selebar bentang tangan
tukang yang melaksanakan aplikasi plester (± 1,0-1,5 m). Aplikasi plester dilakukan
setelah kepalakan berumur 24 jam.
B. Persiapan adukan
Tuangkan air sebanyak 7,5 – 8,0 liter ke dalam ember adukan untuk satu sak 50 Kg MU-
302. Masukan adukan kering MU-302 ke dalam ember adukan perlahan-lahan sambil
diaduk.
C Metode Kerja dan Aplikasi | Plester Permukaan Bata
Gunakan electrical mixer untuk mengaduk campuran di atas hingga diperoleh kelecakan
yang sesuai untuk pekerjaan plester. Sediakan selalu air di dalam ember lain untuk
merendam alat kerja agar mudah dibersihkan.
5. Pelaksanaan
Basahi permukaan pasangan yang akan diplester dengan air untuk menghilangkan debu
dan/atau kotoran yang menempel pada pasangan dinding.
Lakukan aplikasi kamprot sebagai key coat ke seluruh permukaan dinding yang akan
diplester. Pada ketebalan plester lebih dari 15 mm, disarankan aplikasi bertahap
(multilayer). Tahap pertama/kamprot sampai dengan tebal kurang 10 mm dari tebal yang
diinginkan. Setelah 24 jam dilanjutkan dengan aplikasi tahap kedua/finish mengacu
kepala’an yang sudah ada. Pada ketebalan lebih dari 40 mm, sangat disarankan untuk
menggunakan kawat ayam/chicken mesh. Kawat ayam diletakkan pada tebal kurang 10
mm dari tebal yang dinginkan.

1.03 ACIAN (SKIM COAT)


A. Adukan acian untuk diaplikasikan pada plesteran / beton
1. Sebagai contoh mengacu ke product MU: MU-202
2. Warna : abu-abu muda
3. Sebaiknya pekerjaan acian dilaksanakan setelah umur plesteran mencapai 1x24 jam (dalam
kondisi normal) dan 2–3 hari (dalam kondisi mendung atau hujan, serta dari aci ke
pengecatan selang 7–10 hari.
B. Sebelum diadakan pengacian, permukaan plesteran dibersihkan dari debu, butiran yang mudah
lepas dan bahan lain yang dapat mengurangi efektifitas lekatan acian. Plesteran sebaiknya tidak
perlu dibasahi terlebih dahulu. Komposisi/cara pengadukan agar mengikuti petunjuk dari pabrik.

3.04 PEMBERSIHAN DAN PERLINDUNGAN


A. Bongkar kembali penutup / perlindungan sementara setelah pekerjaan plesteran dan acian selesai.
Bersihkan dengan segera plesteran dan acian yang menempel di kosen pintu, jendela, dan
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI ARSITEKTUR
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi PLASTER DAN ACI
Satker Pusdatin BPOM Jakarta (SEMEN INSTANT)
No.Proyek : QI 23002 SECTION 09 24 50
Tanggal : Mei 2023 Halaman 6

permukaan lainnya yang tidak diindikasikan untuk diplester. Perbaikan lantai, dinding dan
permukaan lainnya yang telah ternoda, dirusak, atau rusak akibat pekerjaan plesteran
berlangsung.

3.05 GARANSI / JAMNINAN


Kontraktor harus memberikan garansi / jaminan selama masa pemeliharaan sesuai yang telah
dipersyaratkan dalam kontrak untuk jangka waktu 1 (satu) tahun setelah tanggal penyelesaian akhir
(serah terima pekerjaan / hand over).

SELESAI

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI ARSITEKTUR


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi PAPAN GYPSUM
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 09 29 00
No Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAGIAN 1 - UMUM

1.01 LINGKUP PEKERJAAN


A. Bagian ini, mencakup persayaratan dan pemasangan papan gypsum untuk system partisi, plafond,
soffit, sesuai yang ditrerangkan pada gambar.
B. Pekerjaan pada bagian ini, seperti tercantum atau spesifikasi, harus sesuai dengan persyaratan
yang tercantum pada Dokumen Kontrak.

1.02 REFERENSI DAN STANDARD


A. Standard Nasional Indonesia (SNI):
1. SNI 03-6384 - Spesifikasi papan gypsum
2. SNI 1736 - Tingkat Ketahanan Api
B. American Society for Testing and Materials (ASTM):
1. ASTM C1396 - Standard Specification for Gypsum Board
2. ASTM C475 - Standard Specification for Joint Compound and Joint Tape for Finishing
Gypsum Board
3. ASTM C840 - Standard Specification for Application and Finishing of Gypsum Board
4. ASTM A665 - Standard Specification for Mineral-Fiber Blanket Thermal Insulation for Light
Frame Construction and Manufactured Housing
5. ASTM E119 - Standard Test Methods for Fire Tests of Building Construction and Materials

1.03 BAGIAN YANG TERKAIT


A. Pekerjaan Komponen Rangka Plafond Gypsum & Partisi
B. Pekerjaan Joint Sealants
C. Pekerjaan Pengecatan

1.04 BAGIAN YANG TIDAK TERMASUK DALAM LINGKUP PEKERJAAN


A. Ketentuan gambar sistem gambar berdasarkan gambar yang ada.
B. Ketentuan mengenai gypsum, aksesorisnya dan material untuk penggantung yang dibutuhkan
untuk sistem.
C. Pemasangan sistem.

1.05 PERSYARATAN SISTEM


A. Tingkat Ketahanan Api sesuai SNI 1736
B. Acoustic Ratings: Dimana terdapat indikasi persyaratan untuk sistem (STC), gunakan material dan
metode instalasi yang telah diuji oleh produsen sesuai ASTM E90.
C. Water Resistance: Untuk aplikasi papan gypsum di area dengan kelembaban tinggi, gunakan
papan gypsum yang telah diberi perlukuan khusus pada bagian corenya berupa bahan silicon oil
yang mengurangi tingkat penyerapan air papan gypsum sehingga dapat menghambat
pertumbuhan jamur. Metode instalasi dan finishing papan gypsum khusus untuk area lembab
harus sesuai rekomendasi dari produsen.

1.06 SUBMITTAL
A. Data Produk: Lampirkan literatur teknis dari produsen untuk tiap produk.
B. Samples: Lampirkan sample produk ukuran min. 300 x 300 mm untuk tiap tipe.
C. Laporan hasil uji: Lampirkan laporan hasil uji untuk tiap sistem dengan ketahanan api tertentu
sesuai dengan yang disyaratkan.
D. Site Manual: Lampirkan site manual dari produsen mengenai petunjuk pemasangan untuk tiap
produk.
E. Mock Up:
1. Sediakan ruangan contoh / mock-up seluas kurang lebih 10 m2 untuk menilai hasil pekerjaan
sampai finishing.
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi PAPAN GYPSUM
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 09 29 00
No Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

2. Mock-up dapat dilaksanakan bersama pekerjaan lainnya setelah mendapatkan persetujuan


tertulis dari direksi Lapangan
F. Jaminan / Garansi Kwalitas:
1. Tanggung jawab: Kecuali ada spesifikasi lain, disarankan untuk menggunakan produk papan
gypsum dan aksesorisnya dari produsen yang sama (full system).
2. Untuk aksesoris lainnya seperti trim, drywall bead, dan lainnya dapat meminta rekomendasi
dari pemasok utama produk gypsum.
G. Adakan rapat koordinasi pekerjaan awal (Project Meeting).
H. Rapat harus dihadiri oleh sub-kontraktor pekerjaan gypsum dan pekerjaan yang lainnya.
I. Periksa dan tinjau ulang prosedur instalasi dan koordinasikan dengan pekerjaan lain.

1.07 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENANGANAN


A. Pengiriman ke proyek ditempatkan pada lokasi yang dekat dengan lokasi pemasangan yang tidak
terkena pengaruh cuaca dan simpan/tumpuk diarea kering, ventilasi cukup, tidak menyentuh lantai,
menggunkan bantalan/support yang cukup pada bidang lantai yang rata, dan terlindung dari cuaca
dan sinar matahari langsung.
B. Pengiriman dari produsen harus terdapat identifikasi yang jelas, masih dalam packing, terdapat
logo atau nama produk atau identifikasi khusus untuk tiap tipe produk.
C. Tumpuk papan gypsum pada permukaan yang rata, datar, dan menggunakan dukungan (palet)
yang memadai untuk mencegah sagging.
D. Lindungi material dari kerusakan.

1.08 EXTRA STOK MATERIAL (CADANGAN)


A. Pengiriman diberi tambahan 3% dari total kuantitas untuk mengganti material yang rusak sewaktu
pengiriman atau pelaksanaan. Cadangan material dapat digunakan untuk kebutuhan diwaktu
mendatang.

BAGIAN 2 - BAHAN DAN PRODUK

2.01 BAHAN
A. Standard board (GB.1), tebal 12mm: non-fire rated (untuk plafond dan partisi / drywall) dan tebal
9mm non-fire rated dengan jarak rangka standard (dipakai hanya untuk plafond pada luasan
ruangan-ruangan yang kecil saja)
B. Fire Rated (Shield) board (GB.2), tebal 13mm dan 16mm (setidak-tidaknya tahan api 1 jam) lokasi
sesuai schedule / gambar
C. Moisture (Water) resistant board (GB.3), tebal 12mm untuk dinding dan ceiling (area basah,
dapur, kamar mandi atau area lain yang ditentukan di gambar)

2.02 PRODUK
A. Produk yang disetujui adalah:
1. Full System (prioritas pertama):
a. Gyproc
b. Knauf
c. Jaya Board
2. Non-Full System (prioritas kedua).

2.03 PRODUK GYPSUM BOARD DAN AKSESORIS


A. Gypsum board: tepi lurus (square cut ends), tepi miring (tapered edge), type X pada sistem
dengan fire rating, (lihat gambar) tipe regular pada lokasi lain, tebal yang digunakan 12mm kecuali
ada spesifikasi lainnya.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi PAPAN GYPSUM
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 09 29 00
No Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

B. Screw: Type S, self taping, flat head, power driven, anti karat (non-corroding type), panjang
disesuaikan dengan persyaratan dari produsen papan gypsum.
C. Joint Tape: terbuat dari kertas, dengan micro perforated, tersedia dalam bentuk roll.
D. Jointing Compound: Tipe sesuai dengan rekomendasi dari produsen papan gypsum.
E. Casing bead dan corner bead: 0.8mm (26 gauges) galvanized steel didesain hanya untuk
diaplikaskan bersama jointing compound.
F. Control joints: sesuai spesifikasi dan diberi sealant.

BAGIAN 3 - PELAKSANAAN

3.01 PEMERIKSAAN
A. Periksa sistem support dan kondisi konstruksi yang bersebelah yang dapat memberikan pengaruh
tidak baik untuk pelaksanaan. Jangan memulai atau meneruskan pekerjaan sebelum kondisi yang
tidak memuaskan diperbaiki. Pelaksanaan awal akan merupakan kondisi yang dapat diterima.

3.02 INSTALASI PAPAN GYPSUM


A. Partisi Papan Gypsum (Drywall):
1. Pasang papan gypsum, sesuai dengan persyaratan produsen.
2. Gunakan board dengan panjang maksimum agar sambungan dapat diminimalisasi.
3. Pertemuan antar panel gypsum jangan dipaksakan; pasang dengan rapi, jangan pasang
pertemuan antara tepi lurus dan tepi miring. Beri jarak antara bagian bawah panel gypsum
dengan lantai minimum 6mm diatas lantai.
4. Beri rangka pendukung untuk sambungan panel gypsum, kecuali untuk aplikasi double layer.
5. Sambungan vertikal antar papan gypsum dibuat stagger (saling-silang) terhadap sisi yang
berhadapan.
6. Sambungan vertikal tidak boleh kurang dari 200mm dari sudut luar jendela, pintu, atau other
bukaan lainnya, kecuali pada control joints.
7. Potong papan gypsum untuk buka-an dengan ukuran yang tepat untuk electrical outlets,
plumbing, lampu, pipa dan item lainnya
8. Jangan memakai papan gypsum yang rusak, cacat, atau dalam kondisi basah.
9. Untuk area yang disyaratkan untuk memenuhi performa ketahanan api dan tingkat reduksi
suara, partisi dipasang sampai ke slab atas dan seluruhnya harus ditutupi dengan papan
gypsum sesuai spesifikasi pada kedua sisinya.
10. Untuk area yang tidak disyaratkan untuk memenuhi performa ketahanan api dan reduksi suara
rangka partisi dipasang sampai slab atas dan ditutup dengan gypsum tidak kurang dari ¾
tinggi dari level ceiling ke slab.
11. Untuk area chase walls, teruskan rangka sampai ke slab atas dan seluruhnya harus ditutupi
dengan papan gypsum pada salah satu sisinya saja.
B. Plafond:
Pasang papan gypsum untuk plafond dengan cara meletakkan sisi panjang papan gypsum tegak
lurus terhadap metal furring.
C. Instalasi papan gypsum untuk bentuk lengkung:
1. Prosedur instalasi untuk partisi dan ceiling bentuk lengkung dapat meminta rekomendasi dari
produsen papan gypsum.

D. Aplikasi Pengunci / Fasteners:


1. Gunakan sekrup khusus gypsum, dengan ukuran yang sesuai rekomendasi dari produsen
papan gypsum.
2. Pemasangan sekrup sebaiknya selang-seling pada sisi sebaliknyadan dekat bagian ujung sisi
panjang dan bagian ujung isi lebar.
3. Jarak antar sekrup sesuai rekomendasi produsen papan gypsum
4. Pemasangan sekrup menggunakan bor listrik.
5. Pasang sekrup secara hati-hati dan jangan sampai merobek kertas gypsum.
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi PAPAN GYPSUM
Satker Pusdatin BPOM Jakarta SECTION 09 29 00
No Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

6. Toleransi konstruksi: pada bagian sambungan, variasi ketidakrataan tidak melebihi 3 mm


dalam bentang 2400mm.
E. Aplikasi List / Trim
1. Pasang casing beads dan corner beads dengan rapi dan full height / length, gunakan ukuran
maksimum yang tersedia; gunakan miter pada sudutan dan persimpangan.
2. Pasang corner beads pada sudut luar pekerjaan papan gypsum.
3. Pasang casing beads dimana papan gypsum bertemu dengan material lain atau dimana
bagian ujung dibiarkan tanpa finish,
4. Pasang casing beads saling berhadapan dimana terdapat control joint, atau dapat
menggunakan movement control joint bead, sesuai gambar atau sesuai keterangan
tambahan sebagai berikut :
a. Lokasikan sambungan pada titik terlemah atau pada titik dimana terjadi tegangan
maksimum, contohnya pada area buka-an, pertemuan dengan material lainnya dan pada
re-entrant corners.
b. Koordinasikan perletakan dan lokasi dengan Direksi Lapangan sebelum awal pekerjaan.

3.03 AKSESORIS UNTUK SAMBUNGAN


Aksesoris untuk sambungan: Joint tape dan jointing compound. Sesuai ASTM C475
A. Sistem sambungan termasuk joint tape untuk perkuatan dan kompon yang dibuat hanya untuk
aplikasi gypsum sesuai rekomendasi dari produsen gypsum yang digunakan.
B. Gunakan air bersih untuk adukan kompon.
C. Jika tidak ada indikasi lain, aplikasikan 3 lapisan jointing compound pada sambungan untuk
mencapai level of finish 4 sesuai persyaratan ASTM C840.

3.04 PENGATURAN DAN PEMBERSIHAN


A. Perbaiki kerusakan, ketidaksempurnaan, dan pastikan siap untuk pekerjaan finishing. Bersihkan
dan rapikan sisa kompon pada trim. Retak yang terlihat, bagian kepala sekrup, alat penanda,
permukaan bergelombang, ketidaksesuaian, atau ketidaksempurnaan lainnya harus tidak terlihat di
pekerjaan finishing.

SELESAI

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 30 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HOMOGENEOUS TILE
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAB I - UMUM

1.01 LINGKUP PEKERJAAN


A. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, dan tenaga untuk pemasangan ubin
keramik / homogeneous tile pada toilet umum, gardu jaga dan atau yang lainnya yang ditunjukkan
dalam gambar pelaksanaan / petunjuk Direksi Lapangan.
B. Pekerjaan pada bagian ini, seperti tercantum atau di spesifikasi, harus sesuai dengan persyaratan
yang tercantum pada Dokumen Kontrak.

1.02 REFERENSI DAN STANDARD


Seluruh pekerjaan harus sesuai standard-standard yang ditetapkan dalam :
1. DIN 18550
2. DIN 18555 untuk perekat / pengisi nat.
3. DIN 18156
4. ASTM.C.1028-84: Evaluating the static coefficient of friction of ceramic tile, and other like surfaces
by the horizontal auxanometer pull meter method.
5. ASTM.C.241
6. ANSI: American National Standard specifications for installation of ceramic tiles definitions in the
ANSI A 108 series of tile installation standards, which are contained in “American National
Standard Specifications for installation of Ceram Tiles” and in ANSI A137.1 apply to Work of this
Section unless otherwise indicated.

1.03 BAGIAN YANG TERKAIT


A. Pekerjaan "Floor Screeding" Bagian 03 01 50.61
B. Pekerjaan “Plesteran & Aci (Mortar Instan)” 04 05 13
C. Pekerjaan-pekerjaan waterproofing, Divisi 07
D. Pekerjaan “Joint Sealants” Bagian 07 92 00

1.04 PENGAJUAN
A. Contoh-contoh
Kontraktor harus mengadakan dan menyerahkan contoh-contoh ubin keramik/ homogeneous tile
atau yang lainnya kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuannya.
B. Sampel masing-masing tiga dari setiap jenis,
Warna dan ukuran: Sampel tercantum sebagai berikut, atau warna yang lainnya, jika diminta
secara khusus.
1. Homogenious / Granit Tile : Setiap jenis dan warna .
C. Produk Data: Spesifikasi dari Produsen, data, dan petunjuk instalasi – termasuk Installer / Aplikator
yang ditunjuk dan telah memenuhi syarat
D. Surat Jalan: Untuk setiap pengiriman, jenis dan komposisi ubin yang telah ditandatangani oleh
Produsen ubin dan Installer .
E. Sertifikat Produk: Untuk setiap jenis produk, ditandatangani oleh produsen
F. Bahan Laporan Test: Untuk setiap ubin - pengaturan dan produk grouting (yang diusulkan secara
khusus)
G. Shop Drawing / Gambar Kerja: Tampilkan lokasi masing-masing jenis ubin dan termasuk polanya.
Tampilkan ukuran lebar / detail, rincian serta lokasi expansion / control joint pada permukaan
finishingnya.
H. Sertifikat ramah lingkungan produk

1.05 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENANGANAN


A. Pengiriman: Mengirimkan bahan, selain bahan massal, dalam kemasan / palet yang belum dibuka
dari pabrik dengan segel utuh dan label utuh sampai dengan waktu penggunaan, diidentifikasikan
secara penuh dengan nama, merek, jenis, kelas, ukuran,serta warnanya
B. Penyimpanan:

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 30 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HOMOGENEOUS TILE
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

1. Umum: Ubin harus selalu dalam wadah asli dengan segel utuh dan label utuh sampai waktu
penggunaan. Mematuhi persyaratan dalam ANSI A137.1
2. Simpan agregat di mana karakteristik yang diperlukan grading dan lainnya dapat
dipertahankan dan kontaminasi dapat dihindari .
3. Menyimpan bahan cair masih belum dibuka dan dilindungi dari pembekuan .
C. Beri lapisan pelindung sementara pada permukaan / area terbuka untuk mencegah / menghindari
tergoresnya lapisan permukaan.

1.06 KONDISI PROYEK


A. Keterbatasan Lingkungan: Jangan memasang ubin sebelum pembangunan bagian dalam
(pembagian ruangan selesai) dan kondisi kelembaban hendaknya agar dipertahankan pada tingkat
yang ditunjukkan dalam standard acuan dan sesuai dengan instruksi tertulis dari Produsen.

1.07 EXTRA STOCK MATERIAL (CADANGAN)


A. Bahan tambahan yang disarankan dan yang cocok adalah yang berasal dari produksi yang sama
dan yang dikemas dengan pelindung untuk penyimpanannya dan diidentifikasikan dengan label
yang menggambarkan masing-masing isinya sebagai berikut:
1. Kontraktor menyediakan tambahan bahan yang dipakai guna pemeliharaan Tugas
2. Unit-unit ubin :
Pengiriman diberi tambahan 3 persen dari total kuantitas / yang terpasang untuk mengganti
material yang rusak sewaktu pengiriman atau pemasangan. Cadangan material tersebut
dapat digunakan untuk kebutuhan diwaktu mendatang.
3. Grout: Penutup nat (grout) sebesar 3 persen dari jumlah yang dipasang untuk setiap
komposisi jenis, dan warna yang dipakai.

BAB II - BAHAN DAN PRODUK

2.01 BAHAN / PRODUK UBIN

A. Tipe Homogeneous / Granite Tile: Kualitas satu (terbaik)


- ukuran 600mm x 600mm dan ukuran 600mm x 1200mm
1. Finishes:
a. polished
b. unpolished
c. rustic / non-slip / structure / rock surface
d. wood grain
e. marble look / semi polished
2. Tebal: 9 – 12mm
3. Finishes / Warna / Pola dan Lokasi : Sesuai gambar
4. Module / Ukuran Homogenious Tile: Sesuai pilihan dari Perencana Arsitek (menyesuaikan
standard pabrik)
5. Produk yang disetujui adalah:
a. Titanium
b. Niro Granite
c. Roman

2.02 BAHAN SETTING


Bahan tile adhesive atau perekat untuk ubin keramik / homogeneous tile yang dipergunakan untuk
pemasangan pada dinding dan lantai.
A. Portland Cement Mortar (Mortar Bed)- bahan sesuai dengan: standard ANSI A 108,02
1. Bahan terdiri dari dua komponen
2. Waterproofing Coating: Lihat pekerjaan Waterproofing Coating (Bahan Semen)
3. Reinfrocing Kawat kasa: Galavanized, kawat kasa yang dilas / mesh ukuran 40mmx40mm
(diameter 1.5mm), sesuai dengan ASTM A 185 dan ASTM A 82
4. Expanded Metal Lath: Sesuai dengan standard ASTM C 847
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 30 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HOMOGENEOUS TILE
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

5. Lateks Aditif: Akrilik resin (standard produsen) atau karet stirena butadiena water base, untuk
jenis yang khusus sesuai yang telah direkomendasikan oleh produsen aditif lateks, adalah
produk setara dengan:
a. Laticrete International, Inc:
- L3462+L227 untuk plester/render
- L3462+L226 untuk lantai screed
b. Mortar Utama:
- MU 302 - untuk plester/render
- MU 440 - untuk screed
B. Dry Set Portland Cement Mortar (Thin Set/Tile Adhesive): Sesuai standard ANSI A.118.1
1. Material terdiri dari satu komponen
2. Produk yang disetujui adalah setara dengan ;
a. Mortar Utama:
- MU 402 - Tile adhesive/HT/Marmer wet area
- MU 450 - untuk koridor /dry area
- MU 460 - untuk eksterior/daerah basah/ kolam renang
b. Drymix
- Tile adhesive untuk lantai - untuk interior/eksterior
- Tile adhesive standard - untuk interior/eksterior/kolam renang
3. Untuk aplikasi dinding, mortar yang dipakai adalah yang telah sesuai dengan persyaratan
untuk mortar tipe nonsagging di samping persyaratan lain yang telah diterangkan dalam
dalam ANSI A 118.1
a. Latex - Portland Cement Mortar (Thin Set/Tile Adhesive): ANSI A 118.4
1) Terdiri dari dua komponen
2) Produk yang disetujui adalah termasuk;
a) Mortar Utama: (MU 485) atau yang setara
3) Mengepak, campuran dry mortar yang mengandung, redispersible, vinil asetat atau
akrilik aditif harus ditambahkan air dilokasi proyek.
4) Mengepak, campuran mortar kering yang dikombinasikan dengan resin akrilik cairan
aditif - lateks di lokasi proyek.
5) Untuk aplikasi dinding, pemakaian mortar harus sesuai dengan persyaratan mortar
yang nonsagging di samping mengikuti persyaratan lain, agar sesuai dengan
standard ANSI A 118.4
b. Water cleanable, Tile -Setting Epoxy:
1) Produk yang disetujui adalah produk setara dengan ;
- MU 460 untuk kolam renang
2) Produk harus mampu menahan suhu hingga 60 derajat C dan 100 derajat C, masing-
masing, dan disertifikasi oleh produsen untuk penggunaan yang dimaksudkan.

2.03 BAHAN GROUT


A. Pasir-Portland Cement Grout: Sesuai standard ANSI A 108.10, terdiri dari semen putih atau abu-
abu dan putih atau agregat berwarna yang diperlukan untuk menghasilkan warna yang diinginkan.
B. Cement Grout Standard: Sesuai standard ANSI A118.6
C. Produk yang disetujui adalah produk setara dengan :
a. Mortar Utama:
- MU 408
b. Drymix
- Grout Additive - 2 komponen
C. Pekerjaan eksterior dan daerah basah, pengisi nat agar memakai liquid grout additive sebagai
pengganti air. Pada prinsipnya jenis bahan perekat dan pengisi nat, harus menggunakan satu
merek saja

2.04 MIXING MORTAR DAN GROUT


A. Mortar Mix dan grout agar mengacu ke standard acuan dan sesuai dengan instruksi tertulis dari
produsen
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 30 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HOMOGENEOUS TILE
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

B. Tambahkan bahan, air, dan aditif dalam proporsi yang akurat.


C. Menggunakan jenis peralatan pencampuran, kecepatan mixer, wadah pencampuran, waktu
pencampuran, prosedur dan yang lainnya untuk menghasilkan mortar dan grouts dengan kualitas
yang seragam dengan karakteristik kinerja yang optimal
D. Grout:
1. Umum: Campuran dari pabrik, yang tahan terhadap jamur / lumut untuk daerah Toilet
2. Warna:
a. Dinding: Warna agar disesuaikan dengan warna ubin, kecuali dinyatakan lain
b. Lantai: Warna agar disesuaikan dengan warna ubin, kecuali dinyatakan lain
3. Keterangan
a. Powder dicampur dengan air, sehingga menjadi pasta sesuai dari yang
direkomendasikan oleh pabrik
b. Tahan jamur
c. Warna: Dipilih oleh Perencana Arsitek mengacu ke standard dari Produsen
E. Setting Bed Mortar (ThickSet Bed):
1. Untuk dinding dan Lantai: 1 bagian semen: 5 bagian pasir. Aditif diterapkan untuk setting bed
mortar pada dinding
2. Area basah: 1 bagian semen: 3 bagian pasir
3. Pasir mungkin sedikit basah tapi tidak perlu ditambahkan dengan air untuk pencampurannya.
4. Tambahkan cairan lateks seperti yang direkomendasikan oleh produsen aditif, kuantitas agar
disesuaikan untuk menghasilkan konsistensi yang tepat

2.05 PEMBUATAN (FABRIKASI)


A. Toleransi Fabrikasi Ubin:
1. Toleransi untuk dimensi apapun: ± 1,5mm
2. Toleransi pada ketebalan: ± 1,5mm
3. Toleransi kerataan: ± 1,2mm bila diukur dengan lurus merata
4. Toleransi dari diagonal persegi: ± 1,5mm
5. Toleransi berlaku tidak akumulatif.

BAB III - PELAKSANAAN / PEMASANGAN

3.01 PERSIAPAN
A. Bersihkan bidang-bidang yang akan ditempel dengan ubin
B. Siapkan permukaan sesuai dengan instruksi dari produsen tentang pengaturan bahan atau aditif
yang akan digunakan.
C. Ratakan substrat beton dengan grinder rotary jika diperlukan. Bilas dengan air untuk
menghilangkan kotoran bekas grinding dan untuk mempertahankan substrat dalam kondisi yang
diperlukan.
D. Siapakan adukan plester/perekat untuk pemasangan ubin dengan komposisi bahan kering dan air
sesuai rekomendasi produsen. (Lihat Sub-Bab Plester Aci/Mortar Instant)
E. Waterproofing Coating:
1. Diperlukan di daerah seperti yang ditunjukkan pada gambar.
2. Lihat bab pekerjaan Waterproofing Coating (bahan semen).
F. Substrate beton yang retak, berlubang, agar diisi untuk pemasangan ubin dilantai dengan perekat
atau thin set mortar dengan cara meratakannya dengan mesin trowel

3.02 PEMASANGAN UBIN


A. Umum: Pasangkan ubin lantai / dinding secara lurus dan rata permukaannya pada kedua arah
untuk memungkinkan perletakkan pola minimum. Pemasangan ubin dilantai agar disesuaikan
dengan pola pada dinding. Potongan ubin kurang dari satu setengah dari ukuran ubin tidak
diperkenankan.
Untuk pemasangan ubin yang berikutnya, agar mengikuti prosedur sesuai dalam standard ANSI
A.108 95%:
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 30 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HOMOGENEOUS TILE
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 5

1. Ubin lantai di daerah basah


2. Ubin lantai untuk area laundry
3. Ubin lantai harus dengan ukuran setidak-tidaknya 200 x 200mm atau lebih besar
B. Permukaan dinding AAC / beton harus diberi plester yang rata dulu, sebelum lapisan ubin keramik
dipasang.
C. Apabila diperlukan pemotongan, harus menggunakan mesin pemotong keramik dan sudut tepinya
digerinda hingga halus dan rata. Pemotongan Keramik, Homogenious Tile yang tidak standard
dilakukan di pabrik (Factory Cut), sebagai contoh misalnya untuk ukuran 80mm x 200 mm, 80mm
x 400mm.
D. Kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Lapangan pada saat menentukan awal
pemasangan (starting point) ubin keramik / homogeneous tile.
E. Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, utuh, tidak retak atau cacat.
F. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam dalam air bersih sampai jenuh dan
untuk homogeneous tile tidak perlu direndam air (sesuai rekomendasi dari pabrik).
G. Guratkan perekat keramik dengan roskam bergigi kemudian tempelkan ubin dengan hati-hati
H. Siar-siar/nat harus diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan, warna
sesuai dengan warna keramik / homogeneous tile yang dipasang.
I. Nat dan keramik harus disesuaikan dengan pekerjaan MEP.
J. Pengisian siar-siar dengan bahan grouting dilaksanakan paling sedikit 4 (empat) hari setelah
pemasangan keramik / homogeneous tile mengering.
K. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda hingga rapih dan
bersih.
L. Hasil pemasangan keramik / homogeneous tile harus dilindungi dari hal-hal yang dapat menimbul-
kan kerusakan atau cacat, bila hal ini terjadi sebelum penyerahan pekerjaan maka harus diperbaiki
atas biaya Kontraktor.
M. Untuk area lantai yang sangat luas, maksimal setiap 4 x 4 meter (luasan 16 m2), harus dipasang
delatasi dengan menggunakan bahan setara dengan Compriband (ex. Urecel) atau sealant tipe
PU dengan lebar 10 mm + backing rod (Lihat bab Pekerjaan Joint Sealants) Warna disesuaikan
dengan warna ubin lantai yang terpasang.
N. Lebar nat yang disarankan:
1. Homogenious/Granit Tile (lantai/dinding: 2mm
2. Atau sesuai dengan standard Produsen
O. Adukan grouting diaplikasikan 2-90 menit setelah adukan siap atau sesuai rekomendasi produsen.
Pemasangan grouting dapat menggunakan trowel karet hingga nat terisi penuh. Sisa yang tidak
terpakai dalam celah nat dibersihkan dengan spons atau kain sebelum mengering

3.03 PEMASANGAN UBIN PADA DINDING


A. Metode dengan Thin-Set:
1. Umum: Pasangkan ubin menggunakan metode Portland semen mortar lateks
2. Menggunakan alat scrapping dengan sekop berlekuk untuk mengaduk campuran adukan /
mortar
3. Mortar Bed (plester / render) Tebal: 15mm.
4. Adhesive: Sesuai arahan dari produsen
5. Ketebalan perekat per ubin ukuran:
a. Ubin ukuran 400/400 dan 600/600mm - dengan tebal adhesive 4mm (sekop trapezium
10 x 9)
B. Grouting: Grout full joint, halus dan rata, kelebihannya agar dibuang.
C. Sanitary Sealant:
1. Umum: Dioperasikan dengan gun atau alat tembak sealant atau dengan tangan sesuai yang
rekomendasi oleh pabrik.
2. Pembersihan: Untuk menghilangkan kontaminan, seperti debu, lapisan pelindung, minyak,
lemak, bersihkan dengan alat pelarut berupa sabun atau deterjen dan alat pembersih berbasis
air (water base).
3. Aplikasi:
a. Umum: Aplikasikan pekerjaan sealant pada permukaan bersih dan kering.
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 30 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta HOMOGENEOUS TILE
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 6

b. Joints: Dimana perlengkapan pipa pada dinding yang ketemu dengan ubin, agar diberi
sealant dengan rapi dan halus dan rata. Hilangkan dengan segera kelebihan sealant dari
permukaan yang berdekatan.

3.04 PEMASANGAN UBIN PADA LANTAI


A. Metode Setting Bed (thick set);
1. Umum: Pasang adukan mortar bed dengan Semen Mortar, metode terikat dengan
penambahan memperkuat mesh
2. Mortar Bed Tebal:
a. Umum: Ketebalan minimal 10mm, dan maksimum 40mm.
b. Shower Reseptor: ketebalan minimum 25mm (tergantung tipe dinding yang dipakai).
B. Grouting: Biarkan selama kisaran waktu selama 48 jam untuk bisa dipakai sebagi lalu lintas
(pejalan kaki biasa).

3.05 PEMBERSIHAN DAN PERLINDUNGAN


A. Setelah selesai pemasangan, bersihkan permukaan ubin sampai benar-benar bersih dengan cara
tidak merusak permukaannya.
B. Pemakaian grouting, bersihkan semua permukaan ubin, sehingga terbebas dari benda asing.
1. Hilangkan epoxy dan lateks - portland semen nat residu dari ubin sesegera mungkin
2. Lap dan bersihkan nat ubin dari segala kotoran yang menempel pada ubin selama tidak boleh
kurang dari 10 hari setelah ubin dipasang. Gunakan bahan pembersih yang telah
direkomendasikan oleh produsen
C. Lindungi pekerjaan dari kerusakan selama masa pemasangan / konstruksi / ubin yang retak, dan
atau rusak, agar diganti dengan yang baru
D. Lindungi / proteksi permukaan logam (metal) dan perlengkapan pipa yang lainnya, dari efek
pembersihan. Siram permukaan dengan air bersih sebelum dan setelah dibersihkan
E. Lindungi pekerjaan ubin yang telah terpasang dengan kertas kraft, kardus atau bahan yang lainnya
selama masa konstruksi untuk mencegah pewarnaan (staining), kerusakan dan keausan. Jika
direkomendasikan oleh produsen, gunakan lapisan pelindung pembersih yang netral untuk pelapis
dinding ubin dan lantai
F. Dilarang membawa barang-barang berat dengan kereta yang beroda yang melintasi permukaan
ubin yang telah selesai dikerjakan, setidak-tidaknya selama 7 hari setelah grouting selesai
dikerjakan.
G. Sebelum pemeriksaan terakhir, pindahkan penutup pelindung / proteksi dan bilas dengan bersih
bahan pelindung yang netral (neutral cleaner) dari permukaan ubin.

-SELESAI-

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 51 23
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PLAFON AKUSTIK
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 1

BAB I – UMUM

1.01 DOKUMEN TERKAIT


A. Gambar dan ketentuan umum kontrak termasuk ketentuan umum dan tambahan serta
spesifikasi bagian 01 berlaku untuk bagian ini.

1.02 RINGKASAN
A. Bagian ini termasuk ubin akustik untuk langit-langit dan yang berikut ini:
1. Tersembunyi / Penggantung sistem grid-ceiling terekspose.
2. Sistem rangka aluminium.
3. Aksesori
B. Bagian terkait
1. Divisi 09 Bagian "Plafon Metal Linear", Bagian 09 54 23
2. Divisi 09 Bagian "Plafon Ubin Metal",Bagian 09 54 25
C. Produk yang dilengkapi, tetapi tidak dipasang di Bagian ini, termasuk angkur, klip, dan Perangkat
lainnya yang terpasang pada langit-langit untuk dicor ke beton

1.03 REFERENSI
A. American Society for Testing and Materials (ASTM)
1. ASTM C635: Sistem Penangguhan Logam untuk Ubin Panel Akustik dan Lay-in Panel.
2. ASTM C636: Pemasangan Suspensi Langit-Langit Logam
3. ASTM C423: Koefisien Suara
4. ASTM E84: Fire-Retardance

1.04 DEFINISI
A. AC: Articulation class (Kelas artikulasi)
B. CAC: Ceiling Attenuation Class (Kelas Atenuasi Langit-Langit)
C. LR: Light Reflectance Coefficient (Koefisien Reflektansi Cahaya)
D. NRC: Noise Reduction Coefficient (Koefisien Pengurangan Derau)

1.05 PENGAJUAN
A. Shop drawings / Gambar Koordinasi: Termasuk yang berikut; rencana plafon yang direfleksikan,
digambar sesuai skala, di mana item-item berikut ditunjukkan dan dikoordinasikan satu sama
lain, berdasarkan masukan dari pemasang item tersebut.
1. Denah/ Tata ruang, termasuk lokasi perlengkapan pencahayaan dan kisi-kisi.
2. Detail Sisipan, jarak penggantung dan pengencang.
3. Anggota sistem suspensi langit-langit / Metode penyambungan untuk runner utama dan
silang.
4. Detail Perubahan Level.
5. Dukungan pada perlengkapan pencahayaan dan kisi-kisi, termasuk metode untuk dukungan
perlengkapan pencahayaan.
6. Metode pemasangan gantungan ke struktur bangunan - melengkapi tata letak untuk
angkur, klip, dan perangkat pemasangan plafon lainnya yang pemasangannya ditentukan/
dispesifikasikan di bagian lain.
7. Ukuran dan lokasi modul akses awal untuk ubin akustik.
8. Item yang dipasang di langit-langit termasuk diffuser, speaker, sprinkler, panel akses dan
cetakan / molding khusus.
9. Skala gambar minimum 1: 100; 1: 50 dan 1: 20 ..
B. Data produk: Untuk setiap jenis produk yang ditunjukkan, sertakan deskripsi produk dan instruksi
pemasangan untuk setiap bahan. Tunjukkan kapasitas pembawa beban bagian-bagian sistem
suspensi plafon dan metode yang direkomendasikan pabrikan untuk dukungan fixture .
C. Sampel: Kirimkan yang berikut ini:
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 51 23
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PLAFON AKUSTIK
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 2

1. Set sampel ukuran penuh dari setiap jenis ubin akustik menurut bahan yang ditentukan, dan
komponen suspensi yang diekspos, yang ditentukan untuk ulasan warna dan tekstur.
2. Tampilkan rentang penuh tekstur dan warna yang diharapkan dalam Pekerjaan yang
telah selesai di setiap pengiriman sampel.
3. Kirim papan contoh berukuran 300mm x 300mm dari setiap jenis.
4. Tees terekspose dan moldings: Kirim 300mm panjang masing-masing anggota
suspensi, termasuk moldings/ cetakan.
5. Sampel untuk seleksi awal.
D. Karakteristik respon uji api:
Berikan plafon ubin akustik yang memenuhi persyaratan berikut:
1. Karakteristik tahan api: jika ditunjukkan, berikan langit-langit akustik yang identik dengan
rakitan yang diuji tahan api per ASTM.E.119 oleh UL atau lembaga pengujian dan inspeksi
lainnya yang dapat diterima oleh pihak berwenang yang memiliki yurisdiksi.
a. Peringkat ketahanan api: ditunjukkan dengan penunjukan desain dari direktori UL Fire
Resistant atau dari daftar agen pengujian dan inspeksi lainnya.
b. Identifikasi bahan dengan cara kerja yang sesuai pengujian yang berlaku dan lembaga
inspeksi.
2. Karakteristik pembakaran permukaan: Berikan ubin akustik dengan karakteristik pembakaran
permukaan berikut yang sesuai dengan ASTM.E.1264 untuk bahan kelas (A) sebagaimana
ditentukan dengan menguji produk yang identik per ASTM.E.84
a. Indeks pembentukan asap: 450 atau kurang
E. Konten VOC:
1. Konten daur ulang bergerak produk, dokumentasi menunjukkan persentase berat konten
daur ulang pasca-konsumen dan pra-konsumen (min. 38%}.
2. Data kualifikasi untuk agen pengujian.
3. Laporan uji kontrol kualitas lapangan
4. Produk - laporan uji, berdasarkan evaluasi uji komprehensif yang dilakukan oleh lembaga
pengujian spesialis, untuk setiap langit-langit genteng akustik.
5. Laporan evaluasi penelitian untuk plafon dan komponen ubin akustik (dan jenis angkur dan
pengikat)
6. Data perawatan untuk penyelesaian akhir untuk dimasukkan dalam manual pemeliharaan.
F. Standar Seismik: menyediakan plafon ubin akustik yang dirancang dan dipasang untuk
menahan efek gerakan gempa sesuai dengan yang berikut:
1. Standar untuk sistem suspensi langit-langit yang membutuhkan pengekangan seismik:
mematuhi ASTM.E.80
G. Sertifikat Green Lable (Sertifikat ramah lingkungan)
H. Maket : Membangun maket untuk memverifikasi pilihan yang dibuat di bawah pengiriman
sampel dan untuk menunjukkan efek estetika dan menetapkan standar kualitas untuk bahan dan
eksekusi.
1. Maket yang disetujui dapat menjadi bagian dari pekerjaan yang telah selesai jika tidak
terganggu pada saat penyelesaian substansial.

1.06 KONDISI PEKERJAAN


A. Persyaratan lingkungan:
1. Pastikan semua dinding luar dan jendela sudah terpasang sebelum memasang ubin
Akustik
B. Pentahapan dan penjadwalan: Jadwalkan pemasangan material akustik untuk
meminimalkan kebutuhan untuk penghapusan dan penggantian unit akustik untuk
mengakomodasi pekerjaan bidang lain yang terkait

1.07 KRITERIA KUALITAS

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 51 23
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PLAFON AKUSTIK
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 3

A. Standar yang berlaku: Standards of the American Society for Testing and Material (ASTM)
sebagaimana dirujuk di sini.
B. Toleransi yang diijinkan:
1. Defleksi: Komponen sistem suspensi, gantungan dan perangkat pengikat yang
mendukung perlengkapan pencahayaan, kisi plafon dan unit akustik harus memiliki defleksi
maksimum 1/360 dari bentang, diuji sesuai dengan ASTM C635.
2. Busur, camber, dan twist: Tidak melebihi toleransi yang ditetapkan oleh ASTM
C635 Variasi dari level pada plafon jadi: 3mm dalam 3,6 m.

1.08 JAMINAN KUALITAS


A. Kualifikasi agen pengujian akustik:
Laboratorium pengujian independen, dengan pengalaman dan kemampuan untuk melakukan
pengujian yang ditunjukkan. Laboratorium terakreditasi harus mendokumentasikan akreditasi,
berdasarkan “Sertifikat Akreditasi” dan ruang lingkup akreditasi yang mencantumkan metode
pengujian yang ditentukan.
B. Pembatasan Sumber
1. Ubin plafon akustik: dapatkan setiap jenis melalui satu sumber dari satu produsen.
2. Sistem suspensi: dapatkan setiap jenis melalui satu sumber dari satu produsen.
C. Pembatasan sumber: dapatkan setiap jenis langit-langit akustik dan sistem suspensi pendukung
melalui satu sumber dari satu pabrikan.
D. Kualifikasi Pemasang: Perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pekerjaan plafon akustik
yang memiliki minimal 5 (lima) tahun pengalaman sukses yang didokumentasikan dengan
pekerjaan yang sebanding dengan yang ditunjukkan dan ditentukan.
E. Persyaratan Peraturan: Mematuhi Kode Lokal untuk persyaratan kemudahan terbakar
(combustility) untuk bahan.
F. Garansi: Memberikan garansi minimum 5 (lima) tahun untuk sistem plafon, terhadap kerusakan
material, kendur/lendut, perpindahan, dan kegagalan sistem suspensi.
G. Produk Garansi dari Produsen 30 tahun (dari kendur)

1.09 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENANGANAN


A. Mengirimkan ubin akustik, komponen sistem suspensi, dan aksesori ke lokasi proyek dalam
paket asli yang belum dibuka dan menyimpannya di ruang tertutup yang terkondisi sepenuhnya
di mana mereka akan dilindungi terhadap kerusakan dari kelembaban, suhu ekstrem, sinar
matahari langsung, kontaminasi permukaan dan penyebab lainnya.
B. Sebelum memasang ubin akustik, izinkan mereka mencapai suhu kamar dan menstabilkan
kadar air.
C. Tangani ubin akustik dengan hati-hati untuk menghindari bagian yang terkelupas atau rusaknya
unit.

1.10 KONDISI PROYEK / PERSYARATAN LINGKUNGAN


A. Antarmuka/keterkaitan pembatasan lingkungan dengan Sistem lain: Jangan memasang ubin
akustik dan sistem suspensi dengan konstruksi lain yang menembus langit-langit atau didukung
oleh mereka, termasuk lampu, peralatan HVAC, sistem penanggulangan api dan rakitan sistem
partisi.
B. Mengizinkan bahan akustik mencapai suhu kamar dan kadar air yang stabil sebelum
pemasangan.

1.11 STOK TAMBAHAN DAN MATERIAL


A. Berikan bahan tambahan yang dijelaskan di bawah ini yang cocok dengan produk yang dipasang
dan yang dikemas dengan penutup pelindung untuk penyimpanan dan diidentifikasi dengan label
yang menjelaskan konten.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 51 23
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PLAFON AKUSTIK
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 4

1. Unit langit-langit akustik: ubin ukuran penuh sama dengan 2% dari jumlah yang
dipasang
2. Komponen sistem suspensi: jumlah setiap komponen jaringan sistem suspensi yang
terbuka dari jumlah yang dipasang.
B. Simpan di tempat kerja di mana diarahkan. Pastikan bahan dikemas dalam kotak dan diberi
identifikasi terkait produsen, gaya dan warna
C. Melengkapi unit ukuran penuh, memasang bahan yang cocok dan benar.

BAB II – PRODUK / MATERIAL

2.01 UBIN AKUSTIK UNTUK PLAFON UBIN AKUSTIK


A. Produk Yang Tersedia: Tunduk pada kepatuhan dengan persyaratan, produk yang dapat
dimasukkan ke dalam Pekerjaan, tetapi tidak terbatas pada, setara dengan yang berikut:
1. Panel Akustik:
a. Jaya USG -Boral
b. Knauf AMF
c. Gyproc - St. Gobain
2. Sistem Penggantung:
a. Jaya USG - Boral
b. Knauf AMF
c. Gyproc - St. Gobain
B. Bahan Panel Akustik:
1. Terdiri dari serat mineral tahan api terklasifikasi UL
2. Koefisien Konduktivitas Termal 0,63 pada 75 derajat C
3. Fire Retardance : Kelas A merujuk ke ASTM E 84
4. Refleksi Cahaya : Rata-rata 75% - 85% (permukaan putih)
5. Kelas Transmisi Suara (Sound Transmission Class /Loss)
: 30dB - 40dB (ASTM E 1414)
6. Kelas artikulasi suara : ASTM E 1111Artikulasi Kelas (AC)
7. Ketebalan : 15mm (5/8 ")
8. Kelembaban Relastifitas : 95% atau 99%
9. NRC : min. 0,50 (ASTM C 423)
atau 0,55 sesuai BS EN 20354
10. CAC (Ceiling Attenuation Class) : 35
11. Kelas VOC : Rendah - Sertifikasi Green Label
Singapore Environment Council (SEC); LEED

2.02 SISTEM PENGGANTUNG METAL, UMUM


A. Standar Sistem Suspensi Logam: Menyediakan sistem suspensi logam standar pabrikan
dengan ketentuan jenis, klasifikasi struktural, dan lapisan akhir yang dinyatakan, memenuhi
persyaratan yang berlaku dalam ASTM C 635.
B. Hasil Akhir dan Warna, Umum: Mematuhi "Pedoman Penyelesaian Akhir Logam untuk Produk
Arsitektur dan Logam" NAAMM untuk rekomendasi penerapan dan penetuan hasil akhir.
Memberikan penyelesaian standar yang diterapkan pabrik untuk jenis sistem yang ditunjukkan.
C. Perangkat Pemasangan/ Attachment: Ukuran untuk lima kali beban desain ditunjukkan dalam
ASTM C 635, Tabel 1, "Direct Hung" kecuali dinyatakan sebaliknya. Memenuhi persyaratan
desain seismik.
1. Angkur beton: Angkur dengan jenis dan bahan yang ditunjukkan di bawah ini, dengan
lubang atau loop untuk pemasangan gantungan dengan tipe yang ditunjukkan dan dengan
kemampuan untuk menopang, tanpa kegagalan, beban sama dengan lima kali yang
dikenakan oleh konstruksi plafon, sebagaimana ditentukan dengan pengujian per ASTM E

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 51 23
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PLAFON AKUSTIK
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 5

488 atau ASTM E 1512 yang berlaku, melalui pengujian dan oleh lembaga inspeksi yang
berkualifikasi,.
a. Jenis: dicor di tempat / angkur ekspansi sesudah pemasangan .
b. Perlindungan Korosi: Komponen baja karbon berlapis seng untuk memenuhi ASTM
B 633, Kelas Fe / Zn 5 (0,005mm) untuk kondisi layanan Kelas SC 1
c. Perlindungan Korosi: Komponen baja tahan karat yang sesuai dengan ASTM F 593
dan ASTM F 594, Grup 1 Alloy 304 atau 316 untuk baut dan angkur.
2. Pengencang yang digerakkan daya listrik dalam beton: Sistem pengencang/ pengikat tipe
yang cocok untuk aplikasi ditunjukkan, dibuat dari bahan tahan korosi, dengan klip atau
perangkat aksesori lainnya untuk memasang gantungan jenis yang ditunjukkan, dan dengan
kemampuan untuk menopang, tanpa kegagalan, beban sama dengan 10 kali yang
dikenakan oleh konstruksi plafon, sebagaimana ditentukan oleh pengujian per ASTM E
1190, dilakukan oleh agen pengujian dan inspeksi yang berkualifikasi.
D. Gantungan Kawat, Penguat (braces) , dan Ikatan: Menyediakan kabel yang memenuhi
persyaratan berikut:
1. Dilapisi seng, Kawat Baja Karbon: ASTM A 641 / A 641M, pelapis seng Kelas 1, soft temper .
2. Ukuran: Pilih diameter kawat sehingga tegangannya 3 kali beban desain gantungan
(ASTM C635, Tabel 1, "Direct Hung") akan lebih kecil dari tegangan luluh kawat, tetapi
menyediakan diameter kawat tidak kurang dari 4mm.
E. Gantungan Batang (hanger rods) / Gantungan Datar (flat hanger) : Mild steel, dilapisi seng atau
dilindungi dengan cat anti karat.
F. Gantungan: Sudut dengan kaki tidak kurang dari 22mm lebar; dibentuk dengan lembaran baja
galvanis setebal 1mm yang sesuai dengan lapisan ASTM A 635 / A635M, G90 (Z275),
penunjukan, dengan koneksi baut dan baut berdiameter 8mm.
G. Seismic Struts (penopang seismik): Struts kompresi standar pabrikan dirancang untuk
mengakomodasi gaya lateral.
H. Klip Seismik: Klip seismik standar pabrikan dirancang dan ditempatkan untuk mengamankan
ubin akustik di tempatnya.

2.03 TRIM DAN MOLDING TEPI TERCETAK, DARI METAL


A. Roll-Formed, Moldings/lis tercetak dan Trim dari lembaran baja : Jenis dan profil diindikasikan
atau, jika tidak diindikasikan, cetakan standar pabrikan untuk tepi dan penetrasi yang memenuhi
persyaratan desain seismik; dibentuk dari lembaran logam atau bahan yang sama, hasil akhir,
dan warna seperti yang digunakan untuk flensa yang terekspos dari runner sistem
suspensi/penggantung.
1. Berikan lis tercetak (molding) tepi standar pabrikan yang sesuai dengan detail tepi ubin
akustik dan sistem suspensi yang ditunjukkan dan yang sesuai dengan lebar dan
konfigurasi
runner yang terekspos, kecuali dinyatakan sebaliknya.
2. Untuk penetrasi langit-langit yang melingkar, berikan cetakan/molding tepi yang dibuat sesuai
diameter yang dibutuhkan agar pas dengan penetrasi.
B. Moulding dan Trim Tepi Aluminium-Ekstrusi: Jika diindikasikan, berikan tepi aluminium ekstrusi,
lis / molding dan profil trim yang diindikasikan atau dirujuk oleh produsen, termasuk pelat splice,
potongan sudut, dan attachment dan klip lainnya, sesuai dengan persyaratan desain seismik dan
berikut ini:
1. Paduan Aluminium: Paduan dan temper yang direkomendasikan oleh produsen dan finisher
aluminium untuk jenis penggunaan dan penyelesaian yang ditunjukkan, dan dengan sifat
kekuatan dan daya tahan dari ekstrusi aluminium yang sesuai dengan ASTM B 221 (ASTM
B221 M) untuk Paduan dan Temper 6063 -T5.
2. Keterangan pada Penyelesaian akhir diawali oleh AA mematuhi sistem yang didirikan oleh
Aluminum Association untuk menentukan penyelesaian akhir / finishing aluminium.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 51 23
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PLAFON AKUSTIK
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 6

3. Konversi- Pelapisan dan Penyelesaian Primer Standard Pabrik: AA-M12C42 (Penyelesaian


Kimiawi: dibersihkan dengan bahan kimia inhibited, lapisan konversi asam-kromat- fosfat
fluorida).
4. Konversi- Pelapisan dan Penyelesaian Primer Standard Pabrik: AA-M12C42R1x
(Penyelesaian Kimiawi: dibersihkan dengan bahan kimia inhibited, lapisan konversi asam-
kromat- fosfat florida, pelapis organik berikut ini ):
a. Lapisan akhir standar pabrik yang diaplikasikan siap untuk pengecatan lapangan.
5. Kelas II, Clear anodic finish: AA-M12C22A31 (Penyelesaian Akhir Mekanikal: tidak spesifik
seperti terfabrikasi; Penyelesaian Akhir Kimiawi: etsa matte sedang; pelapis anodic: Kelas II
arsitektural, lapisan jernih 0,010mm atau lebih tebal) sesuai dengan AAMA 611.
6. Baked Enamel Finish: AA-C12C42R1x (Penyelesaian Akhir Kimiawi: dibersihkan dengan
bahan kimia inhibited; Finishing kimia: pelapis konversi asam-kromat-fluorida-fosfat;
pelapisan organik; seperti yang ditentukan di bawah ini). Terapkan enamel baked coplying
dengan instruksi tertulis pabrikan cat untuk pembersihan, konversi lapisan, dan pengecatan.
a. Pelapisan Organik: Thermosetting, sistem enamel primer / topcoat dengan ketebalan
film kering minimum 0,02 hingga 0,03mm.

2.04 UBIN AKUSTIK, UMUM


A. Konten Daur Ulang: Menyediakan ubin akustik dengan konten daur ulang sedemikian rupa
dengan konten daur ulang pascakonsumen ditambah setengah dari konten prakonsumen.
B. Standar Ubin Akustik: Menyediakan konfigurasi ubin standar pabrikan yang mengindikasikan
kesesuaian dengan klasifikasi ASTM E 1264 sebagaimana ditentukan oleh jenis, pola, peringkat
akustik, dan pantulan cahaya, kecuali dinyatakan sebaliknya.
C. Warna dan Pola Akustik: Mencocokkan Karakteristik penampilan yang cocok ditunjukkan untuk
setiap jenis produk:
1. Bila karakteristik penampilan ubin akustik ditunjukkan dengan merujuk penunjukan pola dalam
ASTM E 1264 dan bukan penunjukan produk yang dipatenkan pabrikan, berikan produk yang
dipilih oleh Arsitek dari seluruh jajaran pabrikan yang memenuhi persyaratan yang
diindikasikan untuk jenis, pola, warna, pantulan cahaya, detail tepi kinerja akustik, dan ukuran.
D. Perlakuan Spektrum Antimikroba Fungisida dan Bakterisida Luas: Menyediakan ubin akustik
yang dirawat dengan formulasi antimikroba standar yang menghambat, jamur, bakteri gram
positif dan gram negatif dan tidak menunjukkan pertumbuhan jamur, atau bakteri ketika diuji
menurut ASTM D 3273 dan dievaluasi sesuai dengan ASTM D 3274 atau ASTM G 21.
E. Perawatan Fungisida Antimikroba: Memberikan ubin akustik dengan permukaan wajah dan
punggung yang dilapisi dengan pengobatan antimikroba yang terdiri dari formulasi standar
pabrikan dengan fungisida yang ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan jamur dan lumut
serta tidak menunjukkan pertumbuhan jamur atau jamur ketika diuji menurut ASTM D 3273 dan
dievaluasi sesuai untuk ASTM D 3274 atau ASTM G 21.
2.05 SEALANT AKUSTIK
Lihat Divisi 07 Bagian “Joint Sealant” Bagian 07 92 00.

2.06 MATERIAL PELENGKAP


A. Perekat Ubin: Jenis yang direkomendasikan oleh produsen ubin, dengan label UL untuk nyala
api Kelas 0-2
1. Gunakan perekat yang memiliki konten VOC 50 g / L atau kurang jika dihitung berdasarkan
40 CFR 59, Subbagian D (Metode EPA 24).
B. Staples: 8mm panjang, titik staples –divergen

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 51 23
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PLAFON AKUSTIK
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 7

BAB III – PELAKSANAAN

3.01 PEMERIKSAAN
A. Memeriksa substrat, area, dan kondisi, termasuk framing struktural dan substrat yang
melampirkan atau berbatasan dengan langit-langit akustik, dengan kehadiran Penginstal, untuk
kepatuhan dengan persyaratan yang ditentukan dalam ini dan Bagian lain yang mempengaruhi
pemasangan langit-langit dan pengangkuran dan dengan persyaratan untuk toleransi
pemasangan dan persyaratan kondisi yang mempengaruhi kinerja langit-langit akustik.
1. Lanjutkan dengan penginstalan hanya setelah kondisi yang tidak memuaskan diperbaiki.

1.01 PERSIAPAN
A. Pengujian Substrat: Sebelum memasang ubin yang dipasang secara adhesif pada substrat yang
basah seperti beton yang dicor di tempat atau plester, uji dan verifikasi bahwa tingkat
kelembaban berada di bawah batas yang direkomendasikan pabrik..
B. Ukur setiap area langit-langit dan buat tata letak ubin akustik untuk menyeimbangkan lebar
perbatasan di tepi yang berlawanan dari setiap langit-langit. Hindari menggunakan ubin dengan
lebar kurang dari setengah, dan patuhi tata letak yang ditunjukkan pada gambar refleksi denah
plafon yang.

1.02 INSTALASI SISTEM PENGGANTUNG METAL


A. Pasang sistem suspensi sesuai dengan bagian ASTM C636-76 (1981) yang berlaku, kecuali
untuk persyaratan yang lebih ketat dari produsen untuk spesifikasi ini.
B. Instalasi Gantungan:
1. Beri Jarak Gantungan untuk memegang kanal atau tee utama di 1200mm o.c. Pasang
dengan kokoh pada bangunan dengan ikatan kawat untuk disisipkan ke beton dan tidak
lebih dari 150mm dari setiap tepi langit-langit
2. Pasang gantungan tambahan di ujung masing-masing anggota suspensi
3. Pasang gantungan tambahan untuk lampu penerangan sesuai dengan gambar toko yang
disetujui dan data produk
4. Gelar kabel tidak lebih dari 120mm dalam drop vertikal 1200mm
5. Apabila jarak gantungan untuk tee utama melebihi jarak maksimum yang ditentukan karena
gangguan oleh konstruksi yang berdekatan, gantung tee secara tidak langsung dengan
menggunakan kanal pemegang untuk menjaga jarak gantungan maksimum
6. Bungkus kawat, minimal tiga kali secara horizontal, memutar ujung ke atas.
C. Kanal pemegang: Saddle ikatan saluran pembawa ke struktur utama untuk sistem suspensi
gantung tidak langsung.
D. Gantungan Langsung, sistem grid terbuka, 600mm oleh 1200mm modul:
1. Beri jarak /ruang tee utama pada 1200mm, maksimum tegak lurus terhadap struktur.
2. Beri jarak/ruang cross tees pada 600mm tegak lurus terhadap tee utama untuk membentuk
600mm dengan schedule grid 1200mm. Terhubung ke tee utama melalui slot di tee utama.
E. Gantungan Langsung, sistem grid terbuka, 600mm oleh 600mm modul:
1. Beri jarak /ruang tee utama pada 1200mm, maksimum tegak lurus terhadap struktur
2. Tempatkan tee silang pada ketinggian 600mm, tegak lurus dengan tee utama
3. Beri jarak /ruang cross tees/ tee silang pada 600mm o.c., tegak lurus terhadap cross tee
yang dipasang sebelumnya untuk modul grid 600mm x 600mm. Terhubung ke cross tee
melalui slot di tee utama.
L. Ratakan pada level , atur sudut siku-siku dan ukuran dalam bentuk bujur sangkar dengan
akurat komponen sistem suspensi dalam toleransi yang ditentukan sebelum memulai
pemasangan material plafon.
M. Pasang cross tee / tee silang berdekatan dengan perlengkapan pencahayaan dan kisi-kisi/gril;
yang di setiap sisinya tidak didukung oleh tee utama.Jangan gantung / topang fixture/

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 51 23
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PLAFON AKUSTIK
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 8

perlengkapan pencahayaan di main atau cross tee sedemikian rupa sehingga berat fixture
menghasilkan beban mati yang melebihi kapasitas defleksi sistem suspensi.
N. Lis tercetak (molding) pada dinding:
1. Pasang di persimpangan plafon gantung dan permukaan vertikal
2. Mitre sudut /dibuat adu manis dimana molding dinding berpotongan atau pasang
tutup sudut
3. Pasang ke permukaan vertikal dengan pengencang mekanis.
H. Jika sistem grid ada dalam kondisi yang tidak terkendali, kuatkan kembali ke struktur bangunan
menggunakan kawat gantungan, tee utama atau penguat (braces) kanal pemegang yang
berjarak 1200mm o.c. maksimum.
I. Di mana terjadi sambungan ekspansi bangunan, berikan dukungan suspensi independen yang
tidak kontinu pada setiap sisi sambungan. Terapkan sambungan jembatan/bridge dengan trim
sambungan ekspansi.

3.04 INSTALASI PLAFON GANTUNG UBIN AKUSTIK


A. Pasang unit pada bidang yang level/rata , lurus, dalam toleransi yang ditentukan.
B. Tempatkan unit untuk diletakkan sepenuhnya di sekeliling bagian-bagian penggantung
C. Pola: Simetris dalam luas, kecuali dinyatakan sebaliknya. Layout unit yang memiliki pola terarah
dalam arah yang sama.
D. Umum: Pasang langit-langit akustik untuk mematuhi ASTM.C.636 dan persyaratan desain
seismik dan buku pedoman sistem plafon.
1. Rakitan Fire-rate (berperingkat ketahanan api): pasang sistem plafon berperingkat api
sesuai
dengan sistem berperingkat ketahanan api yang teruji.
E. Pasang gantungan langit-langit dari bagian struktural bangunan dan sebagai berikut:
1. Pasang gantungan dengan tegak lurus dan bebas dari kontak dengan insulasi atau benda
lain di dalam plenum plafon yang bukan bagian dari struktur pendukung atau sistem
suspensi plafon.
2. Beri jarak/dilatasi gantungan hanya jika diperlukan untuk melewatkan obstruksi;
mengimbangi gaya horisontal dengan menguatkan, melawan/counterplaying atau cara lain
yang sama efektifnya.
3. Rentang penggantung hanya jika diperlukan, dan jika diizinkan dengan langit-langit yang
berperingkat ketahanan api untuk melewatkan penghalang, mengimbangi gaya horizontal
dengan perkuatan, counterplaying atau cara lain yang sama efektifnya.
4. Apabila lebar saluran dan konstruksi lain di dalam plenum plafon menghasilkan jarak
gantungan yang mengganggu lokasi gantungan pada jarak yang diperlukan untuk
mendukung bagian bagian sistem suspensi standar dan gantungan yang menginformasikan
adanya trapeze atau perangkat yang setara.
5. Kencangkan gantungan kawat ke bagian suspensi langit-langit dan untuk mendukung di
atas dengan minimum tiga putaran ketat. Sambungkan gantungan langsung ke struktur atau
ke sisipan, eye screw atau perangkat lain yang aman dan sesuai untuk media dan yang
tidak akan rusak atau gagal karena usia, korosi, atau suhu yang meningkat
6. Pasang dengan kokoh flat angle, kanal dan gantungan batang ke struktur, termasuk
anggota pembingkaian menengah, dengan menempel pada sisipan, eye screw, atau
perangkat lain yang aman dan sesuai untuk kedua struktur tempat gantungan dipasang dan
jenis gantungan yang terlibat. Pasang gantungan dengan cara yang tidak akan
menyebabkannya memburuk atau gagal karena usia, korosi atau suhu yang meningkat.
7. Jangan mendukung plafon langsung dari bentuk logam permanen dari dek lantai.
Kencangkan gantungan untuk menyisipkan gantungan gantungan yang dipasang di tempat,
mekanik jangkar yang dipasang sebelumnya, atau pengikat yang digerakkan daya yang
memanjang melalui bentuk menjadi beton.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 51 23
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PLAFON AKUSTIK
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 9

8. Ketika pembingkaian baja tidak memungkinkan pemasangan kawat gantungan sesuai


dengan jarak yang diperlukan, pasang kanal pembawa atau dukungan tambahan lainnya
untuk pemasangan kabel gantungan.
9. Jangan pasang gantungan ke pelat lantai baja.
10. Jangan pasang gantungan ke dek atap baja. Pasang gantungan ke anggota struktural.
11. Beri ruang / jarak gantungan ruang tidak lebih dari 1200mm o.c. sepanjang setiap bagian
yang didukung langsung dari gantungan, kecuali dinyatakan lain: sediakan gantungan tidak
lebih dari 200 mm dari ujung masing-masing anggota.
12. Ukuran bagian suspensi tambahan dan gantungan untuk mendukung beban plafon dalam
batas kinerja yang ditetapkan oleh publikasi standar yang dirujuk.
F. Memasang dengan kokoh bracing ke bagian suspensi langit-langit dan untuk mendukung
dengan minimal empat putaran yang ketat. Pasang penguat dari anggota struktural bangunan
seperti yang diperlukan untuk gantungan, tanpa pemasangan pada bentuk logam permanen, dak
baja, atau tab dak baja. Kencangkan kabel penguat ke dalam beton dengan angkur yang
dipasang di tempat atau angkur yang dipasang setelah pemasangan
G. Pasang tepitercetak /moding dan trim ditunjukkan pada perimeter area langit-langit akustik dan
jika perlu untuk menyembunyikan tepi ubin akustik.
1. Gunakan sealant akustik pada pita menerus yang tersembunyi di balik kaki molding vertikal
sebelum dipasang.
2. Molding dipasang dengan sekrup ke media dengan interval tidak lebih dari 400 mm O.C dan
tidak lebih dari 75 mm dari ujungnya. Leveling dengan sistem suspensi plafon dengan
toleransi 3,2 mm dalam 3,6 meter. Sudut-sudut dibuat mitter secara akurat dan terkonstuksi
dengan aman
3. Jangan gunakan pengencang terbuka termasuk paku keling/ pop rivet pada molding dan
trim
4. Pasang molding tepi di mana langit-langit berbatasan dengan dinding, partisi, atau elemen
penetrasi lainnya
5. Buat potongan miter (adu manis) sudut dalam dan luar untuk memberikan sambungan rata,
rapat, dan hairline.
H. Pasang runner sistem suspensi sehingga berbentuk bujur sangkar dan saling terhubung dengan
aman. Hapus dan ganti anggota yang penyok, bengkok, atau bengkok
I. Atur ubin akustik berpola terarah sebagai berikut:
1. Seperti yang ditunjukkan pada rencana plafon yang tercermin
2. Pasang ubin dengan pola sepankang arah sejajar dengan sumbu ruang panjang / pendek
3. Pasang ubin dalam pola anyaman keranjang.
J. Pasang papan / ubin akustik berkoordinasi dengan sistem suspensi dan cetakan serta trim yang
terbuka. Tempatkan splines atau flange sistem suspensi mengarah ke tepi melengkung sehingga
sambungan ubin-ke-ubin ditutup oleh lapisan/lap ganda material
1. Pasang papan di tempat, ketinggian, dalam bidang yang seragam dan bebas dari putaran,
lengkungan dan penyok.
2. Letakkan tepi papan bertumpu pada flensa tee
3. Dukungan perimeter pada cetakan dinding
4. Menandai dan memotong papan dengan akurat agar pas di perbatasan, penghentian, dan
penetrasi oleh pekerjaan lain.
5. Letakkan unit berpola arah satu arah dengan pola sejajar dengan sumbu ruang terpanjang
6. Paskan ubin yang bersebelahan untuk membentuk sambungan yang rata dan rapat.
Menandai dan memotong ubin agar pas dengan perbatasan dan sekitar penetrasi melalui
ubin
7. Tahan bidang ubin dalam kompresi dengan memasukkan spacer baja pegas tipe daun (leaf-
type spring-steel spacers) di antara ubin dan Molding dengan jarak antara 300 mm o.c
8. Lindungi perlengkapan lampu dan saluran udara untuk memenuhi persyaratan yang
diindikasikan untuk rakitan yang dinilai tahan api.
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 51 23
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PLAFON AKUSTIK
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 10

3.05 INSTALASI UBIN AKUSTIK


A. Papan Akustik
1. Ukuran: 600mm x 600mm atau 600mm x 1200mm (seperti yang ditunjukkan pada Jadwal /
Gambar)
2. Ketebalan: 15mm (5/8 ")
3. Tepi: Asli (Potongan Pabrik)
4. Sistem Penggantung:
a). Grid Terekspos = AT.1
- Lay-in Persegi = Normal 15/16 "(24mm) / Slim 14mm
- Beveled Tegular = 9/16 "(15MM)
- Angeled Tegular= 15/16 "(24mm)
b). Semi Tersembunyi = AT.2
- T-Bar Utama = 24 x 38mm
- T-Spline = 24 atau 15mm
c). Tersembunyi = AT.3
- H Bar
- Main T-Bar
5. Warna: Putih
6. Permukaan Finish: Bertekstur berlubang
7. Lokasi: Area sewa atau seperti yang ditunjukkan pada Gambar Rencana Langit-Langit.

3.06 TOLERANSI
A. Ratakan pada ketiggian yang tepat rakitan yang telah selesai dengan toleransi 3mm dalam 3,6
m, tidak lebih dari +/- 5mm dari ketinggian langit-langit yang ditentukan.
B. Variasi Tegak Lurus Anggota Grid Disebabkan oleh Beban Eksentrik: Maksimal dua derajat.

3.07 KONTROL KUALITAS LAPANGAN


A. Inspeksi Khusus: Pemilik akan melibatkan seorang inspektur khusus yang berkualifikasi untuk
melakukan inspeksi khusus berikut dan menyiapkan laporan:
1. Sistem Langit-Langit Yang Digantung
2. Gantungan, angkur dan pengencang.
B. Agen Penguji: Pemilik akan melibatkan agen penguji yang berkualifikasi untuk melakukan
pengujian dan inspeksi serta menyiapkan laporan pengujian.
C. Pengujian dan Inspeksi: Pengujian dan inspeksi instalasi lengkap gantungan dan angkur dan
pengencang langit-langit akustik harus dilakukan dalam tahap-tahap berturut-turut, dalam
cakupan dan menggunakan metode sebagai berikut. Jangan melanjutkan dengan pemasangan
gantungan langit-langit ubin akustik untuk area berikutnya sampai hasil tes untuk pemasangan
yang sebelumnya diselesaikan gantungan langit-langit ubin akustik menunjukkan kepatuhan
dengan persyaratan.
1. Luas Setiap Area Pengujian: Ketika pemasangan sistem suspensi langit-langit di setiap
lantai telah mencapai penyelesaian 20 persen tetapi tidak ada ubin yang dipasang.
a. Di dalam setiap area pengujian, lembaga penguji akan memilih 1 dari 10 pengencang
yang digerakkan daya dan angkur pasca pemasangan yang digunakan untuk
gantungan yang terpasang ke beton dan akan menguji tegangan 890N, itu juga akan
memilih satu setiap 2 angkur yang dipasang setelah digunakan untuk memasang kabel
penguat ke beton dan akan menguji hingga ketegangan 1957N.
b. Saat pengujian menemukan pengencang dan angkur yang tidak memenuhi
persyaratan, agensi pengujian akan menguji angkor yang sebelumnya tidak diuji hingga
20 lulus secara berurutan dan kemudian menyimpulkan frekuensi pengujian awal.
D. Lepas dan ganti gantungan langit-langit akustik dan angkur dan pengencang yang tidak lulus
pengujian dan inspeksi serta pengujian sebagaimana ditentukan di atas

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 51 23
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PLAFON AKUSTIK
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 11

3.08 PEMBERSIHAN
A. Bersihkan permukaan yang terbuka dari langit-langit ubin akustik termasuk trim dan cetakan tepi.
Mematuhi instruksi tertulis dari pabrik untuk pembersihan dan perbaikan dari kerusakan finishing
ringan.

-SELESAI-

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 65 19
Satker Pusdatin BPOM Jakarta LANTAI SPC
No. proyek : QI 23002 STONE PLASTIC COMPOSITE
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAB I – UMUM

1.01 DOKUMEN TERKAIT


A. Menggambar dan ketentuan umum dari Kontrak, termasuk Ketentuan Umum dan Tambahan dan
Bagian 01 Bagian Spesifikasi, berlaku untuk Bagian ini.

1.02 RINGKASAN
A. Bagian ini meliputi:
1. Lantai Komposit Batu Plastik /Stone Plastic Composites (termasuk underlayment) EVA atau
Busa IXPE.
2. Tangga dan Anak Tangga
3. Aksesoris Trim dan Moulding (Bahan PVC)

1.03 DESKRIPSI SISTEM


A. Papan Vinyl Kaku/Rigid dengan sistem interlocking dan underlayment/lapisan dasar terpasang
Yang diterapkan pada permukaan halus (proses tambahan setelah screeding).

1.04 PENGAJUAN
A. Data Produk: Untuk setiap jenis produk yang ditunjukkan
1. Data produk dan spesifikasi detail konstruksi
2. Petunjuk pemasangan pabrikan (dalam bahasa Inggris)
3. Rekomendasi pabrikan untuk penyimpanan, aklimasi, instalasi, perlindungan, dan pemeliharaan
penanganan produk.
B. Shop Drawing: Kirim detail pemasangan yang menunjukkan tata letak dan lokasi setiap jenis
produk Lantai SPC dan komponen aksesori termasuk desain dan tekstur akhir.
C. Sampel untuk Verifikasi: Kirim sampel seleksi dan verifikasi untuk desain dan tekstur akhir untuk
setiap jenis lantai dan aksesori SPC, dengan warna dan kebutuhan finishing, sekitar 300mm
panjang dan dari ketebalan yang sama dan bahan yang ditunjukkan untuk pekerjaan dan
menunjukkan berbagai variasi warna dan tekstur normal yang diharapkan.

1.05 JAMINAN KUALITAS


A. Produsen yang memenuhi syarat dengan tidak kurang dari 10 tahun pengalaman di industri lantai
dan catatan aplikasi komersial yang sukses.
B. Keterbatasan sumber: Untuk lantai, dapatkan semua produk dan bahan dari satu sumber dengan
sumber daya untuk menyediakan bahan dan produk dengan kualitas yang konsisten dalam
penampilan dan sifat fisik.
C. Maket: Membuat maket untuk memverifikasi pilihan yang dibuat di bawah pengiriman sampel dan
untuk menunjukkan efek estetika dan menetapkan standar kualitas untuk bahan dan eksekusi.
1. Untuk menetapkan standar kualitas untuk instalasi, instal mockup area lantai seperti yang
ditunjukkan pada Gambar.
2. Maket yang disetujui dapat menjadi bagian dari pekerjaan yang telah selesai jika tidak terganggu
pada saat Penyelesaian Substansial.

1.06 PENGIRIMAN , PENYIMPANAN, DAN PENANGANAN


A. Pemesanan: Memesan bahan sesuai dengan lead time pabrik (3 bulan)
B. Memberikan bahan Lantai SPC dalam karton atau bundel asli, belum dibuka dan tidak rusak.
C. Pengiriman bahan akan dilakukan setelah lokasi proyek siap untuk instalasi.
D. Penyimpanan dan Perlindungan: Simpan bahan lantai SPC secara horizontal, rata dan diberi
Jarak/palet terhadap permukaan lantai , kering, hangat, berventilasi, lokasi kedap cuaca.

1.07 KONDISI PROYEK

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 65 19
Satker Pusdatin BPOM Jakarta LANTAI SPC
No. proyek : QI 23002 STONE PLASTIC COMPOSITE
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

A. Pasang material setelah operasi finishing lainnya, termasuk pengecatan dll, telah selesai.
B. Lantai harus serata mungkin, dengan jarak 2 meter, variasi ketinggian permukaan maksimal 2
mm.

1.08 GARANSI
A. Garansi komersial terbatas 6 tahun (minimum) dari Pabrikan untuk integritas pertemuan,
ketahanan aus, ketahanan noda, ketahanan pudar

BAB II – PRODUK / MATERIAL


2.01 LANTAI
A. Produsen Yang Ada: Tunduk pada kepatuhan terhadap persyaratan, produk yang dapat
dimasukkan ke dalam Pekerjaan, termasuk
1. Interface
2. Amstrong

2.02 MATERIAL AKSESORIS


A. Underlayment: Dipasang sebelumnya ke produk dalam bentuk lembaran HDPE setebal 2mm.
B. Aksesoris (T Moulding dll, berbasis PVC)

2.03 MATERIAL
A. Lantai terdiri dari lima komponen utama:
1. Lapisan UV
2. Lapisan Transparan Wear/Aus
3. Deco Layer / Kertas
4. Inti Komposit Yang Kaku
5. Busa EVA / IXPE
Lebar papan minimum 18 cm, ketebalan minimum 0,5 cm. Panjang 610 cm hingga 122 cm
B. Tepian Panel:
1. Tutup ujung & pinggir dipasang dengan lem dan sealant
C. Kepatuhan Standar Kinerja
1. Stabilitas dimensi ≤0,25% dan lentingan setelah terpapar panas adalah ≤0,2 mm berdasarkan
BS EN ISO 23999: 2012.
2. Kekuatan Kupas/Peel Strength ≥ 70 N / 50mm berdasarkan BS EN ISO 24345: 2012.
3. Residual Indentation:≤ 0,1 mm tanpa pelapis , ≤0,4 dengan pelapis lulus benchmark EN ISO
24343-1: 2012.
4. Pemunculan kerak dan ketahanan terhadap bahan kimia: Tidak berefek/Tahan, lulus
benchmark EN ISO 26987: 2012.
5. Ketahanan aus/Wear Resistance: Wear Group: T pass benchmark EN 660-2: 1999 + A1:
2003 dan EN649: 2011.
6. Color fastness to light:≥ 6 pass benchmark EN ISO 105-B002: 2014.
7 Effect of a castor chair.: Tidak ada kerusakan yang terliha lulus benchmark t EN 425: 2002.
8. Resistensi slip:≥ R6 lulus benchmark DIN 51130: 2014-02.
9. RoHS Directive 2011/65 / EU: IEC 62321: Tidak terdeteksi , benchmark IEC 62321.
10. Phthalates (DBP, BBP, DINP, DNOP, DIDP): Tidak terlihat, lulus benchmark EN143711:
2004.
11. Tingkat tahan api Bf1-s1:
a. Fluks Kritikal (kW / m2)≥ benchmark 10,7 pass EN ISO 9239-1
b. Asap (% x menit) ≤160 pass benchmark EN ISO 9239-1
c. Fs ≤150mm patokan lulus EN ISO 11925-2 Eksposur = 15d
12. Volatile Organic Compounds (Floorscore): minimum 35 jenis bahan kimia tidak terdeteksi,
lulus benchmark CDPH / EHLB / Metode Standar V1.2., Metode Ag BB (Versi Februari

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 65 19
Satker Pusdatin BPOM Jakarta LANTAI SPC
No. proyek : QI 23002 STONE PLASTIC COMPOSITE
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

2015), DIBt (Versi Oktober 2010), ISO 16000 Parts-6,9,11 TDS GC / MS, ISO 16000 Parts
3,11 \ HPLC / DAD
13. Panjang Toleransi ≤0,15% hingga 0,5 mm maksimum
14. Toleransi lebar ≤0,10% hingga 0,5 mm maksimum
15. Squareness ≤0,20 hingga 0,50 mm
16. Wearing Layer Thickness + 13-10%

2.04 MATERIAL TERKAIT


A. Aksesori tersedia dalam warna yang cocok tersedia dalam 200 ”
1. Tutup ujung/End Cap PVC
2. Penyisipan/Skirting PVC
3. T Moulding PVC
4. Stairnose

BAB III – PELAKSANAAN

3.01 INSTRUKSI PRODUSEN


A. Persyaratan: Mematuhi manual instalasi Produk Produsen yang berlaku

3.02 PEMERIKSAAN
A. Verifikasi Kondisi Lokasi: Periksa kondisi media, area aplikasi, dan kondisi lokasi kerja dapat
diterima untuk pemasangan produk.

3.03 PERIAPAN
A. Permukaan yang rata & halus adalah persyaratan sebelum instalasi.
B. Instalasi harus dilakukan permukaan kosong.
C. Aklimasi: Kondisi bahan-bahan lantai dalam kwmasan yang belum dibuka di ruangan tempat
pemasangan akan dilakukan atau ruangan dengan kondisi yang sama persis untuk setidaknya 48
jam sebelum pemasangan.

3.04 PERENCANAAN
A. Arah lantai papan/plank harus dikonfirmasi sesuai pengajuan shop drawing untuk persetujuan
desain

3.05 INSTALASI
A. Hubungkan papan dengan sistem klik (sistem interlocking)
B. Menyediakan ruang ekspansi antara papan lantai dan dinding perimeter, kolom, dan benda-
benda fixed lainnya.

3.06 PERLINDUNGAN
A. Pembersihan: pemeliharaan lantai laminasi sesuai dengan saran pabrik

-SELESAI-

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 68 13
Satker Pusdatin BPOM Jakarta CARPET TILE
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAB I - UMUM

1.01 DOKUMEN TERKAIT


A. Gambar dan ketentuan umum Kontrak, termasuk Ketentuan Umum dan Tambahan serta Bagian
Spesifikasi Bagian 01, berlaku untuk Bagian ini.

1.02 RINGKASAN
A. Bagian ini termasuk modular, loop pile bertekstur.
B. Bagian Terkait meliputi:
1. Divisi 09 Bagian 09 65 16 " Matrial Lantai Resilient" untuk dasar resilient/tangguh dan
aksesori yang dipasang pada Karpet Tile

1.03 PENGAJUAN
A. Data Produk: Untuk setiap jenis produk yang ditunjukkan. Sertakan data tertulis pabrikan
tentang karakteristik fisik, daya tahan, dan ketahanan pudar. Sertakan rekomendasi
pemasangan untuk setiap jenis media.
B. Shop Drawing: Tunjukkan berikut ini:
1. Kolom, arah bukaan pintu, penutup dinding atau partisi, lemari built-in, dan lokasi di
mana guntingan/potongan diperlukan pada ubin karpet.
2. Bahan lantai yang ada harus dilepas.
3. Bahan lantai yang ada tetap ada.
4. Jenis karpet, warna, dan dye lot.
5. Jenis subfloor.
6. Jenis instalasi.
7. Pola pemasangan.
8. Jenis pola, lokasi, dan arah.
9. Arah pile
10. Jenis, warna, dan lokasi inset dan batas.
11. Tipe, warna, dan lokasi tepi, transisi, dan strip aksesori lainnya.
12. Detail sambungan ke bahan lantai lainnya.
C. Sampel: Untuk masing-masing produk berikut dan untuk setiap warna dan tekstur yang
diperlukan. Labeli setiap Sampel dengan nama pabrik, deskripsi bahan, warna, pola, dan
ketentuan yang dinyatakan pada Gambar dan dalam schedule
1. Karpet Tile : Sampel ukuran penuh.
2. Tepian terbuka, Transisi, dan Aksesori Stripping lainnya: Sampel sepanjang 300mm.
D. Pengajuan LEED:
1. Data Produk:
a. Untuk karpet tile, dokumentasi menunjukkan kepatuhan terhadap persyaratan
pengujian dan produk dari program "Green Label Plus" dari Carpet and Rug Institute.
b. Untuk perekat pemasangan, termasuk pernyataan tertulis dari konten VOC/Volatile
Organic Compound.
2. Sertifikasi ramah lingkungan/ Green Lable bila diperlukan
E. Schedule Produk: Untuk karpet tile. Gunakan sebutan/ketentuan yang sama dengan yang
ditunjukkan pada Gambar.
F. Data Kualifikasi: Untuk Pemasangan.
G. Laporan Uji Produk: Berdasarkan evaluasi pengujian komprehensif yang dilakukan oleh
agen pengujian yang berkualifikasi.
H. Data Pemeliharaan: Untuk karpet tile untuk dimasukkan dalam manual pemeliharaan.
Sertakan yang berikut ini:
1. Metode untuk memelihara karpet tile, termasuk produk dan prosedur pembersihan,

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 68 13
Satker Pusdatin BPOM Jakarta CARPET TILE
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

penghilangan noda dan jadwal perawatan yang direkomendasikan pabrik.


2. Tindakan pencegahan untuk bahan dan metode pembersihan yang dapat merusak karpet tile
itu sendiri.
I. Garansi: Jaminan khusus yang ditentukan dalam Bagian ini.

1.04 JAMINAN KUALITAS


A. Kualifikasi Pemasang: Pemasang berpengalaman yang disertifikasi oleh Dewan Instalasi
Penutup Lantai atau yang dapat menunjukkan kepatuhan dengan persyaratan program
sertifikasi.
B. Karakteristik Respons Uji Api: Menyediakan produk dengan klasifikasi fluks bercahaya kritis
yang ditunjukkan pada Bab II, sebagaimana ditentukan dengan menguji produk identik per
ASTM E 648 oleh pengujian independen dan lembaga inspeksi yang dapat diterima oleh pihak
berwenang yang memiliki yurisdiksi.
C. Mock-up: Sebelum memasang karpet tile, buat mock-up untuk memverifikasi pilihan yang dibuat
di bawah pengiriman sampel dan untuk menunjukkan efek estetika dan menetapkan standar
kualitas untuk bahan dan eksekusi.
1. Mock-up yang disetujui dapat menjadi bagian dari pekerjaan yang telah selesai jika tidak
rusak pada saat Penyelesaian Substansial.
D. Konferensi Pra-Instalasi: Melakukan konferensi di lokasi Proyek untuk memenuhi persyaratan
di Divisi 01 Bagian 01 31 00 "Manajemen Proyek dan Koordinasi." Tinjau metode dan prosedur
yang terkait dengan pemasangan ubin karpet termasuk, namun tidak terbatas pada, hal-hal
berikut:
1. Tinjau prosedur pengiriman, penyimpanan, dan penanganan.
2. Tinjau kondisi sekitar dan prosedur ventilasi.

1.05 PENGIRIMAN,PENYIMPANAN DAN PENANGANAN


A. Mematuhi CRI 104, Bagian 5, "Penyimpanan dan Penanganan."

1.06 KONDISI PROYEK


A. Mematuhi CRI 104, Bagian 7.2, "Kondisi Lokasi; Suhu dan Kelembaban" dan Bagian 7.12,
"Ventilasi."
B. Keterbatasan Lingkungan: Jangan memasang ubin karpet sampai pekerjaan basah di ruang
selesai dan kering, dan suhu lingkungan dan kondisi kelembaban dipertahankan pada tingkat
yang ditunjukkan untuk proyek ketika ditempati untuk penggunaan yang dimaksudkan.
C. Jangan memasang ubin karpet di atas lempengan beton sampai lempengan telah matang dan
cukup kering untuk diikat dengan perekat dan lempengan beton memiliki rentang pH yang
direkomendasikan oleh produsen ubin karpet.
D. Apabila partisi yang dapat dibongkar atau barang lain diindikasikan untuk pemasangan di atas
ubin karpet, pasang ubin karpet sebelum memasang barang-barang ini.

1.07 JAMINAN
A. Garansi Khusus untuk Ubin Karpet: dalam Formulir standar pabrikan di mana pabrikan setuju
untuk memperbaiki atau mengganti komponen pemasangan ubin karpet yang gagal dalam
material atau pengerjaan dalam periode garansi yang ditentukan.
1. Garansi tidak termasuk kerusakan ubin karpet karena lalu lintas yang tidak biasa,
kegagalan substrat, pengrusakan, atau penyalahgunaan.
2. Kegagalan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, lebih dari 10 persen kehilangan face fiber,
penggerusan tepi, halangan, runs, dan sebagai berikut:
a. Penahan face fiber
b. Ketahaanan terhadap noda / kekotoran

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 68 13
Satker Pusdatin BPOM Jakarta CARPET TILE
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

c. Pola warna secara permanen


d. Edge raved
e. Tuft bind
f. Kompabilitas lantai
g. Anti statis
h. Perlindungan anti mikroba
i. Sifat mudah terbakar
j. Ketahanan cushion
k. Stabilitas dimensi
l. Floor Release
m. Ketahanan Lembab
n. Delaminasi backing.
3. Masa Garansi: 15 tahun dari tanggal Penyelesaian Substansial.

1.08 MATERIAL EKSTRA/TAMBAHAN


A. Bahan tambahan mungkin tidak diizinkan untuk proyek yang didanai publik.
B. Berikan bahan tambahan yang dijelaskan di bawah ini, sebelum pemasangan dimulai,
yang cocok dengan produk yang dipasang dan yang dikemas dengan penutup pelindung
untuk penyimpanan dan diidentifikasi dengan label yang menjelaskan konten.
1. Carpet Tile: Unit ukuran penuh sama dengan 3 (tiga) persen dari jumlah yang dipasang
untuk setiap jenis yang ditunjukkan, tetapi tidak kurang dari 9,0 m persegi.

BAB II - PRODUK / MATERIAL

2.01 KARPET UBIN / TILE


A. Sumber: Kualitas terbaik dari Tile/Ubin Karpet Impor
B. Produk: Tunduk pada kepatuhan dengan persyaratan, berikan salah satu dari yang
berikut:
1. Mannington (ex. USA)
2. Shaw (ex.USA)
3. Milliken (ex USA)
a. Warna: Seperti yang dipilih oleh Arsitek dari berbagai pabrikan.
b. Pola: Mencocokkan sampel Arsitek.
C. Kandungan Serat: 100 persen nilon 6, 6
D. Jenis Serat: TM Nylon 6.6
E. Karakteristik Pile: tekstur Loop Pile.
F. Yam Twist: Tidak ada
G. Yam Count: Tidak Ada
H. Kepadatan: Tidak Ada
I. Ketebalan Pile: Tebal total nominal 6.9mm
J. Stitches: Tidak Ada
K. Gage: 1/10 (39,4 100mm)
L. Permukaan Pile Weight: Tidak Ada
M. Total Berat: 89 ons / sq. yd. untuk karpet jadi.
N. Pelapis Utama / Pelapis Dasar: Non Woven dengan Precoat Lateks, Tiecoat Hotmelt,
Fiberglass atau bahan pelapis utama/primary backing material spesifik; berkonsultasi
dengan produsen.
O. Pelapis/Backing Sekunder: Busa Poliuretan atau bahan standar Produsen.
P. Sistem Pelapis/Backing System : PVC Free underscore TM ES Cushion
Q. Ukuran: 500 x 500mm atau 100 x 100mm

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 68 13
Satker Pusdatin BPOM Jakarta CARPET TILE
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

R. Perlakuan Ketahanan Tanah : Stain Smart atau bahan standar Produsen


S. Perawatan Antimikroba: Perlindungan Internal AlphaSan atau bahan standar pabrikan
T. Karakteristik Kinerja: Sebagai berikut:
1. Klasifikasi Fluks Radiant Kritis: Tidak kurang dari 0,45 W / sq. cm atau 0,22 W / sq.
cm.
2. Kemudahan terbakar (Panel Radian ASTM E 648) <0,2%
3. Dry Breaking Strength: Tidak Ada
4. Tuft Bind: 144,0 sq per ASTM D 1335.
5. Delaminasi: 2,8 lbs in per ASTM D 3936.
6. Toleransi Dimensi: Dalam 1/32 inci (0,8 mm) dari dimensi ukuran yang ditentukan,
sebagaimana ditentukan dengan pengukuran fisik.
7. Stabilitas Dimensi: <0,2 persen atau kurang per ISO 2551 (Uji Aachen).
8. Resistansi terhadap Serangga: Mematuhi AATCC 24.
9. Noise Reduction Coefficient (NRC): 25% per ASTM C 423.
10. Colorfastness to Crocking: Tidak kurang dari 4, basah dan kering, sesuai AATCC
165.
11. Colorfastness to Light: Tidak kurang dari 4 setelah 40 atau 60 (> 4.0 pada 80 jam)
AFU (AATCC fading unit) per AATCC 16, Opsi E.
12. Aktivitas Antimikroba: Tidak kurang dari 2 mm halo of inhibitor untuk bakteri gram
positif; tidak kurang dari 1 mm halo of inhibition untuk bakteri gram negatif;
tidak ada pertumbuhan jamur; per AATCC 174.
13. Kecenderungan Elektrostatik: <3,5 kV per AATCC 134.
14. Persyaratan Lingkungan: Menyediakan ubin karpet yang sesuai dengan pengujian
dan produk persyaratan program "Green Label Plus" dari Carpet and Rug Institute.

2.02 AKSESORIS INSTALASI


A. Campuran material Leveling dan Patching yang dapat ditrowel: Formulasi lateks yang
dimodifikasi dan berbasis formulasi semen hidrolik yang disediakan atau direkomendasikan
oleh produsen ubin karpet.
B. Perekat: Jenis tahan air, tahan jamur, tidak ternoda, sensitif terhadap tekanan untuk disesuaikan
dengan produk dan kondisi subfloor yang diindikasikan, yang memenuhi persyaratan
flammability untuk ubin karpet yang dipasang dan direkomendasikan oleh produsen ubin karpet
untuk pemasangan yang dapat dilepas.
1. Batas VOC: Berikan perekat dengan konten VOC tidak lebih dari 50 g / L bila dihitung
menurut 40 CFR 59, Sub Bagian D (metode EPA 24).

BAB III - PELAKSANAAN

3.01 PEMERIKSAAN
A. Periksa media, area, dan kondisi, dengan Penginstal hadir, untuk kepatuhan dengan
persyaratan
untuk kadar air maksimum, rentang alkalinitas, toleransi instalasi, dan kondisi lain yang
mempengaruhi kinerja ubin karpet. Periksa ubin karpet untuk jenis, warna, pola, dan cacat
potensial.
B. Subfloor Beton: Pastikan pelat beton memenuhi ASTM F 710 dan yang berikut:
1. Pelat substrat telah kering dan bebas dari senyawa curing, sealer, pengeras, dan bahan
lain yang dapat mengganggu ikatan rekat. Tentukan karakteristik adhesi dan kekeringan
dengan melakukan tes ikatan dan kelembaban yang direkomendasikan oleh pabrikan
karpet

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 68 13
Satker Pusdatin BPOM Jakarta CARPET TILE
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 5

2. Finishing Subfloor memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Divisi 03 Bagian 03 30 00


" Beton Cor di Tempat" untuk slab yang menerima ubin karpet.
3. Subfloor bebas dari retakan, ridges, depresi, skala, dan simpanan asing.
C. Untuk lantai kayu, verifikasi hal-hal berikut:
1. Underlayment atas subfloor memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Bagian 06
Bagian "Pertukangan Kasar."
2. Permukaan underlayment bebas dari ketidakteraturan dan zat yang dapat mengganggu
ikatan perekat atau terlihat melalui permukaan.
D. Untuk subfloor logam, verifikasi hal berikut:
1. Permukaan underlayment bebas dari ketidakteraturan dan zat yang dapat mengganggu
ikatan perekat atau terlihat melalui permukaan.
E. Untuk subfloor yang dicat, verifikasi berikut ini:
1. Lakukan uji ikatan yang direkomendasikan secara tertulis oleh produsen perekat.
F. Untuk sistem lantai akses yang dinaikkan, verifikasi hal-hal berikut:
1. Lantai akses sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam Divisi 09
Bagian 09 69 00 "Lantai Akses."
2. Media akses lantai kompatibel dengan karpet tile dan perekat jika ada.
3. Permukaan underlayment datar, halus, datar, disambung rapat, dan bebas
dari ketidakteraturan, celah lebih besar dari 3mm atau Tidak Ada,
tonjolan lebih dari 0.8mm, dan zat yang dapat mengganggu ikatan perekat atau
terlihat melalui permukaan.
G. Lanjutkan dengan instalasi hanya setelah kondisi yang tidak memuaskan telah
diperbaiki.

3.02 PERSIAPAN
A. Umum: Mematuhi CRI 104, Bagian 6.2, "Kondisi Lokasi; Persiapan Lantai," dan dengan instruksi
pemasangan tertulis pabrikan karpet untuk menyiapkan substrat yang dinyatakan akan
dipasang ubin karpet.
B. Gunakan campuran leveling dan patching yang dapat ditrowel, sesuai dengan instruksi tertulis
pabrikan, untuk mengisi celah, lubang, depresi, dan tonjolan pada substrat. Mengisi atau
meratakan retakan, lubang dan depresi selebar 3mm atau lebih lebar dan tonjolan lebih dari
0.8mm, kecuali jika persyaratan yang lebih ketat diperlukan oleh instruksi tertulis pabrikan.
C. Lepaskan pelapis, termasuk senyawa curing, dan zat lain yang tidak kompatibel dengan perekat
dan yang mengandung sabun, lilin, minyak, atau silikon, tanpa menggunakan pelarut. Gunakan
metode mekanis yang direkomendasikan secara tertulis oleh produsen ubin karpet.
D. Bersihkan substrat logam dari lemak, minyak, tanah dan karat, dan cat dasar jika diarahkan
oleh pabrik perekat. Cat Rough sand permukaan logam dan menghilangkan loose paint.
Permukaan sand aluminum, untuk menghilangkan oksida logam, segera sebelum menggunakan
perekat.
E. Sapu dan sedot debu permukaan hingga bersih, segera ditutup sebelum memasang ubin
karpet.

3.03 PELAKSANAAN
A. Umum: Patuhi CRI 104, Bagian 14, "Modul Karpet," dan dengan instruksi instalasi tertulis dari
produsen karpet.
B. Metode Instalasi: Lem ke bawah; pasang setiap ubin dengan perekat yang dapat disebarkan
sepenuhnya, dapat dilepas, dan peka terhadap tekanan.
C. Pertahankan integritas dye lot/lot pewarna. Jangan mencampur banyak pewarna di area yang
sama.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 68 13
Satker Pusdatin BPOM Jakarta CARPET TILE
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 6

D. Potong dan pasang ubin karpet untuk menempel erat pada permukaan vertikal, perabotan
permanen, dan furnitur terintegrasi termasuk kabinet, pipa, outlet, tepi, ambang, dan nozel. Ikat
atau seal/segel tepi potong seperti yang direkomendasikan oleh produsen ubin karpet.
E. Perpanjang ubin karpet hingga celah, bukaan pintu , lemari, penghalang yang terbuka di
bawah, flensa yang dapat dilepas, ceruk, dan lubang serupa.
F. Pertahankan penanda referensi, lubang, dan bukaan yang ada pada tempatnya atau ditandai
untuk pemotongan di masa mendatang dengan mengulangi pada lantai finish seperti yang
ditandai pada Subfloor. Gunakan perangkat penandaan yang tidak permanen dan tidak
bernoda.
G. Pasang pola yang sejajar dengan dinding dan batas.
H. Pertemuan ubin karpet saling silang sehingga grid ubin karpet ubin diimbangi dari akses panel
lantai. Jangan mengisi pertemuan/sambungan lapisan panel lantai akses dengan perekat
karpet; jauhkan sambungan dari perekat.

3.04 PEMBERSIHAN DAN PERLINDUNGAN


A. Lakukan operasi berikut segera setelah memasang ubin karpet:
1. Lepaskan kelebihan perekat, pelapis jahitan, dan noda permukaan lainnya menggunakan
pembersih yang direkomendasikan oleh produsen ubin karpet.
2. Lepaskan benang yang menonjol dari permukaan ubin kapet.
3. Vakum ubin karpet menggunakan mesin komersial dengan elemen face-beater
B. Lindungi ubin karpet yang dipasang untuk mematuhi CRI 104, Bagian 16, "Perlindungan
Instalasi Dalam Ruangan."
C. Melindungi ubin karpet dari kerusakan akibat operasi konstruksi dan penempatan peralatan dan
perlengkapan selama sisa masa konstruksi. Gunakan metode perlindungan yang diindikasikan
atau direkomendasikan secara tertulis oleh produsen ubin karpet.

-SELESAI-

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 68 16
Satker Pusdatin BPOM Jakarta KARPET LEMBARAN
No. Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 1

BAB I - UMUM

1.01 DOKUMEN TERKAIT


A. Gambar dan ketentuan umum Kontrak, termasuk Ketentuan Umum dan Tambahan serta
Bagian Spesifikasi Bagian 01, berlaku untuk Bagian ini.

1.02 RINGKASAN
A. Bagian ini meliputi:
1. Karpet berumbai
2. Karpet tenun
3. Bantalan karpet
B. Bagian Terkait meliputi:
1. Divisi 09 Bagian 09 65 16 "Resilient Sheet Flooring "
2. Divisi 09 Bagian 09 68 13 "Karpet Tile."

1.03 PENGAJUAN
A. Data Produk: Untuk yang berikut ini, termasuk rekomendasi pemasangan untuk setiap jenis
media:
1. Karpet: Untuk setiap jenis yang ditunjukkan. Sertakan data tertulis pabrikan tentang
karakteristik fisik, daya tahan, dan ketahanan pudar.
2. Karpet Bantal: Untuk setiap jenis yang ditunjukkan. Sertakan data tertulis pabrikan
tentang karakteristik fisik dan daya tahan.
B. Shop Drawing: Tunjukkan berikut ini:
1. Kolom, pintu, penutup dinding atau partisi, lemari built-in, dan lokasi di mana
pemotongan diperlukan di karpet.
2. Matrial lantai yang ada yang harus dilepas.
3. Matrial lantai yang ada dan tetap dipertahankan.
4. Jenis karpet, warna, dan pewarna banyak.
5. Lokasi di mana banyak terjadi banyak perubahan warna.
6. Lokasi pemasangan, jenis, dan metode pemasangan
7. Sistem instalasi.
9. Jenis pola, ukuran, lokasi, arah, dan titik awal pemasangan.
10. Type, warna, dan border.
12. Penggunaan strip aksesori lainnya.
13. Detail sambungan ke matrial lantai lainnya.
14. Jenis underlayer karpet
C. Sampel: Untuk masing-masing produk berikut dan untuk setiap warna dan tekstur yang
diperlukan. Labeli setiap Sampel dengan nama pabrik, deskripsi bahan, warna, pola, dan
penunjukan yang ditunjukkan pada Gambar dan dalam skedul.
1. Karpet: Sampel 300mm persegi.
2. Tepian Terbuka, sambungan, dan Aksesori Stripping lainnya: Sampel sepanjang 300mm.
3. Under layer Karpet : Sampel 150mm persegi.
4. Carpet Seam: Sampel 150mm.
5. Tepi Carpet Seam Patri: Sampel 300mm persegi. Tampilkan perataan pola karpet.
D. Pengajuan LEED:
1. Data Produk untuk Kredit EQ 4.3:
a.Untuk karpet, dokumentasi yang menunjukkan kepatuhan dengan persyaratan pengujian
dan produk dari program "Green Label Plus" dari Carpet and Rug Institute.
b.Untuk bantal karpet, dokumentasi yang menunjukkan kepatuhan dengan persyaratan

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 68 16
Satker Pusdatin BPOM Jakarta KARPET LEMBARAN
No. Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 2

pengujian dan produk dari program "Label Hijau" Carpet and Rug Institute.
c.Untuk perekat pemasangan, termasuk pernyataan tertulis dari konten VOC.
E. Skedul Produk: Untuk karpet dan bantal karpet. Gunakan istilah dan kode yang sama yang
ditunjukkan pada Gambar.
F. Data Kualifikasi: Untuk Pemasang.
G. Laporan Uji Produk: Berdasarkan evaluasi pengujian komprehensif yang dilakukan oleh agen
pengujian yang berkualifikasi.
H. Data Pemeliharaan: Untuk karpet untuk dimasukkan dalam manual pemeliharaan. Sertakan
yang berikut ini:
1. Metode pemeliharaan karpet, termasuk produk dan prosedur pembersihan dan
penghilangan noda serta jadwal perawatan yang direkomendasikan oleh pabrik.
2. Tindakan pencegahan untuk bahan dan metode pembersihan yang dapat merusak karpet
dan bantal karpet.
I. Jaminan: Jaminan khusus yang ditentukan dalam Bagian ini.

1.04 JAMINAN KUALITAS


A. Kualifikasi Pemasang: Pemasang berpengalaman yang disertifikasi oleh Dewan Instalasi
Penutup Lantai atau yang dapat menunjukkan kepatuhan dengan persyaratan program
sertifikasi.
B. Karakteristik Respons Uji Api: Menyediakan produk dengan klasifikasi critical radiant flux yang
ditunjukkan pada Bagian 2, sebagaimana ditentukan dengan menguji produk identik per ASTM E
648 oleh penguji independen dan lembaga inspeksi yang dapat diterima oleh pihak berwenang
yang memiliki yurisdiksi.
C. Maket: Sebelum memasang karpet, buat maket untuk memverifikasi pilihan yang dibuat
berdasarkan pengiriman sampel dan untuk menunjukkan efek estetika dan menetapkan standar
kualitas untuk bahan dan pemasangan.
1. Maket yang disetujui dapat menjadi bagian dari Pekerjaan yang telah selesai jika tidak
terganggu pada saat penyelesaian utama.
D. Konferensi Pra-Instalasi: Melakukan konferensi di lokasi Proyek untuk memenuhi persyaratan di
Divisi 01 Bagian "Manajemen dan Koordinasi Proyek."
E. Konferensi Pra-Instalasi: Melakukan konferensi di lokasi Proyek untuk memenuhi persyaratan di
Divisi01 Bagian "Manajemen dan Koordinasi Proyek." Tinjau metode dan prosedur yang terkait
dengan pemasangan karpet termasuk, namun tidak terbatas pada, hal-hal berikut:
1. Tinjau prosedur pengiriman, penyimpanan, dan penanganan.
2. Tinjau kondisi sekitar dan prosedur ventilasi.

1.05 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENANGANAN


A. Mematuhi CRI 104, Bagian 5, "Penyimpanan dan Penanganan."

1.06 KONDISI PROYEK


A. Mematuhi CRI 104, Bagian 7.2, "Kondisi Lokasi; Suhu dan Kelembaban" dan Bagian 7.12,
"Ventilasi."
B. Keterbatasan Lingkungan: Jangan memasang karpet dan bantal karpet sampai pekerjaan basah
di ruang selesai dan kering, dan suhu lingkungan dan kondisi kelembaban dipertahankan pada
tingkat yang ditunjukkan untuk Proyek ketika ditempati untuk penggunaan yang dimaksudkan.
C. Jangan memasang karpet dan bantalan karpet di atas lempengan beton sampai lempengan telah
siap, cukup kering untuk direkatkan dengan perekat, dan dapatkan kisaran pH yang
direkomendasikan oleh produsen karpet.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 68 16
Satker Pusdatin BPOM Jakarta KARPET LEMBARAN
No. Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 3

D. Apabila partisi yang dapat didemountasikan atau barang lain diindikasikan untuk pemasangan di
atas karpet, pasang karpet sebelum memasang barang-barang ini.

1.07 GARANSI
A. Garansi Khusus untuk Karpet: Bentuk standar pabrikan di mana pabrikan setuju untuk
memperbaiki atau mengganti komponen pemasangan karpet yang gagal dalam material atau
pengerjaan dalam periode garansi yang ditentukan.
1. Garansi tidak termasuk penurunan kualitas atau kerusakan karpet karena lalu lintas yang
tidak biasa, kegagalan substrat, pengrusakan, atau penyalahgunaan.
2. Kegagalan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, lebih dari 10 persen kehilangan face
fiber,tepian yang tercecer,sobek,pergeseran, terlepasnya ikatan berumbai, atau kerusakan
akibat kelebihan muatan statis, dan delaminasi.
3. Masa Jaminan: 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal Penyelesaian Substansial.
B. Garansi Khusus untuk Bantal Karpet: Bentuk standar pabrikan di mana produsen setuju untuk
memperbaiki atau mengganti komponen pemasangan bantal karpet yang gagal dalam material
atau pengerjaan dalam periode garansi yang ditentukan.
1. Garansi mencakup penghapusan dan penggantian karpet dan aksesori secara konsekuen.
2. Jaminan tidak termasuk kerusakan atau kerusakan bantal karpet karena lalu lintas yang
tidak biasa, kegagalan substrat, pengrusakan, atau penyalahgunaan.
3. Kegagalan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, lekukan permanen atau kompresi.
4. Masa Jaminan: 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal Penyelesaian Substansial

1.08 EKSTRA MATERIAL


A. Berikan bahan tambahan yang dijelaskan di bawah ini, sebelum pemasangan dimulai, yang
cocok dengan produk yang dipasang dan yang dikemas dengan penutup pelindung untuk
penyimpanan dan diidentifikasi dengan label yang menjelaskan konten.
1. Karpet: Gulungan lebar penuh sama dengan 3 (tiga) persen dari jumlah yang dipasang
untuk masing-masing jenis yang ditunjukkan, tetapi tidak kurang dari 8,0 meter persegi.

BAB II - PRODUK/MATERIAL

2.01 CUT PILE CARPET


A. Grade:
a. Axminster , berat total karpet 80/20 wool/nylon 2662gsm
b. Ketinggian pile 7mm
c. Berat pile 1490 gsm
d. Axminster – 10 row dan 7 pitch (2 lapis)
e. Permukaan lantai anti slip (mematuhi DIN 51097 ‘B” atau R10
B. Persyaraatan minimum karpet lembaran :
a. Serat Pile Yarn : (% wool/nylon) 80/20
b. Gauge (Hanya Tufted) :T
c. Stich Rate (tiap dm/inch) :T
d. Jumlah Yarn (Dewsbury) : 2/47
e. Jumlah Yarn (Tex) : R660/2
f. Rows (per dm/inch) : 39.4/10
g. Pitch (per dm/inch) : 27,6/7
h. Tuft Density (per dm2/sq inch) : 1086/70
i. Density Factor : 50.4
j. Tuft Length, total (mm/inch) : 20.63/0.812

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 68 16
Satker Pusdatin BPOM Jakarta KARPET LEMBARAN
No. Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 4

k.
Ketinggian Pile (mm/inch) : 7/0.275
l.
Berat Total Pile (gsm/oz sq yd) : 1490/44
m.
Total Berat Karpet (gsm/oz sq yd) : 2662/78.50
n.
Serat Alas :Poli Katun
o.
Alas (Primer/Sekunder) :T
p.
Level Anti Statik : ≤2.5 KV
q.
Lebar Standard Produksi : 3.66/12’
r.
Uji pembakaran memenuhi ASTM E 648-91 (0.6w)
s.
Ketahanan pudar memenuhi EN 1307,
t.
Memenuhi EN ISO 105-E10 dengan hasil 4+
u.
Memenuhi EN ISO 105-X12 hasil 3+
v.
Persyaratan Lingkungan: Menyediakan bantal karpet yang sesuai dengan persyaratan
pengujian dan produk dari program "Label Hijau/Green Label" Carpet and Rug Institute.
C. Produk yang disetujui :
a. Lung Victory Carpet
b. Tai Ping Carpet
c. Decora carpet

2.02 UNDERLAY KARPET


A. Persyaratan :
a. Komposisi : Busa Latex
b. Berat min. : 2700gsm/80 oz/sqyd
c. Lebar : 137 cm/54 ins
d. Metode instalasi Perekat
e. Pemulihan setelah beban dinamis : 91.51%

2.03 AKSESORIS INSTALASI


A. Campuran material Leveling dan Patching yang dapat ditrowel: Formulasi lateks yang
dimodifikasi dan berbasis hidrolik yang disediakan atau direkomendasikan oleh produsen
bantalan karpet.
B. Perekat: Jenis tahan air, tahan jamur, non-staining, yang sesuai dengan produk dan kondisi
lantai diindikasikan, yang memenuhi persyaratan flammability/tidak mudah terbakar untuk karpet
terpasang dan direkomendasikan atau disediakan oleh produsen karpet dan bantalan karpet.
1. Batas VOC: Berikan perekat dengan konten VOC tidak lebih dari 50 g / L bila dihitung menurut
40 CFR 59, Sub Bagian D (metode EPA 24).
C. Tackless Carpet Stripping : Kayu lapis tahan air, dalam strip yang diperlukan untuk mencocokkan
ketebalan bantalan dan yang sesuai dengan CRI 104, Bagian 12.2.
D. Seam Adhesive: Pita perekat Hot-melt atau produk serupa yang direkomendasikan oleh produsen
karpet untuk menutup dan merekatkan jahitan dan membatasi tepian yang terpotong pada bagian
belakang/backing untuk membentuk lapisan yang aman dan untuk mencegah kehilangan pile
pada lapisan.
E. Metal Edge Strips: Aluminium yang diekstrusi dengan lebar mill finish ditunjukkan, dengan tinggi
yang dibutuhkan untuk melindungi ujung karpet yang terbuka, dan panjang maksimal untuk
meminimalkan sambungan yang berjalan.

BAB III - PELAKSANAAN

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 68 16
Satker Pusdatin BPOM Jakarta KARPET LEMBARAN
No. Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 5

3.01 PEMERIKSAAN
A. Periksa substrat, area, dan kondisi, dengan Penginstal hadir, untuk kepatuhan dengan
persyaratan untuk kadar air maksimum, rentang alkalinitas, toleransi instalasi, dan kondisi lain
yang mempengaruhi kinerja karpet. Periksa karpet untuk jenis, warna, pola, dan cacat potensial.
B. Subfloor Beton: Pastikan bahwa pelat beton memenuhi ASTM F 710 dan berikut:
1. Media pelat kering dan bebas dari senyawa curing, sealer, pengeras, dan bahan lain yang
dapat mengganggu ikatan perekat. Tentukan karakteristik adhesi dan kekeringan dengan
melakukan tes ikatan dan kelembaban yang direkomendasikan oleh produsen bantal karpet.
2. Subfloor selesai memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Divisi 03 Bagian "Cast-in-
Place Concrete" untuk karpet penerima lempengan.
3. Subfloor bebas dari retakan, tonjolan, cekungan, kerak, dan benda asing.
C. Untuk lantai kayu, verifikasi hal-hal berikut:
1. Underlayment atas subfloor memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Bagian 06 Bagian
"Pekerjaan Kayu Umum."
2. Permukaan underlayment bebas dari penyimpangan dan zat yang dapat mengganggu ikatan
perekat atau terlihat melalui permukaan.
3. Lanjutkan dengan instalasi hanya setelah kondisi yang tidak memuaskan telah diperbaiki.

3.02 PERSIAPAN
A. Umum: Mematuhi CRI 104, Bagian 7.3, "Kondisi Lokasi; Persiapan Lantai," dan dengan instruksi
pemasangan tertulis dari pabrikan karpet untuk menyiapkan substrat.
B. Gunakan campran material leveling dan patching yang dapat di-trowel, sesuai dengan
instruksi tertulis pabrikan, untuk mengisi celah, lubang, cekungan, dan tonjolan pada substrat.
Mengisi atau meratakan retakan, lubang dan depresi 1/8 inci (3 mm) lebar atau lebih lebar, dan
tonjolan lebih dari 1/32 inci (0,8 mm), kecuali jika persyaratan yang lebih ketat diperlukan oleh
instruksi tertulis dari pabrik.
C. Lepaskan lapisan, termasuk senyawa curing, dan zat lain yang tidak kompatibel dengan perekat
dan mengandung sabun, lilin, minyak, atau silikon, tanpa menggunakan pelarut. Gunakan metode
mekanis yang direkomendasikan secara tertulis oleh produsen bantal karpet.yang
D. Sapu dan sedot debu hingga bersih, segera tutup sebelum memasang karpet.

3.03 INSTALASI
A. Mematuhi CRI 104 dan instruksi pemasangan tertulis dari produsen bantal dan permadani
berikut:
1. Pemasangan Direct-Glue-Down: Mematuhi CRI 104, Bagian 9, "Instalasi Direct Glue-
Down."
2. Instalasi Double-Glue-Down: Mematuhi CRI 104, Bagian 10, "Double-Glue-Down
Installation."
3. Karpet dengan Pemasangan Bantalan Terpasang: Mematuhi CRI 104, Bagian 11,
"Pemasangan Bantalan Terpasang."
4. Pemasangan Perekat Pra-Aplikasi: Menaati CRI 104, Bagian 11.4, "Sistem Perekat Pra-
Terapan (Kupas dan Tempel)."
5. Pemasangan Hook-and-Loop: Mematuhi CRI 104, Bagian 11.5, "Teknologi Hook and
Loop."
6. Instalasi Peregangan: Mematuhi CRI 104, Bagian 12, "Instalasi Peregangan."
7. Pemasangan Tangga: Mematuhi CRI 104, Bagian 13, "Carpet on Stairs" untuk
pemasangan stretch-in atau glue-down.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 68 16
Satker Pusdatin BPOM Jakarta KARPET LEMBARAN
No. Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 6

B. Mematuhi rekomendasi tertulis produsen karpet dan Shop Drawing untuk lokasi jahitan dan arah
karpet; menjaga keseragaman arah karpet dan lay of pile. Di pintu, pusat lipatan di bawah pintu
dalam posisi tertutup.
1. Tingkat batas tepi yang berdampingan.
C. Potong dan pasang karpet untuk menempel erat pada permukaan vertikal, perabotan permanen,
dan furnitur terintegrasi termasuk kabinet, pipa, outlet, tepi, ambang, dan nozel. Ikat atau potong
tepi potong seperti yang direkomendasikan oleh produsen karpet.
D. Perpanjang karpet ke ruang ujung jari kaki, pintu terbuka, lemari, penghalang terbuka, flensa
yang dapat dilepas, ceruk, dan lubang serupa.
E. Pertahankan penanda referensi, lubang, dan lubang yang ada pada tempatnya atau ditandai
untuk pemotongan di masa mendatang dengan mengulangi pada lantai terfinish seperti yang
ditandai pada subfloor. Gunakan perangkat penandaan yang tidak permanen dan tidak bernoda.
F. Pasang pola yang sejajar dengan dinding dan batas untuk memenuhi CRI 104, Bagian 15,
"Instalasi Karpet Bermotif" dan dengan rekomendasi tertulis dari produsen karpet.
G. Mematuhi rekomendasi tertulis produsen bantal karpet. Pasang pelapis karpet/carpet
cushion seams dengan sudut 90 derajat dengan carpet seams

3.04 PEMBERSIHAN DAN PROTEKSI


A. Lakukan operasi berikut segera setelah memasang karpet:
1. Lepaskan perekat berlebih, pelapis jahitan, dan noda permukaan lainnya menggunakan
pembersih yang direkomendasikan oleh pabrik karpet.
2. Lepaskan benang yang menonjol dari permukaan karpet.
3. Karpet vakum menggunakan mesin komersial dengan elemen face-beater.
B. Lindungi karpet yang dipasang untuk mematuhi CRI 104, Bagian 16, "Perlindungan Instalasi
Dalam Ruangan."
C. Melindungi karpet terhadap kerusakan dari operasi konstruksi dan penempatan peralatan dan
perlengkapan selama sisa masa konstruksi. Gunakan metode perlindungan yang ditunjukkan
atau direkomendasikan secara tertulis oleh produsen karpet dan produsen bantal karpet.

-SELESAI-

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 72 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PELAPIS DINDING
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 1

BAB I - UMUM

1.01 DOKUMEN TERKAIT


A. Gambar dan ketentuan umum Kontrak, termasuk Ketentuan Umum dan Tambahan serta Bagian
Spesifikasi Bagian 01, berlaku untuk Bagian ini.

1.02 RINGKASAN
A. Bagian Termasuk:
1. Penutup dinding vinil.
2. Penutup dinding tekstil.
3. Penutup dinding tekstil sintetis heavy duty
4. Penutup dinding veneer kayu.
5. Wallpaper.
B. Bagian Terkait:
1. Divisi 04 Bagian 09 29 00 “Batu-Batuan” untuk dinding dengan permukaan gypsum
2. Divisi 09 Bagian 09 90 00 "Pengecatan dan Pelapisan " untuk permukaan atau cat dasar
dinding.

1.03 PENGAJUAN
A. Data Produk: Untuk setiap jenis produk yang ditunjukkan. Sertakan data tentang karakteristik
fisik, daya tahan, ketahanan terhadap perubahan warna/fade, dan karakteristik tahan api.
B. Shop Drawing: Tampilkan lokasi dan luas setiap jenis penutup dinding. Tunjukkan penempatan
pola, pencocokan veneer, seams dan titik terminasi.
C. Sampel untuk Pemilihan Awal: Untuk setiap jenis penutup dinding yang ditunjukkan.
D. Sampel untuk Verifikasi: Lebar penuh oleh 900mm bagian panjang dari penutup dinding.
1. Sampel dari cetakan yang sama atau lot pewarna yang akan digunakan untuk pekerjaan,
dengan perawatan atau cat tertentu yang diterapkan. Tampilkan pengulangan pola lengkap.
Tandai bagian atas dan muka kain.
2. Sampel dari flitch yang sama yang akan digunakan untuk pekerjaan, dengan penyelesaian
yang diterapkan.
3. Tandai bagian atas dan permukaan material.
4. Tampilkan pengulangan pola lengkap.
E. Jadwal Produk: Untuk penutup dinding. Gunakan sebutan yang sama yang ditunjukkan pada
Gambar.
F. Data Kualifikasi: Untuk agen pengujian yang berkualitas.
G. Laporan Uji Produk: Berdasarkan evaluasi uji komprehensif yang dilakukan oleh agen
pengujian yang berkualifikasi, untuk penutup dinding.
H. Data Pemeliharaan: Untuk penutup dinding untuk dimasukkan dalam manual pemeliharaan.
I. Sertifikat Green Label (Sertifikasi ramah lingkungan), apabila disyaratkan.

1.04 JAMINAN KUALITAS


A. Karakteristik Respons Uji Api: Sebagaimana ditentukan dengan menguji penutup dinding identik
yang diterapkan dengan perekat identik ke media menurut metode pengujian yang ditunjukkan
di bawah ini oleh agen pengujian yang berkualifikasi. Identifikasi produk dengan tanda yang
sesuai dari agen pengujian yang berlaku.
1. Karakteristik Pembakaran Permukaan: Sebagai berikut, per ASTM E 84 oleh UL atau
lembaga pengujian dan inspeksi lainnya yang dapat diterima oleh pihak berwenang yang
memiliki yuridiksi:
a. Flame-Spread Index: 25 atau kurang.
b. Smoke-Development Index Indeks : 450 atau kurang.
2. Kontribusi Pengobaran Api: untuk Penutup dinding tekstil yang memenuhi kriteria

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 72 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PELAPIS DINDING
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 2

penerimaan Standar UBC 8-2.


3. Fire-Growth Contribution: Penutupan dinding tekstil diuji sesuai dengan NFPA 265 atau
NFPA 286 dan mematuhi protokol uji dan kriteria dalam IBC 2003.
C. Maket: Sebelum memasang penutup dinding, buat / buatkan maket untuk memverifikasi
persyaratan, gunakan bahan yang diindikasikan untuk unit akhir pekerjaan dan pilihan yang
dibuat berdasarkan pengiriman sampel dan untuk menunjukkan efek estetika dan menetapkan
standar kualitas untuk pembuatan dan pemasangan.
1. Tempatkan maket di lokasi i lokasi dan dengan ukuran yang ditunjukkan atau, jika tidak
ditunjukkan, sebagaimana diarahkan oleh Arsitek / Manajer Konstruksi.
2. Beri tahu Arsitek / Manajer Konstruksi tujuh (7) hari sebelum tanggal dan waktu ketika mock
up akan dikerjakan. Peragakan efek estetika dan pengerjaan yang diusulkan.
3. Bangun mock-up untuk setiap jenis pelapis dinding pada setiap media yang dibutuhkan.
Memenuhi persyaratan dalam ASTM F 1141.
4. Mock-up yang disetujui dapat menjadi bagian dari Pekerjaan yang telah selesai jika tidak
terganggu pada saat Penyelesaian Substansial.

1.05. MATERIAL EKSTRA


A. Berikan bahan ekstra yang cocok dengan produk yang dipasang dan yang dikemas dengan
penutup pelindung untuk penyimpanan dan diidentifikasi dengan label yang menjelaskan isi
kemasan.
Minimal 1 (satu)Roll Penutup Dinding: Untuk setiap jenis atau sama dengan 5 persen dari
jumlah yang dipasang.

BAB II - PRODUK / MATERIAL

2.01 PELAPIS DINDING


A. Umum: Berikan gulungan untuk setiap jenis penutup dinding dari cetakan yang sama.
B. Produk yang Tersedia: Tunduk pada kepatuhan dengan persyaratan, penutup dinding yang
dapat dimasukkan ke dalam karya, tetapi tidak terbatas pada, produk yang ditentukan di
setiap dinding yang meliputi lembar Data Produk pada akhir Bagian ini

2.02 WALLPAPER
A. Standar Penutup Dinding: Menyediakan wallpaper strippable tahan-lumut/jamur yang sesuai
dengan produk ASTM F 793 untuk Kategori I, Hanya dekoratif.
B. Produk: Tunduk pada kepatuhan dengan persyaratan, produk yang tersedia yang dapat
dimasukkan ke dalam Karya termasuk, tetapi tidak terbatas pada, hal-hal berikut:
a. Goodrich
b. Arte - Artindo
c. Xessex
B. Total Berat: 330gr / sqm atau Produsen Standar
C. Lebar: 570mm atau 700mm atau Produsen Standar
D. Ulangi: Acak (dimensi pengulangan horisontal dan vertikal).
E. Warna, Tekstur, dan Pola: Seperti yang dipilih oleh Arsitek dari jajaran lengkap pabrikan

2.03. AKSESORIS
A. Perekat: Perekat yang tahan terhadap jamur, tidak bernoda, strippable adhesive, untuk
digunakan dengan penutup dinding dan aplikasi media tertentu; seperti yang direkomendasikan
secara tertulis oleh produsen pelapis dinding
B. Primer / Sealer: Tahan jamur, memenuhi persyaratan dalam Divisi 09 Bagian "Pengecatan dan
Pelapisan" dan direkomendasikan secara tertulis oleh produsen penutup dinding untuk substrat
yang dimaksud.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 72 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PELAPIS DINDING
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 3

C. Wall Liner: Lapisan bawah dan tenunan sintetis bukan tenunan seperti yang direkomendasikan
oleh produsen penutup dinding.
D. Seam Tape: Seperti yang direkomendasikan secara tertulis oleh produsen pelapis dinding.
E. Primer Logam: Primer interior logam besi sesuai dengan Divisi 09 Bagian "Pengecatan dan
Pelapisan"

BAB III – PELAKSANAAN

3.01 PEMERIKSAAN
A. Periksa substrat dan kondisi, dengan dihadiri Pemasang, untuk kepatuhan dengan persyaratan
untuk kerataan level, dinding yang tegak lurus, kadar air maksimum, dan kondisi lain yang
mempengaruhi kinerja Pekerjaan.
B. Lanjutkan dengan instalasi hanya setelah kondisi yang tidak memuaskan telah diperbaiki.

3.02 PERSIAPAN
A. Mematuhi instruksi tertulis dari pabrik untuk persiapan permukaan.
B. Bersihkan substrat zat yang dapat merusak ikatan penutup dinding, termasuk kotoran minyak,
lemak, jamur, jamur, dan primer yang tidak kompatibel.
C. Siapkan media untuk mencapai permukaan yang halus, kering, bersih, berstruktur baik, tidak
terkelupas, lapisan yang tidak sehat, retak, dan cacat.
1. Kadar Air: Maksimal 5 persen pada unit plester, beton, dan batu baru saat diuji dengan
pengukur kelembaban elektronik. Perlakukan area yang sangat alkalinitas.
2. Plester: Biarkan plester baru sembuh. Netralkan area dengan alkalinitas tinggi. Beri primer
seperti yang direkomendasikan secara tertulis oleh produsen primer / sealer dan produsen
penutup dinding.
3. Logam: Jika bukan primer dari pabrik, bersihkan dan terapkan logam seperti yang
direkomendasikan secara tertulis oleh produsen primer / sealer dan produsen penutup
dinding.
4. Papan Gipsum:Beri primer Papan gipsum baru dengan primer seperti yang
direkomendasikan secara tertulis oleh produsen primer / sealer dan produsen penutup
dinding.
5. Permukaan yang Dicat: Perlakukan area yang rentan terhadap pendarahan pigmen.
D. Periksa permukaan yang dicat untuk pendarahan pigmen. Sand gloss , semigloss, dan kulit telur
dengan ampelas halus.
E. Lepaskan perangkat keras dan aksesori perangkat keras, pelat dan penutup listrik, trim lampu,
dan barang serupa.
F. Aklimatisasi bahan penutup dinding dengan mengeluarkannya dari kemasan di area
pemasangan tidak kurang dari 24 jam sebelum pemasangan.
G. Pasang pelapis dinding, tanpa celah atau tumpang tindih, jika diperlukan oleh produsen pelapis
dinding. Bentuk permukaan bebas kerut yang halus untuk pemasangan yang diselesaikan.
Jangan memulai pemasangan pelapis dinding sampai pelapis dinding kering

3.03 INSTALASI, UMUM


A. Umum: Mematuhi instruksi pemasangan tertulis dari produsen yang menutup dinding yang
berlaku untuk produk dan aplikasi yang diindikasikan kecuali jika persyaratan yang lebih ketat
berlaku.
B. Potong strip penutup dinding dalam urutan nomor gulungan. Ubah nomor gulungan pada waktu
istirahat dan sudut partisi.
C. Pasang strip dengan urutan yang sama dengan cut from roll.
D. Pasang reversing setiap strip lainnya.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 72 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PELAPIS DINDING
Nomor Proyek : QI 23002
Date : Mei 2023 Halaman 4

E. Pasang pelapis dinding tanpa celah atau tumpang tindih, tanpa ujung terangkat atau
melengkung, dan tidak ada susut yang terlihat.
F. Mencocokkan pola 1800mm di atas lantai finish.
G. Pasang pelipit vertikal dan plumb setidaknya 150mm dari sudut luar dan 75mm atau 150mm
dari sudut dalam kecuali jika ada perubahan pola atau warna di sudut. Tidak ada jahitan
horizontal yang diizinkan.
H. Penutup dinding ditempel sepenuhnya ke substrat. Hapus gelembung udara, keriput, lecet, dan
cacat lainnya.
I. Pangkas tepi dan jahitan untuk keseragaman warna, kecocokan pola, dan penutupan
ketat. Batas ujung seams tanpa lapisan atau jarak antar strip.

3.04 PEMBERSIHAN
A. Lepaskan kelebihan perekat pada jahitan jadi, tepi perimeter, dan permukaan yang berdekatan.
B. Gunakan metode pembersihan yang direkomendasikan secara tertulis oleh produsen pelapis
dinding.
C. Ganti strip yang tidak dapat dibersihkan.
1. Pasang kembali perangkat keras dan aksesori perangkat keras, pelat dan penutup listrik,
trim lampu, dan barang-barang serupa.

-SELESAI-

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAB I – UMUM

1.01 DOKUMEN TERKAIT


A. Gambar dan ketentuan umum Kontrak termasuk kondisi Umum & Ketentuan Tambahan dan
Bagian Divisi 01, berlaku untuk bagian ini.

1.02 RINGKASAN
A. Bagian ini meliputi persiapan permukaan, pengecatan, dan lapisan akhir dari interior atau dan
eksterior barang atau permukaan yang ditentukan.
1. Persiapan permukaan, cat lapisan dasar, dan cat lapisan akhir yang ditentukan dalam bagian
ini merupakan tambahan untuk shop priming dan perlakuan permukaan yang dispesifikasikan
ditetapkan di dalam bagian lainnya.
B. Permukaan yang terpapar cat baik berwarna maupun tidak, dimasukan ke dalam penjadwalan,
kecuali ketika permukaan atau material khusus secara spesifik diindikasikan tidak akan dicat atau
tetap alami. Ketika barang atau permukaan tidak secara spesifik disebutkan, gunakan jenis cat
yang sama pada material atau permukaan serupa. Jika warna atau lapisan akhir tidak ditentukan,
Arsitek akan memilih dari warna standar atau warna akhir yang tersedia.
1. Pengecatan termasuk pengecatan bidang, bidang terpapar, gantungan pipa dan saluran
terbuka dan tertutup (termasuk kode warna) gantungan, permukaan mekanik dan peralatan
listrik.
C. Hasil pengecatan tidak termasuk (tidak dibutuhkan) pada barang prefinished, permukaan akhir
logam, permukaan tersembunyi, bagian operasional dan label:
1. Kecuali dinyatakan sebaliknya, pengecatan tidak diperlukan pada permukaan di daerah
tersembunyi dan wilayah yang tidak terjangkau seperti ruang tertutup, parit, ruang dasar,
ruang pipa dan saluran shafts, ventilasi, terowongan utilitas, hoistways lift, dinding dan langit-
langit di tangki penyimpanan air, STP, pipa yang terkubur, hardware kasar, barang cat iron,
kisi-kisi baja galvanis, penutup, bagian dalam partisi drywall, barang finish material akustik
pabrik.
2. Permukaan logam pelat krom, stainless steel, tembaga, perunggu, dan material akhir serupa
tidak akan memerlukan pengecatan di bawah bagian ini kecuali mungkin ditentukan di sini.
3. Jangan lakukan pengecatan pada bagian yang bergerak dari unit operasi, bagian mekanis
atau listrik operator atau katup tersebut, linkage, alat sensor, and motor shafts, kecuali
dinyatakan lain.
4. Label: Jangan melakukan pengecatan di atas label yang diperlukan (Dibawah lisensi
laboratorium, Pabrik Mutual atau label kode-yang diperlukan atau identifikasi peralatan,
penilaian kinerja, nama, atau pelat nomenklatur.
D. Sub BabTerkait: di bagian berikut berisi persyaratan yang berhubungan dengan bagian ini:
1. Bagian 05 50 00 Divisi 05; “Fabrikasi Logam” pada shop-priming logam ferrous.
2. Bagian 06 10 00 Divisi 06; “Pekerjaan Kayu Umum” (interior / eksterior atau) pada shop-priming
interior / eksterior atau Bagian 06 40 00 “Pekerjaan Kayu Arsitektural”.
3. Bagian 08 11 13 Divisi 08; “Kusen dan Pintu Besi”.

1.03 REFERENSI
Seluruh kerja akan di dikonfirmasikan berdasarkan standar sebagai berikut:
A. NI - 3 / NI – 4
B. ASTM:
D – 3363 (Powder Coating)
D – 968
D – 117
D – 2247
A – 153 (Galvanizing)
A -123
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

C. JIS
JIS H8601 H 8602 – Anodizing
D. Standar lainnya:
SSPC – SP 10 (Standar Dewan Pengecatan struktur Baja Amerika)
SIS 055900 (Standar Swedia)

1.04 BERKAS PENGAJUAN


A. Umum: Serahkan seperti berikut sesuai dengan Kondisi Kontrak di bawah Bagian spesifikasi
Divisi 01
B. Data Produk untuk setiap sistem pengecatan dispesifikasikan termasuk block fillers dan lapisan
awal.
1. Memberikan informasi teknis manufaktur termasuk analisis label dan petunjuk untuk
menangani penyimpanan, dan penerapan masing-masing material yang diusulkan untuk
digunakan.
2. Daftarkan setiap material dan referensi silang dari spesifik cat, sistem dan aplikasi akhir yang
ditentukan. Identifikasikan masing-masing material berdasarkan no katalog dan klasifikasi
umum manufaktur.
3. Sertifikasi oleh manufaktur akan produk yang disediakan sesuai dengan peraturan setempat
sehubungan dengan penggunaan komponen atau organik volatil (VOC)
C. Sampel untuk pemilihan warna awal dalam bentuk grafik warna manufaktur.
1. Setelah pemilihan warna oleh Arsitek, kontraktor harus memberikan chip warna untuk
permukaan yang akan dilapisi.
D. Sampel dengan tujuan Verifikasi: menyediakan sampel setiap warna dan material yang akan
diterapkan, dengan tekstur untuk mensimulasikan kondisi sebenarnya pada sampel yang mewakili
dari bahan yang sebenarnya.
1. Menyediakan langkah sampel mendefinisikan setiap lapisan terpisah termasuk blok, filler dan
primer. Gunakan warna yang mewakili ketika mempersiapkan sampel untuk diperiksa. Kirim
ulang sampai kilau, warna, dan tekstur yang diinginkan tercapai.
2. Sediakan daftar material dan aplikasi masing-masing sampel cat. Label masing-masing
sampel sesuai dengan lokasi dan aplikasi.
3. Serahkan sampel pada bahan berikut agar Arsitek dapat meninjau warna dan tekstur.
a. Beton: Sediakan dua sampel dengan ukuran A4 (210x 300mm) untuk setiap warna dan
finish pada panel semen fiber
b. Unit Masonry: Sediakan dua sampel dengan ukuran ukuran A4 (210x 300mm), dengan
mortar joint di pusat setiap finish dan warna pada panel fiber semen.
c. Kayu yang Dicat: sediakan dua sampel dengan ukuran ukuran A4 (210x 300mm) dari
setiap warna dan material di papan keras.
d. Kayu Bernoda atau Natural: sediakan dua sampel dengan ukuran 100mm x 200mm dari
finish kayu natural dan bernoda pada permukaan yang sebenarnya.
e. Logam Ferrous: sediakan dua sampel dengan ukuran 100mm persegi logam padat untuk
setiap warna dan finish pada permukaan yang sebenarnya
f. Kecuali ditentukan sebaliknya sesuai pencatatan yang diarahkan oleh Arsitek atau
Manager Konstruksi, sampel adalah sekitar 300mm x 300mm dalam ukuran.
g. Jika diarahkan oleh Arsitek, kirimkan sampel selama perkembangan pekerjaan dari
bagian ini dalam bentuk aplikasi yang sebenarnya dari bahan yang disetujui pada
permukaan yang akan dicat.
4. Revisi dan kirimkan setiap Sampel yang diperlukan sampai disetujui oleh Arsitek.
E. Sertifikat Green Lable (sertifikasi ramah lingkungan)

1.05 JAMINAN KUALITAS


A. Kualifikasi manufaktur: Penggunaaan produk dalam pekerjaan dalam bagian ini, harus diproduksi
oleh manufaktur secara regular dalam pembuatan barang yang serupa dengan sejarah produksi
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

yang sukses dan diterima oleh arsitek.


B. Kualifikasi aplikator: Libatkan aplikator yang berpengalaman yang telah menyelesaikan aplikasi
sistem pengecatan pada material serupa dan juga mereka yang terindikasi untuk proyek yang
memiliki hasil dan performa yang sukses diriwayat konstruksi.
C. Kualifikasi Pekerja:
1. Sediakan setidaknya satu orang atau yang akan selalu hadir setiap saat selama pelaksanaan
pekerjaan di bagian ini, yang telah kenal dengan akrab persyaratan yang ditentukan dan
material dan metode yang diperlukan untuk dieksekusi, dan yang akan mengarahkan semua
pekerjaan yang dilakukan di bawah bagian ini.
2. Menyediakan jumlah pekerja terampil yang memadai untuk kerajinan yang diperlukan dan
menginformasikan metode dan material yang akan digunakan.
3. Dalam hubungannya dengan penerimaan atau penolakan dari pekerjaan bagian ini, Manajer
Konstruksi seharusnya tidak menerima pekerja yang tidak terampil.
D. Tanggung jawab sebagai Sumber Tunggal: Menyediakan cat lapisan dasar dan cat lapisan tengah
yang diproduksi oleh manufaktur yang sama seperti lapisan akhir.
E. Bidang Contoh: Pada permukaan dinding dan komponen eksterior dan interior lainnya,
duplikasikan hasil akhir dengan sampel yang disiapkan. Menyediakan sampel akhir yang terlapis
penuh setidaknya 30 meter persegi dari permukaan sampai kilau, warna, dan tekstur yang
diperlukan diperoleh, mensimulasikan kondisi hasil akhir pencahayaan untuk meninjau pekerjaan
di tempat.
1. Penerimaan warna hasil akhir akan sampel pekerjaan-yang diterapkan.
2. Arsitek atau manager konstruksi akan memilih satu ruangan atau permukaan untuk mewakili
permukaan dan kondisi untuk setiap jenis cat dan bahan yang akan dicat. Terapkan
pengecatan di ruang atau permukaan sesuai jadwal atau seperti yang ditentukan.
a. Setelah hasil akhir diterima, ruangan atau permukaan akan digunakan untuk
mengevaluasi sistem pengecatan yang serupa.
F. Koordinasi pengecatan:
1. Menyediakan lapisan akhir yang kompatibel dengan lapisan dasar yang digunakan.
2. Mengulas bagian lain dari Spesifikasi ini seperti yang diperlukan, memverifikasi lapisan awal
yang akan digunakan dan meyakinkan kecocokan dari total sistem pelapisan untuk berbagai
substrat.
3. Berdasarkan permintaan, sediakan informasi mengenai karakteristik material akhir yang
spesifik untuk memastikan bahwa lapisan awal yang digunakan telah sesuai.
4. Memberikan lapisan perlindungan di atas lapisan dasar yang tidak kompatibel, atau hilangkan
lapisan dasar dan ulangi jika diperlukan.
5. Beritahu Arsitek atau manager konstruksi secara tertulis, atau antisipasi masalah dalam
menggunakan sistem pengecatan yang ditentukan di atas lapisan dasar di bawah bagian
lainnya.

1.07 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENANGANAN


A. Pengiriman : Kirimkan semua material ke lokasi pekerjaan dalam wadah asli, baru dan tersegel yang
memiliki nama manufaktur dan label yang menunjukan informasi sebagai berikut:
1. Nama atau judul material
2. Nomor stok Manufaktur
3. Nama Manufaktur
4. Isi volume untuk konstituen utama
5. Petunjuk Thinning
6. Instruksi Aplikasi.
B. Penyimpanan material: simpan material cat dan peralatan di ruang yang ditunjuk. jaga ruangan
tetap rapi, bersih, dan dapat diakses. Menyediakan penyimpanan yang sesuai untuk mencegah
kerusakan dan penurunan kualitas pada material cat.
C. Perlindungan: Gunakan segala cara yang diperlukan untuk melindungi material dari bagian ini
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

sebelum, selama, dan setelah instalasi dan untuk melindungi pekerjaan dan material dari semua
barang-barang lainnya.
D. Penggantian: Dalam hal terjadi kerusakan, segera lakukan semua perbaikan dan penggantian
yang diperlukan untuk persetujuan Arsitek dan tanpa biaya tambahan dari pemilik.

1.08 KONDISI PEKERJAAN


A. Aplikasikan cat berbasis air hanya ketika suhu permukaan yang akan dicat dan suhu udara
sekitarnya berada di antara 10 derajat C dan 35 derajat C.
B. Aplikasikan cat solvent-thinned hanya ketika suhu permukaan yang akan dicat dan suhu udara
sekitarnya berada di antara 7 deg C dan 35 derajat C.
C. Kondisi cuaca: Jangan aplikasikan cat ketika hujan, atau ketika kelembaban relatif melebihi 85%;
atau terlalu lembab atau permukaan yang basah, kecuali jika diizinkan sesuai instruksi petunjuk
tertulis manufaktur yang disetujui oleh Arsitek atau Manajer konstruksi.
1. Pengecatan dapat dilanjutkan selama cuaca buruk jika permukaan dan area yang akan dicat
tertutup dan dipanaskan dalam batas suhu yang ditetapkan oleh manufaktur selama periode
aplikasi dan pengeringan.

1.09 STOCK / PERSEDIAAN BERLEBIH


A. Jumlah: Setelah penyelesaian pekerjaan di bagian ini, kirimkan kepada pemilik stok lebih kurang
lebih 3% dari setiap warna, jenis dan kilau cat yang digunakan pada pekerjaan.
B. Kemasan: tutup dengan rapat setiap penutup wadah dan beri label yang jelas mengenai isi dan
lokasi yang digunakan.

BAB II – PRODUK

2.01 MATERIAL CAT MINYAK DAN DEKORATIF


A. Manufaktur yang ada harus mengikuti persyaratan, produk yang ditawarkan manufaktur kedalam
pekerjaan terkait, tetapi tidak terbatas pada hal berikut:
B. Manufaktur harus memberikan surat garansi produk 6 (enam) tahun untuk warna standart cat
eksterior.
C. Produk / Manufaktur yang dapat diterima:
1. Jotun
2. Dulux ICI
3. SKK
D. Material Manufaktur akan disebutkan dalam Jadwal pengecatan atau disetujui oleh Arsitek.
Contoh sebagai berikut:
1. Cat lapisan dasar Interior (1 lapisan) :
a. Cat lapisan dasar interior terbuat dari akrilik termodifikasi, berbahan dasar air, tahan
alkali – setara dengan Jotaplast Primer atau Acrylic Binder
b. Cat lapisan dasar interior terbuat dari akrilik termodifikasi, bahan dasar air, tahan alkali,
bebas APEO, bebas formalin dan logam berat, low VOC – setara dengan Essence Easy
Primer atau Acristar Fine SP21
c. Cat lapisan dasar premium interior, terbuat dari akrilik, berbahan dasar air, tahan alkali,
Ecohealth, 100% bebas APEO, Ultra low VOC – setara dengan Majestic Primer atau
Intermatt Plus
d. Cat lapisan dasar premium eksterior, terbuat dari akrilik berbahan dasar air, tahan alkali
dan air dengan VOC rendah, label sertifikasi hijau, bebas APEO, bebas formalin dan
logam berat – setara dengan Jotashield Primer atau Biofine

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 5

2. Cat dinding Interior (minimum 2 lapis):


a. Cat emulsi interior yang terbuat dari akrilik termodifikasi, berbahan dasar air yang rendah
VOC, anti jamur, label sertifikasi hijau, bebas APEO, bebas formalin dan logam berat,
hasil akhir matt – setara dengan Jotaplast atau Acristar Fine SP21
b. Cat emulsi interior yang terbuat dari akrilik khusus, berbahan dasar air yang rendah VOC,
anti-jamur, label sertifikasi hijau, bebas APEO, bebas formalin dan logam berat, berbau
rendah, dapat dibersihkan, hasil akhir matt – setara dengan Essence Easy Clean atau
Intermatt Plus
c. Cat emulsi premium interior yang terbuat dari akrilik, berbahan dasar air yang rendah
VOC, anti-jamur, label sertifikasi hijau, bebas APEO, bebas formalin dan logam berat,
berbau rendah, anti bakteri, dapat dicuci, hasil akhir matt atau kilau – setara dengan
Majestic True Beauty Sheen/Matt atau Biofine
d. Cat enamel interior yang terbuat dari acrylic sintetis, berbahan dasar solvent, memiliki
daya rekat dan retensi warna yang baik, tahan air dan anti jamur – setara dengan
Pioneer 200 Matt atau Biofine Gloss

3. Spesifikasi optional cat tembok Interior dan papan gypsum plafon / drywall (minimal 2
lapis):
a. Cat emulsi interior yang terbuat dari akrilik termodifikasi, berbahan dasar air yang rendah
VOC, anti jamur, label sertifikasi hijau, bebas APEO, bebas formalin dan logam berat,
hasil akhir matt – setara dengan Jotaplast atau Acristar Fine SP21
b. Cat emulsi interior yang terbuat dari akrilik khusus, berbahan dasar air yang rendah VOC,
anti-jamur, label sertifikasi hijau, bebas APEO, bebas formalin dan logam berat, berbau
rendah, dapat dibersihkan, hasil akhir matt – setara dengan Essence Easy Clean atau
Intermatt Plus
c. Cat emulsi premium interior yang terbuat dari akrilik, berbahan dasar air yang rendah
VOC, anti-jamur, label sertifikasi hijau, bebas APEO, bebas formalin dan logam berat,
berbau rendah, anti bakteri, dapat dicuci, hasil akhir matt atau kilau – setara dengan
Majestic True Beauty Sheen/Matt atau Cerami Fresh In

4. Cat Eksterior / Interior untuk kayu dan logam:


Kayu dan logam untuk warna solid
a. Cat lapisan dasar : cat enamel lapisan dasar terbuat dari alkyd premium yang rendah
bau, anti karat (dengan zinc phosphate), bebas timbal dan merkuri – setara dengan
Gardex Primer
b. Cat lapisan akhir : cat enamel lapisan akhir yang terbuat dari alkyd premium yang rendah
bau, anti lumut, bebas timbal dan merkuri dan memiliki hasil gloss atau semi-gloss –
setara dengan Gardex Premium Gloss/Semi Gloss

5. Eksterior atau/Interior Pengerjaan kayu:


a. Hasil akhir tranparan finish atau buram.

6. Logam (besi atau baja) terpapar:


a. 200µm dua komponen polyamine cured epoxy mastic coating dengan standar mixing

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 6

ratio produk sesuai volume = 6 bagian Comp A : 1 bagian Comp B -setara dengan
Jotamastic 87
b. 50µm dua komponen aliphatic acrylic polyurethane coating pengeringan secara kimia
dengan hasil akhir gloss tinggi dan daya tahan terhadap kimia yang baik – setara
dengan Hardtop AS

7. Aluminium & Baja : Powder Coating


Dilapisi dengan heavy-duty superior polyester powder coating yang bebas VOC dan timbal –
setara dengan Jotun Super Durable

2.02 HASIL AKHIR ALUMINUM


A. Akhir yang diinginkan diawali dengan AA mematuhi sistem yang dibuat oleh Asosiasi Aluminium
untuk hasil akhir aluminium yang diinginkan.Hasil
1. Cat Anodic:
a. Produk seperti yang direkomendasikan oleh Manufaktur aluminium yang ditunjuk
b. Disposisi Electrolytic akan metallic oxid di dasar pori dari anodic film.
c. Garansi 10 (sepuluh) tahun- AAMA 2603
- Class I, Clear Anodic Finish: AA-M12C22A41 (Mechanical Finish: nonspecular seperti
difabrikasi; Chemical Finish: terukir, medium matt; Anodic Coating: Arsitekural kelas I
clear coating 0.018mm atau lebih tebal) sesuai dengan AAMA 611.
- Class I, Warna Anodic Finish: AA-M12C22A42/A44 (Mechanical Finish; nonspecular
seperti fabrikasi; Chemical Finish: terukir, medium matt, Anodic Coating: Arsitekural
Class I, terwarnai secara integral atau cat warna deposisi secara electrolitically
0.018mm atau lebih tebal) sesuai dengan AAMA 611.
2. Warna untuk di setujui oleh arsitek. elektrostatis (spray) Powder Coating:
a. Produk dari:
- Jotun (PE-F) 60-80 micron thickness coating
- Interpont (D 2010)
- Alesta (FCA); atau yang setara
b. Satu lapisan – Cat enamel berbahan dasar Thermosetting Polyester, untuk melapisi dasar
permukaan pada temperature yang direkomendasikan oleh manufaktur.
c. Garansi 10 (sepuluh) tahun - AAMA 2603
3. Fluoropolymer (spray) Powder Coating: lack solvent
a. Produk dari:
- Jotun (PE-SDF Super Durable) 60-80 micron thickness coating
- Interpont (D 3000)
- Alesta (SD Super Durable); atau setara
b. Hasil akhir organik yang berperforma tinggi (satu lapisan Fluoropolymer): AA-C12C4021 x
(Chemical Finish) dibersihkan dengan kimia inhibited; Chemical Finish; cat konversi; cat
organik:satu lapisan standar Manufaktur, sistem thermocured berisikan inhibitive primer
yang secara special diforumulasikan; lapisan warna flouropolymer, dan clear flouropolymer
topcoat, dengan kedua lapisan warna dan clear topcoat berisikan tidak kurang dari 70
persen polyvinylidene fluatauide resin berdasarkan berat). Persiapkan perlakukan awal dan
aplikasi pengecatan pada permukaan logam yang terpapar sesuai dengan AAMA 2605.05
Dan dengan instruksi tertulisan pengecatan dan resin manufaktur.
c. Warna dan Kilau: Seperti yang dipilih oleh arsitek dari rangkaian total manufaktur.
d. Garansi 25 (dua puluh lima) tahun - AAMA 2605.05.
- Semua sistem pengecatan organik harus diaplikasi oleh spesialis aplikator yang disetujui
oleh sistem pengecetan dari manufaktur.
- Dry film thickness dan ketebalan cat untuk satu lapisan akan Super durable polyester
grade, seperti yang ditunjukan di sistem pengecatan.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 7

- Permukaan Aluminum harus dibersihkan sebelumnya sesuai dengan prosedur yang


direkomendasikan oleh manufaktur cat. Permukaan Aluminum harus diperlakukan
sebelumnya sesuai dengan ASTM B 449 Class 1.
- Bubuk harus yang bersifat thermosetting dan superdurable. Harus bebas dari timbal,
Cadmium dan TGIC (triglycidyl isocyanurate), untuk menjamin ketepatan lingkungan
yang diinginkan. Manufaktur powder harus menyediakan konfirmasi secara tertulis akan
barang.
4. Liquid Coating - PVDF/PVF2 (Polyvinylidene Fluatauide): solvent
a. Produk dari:
- PPG
- Kynar 500 / Hylar 5000
- DNT
- Valvar; atau setara
b. Hasil akhir fluorocarbon harus dioven dalam pabrik dengan sistem 3 kali pengeringan
dibutuhkan formulasi resin fluoropolymer minimum 70% (cat cair dengan performa tinggi
tinggi) dan diaplikasi dalam ketepatan kesesuaian dengan kebutuhan manufaktur:
- Warna cat Fluorocarbon untuk disetujui oleh arsitek
- Seluruh sistem pengecatan organik harus diaplikasi oleh aplikator spesialis & disetujui
oleh sistem pengecatan manufaktur.
- Permukaan yang memiliki penyok, guratan, garis dan penggerusan berkali-kali lainnya.
- Film cat tidak boleh menunjukan alur garis, retak, pengelupasan atau menggelembung
dalam jangka waktu garansi.
- Dry film thickness dan cat lapisan akhir (lihat sistem pengecatan )
- Pengapuran tidak akan melebihi rating No.8 sehubungan dengan ASTM D659-44.
c. Untuk digunakan di aluminium (Bukan untuk baja)
d. Garansi 25 (dua puluh lima) tahun.

2.03 MATERIAL CAT, UMUM


A. Kompabilitas Material: Menyediakan block fillers, cat lapisan dasar, material cat lapisan akhir, dan
material yang kompatibel satu dengan yang lainnya dan substrates yang mengindikasikan kondisi
dari jasa dan aplikasi, seperti yang didemonstrasikan oleh manufaktur berdasarkan percobaan dan
pengalaman lapangan.
B. Kualitas Material: Menyediakan material cat dengan kualitas terbaik dari manufaktur untuk beberapa
macam tipe cat yang dispesifikasikan. Wadah material cat yang tidak menunjukan identifikasi produk
manufaktur tidak akan diterima.
1. Nama yang tepat: pengunaan nama produk manufaktur yang tepat untuk menentukan warna
atau material tidak bertujuan agar nama produk tersebut digunakan sebagai pengecualian dari
produk ekuivalen manufaktur lainnya. Sediakan data material dan sertifikat performa manufaktur
untuk subtitusi yang diajukan.
C. Warna dan kilau:
1. Arsitek akan memilih warna yang akan digunakan di beberapa tipe cat dan akan menerima
beberapa hasil kilau yang didapatkan dari material yang diajukan untuk digunakan dalam
pekerjaan
2. Menyediakan warna kustom dari sistem cat lapisan akhir untuk disesuaikan dengan Arsitek.
3. Warna yang sesuai diidentifikasi dari referensi standar warna manufaktur yang ditentukan.
4. Menyediakan warna pilihan yang dibuat oleh Arsitek dari seluruh rangkaian warna standar
manufaktur.
D. Daya tahan: Menyediakan cat yang memiliki kualitas yang kuat dan dapat dibersihkan. Jangan
gunakan material cat yang tidak dapat dicuci secara normal yang dibutuhkan untuk menghilangkan
tanda pensil, tinta, lumpur dan material serupa lainnya tanpa menunjukan pengurangan warna,
pengurangan kilau, noda atau kerusakan lainnya.
E. Cat lapisan dasar dan thinner: Menyediakan cat lapisan dasar yang diproduksi oleh manufaktur yang
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 8

sama seperti cat lapisan akhir. Gunakan thinner yang direkomendasi oleh manufaktur cat dan
gunakan sesuai dengan limit yang direkomendasikan. Agar lebih praktis, gunakan material cat
lapisan dasar, cat lapisan akhir, dan thinner sebagai bagian dari kesatuan sistem cat finish.
F. Standar: sediakan material cat yang sesuai standar yang didaftarkan untuk setiap aplikasi di dalam
jadwal pengecatan di bagian ini

2.04 MASONRY BLOCK FILLER


Material Filler Coat: sediakan rekomendasi manufaktur untuk formulasi pabrik filler block mansory tipe
latex yang sesuai dengan material hasil akhir yang diidinkasikan, mengacu kepada produk setara dengan
Procrete Cement Filler dan Procrete Bonding Agent, atau SK Tile Filler

2.05 LAPISAN DASAR


Sediakan rekomendasi primer formulasi pabrik yang yang sesuai dengan bahan dan lapisan akhir yang
di-indikasikan.
- Concrete dan Masonry Primer: cat lapisan dasar emulsi terbuat dari akrilik tahan Alkali.
- Cat lapisan dasar untuk plester baru: cat lapisan dasar emulsi terbuat dari akrilik yang tahan alkali /
cat lapisan dasar yang terbuat dari solvent base yang tahan Alkali.
- Cat lapisan dasar Drywall Gypsum: cat lapisan dasar, emulsi akrilik berwarna putih untuk papan
Gypsum
- Cat lapisan dasar untuk logam Ferrous: Cat lapisan dasar dengan tipe Alkyd – Cat lapisan dasar
yang cepat kering dan penahan karat.
- Primers logam Non Ferrous: Etching primers - Primer Vinyl Butyral atau yang setara

2.06 MATERIAL LAPISAN DASAR


Menyediakan rekomendasi manufaktur material lapisan dasar formulasi pabrik yang sesuai dengan bahan
dan cat lapisan akhir yang diindikasikan.
- Lapisan dasar enamel interior: readymix enamel atau yang setara

2.07 MATERIAL CAT LAPISAN AKHIR UNTUK INTERIOR


Menyediakan rekomendasi manufaktur material lapisan dasar formulasi pabrik yang sesuai dengan bahan
dan cat lapisan akhir yang diindikasikan.
- Interior, Flat Cat yang terbuat dari akrilik: cat emulsi siap pakai yang terbuat dari akrilik hasil akhir.
- Interior, Flat, Cat yang terbuat dari bahan akrilik dan tidak berbau: cat emulsi interior yang terbuat dari
akrilik, siap pakai, tidak berbau untuk hasil akhir
- Interior, Semigloss enamel yang terbuat dari akrilik yang tidak berbau: Semigloss, tidak berbau,
enamel akrilik.

2.08 MATERIAL HASIL AKHIR KAYU LAINNYA.


A. Menyediakan rekomendasi manufaktur formulasi pabrik, material hasil akhir kayu yang sesuai
dengan permukaan dan lapisan dasar.
- Lapisan dasar permukaan tipe Varnish.
- Filler pasta kayu: Terbuat dari Solvent, pasta yang kering dengan udara - tipe filler kayu.
- Minyak Varnish gosok: bening, tipe minyak, varnish gosok yang digunakan untuk interior atau
pekerjaan hasil akhir kayu yang alami.
B. Lilin pasta: menyediakan lilin pasta sesuai rekomendasi manufaktur cat untuk digunakan pada
interior dan pekerjaan hasil akhir kayu yang alami.

2.09 PERLENGKAPAN APLIKASI


A. Umum: untuk aplikasi cat yang disetujui, gunakan perlengkapan yang direkomendasikan oleh
manufaktur cat untuk aplikasi cat tersebut dan disetujui oleh Arsitek.
B. Kesesuaian: sebelum penggunaan peralatan aplikasi, gunakan segala cara yang diperlukan untuk
verifikasi peralatan tersebut sesuai dengan material yang akan diaplikasikan dan pastikan hasil akhir
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 9

tidak akan bermasalah dengan peralatan aplikasi yang diajukan.

2.10 MATERIAL LAINNYA


Material lainnya, yang tidak secara rinci dijelaskan tetapi diperlukan untuk instalasi pekerjaan yang
lengkap dan baku di bagian ini, harus merupakan barang baru, dengan kualitas tingkat satu bedasarkan
jenisnya dan yang dipilih oleh kontraktor dan disetujui oleh arsitek.

BAB III - PELAKSANAAN

3.01 PEMERIKSAAN
A. Periksa bahan dan kondisi dimana pengecatan akan dilakukan untuk kesesuaian dengan kebutuhan
aplikasi cat. Permukaan yang akan dicat harus kering secara keseluruhan sebelum cat tersebut
diaplikasikan.
1. Jangan memulai aplikasi cat sampai kondisi yang tidak diinginkan dapat dibenarkan.
2. Pengecatan akan dimulai saat aplikator menyetujui permukaan dan kondisi di area yang
ditentukan.
B. Koordinasi Pekerjaan: telusuri bagian lainnya dimana lapisan dasar disediakan untuk menjamin
kesesuaian sistem keseluruhan untuk seluruh variasi permukaan. Berdasarkan permintaan,
sediakan informasi mengenai karakteristik material lapisan akhir untuk menjamin penggunaan
lapisan akhir yang sesuai.
1. Beritahu Arsitek mengenai antisipasi masalah menggunakan material yang dispesifikasikan di
atas permukaan dengan menggunakan lapisan dasar lainnya.

3.02 PERSIAPAN
A. Umum: singkirkan hardware dan pelat aksesoris hardware, permukaan mesin, pelengkapan
pencahayaan dan barang lainnya yang telah terpasang yang tidak akan dicat atau disediakan
perlindungan yang diaplikasikan pada permukaan untuk persiapan permukaan dan pengecatan.
Setelah proses pengecatan selesai, pasang kembali barang yang telah disingkirkan oleh pekerja
terampil yang bersangkutan.
B. Pembersihan: sebelum mengaplikasikan cat atau perlakuan permukaan lainnya, bersihkan
permukaan dari bahan yang akan merusak ikatan berbagai jenis pengecatan. Hilangkan minyak dan
gemuk sebelum pembersihan. Pastikan debu dan kontaminasi lainnya dari proses pembersihan tidak
jatuh ke permukaan basah yang baru di cat.
C. Persiapan permukaan: bersihkan dan persiapkan permukaan yang akan dicat sesuai dengan
instruksi manufaktur untuk setiap kondisi bahan tertentu dan yang dispesifikasikan.
1. Sediakan lapisan cat barrier di atas lapisan dasar yang tidak sesuai atau bersihkan dan berikan
lapisan dasar kembali. Beritahu arsitek atau manager konstruksi secara tertulis mengenai
antisipasi permasalahan menggunakan material cat lapisan akhir yang dispesifikasi dengan
bahan yang telah dilapisi dengan lapisan dasar lain.
2. Material cementitious. Siapkan beton, blok mansonry beton, plester semen dan permukaan
panel semen mineral fiber untuk dicat. Hilangkan efflatauescence, kapur, debu, kotoran, minyak
gemuk dan agen pelumas. Kasarkan apabila diperlukan untuk menghilangkan glasir. Jika
pengeras atau sealers telah digunakan untuk meningkatkan tingkat pengeringan, gunakan
metode mechanical untuk persiapan permukaan.
a. Gunakan metode pembersihan blast abrasif jika direkomendasikan oleh manufaktur cat.
b. Tentukan tingkat alkali dan kelembaban dari permukaan dengan melakukan tes yang
sesuai.
Jika permukaan alkali hingga menyebabkan cat akhir mengelembung dan terbakar, perbaiki
kondisi ini sebelum aplikasi. Jangan lakukan pengecatan permukaan dimana tingkat
kelembaban melebihi dalam aturan tertulis yang dijinkan manufaktur.
c. Bersihkan Beton lantai yang akan dicat dengan 5% solusi muriatic acid atau pembersih
etching lainnya. Cuci lantai dengan air bersih untuk menghilangkan asam, netralkan
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 10

dengan ammonia, bilas, biarkan mengering dan vacuum sebelum pengecatan.


3. Kayu: Bersihkan permukaan dari debu, minyak, dan bahan asing lainnya dengan menggunakan
scrapers, mineral spirits dan sandpaper, apabila dibutuhkan. Amplas permukaan yang terpapar
untuk hasil yang lebih mulus dan bebas debu.
a. Gosok dan bersihkan knot yang kecil, kering dan lama dan aplikasikan cat tipis dari shellac
putih atau knot sealer lainnya yang direkomendasikan sebelum mengaplikasikan lapisan
dasar. setelah aplikasi cat lapisan dasar, tutup lubang dan ketidaksempurnaan permukaan
dengan dempul atau filler kayu plastik. Dan haluskan ketika kering.
b. Prime Stain atau seal kayu untuk dicat segera setelah selesai. Aplikasikan cat dasar pada
ujung dan muka, sisi bawah dan sisi belakang dari kayu termasuk cabinets, counters, kotak
dan panelling.
c. Ketika hasil akhir transparan dibutuhkan, backprime dengan spar varnish.
d. Backprime panelling pada partisi interior dimana masonry, plaster, atau konstruksi wetwall
lainnya terjadi di belakang.
e. Tutup bagian atas, bawah dan luar pintu kayu yang belum dilapisi cat dasar dengan cat
varnish atau sealer yang tebal secepatnya setelah selesai.
4. Logam Ferrous: Bersihkan permukaan logam un-galvanized ferrous yang belum di shop-coated;
hilangkan minyak, gemuk, kotoran, mill scale, dan benda asing lainnya. Gunakan metode
pembersihan solvent atau mechanical yang sesuai dengan rekomendasi dari Steel Structure
Painting Council (SSPC) SSPC SP-10.
a. Blast permukaan baja, bersihkan sesuai rekomendasi sistem cat manufaktur dan sesuai
dengan persyaratan spesifikasi SSPC yakni SSPC-SP10.
b. Bersihkan logam, sandblasted atau pickled, dengan pencucian cat pada logam sebelum
dilakukan lapisan dasar.
c. Touch up daerah terbuka dan
d. Aplikasi lapisan dasar shop prime di bagian yang bermasalah. Sikat kawat, bersihkan
dengan solvents yang direkomendasikan oleh manufaktur cat dan touch up dengan primer
yang sama dengan lapisan shop coat.
5. Permukaan Galvanized: Bersihkan permukaan galvanized dengan solvent non petroleum
sehingga permukaan bebas minyak dan kontaminasi. Hilangkan perlakuan awal dari lembar
galvanized yang telah difabrikasi dari minyak dengan metode mechanical.
D. Persiapan Material: secara hati-hati campur dan siapkan material cat sesuai dengan petunjuk
manufaktur.
1. Pertahankan wadah yang telah digunakan sewaktu mixing dan aplikasi cat dalam kondisi bersih,
bebas dari material asing dan residu.
2. Aduk material sebelum aplikasi untuk menghasilkan campuran densitas yang rata, aduk jika
dibutuhkan sewaktu aplikasi. Jangan aduk film permukaan ke dalam material. Bersihkan film
dan jika dibutuhkan regangkan material sebelum digunakan.
3. Gunakan hanya thinners yang disetujui oleh manufaktur cat dan hanya dalam limit yang
direkomendasikan.
E. Pewarnaan: warnai setiap lapisan dasar dengan warna yang lebih terang untuk memfasilitasi
identifikasi setiap cat dimana banyak cat dari material yang sama diaplikasikan. Warnai setiap cat
lapisan dasar untuk menyamakan warna dengan cat lapisan akhir, tapi sediakan perbedaan yang
cukup pada warna lapisan dasar untuk membedakan setiap cat terpisah.

3.03 APLIKASI
A. Umum: aplikasi cat berdasarkan petunjuk manufaktur. Gunakan aplikator dan teknik terbaik yang
sesuai dengan permukaan dan tipe material yang diaplikasikan.
B. Jangan melakukan pengecatan pada permukaan yang kotor, berkarat, scale, berlemak, lembab dan
lecet atau kondisi yang merugikan untuk mendapatkan film cat yang tahan lama.
1. Pengecatan warna, perlakuan permukaan dan lapisan akhir akan diidinkasikan dalam jadwal.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 11

2. Sediakan cat lapisan akhir yang sesuai dengan cat lapisan dasar yang digunakan.
3. Jumlah pengecatan dan ketebalan film yang dibutuhkan adalah sama apapun metode
aplikasinya. Jangan aplikasikan cat berikutnya apabila cat sebelumnya belum kering seperti
yang direkomendasikan oleh manufaktur. Amplas antar aplikasi dimana amplas diperlukan
untuk memproduksi permukaan yang rata dan mulus berdasarkan petunjuk manufaktur.
4. Aplikasi cat tambahan jika lapisan dasar, noda, atau kondisi lainnya menunjukan hasil akhir cat
masih tembus pandang sampai film cat memiliki finish, warna dan penampilan yang seragam.
Berikan perhatian khusus untuk menjamin permukaan, termasuk ujung, tepi, catauners, celah,
las, dan pengencang yang terlihat, mendapatkan dry film thickness sama dengan permukaan
yang rata.
5. Definisi permukaan yang terbuka termasuk daerah yang terlihat pada perlengkapan permanen
atau built-in, penutup convektor, penutup untuk sirip tabung kisi radiasi dan komponen serupa
lainnya. Coating tambahan pada daerah ini diperlukan, untuk mempertahankan integritas sistem
dan menyediakan perlindungan yang diinginkan.
6. Cat permukaan di belakang peralatan dan furniture bergerak sama seperti permukaan terbuka.
Sebelum pemasangan akhir peralatan, cat permukaan di belakang peralatan atau furniture yang
akan diletakan permanen dengan cat primer.
7. Cat permukaan interior saluran dimana terlihat melalui register atau kisi, dengan cat hitam non
specular yang flat.
8. Cat bagian belakang akses panel dan penutup yang dapat dipindahkan atau berengsel sesuai
permukaan yang terlihat.
9. Cat lapisan akhir interior tembok dan dasar karbinet dan pengerjaan field-finish serupa untuk
disamakan dengan eksterior.
10. Cat lapisan akhir pintu eksterior di atas, bawah dan sisi ujung, agar sama dengan muka
eksterior.
11. Amplas halus antar setiap masing-masing enamel atau cat varnish.
12. Abaikan primer permukaan logam yang telah di shop-primed dan cat touch-up.

3.04 PERSIAPAN PERMUKAAN


A. Persiapan permukaan Plaster/ Masonry/ tembok beton / Papan Gypsum:
1. Lakukan semua persiapan dan prosedur pembersihan sesuai persyaratan sebagai berikut.
2. Singkirkan semua barang yang dapat disingkirkan yang berada di tempat tapi tidak di dalam
jadwal untuk menerima cat lapisan akhir, atau sediakan proteksi aplikasi permukaan sebelum
persiapan permukaan dan operasi pengecatan.
3. Setelah selesai pengecatan pada setiap daerah atau ruang, pasang kembali semua barang yang
disingkirkan dengan menggunakan pekerja terampil yang bersangkutan.
4. Bersihkan setiap permukaan yang akan dicat sebelum aplikasi cat atau perlakuan permukaan.
5. Hilangkan kerak, kotoran, debu, grit, karat, lilin, lemak, efflatauescence, material lepas, dan
benda asing lainnya untuk adhesi cat yang kuat.
6. Hilangkan minyak dan lemak dengan kain bersih dan solvent pembersih rendah racun dan
dengan titik nyala tidak lebih dari 38 derajat C (100 derajat F), sebelum dimulainya pembersihan
secara mekanikal.
7. Perbaiki retakan dan lubang kecil; kasarkan ketika dibutuhkan untuk menjamin adhesi yang baik,
gunakan produk setara dengan SK Tile Filler, atau campuran material dari filler semen Procrete
CF-700 dengan Procrete Bonding Agent BDA – 810 dan air atau filler yang sesuai lainnya
dengan aplikasi pisau dempul, terakhir biarkan mengering minimal 5 hari.
8. Jadwalkan pembersihan dan pengecatan agar debu dan kontaminasi lainnya dari proses
pembersihan tidak jauh ke permukaan basah yang baru dicat.
9. Maximum tingkat kelembaban dari bahan tidak lebih dari 16 persen (ketika diukur dengan
Protimeter - meteran kelembaban elektronik) dan tembok alkanitas (pH) 7-8 dihitung
menggunakan indikasi pH Universal.
B. Persiapan permukaan logam:
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 12

1. Bersihkan secara menyeluruh semua permukaan sampai bebas dari kotoran, minyak dan lemak,
menggunakan power cleaning (mechanical) dan pembilasan.
2. Logam Shop paint: Touch-up abrasi permukaan sebelum di pengecatan; gunakan tipe cat yang
sama dengan cat shop coat.
3. Logam Ferrous: Gunakan solvents alat dan metode yang sesuai untuk membersihkan
permukaan.
4. Logam Galvanized:
a. pembersihan: siapkan permukaan yang akan dilapisi cat dasar agar ikatan kuat dan adhesi
menempel sempurna. Cuci dengan turpentine, mineral spirits, atau solvent lainnya yang
dapat diterima.
b. Cuci inhibitor karat: Gunakan solusi kimia yang sesuai seperti logam etch phosphoric. Untuk
menghilangkan solusi dengan air secara menyeluruh; biarkan mengering.
c. Pada permukaan galvanize, gunakan solvent untuk pembersihan awal dan kemudian
lakukan perlakuan permukaan
d. Secara menyeluruh dengan etch asam phosphatauic hilangkan semua solusi etching
sebelum melanjutkan.
e. Biarkan mengering secara menyeluruh sebelum cat diaplikasikan.
5. Logam Non Ferrous: Siapkan, bersihkan, dan cuci permukaan seperti yang dispesifikasikan
untuk logam galvanized.
C. Persiapan permukaan kayu:
1. Bersihkan semua permukaan kayu sampai bersih dari kotoran, minyak, dan semua benda asing
lainnya.
2. Jika diperlukan, amplas permukaan sampai mulus sebelum mengaplikasikan primer. Bersihkan
secara menyeluruh knots; aplikasikan cat dasar tipis pada permukaan yang terlihat untuk
menghasilkan hasil akhir yang opaque.
3. Back Priming: Sediakan pengerjaan kayu arsitektural bagian bawah. Dempul :
Umum : isi lubang kuku, retak, dan flush depresi lainnya dengan dempul setelah aplikasi
pengecatan cat dasar. Biarkan dempul untuk mengering; amplas sebelum mengaplikasikan cat.
Untuk hasil akhir Opaque: lihat jadwal hasil akhir / sistem Pengecatan.
4. Kecuali ditentukan secara spesifik oleh arsitek, jangan lanjutkan pengecatan permukaan kayu
sampai maximum tingkat kelembaban kayu adalah 12% atau kurang dari, yang diukur dengan
meteran kelembaban.
D. Perlindungan:
1. Umum : lindungi lantai dan pekerjaan yang berdekatan lainnya dengan drop kain atau penutup
lainnya yang sesuai. Di daerah yang dijadwalkan untuk pengecatan, pertahankan bungkus dan
perlindungan aplikasi pabrik yang disediakan sebelumnya.
2. Hardware dan konstruksi lainnya: Pinggirkan atau lindungi barang finished pabrik seperti
hardware, pelat, perlengkapan pencahayaan, kisi, dan barang serupa lainnya yang berada di
tempat sebelum pengecatan. Reposisi atau singkirkan perlindungan setelah menyelesaikan
setiap ruang. Peralatan sehubungan dengan permukaan yang membutuhkan cat diputus,
dipindah, reset, dan dihubungkan kembali nantinya.
3. Pencegahan api: setiap hari bekerja berakhir, tempatkan ke dalam wadah logam atau singkirkan
dari wilayah kerja; kain yang terendam solvent, sisa dan material lainnya yang merupakan
potensi bahaya kebakaran.

3.05 PROSEDUR
A. Umum :
1. Aplikasikan cat sesuai instruksi manufaktur dan seperti yang dispesifikasikan. Aduk secara
menyeluruh cat dan pertahankan konsistensi seragam sewaktu aplikasi. Aplikasi cat secara
merata, bebas dari tetesan, lekuk, ombak, laps, dan tanda kuas; hasil akhir permukaan harus
seragam dalam kilau, warna, dan tekstur. Aplikasi cat berikutnya pada cat dasar yang baik dan

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 13

lakukan pengecatan secara menyeluruh, variasi warna dari lapisan cat dasar yang sedikit
berbeda untuk membedakan dari lapisan sebelumnya. Beri waktu yang cukup antar lapisan
untuk menjamin pengeringan yang sesuai. Amplas mulus hasil akhir interior antara lapisan.
2. Prime Coat: jangan tipiskan primers melebihi arahan tertulis manufaktur. Aplikasikan dengan
kuas, kecuali ditentukan lain dalam jangka waktu 8 jam setelah pembersihan.
3. Body dan Finish Coats : jangan campur dengan thinner. Aplikasikan dengan kuas, roller, atau
spray.
4. Variasikan warna yang sedikit berbeda dari lapisan cat setelahnya. Jangan aplikasikan lapisan
tambahan sampai lapisan yang sudah selesai sempurna diperiksa dan disetujui. Hanya lapisan
cat yang telah diperiksa dan disetujui yang akan dipertimbangkan dalam penentuan jumlah
lapisan cat yang diaplikasikan.
5. Pasir dan debu antara cat enamel terlihat dari jarak1650mm harus dihilangkan.
6. Pada semua panel yang dapat disingkirkan dan semua hinged panel, cat bagian belakangnya
untuk mengikuti cat pada sisi yang terbuka.
B. Perkembangan pengecatan:
1. Waktu yang cukup akan diberikan antar lapisan cat untuk dibiarkan kering secara benar. Waktu
ini dapat dimodifikasi apabila diperlukan pada kondisi cuaca buruk.
2. Cat berbahan dasar Minyak atau cat tipe solvent oleoresinous akan dianggap kering untuk di cat
kembali ketika cat terasa mantab, tidak berubah atau terasa lengket pada tekanan normal dari
jempol dan aplikasi dari lapisan cat lainnya tidak menyebabkan pengangkatan atau kurangnya
adhesi dari cat lapisan dasar tersebut.
3. Coating akan mengikuti jadwal hasil akhir yang ditentukan disini.
C. Pengeringan:
Biarkan waktu pengeringan yang cukup antar lapisan cat. Modifikasi periode yang direkomendasikan
oleh manufaktur untuk menyesuaikan dengan kondisi cuaca buruk.
D. Aplikasi kuas: kuas dan lakukan semua pekerjaan pelapisan kuas permukaan dalam film yang
seragam. Awan, bercak, laps, tanda kuas, sagging, kekentalan, dan ketidaksempurnaan permukaan
lainnya tidak akan diterima.
E. Aplikasi Spray:
1. Gunakan aplikasi spray pada framework logam dan permukaan serupa dimana hasil aplikasi
pekerjaan kuas tangan akan lebih inferior / buruk.
2. Setiap menggunakan aplikasi spray, pastikan aplikasi setiap lapisan menghasilkan daya tutup
yang sama dengan lapisan aplikasi kuas. Jangan melakukan pengecatan berlebihan dengan
peralatan spray tersebut untuk mencapai ketebalan film yang diinginkan.
F. Pekerjaan yang telah selesai akan dicocokan dengan contoh sampel yang disetujui baik warna,
teskstur dan luasan. Hilangkan, selesaikan atau cat ulang semua pekerjaan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan yang dispesifikasikan.

3.06 METODE APLIKASI


Secara Umum, permukaan plaster hanya akan di cat setelah minimum 4 minggu terpapar cuaca.
A. Permukaan interior:
1. Permukaan kayu untuk menghasilkan hasil akhir yang alami : cat lapisan akhir harus
diaplikasikan dengan kuas dengan butiran kayu untuk panjang keseluruhan papan atau sisi jalur
tanpa berhenti untuk lebih dari 5 menit.
2. Lapisan akhir harus sering diaduk semasa aplikasi untuk mempertahankan suspensi pigmen
yang seragam.
3. Semua permukaan lainnya: pengecatan interior boleh diaplikasikan dengan spray atau roller.
B. Kebutuhan khusus:
1. Roller, untuk aplikasi cat enamel harus sudah di rendam singkat dalam air. Gunakan roller dari
karpet, velvet back atau tumpukan wol domba seperti yang direkomendasikan oleh manufaktur
untuk material dan tekstur yang diperlukan.
2. Kuas yang digunakan untuk cat emulsi harus direndam dengan air dalam jangka waktu 2 jam
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 14

sebelum digunakan. Gunakan kuas yang tepat untuk material yang diaplikasikan.
3. Coat pertama atau cat emulsi interior harus berada rata-rata antara 6-12 m2 per liter begitu pula
dengan efek sealing permukaan.
4. Lapisan cat kedua dari cat emulsi interior harus diaplikasikan dengan maximum daya sebar 8
m2 per liter.
5. Untuk lapisan cat berikutnya, lakukan persiapan seperti lapisan cat pertama, kemudian
aplikaskan ke semua permukaan yang telah selesai dengan lapisan pertama sampai warna
mendekati sempurna dan rata, kemudian biarkan mengering minimal 2 jam.
6. Peralatan Spray: Gunakan peralatan airless spray, dengan ukuran yang diijinkan seperti yang
direkomendasikan oleh manufaktur untuk material dan tekstur yang diperlukan.

3.07 PENYIMPANAN, PENCAMPURAN DAN PENIPISAN


A. Bagian Umum: Pada waktu aplikasi, cat tidak akan menunjukan tanda mengeras, skinning yang
berlebihan, levering, atau penurunan lainnya. Cat akan secara keseluruhan diaduk, ditegangkan,
dan dipertahankan konsistensi yang seragam pada saat aplikasi. Jika dibutuhkan untuk
menyesuaikan kondisi permukaan, temperature, cuaca dan metode aplikasi, cat yang disiapkan
dapat langsung ditipiskan sebelum aplikasi sehubungan dengan petunjuk manufaktur, tetapi tidak
melebihi dari 0.50 liter thinner yang cocok per 4 liter cat.

3.08 KONDISI ATMOSFIR


Cat selain coating yang ditipiskan dengan air akan diaplikasikan pada permukaan yang bebas lembab
seperti yang dtentukan dengan cara penglihatan dan sentuhan.

3.09 WAKTU ANTARA PERSIAPAN PERMUKAAN DAN PENGECATAN


Permukaan yang telah dibersihkan, diperlakukan sebelumnya, dan/atau disiapkan untuk pengecatan akan
diberikan 3 lapisan material cat yang dispesifikasikan dan bisa dipraktekan setelah persiapan telah
selesai, kecuali jika sebelumnya ada temuan kejadian penurunan pada permukaan yang disiapkan.

3.10 INSTALASI BARANG YANG DISINGKIRKAN


Setelah pengecatan setiap ruang selesai, semua barang yang disingkirkan harus di pasang kembali oleh
pekerja terampil yang berhubungan.

3.11 SKEDUL PENGECATAN


A. Barang yang di Shop-paint :
Permukaan barang fabrikasi dan susun yang telah dicat finish oleh manufaktur, atau dispesifikasi
untuk dicat finish pada spesifikasi pada Bagian lainnya, dikeluarkan dari kebutuhan untuk persiapan
permukaan dan pengecatan jadwal bersangkutan. Barang Shop-promed akan mendapatkan
persiapan permukaan dan pengecatan finish yang diperlukan di section ini.
B. Warna dan tinta, termasuk stain shades, harus sesuai dengan specimen warna yang ditentukan yang
dipilih oleh Arsitek. Stain akan dikonfimasi dalam shade mengikuti standar warna manufaktur.
Undercoat akan berbeda sedikit dari warna lapisan berikutnya.
C. Persiapan Permukaan dan perlakuan awal:
Pembersihan dan perlakuan awal permukaan sebelum pengecatan akan diselesaikan sesuai dengan
kebutuhan detail yang dispesifikasikan.

3.12 SAMPEL DAN TES KONFIRMASI


A. Cat yang diajukan untuk digunakan akan disimpan di tempat proyek dan wadahnya akan dilabel atau
dipisahkan di sumber suplai, secukupnya untuk tes 30 hari di awal. setelah notifikasi dari kontraktor
bahwa material ada di tempat atau sumber suplai, 1 liter sampel dari setiap batch, kecuali jumlah
kecil yang digunakan dari merk yang disetujui, akan diambil dengan pemilihan acak dari wadah yang
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 15

masih tertutup oleh kontraktor di depan hadapan engineer.


B. Isi dari wadah sampel akan diaduk secara menyeluruh agar sampel tersebut benar-benar
mewakilkan. Sampel harus dapat dengan jelas diidentifikasikan dari nama yang ditentukan, no
spesifikasi, tujuan penggunaan dan jumlah yang ada di dalamnya.

Berdasarkan petunjuk engineer, sampel dapat diuji sebelum disetujui, atau material mungkin disetujui
untuk digunakan berdasarkan dari laporan tes yang dihasilkan. Untuk kemudahan pengujian
selanjutnya, sampel akan disimpan oleh Engineer jika material terbukti cacat sewaktu atau sesudah
aplikasi.

3.13 KONTROL KUALITAS LAPANGAN


A. Pemilik memiliki hak untuk melakukan prosedur tes berikut ini kapan saja, sebanyak diperlukan
dalam periode aplikasi pengecatan.
1. Pemilik akan menggunakan jasa agen pengujian indenpenden untuk mengambil sampel dari
material cat yang digunakan. Material dari sampel yang dikirimkan ke proyek akan diambil,
diidentifikasikan, disegel, dan disertifikasi di hadapan kontraktor.
2. Agen penguji akan melakukan tes sesuai yang diperlukan pemilik dengan karakteristik sebagai
berikut
a. Analisis material kuantitatif
b. Ketahanan abrasi
c. Apparent reflectivity
d. Fleksibilitas
e. Dapat dicuci
f. Penyerapan
g. Akselerasi cuaca
h. Opacity kering
i. Akselerasi penguningan
j. Pelapisan ulang
k. Skinning
l. Rentesi Warna
m. Tahan Alkali dan mildew.
n. Sertifikasi Green Label untuk cat dengan bahan dasar air
o. Mengurangi temperatur
p. Rendah VOC untuk cat dengan bahan dasar air
3. Jika hasil tes menunjukan material yang digunakan tidak cocok dengan kebutuhan yang
dispesifikasikan, kontraktor harus menghentikan pengecatan, dan menghapus cat yang tidak
sesuai tersebut.

3.14 PEMBERSIHAN
A. Pembersihan: setiap akhir hari kerja, singkirkan kaleng-kaleng kosong, sobekan, sampah dan
material cat lainnya yang tidak dibutuhkan dari tempat kerja.
1. Setelah selesai pengecatan, bersihkan, gelas dan permukaan percikan cat. Hilangkan bercak
cat dengan dicuci dan digosok. Hati-hati untuk tidak mengores atau atau merusak hasil akhir
permukaan yang berdekatan.

3.15 PERLINDUNGAN
A. Lindungi pekerjaan lainnya, baik pengecatan maupun tidak, dari kerusakan akibat pengecatan.
Perbaiki kerusakan dengan pembersihan, perbaikan atau pergantian dan pengecatan ulang yang
diterima oleh arsitek atau manager konstruksi.
B. Sediakan tanda “Cat basah” untuk melindungi hasil akhir yang baru selesai dicat. Singkirkan
Bungkus Pelindung sementara yang disediakan oleh lainnya untuk melindungi pekerjaan mereka
setelah operasi pengecatan.
QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS
Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 16

1. Setelah aktivitas konstruksi lainnya selesai, touch up dan perbaiki permukaan cat yang rusak
atau terhapus.

3.16 JADWAL PENGECATAN LAPISAN AKHIR


Umum: Cat permukaan yang terpapar untuk dilihat, kecuali ditunjukan atau dispesifikasi. Ketika tidak
ditunjukan atau dispesifikasi, cat sesuai petunjuk.

A. Pengecatan Interior:

PT. 23 (Cat flat decorative)


Permukaan : tembok yang terplester
Kilau : Matte
Primer : Primer tahan Alkali AR-300, Biofine Sealer, atau yang setara,
20 microns dft.
Finish Coat : Cat emulsi Acrylic D-1400, Biofine Matt atau yang setara, 2 x 30
microns dft, Produk Green Label, garansi 5 tahun

PT. 24 (Cat flat decorative)


Permukaan : beton
Filler perbaikan : filler semen Pocrete CF-700 dengan Pocrete Bonding Agent BDA –
810, SK Tile Filler, atau yang setara
Kilau : Matte
Primer : primer tahan Alkali AR-300, Biofine Sealer, atau yang setara, 20
microns dft.
Finish Coat : cat emulsi Acrylic - DI400, Biofine Matt ,atau yang setara, 2 x 30
microns dft, Produk Green Label, garansi 5 tahun
PT. 25
Permukaan : papan Gypsum Board / semen fiber / Calsium Silicate
Kilau : Matte
Primer : primer emulsi Acrylic untuk papan Gypsum -EE4049, Biofine
Sealer, 1 x 20 microns dft., atau yang setara
Finish Coat : cat emulsi Acrylic untuk papan Gysum -EE4050, Biofine Matt, 2 x
30 microns dft, atau yang setara garansi 3 tahun

PT. 27 A = prioritas 1st (Kualitas tinggi 2K Acrylic PU Acrylic)


Permukaan : kayu / Pintu (tipe finish opaque PU Kualitas tinggi)
Kilau : Matte/Semi Gloss/Gloss
Putty : berbasis air
Base Coat : Polyurethane surfacer PUSF-781-2K ACR, atau yang setara
Top Coat : Polyurethane Warna PUC-786-2K ACR color, atau yang setara
atau
PT 27 B = prioritas 2nd (Warna NC Kualitas tinggi)
Permukaan : kayu/ pintu (cat ducco / tipe finish opaque NC)
Kilau : Matte/Semi Gloss/Gloss
Putty : putty berbasis air
Base Coat : Epoxy Primer PCR-1000, atau yang setara
Top Coat : NC Color Durogloss, atau yang setara
atau
PT. 27 C = prioritas 3rd (cat enamel sintetis Kualitas tinggi)
Permukaan : kayu / pintu (tipe finish opaque sintetis)
Kilau : Matte/Semi Gloss/Gloss

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 09 90 00
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENGECATAN DAN PELAPISAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 17

Filling Pori-pori : Impra Wood Putty WP-117, atau yang setara


Coat Pertama : enamel sintetis berbasis Alkyd -S2000, 1x 40 microns dft, atau
yang setara
Coat Kedua : enamel sintetis berbasis Alkyd -S2000, 1x 40 microns dft, atau
yang setara
Coat Ketiga : enamel sintetis berbasis Alkyd -S2000, 1x 40 microns dft., atau
yang setara

PT. 28 A = prioritas 1st (2K Acrylic PU Lacquer Kualitas tinggi – non fataumaldehyde)
Permukaan : Furniture & Interior kayu (Clear Finish Tipe)
Kilau : Matte/Semi Gloss/Gloss
filling pori-pori : Impra aqua wood filler AWF-911, atau yang setara
Staining : Impra Wood Stain WS-162 B, atau yang setara
Base Coat : Propan PU Sanding Sealer PUSS-760-2K ACR, atau yang setara
Finish Coat : Propan PU Lack PUL-765-2K ACR Clear, atau yang setara

atau
PT. 28 B = Prioritas 2nd (low fataumaldehyde & low yellowing 2K acid curing lacquer Kualitas tinggi )
Permukaan : furniture & Interior kayu (Clear Finish Tipe)
Kilau : Matte/Semi Gloss/Gloss
Filling pori-pori : Impra Wood Filler SH-113, atau yang setara
Staining : Impra Wood Stain WS-162 B, atau yang setara
Base Coat : Impra Melamine Sanding Sealer MSS-123, atau yang setara
Finish Coat : Impra Melamine Lack ML-131 Clear, atau yang setara

atau
PT. 28 C = prioritas 1st ( kualitas tinggi n Lacquer)
Permukaan : Furniture & Interior kayu (NC transparent open grain finish) =
2nd Grade
Kilau : Matte/Semi Gloss/Gloss
Filling pori-pori : Impra Wood Filler SH-113, atau yang setara
Staining : Impra Wood Stain WS-162, atau yang setara
Base Coat : Impra Sanding Sealer SS-121, atau yang setara
Finish Coat : Impra Meuble Lack NC-141 Clear, atau yang setara

3.17 PEMBERSIHAN
A. Menghilangkan spot cat, minyak, dan noda dari permukaan setelah selesai pengerjaan; tinggalkan
pekerjaan dalam keadaan bersih.
B. Sisa kain dan katun yang dapat menyebabkan bahaya kebakaran harus diletakan di wadah logam
tertutup atau dihancurkan di setiap akhir hari kerja.
Setelah menyelesaikan pekerjaan, staging, scaffolding, dan containers harus disingkirkan.

-SELESAI -

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 21 13.17
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENYEKAT TOILET
Nomor Proyek : QI 23002 (PHENOLIC SOLID BOARD)
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAB I - UMUM

1.01 LINGKUP PEKERJAAN


A. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, penyediaan / pengadaan bahan-bahan dan
peralatan / perlengkapan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan
(penyediaan dan instalasi) penyekat toilet (kubikel) dari bahan Phenolic Solid Board yang
dipasang pada lantai dilengkapi dengan aksesoris dan hardware yang dibutuhkan (set lengkap
), pada lokasi - lokasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar /schedule.
B. Sistem Kubikel harus memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Keamanan Desain: Harus terdiri dari setidak-tidaknya dua lapisan perangkat keselamatan
yang memiliki akses dengan mudah ke bilik (kubikel) harus ada cara untuk menghindari
kecelakaan dengan memasang indikator atau pembongkaran pintu bilik.
2. Jaminan Struktur: Struktur hardware harus kuat untuk mendukung beban berat Phenolic
Solid Board. Kaki kubikel toilet (pedestal) yang mendukung pusat partisi harus dari bahan
aluminium atau stainless steel. Untuk menghindari korosi, lapisan bagian luar harus dari
bahan yang tahan korosi dan terbuat dari nilon
3. Privasi: Pintu Kubikel harus tumpang tindih dengan pilaster pusat sehingga memastikan
privasi bagi pengguna dalam bilik .
C. Pekerjaan pada bagian ini, seperti yang telah dispesifikasikan, harus sesuai dengan persyaratan
yang tercantum pada Dokumen Kontrak.

1.02 REFERENSI DAN STANDAR


A. Seluruh pekerjaan dan bahan harus sesuai standar spesifikasi dari pabrik, standar yang dipakai:
1. AS.1530.3
2. AS.2908
3. ASTM C.502
4. ASTM C.177
5. ASTM C.1186
6. ASTM E-84
7. ASTM B 26/B 26M - Aluminum Castings
8. ASTM B 221 (ASTM B 221M) - Aluminum Extrusions
9. BS 476.6

1.03 BAGIAN YANG TERKAIT


A. Pekerjaan "Dinding Bata Beton Ringan" Bagian 04 21 15
B. Pekerjaan "Batu-batuan" Bagian 04 43 00
C. Pekerjaan "Logam Fabrikasi" - sebagai alat pendukung untuk kompartemen yang menempel ke
plafon (untuk sistem struktur overhead), Bagian 05 50 00
D. Pekerjaan "Ubin Keramik, Homogenous, Mozaik dan Quarry Tile", Bagian 09 30 00
E. Pekerjaan "Sanitary dan Perlengkapan " Bagian 10 28 00

1.04 SUBMITTAL
A. Data Produk: Untuk setiap jenis produk yang ditunjukkan adalah sebagai berikut :
1. Sertakan rincian konstruksi (detail) dan dimensi komponen individu dan profilnya
2. Persyaratan konstruksi dan pemasangan, termasuk persyaratan untuk persiapan dan
pelaksanaan pekerjaan.
3. Penjelasan tentang bahan termasuk penyelesaian akhirnya
4. Garansi / jaminan dari Produsen
B. Shop Drawing (gambar kerja):
1. Sebelum salah satu bahan dari penyekat toilet (kubikel) diproduksi, hendaknya agar
menyerahkan shop drawing (gambar kerja), lengkap dengan menunjukkan semua rincian

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 21 13.17
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENYEKAT TOILET
Nomor Proyek : QI 23002 (PHENOLIC SOLID BOARD)
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

perangkat pengikat meliputi rencana denah, tampak potongan, detail, dan lampiran yang
berkaitan dengan pekerjaan lainnya:
a. Tunjukkan lokasi untuk aksesoris toilet (seperti paper holder atau yang lainnya), yang
menempel pada penyekat toilet (kubikel)
b. Tunjukkan lokasi grab bar
c. Tunjukkan lokasi centerlines (as) perlengkapan toilet.
d. Tunjukkan grid plafon (langit-langit) dan overhead support atau lokasi bracingnya.
C. Sampel:
1. Kontraktor diwajibkan menyerahkan contoh-contoh bahan yang digunakan untuk
mendapatkan persetujuan dari Perencana Arsitek / Direksi Lapangan
2. Berikan contoh / sampel untuk setiap jenis bahan, warna dan penyelesaian akhirnya
(sesuai standar pabrik) dengan ukuran 100 x 100mm, kecuali dinyatakan lain.
3. Komplit dengan setiap jenis hardware dan aksesori
D. Data Pemeliharaan: Untuk penyekat toilet (kubikel) dan aksesoris agar disertakan / termasuk
dalam manual pemeliharaan
E. Jaminan / Garansi: Contoh garansi.
F. Sertifikat Green Lable (sertifikasi ramah lingkungan bahan/produk)

1.05 JAMINAN KUALITAS


A. Sesuai persyaratan dalam standar GSA CID-AA-60003, "Partisi, Toilet.
B. Karakteristik pembakaran permukaan: Sebagaimana ditentukan oleh pengujian produk yang
identik telah sesuai dengan standar ASTM E 84, atau standar dari yang lainnya yang dapat
diterima oleh pihak berwenang yang telah memiliki badan hukum, oleh lembaga pengujian yang
telah memenuhi syarat. Mengidentifikasi produk dengan tanda-tanda yang tepat dari lembaga
pengujian yang berlaku.

1.06 KONDISI PROYEK


A. Pengukuran Lokasi: Sebelum diadakan pabrikasi dan pemasangan, hendaknya agar melakukan
pengukuran dilokasi untuk perlengkapan penyekat toilet (kubikel), menyesuaikan keadaan
dilapangan yang sebenarnya, tentang kondisi dinding, kolom, plafon (langit - langit), dan
pekerjaan lainnya yang berdekatan.
B. Memberikan sisipan, dan perangkat penahan untuk pemasangan penyekat toilet (kubikel)
termasuk item-item lainnya yang terkait.
C. Mengkoordinasikan pengiriman dengan pekerjaan lain untuk menghindari keterlambatan.
D. Instalasi dilakukan oleh tenaga yang terampil berpengalaman dalam jenis pekerjaan ini.

1.07 PENANGANAN PERLINDUNGAN


A. Perlindungan: Gunakan segala cara yang diperlukan untuk melindungi bahan dari Bagian ini
sebelum, selama dan setelah instalasi dan untuk melindungi pekerjaan yang terpasang dan
termasuk semua material yang lainnya .
B. Penggantian: Jika terjadi kerusakan, agar dengan segera melakukan semua perbaikan dan
penggantian yang diperlukan, sesuai persetujuan dari Perencana Arsitek / Direksi Lapangan
dan tanpa biaya tambahan yang dibebankan kepada Pemberi Tugas (Owner).

1.08 JAMINAN / GARANSI


A. Jaminan Kualitas:
Garansi standar dari Produsen, yang mana Produsen telah menyetuju untuk mengganti
penyekat toilet (kubikel) termasuk aksesorisnya bilamana mengalami kegagalan mengenai
bahannya sendiri atau dalam pengerjaannya dalam masa garansi yang telah ditentukan yaitu: .
1. Garansi: Terhitung sejak tanggal Serah terima (hand over) pekerjaan yang terakhir
2. Garansi terhadap panel termasuk aksesori selama jangka waktu satu(1) tahun:

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 21 13.17
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENYEKAT TOILET
Nomor Proyek : QI 23002 (PHENOLIC SOLID BOARD)
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

BAB II - BAHAN DAN PRODUK

2.01 BAHAN
A. Bahan yang dipakai: High-pressure Laminated Solid Phenolic Panel dengan tebal nominal 12
atau 13mm (tebal standar).
B. Penyelesaian akhir: Pintu, panel dan pilaster menggunakan bahan solid laminate / high compact
core board dan diproses langsung dengan penyelesaian akhir melamine surface warna sesuai
dengan standar dari pabrik pembuat.
C. Warna: akan ditentukan kemudian.
D. Ragam penyekat dan pilaster: Penopang diatas lantai (pedestal); angkur lantai; dan
penggantung pada plafon (langit-langit) atau seperti yang ditunjukkan pada gambar detail..
E. Rangka : Pedestal, hinges, strike, bumper & hook, pintu stop, pintu latches, knob indicator,
fastener channel dan lain-lain yang merupakan satu paket hardware (perangkat keras) penyekat
toilet (kubikel) lengkap terbuat dari bahan aluminium atau stainless steel.
F. Konstruksi Panel: Daun Pintu, Screen / partisi, dan pilaster:
1. Bahan terdiri dari Phenolic Board (solid) dengan treatment yang terintegrasi dari bahan resin
polyurethane dan melamin pada kedua sisi permukaannya yang telah menyatu dengan
substrat / medianya sendiri selama pembuatan panel (bukan dengan laminasi yang
terpisah), dan dengan dipoles pada bagian tepinya . Tebal nominal minimum 12 - 13mm
untuk daun pintu, screen / partisi dan pilaster.
2. Phenolic Solid Board harus diproduksi sesuai dengan kriteria ISO 9002 dan memenuhi atau
melampaui persyaratan kinerja dari standar NEMA (Natural Electrical Manufacturers
Association) , LD3 - 1995 dan Standar Eropa EN 438-1991 dan Standar Internasional ISO
4586
3. Phenolic Solid Board harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Stabilitas dimensi dan kerataan yang baik
b. Keras dan tahan benturan
c. Mempunyai water resistant (daya tahan air) yang sangat tinggi terhadap efek air dan
uap air panas
d. Non - korosi dan tahan lama
e. Warna yang tahan luntur
f. Mudah dibersihkan
g. Secara biologis tidak berbahaya
h. Memenuhi persyaratan yang tinggi terhadap kebersihan dan steril pada kedua
permukaan dan bagian tepinya.
i. Tahan terhadap pelarut organik
j. Bagian tepi dapat dipotong, miring, dipoles dengan alat mesin untuk bentuk yang
diinginkan seperti apapun tanpa menggunakan penutup atau hiasan tepi (trimming).
k. Mempunyai fire performance baik: Telah diuji sesuai dengan satandard BS 476 Bagian
6 dan Bagian 7 dengan sertifikasi Kelas I yang telah disetujui oleh FireTest
Center(sebagai
contoh dari PSB Singapore).
E. Penyekat toilet (pembagi) antar kubikel yang satu dengan yag lainnya harus terdiri dari satu
buah panel yang menerus (utuh) tanpa sambungan. Penyelesaian akhir tentang warna
Phenolic Solid Board harus warna yang solid. Pola pilihan tipe warna yang diusulkan oleh
Kontraktor adalah sesuai yang telah dipilih oleh Perencana Arsitek .
F. Sepatu untuk pilaster dan Sleeves (Caps): Dipabrikasi dari bahan lembaran stainless steel,
dengan tebal nominal tidak kurang 0,80 mm dan dengan ukuran tinggi 3 inci (76 mm), dengan
penyelesaian akhir menyesuaikan dengan hardwarenya.
G. Fitting:
1. Tipe Stirrup: Bracket berbentuk U, lebih diutamakan dengan bahan dari aluminium finish

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 21 13.17
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENYEKAT TOILET
Nomor Proyek : QI 23002 (PHENOLIC SOLID BOARD)
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

anodized (natural / clear) - atau sebagai pilihan kedua, bisa juga memakai bahan dari
stainless steel (seperti yang ditunjukkan pada gambar) .
2. Tinggi Menerus / Full (Continuous):Tipe sesuai standar dari Produsen, dengan bahan yang
sama dengan bracket
H. Penyelesaian akhir Phenolic Solid Board:
1. Finish Permukaan: Satu warna dan berpola atau bisa juga dengan dua warna dan berpola
untuk setiap kamar (jika ingin dibeda-bedakan)
2. Warna dan Pola: Seperti yang dipilih oleh Perencana Arsitek mengacu kepada standar
warna dari Produsen
I. Bonding Agent : Phenolic Resin bertujuan tujuan untuk yang higienis .

2.02 AKSESORI
A. Hardware dan Aksesoris : Mengacu kepada standar Produsen, hardware dan aksesori dengan
tipe yang heavy duty (harus terbuat dari besi dengan bahan seng electroplating untuk lapisan
dalam dan ditutupi dengan bahan yang tahan korosi. Hardware harus terdiri dari:
1. Bahan : aluminium anodized natural / clear atau - Stainless steel.
2. Jenis engsel pintu kubikel : Bervariasi sesuai dengan ketersediaan dari produsen, tipe
engsel yang ditawarkan sebagaimana tercantum di bawah ini .
3. Engsel:
a. Standar Produsen, dengan sepasang dari jenis yang bisa menutup sendiri yang dapat
disesuaikan untuk bisa menahan pintu dengan bukaan pada setiap sudut hingga 90
derajat.
b. Pintu harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dilepas dari bagian luar jika terjadi
kasus-kasus darurat (emergency) .
4. Pengunci / grendel: Standar Produsen dengan permukaan yang rata (recessed atau surface
mounted latch) yang didesain untuk akses darurat dengan kombinasi rubber-faced pintu
strike dan keeper. Menyediakan unit yang sesuai diperpersyaratkan sesuai dengan
peraturan untuk aksesibilitas pada kompartemen yang telah ditentukan sebagai akses .
5. Kunci Pintu: Harus tipe yang unik dan dirancang bahwa dalam kasus keadaan darurat, kunci
dapat dibuka dari luar, sehingga akan menjamin keselamatan pengguna.
6. Pengait (coat hook): Sesusi standar Produsen dengan kombinasi hook dengan bumper
berujung bahan karet, dengan ukuran untuk mencegah ayunan daun pintu.
7. Bumper Pintu: Bumper berujung dengan bahan dari karet sesuai standar Produsen untuk
menahan ayunan daun pintu kearah luar - atau dan pada daun pintu masuk kubikel toilet.
8. Handle Pintu (Tarik): Standar Produsen yang dipasang sebagai pegangan untuk pintu yang
mengayun kearah keluar, sesuai dengan persyaratan peraturan untuk aksesibilitas.
B. Perkuatan diatas kepala (Overhead Bracing): Rel dari bahan ekstrusi aluminium yang menerus /
memanjang) standar Produsen dengan profil antigrip dengan penyelesaian akhir standar
produsen
C. Angkur dan pengencang (fasteners): Standar Produsen dari bahan stainless steel atau krom
berlapis baja atau kuningan, menyesuaikan dengan item-item yang lainnya, untuk
mengamankan terjadinya pencurian - memakai yang jenis dengan kepala. Menggunakan baut
dengan tipe sex bolt - dengan sistem aplikasi through-bolt. Untuk tipe angkur yang concealed,
agar menggunakan bahan dari, stainless steel, hot - dip baja galvanis, atau baja lapis tahan
karat lainnya. Bracket berbentuk U, siku (angle), pedestal / kaki yang bisa disetel untuk
ketinggiannya / adjustable, indikator; konektor rail; rail braket; rail siku dan rail-fixing rose.

2.03 PABRIKASI
A. Bracket berbentuk U: Sesuai standar produsen sebagai pendukung yang tahan korosi, untuk
leveling secara mekanisme, dan angkur pilaster untuk menyesuaikan dengan kondisi lantai
yang ada. Concealed support untuk sepatu pilaster dan leveling secara mekanisme.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 21 13.17
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENYEKAT TOILET
Nomor Proyek : QI 23002 (PHENOLIC SOLID BOARD)
Tanggal : Mei 2023 Halaman 5

B. Hubungan dengan penyelesaian akhir lantai: Sediakan angkur yang tersembunyi (conceal
anchorage) yang tahan terhadap korosi sesuai standar Produsen dengan cara menyetel /
menyesuaikan pilaster untuk penyetelan terhadap lantai.
C. Sistem yang digantung di plafon: Sesuai standar produsen untuk bahan pendukung seperti
angkur yang tahan korosi, menggunakan penahan yang tahan korosi sesuai standar produsen
dengan penyesuaian pemerataan (leveling adjustment) pada pilaster untuk hubungan struktural
di atas plafon (langit-langit). Pendukung pilaster secara struktural dengan tanpa membebani
plafon (langit-langitnya). Berikan penutup di bagian atas pilaster untuk menutupi angkur.
D. Pengangkuran pada lantai dan plafon: Gunakan penahan yang tahan korosi sesuai standar
produsen dengan penyesuaian pemerataan (leveling adjustment) pada bagian atas dan bawah
dari pilaster. Berikan penutup di bagian atas pilaster untuk menutupi angkur.
E. Tiang Penyekat: Gunakan penahan yang tahan korosi sesuai standar produsen dengan
penyesuaian pemerataan (leveling adjustment) pada bagian atas dan bawah.
F. Ukuran Pintu dan Swing: Kecuali dinyatakan lain, lebar standar (clear opening) pintu adalah
600mm,

2.04 PRODUK
Produk yang disetujui adalah:
A. Greenlam
B. Wilson Art
C. Formica

BAB III - PELAKSANAAN / PEMASANGAN

3.01 PERSIAPAN
A. Kontraktor harus meminta izin kepada Direksi Lapangan tentang cara, waktu dan letak
pemasangan penyekat toilet (kubikel). Pemasangan harus kuat, rapih dan bersih.
B. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Pemberi Tugas beserta
persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui
harus diganti tanpa biaya tambahan.
C. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian bahan, penggantian harus disetujui
oleh Pemberi Tugas berdasarkan (sesuai) contoh yang telah diajukan oleh Kontraktor.
D. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi
di lapangan, termasuk cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
E. Bila ada perbedaan antara gambar, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka
Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Wakil Pemberi Tugas.
F. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada perbedaan di tempat itu
sebelum diselesaikan.
G. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian / pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan dan fungsinya.
H. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama
masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan
disebabkan oleh tindakan Pemilik.

3.02 PERSIAPAN
A. Sistem pemasangan panel agar disesuaikan dengan standar pelaksanaan dari pabrik pembuat.
B. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus membuat gambar kerja (shop drawing)
berdasarkan gambar rencana, ukuran agar disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
C. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang trampil dan berpengalaman dalam
pekerjaan ini minimal dua sampai tiga tahun.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 21 13.17
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENYEKAT TOILET
Nomor Proyek : QI 23002 (PHENOLIC SOLID BOARD)
Tanggal : Mei 2023 Halaman 6

D. Pemasangan panel harus tegak lurus dinding dan atau lantai dengan perlengkapan bantu seperti
siku stainless steel, sekrup dan lain-lain sesuai dengan yang tertera dalam gambar rencana atau
shop drawing yang telah disetujui.
E. Pemasangan daun pintu dan alat-alat penggantung / hardware harus tepat pada posisinya dan
dapat berfungsi dengan sempurna.

3.03 PELAKSANAAN
A. Secara Umum: Sesuai dengan instruksi / petunjuk secara tertulis dari produsen untuk cara-
cara pemasangan. Pasangkan unit-unit penyekat toilet dengan kokoh, tegak lurus dan rata /
level. Unit penyekat toilet harus dengan posisi pengangkuran / penahan sesuai yang telah
direkomendasikan oleh produsen.
1. Clearance / jarak maksimum:
a. Pilaster dan Panel : 1/2 inci (13 m) .
b. Panel dan Dinding: 1 inci (25 mm) .
2. Bracket: Pasangkan kedinding dan pilaster dengan paling sedikit dua buah bracket
terpasang atau tiga buah yang terpasang, pada posisi di titik tengah dan di dekat bagian
atas dan bawah panel.
a. Pasangkan bracket dinding dan lobangi untuk pengangkuran yang berada didinding.
Pasangkan penutup di pos-pos untuk menutupi angkur pada dinding atau nat pada
ubin dinding.
b. Sejajarkan bracket pada pilaster dengan bracket yang didinding.
B. Perkuatan dibagian atas: Pasangkan pilaster ke lantai dengan kokoh, tegak lurus dan rata, dan
kemudian kencangkan. Angkur harus menembus tidak kurang dari 1-3/4 inci (44 mm) ke lantai
kecuali dinyatakan lain dengan instruksi secara tertulis dari Produsen. Kencangkan rel
memanjang yang diatas dengan tidak kurang dari dua pengencang untuk setiap pilaster.
Menggantung pintu untuk menyelaraskan bagian atas pintu dengan bagian atas panel, dan
menyesuaikan puncak pintu hingga sejajar dengan penguat yang diatas ketika pintu dalam
posisi tertutup.
C. Angkur untuk Lantai: Pasangkan pilaster tidak kurang dari 50mm ke lantai ,kecuali dinyatakan
lain dalam instruksi tertulis dari Produsen. Tegak lurus, kokoh dan rata, dan kemudian
kencangkan pilasternya. Gantung pintu dan sesuaikan sehingga bagian atas dari pintu sejajar
dengan bagian atas pilaster ketika pintu dalam posisi tertutup.
D. Sistem digantung di plafon: Kencangkan / pasang pilaster berfungsi sebagai pendukung dengan
kokoh, tegak lurus dan rata. Gantung pintu dan sesuaikan sehingga bagian atas dari pintu
sejajar dengan bagian atas pilaster ketika pintu dalam posisi tertutup.
E. Panel yang digantung pada dinding: Pasangkan angkur yang tersembunyi / concealed
anchoring) dengan tipe yang heavy duty.
Atur unit sedemikian rupa untuk menahan benturan dibagian samping: Berikan tambahan
framing (rangka) didalam dinding.

3.02 PERLINDUNGAN, PEMBERSIHAN DAN PENYETELAN


A. Penyetelan Hardware: Untuk pengoperasian yang tepat, atur dan melumasi hardware sesuai
dengan instruksi tertulis dari Produsen hardware. Setel engsel untuk pintu swing agar bisa
menahan bukaan pintu sekitar 30 derajat pada posisi tertutup saat terkunci. Setel engsel pintu
dengan arah bukaan kearah keluar agar pintu bisa menutup kembali ke posisi tertutup
sepenuhnya.
B. Lakukan penyetelan terakhir untuk pilaster leveling, hardware pintu, dan bagian operasional
yang lainnya dari perakitan penyekat toilet (kubikel) sesaat sebelum pemeriksaan terakhir.
Bersihkan permukaan penyekat toilet, hardware, fitting dan aksesoris, dan touch up goresan
kecil dan ketidaksempurnaan penyelesaian akhir yang lainnya dengan menggunakan bahan dan
metode yang direkomendasikan oleh Podusen penyekat toilet.
C. Melindungi unit sehingga tidak akan ada indikasi penggunaan atau kerusakan pada saat serah

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 21 13.17
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENYEKAT TOILET
Nomor Proyek : QI 23002 (PHENOLIC SOLID BOARD)
Tanggal : Mei 2023 Halaman 7

terima (hand over) pekerjaan.


D. Ganti unit-unit yang rusak dan yang tidak dapat diperbaiki dilapangan, sebagaimana seperti yang
diarahkan oleh Direksi Lapangan / Perencana Arsitek .

-SELESAI-

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 21 13.17
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PENYEKAT TOILET
Nomor Proyek : QI 23002 (PHENOLIC SOLID BOARD)
Tanggal : Mei 2023 Halaman 8

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Name Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 22 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI YANG DAPAT DIOPERASIKAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAB I - UMUM

1.01 DOKUMEN TERKAIT


Gambar dan ketentuan umum Kontrak, termasuk Ketentuan Umum dan Tambahan serta Bagian
Spesifikasi Divisi 01, berlaku untuk Bagian ini

1.02 RINGKASAN
A. .Bagian Termasuk:
1. Partisi panel akustik yang dioperasikan secara manual.
2. Partisi panel akustik yang dioperasikan secara elektrik.
3. Partisi panel tahan api yang dioperasikan secara manual.
4. Dioperasikan secara manual, partisi panel kaca.
B. Bagian Terkait:
1. Divisi 06 Bagian "Pekerjaan Kayu"
2. Divisi 08 Bagian "Hardware" untuk perangkat keras sejauh tidak ditentukan dalam Bagian ini.
3. Divisi 09 Bagian "Papan Gypsum" untuk rakitan yang tahan api dan konstruksi penghalang
suara di atas langit-langit di trek.
4. Divisi 09 Bagian "Pengecatan dan Pelapisan" untuk finishing kayu.

1.03 DEFINISI
A. Definisi Kaca dan Kaca: Lihat Divisi 08 Bagian "Kaca".
B. NIC: Kelas Isolasi Kebisingan.
C. NRC: Koefisien Pengurangan Kebisingan.
D. STC: Kelas Transmisi Suara.

1.04 PERSYARATAN KINERJA


A. Desain yang Didelegasikan: Desain partisi panel yang dapat dioperasikan, termasuk analisis
teknik yang komprehensif oleh insinyur profesional yang berkualifikasi, menggunakan
persyaratan kinerja dan kriteria desain yang ditunjukkan.
B. Kinerja Seismik: Partisi panel yang dapat dioperasikan harus tahan terhadap efek gerakan gempa
1. Istilah "tahan" berarti "panel-panel akan tetap pada tempatnya tanpa pemisahan bagian
apapun dari sistem bila dikenai gaya seismik yang ditentukan."
C. Kinerja Akustik: Sediakan partisi panel yang dapat dioperasikan yang diuji oleh badan penguji
yang berkualifikasi untuk sifat akustik berikut ini sesuai dengan metode pengujian yang
ditunjukkan:
1. Persyaratan Transmisi Suara: Rakitan partisi panel yang dapat dioperasikan diuji untuk
kinerja kehilangan transmisi suara di laboratorium sesuai dengan ASTM E 90, ditentukan oleh
ASTM E 413, dan dinilai tidak kurang dari yang ditunjukkan STC.
2. Persyaratan Pengurangan Bising: Rakitan partisi panel yang dapat dioperasikan, identik
dengan partisi yang diuji untuk STC, diuji untuk kinerja penyerapan suara sesuai dengan
ASTM C 423, dan diberi peringkat tidak kurang dari yang ditunjukkan NRC.
3. Persyaratan Kinerja Akustik: Rakitan partisi panel yang dapat dioperasikan yang terpasang,
identik dengan partisi yang diuji untuk STC, diuji untuk NIC menurut ASTM E 336, ditentukan
oleh ASTM E 413, dan diberi nilai 10 dB kurang dari nilai STC yang ditunjukkan
D. Ketahanan Api: Sediakan rakitan partisi panel yang dapat dioperasikan dengan peringkat tahan
api yang ditunjukkan.
1. Pintu Masuk: Sediakan pintu dalam rakitan partisi panel yang dapat dioperasikan dengan nilai
api dengan peringkat tahan api yang ditunjukkan. Pintu masuk harus memenuhi persyaratan
tekanan positif.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Name Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 22 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI YANG DAPAT DIOPERASIKAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

1.05 PENGAJUAN
A. Data Produk: Untuk setiap jenis produk yang disebutkan.
B. Shop drawing: Termasuk denah, elevasi, bagian, detail, nomor urutan pemasangan panel, dan
lampiran pada pekerjaan lain.
1. Untuk produk terpasang yang diindikasikan memenuhi beban desain, sertakan data analisis
struktur untuk attachment, ditandatangani dan disegel oleh insinyur profesional berkualifikasi
yang bertanggung jawab atas persiapannya.
2. Tunjukkan penyimpanan dan izin operasi. Tunjukkan lokasi dan persyaratan pemasangan
untuk perangkat keras dan lintasan, pemblokiran, dan arah perjalanan.
3. Wiring Diagrams: Untuk kabel daya, sinyal, dan kontrol.
C. Sampel untuk Seleksi Awal: Untuk setiap jenis bahan yang terbuka, ditunjukkan lapisan akhir,
penutup, atau permukaan.
1. Sertakan Sampel aksesori serupa yang melibatkan pemilihan warna.
D. Sampel untuk Verifikasi: Untuk setiap jenis bahan yang terbuka, lapisan penutup, atau permukaan
yang ditunjukkan, disiapkan pada Sampel dengan ukuran yang ditunjukkan di bawah ini:
1. Tekstil: Lebar penuh tidak kurang dari 900mm bagian kain dari tempat pewarna yang akan
digunakan untuk Pekerjaan, dengan perawatan khusus yang diterapkan. Tampilkan
pengulangan pola lengkap.
2. Bahan yang permukaan Panel: Unit ukuran standar pabrikan, tidak kurang dari 75mm persegi.
3. Bahan Tepi Panel: Panjang tidak kurang dari 7mm.
4. Rel Kursi: Unit ukuran standar pabrik, panjang 150mm.
5. Kaca: Unit 300mm persegi.
6. Perangkat Keras: Perangkat operasi pintu terbuka standar pabrik.
E. Pengiriman Desain Terdelegasi: Untuk partisi panel yang dapat dioperasikan yang ditunjukkan
untuk memenuhi persyaratan kinerja, termasuk data analisis dan perhitungan yang
ditandatangani dan disegel oleh insinyur profesional yang berkualifikasi yang bertanggung jawab
atas persiapannya.
1. Perhitungan Desain: Hitung persyaratan untuk hambatan seismik.
F. Gambar Koordinasi: Denah langit-langit yang direfleksikan, digambar menurut skala, di mana
item berikut ditunjukkan dan dikoordinasikan satu sama lain, berdasarkan masukan dari
pemasang item yang terlibat:
1. Komponen plafon gantung.
2. Anggota struktural tempat sistem suspensi akan dipasang.
3. Ukuran dan lokasi modul akses awal untuk ubin akustik.
G. Barang-barang yang menembus plafon jadi, termasuk yang berikut:
1. Perlengkapan pencahayaan.
2. Saluran, saluran keluar, dan saluran masuk HVAC.
3. Speakers.
4. Sprinklers.
5. Detektor asap.
6. Panel akses.
H. Pleno kebakaran atau asap, dan penghalang akustik.
I. Pengaturan Gambar: Untuk item tertanam dan potongan yang diperlukan dalam pekerjaan lain,
termasuk balok penyangga, templat lubang pemasangan.
J. Data Kualifikasi: Untuk Pemasang yang memenuhi syarat
K. Sertifikat Kualifikasi Seismik: Untuk partisi, aksesori, dan komponen panel yang dapat
dioperasikan, dari pabrikan.
1. Dasar Sertifikasi: Tunjukkan apakah sertifikasi ketahanan didasarkan pada pengujian actual
komponen rakitan atau pada perhitungan.
2. Gambar Garis Besar Dimensi Unit Peralatan: Identifikasi pusat gravitasi dan temukan serta

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Name Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 22 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI YANG DAPAT DIOPERASIKAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

jelaskan ketentuan pemasangan dan penangkuran.


3. Penjelasan rinci tentang perangkat penangkuran peralatan yang menjadi dasar sertifikasi dan
persyaratan pemasangannya.
L. Sertifikat Produk: Untuk setiap jenis partisi panel yang dapat dioperasikan, dari pabrikan.
M. Laporan Pengujian Produk: Berdasarkan evaluasi pengujian komprehensif yang dilakukan oleh
lembaga pengujian yang memenuhi syarat, untuk setiap partisi panel yang dapat dioperasikan.
N. Laporan kendali mutu lapangan.
O. Data Operasi dan Perawatan: Untuk partisi panel yang dapat dioperasikan untuk disertakan
dalam manual perawatan. Selain item yang ditentukan dalam Divisi 01 Bagian "Data Operasi dan
Pemeliharaan," termasuk yang berikut ini:
1. Permukaan akhir panel dan lapisan penutup untuk trim dan aksesori terbuka. Sertakan
tindakan pencegahan untuk bahan pembersih dan metode yang dapat merusak hasil akhir
dan kinerja.
2. Segel, perangkat keras, trek, operator, dan komponen operasi lainnya.
3. Operator listrik.
P. Sertifikat Garansi

1.06 JAMINAN KUALITAS


A. Kualifikasi Pabrikan: Pabrikan berkualifikasi yang disertifikasi oleh badan yang memiliki otoritas
B. Kualifikasi Pemasang: Pemberi kerja yang dilatih dan disetujui oleh pabrik.
C. Kualifikasi Badan Penguji: Memenuhi Kualifikasi menurut Divisi 01 Bagian "Persyaratan Mutu"
untuk pengujian yang ditunjukkan.
D. Sertifikasi Hutan: Membuat produk dengan kayu, veneer kayu, dan produk panel berbasis kayu
yang dihasilkan dari kayu yang diperoleh dari hutan yang disertifikasi oleh badan sertifikasi yang
terakreditasi FSC untuk memenuhi FSC STD-01-001, "Prinsip dan Kriteria FSC untuk Hutan
Penatalayanan. "
E. IBC mensyaratkan tekstil yang digunakan sebagai pelapis dinding diuji menurut ASTM E 84 dan
ada alat penyiram otomatis, atau tekstil tersebut diuji sebagaimana dimaksudkan untuk
digunakan menurut NFPA 265.
F. Karakteristik Respon-Uji-Kebakaran: Sediakan panel dengan hasil akhir yang memenuhi salah
satu dari berikut ini sebagaimana ditentukan dengan menguji produk identik oleh UL atau
lembaga penguji dan inspeksi lain yang dapat diterima oleh pihak berwenang yang memiliki
yurisdiksi:
1. Karakteristik Pembakaran Permukaan: Seperti yang ditentukan oleh pengujian per ASTM E 84.
a. Flame-Spread Index: 25 atau kurang
b. Smoke-Developed Index: 450 atau kurang.
2. Kontribusi Pertumbuhan Kebakaran: Memenuhi kriteria penerimaan kode lokal dan otoritas
yang memiliki yurisdiksi ketika diuji sesuai dengan NFPA 265 dan NFPA 286.
G. Rakitan Pintu Berperingkat Api: Mematuhi NFPA 80, berdasarkan pengujian menurut UL 10B.
1. Rakitan Pintu Nilai Api Kebesaran: Untuk unit yang melebihi ukuran rakitan yang diuji, berikan
sertifikasi oleh badan penguji yang dapat diterima oleh pihak berwenang yang memiliki
yurisdiksi bahwa pintu-pintu tersebut mematuhi persyaratan konstruksi standar untuk rakitan
pintu yang diuji dan diberi label tahan api kecuali untuk ukurannya.
H. Komponen Listrik, Perangkat, dan Aksesori: Terdaftar dan diberi label seperti yang ditentukan
dalam NFPA 70, oleh lembaga penguji yang berkualifikasi, dan ditandai untuk lokasi dan
aplikasi yang dimaksudkan.
I. Konferensi Pra-Pemasangan:
1. Mengadakan konferensi di lokasi Proyek

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Name Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 22 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI YANG DAPAT DIOPERASIKAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

2. Mengharuskan kehadiran perwakilan pabrikan, aplikator dan perdagangan terkait yang


berhubungan dengan sistem. Tinjau dan antarmuka dengan materi yang berdekatan,
penghentian dan metode flashing.

1.07 PENGIRIMAN, PEYIMPANAN, DAN PENANGANAN


A. Secara protektif paket dan panel urutan untuk instalasi. Tandai dengan jelas paket dan panel
dengan sistem penomoran yang digunakan pada Shop drawing. Jangan gunakan tanda
permanen pada panel..

1.08 KONDISI PROYEK


A. Pengukuran Lapangan: Verifikasi dimensi sebenarnya dari bukaan partisi panel yang dapat
dioperasikan dengan pengukuran lapangan sebelum fabrikasi.

1.09 JAMINAN
A. Garansi Khusus: Bentuk standar pabrikan di mana pabrikan setuju untuk memperbaiki atau
mengganti komponen partisi panel yang dapat dioperasikan yang gagal dalam bahan atau
pengerjaan dalam masa garansi yang ditentukan.
1. Kegagalan termasuk, namun tidak terbatas pada, berikut ini:
a. Pengoperasian yang salah dari partisi panel yang dapat dioperasikan.
b. Kerusakan logam, lapisan logam, dan bahan lain di luar keausan normal.
2. Masa Garansi: Dua tahun sejak tanggal Penyelesaian Substansial.

1.10 MATERIAL EKSTRA


A. Memberikan bahan tambahan dari proses produksi yang sama yang sesuai dengan produk
yang dipasang dan yang dikemas dengan tutup pelindung untuk penyimpanan dan diidentifikasi
dengan label yang menjelaskan isinya.
1. Panel Finish-Facing Material: Furnish dengan lebar penuh untuk menutupi kedua sisi dua
panel saat dipasang

BAB II - PRODUK / MATERIAL

1.01 MATERIAL
A. Rangka Baja: Lembaran baja, ketebalan minimum nominal standar pabrikan (2.0mm) \ untuk
baja yang tidak dilapisi.
B. Lembaran Baja Permukaan / Liner: Lembaran baja tingkat tegangan, ketebalan minimum
standar pabrikan (2.0mm) untuk baja yang tidak dilapisi.
C. Aluminium: Paduan dan temper yang direkomendasikan oleh produsen dan finisher aluminium
untuk jenis penggunaan, ketahanan korosi, dan finishing yang ditunjukkan; ASTM B 221 (ASTM
B 221M) untuk ekstrusi; kekuatan dan ketebalan standar pabrikan untuk jenis penggunaan.
1. Penguatan Bingkai: Baja atau aluminium standar pabrikan.
2. memverifikasi ketersediaan dengan produsen.
D. Bingkai Kayu: bening, berserat vertikal, lurus, dan kayu kiln-dried dengan tungku; dari
spesies standar pabrikan
E. Papan Gypsum: ASTM C 36 / C 36M.
F. Papan Semen: ASTM C 1288.
G. Plywood
H. Papan partikel: ANSI A208.1, dibuat dengan bahan pengikat yang tidak mengandung urea
formaldehida.
I. Medium-Density Fiberboard: ANSI A208.2, dibuat dengan bahan pengikat tidak

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Name Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 22 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI YANG DAPAT DIOPERASIKAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 5

mengandung urea Formaldehida dengan tebal 9mm (kedua sisi), dengan isolasi wol kaca
(kerapatan sesuai persyaratan STC)
J. Induksi dua (2) roda di setiap daun termasuk penghalang suara di langit-langit atas dengan
papan gypsum ganda 12mm ditambah isolasi glass wool dengan rangka baja berongga.

2.02 PANEL AKUSTIK YANG DAPAT DIOPERASIKAN


A. Panel Akustik yang Dapat Dioperasikan: Sistem partisi panel akustik yang dapat dioperasikan,
termasuk panel, segel, permukaan penutup, sistem suspensi, operator, dan aksesori.
1. Produsen: Sesuai dengan persyaratan, produsen yang tersedia yang menawarkan produk
yang dapat digabungkan ke dalam Karya termasuk, tetapi tidak terbatas pada, berikut ini:
a. Hufcor.
b. Dorma (Huppe)
c. Kuppe
B. Operasi Panel: Dioperasikan secara manual, individu atau dioperasikan secara manual,
dipasangkan atau dioperasikan secara manual, berengsel terus menerus atau dioperasikan
secara elektrik, panel berengsel terus menerus.
C. Konstruksi Panel: Sediakan tulangan atas sesuai kebutuhan untuk menopang panel dari
komponen suspensi dan berikan penguatan untuk pemasangan perangkat keras. Buat panel
dengan sambungan garis rambut yang rapat dan pengencang tersembunyi. Buat panel sehingga
partisi di tempat jadi kaku; tingkat; tegak lurus; selaras, dengan sambungan yang rapat dan
penampilan seragam; dan bebas dari busur, lengkungan, puntiran, deformasi, dan permukaan
serta permukaan yang tidak rata.
D. Dimensi: Membuat partisi panel akustik yang dapat dioperasikan untuk membentuk sistem
rakitan dengan dimensi yang ditunjukkan dan diverifikasi oleh pengukuran lapangan.
1. Lebar Panel: Lebar yang sama atau seperti yang ditunjukkan pada gambar.
E. STC: Tidak kurang dari 47 atau 55 atau sesuai kebutuhan
F. NRC: Tidak kurang dari 0,50 atau 0,65 atau sesuai kebutuhan
G. Berat Panel: Sebagai pabrikan standar atau 60kg per meter persegi (maksimum).
H. Ketebalan Panel: Tidak kurang dari 50mm atau 65mm sebagai persyaratan STC
I. Penutupan Panel: Standar pabrikan.
1. Penutupan Awal: PVC fleksibel, resilient, segel akustik berbentuk bohlam atau Fixed jamb
atau Seperti yang ditunjukkan pada gambar.
2. Contoh metode penutupan pada sub-paragraf di bawah ini disusun dalam rangka
menurunkan efektivitas untuk isolasi akustik.
3. Penutupan Akhir: Penutupan mekanis yang dioperasikan dengan tuas gaya konstan yang
meluas dari tepi panel untuk membuat segel akustik bertekanan konstan atau penutup kusen
Berengsel atau panel komunikasi Berengsel atau Kusen tetap atau Kusen sudut atau PVC
lentur dan resilient, akustik berbentuk bohlam segel
J. Perangkat Keras: Standar pabrikan sebagaimana diperlukan untuk mengoperasikan partisi dan
aksesori panel yang dapat dioperasikan; dengan dekorasi, lapisan pelindung.
1. Engsel: Standar pabrikan atau Tersembunyi (tidak terlihat)
2. Perangkat Keluar: Standar pabrikan.

2.03 PANEL BERPERINGKAT KETAHANAN API YANG DAPAT DIOPERASIKAN


A. Panel Nilai Api yang Dapat Dioperasikan: Sistem partisi panel akustik tingkat api yang dapat
dioperasikan, termasuk panel, segel, penutup permukaan, sistem suspensi, operator, dan
aksesori.
1. Produsen: Sesuai dengan persyaratan, produsen yang tersedia yang menawarkan produk
yang dapat digabungkan ke dalam Karya termasuk, tetapi tidak terbatas pada, berikut ini:
a. Hufcor.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Name Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 22 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI YANG DAPAT DIOPERASIKAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 6

b. Dorma (Huppe)
c. Kuppe
B. Pengoperasian Panel: Dioperasikan secara manual, individu atau dioperasikan secara manual,
panel berpasangan.
C. Konstruksi Panel: Sediakan tulangan atas sesuai kebutuhan untuk menopang panel dari
komponen suspensi dan berikan penguatan untuk pemasangan perangkat keras. Buat panel
dengan sambungan garis rambut yang rapat dan pengencang tersembunyi. Buat panel
sehingga partisi di tempat jadi kaku; tingkat; tegak lurus; selaras, dengan sambungan yang
rapat dan penampilan seragam; dan bebas dari busur, lengkungan, puntiran, deformasi, dan
permukaan serta permukaan yang tidak rata.
D. Dimensi: Buat partisi panel nilai api yang dapat dioperasikan untuk membentuk sistem rakitan
dengan dimensi yang ditunjukkan dan diverifikasi oleh pengukuran lapangan.
1. Lebar Panel: Lebar standar atau Lebar yang sama atau Seperti yang ditunjukkan pada
gambar.
E. Peringkat Api: 1 jam atau 2 jam atau sesuai kebutuhan.
F. STC: Tidak kurang dari 47 atau 55 atau sesuai kebutuhan
G. NRC: Tidak kurang dari 0,50 atau 65 atau sesuai kebutuhan
H. Berat Panel: 60kg per meter persegi (maksimum).
I. Ketebalan Panel: Tidak kurang dari 50mm atau 65mm sebagai persyaratan STC
J. Penutupan Panel: Penutupan standar pengenal api pabrikan.
K. Penutupan Awal: PVC fleksibel, resilient, segel akustik berbentuk bohlam atau Kusen tetap
atau Seperti yang ditunjukkan pada gambar
L. Penutupan Akhir: Penutupan mekanis yang diberi nilai api, gaya konstan, dioperasikan dengan
tuas yang meluas dari tepi panel untuk membuat segel akustik bertekanan konstan atau
penutup kusen berengsel atau panel komunikasi berengsel atau kusen tetap atau kusen sudut
atau PVC fleksibel dan tahan banting, segel akustik berbentuk bohlam
M. Hardware: Standar pabrikan seperti yang diperlukan untuk mengoperasikan partisi dan
aksesoris panel yang dapat dioperasikan dengan nilai api; dengan dekorasi, lapisan pelindung.
1. Engsel: Standar pabrikan atau Tersembunyi (tidak terlihat)
2. Perangkat Keluar: Standar pabrikan

2.04 PANEL KACA YANG DAPAT DIOPERASIKAN


A. Panel Kaca yang Dapat Dioperasikan: Sistem partisi panel kaca berbingkai aluminium atau
bingkai aluminium atau kayu tanpa bingkai yang dapat dioperasikan dengan sifat akustik,
termasuk panel, segel, sistem suspensi, operator, dan aksesori.
1. Produsen: Sesuai dengan persyaratan, produsen yang tersedia yang menawarkan produk
yang dapat digabungkan ke dalam Karya termasuk, tetapi tidak terbatas pada, berikut ini:
a. Hufcor.
b. Dorma (Huppe)
c. Kuppe
B. Pengoperasian Panel: Dioperasikan secara manual, individu atau dioperasikan secara manual,
dipasangkan atau dioperasikan secara manual, panel berengsel terus menerus.
C. Konstruksi Panel: Panel kaca standar pabrikan, diperkuat sesuai kebutuhan untuk mendukung
panel dari komponen suspensi dan dengan penguatan untuk pemasangan perangkat keras.
Buat panel dengan sambungan garis rambut yang rapat dan pengencang tersembunyi. Buat
panel sehingga partisi di tempat jadi kaku; tingkat; tegak lurus; selaras, dengan sambungan
yang rapat dan seragam / penampilan; dan bebas dari busur, lengkungan, puntiran, deformasi,
dan permukaan serta permukaan yang tidak rata.
1. Fabrikasi Pengkacaan Pabrik: Pengkacaan Panel kaca yang dapat dioperasikan dilakukan di
pabrik jika praktis dan memungkinkan untuk aplikasi yang ditunjukkan. Mematuhi

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Name Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 22 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI YANG DAPAT DIOPERASIKAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 7

persyaratan tertulis produsen dan persyaratan di Divisi 08 Bagian "Kaca Bangunan".


D. Kaca dan Pengkacaan: Lihat Divisi 08 Bagian "Kaca Bangunan"
E. Dimensi: Buat partisi panel kaca yang dapat dioperasikan untuk membentuk sistem rakitan
dengan dimensi yang ditunjukkan dan diverifikasi oleh pengukuran lapangan.
1. Lebar Panel: Lebar yang sama atau Seperti yang ditunjukkan pada gambar.
D. STC: Tidak kurang dari 36 atau 48 sesuai kebutuhan.
E. Berat Panel: 60kg / sq. m (maksimum).
F. Ketebalan Bingkai Panel: Maksimum 40mm atau sebagai standar pabrikan
G. Penutupan Panel: Standar pabrikan
H. Perangkat Keras: Standar pabrikan sebagaimana diperlukan untuk mengoperasikan partisi dan
aksesori panel yang dapat dioperasikan; dengan dekorasi, lapisan pelindung.
I. Penyelesaian
1. Logam Eksposur: Seperti yang dipilih oleh Arsitek dari berbagai pabrikan sebagai berikut:
a. Aluminium: clear anodized atau standar
b. Aluminium Metal-Clad: Baja tahan karat satin atau standar pabrikan
2. Finishing Kayu: Seperti yang ditunjukkan pada gambar atau Seperti yang dipilih oleh Arsitek
dari berbagai pabrikan, sebagai berikut:
a. Jenis: Lapisan transparan atau Lapisan transparan di atas noda pada variasi kayu
ditunjukkan.
3. Finishing Kayu: Sebagaimana ditentukan dalam Divisi 09 Bagian " Pengecatan dan
Pelapisan."

2.05 SEALS/SEGEL
A. Umum: Sediakan jenis segel yang diindikasikan menghasilkan partisi panel yang dapat
dioperasikan yang memenuhi persyaratan kinerja akustik dan tahan api dan yang berikut ini:
1. Segel standar produsen.
2. Segel terbuat dari bahan dan di profil yang meminimalkan kebocoran suara.
3. Segel terpasang erat pada permukaan kontak dan disegel terus menerus antara panel yang
berdekatan dan antara perimeter partisi panel yang dapat dioperasikan dan permukaan yang
berdekatan, bila partisi panel yang dapat dioperasikan diperpanjang dan ditutup.
B. Segel Vertikal: astragal baja yang saling bertumpuk dan dalam yang dipasang di setiap tepi
panel, dengan segel akustik PVC kontinu.
C. Segel Atas Horisontal:
1. Kontak terus menerus, segel PVC diekstrusi yang mengerahkan tekanan konstan seragam
di jalur.
2. Seal bermuka PVC, mekanis, dapat ditarik, dan kontak gaya konstan yang memberikan
tekanan konstan seragam pada jalur saat diperpanjang.
3. Kontak kontinu, segel PVC yang diekstrusi memberikan tekanan konstan yang seragam
pada trek atau segel berwajah PVC, mekanis, dapat ditarik, dan kontak kekuatan konstan
yang memberikan tekanan konstan seragam pada jalur saat diperpanjang.
D. Segel Bawah Horizontal: Segel kontak-kontak bermuka PVC, mekanis, dapat ditarik, yang
memberikan tekanan konstan seragam pada lantai saat diperpanjang, memastikan penyegelan
horizontal dan vertikal serta menahan gerakan panel.
1. Dioperasikan Secara Mekanis untuk Panel Akustik: Perpanjangan dan retraction segel
bawah dengan pegangan operasi atau mekanisme operasi internal, dengan rentang operasi
tidak kurang dari 38mm atau 50mm antara segel yang ditarik dan pelapis lantai.
2. Dioperasikan Secara Mekanis untuk Panel Berperingkat ketahanan Api: Perpanjangan dan
penarikan segel bawah dengan pegangan operasi atau mekanisme operasi bawaan, dengan
rentang operasi tidak kurang dari 38mm atau 50mm antara segel yang ditarik dan pelapis
lantai.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Name Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 22 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI YANG DAPAT DIOPERASIKAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 8

3. Dioperasikan Secara Otomatis untuk Panel Akustik: Perpanjangan dan penarikan segel
bawah secara otomatis dioperasikan oleh pergerakan partisi, dengan rentang operasi tidak
kurang dari 38mm atau 50mm antara segel yang ditarik dan pelapis lantai.

2.06 PENYELESAIAN PERMUKAAN


A. Umum: Sediakan permukaan akhir untuk panel yang sesuai dengan karakteristik respons uji api
yang ditunjukkan dan yang diterapkan di pabrik pada partisi panel yang dapat dioperasikan
dengan alas yang sesuai, menggunakan perekat nonstaining tahan jamur seperti yang
direkomendasikan dengan membaca petunjuk tertulis dari produsen.
1. Oleskan satu bagian, permukaan mulus bebas dari gelembung udara, kerutan, lecet, dan
cacat lainnya, dengan tepian yang tertutup rapat, dan dengan jahitan tak terlihat sesuai
dengan Shop drawing untuk lokasi, dan tanpa celah atau tumpang tindih. Tepi bersudut
horizontal (jahitan) tidak diizinkan. Kencangkan dengan erat dan sembunyikan tepi
mentah dan tepi tepi yang menonjol untuk tampilan akhir.
2. Jika facings dengan pola terarah atau berulang atau jalinan terarah atau arah, berulang, atau
serat yang cocok ditunjukkan, tandai menghadap ke atas dan pasang menghadap ke arah
yang sama.
3. Cocokkan pola hadap 1800mm di atas lantai jadi.
4. Warna / Pola: Seperti yang dipilih oleh Arsitek dari berbagai pabrikan
B. Penutup Dinding Kain yang Dilapisi Vinyl: Penutup dinding dari kain yang dilapisi vinil, tahan
jamur, dapat dicuci, dan merupakan standar pabrik; mematuhi CFFA-W-101-D untuk tipe yang
ditunjukkan; Kelas A.
1. Berat Total: Produsen Standar
2. Pengobatan Antimikroba: Aditif mampu menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan
ragi.
C. Penutup Dinding Kain: Kain standar pabrik atau Kain tenun poliolefin 100 persen dari lot pewarna
yang sama, diolah untuk menahan noda.
D. Laminasi Dekoratif Bertekanan Tinggi: NEMA LD 3, kelas Horizontal.
E. Veneer Kayu: Dilaminasi pada inti kayu yang tidak mudah terbakar atau tahan api dengan perekat
tahan lembab, dari spesies kayu yang disebutkan.
1. Kayu Finish: Seperti yang dipilih oleh Arsitek dari jajaran lengkap pabrikan, sebagai berikut:
a. Jenis: Lapisan transparan pada variasi kayu ditunjukkan.
2. Finishing Kayu: Sebagaimana ditentukan dalam Divisi 09 Bagian "Pewarnaan dan Finishing
Transparan."
F. Cat: Hasil akhir yang dicat dengan standar pabrik.
1. Warna: Sesuai pilihan Arsitek
G. Bahan yang Dihadapi: Dilengkapi Pemilik
Tepi Cap yang Dipangkas: Trim tepi perimeter pelindung dengan sambungan garis rambut yang
rapat menutupi tepi panel dan permukaan akhir, diselesaikan sebagai berikut:
1. Baja, Dicat: Diselesaikan dengan standar pabrikan Seperti yang dipilih oleh Arsitek dari
rangkaian lengkap pabrikan.
2. Aluminium: Paduan dan temper yang direkomendasikan oleh produsen dan finisher aluminium
untuk jenis penggunaan dan penyelesaian yang ditunjukkan, dan dengan tidak kurang dari
sifat kekuatan dan daya tahan paduan dan temper yang dibutuhkan untuk memenuhi
persyaratan kinerja; dan dengan pabrik standar pabrik atau lapisan anodik bening.
I. Tepi Tanpa Trim: Fabrikasi tepi panel yang terbuka sehingga lapisan penutup permukaan tidak
terganggu di sekitar panel, tepi penutup dan menghasilkan partisi terpasang dengan tampilan
menghadap ke tepi panel vertikal, tanpa trim, untuk garis pandang minimal pada sambungan
panel-ke-panel.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Name Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 22 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI YANG DAPAT DIOPERASIKAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 9

2.07 SISTEM PENGGANTUNG


A. Trek Suspensi: Baja atau aluminium dipasang langsung ke penyangga struktural di atas kepala,
atau dengan batang gantungan baja yang dapat disesuaikan untuk penyangga di atas kepala,
dirancang untuk jenis operasi, ukuran, dan berat partisi panel yang dapat dioperasikan yang
ditunjukkan. Track ukuran untuk mendukung operasi partisi dan penyimpanan tanpa merusak
sistem suspensi, partisi panel yang dapat dioperasikan, atau konstruksi yang berdekatan. Batasi
defleksi track hingga tidak lebih dari 1,0 inci (2,54mm) di antara penyangga braket. Menyediakan
sistem kontinu untuk bagian track dan aksesori untuk mengakomodasi konfigurasi dan tata letak
yang ditunjukkan untuk operasi partisi dan penyimpanan.
1. Panduan Panel: Aluminium; diselesaikan dengan hasil akhir yang diterapkan pabrik,
dekoratif, dan pelindung.
2. Head Closure Trim: Sesuai kebutuhan untuk kinerja akustik; dengan hasil akhir yang
diterapkan pabrik, dekoratif, pelindung atau siap pakai untuk hasil akhir lapangan.
B. Carrier/Pembawa: Sistem troli sesuai kebutuhan untuk jenis konfigurasi, ukuran, dan berat
partisi dan untuk pengoperasian yang mudah; dengan roda bantalan bola.
1. Pembawa Multidirectional: Mampu melewati persimpangan 90 derajat L, T, dan X tanpa
sakelar lintasan.
C. Track Persimpangan, Sakelar, dan Aksesori: Seperti yang diperlukan untuk jenis operasi,
penyimpanan, konfigurasi track, dan tata letak yang ditunjukkan untuk partisi panel yang dapat
dioperasikan, dan kompatibel dengan rakitan partisi yang ditentukan. Buat persimpangan trek
dan sakelar dari baja atau aluminium.
D. Sakelar Kurva-dan-Diverter: Memungkinkan radius berubah untuk mengalihkan panel ke trek
bantu.
1. Perpotongan L: Memungkinkan panel berubah 90 derajat ke arah perjalanan.
2. Perpotongan T: Memungkinkan panel melewati atau berubah 90 derajat ke arah lain dari
perjalanan.
3. Perpotongan X: Memungkinkan panel melewati atau mengubah arah perjalanan dalam
lingkaran penuh secara bertahap 90 derajat, dan memungkinkan 1 partisi untuk melintasi
jalur lainnya.
4. Sakelar Multidirectional: Sakelar yang dapat disetel yang mengonfigurasi lintasan menjadi
persimpangan L, T, atau X dan memungkinkan panel dipindahkan dalam semua
kombinasi arah lintasan, perubahan 90 derajat, dan lintas lintas.
5. Pemberhentian pembawa pusat.
6. Atau seperti yang ditunjukkan pada gambar.
E. Finishing Aluminium: Finishing mill atau standar pabrikan, diterapkan pabrik, finishing dekoratif
kecuali dinyatakan lain.
F. Penyelesaian Baja: Lapisan pelindung standar pabrikan, diterapkan pabrik, tahan korosi
kecuali dinyatakan lain.

2.08 OPERATOR ELEKTRIKAL


A. Umum: Menyediakan sistem operasi listrik rakitan pabrik dengan ukuran dan kapasitas yang
direkomendasikan dan disediakan oleh produsen partisi panel yang dapat dioperasikan untuk
partisi yang ditentukan; dengan motor listrik dan kontrol motor prewired pabrik, peredam
kecepatan, penggerak rantai, stasiun remote control, perangkat kontrol, dan aksesori yang
diperlukan untuk pengoperasian yang benar. Sertakan kabel dari kontrol motor ke motor.
Koordinasikan persyaratan kabel operator dan karakteristik kelistrikan dengan sistem kelistrikan
gedung.
B. Memenuhi NFPA 70.
C. Peralatan Kontrol: Mematuhi NEMA ICS 1, NEMA ICS 2, dan NEMA ICS 6.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Name Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 22 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI YANG DAPAT DIOPERASIKAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 10

D. Karakteristik Motor: Cukup untuk memulai, mempercepat, dan mengoperasikan beban terhubung
pada kecepatan yang ditentukan, dalam lingkungan terpasang, dengan urutan pengoperasian
yang ditunjukkan, dan tanpa melebihi peringkat pelat nama atau mempertimbangkan faktor
layanan. Mematuhi NEMA MG 1
E. Stasiun Kontrol Jarak Jauh: Dua stasiun kontrol tekanan konstan yang dioperasikan dengan
tombol tunggal yang terletak jauh dari satu sama lain di sisi yang berlawanan dan ujung yang
berlawanan dari jalan partisi. Hubungkan secara seri untuk meminta aktivasi simultan dari kedua
stasiun utama untuk mengoperasikan partisi. Setiap stasiun kendali tiga posisi berlabel "Buka",
"Tutup", dan "Mati atau Berhenti". Sediakan dua kunci per stasiun.
F. Perangkat Deteksi Halangan: Sediakan setiap partisi panel yang dapat dioperasikan dengan
motor dengan indikasi sensor keamanan otomatis, yang menyebabkan operator segera
mematikan motor atau menghentikan dan membalikkan arah.
1. Tepi Sensor: Tepi pengaman yang peka terhadap tekanan kontak di sepanjang tepi depan
partisi.
2. Matras Sensor: Matras pengaman yang dioperasikan secara elektrik dan peka berat badan di
area kantong penyimpanan.
3. Sistem Sensor Inframerah: Dirancang untuk mendeteksi penghalang di jalur partisi dan
membunyikan alarm yang dapat didengar, tanpa penghalang yang menghubungi partisi.
G. Sakelar Batas: Sakelar yang dapat disetel, saling terkait dengan kontrol motor dan diatur untuk
secara otomatis menghentikan partisi panel yang dapat dioperasikan pada posisi yang
diperpanjang dan ditumpuk sepenuhnya.
H. Mekanisme Pelepasan Darurat: Pelepasan cepat sistem penggerak motor listrik, yang
memungkinkan pengoperasian manual jika terjadi kegagalan pengoperasian

2.09 AKSESORIES
A. Pintu Pass: Dibuat untuk memenuhi rekomendasi dalam Pedoman Aksesibilitas (referensi antara
lain ADA-ABA Dewan Kepatuhan Arsitektur & Transportasi AS) Pintu ayun dibangun ke dalam
dan dengan bahan panel yang cocok, atau konstruksi, kualitas akustik, atau lapisan akhir
berperingkat ketahanan api, dan ketebalan, lengkap dengan rangka dan perangkat keras operasi.
Engsel selesai disesuaikan dengan perangkat keras lain yang terbuka
1. Single Pass Door: 900 x 2100mm atau standar pabrikan, dengan berikut ini:
2. Pintu Masuk Ganda: 2x900 x 2100mm atau standar pabrikan, dengan berikut ini:
a. Segel Pintu: Segel lantai yang dioperasikan secara mekanis pada panel yang berisi pintu
masuk atau segel lantai Sapu.
b. Perangkat Panic atau Fire exit.
c. Pintu tersembunyi lebih dekat.
d. Door Viewer: Dipasang dengan pandangan ke arah ayunan.
e. Tanda Keluar: Tersembunyi, penerangan sendiri.
f. Latchset: Set bagian.
g. Kunci: Silinder kunci yang dioperasikan dengan kunci, dapat dioperasikan dari kedua
Sisi pintu. Sertakan dua kunci per kunci.
h. Kunci: Deadlock untuk menerima silinder, dapat dioperasikan dari kedua sisi pintu. Lihat
Bagian perangkat keras pintu Divisi 08 untuk persyaratan silinder kunci dan penguncian.
B. Penyimpanan Pintu Saku: Tinggi penuh di ujung run partisi untuk menyembunyikan partisi
yang ditumpuk; dari bahan yang sama, hasil akhir, konstruksi, ketebalan, dan kualitas akustik
yang sama dengan panel; lengkap dengan perangkat keras operasi dan segel akustik di soffit,
lantai, dan tiang tembok. Berengsel agar sesuai dengan perangkat keras lain yang terbuka.
1. Metode standar pabrikan untuk mengamankan pintu saku penyimpanan dalam posisi
tertutup.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Name Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 22 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI YANG DAPAT DIOPERASIKAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 11

2. Rim Lock: Kunci silinder yang dioperasikan dengan kunci, untuk mengamankan
penyimpanan pintu saku dalam posisi tertutup. Sertakan dua kunci per kunci.
3. Rim Lock: Deadlock untuk menerima silinder, untuk mengamankan pintu kantung
penyimpanan dalam posisi tertutup. Lihat Bagian perangkat keras pintu Divisi 08 untuk
persyaratan silinder kunci dan penguncian.
C. Interlock Listrik: Sediakan setiap partisi panel yang dapat dioperasikan dengan motor, dengan
interlock listrik di lokasi yang ditunjukkan, untuk mencegah pengoperasian partisi panel yang
dapat dioperasikan dalam kondisi berikut:
1. Di pintu kantong penyimpanan, untuk mencegah pengoperasian jika pintu tidak dalam posisi
terbuka penuh.
2. Pada partisi di lokasi konvergensi dengan partisi lain, untuk mencegah operasi jika ada
penggabungan partisi.
D. Jendela: Standar pabrikan
E. Permukaan Kerja: Kuantitas, penempatan, dan ukuran ditunjukkan.
1. Permukaan: Seperti yang ditunjukkan pada gambar
2. Warna Permukaan: Seperti yang dipilih oleh Arsitek dari berbagai pabrikan
3. Ukuran: Seperti yang ditunjukkan pada Gambar
4. Trim: Trim slip-on atau snap-on aluminium tanpa sekrup yang terlihat atau sambungan
yang terbuka dan dengan sudut yang disatukan dengan sambungan garis rambut yang
rapi
F. Chalk Tray dan Eraser Pocket: Standar pabrikan.
1. Aluminium dengan mill atau penyelesaian clear anodic.
G. Rel Kursi: Karakteristik lain yang tidak diindikasikan, gunakan mount (perangkat pemasangan)
recessed/ tersembunyi atau surface/ permukaan, yang dipasang di lokasi yang ditunjukkan pada
gambar.

BAB III - PELAKSANAAN

3.01 PEMERIKSAAN
A. Memeriksa lantai, penyangga struktur, dan bukaan, dengan Pemasang hadir, untuk kepatuhan
dengan persyaratan toleransi pemasangan dan kondisi lain yang mempengaruhi kinerja partisi
panel yang dapat dioperasikan.
B. Lanjutkan dengan penginstalan hanya setelah kondisi yang tidak memuaskan telah diperbaiki.

3.02 INSTALASI
A. Umum: Mematuhi ASTM E 557 kecuali jika disyaratkan lain oleh petunjuk pemasangan tertulis
dari produsen partisi panel yang dapat dioperasikan.
B. Pasang partisi dan aksesori panel yang dapat dioperasikan setelah operasi penyelesaian
lainnya, termasuk pengecatan, telah selesai.
C. Pasang panel dari paket yang ditandai dalam urutan bernomor yang ditunjukkan pada Shop
drawing.
D. Panel yang rusak, retak, terkelupas, berubah bentuk, atau tidak cocok tidak diperbolehkan.
E. Gasketing yang rusak, retak, cacat, atau atau gasketing dengan celah di ujung tidak dapat
diterima.
3.03 PENYESUAIAN
A. Sesuaikan partisi panel yang dapat dioperasikan untuk beroperasi dengan lancar, tanpa
melengkung atau mengikat. Lumasi perangkat keras, operator listrik, dan bagian bergerak
lainnya.
B. Sesuaikan pintu masuk dan pintu saku penyimpanan agar beroperasi dengan lancar dan mudah,
tanpa mengikat atau melengkung. Periksa dan setel ulang perangkat keras operasi.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Name Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 10 22 26
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PARTISI YANG DAPAT DIOPERASIKAN
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 12

Konfirmasikan bahwa kait dan kunci terkunci secara akurat dan aman tanpa memaksa atau
mengikat.

3.04 KONTROL KUALITAS LAPANGAN


A. Pengujian Light-Leakage: Menerangi satu sisi instalasi partisi dan mengamati sambungan vertikal
serta segel atas dan bawah untuk menemukan lubang; sesuaikan partisi agar sesuai.
B. NIC adalah nilai uji lapangan di tempat dan tidak berkorelasi langsung dengan nilai STC
laboratorium, umumnya 5 hingga 10 poin lebih rendah dari nilai STC laboratorium. Ukuran isolasi
akustik relatif ruang yang dipisahkan oleh partisi, NIC dipengaruhi oleh lebar dan tinggi bukaan,
penyelesaian ruangan, pelapis lantai, pintu masuk, dan jalur mengapit. NIC sesuai untuk partisi
dengan peringkat STC 48 atau lebih tinggi.
C. Pengujian NIC: Pemilik akan melibatkan lembaga pengujian yang memenuhi syarat untuk
melakukan pengujian dan inspeksi.
D. Metodologi Pengujian: Lakukan pengujian partisi panel yang dapat dioperasikan yang terpasang
untuk isolasi kebisingan sesuai dengan ASTM E 336, ditentukan oleh ASTM E 413, dan nilai tidak
kurang dari yang ditunjukkan NIC. Sesuaikan dan paskan partisi untuk memenuhi persyaratan
metode pengujian NIC.
E. Tingkat Pengujian: Badan pengujian harus secara acak memilih satu instalasi partisi panel yang
dapat dioperasikan untuk pengujian.
F. Perbaiki atau ganti partisi panel yang dapat dioperasikan yang tidak memenuhi persyaratan.
G. Pengujian dan pemeriksaan tambahan, atas biaya Kontraktor, akan dilakukan untuk menentukan
kepatuhan pekerjaan yang diperbaiki, diganti, atau tambahan dengan persyaratan yang
ditentukan.
H. Menyiapkan laporan pengujian dan inspeksi.

3.05 PEMBERSIHAN
A. Bersihkan permukaan kotor dari partisi panel yang dapat dioperasikan untuk menghilangkan
debu, serat lepas, sidik jari, perekat, dan bahan asing lainnya sesuai dengan petunjuk tertulis dari
produsen.

3.06 DEMONSTRASI
A. Melibatkan perwakilan servis resmi pabrik untuk melatih personel pemeliharaan Pemilik untuk
menyesuaikan, mengoperasikan, dan memelihara partisi panel yang dapat dioperasikan.

-SELESAI-

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI TEKNIS


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 06 42 19
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PANEL DENGAN PERMUKAAN BERPELAPIS HPL
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 1

BAB I - UMUM

1.01 DOKUMEN TERKAIT


Gambar dan ketentuan umum Kontrak, termasuk Ketentuan Umum dan Tambahan serta Bagian
Spesifikasi Bagian 01, berlaku untuk Bagian ini

1.02 RINGKASAN
A. Bagian ini termasuk Panel dengan Pelapis High Pressure Laminate (Laminasi Tekanan Tinggi)
B. Bagian Terkait meliputi:
1. Divisi 05 Bagian " Fabrikasi Logam " untuk perkuatan pada panel dengan rangka logam
untuk pengangkuran panel dengan pelapis HPL.
2. Divisi 06 Bagian 06 10 00 "Pekerjaan Kayu Umum"
3. Divisi 06 Bagian 06 40 23 "Pekerjaan Kayu Arsitektur/Interior"

1.03 PENGAJUAN
A. Data Produk: Untuk setiap jenis produk yang ditunjukkan.
B. Pengajuan LEED:
1. Sertifikat untuk Kredit MR 7: Sertifikat yang menyatakan bahwa panel dengan permukaan
berpelapis mematuhi persyaratan legalitas sertifikasi hutan
a. Sertakan bukti bahwa produsen kasus disertifikasi oleh FSC
lembaga sertifikasi terakreditasi (kayu dari sumber resmi/legal disertai sertifikat).
b. Termasuk pernyataan yang menunjukkan biaya untuk setiap produk kayu bersertifikat.
2. Data Produk untuk Kredit EQ 4.4: Untuk perekat dan produk kayu komposit, dokumentasi
yang menunjukkan bahwa produk tersebut tidak mengandung urea formaldehyde.
C. Shop Drawing: Untuk panel dengan permukaan berlapis HPL. Termasuk rencana, ukuran,
ketebalan, bagian, detail, dan lampiran ke pekerjaan lain.
1. Tunjukkan lokasi dan jenis alat kelengkapan layanan.
2. Tunjukkan lokasi pemblokiran dan bala bantuan yang diperlukan untuk memasang panel
dengan permukaan berpelapis
3. Sertakan detail ruang utilitas yang menunjukkan dukungan untuk saluran dan perpipaan.
4. Sertakan rincian sistem rangka dukungan.
5. Sertakan detail saluran terbuka, jika perlu, untuk perlengkapan/fitting servis.
6. Tunjukkan lokasi dan jarak bebas dari dinding, pintu, jendela, bangunan lain yang
berdekatan, komponen, dan peralatan lainnya.
7. Sertakan dimensi terkoordinasi untuk peralatan lain yang ditentukan dalam Bagian lain.
D. Sampel untuk Pemilihan Awal: Untuk hasil akhir yang diterapkan pabrik dan bahan lain yang
membutuhkan pemilihan warna.
E. Sampel untuk Verifikasi: Untuk setiap jenis kabinet dan setiap jenis bahan panel ditunjukkan,
dalam ukuran standar pabrikan.
F. Sampel untuk Verifikasi: Kecuali jika diarahkan sebaliknya, Sampel ukuran penuh yang dapat
menjadi bagian dari Pekerjaan, jika dalam kondisi tidak disetujui,dapat menimbulkan
terganggunya Penyelesaian Substansial. Beri tahu Arsitek tentang lokasinya secara tepat. Jika
tidak dimasukkan ke dalam Karya, simpan Sampel ukuran penuh yang dapat diterima di situs
Proyek dan ditiadakan/dikaluarkan dari situs ketika diarahkan oleh Arsitek.
1. Sampel ukuran 150mm x 150mm (persegi) untuk setiap jenis bahan panel.
G Data Kualifikasi: Untuk produsen yang memenuhi syarat.
H. Laporan Uji Produk untuk Bahan Permukaan Panel: Berdasarkan pada evaluasi pengujian
komprehensif yang dilakukan oleh agen pengujian yang berkualifikasi, yang menunjukkan
kepatuhan bahan permukaan panel laminasi plastik dengan persyaratan yang ditentukan untuk
ketahanan kimia dan fisik.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI INTERIOR


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 06 42 19
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PANEL DENGAN PERMUKAAN BERPELAPIS HPL
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 2

1.04 JAMINAN KUALITAS


A. Kualifikasi Pabrikan: Pabrikan yang memenuhi syarat yang memproduksi Laminasi Tekanan
Tinggi jenis yang diindikasikan untuk Proyek ini yang telah diuji dan disertifikasi
Keterbatasan Sumber untuk laminasi tekanan tinggi: Dapatkan setiap variasi laminasi tekanan
tinggi dari Produsen yang disetujui untuk menyediakan bahan dengan kualitas yang konsisten
dalam penampilan dan fisik properti.
Dapatkan setiap variasi laminasi bertekanan tinggi dari Produsen tunggal, baik yang
ditentukan di Bagian ini atau di Bagian lain dari Spesifikasi.
2. Buat laminasi tekanan tinggi tersedia untuk Arsitek untuk memeriksa karakteristik
penampilan.
Arsitek akan memilih laminasi tekanan tinggi yang dapat diterima secara estetika dan
akan menunjukkan bagian lembaran yang tidak dapat diterima secara estetika.
a. Tandai dan potret bagian yang tidak dapat diterima dari laminasi bertekanan tinggi
sesuai arahan Arsitek.
C. Maket: Bangun maket untuk menunjukkan efek estetika dan menetapkan standar kualitas untuk
bahan dan eksekusi.
1. Bangun maket panel laminasi tekanan tinggi khas seperti yang ditunjukkan pada Gambar.
2. Maket yang disetujui dapat menjadi bagian dari Pekerjaan yang telah selesai jika tidak
terganggu pada saat Penyelesaian Substansial.
D. Kualifikasi Perakit: Pabrik yang mempekerjakan pekerja terampil yang membuat sendiri Panel
dengan permukaan berpelapis Laminasi Tekanan Tinggi sama dengan yang ditunjukkan untuk
Proyek ini dan yang produknya memiliki catatan kinerja dalam layanan yang sukses.
E. Kualifikasi Pemasang: Perakit produk
F. Penunjukan Produk: Gambar menunjukkan ukuran dan konfigurasi Laminasi Tekanan Tinggi
dengan merujuk nomor katalog pabrikan yang ditunjuk. Produsen lain dengan ukuran yang
sama dan konfigurasi panel dengan permukaan berlapis yang serupa dan mematuhi Spesifikasi
dapat dipertimbangkan. Lihat Bagian 01 Divisi "Persyaratan Produk."
G. Komponen Listrik, Perangkat, dan Aksesori: Terdaftar dan diberi label sebagaimana didefinisikan
dalam NFPA 70, oleh agen pengujian yang berkualifikasi, dan ditandai untuk lokasi dan aplikasi
yang dimaksudkan.
H. Konferensi Pra-Instalasi: Melakukan konferensi di lokasi Proyek.

1.05 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN, DAN PENANGANAN


A. Lindungi permukaan akhir selama penanganan dan pemasangan dengan penutup pelindung dari
polietilen film atau bahan lain yang cocok.

1.06 KONDISI PROYEK


A. Merevisi artikel ini jika kasus kerja tidak mengandung produk kayu dan karenanya tidak penting
jika dikaitkan operasi Sistem HVAC.
B. Keterbatasan Lingkungan: Jangan mengirim atau memasang panel dengan permukaan berlapis
HPL sampai bangunan tertutup, roughing utilitas dan pekerjaan basah selesai dan kering, dan
sistem HVAC sementara beroperasi dan mempertahankan suhu dan tingkat kelembaban relatif
pada tingkat hunian selama sisa masa konstruksi.
C. Pengukuran Lapangan: Verifikasi dimensi konstruksi untuk menerima laminasi tekanan tinggi
panel dengan permukaan berlapis oleh pengukuran lapangan sebelum fabrikasi (dan
menunjukkan pengukuran pada Shop Drawing).

1.07 KOORDINASI
A. Mengkoordinasikan tata letak dan pemasangan pembingkaian dan bala bantuan untuk dukungan
laboratorium kasus kerja.
B. Mengkoordinasikan pemasangan kerja laboratorium dengan pemasangan fume hoods dan
peralatan laboratorium lainnya.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI INTERIOR


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 06 42 19
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PANEL DENGAN PERMUKAAN BERPELAPIS HPL
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 3

1.09 MATERIAL EKSTRA


A. Berikan bahan ekstra yang cocok dengan produk yang dipasang dan yang dikemas dengan
pelindung menutupi untuk penyimpanan dan diidentifikasi dengan label yang menjelaskan
konten.
1. Unit Panel Laminasi Tekanan Tinggi Modular: Dua unit ekstra untuk setiap panjang dan bahan
terpasang.

BAB II - PRODUK / MATERIAL

2.01 PANEL DENGAN PERMUKAAN BERPELAPIS HIGH PRESSURE LAMINATE (LAMINASI


TEKANAN TINGGI)
A. Laminate: Laminasi dekoratif bertekanan tinggi sesuai dengan NEMA LD 3. Ketebalan: 0.8mm
(Produsen Standar). Warna, Pola, dan Hasil Akhir:
Seperti yang dipilih oleh Architect dari laminasi tekanan tinggi kisaran penuh / warna pabrikan
B. Laminasi Tekanan Tinggi Tahan Kimia:
1. Produsen: Tunduk pada kepatuhan terhadap persyaratan, produsen yang menawarkan
produk yang dapat dimasukkan ke dalam Karya termasuk, tetapi tidak terbatas pada, yang
berikut:
a. Lamitak
b. Greenlam
c. Taco (Tiero)
2. Laminasi dekoratif bertekanan tinggi, sesuai dengan NEMA LD 3, yang memiliki peringkat
berikut ketika diuji dengan reagen yang ditunjukkan menurut NEMA LD 3, Prosedur Tes
3.4.5:
a. Tidak Ada Efek: Asam asetat (98 persen), aseton, amonium hidroksida (28 persen), amil
asetat, benzena, butil alkohol, karbon tetraklorida, kloroform, dimetil formamida, dioksan
etil asetat, etil alkohol, etil eter, formaldehida (37 persen), bensin, gentian violet,
hidrogen peroksida (3 persen), metil alkohol, metil etil keton, metilen klorida, mono
klorobenzena, naftalena, toluena, trichlorethylene, xylene, seng klorida (jenuh).
b. Efek Sedikit: Cresol, tingtur yodium, natrium sulfida (15 persen),
c. Efek Sedang: Asam klorida (37 persen); asam nitrat (30 persen).
C. Panel dengan permukaan berlapis, Umum: Menyediakan unit dengan permukaan halus di
bidang yang seragam bebas dari cacat. Buat pinggiran dan sudut yang terbuka lurus dan miring
secara seragam. Berikan overhang depan dan akhir , dengan drip groove kontinu pada sisi
bawah dari tepi atau sesuai schedule/gambar
D. Bila merupakan panel meja dengan Sinks atau Lavatory, Umum: Memberikan ukuran yang
ditunjukkan atau ukuran standar pabrik terdekat volume yang sama atau lebih besar, seperti
yang disetujui oleh Arsitek.
1. Outlet: Berikan saringan dan tailpieces, NPS 1-1 / 2 (DN 40),kecuali ditunjukkan sebaliknya.
2. Overflow: Untuk setiap wastafel atau toilet kecuali wastafel atau toilet mangkuk; Dimana
ditunjukkan, memberikan limpahan standar desain sarang lebah atau desain open-top
dengan saringan terpisah. Tinggi 50mm kurang dari kedalaman wastafel atau toilet. Berikan
bahan yang sama seperti saringan.
E. Panel dengan permukaan berlapis Laminasi Tekanan Tinggi
1. 18mm tebal inti adalah standar dengan sebagian besar produsen; Inti tebal 30mm adalah
bagian atas heavy-duty dan biaya sekitar 20 persen lebih banyak.
2. Panel dengan permukaan berpelapis: laminasi tekanan tinggi atau laminasi pabrikan
tekanan tinggi tahan Kimia terikat ke permukaan atas dan tepi terbuka inti 18mm atau
25mm tebal atau seperti yang ditunjukkan pada gambar dengan backing laminasi tekanan
tinggi yang diikat ke permukaan bawah. Sanded permukaan sampai pada laminasi tekanan
tinggi harus direkatkan.
a. Tebal Inti Backsplash: 18mm atau 25mm, atau seperti yang ditunjukkan pada gambar.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI INTERIOR


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 06 42 19
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PANEL DENGAN PERMUKAAN BERPELAPIS HPL
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 4

b. Inti/Core Panel dengan permukaan berpelapis: papan partikel atau kayu lapis
eksterioratau seperti yang ditunjukkan pada gambar
c. Core Panel dengan permukaan berpelapis untuk area dimana berupa bak cuci atau
lavatory: papan pertikel lem eksterior atau kayu lapis eksterior atau seperti yang
ditunjukkan pada gambar .
d. Konfigurasi Panel dengan permukaan berpelapis: Datar , dengan tepi persegi, dan
backsplash datar dan ujung splashes. Beri penyelesaian permukaan dan tepi splashes
yang terbuka dengan laminasi bertekanan tinggi yang sama dengan bagian atas atau
sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
e. Konfigurasi Panel dengan permukaan berpelapis: Postformed, dengan raised , tepi rolled
dan coved integral backsplash dengan ujung atas rolled. Bangun bagian atas dan
backsplash dari satu bagian laminasi tekanan tinggi.
Bila ditunjukkan, berikan splash ujung yang terpisah dari bahan yangsama dengan
permukaan atas dan pasang dengan tepat ke atas atau seperti yang ditunjukkan pada
gambar.
f. Grade Laminasi Tekanan Tinggi untuk Panel datar dengan permukaan berpelapis: HGS
atau HGL atau HDS.
g. Grade Laminasi Tekanan Tinggi untuk postformed Panel dengan permukaan berpelapis:
HGP.
h. Grade Laminasi Tekanan Tinggi untuk Backing: BKL.
3. Panel dengan permukaan berpelapis Epoxy Factory-moulded, formulasi epoksi-resin
termodifikasi dengan hasil akhir halus, nonspecular
a. Properti fisik:
- Kekuatan Lentur: Tidak kurang dari 10.000 psi (70 MPa).
- Modulus Elastisitas: Tidak kurang dari 2.000.000 psi (1400 MPa).
- Hardness (Rockwell M): Tidak kurang dari 100.
- Penyerapan Air (24 Jam): Tidak lebih dari 0,02 persen.
- Titik Distorsi Panas: Tidak kurang dari 260 derajat F (127 derajat C).
b. Ketahanan Kimia: Bahan epoksi-resin memiliki peringkat berikut saat diuji dengan
reagen yang diindikasikan menurut NEMA LD 3, Prosedur Tes 3.4.5:
- Tidak Ada Efek: Asam asetat (98 persen), aseton, amonium hidroksida (28 persen),
benzena, karbon tetraklorida, dimetil formamida, etil asetat, etil alkohol, etil
eter, metil alkohol, asam nitrat (70 persen), fenol, asam sulfat (60 persen), dan
toluena.
- Efek Sedikit: Asam kromat (60 persen) dan natrium hidroksida (50 persen).
c. Warna hitam, Abu-abu; Beige (Seperti yang dipilih oleh Arsitek dari jajaran lengkap
pabrikan).
4. Fabrikasi Panel: Buat dengan potongan pabrik untuk bak cuci atau toilet, lubang untuk alat
kelengkapan/fitting servis dan aksesoris, dan dengan sambungan ujung yang direkatkan
dengan perekat epoksi dan disembunyikan splines logam
a. Konfigurasi Panel: Datar, 20m atau 25mm atau seperti yang ditunjukkan pada gambar.
tebal, dengan ujung dan sudut yang miring/beveled atau bundar, dan dengan alur
tetesan/drip groove dan integral coved atau diterapkan backsplash.
b. Konfigurasi Panel: Tepi raised (marine), ketebalan minimum 20mm atau 25mm, dengan
bagian integral atau terangkat yang ditinggikan yang memiliki tepi dan sudut miring atau
bundar, dan dengan integral coved atau aplikasi backsplash.
c. Konfigurasi Panel: Seperti yang ditunjukkan pada gambar.
d. Konstruksi Panel dengan permukaan berpelapis: Seragam sepanjang ketebalan penuh
atau komposisi Epoksi memiliki tebal tidak kurang dari 6mm, dilaminasi ke dukungan.
e. Opsi Produk: Panel dengan permukaan berlapis fenolik-komposit dapat diganti dengan
panel dengan permukaan berlapis epoksi atas pilihan Kontraktor.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI INTERIOR


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 06 42 19
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PANEL DENGAN PERMUKAAN BERPELAPIS HPL
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 5

BAB III – PELAKSANAAN

3.01 PEMERIKSAAN
A. Periksa substrat yang diindikasikan menerima panel dengan permukaan berpelapis laminasi
plastik dan kondisi di mana panel dengan permukaan berlapis akan dipasang, dengan dihadiri
pemasang, untuk kepatuhan dengan persyaratan untuk toleransi instalasi dan kondisi lain yang
mempengaruhi kinerja.
1. Sebagai catatan, siapkan laporan tertulis, disahkan oleh Pemasang, mencantumkan kondisi
yang merusak kinerja panel dengan permukaan berlapis laminasi plastik.
2. Lanjutkan dengan instalasi hanya setelah kondisi yang tidak memuaskan telah
diperbaiki.

3.02 PERSIAPAN
A. Anjurkan kepada penginstal pekerjaan lain tentang persyaratan khusus untuk penempatan
sisipan dan item serupa yang akan digunakan oleh Pemasang panel laminasi plastik untuk
memperbaiki permukaan laminasi plastik. Berikan pemasang karya lain dengan Gambar atau
templat yang menunjukkan lokasi item ini.
B. Bersihkan permukaan laminasi plastik yang kotor dengan menghilangkan tanah, noda, dan
bahan asing sebelum pengaturan/setting. Bersihkan laminasi plastik dengan menggosok
dengan sikat lembut. Gunakan hanya senyawa pembersih ringan yang tidak mengandung
bahan keras atau kasar atau abrasif.

3.03 INSTALASI PANEL DENGAN PERMUKAAN BERPELAPIS HPL


A. Mematuhi persyaratan pemasangan di SEFA 2.3. Perbatasan permukaan atas dan tepi dalam
satu bidang yang benar-benar rata dengan sambungan hairline dan dengan penyangga internal
ditempatkan untuk mencegah defleksi. Pasang sendi hanya di mana ditunjukkan pada Shop
Drawing.
B. Field Jointing: Jika memungkinkan, buat dengan cara yang sama seperti sambungan buatan
pabrikan menggunakan dowel, splines, pengencang, perekat, dan sealant yang
direkomendasikan oleh pabrikan. Siapkan ujung-ujungnya di pabrik /workshop untuk sendi
buatan lapangan.
1. Gunakan perangkat penjepit tersembunyi untuk sambungan buatan lapangan di panel
dengan permukaan berpelapis laminasi plastik. Pasang/ tempatkan perangkat penjepit
dalam jarak 150mm dari tepi depan dan belakang dan pada interval tidak melebihi 600mm.
Kencangkan sesuai dengan instruksi tertulis pabrikan untuk mencapai tekanan berat
seragam pada sendi.
C. Pengencang/Fastening:
1. Kencangkan panel dengan permukaan berlapis, kecuali untuk panel dengan permukaan
berlapis epoxy, ke kabinet dengan pengencang tipe Z atau
setara, menggunakan dua atau lebih pengencang di setiap depan kabinet, ujung, dan
belakang.
2. Kencangkan bagian atas panel epoksi untuk kabinet dengan semen epoksi, diaplikasikan
di setiap sudut dan Di sepanjang tepi perimeter dengan ketinggian tidak lebih dari
1200mm.
3. Bila perlu untuk menembus panel dengan pengencang, kepala countersink sekitar 3mm
dan lubang plug flush dengan bahan yang sama dengan panel dengan permukaan
berpelapis dalam hal resistensi bahan kimia, kekerasan, dan penampilan.
D. Berikan lubang dan potongan yang diperlukan untuk alat kelengkapan layanan.
E. Segel tepi yang belum selesai dan potongan pada panel plastik-laminasi dengan lapisan tebal
pernis poliuretan.
F. Tandai cetakan untuk penutup/selubung di persimpangan panel, curb, dan splash dengan
dinding sebagai direkomendasikan oleh pabrik untuk bahan yang terlibat.

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI INTERIOR


Nama Proyek : Pekerjaan Renovasi Gedung Phinisi BAGIAN 06 42 19
Satker Pusdatin BPOM Jakarta PANEL DENGAN PERMUKAAN BERPELAPIS HPL
Nomor Proyek : QI 23002
Tanggal : Mei 2023 Halaman 6

Cocokkan bahan dan penyelesaian panel dengan permukaan berpelapis laminasi plastik bagian
yang berdekatan. Gunakan senyawa sea yang tahan kimia dan elastis secara permanen mana
direkomendasikan oleh pabrikan.
G. Dengan hati-hati rapikan sambungan, hilangkan goresan permukaan, dan bersihkan seluruh
Permukaan

3.05 PEMBERSIHAN DAN PERLINDUNGAN


A. Bersihkan permukaan yang sudah jadi, sempurnakan sesuai kebutuhan, dan lepaskan/hapuskan
atau perbaiki area yang rusak atau kotor agar cocok dengan finish pabrik asli, sebagaimana
disetujui oleh Arsitek.
Lindungi permukaan panel selama konstruksi dengan plastik 0.15mm atau penutup tahan air
lainnya yang sesuai. Rekatkan ke bagian bawah panel minimal 1200mm o.c.
B. Lepas dan ganti panel dengan permukaan berpelapis laminasi plastik dari deskripsi berikut:
1. Laminasi plastik yang rusak, terkelupas, atau rusak.
2. Panel dengan permukaan berlapis yang rusak.
3. Sendi yang rusak, termasuk sendi yang tidak selaras.
4. Interior panel plastik dan sambungan tidak cocok dengan Sampel dan maket yang disetujui.
5. Panel dengan permukaan berlapis laminasi plastik interior tidak sesuai dengan
persyaratan lain yang ditunjukkan.
C. Ganti dengan cara yang menghasilkan panel dengan permukaan berpelapis laminasi plastik yang
cocok dengan Sampel dan maket, mematuhi persyaratan lain, dan tidak menunjukkan bukti
penggantian. Bersihkan panel dengan permukaan berpelapis laminasi plastik tidak kurang dari
enam hari setelah instalasi selesai, gunakan dari kain lembut atau bahan sesuai rekomendasi
Produsen.
D. Jangan gunakan sikat, bahan pembersih tipe asam, senyawa pembersih dengan pengisi kaustik
atau harsh fillers atau bahan atau metode lain yang dapat merusak permukaan laminasi plastik.

-SELESAI-

QUADRATURA INDONESIA I SPESIFIKASI INTERIOR

Anda mungkin juga menyukai