Draft Proposal Penelitian Fathur
Draft Proposal Penelitian Fathur
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
2
Oleh:
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
3
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Ketua Program Studi Kehutanan
Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN JUDUL.............................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................3
1.4 Hasil Yang Diharapkan......................................................................................4
1.5 Kerangka Pemikiran...........................................................................................4
II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................6
2.1 Arang..................................................................................................................6
2.2 Pengertian Arang Aktif......................................................................................7
2.3 Manfaat Arang Aktif..........................................................................................8
2.4 Pembuatan Arang Aktif....................................................................................10
2.5 Emisi Kendaraan Bermotor..............................................................................14
2.6 Risalah Bahan Baku.........................................................................................17
III. METODE PENELITIAN.............................................................................22
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................................22
3.2 Bahan dan Peralatan Penelitian........................................................................22
3.3 Prosedur Penelitian...........................................................................................23
3.4 Analisis Data....................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34
5
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, emisi gas buang yang keluar melalui
gas buang yang buruk atau akibat perawatan yang kurang memadai (Gusnita,
2012).
kota Samarinda pada tahun 2019 sebesar 2.295.145 unit meningkat sekitar 2,40%
menyebabkan pencemaran udara atau polusi. Emisi gas buang antara lain NOx,
CO, HC, dan debu. Emisi gas buang ini berdampak pada kerusakan lingkungan
Beberapa jenis emisi yaitu CO, NO dan NOx merupakan kelompok gas
paru, asma, infeksi saluran nafas (Winarno, 2014), sedangkan gas CO dapat
menyebabkan rasa sakit pada mata, gangguan saluran pernapasan, dan paru-paru
(Arisma, 2010).
2
Pengolahan emisi pada saluran gas buang dapat dilakukan dengan proses
adsorpsi. Adsorpsi atau partikel gas buangan adalah proses penyerapan molekul-
gas buang keluar dari saluran buang atau knalpot. Ada banyak adsorben yang
dapat digunakan untuk menyerap gas buang, contohnya seperti zeolit dan arang
tahun 2015 total luas areal perkebunan kelapa sawit di Kalimantan mencapai 3,47
juta ha dengan produksi 8,12 juta ton per tahun (Rahman, 2017). Cangkang kelapa
sawit merupakan salah satu limbah pengolahan minyak kelapa sawit yang cukup
besar, yaitu mencapai 60% dari produksi minyak. Tempurung ini bisa
dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat karbon aktif. Karbon aktif dapat
dimanfaatkan oleh berbagai industri, antara lain industri minyak, karet, gula dan
yang baik terhadap anion, kation, dan molekul dalam bentuk senyawa organik dan
anorganik, baik berupa larutan maupun gas (Lempang, 2014). Karbon aktif adalah
aktivasi. Penggunaan karbon aktif sebagai adsorben emisi gas CO, NO, dan NOx
karena memiliki harga yang terjangkau dan mudah didapatkan (Febryanti dkk.,
2014). Arang aktif dapat diproduksi dengan bahan baku yang mengandung karbon
seperti kayu, tempurung kelapa, limbah batu bara, limbah pengolahan kayu, dan
3
limbah pertanian seperti kulit buah kopi, kulit buah coklat, sekam padi, jerami,
Pada penelitian ini pembuatan arang aktif akan menggunakan bahan baku
limbah cangkang sawit dengan menggunakan aktivator Asam Klorida (HCl) yang
akan digunakan sebagai adsorben pada pencemaran emisi gas buang kendaraan
mampu memperluas pori-pori karbon yang dapat meningkatkan nilai kadar karbon
terikat pada serbuk arang yang juga akan meningkatkan daya serap pada proses
(HCl) dapat menjadi adsorben pada emisi gas buang kendaraan bermotor dan
diduga menjadi waktu yang optimal dalam penelitian ini dikarenakan bahan
partikel atau kandungan debu yang menempel pada arang sehingga pori-pori
1) Bagaimana pengaruh berapa lama perendaman HCl terbaik pada arang dari
HC kendaraan bermotor.
HCl.
II.1 Arang
Arang adalah residu yang berbentuk padatan yang merupakan sisa dari
nuangan tertutup seperti dapur arang. Arang merupakan hasil pembakaran bahan
yang mengandung karbon yang berbentuk padat dan berpori, Sebagian besar
porinya masih tertutup oleh hidrogen, senyawa organik lain yang komponennya
sangat luas sebagai bahan baku industri. Manfaat dan Penggunaan arang tidak
hanya sebagai bahan bakar, penghilang bau, dan penyaring tetapi telah
dikembangkan lebih luas menjadi bahan yang dapat berfungsi sebagai penghasil
energi (baterai, panel surya), media seni rupa, bahan pengisi, pewarna dan lain-
lain. Sumber-sumber penghasil arang dapat berasal dari limbah pertanian berupa
kulit buah, kulit batang, batok/tempurung, sekam, kayu dan limbah industri seperti
penyusun bahan baku yang akan dipirolisis dan metode pirolisis. Arang yang
c. Kadar abu 5 %,
Arang aktif adalah karbon tidak berbentuk yang diolah secara khusus
permukaan yang besar dari struktur dalam pori-pori karbon aktif dapat
dikembangkan, struktur karbon aktif ini memiliki kemampuan menyerap gas atau
uap dan dapat mengurangi zat-zat dari liquida (Kirk Othmer, 1992 dalam Elly,
2008).
mengandung karbon seperti kayu, tempurung kelapa, limbah batu bara, limbah
pengolahan kayu dan limbah pertanian (Aworn dkk., 2009). Menurut Lempang
(2014), arang aktif dan arang dibedakan berdasarkan sifat pada permukaannya.
Arang memiliki permukaan yang masih ditutupi oleh deposit hidrokarbon yang
bebas dari deposit, permukaannya luas dan berpori terbuka, sehingga memiliki
daya serap tinggi. Proses aktivasi berfungsi untuk meningkatkan daya serap arang
Arang aktif adalah suatu karbon yang mempunyai kemampuan daya serap
yang baik terhadap anion, kation, dan molekul dalam bentuk senyawa organik dan
anorganik, baik berupa larutan maupun gas (Lempang, 2014). Karbon aktif
merupakan senyawa karbon yang telah dilakukan proses karbonisasi dan aktivasi
untuk meningkatkan adsorpsi emisi gas CO, NO, dan NOx hal ini dikarenakan
ketersediaan jumlahnya besar dan memiliki harga yang murah (Febryanti dkk.,
2014).
Hartoyo (1999) dalam Padang (2019) menyatakan bahwa manfaat dari arang
menimbulkan rasa dan bau yang tidak tahan lama disimpan, sehingga perlu
dimurnikan. Selain itu arang aktif juga dapat menghilangkan racun yang
pembuatan minyak.
3) Bahan makanan: karena arang aktif mempunyai sifat tidak berasa, tidak
bahan makanan, maka dapat digunakan sebagai bahan yang baik untuk
11
anggur, bier dan lain-lain, masih ada rasa yang tidak disukai. Dengan
5) Industi kimia dan farmasi: pemakaian arang aktif dalam proses pembuatan
6) Air minum: air minum yang dihasilkan dari sumber air bersih sering kali
pembuatan emas dari cyanide dan mendapatkan jodium dari minyak bumi
dan lain-lain.
reaksi.
dari udara. Uap yang diserap diikat oleh arang aktif pada suhu biasa,
4) Industri rokok: arang aktif yang dimasukkan dalam filter rokok akan
asap rokok
5) kitchen hood atang penyaring asap kompor dapur: penambahan arang aktif
Karbon aktif dapat dibuat melalui dua tahap, yaitu tahap karbonisasi dan
a. Karbonisasi
adanya oksigen dan bahan kimia lainnya, sehingga pada proses ini mulai terjadi
3. Tahap proses depolimerasi dan pemutusan ikatan C-O dan C-C terjadi pada
suhu 240-400̊C. Pada tahap ini juga terjadi penguraian lignin menghasilkan
tar.
4. Tahap pembentukan lapisan aromatik yang terjadi pada suhu lebih dari
400̊C sampai pada suhu 500̊C lignin masih terurai, sedangkan pada suhu
Selanjutnya arang dapat dimurnikan atau dijadikan arang aktif pada suhu
1. Waktu karbonisasi
2. Suhu pemanasan
Semakin tinggi suhu maka arang yang diperoleh akan semakin menurun
namun hasil cairan dan gas semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh
3. Kadar air
Semakin tinggi kadar air pada bahan baku maka proses pembakaran akan
semakin lama.
4. Ukuran bahan
Tungku pengarangan dapat kita lihat pada gambar 2.1 dibawah ini
14
tahap yaitu aktivasi kimia dan aktivasi fisika (Tounsadi, 2016 dalam Wirani,
2017).
(KOH) dan seng klorida (ZnCl2). Agen kimia ini merupakan agen
yang tinggi.
reaksi oksidasi terjadi di antara atom karbon dan gas tersebut, sehingga
1. Waktu perendaman
lignin karena adanya lignin dapat membentuk senyawa tar yang dapat
Semakin kecil ukuran bahan baku yang diaktivasi maka akan semakin baik
kualitas karbon aktif yang dihasilkan karena luas kontak antara bahan baku
Suhu dan lama aktivasi untuk tiap jenis bahan baku berbeda satu dengan
yang lain.
Indonesia (SNI) dapat kita lihat pada tabel 2.1 dibawah ini.
Gas buang kendaraan (emisi) atau yang biasa kita sebut asap knalpot
adalah hasil sisa pembakaran mesin yang tidak sempurna. Gas yang terbuang
memiliki berbagai zat kimia dan dengan sangat mudah terhirup siapa saja yang
berada disekitar kendaraan yang membuang emisi. Tanpa kita sadari paparan
tersebut masuk kedalam system pernapasan atau para-paru dan peredaran darah
Adapun unsur gas yang dihasilkan dari emisi kendaraan bermotor adalah
sebagai berikut:
berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu di
bakar fosil dengan udara, berupa gas buangan. Kota besar yang padat lalu
udara relatif tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Selain dari itu
gas CO dapat pula terbentuk dari proses industri. Secara alamiah gas CO
juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relatif sedikit, seperti gas hasil
alamiah banyak terdapat di udara. Oleh karena itu CO2 dahulunya tidak
panas tersebut dari atmosfer ke permukaan yang lebih tinggi. Keadaan ini
Oksida nitrogen cepat terurai dengan bereaksi dengan zat lain yang
bawah sinar matahari, dan merupakan unsur utama hujan asam, ozon
troposfer, dan kabut asap. Nitrogen oksida bereaksi di tanah dan air
(Winarno, 2014).
Adapun untuk ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor diatur
dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2006 tentang Ambang
Batas Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama. Dapat kita lihat pada Tabel dibawah
ini.
Indonesia pada tahun 2015 total luas areal perkebunan kelapa sawit di
Kalimantan mencapai 3,47 juta Ha dengan produksi 8,12 juta ton per
tahun. Dengan besarnya angka produksi tersebut tentu saja limbah yang
dihasilkan juga banyak baik berupa limbah padat atau limbah cair. Limbah
20
padat itu berupa tandan buah segar dan cangkang kelapa sawit. Saat ini
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Arecidae
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Arecales
Famili : Aracaceae
Genus : Elaeis
sawit dan memiliki tekstur yang keras oleh sebab itu dalam pengolahan
buah kelapa sawit cangkang ini tidak bisa di olah menjadi minyak dan
hanya menjadi limbah atau buangan pabrik, dan cangkang kelapa sawit ini
2018).
salah satu cara mudah untuk menambah nilai ekonomis (Elly, 2008).
produk bernilai ekonomi tinggi, yaitu karbon aktif, asap cair, fenol, briket
arang, dan tepung tempurung. Secara garis besar, cangkang sawit yang
6 Nitrogen 0,1
7 Posfat 0,9
8 Air 8
Sumber : Padang, 2019
jika murni merupakan cairan yang tidak berwarna, sangat korosif, asapnya
berbau sangat menyengat dan dapat mematikan jika dihirup dalam jumlah
yang banyak. Pada proses pelarutannya larutan ini terurai dalam air dan
air pada tekanan atmosfer dan suhu kamar adalah sebesar 42% berat.
serap iod yang lebih baik dari pada asam sulfat dan asam nitrat karena
(Alfiany dkk., 2013). Asam klorida (HCl) sebagai zat aktivator kimia
bersifat higroskopis yang dapat mengurangi kadar air pada arang aktif
dan HNO3, arang aktif yang diaktivasi HCl memiliki daya serap ion yang
lebih baik karena HCl lebih dapat melarutkan pengotor sehingga pori-pori
23
Sifat Fisika Asam Klorida dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini:
Sifat kimia Asam Klorida (HCl) dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut ini:
terdiri dari 2 bulan studi literatur, 3 bulan persiapan bahan baku untuk pembuatan
dan pengujian arang aktif dan 1 bulan untuk pengolahan data dan penyusunan
skripsi.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah kelapa sawit
yaitu cangkang kelapa sawit yang diperoleh dari PT. Tanto Inti Line Kel. Bukuan
Kec. Palaran Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Asam klorida (HCl) sebagai
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan arang aktif ini terdiri dari
tungku pengarangan, sendok, korek api, alat penumbuk (lumpang dan alu), terpal,
saringan 20 mesh dan 40 mesh, neraca digital, oven, desikator, cawan krusible,
baker gelas, gelas ukur, batang pengaduk, mangkok, kertas saring, corong, pH
tulis, dan kertas label. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam pengujian
25
kain, benang, kalkulator, kertas label, tabung penyerap emisi kendaraan dan alat
uji emisi.
Bagan alir proses pembuatan arang aktif secara garis besar dapat dilihat pada
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah sisa limbah kelapa
sawit berupa cangkang buah sawit. Bahan baku yang terkumpul dikering
27
udarakan terlebih dahulu selama 2 minggu setelah itu di uji kadar airnya
dan didapatkan hasil kadar air <14% . Kadar air tersebut telah sesuai
udara dibiarkan terbuka agar asap dapat keluar. Kurangi udara yang masuk
ke tungku. Semua lubang ventilasi ditutup rapat apabila asap yang keluar
telah sedikit dan tipis. Arang diambil setelah tanur dalam keadaan dingin.
mesh. Serbuk arang yang digunakan yakni serbuk yang lolos di 20 mesh
selama 3 jam, 5 jam, dan 7 jam sesuai dengan perlakuan perendaman ini
Serbuk arang aktif yang telah dicuci sampai netral menggunakan aquadest
penguapan air yang masih ada pada serbuk setelah melalui proses
dengan bantuan panas pengovenan serbuk arang aktif ini dilakukan pada
i. Pengkondisian
kedalam desikator selama 1 jam agar arang aktif yang telah dibuat tidak
terikat, dan uji penyerapan emisi gas buang kendaraan bermotor. Pengujian kadar
karbon dan uji penyerapan emisi gas buang kendaraan bermotor dilakukan
Kadar karbon terikat adalah fraksi karbon terikat arang, selain dari fraksi air,
zat mudah menguap dan abu. Untuk menentukan kadar karbon terikat dihitung
Keterangan:
sebagai berikut:
1) Kadar air
dalam oven dengan suhu 105̊C selama 2 jam untuk mendapatkan kondisi
kering tanur.
30
A−B
M (%) = x 100%
A
Dimana :
2) Penentuan kadar zat mudah menguap Penentuan kandungan zat terbang yang
bahan baku yang hilang terhadap kandungan air yang dipanaskan pada suhu
950̊ C selama 6 menit dalam furnace tanpa kontak dengan udara. Dalam
dalam oven dengan suhu 105̊C selama 2 jam untuk mendapatkan kondisi
kering tanur.
B−C
VM (%) = x 100%
B
Dimana :
3) Kadar Abu
a. Sampel uji kadar zat menguap digunakan kembali untuk pengujian kadar
D
Ash %= x 100 %
B
Keterangan:
Pengukuran gas oleh arang aktif cangkang kelapa sawit dapat dilakukan
dengan adanya media adsorben. Media adsorben ini berfungsi sebagai perantara
pengaliran gas dari knalpot kendaraan bermotor menuju arang aktif sebagai media
penyerap emisi gas buang. Pada penelitian kali ini, media adsorben yang
digunakan adalah kaleng bekas lem fox yang telah di modifkasi sehingga dapat
dijadikan sebagai media adsorben. Kaleng tersebut diisi arang aktif cangkang
kelapa sawit yang sebelumnya telah dimasukkan kedalam kain agar serbuk arang
dengan tabung penyerap emisi kendaraan. Sebagai gambaran dapat kita lihat pada
arang aktif dilakukan untuk mengetahui seberapa besar emisi gas buang
kendaraan bermotor dapat diserap oleh arang aktif cangkang kelapa sawit.
motor.
karbon monoksida
dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan pada pengujian kadar karbon terikat dan
untuk pengujian emisi gas buang kendaraan bermotor yaitu 3 perlakuan dan 5 kali
dalam aktivator HCl pada masing-masing bahan baku. Pengujian ini dibuat dalam
perendaman dalam larutan aktivator yang dihasilkan terhadap kualitas arang aktif,
Jika terdapat perbedaan yang signifikan dimana F hitung > F tabel maka
dilakukan uji lanjut dengan uji beda nyata terkecil LSD (Least Significant
Safiera, 2017):
LSD = t ×
√ 2 × KRE
r
Dimana :
LSD = Beda nyata terkecil tingkat nyata 5%
t = nilai t dapat diketahui pada tabel
KRE = Kuadrat tengah error
r = Banyaknya ulangan
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini, selanjutnya disajikan dalam
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah. 2022. Rumus Kimia Asam Klorida dan Kegunaannya. Tersedia pada
laman https://rumusrumus.com/rumus-kimia-asam-klorida/ Diakses Pada
14 April 2022.
Adinata, M. R. (2013). Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Karbon
Aktif. [Disertasi]. Universitas Pembangunan Nasional "Veteran". Jawa
Timur.
Alfiany, H., Bahri, S., & Nurakhirawati, N. (2013). Kajian Penggunaan Arang
Aktif Tongkol Jagung Sebagai Adsorben Logam Pb Dengan Beberapa
Aktivator Asam. Natural Science: Journal of Science and
Technology, 2(3).
Arbi, Y., & Irsad, M. (2018). Pemanfaatan Limbah Cangkang Kelapa Sawit
Menjadi Briket Arang Sebagai Bahan Bakar Alternatif. CIVED (Journal
of Civil Engineering and Vocational Education). 5(4).
Arisma, D. (2010). Pengaruh Penambahan Reheater pada Knalpot terhadap
Emisi Gas Buang CO Sepeda Motor Yamaha Jupiter Z Tahun 2004.
[Skripsi]. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Surakarta.
ASTM International. 2007. ASTM D1762-84 Standard Test Method for Chemical
Analysis of Wood Charcoal. West Conshohocken, PA.
ASTM International. 2007. ASTM D3172-07 Standard Practice for Proximate
Analysis of Coal and Coke. West Conshohocken, PA.
Aworn, A., Thiravetyan, P., & Nakbanpote, W. (2009). Preparation of CO2
activated carbon from corncob for monoethylene glycol
adsorption. Colloids and Surfaces A: Physicochemical and Engineering
Aspects, 333(1-3), 19-25.
Badan Pusat Statistik Samarinda. 2020. Kota Samarinda dalam Angka. Badan
Pusat Statistik Kota Samarinda.
Badan Standar Nasional Indonesia. 1995. SNI 06-3730-1995. Arang Aktif Teknis.
Basuki, H. W., Yuniarti, Y., & Fatriani, F. (2020). Analisa Sifat Fisik Dan Kimia
Briket Arang Dari Campuran Tandan Kosong Aren (Arenga Pinnata
Merr) Dan Cangkang Kemiri (Aleurites trisperma). Jurnal Sylva
Scienteae, 3(4), 626-636. Fakultas Kehutanan,Universitas Lambung
Mangkurat.
Budiyono, A. (2010). Pencemaran udara: dampak pencemaran udara pada
lingkungan. Berita Dirgantara. 2(1).
37
Mesin, 1(1), 1-9.
Wirani, L. I. (2017). Aktivasi Karbon Dari Sekam Padi Dengan Aktivator Asam
Klorida (HCl) Dan Pengaplikasiannya Pada Limbah Pengolahan
Baterai Mobil Untuk Mengurangi Kadar Timbal (Pb). [Skripsi].
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik. Universitas Sumatera Utara.
Medan