Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAN SEMESTER

MATA KULIAH : Metedeologi Penelitian


Dosen Pengampu : Samsuar,.Ssi,.Msi
Tugas : Buatlah contoh latar belakang masalah penelitian dasar dan penelitian
evaluasi farmasi yang memuat dua variable bebas dan satu variable terikat.

Nama : Novika Mefdy Chaqila


Npm : 183110013
Kelas : 6A

Judul : Perkembangan penelitian di bidang obat berlangsung sangat cepat

A. Penelitian Dasar
1.1 Latar Belakang

Perkembangan penelitian di bidang obat berlangsung sangat cepat. Industri farmasi di seluruh dunia,
lembaga-lembaga riset, hingga perguruan tinggi sebagai instansi pendidikan pun turut melakukan riset
penelitian dan pengembangan obatobatan. Implikasinya tersedia berbagai jenis dan jumlah pilihan obat
yang memberikan manfaat klinik yang optimal. Lepas dari aman atau tidaknya setiap obat, harus
disadari setiap obat dapat menjadi racun yang berbahaya bilamana pemakaiannya tidak didukung cara
pemakaian yang benar oleh sebab itu penyedia pelayanan kesehatan berupa pemberian informasi obat
yang lengkap sangat diperlukan oleh masyarakat sebagai pengguna (Anonim, 1990).

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Astuti, 2003) dalam memilih apotek
dalam pelaksanaan informasi obat yaitu 22% apotek dekat dengan rumah, 11% terbiasa dengan apotek,
12% obatnya lengkap, 5 % karena kelengkapan informasi obat, 1% karena pelayanan apotek dan terakhir
49% konsumen menyatakan alasan lain. Dari hasil penelitian hanya 1% kelengkapan informasi obat
dapat dirasakan. Salah satu penyedia atau pemberi layanan kesehatan adalah rumah sakit.

Rumah sakit terutama rumah sakit milik pemerintah harus dapat menjadi sarana kesehatan bagi
masyarakat (Pohan, 2007). Para pemberi pelayanan (provider) harus 2 selalu mengetahui secara rinci
obat yang sering dipakai dalam pelayanan, terlebih lagi belum semua konsumen mendapatkan informasi
obat yang memadai dan juga pengetahuan tentang obat yang digunakan belum semuanya diketahui
Farmasis merupakan tenaga ahli dalam memberikan informasi tentang obat, baik kepada pasien
maupun tenaga kesehatan lain yang mempunyai tanggung jawab satu untuk memberikan informasi
tersebut sesuai indikasi dan menjaga keamanan pasien (Widayati dan Zairina, 1996).
Judul : Evaluasi Pengelolaan Obat Dan Strategi Perbaikan Dengan Metode Hanlon Di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Tahun 2021

B. Penelitian Evaluasi

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam tiga dekade terakhir telah
berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna. Salah satu upaya mewujudkan
peningkatan kesehatan masyarakat yaitu peningkatan pelayanan di rumah sakit. Pelayanan rumah sakit
tidak dipisahkan dengan pelayanan kefarmasian. Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu
kegiatan rumah sakit yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. 284 Volume 3 Nomor 4 –
September 2013 Instalasi farmasi rumah sakit merupakan satu-satunya unit di rumah sakit bertanggung
jawab pada penggunaan obat yang aman dan efektif di rumah sakit secara keseluruhan. Tanggung jawab
ini termasuk seleksi, pengadaan, penyimpanan, penyiapan obat untuk konsumsi dan distribusi obat ke
unit perawatan penderita (Siregar dan Amalia, 2003). Manajemen obat di rumah sakit merupakan salah
satu aspek penting dari rumah sakit. Ketidakefisienan akan memberikan dampak negatif terhadap biaya
operasional bagi rumah sakit, karena bahan logistik obat merupakan salah satu tempat kebocoran
anggaran. Untuk itu manajemen obat dapat dipakai sebagai proses pengerak dan pemberdayaan semua
sumber daya yang dimiliki untuk dimanfaatkan dalam rangka mewujudkan ketersediaan obat setiap
dibutuhkan agar operasional efektif dan efisien (Lilihata,2011). IFRSUD Karel Sadsuitubun Kabupaten
Maluku Tenggara merupakan suatu institusi yang turut melaksanakan upaya perbaikan dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Secara umum masalah yang ditemukan di
IFRSUD Karel Sadsuitubun Kabupaten Maluku Tenggara adalah pengadaan obat yang dilakukan sekali
dalam setahun belum bisa memenuhi ketersediaan obat, tidak adanya formularium rumah sakit sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pengobatan sehingga sangat mempengaruhi proses seleksi obat dan juga
pola peresepan yang dilakukan, belum terintegrasinya prosedur operasi standar (Standard Operating
Prosedure-SOP) tentang perbekalan farmasi, belum terbentuknya panitia farmasi dan terapi. Mengingat
mutu pengembangan pelayanan masyarakat dan begitu banyaknya permasalahan-permasalahan yang
terdapat dalam pengelolaan obat di rumah sakit maka perlu dilakukan perbaikan-perbaikan manajemen
pengelolaan obat dengan menggunakan metode hanlon. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi manajemen pengelolaan obatdi IFRSUD Karel Sadsuitubun Kabupaten Maluku Tenggara
yang meliputi tahap seleksi, pengadaan, distribusi dan penggunaan dan mengetahui cara perbaikan
pengelolaan obat dengan menggunakan metode Hanlon.
KETERANGAN
Penelitian Dasar ( Murni / Belum pernah diketahui )
penelitian evaluasi ( mengembangkan / keberhasilan )
variable bebas ( mempengaruhi)
variable terikat (Dipengaruhi)

Anda mungkin juga menyukai