Anda di halaman 1dari 3

Kepemimpinan Delegatif

Delegasi menekankan pemindahan kekuasaan dari seorang manajer kepada


bawahan. Delegasi ini memperbolehkan bawahan mengambil keputusan, yaitu
pemindahan kekuasaan pengambilan keputusan, dari suatu tingkat organisasi yang
lebih tinggi ke suatu tingkat Pendidikan yang lebih rendah. Menurut Hasibuan,
kepemimpinan delegatif apabila seorang pemimpin mendelegasikan wewenang
kepada bawahan dengan agak lengkap. Disini pimpinan menyerahkan tanggung
jawab atas pelaksanaan pekerjaan kepada bawahan dalam artian pimpinan
menginginkan agar para bawahannya bisa mengendalikan diri mereka sendiri dalam
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dalam hal ini, bawahan dituntut memiliki
kematangan dalam pekerjaan (kamampuan) dan kematangan psikologis (kemauan).
Kematangan pekerjaan dikaitkan dengan kemampuan untuk melakukan sesuatu
yang berdasarkan pengetahuan dan keterampilan. Kematangan psikologis dikaitkan
dengan kemuan atau motivasi untuk melakukan sesuatu yang erat kaitannya dengan
rasa yakin dan keterikatan.1 Menurut Roseni, Kepemimpinan delegatif adalah
sebuah gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pimpinan kepada bawahannya
yang memiliki kemampuan, agar dapat menjalankan kegiatannya yang untuk
sementara waktu tidak dapat dilakukan oleh pimpinan dengan berbagai sebab. 2
Gaya kepemimpinan delegasi adalah penyerahan wewenang pimpinan ke
bawahan di dalam sebuah organisasi dengan harapan tugas tersebut dapat
dipertanggungjawabkan, dan diselesaikan tepat pada waktunya, serta tidak
bertentangan dengan tujuan yang ingin dicapai

Gaya kepemimpinan delegatif memiliki ciri-ciri yaitu pemimpin akan


jarang dalam memberikan arahan, pembuat keputusan diserahkan kepada
bawahan, dan anggota organisasi tersebut diharapkan bisa menyelesaikan segala
permasalahannya sendiri.3 Gaya kepemimpinan delegatif ini memiliki ciri khas dari
perilaku pemimpin didalam melakukan tugasnya sebagai pemimpin. Dengan
demikian, maka gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan sangat dipengaruhi
adanya karakter pribadinya. Dengan demikian pimpinan tak terlalu banyak dalam

1
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Askara, 2009), 172.
2
Roseni, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Delegatif”, Roseni My Story, diakses pada 14 Februari 2020,
http://rosenimystory.blogspot.com/2011/03/pengaruh-gaya-kepemimpinan-delegatif.html
3
Miftah Thiha, Perilaku Organisasi : Konsep dasar dan aplikasinya, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2008 ), hal 73
memberikan perintah kepada bawahannya, bahkan pemimpin akan lebih banyak
dalam memberikan dukungan untuk bawahannya.

Pengaruh kepemimpinan delegatif terhadap kinerja mengindikasikan bahwa


pemimpin telah memberikan tugas kepada bawahan dengan sedikit perintah,
memberikan tugas berdasarkan kemampuan bawahan, mengadakan hubungan
dengan pihak luar, melimpahkan kepada bawahan untuk mencari cara mencapai
tujuan. Garry menyatakan bahwa pendelegasian (delegating) adalah tingkat
kematangan yang tinggi, orang-orang dengan tingkat kematangan seperti ini mampu
dan mau, atau mempunyai keyakinan untuk memikul tanggung jawab. 4 Dengan
gaya delegatif yang berprofil rendah yang memberikan sedikit pengarahan atau
dukungan memiliki tingkat kemungkinan efektif yang paling tinggi dengan individu-
individu dalam tingkat kematangan seperti ini. Kunci keberhasilan dalam
menerapkan gaya kepemimpinan delegatif terletak pada kemampuan pemimpin
untuk melihat taraf kematangan bawahan. Pada tipe bawahan dengan tingkat
kematangan yang tinggi, bawahan sudah tidak memerlukan atau mengharapkan lagi
suatu hubungan yang bersifat mengarahkan, mereka sudah mampu berinisiatif dan
berani mengambil keputusan. Pada keadaan demikian, pimpinan dapat
mendelegasikan pengambilan keputusan dan tanggung jawab pelaksanaan tugas
kepada karyawan yang dipimpinannya. Gaya kepemimpinan delegatif memiliki
pengaruh terhadap kinerja pegawai. Pengaruh tersebut bersifat positif, artinya
bahwa semakin tinggi gaya kepemimpinan delegatif sejalan dengan harapan
karyawan sebagai bawahannya, maka akan semakin terbuka lebar potensi bagi
karyawan sendiri didalam meningkatkan kinerjanya atau sebaliknya, semakin tidak
sejalan gaya kepemimpinan delegatif yang berjalan, maka akan semakin kecil
kemungkinan bagi para karyawannya di dalam meningkatkan kinerjanya.

Kesimpulan

Gaya kepemimpinan delegatif adalah penyerahan wewenang pimpinan ke


bawahan di dalam sebuah organisasi dengan harapan tugas tersebut dapat
dipertanggungjawabkan, dan diselesaikan tepat pada waktunya, serta tidak
bertentangan dengan tujuan yang ingin dicapai. Kunci keberhasilan dalam
menerapkan gaya kepemimpinan delegatif terletak pada kemampuan pemimpin
untuk melihat taraf kematangan bawahan. Seorang pemimpin yang bai kia harus
4
Gerry Desler, Menejemen sumber daya manusia, (Yogyakarta : Salemba Empat, 2000 ) hal 35
mengenal dengan jelas setiap pribadi bawahannya baik kelebihan dan
kekurangannya. Dengan demikian pemimpin dapat memberika porsi yang tepat bagi
setiap bawahan untuk memberikan hasil kerja yang maksimal.

Daftar Pustaka

Malayu Hasibuan. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi


Askara
Roseni. 2020. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Delegatif”, Roseni My Story, diakses
pada 14 Februari 2020, http://rosenimystory.blogspot.com/2011/03/pengaruh-gaya-
kepemimpinan-delegatif.html

Thoha, Miftah. 2008. Perilaku Oranisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. JakartaL Raja grafindo
Persada

Gerry Desler. 2000. Menejemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai