Anda di halaman 1dari 4

Ujian Tengah Semester (MK : Kewirausahaan MH44)

1. Kita berada di awal revolusi yang secara mendasar mengubah cara kita hidup, bekerja,
dan berhubungan satu sama lain. Dalam skala, cakupan, dan kompleksitasnya.
Adanya kemungkinan tak terbatas untuk memiliki milyaran orang yang terhubung dengan
perangkat seluler, sehingga menimbulkan kekuatan pemrosesan yang belum pernah
terjadi sebelumnya, kemampuan penyimpanan, dan akses pengetahuan. Penemuan
mengejutkan terobosan teknologi, yang mencakup bidang luas seperti kecerdasan buatan
(AI), robotika, internet of things (IoT), kendaraan otonom, pencetakan 3D,
nanoteknologi, bioteknologi, ilmu material, penyimpanan energi dan komputasi kuantum.
Banyak dari inovasi ini masih dalam tahap awal, tetapi mereka sudah mencapai titik
perubahan dalam perkembangan mereka. Saat mereka membangun dan memperkuat satu
sama lain dalam perpaduan teknologi melintasi dunia fisik, digital, dan biologis. Telah
terjadi perubahan besar di semua industri, ditandai dengan munculnya model bisnis baru,
pembentukan kembali sistem produksi, konsumsi, transportasi dan pengiriman. Di sisi
sosial, pergeseran paradigma sedang berlangsung dalam cara kita bekerja dan
berkomunikasi, serta bagaimana kita mengekspresikan, menginformasikan, dan
menghibur diri kita sendiri. Sama halnya, pemerintah dan institusi sedang dibentuk
kembali, seperti juga sistem pendidikan, layanan kesehatan dan transportasi, di antara
banyak lainnya. Cara-cara baru menggunakan teknologi untuk mengubah perilaku dan
sistem produksi dan konsumsi, juga menawarkan potensi untuk mendukung regenerasi
dan pelestarian lingkungan alam. (The Fourth Industrial Re volution by Klaus
Schwab, 2016)

a. Sebagai seorang yang memiliki jiwa entrepreneur, bagaimana anda menyikapi


fenomena tersebut, dalam kaitan dengan organisasi atau bisnis dimana ada sekarang
berada.

Fenomena teknologi informasi yang sangat cepat berkembang saat ini memang harus
disikapi dengan baik, saat ini sudah banyak pelayanan bagi masyarakat yang
menggunakan teknologi informasi, disi lain kita juga harus siap menghadapi
tantangan tersebut dan juga harus dapat menyesuaikan diri dengan teknologi saat ini.
contohnya saja inovasi ditempat saya bekerja yaitu pelayanan izin tinggal offshore
dan onshore bagi Warga Negara Asing, pelayanan ini sudah sangat efektif apalagi
dimasa pandemi saat ini Pelayanan harus membutuhkan kecepatan dan efisien, dari
yang sebelumnya harus tatap muka, saat ini pelayanan izin tinggal bagi WNA dapat
diajukan dengan sistem yang memungkinkan pemohon dapat mengaksesnya dari
rumah serta menghindari sistem birokrasi yang rumit,, tentu saja dengan sistem
keamanan dan pengawasan yang sudah diperhitungkan sebelumnya.

b. Adanya Pandemi Covid 19 disamping telah menimbulkan berbagai masalah dalam


kehidupan masyarakat akhir-akhir ini, akan tetapi juga dapat menimbulkan peluang.
Peluang inovasi apa saja yang bisa saudara identifikasi terkait dengan The Fourth
Industrial Re volution dalam kondisi pandemic Covid 19.
Ada beberapa Peluang inovasi pada masa pandemi yang saya ambil di tempat keja
saya, salah satunya yaitu pelayanan Easy paspor dimasa pandemi bagi masyarakat hal
ini ditujukan untuk meminimalisir mobilitas masyarakat serta mencegah kerumunan
di Kantor Imigrasi,  program ini melayanai pembuatan paspor secara kolektif atau
berkelompok yang dilaksanakan di luar kantor imigrasi, dimana pemohon paspor
tidak perlu datang ke kantor Imigrasi, melainkan petugas imigrasi yang akan datang
melayani, baik di kantor instansi pemerintahan, instansi pendidikan seperti asrama
dan kampus, komunitas, apartemen, bahkan juga perumahan.

2. Sumber inovasi ”Need Pull” atau ”Knowledge Push”, mana yang lebih penting dalam
proses inovasi, gunakan contoh untuk menunjukkan bagaimana masing-masing penting
dalam kondisi tertentu

Sumber inovasi ”Need Pull” merupakan sumber inovasi yang diawali dari kebutuhan
pasar., sebagai contoh, biasanya belum tentu perusahaan punya kapasitas untuk
memproduksinya, selanjutnya Knowlegde Push merupakan sumber  inovasi yang diawali
oleh Tim Riset dari perusahaan dan memiliki kapasitas pengetahuan yang banyak namun
hasil produknya belum tentu dibutuhkan pasar.
Sebaiknya kedua sumber inovasi tersebut harus digunakan sekaligus dalam sebuah proses
inovasi, kesiapan pasar dan kesigapan teknologi harus seiring sejalan, karena disinilah
letak peluang sebuah inovasi yang sesungguhnya

3, Analisa narasi di bawah ini, terkait dengan social Entrepreneurship


Azalea Ayuningtyas (Usaha Du’Anyam)
Usaha Du’Anyam ini dibangun Ayu bersama dua sahabatnya Hanna Keraf dan Melia
Winata pada November 2014. Nama Du’Anyam itu berasal dari bahasa Sika yang
artinya, Anyaman Ibu. Sebelum ini, lulusan Biologi Molekuler di University of Michigan
AS ini telah bekerja di sebuah perusahaan di Boston dengan penghasilan yang lebih dari
cukup. Namun panggilan untuk dapat memberikan sesuatu yang berdampak bagi
kehidupan masyarakat terlalu kuat. Semenjak itu, Ayu bertekad untuk dapat melakukan
sesuatu yang benar-benar berdampak bagi kehidupan masyarakat terutama di tanah
kelahirannya Indonesia. Keputusan itulah yang membuat dia meninggalkan pekerjaan dan
kembali ke Tanah Air.

Rumah Anyaman

Mengapa anyaman? Menurut Ayu, karena mereka melihat hampir semua produk rumah
tangga yang digunakan oleh masyarakat di daerah NTT terbuat dari anyaman lontar. Dan
produk ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika dikelola dengan baik. Usaha ini
awalnya mereka mulai di Desa Duntana, Kabupaten Flores Timur. Menurut Ayu, mereka
mulai dari mengetuk pintu satu per satu untuk mengajak para ibu bergabung. Setelah itu
usaha anyaman berkembang pesat. meski menggunakan bahan alami, namun produk yang
dihasilkan Du’ Anyam bergaya modern dan tidak ketinggalan zaman. Hal ini juga berkat
masukan dari tim Du’Anyam pada para ibu penganyam.

Azalea Ayuningtyas manfaatkan dari suatu produk sumber daya yang telah/sudah ada
sebelumnya, sehingga mempunyai nilai yang lebih berarti, Du’Anyam menggunakan
daun lontar. Sementara pada material warnanya, ada yang menggunakan pewarna jati ada
pula dengan pewarna sintetis, dengan desain anyam yang modern. Sesuai seperti nama
brand, Du’Anyam mengedepankan home décor dengan teknik anyaman.

Azalea Ayuningtyas berhasil mengkreasikannya menjadi berbagai macam produk, mulai


dari keranjang baju, pot tanaman, hingga keranjang kecil untuk aksesori cantik yang
dibanderol mulai dari Rp250 ribu hingga Rp1.5 juta.

3.a. Apakah kisah dari narasi di atas merupakan social entrepreneurship, apa dua hal
kunci menurut Bill Drayton yang harus ada dalam aktivitas social entrepreneurship.

Menurut saya kisah tersebut diatas merupakan sosial entrepreneurship, karena ayu
dan teman-temannya menciptakan produk yang dibentuk dengan cara bekerja sama
serta memiliki kemampuan untuk berani melawan tantangan atau dalam definisi lain
adalah seseorang yang berani loncat dari zona kemapanan yang ada.

Dua hal kunci yang harus ada dalam aktivitas entrepreneurship menurut Bill Drayton
antara lain :

- Adanya inovasi sosial yang mampu mengubah sistem yang ada di masyarakat.
- Hadirnya individu bervisi, kreatif, berjiwa wirausaha (entrepreneurial), dan
beretika di belakang gagasan inovatif tersebut.

3.b. Berdasarkan narasi di atas, identifikasi empat elemen utama yang harus ada dalam
social entrepreneurship.

1. Social Value :
Ini merupakan elemen paling khas dari kewirausahaan sosial yakni menciptakan
manfaat sosial yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Sama seperti
tekad ayu dan teman-temannya untuk dapat melakukan sesuatu yang benar-benar
berdampak bagi kehidupan masyarakat terutama di tanah kelahirannya Indonesia.

2. Civil Society:
Kewirausahaan sosial pada umumnya berasal dari inisiatif dan partisipasi
masyarakat sipil dengan mengoptimalkan modal sosial yang ada di masyarakat.
Dalam narasi diatas Civil Society terbentuk dari ayu dan teman-temannya mulai
dari mengetuk pintu satu per satu untuk mengajak para ibu dan masyarakat untuk
ikut bergabung dalam pembuatan produk.
3. Innovation:
Kewirausahaan sosial memecahkan masalah sosial dengan cara-cara inovatif
antara lain dengan memadukan kearifan lokal dan inovasi sosial. Contoh nya
menggunakan bahan alami, namun produk yang dihasilkan Du’ Anyam bergaya
modern dan tidak ketinggalan zaman, manfaatkan dari suatu produk sumber daya
yang telah/sudah ada sebelumnya, sehingga mempunyai nilai yang lebih berarti.

4. Economic Activity:
Kewirausahaan sosial yang berhasil pada umumnya dengan menyeimbangkan
antara antara aktivitas sosial dan aktivitas bisnis. Aktivitas bisnis/ekonomi
dikembangkan untuk menjamin kemandirian dan keberlanjutan misi sosial
organisasi

Anda mungkin juga menyukai