WORI KABUPATEN
MINAHASA UTARA
Nama-Nama kelompok 4:
FAKULTAS KEPERAWATAN
2021
DAFTAR ISI
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1.1 LATAR BELAKANG 3
1.2 TUJUAN PENELITIAN 3
1.3 MANFAAT PENULISAN 4
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN 4
BAB II 5
TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif 5
2.2 Konsep Teori Keperawatan Defisit Care Menurut Dorothea Orem 6
BAB III 12
KERANGKA KONSEP 12
3.1 Kerangka Konsep Web Of Causation (WOC) 12
3.2 Aplikasi Teori Keperawatan dalam Asuhan Keperawatan 13
BAB IV 16
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN 16
4.1 Pengkajian Asuhan Keperawatan Komunitas 16
5.1 Analisa Data Komunitas 23
6.1 Pengkajian 24
7.1 Diagnosa Keperawatan 25
5.3 Intervensi atau Rencana Keperawatan 26
5.4 Implementasi 26
1.1 Evaluasi 27
BAB VI 27
PENUTUP 27
6.1 Kesimpulan 27
6.2 Saran 27
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
KERANGKA KONSEP
R R BASIC
SELF
CARE
CONDITIONING
FACTORS :
Umur
SELF SELF
CARE CARE
R Jenis kelamin
Riwayat penyakit
SELF CARE keturunan
DEFISIT
R R
Suku dan kebiasaan
Status perkembangan
NURSING Status kesehatan dan
AGENCY/SYSTEM kesejahteraan
Tingkat pengetahuan
Masalah Keperawatan
Sumber informasi
Komunitas :
Ketidakefektifan Manajemen
Kesehatan
3.2 Aplikasi Teori Keperawatan dalam Asuhan Keperawatan
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah : "Suatu pelaksanaan kegiatan
yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan,
baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).
Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong
keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of
Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :
3.2.1 Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai
dengan kebutuhan perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan
oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan. Perawatan diri sendiri
merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya
serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care
dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga
kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal, persyaratan
pengembangan dan persyaratan kesehatan. Penekanan teori self care secara umum :
3.2.1.1 Pemeliharaan intake udara
3.2.1.2 Pemeliharaan intake air
3.2.1.3 Pemeliharaan intake makanan
3.2.1.4 Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan ekskresi
3.2.1.5 Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
3.2.1.6 Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi Sosial
3.2.1.7 Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
3.2.1.8 Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok
sosial sesuai dengan potensinya.
3.2.2 Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan
kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat
perawatan yang dibutuhkan. Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua,
pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif.
Teori self care deficit diterapkan bila :
3.2.2.1.1.1.1 Anak belum dewasa
3.2.2.1.1.1.2 Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
3.2.2.1.1.1.3 Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk
masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan
kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
3.2.3 Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi
oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan
berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani
aktifitas "Self Care". Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
3.2.3.1 The Wholly compensatory system
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu
mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap
rangsangan.
3.2.3.2 Partly compensantory system
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan
gerak karena sakit atau kecelakaan.
3.2.3.3 The supportive - Educative system
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk
dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
● Metode bantuan :
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima
metode bantuan yang meliputi :
1) Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
2) Mengajarkan klien
3) Mengarahkan klien
4) Mensupport klien
● Keyakinan dan nilai – nilai
Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah:
- Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau
trauma atu koping dan efeknya.
- Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care
yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas
structural fungsi dan perkembangan.
- Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
- Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat
dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural,
fungsi dan perkembangan.
Sudah terlihat jelas bahwa teori dari Dorothea Orem ini berbicara tentang
perawatan diri secara mandiri dari individu maupu kelompok masyarakat.
Apabila individu maupun suatu kelompok masyarakat tidak mampu untuk
melakukan perawatan diri secara mandiri maka dibutuhkan tenaga perawat
untuk memebantu individu atau kelompok tersebut dalam melakukan perawatan
diri tersebut.
Deficit perawatan diri dapat terjadi karena berbagai factor yaitu usia, jenis
kelamin, Riwayat, penyakit keturuna, Suku dan kebiasaan, Status
perkembangan, Status kesehatan dan kesejahteraan, Tingkat pengetahuan,
Sumber informasi, dan lain-lain. Jika sudah terjadi deficit perawatan diri maka
dibutukan nursing system untuk menangani masalh tersebut. Pelayanan atau
tindakan keperawatan dapat bersifat total ataupun hanya untuk kebutuhan
tertentu sesuai dengan kondisi klien.
Perawatan diri dari sample yang kami ambil dipengaruhi oleh kesadaran
akan kebersihan rumah dimana lingkungan rumah baik di dalam maupun di luar
rumah sangat kurang diperhatikan kebersihannya sehingga masalah
keperawatan komunitas yang kami tentukan sebagai yang prioritas yaitu
management kesehatan tidak efektif. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh
pemeliharaan kesehatan tidak efektif dimana gaya hidup yang kurang sehat
telah diterapkan seperti tak mengontrol pola makan dan minuman yang di
komsumsi, hal ini menjadi pengaruh besar timbulnya masalah kesehatan ini.
BAB IV
Luas Pemukiman 5 Ha
Luas Sawah dan ladang -
Luas Perkebunan
Luas Perkantoran 4 Ha
JENIS HEWAN
10%
25%
50%
15%
UMUR
n = 217 (jmlh jiwa)
9.20%
25.40%
18.40%
20.70% 11.00%
7.00%
8.30%
c. Budaya Pendu
Penduduk Desa Talawaan Atas berasal dari berbagai macam suku, diantaranya
ada suku Sanger, Papua, Gorontalo, Bantik, Minahasa, Toraja, dan Bugis. Namun
yang paling banyak di Desa ini berasal dari Suku Sanger.
d. Kelas Sosial Penduduk
Kesejahteraan Keluarga
n = jumlah kk (73 kk)
21%
Keluarga Pra Se-
jahtera
32%
Keluarga Sejahtera 1
Keluarga Sejahtera 2
Keluarga Sejahtera 3
21%
28%
JENIS KEPENDUDUKAN
10%
90%
e. Jenis Kependudukan
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan mengenai jenis kependudukan yang
ada di Desa Talawaan Atas, didapati hasil bahwa 90% menetap dan 10 % tidak
menetap.
18%
58%
22%
Manajemen Sampah
n = 73 KK
11.00%
13.70%
6.80% 68.50%
Dibakar Ditimbun
Dibuang sembarang Dibuang di got
Asuransi Kesehatan
n = jlh jiwa (217)
b. Tipe Keluarga
Tipe Keluarga
n : jmlh KK (73 KK)
Keluarga Inti Keluarga Besar Keluarga Usila
11%
7%
82% Dari
hasil
pengkajian didapati bahwa tipe keluarga ini merupakan tipe keluarga yang paling
banyak ditemukan di Desa Talawaan Atas yaitu presentasenya sebesar 82%.
c. Sistem Ekonomi
PEKERJAAN
n : 217 jiwa
14.80%
48.40%
32.20%
2.30% 2.30%
d. Sistem Keagamaan
Masyarakat yang berada di Desa Talawaan Atas 99% memeluk agama Kristen
Protestan dan 1% memeluk agama Katolik.
e. Pendidikan terakhir
Pendidikan Terakhir
n : 217 jiwa
5%
23%
45%
27%
Agama
n : Jumlah jiwa (217 jiwa)
1%
99%
18%
58%
22%
ANALISA DATA
Keluarga sejahtera 1 = 20 KK
Keluarga sejahtera 2 = 15 KK
Keluarga sejahtera 3 = 15 KK
10 Status social ekonomi Mata pencarian masyarakat desa Talawaan Atas
adalah petani/pekebun. Industri rumah tangga yang
ditemukan di Desa Talawaan Atas adalah usaha
warung serba ada dan ada juga warung makanan.
Tempat pemenuhan kebutuhan masyarakat yaitu
pasar yang ada di Pandu.
Asam urat: 20
Asam lambung: 3
20 Status pemberian ASI anak Hampir semua anak-anak usia < 10 tahun,
diberikan ASI ekslusif
21 Akses sarana air bersih Sumber air bersih masyarakat desa Talawaan Atas
berasal dari Mata air yang berada di gunung,
namun ada juga yang menggunakan sumur
22 Mempunyai jamban sehat Sebagian besar rumah yang ada di desa Talawaan
Atas jamban terpelihara
1 Pemeliharaa 4 3 3 4 14 1
n kesehatan
tidak efektif
2 Manajemen 3 2 3 4 12 2
kesehatan
yang tidak
efektif
2 Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan kurang terpapar informasi dan
ketidakefektifan pola kesehatan keluarga ditandai dengan pendidikan terakhir masyarakat
yang paling tinggi presentasenya SMA 27%, SMP 23%, SD 45%, Perguruan Tinggi 5%.
Dan penderita hipertensi 57.5%, kolestrol 22%, asam urat 17.6%, gastritis 2.9%
4.4 Perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas
3. Memberikan pendidikan
kesehatan yang memadai
sehubungan dengan
pemeliharaan kesehatan :
- Perilaku hidup bersih dan
sehat
- Bahaya rokok dan alcohol
Pendidikan kesehatan tentang Perilaku
Hasil : Pemberian pendidikan hidup Bersi dan Sehat serta bahaya
kesehatan telah dilakukan di rokok dan alkohol di Balai Desa
Balai desa Talawaan Atas. Talawaan Atas tanggal 14 Desember
2021.
2 Manajemen kesehatan tidak efektif 1. Melakukan pengumpulan Pada tanggal 9-11 desember 2021
berhubungan dengan kurang data untuk mengidentifikasi didapati hasil
terpapar informasi dan masalah.
ketidakefektifan pola kesehatan
keluarga ditandai dengan Hasil : pengambilan data atau
pendidikan terakhir masyarakat pengkajian sudah dilakukan dan
yang paling tinggi presentasenya
diolah.
adalah SD 45%, SMA 27%, dan
SMP 23%, pergurun tinggi 5%
serta jumlah penderita hipertensi
57,5%, kolestrol 22%, asam urat
17,6%
2. Memberikan pendidikan
kesehatan
- Pencegahan Hipertensi
- Pelatihan BHD dan
Cooking Hasil : pendidikan
kesehatan tentang penyakit Pendidikan kesehatan tentang Hipertensi,
pelatihan BHD dan Cooking dilakukan
yang paling banyak diderita di balai desa talawaan atas pada tanggal
di desa talawaan atas yaitu 14 desember 2021
hipertensi.
3. Melaksanakan pemeriksaan
tekanan darah, kolestrol, gula
darah gratis.
Hasil : pemeriksaan gratis
dilakukan oleh mahasiswa
bagi sebagian masyrakat
desa talawaan atas
NDX
1 Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif berhubungan S : jumlah perokok dan total seluruh penduduk adalah 98% dan belum adanya
dengan ketidakmampuan membuat penilaian yang TPA sehingga pengelolaan sampah didesa paling banyak dibakar dengan
tepat dan ketidakcukupan sumber daya (mis. presentase 68,5% dibakar
keuangan, dan fasilitas) ditandai dengan
W : masyarakat yang masih kurang memahami pentingnya akan kesehatan dan
pemeliharaan kesehatan.
2 Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan S : pendidikan terakhir masyarakat yang paling tinggi presentasenya adalah
dengan kurang terpapar informasi dan ketidakefektifan SMA 29%, SD 27%, dan SMP 23% dan perguruan tinggi 5% serta jumlah
pola kesehatan keluarga ditandai dengan penderita hipertensi 57,5%, kolestrol 22%, asam urat 17%
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Program kerja yang dilakukan oleh kelompok kami bertujuan untuk memperkaya
pengetahuan masyarakat Desa Talawaan Atas tentang pencegahan, penyebab dan penanganan
penyakit/ masalah kesehatan khususnya penyakit-penyakit yang pernah/ dialami oleh warga
setempat; selain itu program ini juga bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat Desa Talawaan Atas dalam hal ini untuk mengatur kebiasaan pola makan yang
sehat; serta agar dapat mengetahui karakteristik lingkungan yang bersih dan sehat.
Kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan membutuhkan peran kita dalam
bentuk dorongan dan motivasi dari seluruh pihak yang memiliki kompetensi dalam bidang
kesehatan. Khususnya para kader, tokoh masyarakat dan mahasiswa dalam menyampaikan
informasi serta peningkatan motivasi dari pihak yang berkompeten dalam ilmu kesehatan.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan untuk :
a. Pemerintah Desa
Diharapkan pemerintah Desa Talawaan Atas dapat bekerja sama dan membantu
kader kesehatan yang sudah dilatih dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.
b. Masyarakat
Dengan penyuluhan-penyuluhan yang telah diberikan diharapkan bisa membantu
masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan yang ada di Talawaan
Atas
LAMPIRAN
Melakukan Pengkajian
Implementasi
BAP
PETA DESA