BAB i-IV Revisi
BAB i-IV Revisi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil,
bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Kementerian
lain ada satu ibu yang meninggal setiap enam jam. Data dari ASEAN tahun
kematian ibu di Indonesia masih mencapai 305 per 100 ribu. Angka ini
kedua di Asia Tenggara. Urutan pertama ditempat oleh Laos dengan angka
kematian 357 per 100 ribu, sedangkan Singapura pada tahun 2015 memiliki
angka kematian ibu melahirkan 7 per 100 ribu, dan Malaysia di angka 24 per
terjadi penurunan jumlah kasus kematian ibu. Pada tahun 2015 AKI mencapai
4.999 kasus, di tahun 2016 sedikit mengalami penurunan menjadi 4.912 kasus
dan di tahun 2017 mengalami penurunan tajam menjadi sebanyak 1.712 kasus
obstetric lainnya 12.04% infeksi pada kehamilan 6.06% dan penyebab lainnya
Sumatera Barat Kasus pada tahun 2017, kasus kematian Ibu berjumlah 107
orang, menurun jika dibanding tahun 2015 (111 orang) (Dinas Kesehatan
Salah satu tool (alat) program kesehatan yang diharapkan turut berperan
persalinan dan nifas adalah buku kesehatan ibu dan anak (buku KIA)
penyuluhan, informasi serta catatan tentang gizi, kesehatan ibu dan anak.
Manfaat buku KIA (Kesehatan Ibu Anak) diantaranya adalah sebagai alat
2015).
ibu dan anak tersebut, maka dapat dilakukan suatu penyuluhan kesehatan ibu
dan anak pada saat pemeriksaan antenatal atau pada kegiatan posyandu
Kelas Ibu Hamil adalah kegiatan bagi ibu hamil, berdiskusi dan tukar
kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir melalui
Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan prenatal
sarana untuk belajar kelompok bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang
lahir, melalui praktek dengan menggunakan buku KIA (Kesehatan Ibu Anak).
hasil penelitian Pandori, Kartasurya, dan Winarni (2018) diketahui bahwa tidak
tda hubungan penggunaan buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil tentang
kesehatan. Sedangkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Hati dan
Aryani (2018) diketahui bahwa Kelas ibu hamil efektif dalam upaya mengubah
sikap dan pengetahuan ibu dalam deteksi dini dan pencegahan post partum
blues.
Dengan kegiatan kelas ibu hamil ini suami dan keluarga akan dilibatkan
sehingga dapat memahami kondisi ibu hamil sampai dengan melahirkan dan
merawat bayi. Salah satu Keuntungan kelas ibu hamil adalah Penyuluhan /
bayi baru lahir, Adanya interaksi antara petugas kesehatan dan ibu hamil pada
kelompok ibu hamil yang benar-benar memahami kesehatan diri dan bayinya,
persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir secara baik (Linarsih, 2012).
Para ibu hamil yang akan memiliki anak dapat saling berdiskusi, bertukar
informasi dan konsultasi seputar masalah kehamilan. Sehingga ibu hamil dapat
mengatasi rasa cemas pada proses persalinan hingga nifas. Dalam kelas ini
selain persiapan dalam masa persalinan akan disiapkan pula mental para ibu
Jumlah AKI Di tahun 2017 terdapat 6 (enam) kasus kematian ibu (Profil
Cakupan. Salah Satu Nagari dengan Jumlah Ibu Hamil terbanyak yaitu
sebanyak 36 orang Ibu hamil yaitu Nagari Pandai Sikek. Nagari Pandai Sikek
terdiri dari 4 jorong cakupan yaitu Jorong Baruah, Tanjung, Pagu- Pagu dan
Jorong Koto Tinggi. Kelas ibu hamil ini biasa dilakukan satu kali dalam
masing-masing jorong.
Dari survey awal yang dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2019 terhadap
memahami tentang persiapan persalinan dari kelas ibu hamil yang diadakan
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah adakah pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Kesehatan Ibu di Nagari Pandai Sikek
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
sebelum dan sesudah pelaksanaan kelas ibu hamil di Nagari Pandai Sikek
D. Manfaat Penelitian
upaya baru yang dapat dilakukan oleh program KIA yang dapat
ibu dan anak sebelum dan sesudah pelaksanaan kelas ibu hamil di Nagari
dibidang kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, melalui
Indonesia, 2014b). Pendidikan KIA yang diberikan kepada ibu hamil yang
konsultasi perorangan atau per kasus yang diberikan pada waktu ibu hamil
Penyuluhan seperti diatas baik untuk menangani kasus per kasus namun,
petugas saja.
3. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada kunjungan dari lintas sektor
untuk ibu hamil yang lebih menyeluruh dan sistematis serta dapat
direncanakan ialah pendidikan dalam bentuk tatap muka dalam kelas yang
diikuti dengan diskusi antara ibu dan petugas, yang dinamakan dengan Kelas
bidang tertentu.
5. Adanya interaksi antara petugas kesehatan dan ibu hamil pada saat
penyuluhan dilaksanakan.
Fasilitator pada pelaksanaan kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas
hamil dengan ibu hamil lainnya) dan antar ibu hamil dan petugas
kelahiran.
dan cara mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan oleh ibu
komplikasi)
proses persalinan).
d) Perawatn nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat
e) KB pasca persalinan.
f) Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, injeksi vit.
KIA.
2014b)
dengan ibu hamil lainnya) dan antar ibu hamil dan petugas kesehatan/
cara mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan oleh ibu hamil dan
penanggulangan anemia).
hubungan suami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak
proses persalinan).
4) Perawatan nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat
5) KB pasca persalinan.
6) Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, injeksi vit. K1,
KIA.
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada usia kehamilan 20
Minggu – 32 Minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi fisik ibu
sudah kuat, tidak takut terjadinya abortus, efektif untuk melakukan senam
hamil, jumlah peserta ibu hamil maksimal sebanyak 20 orang pada tiap
puskesmas
1) Provinsi
prasarana)
2) Kabupaten
3) Puskesmas
Fasilitator dalam kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas kesehatan
hamil.
hamil adalah
6) Alat peraga (KB kit, food model, boneka, metode kanguru dll)
sesuai kesepakatan fasilitator dengan peserta. Materi kelas ibu hamil yang
akan disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil, tetapi
pagi hari maupun sore harinya dengan lama waktu pertemuan 120 menit
Indonesia, 2014b).
a. Kelompok besar
b. Kelompok kecil
1) Diskusi kelompok
3) Bola salju
6) Permainan simulasi
7. Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
yang relatif singkat. Untuk itu isi pesan harus jelas, singkat, dan
mudah dimengerti oleh penerima pesan dalam arti isi pesan menyatu
Indonesia, 2014b).
b. Proses Komunikasi
2014b).
c. Tahapan Komunikasi
1) Tahap ide/gagasan
2) Tahap encoding
3) Tahap pengiriman
Pada tahap ini terjadi suatu proses pengiriman gagasan atau ide
sebagainya.
4) Tahap penerimaan
pesan diterima orang lain atau penerimaan pesan ini dapat melalui
lain/komunikan.
5) Tahap decoding
perfikir.
6) Tahap proses
Indonesia, 2014b).
1) Perbedaan persepsi
2) Perbedaan bahasa
beberapa kali terutama hal – hal pokok dan penting sehingga isi
3) Kegaduhan
komunikasi lisan.
4) Reaksi emosional
1) Komunikasi informatif
maupun tulisan.
2) Komunikasi persuasif
3) Komunikasi konversif
a) Ciptakan perhatian
(P4K)
I (peningkatan pengetahuan)
e) Kesimpulan
post test I)
(1) Persalinan
menyusui ekslusif?
e) Kesimpulan
2014b).
B. Perilaku Kesehatan
1. Pengertian
atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, system pelayanan
2014):
a. Faktor Internal, faktor yang berada dalam diri individu itu sendiri,
perilakunya.
yakni:
bagi masyarakat.
dukungannya.
Dari faktor- faktor diatas, dalam penelitian ini yang akan diteliti
secara mendalam adalah terkait pengetahuan ibu hamil sebelum ikut serta
C. Pengetahuan (Knowledge)
1. Defenisi Pengetahuan
pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
atau dari orang lain (Notoatmodjo, 2012). Karena dalam pengalaman dan
langgeng (long lasting) dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
lain :
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (know) :
b. Memahami (comprehension) :
c. Penerapan (aplication) :
d. Analisis (analysis) :
e. Sintesis (synthesis) :
f. Evaluasi (evaluation) :
3) Pengalaman pribadi
memperoleh pengetahuan.
pengetahuan.
logis dan ilmiah. Cara ini disebut penelitian ilmiah atau populer
D. Kerangka Teori
o Usia
o Paritas
o Pengetahuan
o Sikap
o Motivasi
o Kepercayaan
o Persepsi
Faktor pendukung
Perilaku kesehatan
o Sarana dan dalam keikutsertaan
prasarana kesehatan Kelas Ibu Hamil
o Jarak Prasarana
kesehatan
Faktor pendorong
o Keterpaparan media
informasi
o Dukungan keluarga
o Dukungan Tokoh
masyarakat
o Dukungan Petugas
Skema 2.1
Kerangka Teori
(Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2005), Achmadi (2014))
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kesehatan Ibu dan Anak, maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut :
Sebelum: Setelah:
Pengetahuan ibu hamil Pengetahuan ibu hamil
mengenai kesehatan Ibu mengenai kesehatan Ibu
yang meliputi: kehamilan, yang meliputi: kehamilan,
perubahan tubuh dan keluhan, perubahan tubuh dan keluhan,
perawatan kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan dan perawatan persalinan dan perawatan
nifas. nifas.
Skema 3.1
Kerangka Konsep
B. Hipotesis
Ha: Ada pengaruh perlakuan kelas ibu hamil terhadap tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang Kesehatan Ibu pada ibu hamil di Nagari Pandai Sikek
C. Definisi Operasional
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
design sering kali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh
karena itu sering juga disebut quasi experiment atau eksperimen semu.
yaitu pre test sebelum perlakuan dan post test setelah perlakuan untuk
O1 X O2
Skema 4.1
Bentuk Rancangan Pre Test Dan Post Test
Keterangan:
dilakukan.
Tabel 4.1
Materi kelas ibu hamil
b) Perawatan kehamilan
b) Perawatan nifas
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di Nagari
2. Sampel
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
menjadi responden
1. Sumber Data
a. Data primer
b. Data sekunder
2. Instrumen Penelitian
ceklist yang akan dibagikan pada responden yaitu ibu hamil di Nagari
uji coba karena telah menggunakan daftar pertanyaan yang baku dari
kelas ibu hamil dan pertanyaan ini telah digunakan pada kelas ibu hamil
E. Etika Penelitian
a. Pengambilan Data
kuesioner dilakukan oleh ibu hamil itu sendiri yang dipandu dan diawasi
oleh peneliti. Hal ini dilakukan agar apabila ada pertanyaan yang kurang
KIA dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada saat sebelum / pre test dan
b. Pelaksanaan Penelitian
dilakukan sebanyak dua kali yang dilakukan setiap satu kali dalam
Kuesioner dibagikan dan langsung di isi oleh ibu hamil pada waktu
dikumpulkan.
paket ibu hamil antara lain buku KIA, lembar balik, buku pegangan
fasilitator kelas ibu hamil, buku pelatihan kelas ibu dan buku pedoman
F. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
angka.
3. Entry
Setelah lembar observasi terisi penuh dan benar, data diproses dengan
program komputerisasi.
4. Cleaning
sudah di entry.
5. Processing
G. Analisa Data
1. Analisa Univariat
sesudah perlakuan.
2. Analisa Bivariat
Analisis yang digunakan yaitu uji T-Test namun jika distribusi data
shapiro wilk dimana nilai p < 0,05. maka dipakai uji wilcoxon dengan
melihat rerata skor pengetahuan ibu mengenai KIA sebelum dan sesudah
jenis data sebelum dan sesudah intervensi dari subjek yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
ibu
Linarsih. (2012). pengaruh kelas ibu hamil terhadap peningkatan pengetahuan
dan keterampilan ibu mengenai KIA di puskesmas Sempor II kabupaten
Kebumen. Diambil dari lib.ui.ac.id/file?file=digital/20321795-S-Linarsih.pdf
%0A%0A
Notoatmodjo, S. (2012). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan d. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2011). Kesehatan Masyarkat Ilmu dan Seni. Jakarta:
Rineka Cipta.
Pandori, J., Kartasurya, M. I., & Winarni, S. (2018). PENGGUNAAN BUKU
KIA SEBAGAI MEDIA EDUKASI PADA IBU HAMIL (Studi di Wilayah
Kerja Puskesmas Tlogosari Kulon, Tahun 2018). JURNAL KESEHATAN
MASYARAKAT (e-Journal), 6(April). Diambil dari
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Priyambodo, U. (2018). Angka Kematian Ibu dan Bayi Indonesia Tertinggi Kedua
di Asia Tenggara - kumparan. Kumparan.com. Diambil dari
https://kumparan.com/@kumparansains/angka-kematian-ibu-dan-bayi-
indonesia-tertinggi-kedua-di-asia-tenggara
Trisnamansyah, S., & Fitriani, T. J. (2015). PERAN SERTA MASYARAKAT
UNTUK MEWUJUDKAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALs 2015
BIDANG KESEHATAN ( TUJUAN KE 4 DAN KE 5 ) MELALUI
PENDEKATAN KELAS IBU ( Studi Kasus di Desa Mekarsari Kecamatan
Ciparay Kabupaten Bandung ). Jurnal EMPOWERMENT, 1(2252), 77–84.
Diambil dari
http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/empowerment/article/view/
618/448