Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

ISIP4110 / PENGANTAR SOSIOLOGI

Nama : YOKHEBED PAULIN KRISTINA

NIM : 044574889

Program Studi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Masa Registrasi : 2022/2023.1

UPBJJ : SURABAYA

1. Terkait wacana tersebut, coba saudara analisis terkait mengapa masih banyak

pelaku bom bunuh diri yang mau melakukan tindakan tersebut. Kaitkan jawaban

saudara dengan materi sosialisasi.

Jawaban :

- Menurut (Smelser, 1981 : 25) upaya agar seorang individu dapat melakukan

sosialisasi dengan lancar yaitu :

▪ Individu harus memahami apa yang diharapkan oleh masyarakat dari

dirinya

▪ Individu harus mengembangkan kemampuan untuk dapat memenuhi

peran yang diharapkan

▪ Individu mengembangkan keinginan untuk berperilaku konform/sepadan

- Dalam wacana tersebut beberapa hal yang mempengaruhi masih banyak

terjadinya bom bunuh diri dikaitkan dengan upaya yang Smelser ungkapkan

yaitu pertama, ISA (37) belum memahami apa yang di harapkan oleh

masyarakat dari dirinya. Kurangnya ia bersosialisasi dengan masyarakat

sekitar mengakibatkan dirinya tidak memahami kehidupannya. Yang kedua

ialah kurangnya ISA (37) mengembangkan kemampuannya di lingkungan

msyarakat, biasanya orang yang cenderung menyendiri dan individualisme

akan sulit masuk ke dalam lingkuangan masyarakat. Ketiga, ISA (37) belum

maksimal dalam mengembangkan keinginan untuk berperilaku yang sepadan.


Meskipun ia pernah mengikuti Turba FKPP di Sumatera Utara-Aceh namun

ia tidak berperilaku sesuai dengan setara masyarakat. ISA (37) yang

pernah menjabat sebagai Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren

tersebut tidak mencoba membaur dengan masyarakat.

Jadi kesimpulan yang dapat ditarik dari kasus diatas adalah bahwa

kemungkinan besar ia tidak mencoba membaur dengan masyarakat dan

cenderung menyendiri, sehingga jika ada pemikirannya yang salah tidak ada

orang yang mencoba untuk membenarkannya ke jalan yang seharusnya dan

ia akan lebih mempercayai pemikirannya sendiri ketimbang pemikiran orang

lain. Oleh sebab itu interaksi dan sosialisasi sangat diperlukan dalam

kehidupan masyarakat supaya kita tidak terjebak dengan diri kita sendiri

melainkan saling bergantung dan bertukar pendapat dengan orang lain.

(Sumber : Modul Pengantar Sosiologi / ISIP4110, Modul 4, link artikel

https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-kriminal/d-6215349/densus-88-

tangkap-terduga-teroris-di-aceh-koordinator-jaringan-ji.)

2. Menurut Max Weber, ada tiga dimensi dalam stratifikasi sosial, yaitu dimensi

ekonomi, dimensi kehormatan dan dimensi kekuasaan. Silakan saudara berikan

penjelasan terkait ketiga dimensi tersebut kemudian berikan contoh/ilustrasi

dari masing-masing dimensi yang terjadi di sekitar tempat tinggal saudara

(sebutkan nama daerah tempat saudara tinggal).

Jawaban :

- Dimensi Ekonomi adalah stratifikasi sosial yang terbentuk karena kelas-

kelas (sosial) yang didasarkan pada apa yang ia miliki

Contoh : Di salah satu sekolah menengah di Surabaya memiliki siswa yang

beragam, salah satunya ialah berkelompok sesuai kelas sosialnya. Si A akan

berteman dengan B dan C dimana B dan C sama dengan kelas yang A miliki

yaitu kelas atas. Sementara D dan E ialah siswa yang cenderung ke kelas
yang stratnya di bawah A dan teman-temannya. Alhasil mereka membuat

kelompok dan circle masing-masing sesuai dengan kelas sosialnya.

- Dimensi Kehormatan adalah stratifikasi sosial yang terbentuk karena atas

dasar kehormatan/kelompok status (sosial)

Contoh : Pada lingkungan sekolah di Tambaksari Surabaya Siswa A

merupakan anak dari seorang Dokter, dan siswa B merupakan anak dari

seorang Pengusaha, dalam hal ini mereka membentuk kelompok atas dasar

dari pekerjaan dan status orang tuanya. Sehingga teman-temannya

cenderung akan memandang si A dan B adalah anak yang berada yang

memiliki status lebih tinggi ketimbang teman-temannya dan terciptalah

rasa menghormati karena status tersebut.

- Dimensi Kekuasaan adalah stratifikasi sosial yang terbentuk karena adanya

kekuasaan (sosial) atau tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang

telah direncanakan

Contoh : Pada lingkungan pekerjaan di daerah Kaliwaron Surabaya, terdapat

salah satu staff yang memiliki kekuasaan untuk mengatur atau dapat

disebut sebagai “tangan kanan” yang dipercaya oleh pimpinan. Hal ini

menyebabkan dimesi kekuasaan terbentuk karena ia merasa ia punya

wewenang dan hak untuk mengatur pekerjaan para bawahan, dan ia memiliki

tujuan untuk mempertahankan kepercayaan pimpinan atas dirinya.

(Sumber : Modul Pengantar Sosiologi / ISIP 4110, Modul 5)

Anda mungkin juga menyukai