Disusun Oleh:
Fizky Anisa Sarah
857495641
A. IDENTITAS
Program Studi : Program S-1 PGPAUD Masukan Sarjana
Semester :2
UPBJJ-UT : Bandung
Kode/Nama MK : IDIK4008 / Penelitian Tindakan Kelas
Nama Tutor : Mirawati, M.PD.
B. PETUNJUK TUGAS :
1. Silakan membaca kembali materi pada modul 3-5 khususnya terkait penyusunan
proposal PTK, pelaksanaan perbaikan dan analisis data.
2. Baca kembali hasil uraian terkait permasalahan pembelajaran dan perkembangan
anak yang pernah dialami atau diamati selama proses pembelajaran di Lembaga
PAUD.
3. Lakukan analisis masalah tersebut dengan menentukan kategori aspek
perkembangan yang bermasalah serta tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut.
4. Buat rancangan proposal PTK mengikuti sistematika terlampir.
5. Pengumpulan tugas dapat melalui google drive yang tersedia.
6. Selamat dan semangat mengerjakan.
Nama Mahasiswa : Fizky Anisa Sarah
NIM : 857495641
Jawaban :
A. Judul Penelitian :
Peningkatan Aspek Bahasa Pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Media Flashcard
di Kelas B KB Belaian Jiwa Bunda Tahun Ajaran 2022-2023
B. Bidang Kajian :
PAUD, Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini, Media Flashcard
C. Pendahuluan :
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mampu mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, pengendalian diri,
berakhlak mulia, kecerdasan,dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya.
(UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003). Pendidikan anak usia dini adalah jenjang
pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan
yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan ini
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,
nonformal, dan informal.
Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2003 (dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional, 2009: 1) tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Angka
14 dinyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini dibagi dalam tiga jalur,
yaitu jalur formal meliputi Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Athfal (RA) dan
bentuk lain yang sederajat; jalur non formal meliputi Taman Penitipan Anak (TPA),
Kelompok Bermain (KB), dan bentuk lain yang sederajat; serta jalur informal yaitu
keluarga. Dalam hal ini penulis menitikberatkan pada jalur non formal yaitu
Kelompok Bermain (KB). Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang
menitikberatkan pada pertumbuhan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),
kecerdasan (daya pikir, daya cipta, emosi, dan spiritual), sosial emosional (sikap dan
perilaku), pendidikan agama, bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan
tahapan perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Lerner (dalam Sudono, 2000) menyatakan, dasar utama perkembangan
bahasa melalui pengalaman-pengalaman berkomunikasi yang kaya. Pengalaman-
pengalaman yang kaya itu akan menunjang faktor-faktor bahasa yang lain yaitu:
mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis. Menurut Dhieni (2018:3.1)
perkembangan bahasa sebagai salah satu dari kemampuan dasar yang harus
dimiliki oleh anak, terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia dan karakteristik
perkembangannya. Adapun indikator aspek perkembangan bahasa keaksaraan
pada anak usia 5-6 tahun adalah sebagai berikut: Menyebutkan simbol-simbol huruf
yang dikenal, Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di
sekitarnya, Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/ huruf awal yang
sama, serta Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Aspek
perkembangan bahasa pada anak terurama pada poin keaksaraan seringkali
mengalami hambatan, seperti halnya yang terjadi di KB Belaian Jiwa Bunda.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di KB Belaian Jiwa Bunda terdapat
beberapa permasalahan yang terjadi pada anak kelompok B dengan usia 5 sampai
6 Tahun. Permasalahan tersebut antara lain ada 5 anak dari 16 anak yang masih
mulai berkembang pada aspek bahasa terutama pada poin c tentang keaksaraan
yakni bagian menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal. Anak masih belum
bisa menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal. Anak merasa bingung
menunjukan simbol huruf ketika guru menyebutkan simbol huruf yang diperlihatkan
kepada anak. Anak masih bingung mencari simbol huruf yang telah disebutkan oleh
guru. Kemudian ketika guru memperlihatkan beberapa huruf, anak masih
kebingungan dalam menyebutkan simbol-simbol huruf yang telah diperlihatkan guru.
Hal tersebut terjadi karena beberapa factor seperti kegiatan pembelajaran yang
masih kurang variatif (monoton), serta kurangnya penggunaan media yang dilakukan
selama pembelajaran.
Pemberian stimulus melalui media kartu kata bergambar atau sering disebut
dengan media flash card ini dapat mengarahkan anak untuk bermain serta belajar
dengan sangat menyenangkan. Melalui media kartu kata bergambar atau media
flash card, anak mampu mengenal huruf serta mengenal suara huruf awal dari nama
benda-benda yang ada di sekitarnya ketika ia mendeskripsikan gambar yang ada
dalam media kartu kata bergambar tersebut.
Media flash card merupakan sebuah media pembelajaran dalam bentuk kartu
bergambar. Media ini sangat cocok digunakan untuk mengingat dan mengkaji ulang
dalam proses belajar. Flash card merupakan salah satu bentuk permainan edukatif
berupa kartu-kartu yang memuat gambar dan kata yang sengaja dirancang untuk
meningkatkan berbagai aspek perkembangan, diantaranya untuk mengembangkan
aspek perkembangan bahasa. Oleh karena itu, untuk memudahkan dan membantu
peserta didik dalam meningkatkan perkembangan bahasa maka dibutuhkan media
pembelajaran. Media pembelajaran flash card ini sangat membantu pendidik dalam
memberikan pengajaran secara maksimal, efektif dan efisien. Sehingga anak didik
akan semakin terangsang dan termotivasi untuk belajar secara lebih baik, ketika
media yang digunakan sangat mendukung minat dan keinginan peserta didik serta
memudahkan dalam belajar efektif dan efisien.
Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini berjudul Peningkatan Aspek
Bahasa Pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Media Flashcard di Kelas B KB Belaian
Jiwa Bunda Tahun Ajaran 2022-2023.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di KB Belaian Jiwa Bunda
terdapat beberapa permasalahan yang terjadi pada anak kelompok B dengan usia 5
sampai 6 Tahun. Permasalahan tersebut antara lain ada 5 anak dari 16 anak yang
masih mulai berkembang pada aspek bahasa terutama pada poin c tentang
keaksaraan yakni bagian menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal. Anak
masih belum bisa menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal. Anak merasa
bingung menunjukan simbol huruf ketika guru menyebutkan simbol huruf yang
diperlihatkan kepada anak. Anak masih bingung mencari simbol huruf yang telah
disebutkan oleh guru. Kemudian ketika guru memperlihatkan beberapa huruf, anak
masih kebingungan dalam menyebutkan simbol-simbol huruf yang telah
diperlihatkan guru. Hal tersebut terjadi karena beberapa factor seperti kegiatan
pembelajaran yang masih kurang variatif (monoton), serta kurangnya penggunaan
media yang dilakukan selama pembelajaran.
3. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka
dapat diambil rumusan masalah adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran melalui media flashcard pada setiap
siklus di kelas B KB belaian Jiwa Bunda tahun ajaran 2022-2023?
b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran melalui media flashcard pada setiap
siklus di kelas B KB belaian Jiwa Bunda tahun ajaran 2022-2023?
c. Bagaimana aspek bahasa pada anak usia 5-6 tahun di kelas B KB belaian Jiwa
Bunda tahun ajaran 2022-2023 pada setiap siklus setelah mendapatkan
pembelajaran melalui media flashcard?
4. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini yakni sebagai berikut:
a. Mengetahui perencanaan pembelajaran melalui media flashcard pada setiap
siklus di kelas B KB belaian Jiwa Bunda tahun ajaran 2022-2023?
b. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran melalui media flashcard pada setiap
siklus di kelas B KB belaian Jiwa Bunda tahun ajaran 2022-2023?
c. Mengetahui aspek bahasa pada anak usia 5-6 tahun di kelas B KB belaian Jiwa
Bunda tahun ajaran 2022-2023 pada setiap siklus setelah mendapatkan
pembelajaran melalui media flashcard?
5. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peserta Didik
Manfaat penelitian bagi anak didik adalah sebagai berikut:
1) Menciptakan rasa senang dan ketertarikan anak dalam pembelajaran
2) Meningkatkan perkembangan bahasa anak.
3) Menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi pada anak dalam menyebutkan
simbol huruf.
4) Memupuk dan mengembangkan perkembangan bahasa anak dalam dihadapi
dikehidupan sehari-hari baik sekarang dan masa mendatang.
5) Meningkatkan konsentrasi anak selama menggunakan media flashcard.
b. Bagi Guru
Manfaat penelitian bagi guru adalah sebagai berikut:
1) Menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman kerja terutama dalam
menangani anak yang mendapat kesulitan terutama pada perkembangan
bahasa.
2) Mampu mempersiapkan dan merancang kegiatan pembelajaran yang lebih
menyenangkan bagi anak.
3) Dapat mengembangkan metode, media, alat dan bahan yang menarik dan
bervariatif dalam kegiatan pembelajaran.
4) Dapat memotivasi anak untuk lebih terlibat aktif secara langsung dalam kegiatan
pembelajaran.
5) Lebih mandiri dalam menghadapi permasalahan yang terjadi dalam
pembelajaran dilingkungan tempat kerja.
c. Bagi Sekolah
Manfaat penelitian bagi sekolah adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan pembelajaran di kelas akan lebih efektif dan efisien.
2) Sekolah akan mampu mengembangkan model-model pembelajaran.
3) Sekolah akan mampu menghasilkan sumber daya yang berkualitas.
4) Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah yang berkualitas melalui
penggunaan metode yang tepat dalam membantu siswa mencapai
perkembangan yang optimal.
5) Sekolah dipercaya dan didukung oleh masyarakat jika mutu atau SDM siswa dan
guru nya bagus.
D. Kajian Pustaka
2. Media Flashcard
a. Definisi Media Flashcard
Flash card berasal dari bahasa Inggris, yaitu flash yang berarti cepat,
sedangkan card artinya kartu. Azhar Arshad (2006:119), mengemukakan “flash card
adalah media yang sederhana yang menggunakan kartu kecil yang berisi gambar,
teks atau simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang
berhubungan dengan gambar itu”. Media pembelajaran flash card adalah media
pembelajaran visual yang berbentuk kartu yang berisi gambar atau tulisan yang bisa
mengarahkan siswa tentang materi yang dipelajari, sehingga dapat mempercepat
pemahaman dan dapat memperkuat ingatan siswa.
Kasihani (2007:109), menyatakan bahwa flash card memperlihatkan gambar
atau tulisan kata-kata, biasanya flash card terdiri atas perangkat yang
dikelompokkan menurut jenis atau kelasnya, misalnya kelompok gambar makanan,
buah-buahan, gambar seorang yang melaksanakan wudhu, alat transportasi, dan
lain lain. Ukuran flash card menurut beberapa ahli memiliki perbedaan, ukuran flash
card disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Menurut Azhar
Arshad, (2006:120), menyatakan bahwa “ukuran flash card biasanya berukuran 8 x
12 cm”.
Jadi dapat dimaknai bahwa media pembelajaran flash card adalah media
pembelajaran visual yang berbentuk kartu yang berisi gambar atau tulisan yang bisa
mengarahkan siswa tentang materi yang dipelajari, dengan ukuran yang disesuaikan
dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi sehingga dapat mempercepat
pemahaman dan dapat memperkuat ingatan siswa.
b. Fungsi Media Flash Card
Fungsi media pembelajaran flash card adalah melatih otak kanan untuk
mengingat gambar dan kata-kata, sehingga pembendaharaan kata dan kemampuan
bahasa anak dapat dilatih dan ditingkatkan. Menurut Azhar Arshad (2006:120),
“media flash card yang berisi gambar-gambar (benda-benda, binatang, dan
sebagainya) dapat digunakan untuk melatih siswa mengeja dan memperkaya kosa
kata”. Kartu yang digunakan tersebut dapat menjadi petunjuk dan rangsangan bagi
siswa untuk memberikan respon yang diinginkan.
Menurut Doman (1991) dalam (Dinar Rapmuladi, 2015: 56), menyatakan
“flash card dapat diberikan kepada anak autis sebagai sebuah permainan mengenal
huruf dan kata-kata”. Gambar-gambar flash card yang menarik dengan warna yang
menyolok akan disukai anak-anak, sehingga anak autisme mampu mengingat dan
dengan mudah memahami gambar-gambar dan warna yang telah dilihatnya.
c. Cara Menggunakan Flashcard
Widiasworo (2017 dalam Nurhayati, Rosita. 2022) mengatakan bahwa
membuat bahan flashcard itu mudah, berikut cara membuat bahan belajar flashcard:
1) Potong karton sesuai ukuran yang dibutuhkan oleh kelas.
2) Kelompokkan kepingan flashcard kosong berdasarkan warna
3) Kemudian tentukan bahan apa yang akan digunakan media flashcard ini,
misalnya di Indonesia berwarna biru dan matematika berwarna merah.
Windura (2017 dalam Nurhayati, Rosita. 2022) mengatakan langkah-langkah
untuk membuat kartu flash harus menyiapkan kardus karton 1 warna dan kemudian
menarik ukuran 7 cm x 10 cm atau ukuran kartu untuk diputar, setelah menulis dan
gambar bahan, itu akan diajarkan sebagai sampel sebelum kartu dengan gambar
objek di bagian belakang ada yang bermakna atau umpan balik dari gambar objek
atau mungkin di depan, ada gambar berikut yang ada artinya atau deskripsi gambar.
Dapat menyimpulkan bahwa siswa harus diamati pada pemegang flashcard, guru
menyiapkan selembar kertas tebal dan kemudian memotong kertas menjadi ukuran
25 x 30 cm. Kemudian menyesuaikan kebutuhan flashcard akan mengajar nanti,
kemudian, Gambar dari sesuatu yang terkait dengan bahan pembelajaran akan
diajarkan di kelas berikut dan tidak akan lupa untuk menulis kata yang ditautkan ke
gambar.
d. Langkah-langkah Penggunaan Media Flashcard
Langkah-langkah untuk menggunakan kartu memori sebagai berikut:
1) Guru mendistribusikan kartu gambar (flashcard) untuk anak satu dengan gambar
yang berbeda.
2) Guru meminta salah satu siswa untuk pergi ke kelas sebelum temannya dan
memegang kartu gambar terdistribusi sebelumnya.
3) Kartu ini berlangsung setinggi dada dan wajah siswa duduk di depannya.
4) Guru meminta siswa tentang citra yang disimpan anak di depan temannya
sebagai stimulus sehingga siswa aktif di kelas.
5) Guru meminta anak-anak bersama dengan surat ejaan pada kartu flash milik
anak di depan.dan seterusnya.
6) Guru kemudian meminta siswa untuk naik dan duduk, lalu menempelkan gambar
di papan tulis, lalu dilanjutkan dengan siswa berikutnya. (Nurhayati, Rosita. 2022)
3. Penelitian Terdahulu
a. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Nurhayati Adhani. Dkk. (2016) tentang
“Meningkatkan Perkembangan Bahasa dengan Media Flash Card pada
Anak Usia Dini di Desa Sanan Rejo Kabupaten Malang”, menyatakan
bahwa rata-rata kemampuan bahasa (fonologi) anak 22,45. Hal ini
membuktikan bahwa perkembangan bahasa anak khususnya dalam hal
membedakan bunyi huruf yang sama (fonologi ) masih belum meningkat
secara optimal. Sedangkan, pada siklus II anak mengalami peningkatan
yang signifikan, memperoleh hasil rata-rata sebesar 40,6.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Salsa Putri Yunita (2022) tentang
“Implementasi media flash card dalam upaya meningkatkan
perkembangan bahasa anak usia dini kelompok B di RA Nurul Haq
Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2021/2022”, menyatakan bahwa dalam
proses pelaksanan pembelajaran pendidik RA menggunakan langkah-
langkah penerapan, yang mana langkah-langkah penerapan tersebut
membantu meningkatkan perkembangan bahasa pada anak usia dini,
diantaranya langkah-langkah penerapan media flashcard tersebut adalah:
a. Mengenal huruf abjad dengan flash card; b. Mengenal suku kata
dengan flash card buah-buahan; c. Mengeja huruf didalam kartu flash
card; d. Menyusun huruf abjad nama buah didalam flash card; e.
Mengelompokkan tanaman buah berkayu dan tidak berkayu; f.
Mengelompokkan buah berbiji satu dan berbiji banyak; g. Mengamati
secara lagsung wujud buah, mencicipi buah dari guru, kegiatan dialog
antara guru dan anak, kegiatan lihat katakan gambar; h. Mengurutkan
bagian tanaman buah kemudian mengucapkan; i. Meyebutkan bagian
tanaman buah menggunakan flash card didepan teman; j. Menirukan satu
kalimat yang diucapkan guru secara berulang-ulang.
c. Penelitian yang dilakukan oleh Rosita Nurhayati (2022) tentang
“Peningkatan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Usia 5-6 Tahun
Melalui Media Flashcard Di Tk As-Syifa Curug-Tangerang’ menyatakan
bahwa Anak sudah mampu melakukan kegiatan permainan flashcard
sesuai aspek-aspek Bahasa yaitu kelancaran, Bahasa reseptif dan
ekspresif dan mengenal keaksaraan awal melalui bermain. Pada hasil
observasi prasiklus terdapat 20 anak yang memiliki kriteria mulai muncul
dengan presentasi 68,00% dan 1 anak yang memiliki kriteria berkembang
sesuai harapan dengan presentasi 71,00%, setelah dilakukan tindakan
dengan jumlah dua siklus Bahasa anak meningkat menjadi 85,00%
dengan kriteria berkembang sangat baik.
4. Hipotesis Tindakan
Penerapan media flashcard dapat Meningkatkan aspek bahasa anak pada
usia 5-6 tahun di KB Belaian Jiwa Bunda.
2. Lokasi/Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini di KB Belaian Jiwa Bunda yang beralamat di KP.
Sukasari RT. 03 RW. 07 Desa Drawati Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung.
3. Waktu Penelitian
Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah kurang lebih
2 bulan.
4. Alokasi Lama Tindakan
Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus, namun tetap menyesuaikan
dengan hasil refleksi pada masing-masing siklus.
5. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (PTK).
Metode ini dipilih karena peneliti bermaksud untuk melakukan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan aspek bahasa pada anak di KB Belaian Jiwa
Bunda. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kemmis Mc Taggart
dalam Arikunto (2010: 203). Dalam pelaksanaannya, penelitian tindakan kelas atau
PTK membutuhkan peran pihak lain observer untuk mengamati pelaksanaanya.
Oleh karena itu, PTK sering disebut penelitian yang pola kerjanya kolaboratif.
Rencana yang disusun pertama kali merupakan rencana yang bertujuan untuk
mengatasi permasalahan yang telah ditemukan dalam permasalahan pendahuluan,
sedangkan rencana berikutnya, merupakan hasil refleksi siklus-siklus sebelumnya.
Pelaksanaan tindakan merupakan proses penuangan rencana yang telah disusun.
Dalam pelaksanaan dilakukan pengamatan terhadap tindakan, hasil pengamatan
kemudian dianalisis dan hasil analisisnya berupa bahan reflektif guru untuk
merenungkan segala kekurangan yang dihadapi.
7. Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran bahasa
Inggris pada materi diri sendiri saat proses pembelajaran di KB berlangsung.
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi berupa langkah-
langkah penggunaan media flashcard, yakni: Guru mendistribusikan kartu gambar
(flashcard) untuk anak satu dengan gambar yang berbeda, Guru meminta salah satu
siswa untuk pergi ke kelas sebelum temannya dan memegang kartu gambar
terdistribusi sebelumnya, Kartu ini berlangsung setinggi dada dan wajah siswa
duduk di depannya, Guru meminta siswa tentang citra yang disimpan anak di depan
temannya sebagai stimulus sehingga siswa aktif di kelas, Guru meminta anak-anak
bersama dengan surat ejaan pada kartu flash milik anak di depan.dan seterusnya
dan Guru kemudian meminta siswa untuk naik dan duduk, lalu menempelkan
gambar di papan tulis, lalu dilanjutkan dengan siswa berikutnya. (Nurhayati, Rosita.
2022)
Observasi penilaian aspek bahasa dilakukan untuk mengetahui peningkatan
anak dalam aspek bahasa. Penilaian aspek bahasa dilaksanakan di dalam
pembelajaran melalui instrumen penilaian ceklis sesuai dengan indikator yang ingin
dicapai: Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal dan Mengenal suara huruf
awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya.
b. Dokumentasi
Dokumentasi foto digunakan untuk merekam perilaku guru dan siswa
selama pembelajaran berlangsung. Dokumentasi ini digunakan sebagai penguat
data-data yang lain. Pengambilan data melalui dokumentasi foto ini dilakukan pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Peneliti meminta bantuan salah seorang
rekan peneliti dalam mengambil gambar, sehingga siswa tetap fokus dan
tidak terjadi perubahan perilaku siswa pada saat pengambilan gambar. Adapun
gambar yang diambil dalam penelitian ini yaitu pada saat guru melakukan
pembelajaran sesuai langkah-langkah penggunaan media flashcard. Foto ini
merupakan bukti mengenai keadaan tingkah laku guru dan siswa pada saat
pembelajaran dengan menggunakan media flashcard.
8. Analisis Data
Teknik analisis data yan akan digunakan adalah Miles & Huberman. Menurut
Miles & Huberman (1992: 16) analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi
secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan/verifikasi. Mengenai ketiga alur tersebut secara lebih lengkapnya adalah
sebagai berikut:
a. Reduksi
Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul
dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus
selama proyek yang berorientasi penelitian kualitatif berlangsung. Antisipasi akan
adanya reduksi data sudah tampak waktu penelitiannya memutuskan (seringkal
tanpa disadari sepenuhnya) kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan
penelitian, dan pendekatan pengumpulan data mana yang dipilihnya. Selama
pengumpulan data berlangsung, terjadilan tahapan reduksi selanjutnya (membuat
ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi,
membuat memo). Reduksi data/transformasi ini berlanjut terus sesudah penelian
lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Reduksi data merupakan bagian
dari analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi
data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat
ditarik dan diverifikasi. Dengan reduksi data peneliti tidak perlu mengartikannya
sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan
dalam aneka macam cara, yakni: melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau
uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas, dan
sebagainya. Kadangkala dapat juga mengubah data ke dalam angka-angka atau
peringkatperingkat, tetapi tindakan ini tidak selalu bijaksana.
b. Penyajian Data
Miles & Huberman membatasi suatu penyajian sebagai sekumpulan informasi
tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian-penyajian yang lebih baik
merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi:
berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna
menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah
diraih. Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang
terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus
melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikisahkan oleh penyajian
sebagai sesuatu yang mungkin berguna.
c. Menarik Kesimpulan
Penarikan kesimpulan menurut Miles & Huberman hanyalah sebagian dari
satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi
selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali
yang melintas dalam pikiran penganalisis (peneliti) selama ia menulis, suatu tinjauan
ulang pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan
menghabiskan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran di antara
teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif atau juga upaya-
upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data
yang lain. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data yang lain harus diuji
kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan
validitasnya. Kesimpulan akhir tidak hanya terjadi pada waktu proses pengumpulan
data saja, akan tetapi perlu diverifikasi agar benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan.
Pengolahan data dalam penelitian ini adalah untuk mengolah data mentah
berupa hasil penelitian supaya dapat ditafsirkan dan mengandung makna.
Penafsiran data tersebut antara lain untuk menjawab pertanyaan pada rumusan
masalah. Pengolahan data dilakukan pada akhir siklus.
Pengolahan dan analisis data penilaian aspek perkembangan bahasa
dilakukan untuk mengetahui aspek perkembangan bahasa anak setelah
mendapatkan pembelajaran menggunakan media flashcard di setiap siklus.
Kriteria penilaian aspek perkembangan bahasa anak adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Kriteria Penilaian Hasil Belajar
Jumlah Soal
No Kriteria
yang Benar
1 Satu Belum Berkembang (BB)
2 Dua Sudah Mulai Berkembang (MB)
3 Tiga Sudah Berkembang Sesuai Harapan
(BSH)
4 Empat Berkembang dengan Baik
5 Lima Berkembang dengan Sangat Baik (BSB)
Hasil pengolahan data tersebut pada siklus akan dijadikan sebagai acuan
bagi pembuatan rencana pada siklus selanjutnya dan sebagai pembanding bagi
pencapaian aspek perkembangan bahasa anak pada siklus selanjutnya. Hasil
pengolahan data tentang aspek perkembangan bahasa pada setiap siklus akan
dibandingkan agar dapat diketahui peningkatan aspek perkembangan bahasa anak
setelah mendapat perlakuan dengan media gambar.
F. Jadwal Penelitian
Rencana Waktu
No Tahapan Penelitian
Pelaksanaan
1 Observasi dan Identifikasi 01-10 Mei 2023
Masalah
2 Koordinasi dengan Pihak 11-13 Mei 2023
Sekolah
3 Penyusunan Rencana Tindakan 13-20 Mei 2023
4 Pelaksanaan Tindakan 20 Mei-20 Juni 2023
5 Observasi dan Refleksi 20 Mei-20 Juni 2023
6 Penyusunan Laporan Penelitian 20 Juni-20 Juli 2023
7 Diseminasi Hasil Penelitian 27 Juli 2023
G. Biaya Penelitian
No Aspek Pembiayaan Jumlah Biaya
1 Bahan Habis Pakai (ATK, Rp. 3.000.000
Cetak, Konsumsi, dll)
2 Biaya Rp. 1.200.000
Perjalanan/Transportasi
3 Biaya Publikasi dan Rp. 800.000
Pelaporan
Jumlah Rp. 5.000.000
H. Personalia Penelitian
No Nama Personalia Deskripsi Tugas
1 Fizky Anisa Sarah Sebagai peneliti utama dan guru yang akan
melaksanakan perbaikan pembelajaran
2 Eros Sebagai pembanu pelaksanaan penelitian
sekaligus guru pendamping yang membantu
melakukan observasi.
3 Yeyen Siti Mariyah S Sebagai pembantu pelaksanaan penelitian
dalam melakukan rekaman video
pembelajaran
I. Daftar Pustaka
J. Lampiran
1. Instrumen Penelitian
CONTOH:
Tabel 1. Lembar Observasi Aspek Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun
No Indikator Skala
1. Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal BB MB BSH BSB
2. Mengenal suara huruf awal dari nama benda-
benda yang ada di sekitarnya
2. Riwayat Hidup Peneliti