Anda di halaman 1dari 2

Nama : Windri Fauziyyah Hikmah

Nim : 12020723611
Kelas : IH-G / semester 6
Matkul : Filsafat Hukum (UAS)

RESUME

1. Hakikat Hukum
2. Menjawab Keingintahuan
3. Kegunaan Filsafat Hukum

1). Hakikat Hukum


Hakikat hukum mencakup seluruh sistem hukum yang merupakan suatu kegiatan
untuk melaksanakan danmenerapkan hukum yang berkeadilan serta melakukan tindakan
hukum terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan hukum yang dilakukan oleh subjek
hukum baik melalui prosedur peradilan ataupun melalui prosedur diluar peradilan.
Secara fungsional hukum dibentuk atau diciptakan semata-mata demi tujuan tertentu.
Yang mana salah satunya ini banyak tujuan yaitu mendapatkan atau menegakkan keadilan.
Hakikat hukum ini dapat diketahui dengan menggunakan kausalitas. Misalnya apa bahan
hukum, bentuk hukum, siapa pembuatannya dan apa tujuannya. Namun bagi aristoteles adalah
bahwa hukum itu ada karena terdapat causa (sebab) tertentu. Apabila hukum itu bertujuan
untuk menerbitkan masyarakat atau untuk mendapatkan keadilan, maka hakikat mendasari
dari hukum adalah fungsi atau manfaatnya.
Menurut Theo Huijbers adalah hakikat hukum itu sendiri, yaitu hukum yang menjadi
sarana bagi penciptaan suatu aturan masyarakat yang adil. 1 Adil yaitu suatu keadaan yang
ingin diwujudkan oleh semua masyarakat manapun.

2). Menjawab Keingintahuan


Manusia merupakan makhluk yang diciptakan tuhan sebagai ruang rasa serta ruang
cipta. Dua hal ini membuat manusia selalu merasa penasaran dan ingin tahu tentang segala
sesuatu yang ada di dunia, dimana hasil dari perasaan itu berupa pengetahuan. Pengetahuan
itu sendiri dapat berasal dari pengalamannya sendiri maupun pembelajaran yang didapat dari
orang lain. Disinilah ilmu dan pengetahuan menjalanankan perannya dalam menjawab rasa
keingintahuan manusia yang tidak ada batasannya. Tetapi seringkali pertanyaan-pertanyaan
dari keingintahuan tadi ada yang tidak terjawab secara keilmuan. Maka dari itu, ilmu filsafat
inin yang mempunyai fungsi untuk sebuah pandangan mendalam tentang pertanyaan dalam
kehidupan yang dijalani manusia.
Filsafat membangun banyak dasar-dasar keilmuan atas pengetahuan-pengetahuan yang
dipelajari manusia. Diantaranya sebagai pengetahuan hukum.pemikiran filsafat didorong
untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu. Pemikiran filsafat
1
Hyronimus Rhiti,” Filsafat Hukum”,(Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2011), hlm. 147
berarti berenah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam alam semesta yang
tidak terbatas ini.

3). Kegunaan Filsafat Hukum


Kegunaan filsafat hukum ini berfungsi untuk mengatur masyarakat mengembangkan
suatu bentuk yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya, yaitu storitatif. Berkuasa dan
memerintah pernyataan-pernyataannya, apa pendapatnya, bertolak dari kemauan agar
masyarakat menundukkan diri kepada yang ingin dicapai oleh kemauan tersebut.
Hukum adalah suatu teknelogi, suatu teknelogi sosial. Yang menjadi urusannya adalah
mengusahakan agar orang-orang tunduk kepadanya, berbuat sesuai dengan apa yang
dikehendakinya. Hukum tidak mungkin mengikuti logika ilmu dengan penelitian dan
pengujian eksperimental dan cara lain, tetapi sebagai suatu teknelogi sosial yang masih bisa
dikaitkan kepada ilmu. Hukum ini berfungsi menjamin persamaan alamiah menjadi hak-hak
asasi.2

2
Serlika Aprita, “Filsafat Hukum”, (Depok : Rajawali Pers, 2020), Bab.2, hlm. 36

Anda mungkin juga menyukai