Anda di halaman 1dari 43

CONTOH SOAL KASUS

PERSIAPAN UKOM DAN


P E M B A H S A N N YA

F I T R I A N I , S S T, S K M . M . K E S , M . K E B
SINERGI INDONESIA
TRIK MENJAWAB SOAL UKOM
• Berdoa
• Atur tingkat stressor anda
• Identifikasi kata kunci
• Fokus pada data soal
• Teliti dan pahami soal
• Hindari jebakan soal dan jawaban
• Jangan terlalu lama terpaku pada satu(1) soal. ( tipe soal mudah,
sedang dan susah)
• Pastikan Isi semua jawaban pada soal
• Periksa ulang jawabannya jika masih ada waktu
1. Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0, datang ke BPM dengan keluhan
kurang enak badan. Hasil anamnesis: kadang muncul perasaan kecewa dan
membenci kehamilannya, nyeri pada payudara. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, P 24 x/menit, S 37 0C, payudara tegang dan
membesar.
Perubahan psikologis pada trimester berapakah yang dialami pada kasus
tersebut?
a. Trimester 1
b. Trimester 2
c. Trimester 3
d. Trimester 1 dan 2
e. Trimester 2 dan 3
Pembahasan
Tabel Perubahan Fisiologi dan Psikologi Pada Kehamilan
Trimester Perubahan Fisik Perubahan Psikologi

Trimester Pertama ❑ Pembesaran Payudara ❑ Penolakan


( minggu 0-13) ❑ Perubahan berat badan ❑ Kecewa
❑ Peningkatan volume darah ❑ Merasa tidak sehat
❑ Perubahan system pernafasan ❑ Sering kali membenci kehamilannya
Timester Kedua ➢ Pembesaran abodemen ➢ Merasa sehat
( minggu 14-26) ➢ Hiperpigmentasi ➢ Bisa menerima kehamilannya
➢ Berfikir positif
➢ Sudah mulai merasakan kehadiran
janinya sebagai seseorang diluar dari
dirinya sendiri
Trimester Ketiga ❖ Hiperlordosis ❖ Waspada
(minggu 27-40) ❖ Pembesaran abdomen ❖ Ibu merasa tidak sabar menunggu
❖ Perubahan frekuensi berkemih kelahiran bayinya
❖ Perubahan ketidaknyamanan tulang dan ❖ Ibu merasa khawatir atau takut apabila
otot bayi yang dilahirkannya tidak normal
❖ Gangguan tidur ❖ Ibu merasa sedih akan berpisah dari
❖ Perubahan sensasi terhadap nyeri bayinya dan kehilangan perhatian khusus
yang diterima selama hamil
Sumber : Kemenkes RI, GAVI, 2016. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak.
2. Seorang perempuan, umur 32 tahun, G3P1A1 hamil 36 minggu, datang ke BPM
dengan keluhan nyeri pada bagian punggung sejak 1 minggu lalu.. Hasil
anamnesis: sering pegal pada anggota tubuh bagian atas serta kelelahan. Hasil
pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80x/ menit, P 20 x/menit, S 36,50C, TFU 35
cm, Hb ; 12 gr%.
Adanya keluhan ibu pada kasus tersebut disebabkan karena perubahan postur
tubuh merupakan perubahan anatomi fisiologi pada sistem?

a. Musculoskeletal
b. Kardiovaskuler
c. Reproduksi
d. Integument
e. Persyarafan
Pembahasan
a. Sistem Musculoskeletal
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat gravitasi dan garis bentuk tubuh. Lengkung
tulang belakang akan berubah bentuk untuk mengimbangi pembesaran abdomen. Menjelang akhir kehamilan
banyak wanita yang memperlihatkan postur tubuh yang khas (lordosis).
b. Sistem Kardiovaskuler
Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas yaitu denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10-15 denyut permenit,
akibat diafragma semakin naik terus selama kehamilan, jantung digeser ke kiri dan ke atas, sehingga apeks jantung
agak kelateral dari posisinya. Volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian bertambah
secara perlahan sampai akhir kehamilan.
c. Sistem Reproduksi
Uterus, vagina, vulva, ovarium, Ibu hamil uterusnya tumbuh membesar akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Hormon Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, hormon progesteron berperan untuk elastisitas/kelenturan
uterus,
d. Sistem Integumen
Timbulnya kloasma gravidarum merupakan keluhan yang sering terjadi sejak akhir bulan kedua. Perubahan pigmen
tersebut akibat melanocyt stimulating Hormone (MSH) yang merupakan perangsangan estrogen dan progesterone,
e. Sistem Persyarafan
Kompresi saraf panggul atau stasis vaskuler akibat pembesaran uterus menyebabkan perubahan sensoris ditungkai
bawah , Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan saraf atau kompresi akar saraf., Edema yang
melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal tunnel syndrome pada trimester akhir kehamilan. Edema
menekan saraf median dibawah ligamentum karpalis pergelangan tangan.
Sumber : Kemenkes RI, 2016. Modul bahan ajar, Asuhan Kebidanan Kehamilan,
3.Seorang perempuan, umur 32 tahun, G3P1A1 hamil 36 minggu,
datang ke BPM dengan keluhan nyeri pada bagian punggung sejak 1
minggu lalu.. Hasil anamnesis: sering pegal pada anggota tubuh
bagian atas serta kelelahan. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N
80x/ menit, P 20 x/menit, S 36,50C, TFU 35 cm, Hb ; 12 gr%.
Adanya keluhan ibu pada kasus tersebut disebabkan karena
perubahan postur tubuh yang disebut ?
a. Rakitis
b. Kifosis
c. Lordosis
d. Skoliosis
e. Osteoporosis
Pembahasan
1. Rakitis dan osteomalacia dapat menyebabkan tulang menjadi lunak dan
lemah, sehingga membuat penderitanya berisiko tinggi mengalami kelainan
bentuk tulang dan patah tulang.
2. Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang tubuh yang melengkung ke
belakang, sehingga tubuh menjadi bungkuk.
3. Lordosis adalah merupakan kelainan pada tulang belakang bagian perut
melengkung ke depan sehingga bagian perut maju.
4. Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang tubuh sehingga tubuh ikut
melengkung kesamping.
5. Osteoporosis adalah terjadi ketika kepadatan tulang berkurang, sehingga
menjadi sangat rapuh. Kondisi ini membuat tulang menjadi rentan patah,
terutama di bagian pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang
• Bentuk tubuh ibu hamil berubah secara bertahap
menyesuaikan penambahan berat ibu hamil dan
semakin besarnya janin, menyebabkan postur dan cara
berjalan ibu hamil berubah. Sikap tubuh lordosis
merupakan keadaan yang khas karena kompensasi
posisi uterus yang membesar dan menggeser daya berat
ke belakang lebih tampak pada masa trimester III yang
menyebabkan rasa sakit bagian tubuh belakang karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan
yang dapat mempengaruhi postur tubuh. Selama
trimester terakhir kehamilan, rasa pegal, mati rasa, dan
lemah kadang kala dialami pada anggota tubuh bagian
atas sebagai akibat lordosis.
Sumber : Kemenkes RI, 2016. Modul bahan ajar,
Asuhan Kebidanan Kehamilan,
4. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0 hamil 24 minggu
datang ke BPM untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis:
ibu mengatakan nafsu makan meningkat, sudah merasakan gerakan
janinnya. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80mmHg, N
82x/menit, P 24 x/menit, S 37,2 0C. berat badan ibu sebelum hamil
50 Kg, BB sekarang 55 kg. TB :150 cm.
Termasuk dalam kategori apakah IMT pada kasus tersebut?
a.Kurus
b.Normal
c. Obesitas
d. Underweight
e.Overweight
Pembahasan

IMT : 50 kg = 50 = 22,2
(1,50)2 2,25

Catatan : IMT = Indeks Massa Tubuh


BMI = Body Mass Indeks
Tabel 1
Klasifikasi Indeks Massa Tubuh untuk WHO

Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (kg/m²)

Kurus ( underweight) < 18,5


Kurus berat <16,0
Kurus sedang 16,0-16,9
Kurus ringan 17,0 - < 18,5
Normal 18,5-24,9
Gemuk ( overweight) ≥ 25,0
Pre obesitas 25,00 – 29,0
Obesitas ≥ 30,0
Obesitas kelas 1 30,0-34,9
Obesitas kelas 2 35,0 – 39,9
Obesitas kelas 3 ≥40

Sumber : WHO, 2006


5. Seorangperempuan, umur 28 tahun, G3P1A1 hamil 32 minggu datang ke BPM
untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: ibu mengatakan nafsu
makan meningkat, sudah merasakan gerakan janinnya. Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 120/80mmHg, N 82x/menit, P 24 x/menit, S 370C. berat badan ibu
sebelum hamil 62 Kg, BB sekarang 68 kg. TB :150 cm.
Berapa idealnya pertambahan berat badan ibu selama hamil pada kasus
tersebut?
a. 5 - 9
b. 7 – 11,5
c. 11,5 – 16
d. 12,5 - 18
e.18,5 – 30
Pembahasan

IMT : 62 kg = 62 = 28
(1,50)2 2,25
*Perhitungan diasumsikan peningkatan 0,5-2 kg pada trimester 3

Sumber :Committee to Reexamine IOM Pregnancy Weight Guildens Food and


Nutrition Board on Children Youth and Families (2009)
❑Peningkatan BB selama hamil mempunyai kontribusi penting
dalam suksesnya kehamilan maka setiap ibu hamil periksa harus
ditimbang BB. Sebagian penambahan BB ibu hamil disimpan dalam
bentuk lemak untuk cadangan makanan janin pada trimester
terakhir dan sebagai sumber energi pada awal masa menyusui.

❑Peningkatan BB pada ibu hamil yang mempunyai BMI normal (19,8


-26) yang direkomendasikan adalah 1 sampai 2 kg pada trimester
pertama dan 0,4 kg per minggu.
6. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G1P0A0, mengaku terlambat
haid dua bulan lalu. Hasil anamnesis: ibu aktifitasnya terganggu
karena sering kencing, Hasil pemeriksaan: planotest positif, KU baik,
TD 110/80mmHg, N 84x/menit, P 22 x/menit, S 37,40C.
Apakah penyebab dari keluhan sering kencing pada kasus tersebut?
a. Adanya infeksi pada vesika urinaria
b. Adanya peningkatan volume minum ibu
c. Pembesaran rahim menekan vesika urinaria
d. Penurunan presentasi janin menekan vesika urinaria
e. Adanya sisa metabolisme dari darah yang disaring oleh ginjal
Pembahasan
❖Pada trimester 1, Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh pembesaran
uterus menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara.
(Hidronefrosis adalah pelebaran atau pembengkakan ginjal yang disebabkan
karena terjadinya penumpukan cairan urine di dalam sel dan jaringan ginjal.
Gangguan ini dapat pula disertai pelebaran ureter (hidroureter).

❖Pada trimester III adalah selain karena tekanan oleh pembesaran Rahim
juga terjadi penurunan bagian bawah janin (kepala) yang akan menekan
kandung kemih sehingga kapasitas kandung kemih berkurang, jika terisi air
kencing sedikit saja sudah terasa ingin berkemih.

Sumber : Kemenkes RI, 2016. Modul bahan ajar, Asuhan Kebidanan Kehamilan,
7. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0 hamil 18 minggu,
datang ke BPM dengan keluhan nyeri dan kram pada perut bagian
bawah. Hasil anamnesis: Keluar darah yang banyak dari
kemaluannya. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 86x/ menit,
P 24 x/menit, S 37 0C. Ekspulsi sebagian hasil konsepsi. Hasil VT :
Serviks terbuka dan teraba sisa jaringan. Plano test positif.
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah :
a. Abortus mola
b. Abortus komplit
c. Abortus insipiens
d. Abortus inkomplit
e. Abortus imminens
Abortus mola yaitu keluarnya jaringan berupa gelembung2 sperti buah anggur, kadang disertai mual
muntah yg hebat, pemeriksaan fisik TFU lebih besar dari usia kehamilan normal. Plano test negative, jg
disertai dgn preekalamsia.
8. Seorang perempuan umur 23 tahun, G1P0A0, UK 16 minggu datang ke
puskesmas dengan keluhan mulas dan nyeri perut. Hasil anamnesis keluar
darah sedikit dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan : TD 110/70 mmHg, N 82x/
menit, P 22 x/menit, S 370C, TFU pertengahan pusat sympisis, pada
pemeriksaan dalam; kanalis servikaslis tertutup.
Nasehat yang diberikan bidan pada kasus tersebut adalah :
a.Pemeriksaan laboratorium
b.Frekuensi seksual teratur
c.Pemeriksaan USG
d.Terapi hormonal
e.Istirahat baring
Pembahasan
Diagnosa kasus diatas adalah abortus iminens.
➢Dengan istirahat baring, aliran darah akan lebih baik dan rangsangan mekanik
pada pasien juga berkurang, tidak diperbolehkan melakukan aktifitas fisik
yang berat dan melakukan hubungan seksual sementara
➢Apabila Perdarahan terus berlangsung : nilai kondisi janin (uji
kehamilan/USG). Lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
Perdarahan berlanjut, khususnya jika ditemui uterus yang lebih besar dari
yang diharapkan, mungkin menunjukkan kehamilan ganda atau mola
➢Tidak perlu terapi hormonal (estrogen atau progestin) atau tokolitik (seperti
salbutamol atau indometasis ) karena obat-obat ini tidak dapat mencegah
abortus

(Kemenkes RI, 2016. Modul Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kegawadaruratan Maternal dan Neonatal)
9. Seorang perempuan, umur 36 tahun, P1A0, melahirkan 2 jam yang lalu di BPM. Hasil
anamnesis: keluar darah yang banyak dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan: uterus tidak
berkontraksi. TD 100/70 mmHg, P 24x/ menit, N 88x/menit, S 37 0C. Bidan telah
melakukan kompressi bimanual interna tapi uterus belum berkontraksi dan masih terjadi
perdarahan.

Tindakan selanjutnya yang dilakukan bidan pada kasus tersebut adalah

a. Rujuk

b. Pasang infus

c. Eksplorasi kavum uteri

d. Kompressi Aorta Abdominalis

e. Kompressi Bimanual Eksterna


10. Seorangbayi umur 6 hari dibawa ibunya ke puskesmas dengan
keluhan malas menyusu dan tidur terus. Hasil pemeriksaan: kulit
bayi berwarna kuning di daerah wajah. TTV frekuensi jantung,
100x/menit, P 30 x/ menit, S 36,8 0C pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan kadar bilirubin 5 mg/dl. Diagnosis yang
tepat pada kasus tersebut adalah
a.Hepatitis A
b.Hepatitis B
c.Kern icterus
d.Ikterus fisiologis
e.Ikterus patologis
Pembahasan
❑Ikterus merupakan perubahan warna kulit atau selaput mata menjadi kekuningan
sebagian besar (80%) akibat penumpukan bilirubin (hasil pemecahan sel darah merah)
sebagian lagi karena ketidak cocokan gol.darah ibu dan bayi. Peningkatan kadar
bilirubin dapat diakibatkan oleh pembentukan yang berlebihan atau ada gangguan
pengeluaran.
❑Ikterus dapat berupa fisiologik dan patologik (hiperbilirubin mengakibatkan gangguan
saraf pusat). Sangat penting mengetahui kapan ikterus timbul, kapan menghilang dan
bagian tubuh mana yang kuning. Timbul setelah 24 jam dan menghilang sebelum 14
hari tidak memerlukan tindakan khusus hanya pemberian ASI. Ikterus muncul setelah
14 hari berhubungan dengan infeksi hati atau sumbatan aliran bilirubin pada empedu.
Lihat tinja pucat seperti dempul menandakan adanya sumbatan aliran bilirubin pada
sistem empedu.
❑Kadar bilirubin normal pada bayi cukup bulan tidak lebih dari 12 mg/dl. Pada BBLR
tidak lebih dari 10 mg/dl
❑Kernikterus adalah kelainan akibat kelebihan bilirubin merusak otak. Pada bayi baru lahir,
kadar bilirubin yang sangat tinggi dapat menembus sampai ke otak hingga menimbulkan
kerusakan otak
(Kemenkes RI, 2016. Modul Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kegawadaruratan Maternal dan Neonatal)
11. Seorang perempuan umur 29 tahun, G2P1A0, UK 14 minggu
datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri perut yang hebat,
keluar keringat dingin. Hasil anamnesis tidak ada darah yang
keluar dari jalan lahir. Pemeriksaan fisik : Nadi kecil dan cepat
dan pasien pucat kesakitan, kesadaran mulai menurun. Termasuk
kategori syok apa yang dialami ibu pada kasus tersebut diatas…
a. Syok septik
b.Syok anafilatik
c.Syok endotoksik
d.Syok neurogenik
e.Syok hemoragik
(Kemenkes RI, 2016. Modul Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kegawadaruratan Maternal dan Neonatal)

Syok Endotoksik/septic Syok Anafilatik


Merupakan suatu gangguan Yaitu syok yang sering terjadi
menyeluruh pembuluh darah akibat alergi/hipersensitif
disebabkan oleh lepasnya toksin.
Penyebab utama adalah infeksi bakteri terhadap obat-obatan. Penyebab
gram nagatif. Seringdijumpai pada syok yang lain seperti emboli air
abortus septic, korioamnionitis, dan ketuban, udara atau thrombus,
infeksi pascapersalinan komplikasi anastesi

Syok Neurogenik Syok Hemoragik


Yaitu syok yang akan terjadi karena rasa Adalah suatu syok yang disebabkan oleh perdarahan yang
sakit yang berat disebabkan olehkehamilan
ektopik yang terganggu, solusio plasenta, banyak. Akibat perdarahan pada kehamilan muda, misalnya
persalinan dengan forceps atau persalinan abortus, kehamilan ektopik dan penyakit trofoblas (mola
letak sungsang di mana pembukaan serviks hidatidosa); perdarahan antepartum seperti plasenta previa,
belum lengkap, versi dalam yang kasar, solusio plasenta, rupture uteri, dan perdarahan pasca
firasat/tindakan crede, ruptura uteri,
inversio uteri yang akut, pengosongan persalinan karena atonia uteri dan laserasi jalan lahir. Syok
uterus yang terlalu cepat (pecah ketuban hemoragik termasuk dalam bagian syok hipovolemik
pada polihidramnion),
Diagnosis syok, jika terdapat tanda atau gejala :
Nadi cepat dan lemah (110 kali per menit atau lebih)
Tekanan darah yang rendah ( sistolik kurang dari 90 mmHg)
Tanda dan gejala lainnya :
Kesadaran penderita menurun, berkeringat, gelisa,
aptis/kebingungan/pingsan/ tidak sadar
Penderita merasa mual (mau muntah)
Kulit penderita dingin, lembab dan pucat.
Nafas dangkal dan kadang tak teratur (30 kali/menit)
Mata penderita nampak hampa, tidak bercahaya dan manik matanya/pupil)
melebar
12. Seorangperempuan, umur 26 tahun baru saja melahirkan
anaknya yang pertama di BPM. Setelah tali pusat dipotong
dan diikat, kemudian bayi ditengkurapkan diatas perut ibu
untuk dilakukan inisiasi menyusu dini. Bayi terlihat
mencari-cari putting susu ibu, tapi belum dapat mengisap.
Apakah refleks yang terjadi pada bayi tersebut :
a.Moro d. Babinski
b.Sucking e. Swallowing
c.Rooting
Pembahasan
1. Refleks menghisap ( suckling reflex ) Bayi akan melakukan gerakan menghisap
ketika anda menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi. Refleks menghisap
terjadi ketika bayi yang baru lahir secara otomatis menghisap benda yang
ditempatkan di mulut mereka.
2. Refleks Menggenggam ( palmar grasp reflex) adalah refleks gerakan jari – jari
tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke bayi, indikasi syaraf
berkembang normal hilang setelah 3 – 4 bulan
3. Refleks mencari ( rooting reflex ) Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap
( dibelai ) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu
memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya
menemukan sesuatu yang dapat dihisap. Refleks menghisap dan mencari
menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.Refleks digantikan
dengan makan secara sukarela.
1. Refleks Moro ( moro refleks ) adalah suatu respon tiba tiba pada bayi yang
baru lahir yang terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan
2. Babinski Reflex. Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari – jari
mencengkram ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf berkembang
dengan normal. Hilang di usia 4 bulan.
3. Swallowing Reflex adalah refleks gerakan menelan benda – benda yang
didekatkan ke mulut, memungkinkan bayi memasukkan makanan ke dalam
mulutnya
4. Refleks Tonic Neck, Disebut juga posisi menengadah, muncul pada usia satu
bulan dan akan menghilang pada sekitar usia 5 bln. Saat kepala bayi digerakkan
kesamping, lengan pada sisi tersebut akan lurus dan lengan yang berlawanan
akan menekuk ( kadang – kadang pergerakan akan sangat halus atau lemah )
13. Seorang bayi lahir dan dibiarkan terlalu lama di dalam
cairan ketuban sehingga suhu tubuh bayi menurun
menajdi 350C. Apakah proses kehilangan panas pada
tubuh bayi tersebut?
a. Evaporasi d. Koneksi
b. Konveksi e. Radiasi
c. Konduksi
Pembahasan
a) Evaporasi adalah cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi.
Kehilangan panas terjadi karena menguapnya cairan ketuban pada permukaan
tubuh bayi setelah lahir karena bayi tidak cepat dikeringkan, atau terjadi setelah
bayi dimandikan.

a) Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin. Bayi yang diletakan diatas meja, tempat tidur
atau timbangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas tubuh
melalui konduksi.

a) Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan udara
sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan dalam ruang
yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga
dapat terjadi jika ada tiupan kipas angin, aliran udara, atau penyejuk ruangan.

a) Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat
benda yang mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh
bayi. Bayi akan mengalami kehilangan panas melalui cara ini meskipun benda
yang lebih dingin tersebut tidak bersentuhan langsung dengan tubuh bayi.
14. Seorangperempuan, umur 18 tahun. Melahirkan bayinya 5 hari
yang lalu. Keadaan ibu baik – baik saja di beberapa hari pertama,
kemudian ibu menjadi mudah menangis dan tersinggung, tidak
sabar jika bayinya sulit menyusu serta merasa tidak diperhatikan
dan disayangi oleh suami dan keluarganya. Kondisi yang sedang
dialami oleh ibu pada kasus tersebut adalah..
a.Reaksi neurosis
b.Perubahan emosi
c.Postpartum blues
d.Depresi postpartum
e.Psikosis postpartum
Pembahasan
a. Reaksi neurosis ciri – cirinya adalah adanya kecemasan, hipersensitif, tidak bahagia ,
keinginan yang berlebihan, merasa selalu dalam ketegangan, gelisah, selalu merasa
kekurangan, Ketakutan yang berlebihan, Kelelahan yang berlebihan. Penderitanya
masih menyadari atas kondisi dirinya yang tengah terganggu.

a. Post partum blues biasanya terjadi pada hari ke-3 sampai ke-5 post partum, tetapi
kadang dapat juga berlangsung seminggu atau lebih, meskipun jarang. Gambaran
kondisi ini bersifat ringan dan sementara dengan gejala sedih, cemas tanpa sebab,
mudah menangis tanpa sebab, euforia, kadang tertawa. tidak sabar, tidak percaya
diri, sensitif, mudah tersinggung (iritabilitas), merasa kurang menyayangi bayinya.
Etiologi yang pasti dari Postpartum blues ini masih belum jelas, tapi bisa disebabkan
adanya perubahan emosional antara kelelahan dan perubahan tingkat hormon di
dalam tubuh. Pengaruh hormonal misalnya perubahan kadar estrogen, progesteron
dan prolaktin tampaknya berpengaruh karena periode terjadinya peningkatan emosi
terlihat bersamaan dengan produksi ASI (Cooper & Murray, 1997; Gregoire, 1995).
a. Depresi post partum, Tanda-tanda awal depresi postpartum meliputi kecemasan dan
kekhawatiran terhadap bayi. Perasaan tidak mampu melakukan koping dan perasaan
tertekan dengan tuntutan menjadi ibu dan memiliki bayi baru lahir, hal ini dapat
menyebabkan gangguan tidur. Biasanya muncul perasaan sedih, tidak mampu, tidak
berharga, kehilangan nafsu makan sehingga berat badan mnenurun, harga diri
rendah, serta menurunnya suasana hati secara terus-menerus, serta hilangnya
kegembiraan dan spontanitas, Sindrom biologis gangguan tidur.

a. Psikosis postpartum. Gejala psikosis bervariasi, muncul secara dramatis dan sangat
dini, serta berubah dengan cepat, yang berubah dari hari ke hari selama fase akut
penyakit. Gejala ini dari biasanya meliputi perubahan suasana hati, perilaku yang
tidak rasional dan gangguan agitasi, ketakutan dan kebingungan, karena ibu
kehilangan kontak dengan realitas secara cepat. Biasanya terjadi dalam minggu
pertama postpartum dan jarang terjadi sebelum 3 hari postpartum, dengan
mayoritas kejadian terjadi sebelum 16 hari postpartum. Gajala proses fikir ( delusi,
halusinasi) yang dapat mengancam keselamatan ibu dan bayinya.

Sumber: Kemenkes RI, 2018. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
15. Bidan melakukan kunjungan rumah pada seorang perempuan,
umur 21 tahun. Postpartum hari ke 3. Mengeluh tidak bisa
merawat bayinya, merasa tidak diperhatikan oleh suaminya,
sensitive dan mudah menangis. Penaanganan yang tepat pada
kasus tersebut adalah…
a.Rujuk ke psikiatri
b.Rujuk ke rumah sakit
c.Berikan obat penenang
d.Berikan dukungan moril
e.Berikan penyuluhan cara merawat bayi
Pembahasan
Penanganan yang tepat adalah memberikan dukungan moril dari keluarga
dan petugas Kesehatan.
Kunci untuk mendukung ibu dalam melalui periode ini adalah berikan
perhatian dan dukungan yang baik baginya, serta yakinkan padanya bahwa
ibu adalah orang yang berarti bagi keluarga dan suami. Hal yang
terpenting adalah berikan kesempatan untuk beristirahat yang cukup.
Selain itu, dukungan positif atas keberhasilannya menjadi orang tua dapat
membantu memulihkan kepercayaan diri terhadap kemampuannya.

Sumber: Kemenkes RI, 2018. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui

Anda mungkin juga menyukai