Contoh Soal UKOM Bu Fitri (Sinergi)
Contoh Soal UKOM Bu Fitri (Sinergi)
F I T R I A N I , S S T, S K M . M . K E S , M . K E B
SINERGI INDONESIA
TRIK MENJAWAB SOAL UKOM
• Berdoa
• Atur tingkat stressor anda
• Identifikasi kata kunci
• Fokus pada data soal
• Teliti dan pahami soal
• Hindari jebakan soal dan jawaban
• Jangan terlalu lama terpaku pada satu(1) soal. ( tipe soal mudah,
sedang dan susah)
• Pastikan Isi semua jawaban pada soal
• Periksa ulang jawabannya jika masih ada waktu
1. Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0, datang ke BPM dengan keluhan
kurang enak badan. Hasil anamnesis: kadang muncul perasaan kecewa dan
membenci kehamilannya, nyeri pada payudara. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, P 24 x/menit, S 37 0C, payudara tegang dan
membesar.
Perubahan psikologis pada trimester berapakah yang dialami pada kasus
tersebut?
a. Trimester 1
b. Trimester 2
c. Trimester 3
d. Trimester 1 dan 2
e. Trimester 2 dan 3
Pembahasan
Tabel Perubahan Fisiologi dan Psikologi Pada Kehamilan
Trimester Perubahan Fisik Perubahan Psikologi
a. Musculoskeletal
b. Kardiovaskuler
c. Reproduksi
d. Integument
e. Persyarafan
Pembahasan
a. Sistem Musculoskeletal
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat gravitasi dan garis bentuk tubuh. Lengkung
tulang belakang akan berubah bentuk untuk mengimbangi pembesaran abdomen. Menjelang akhir kehamilan
banyak wanita yang memperlihatkan postur tubuh yang khas (lordosis).
b. Sistem Kardiovaskuler
Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas yaitu denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10-15 denyut permenit,
akibat diafragma semakin naik terus selama kehamilan, jantung digeser ke kiri dan ke atas, sehingga apeks jantung
agak kelateral dari posisinya. Volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian bertambah
secara perlahan sampai akhir kehamilan.
c. Sistem Reproduksi
Uterus, vagina, vulva, ovarium, Ibu hamil uterusnya tumbuh membesar akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Hormon Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, hormon progesteron berperan untuk elastisitas/kelenturan
uterus,
d. Sistem Integumen
Timbulnya kloasma gravidarum merupakan keluhan yang sering terjadi sejak akhir bulan kedua. Perubahan pigmen
tersebut akibat melanocyt stimulating Hormone (MSH) yang merupakan perangsangan estrogen dan progesterone,
e. Sistem Persyarafan
Kompresi saraf panggul atau stasis vaskuler akibat pembesaran uterus menyebabkan perubahan sensoris ditungkai
bawah , Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan saraf atau kompresi akar saraf., Edema yang
melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal tunnel syndrome pada trimester akhir kehamilan. Edema
menekan saraf median dibawah ligamentum karpalis pergelangan tangan.
Sumber : Kemenkes RI, 2016. Modul bahan ajar, Asuhan Kebidanan Kehamilan,
3.Seorang perempuan, umur 32 tahun, G3P1A1 hamil 36 minggu,
datang ke BPM dengan keluhan nyeri pada bagian punggung sejak 1
minggu lalu.. Hasil anamnesis: sering pegal pada anggota tubuh
bagian atas serta kelelahan. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N
80x/ menit, P 20 x/menit, S 36,50C, TFU 35 cm, Hb ; 12 gr%.
Adanya keluhan ibu pada kasus tersebut disebabkan karena
perubahan postur tubuh yang disebut ?
a. Rakitis
b. Kifosis
c. Lordosis
d. Skoliosis
e. Osteoporosis
Pembahasan
1. Rakitis dan osteomalacia dapat menyebabkan tulang menjadi lunak dan
lemah, sehingga membuat penderitanya berisiko tinggi mengalami kelainan
bentuk tulang dan patah tulang.
2. Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang tubuh yang melengkung ke
belakang, sehingga tubuh menjadi bungkuk.
3. Lordosis adalah merupakan kelainan pada tulang belakang bagian perut
melengkung ke depan sehingga bagian perut maju.
4. Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang tubuh sehingga tubuh ikut
melengkung kesamping.
5. Osteoporosis adalah terjadi ketika kepadatan tulang berkurang, sehingga
menjadi sangat rapuh. Kondisi ini membuat tulang menjadi rentan patah,
terutama di bagian pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang
• Bentuk tubuh ibu hamil berubah secara bertahap
menyesuaikan penambahan berat ibu hamil dan
semakin besarnya janin, menyebabkan postur dan cara
berjalan ibu hamil berubah. Sikap tubuh lordosis
merupakan keadaan yang khas karena kompensasi
posisi uterus yang membesar dan menggeser daya berat
ke belakang lebih tampak pada masa trimester III yang
menyebabkan rasa sakit bagian tubuh belakang karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan
yang dapat mempengaruhi postur tubuh. Selama
trimester terakhir kehamilan, rasa pegal, mati rasa, dan
lemah kadang kala dialami pada anggota tubuh bagian
atas sebagai akibat lordosis.
Sumber : Kemenkes RI, 2016. Modul bahan ajar,
Asuhan Kebidanan Kehamilan,
4. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0 hamil 24 minggu
datang ke BPM untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis:
ibu mengatakan nafsu makan meningkat, sudah merasakan gerakan
janinnya. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80mmHg, N
82x/menit, P 24 x/menit, S 37,2 0C. berat badan ibu sebelum hamil
50 Kg, BB sekarang 55 kg. TB :150 cm.
Termasuk dalam kategori apakah IMT pada kasus tersebut?
a.Kurus
b.Normal
c. Obesitas
d. Underweight
e.Overweight
Pembahasan
IMT : 50 kg = 50 = 22,2
(1,50)2 2,25
IMT : 62 kg = 62 = 28
(1,50)2 2,25
*Perhitungan diasumsikan peningkatan 0,5-2 kg pada trimester 3
❖Pada trimester III adalah selain karena tekanan oleh pembesaran Rahim
juga terjadi penurunan bagian bawah janin (kepala) yang akan menekan
kandung kemih sehingga kapasitas kandung kemih berkurang, jika terisi air
kencing sedikit saja sudah terasa ingin berkemih.
Sumber : Kemenkes RI, 2016. Modul bahan ajar, Asuhan Kebidanan Kehamilan,
7. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0 hamil 18 minggu,
datang ke BPM dengan keluhan nyeri dan kram pada perut bagian
bawah. Hasil anamnesis: Keluar darah yang banyak dari
kemaluannya. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 86x/ menit,
P 24 x/menit, S 37 0C. Ekspulsi sebagian hasil konsepsi. Hasil VT :
Serviks terbuka dan teraba sisa jaringan. Plano test positif.
Diagnosis yang tepat pada kasus tersebut adalah :
a. Abortus mola
b. Abortus komplit
c. Abortus insipiens
d. Abortus inkomplit
e. Abortus imminens
Abortus mola yaitu keluarnya jaringan berupa gelembung2 sperti buah anggur, kadang disertai mual
muntah yg hebat, pemeriksaan fisik TFU lebih besar dari usia kehamilan normal. Plano test negative, jg
disertai dgn preekalamsia.
8. Seorang perempuan umur 23 tahun, G1P0A0, UK 16 minggu datang ke
puskesmas dengan keluhan mulas dan nyeri perut. Hasil anamnesis keluar
darah sedikit dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan : TD 110/70 mmHg, N 82x/
menit, P 22 x/menit, S 370C, TFU pertengahan pusat sympisis, pada
pemeriksaan dalam; kanalis servikaslis tertutup.
Nasehat yang diberikan bidan pada kasus tersebut adalah :
a.Pemeriksaan laboratorium
b.Frekuensi seksual teratur
c.Pemeriksaan USG
d.Terapi hormonal
e.Istirahat baring
Pembahasan
Diagnosa kasus diatas adalah abortus iminens.
➢Dengan istirahat baring, aliran darah akan lebih baik dan rangsangan mekanik
pada pasien juga berkurang, tidak diperbolehkan melakukan aktifitas fisik
yang berat dan melakukan hubungan seksual sementara
➢Apabila Perdarahan terus berlangsung : nilai kondisi janin (uji
kehamilan/USG). Lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
Perdarahan berlanjut, khususnya jika ditemui uterus yang lebih besar dari
yang diharapkan, mungkin menunjukkan kehamilan ganda atau mola
➢Tidak perlu terapi hormonal (estrogen atau progestin) atau tokolitik (seperti
salbutamol atau indometasis ) karena obat-obat ini tidak dapat mencegah
abortus
(Kemenkes RI, 2016. Modul Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Kegawadaruratan Maternal dan Neonatal)
9. Seorang perempuan, umur 36 tahun, P1A0, melahirkan 2 jam yang lalu di BPM. Hasil
anamnesis: keluar darah yang banyak dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan: uterus tidak
berkontraksi. TD 100/70 mmHg, P 24x/ menit, N 88x/menit, S 37 0C. Bidan telah
melakukan kompressi bimanual interna tapi uterus belum berkontraksi dan masih terjadi
perdarahan.
a. Rujuk
b. Pasang infus
a) Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin. Bayi yang diletakan diatas meja, tempat tidur
atau timbangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas tubuh
melalui konduksi.
a) Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan udara
sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan dalam ruang
yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga
dapat terjadi jika ada tiupan kipas angin, aliran udara, atau penyejuk ruangan.
a) Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat
benda yang mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh
bayi. Bayi akan mengalami kehilangan panas melalui cara ini meskipun benda
yang lebih dingin tersebut tidak bersentuhan langsung dengan tubuh bayi.
14. Seorangperempuan, umur 18 tahun. Melahirkan bayinya 5 hari
yang lalu. Keadaan ibu baik – baik saja di beberapa hari pertama,
kemudian ibu menjadi mudah menangis dan tersinggung, tidak
sabar jika bayinya sulit menyusu serta merasa tidak diperhatikan
dan disayangi oleh suami dan keluarganya. Kondisi yang sedang
dialami oleh ibu pada kasus tersebut adalah..
a.Reaksi neurosis
b.Perubahan emosi
c.Postpartum blues
d.Depresi postpartum
e.Psikosis postpartum
Pembahasan
a. Reaksi neurosis ciri – cirinya adalah adanya kecemasan, hipersensitif, tidak bahagia ,
keinginan yang berlebihan, merasa selalu dalam ketegangan, gelisah, selalu merasa
kekurangan, Ketakutan yang berlebihan, Kelelahan yang berlebihan. Penderitanya
masih menyadari atas kondisi dirinya yang tengah terganggu.
a. Post partum blues biasanya terjadi pada hari ke-3 sampai ke-5 post partum, tetapi
kadang dapat juga berlangsung seminggu atau lebih, meskipun jarang. Gambaran
kondisi ini bersifat ringan dan sementara dengan gejala sedih, cemas tanpa sebab,
mudah menangis tanpa sebab, euforia, kadang tertawa. tidak sabar, tidak percaya
diri, sensitif, mudah tersinggung (iritabilitas), merasa kurang menyayangi bayinya.
Etiologi yang pasti dari Postpartum blues ini masih belum jelas, tapi bisa disebabkan
adanya perubahan emosional antara kelelahan dan perubahan tingkat hormon di
dalam tubuh. Pengaruh hormonal misalnya perubahan kadar estrogen, progesteron
dan prolaktin tampaknya berpengaruh karena periode terjadinya peningkatan emosi
terlihat bersamaan dengan produksi ASI (Cooper & Murray, 1997; Gregoire, 1995).
a. Depresi post partum, Tanda-tanda awal depresi postpartum meliputi kecemasan dan
kekhawatiran terhadap bayi. Perasaan tidak mampu melakukan koping dan perasaan
tertekan dengan tuntutan menjadi ibu dan memiliki bayi baru lahir, hal ini dapat
menyebabkan gangguan tidur. Biasanya muncul perasaan sedih, tidak mampu, tidak
berharga, kehilangan nafsu makan sehingga berat badan mnenurun, harga diri
rendah, serta menurunnya suasana hati secara terus-menerus, serta hilangnya
kegembiraan dan spontanitas, Sindrom biologis gangguan tidur.
a. Psikosis postpartum. Gejala psikosis bervariasi, muncul secara dramatis dan sangat
dini, serta berubah dengan cepat, yang berubah dari hari ke hari selama fase akut
penyakit. Gejala ini dari biasanya meliputi perubahan suasana hati, perilaku yang
tidak rasional dan gangguan agitasi, ketakutan dan kebingungan, karena ibu
kehilangan kontak dengan realitas secara cepat. Biasanya terjadi dalam minggu
pertama postpartum dan jarang terjadi sebelum 3 hari postpartum, dengan
mayoritas kejadian terjadi sebelum 16 hari postpartum. Gajala proses fikir ( delusi,
halusinasi) yang dapat mengancam keselamatan ibu dan bayinya.
Sumber: Kemenkes RI, 2018. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
15. Bidan melakukan kunjungan rumah pada seorang perempuan,
umur 21 tahun. Postpartum hari ke 3. Mengeluh tidak bisa
merawat bayinya, merasa tidak diperhatikan oleh suaminya,
sensitive dan mudah menangis. Penaanganan yang tepat pada
kasus tersebut adalah…
a.Rujuk ke psikiatri
b.Rujuk ke rumah sakit
c.Berikan obat penenang
d.Berikan dukungan moril
e.Berikan penyuluhan cara merawat bayi
Pembahasan
Penanganan yang tepat adalah memberikan dukungan moril dari keluarga
dan petugas Kesehatan.
Kunci untuk mendukung ibu dalam melalui periode ini adalah berikan
perhatian dan dukungan yang baik baginya, serta yakinkan padanya bahwa
ibu adalah orang yang berarti bagi keluarga dan suami. Hal yang
terpenting adalah berikan kesempatan untuk beristirahat yang cukup.
Selain itu, dukungan positif atas keberhasilannya menjadi orang tua dapat
membantu memulihkan kepercayaan diri terhadap kemampuannya.
Sumber: Kemenkes RI, 2018. Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui