Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Mandiri Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti Perkuliahaan
Ekonomi Pendidikan
DISUSUN OLEH :
NIM : 2217011048
TAHUN 2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan mini riset ini
sebagai tugas mata kuliah Ekonomi Pendidikan. Mini riset ini berjudul "PERSEPSI ORANG
TUA MURID TERHADAP DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DALAM
MENINGKATKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN di SMK NEGERI 1 SINGARAJA”
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Harapan penulis, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari
sebelumnya. Penulis juga ucapkan terima kasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang
terkait dalam penyusunan makalah ini. Semoga mini riset ini bisa memberikan sumbangan
pemikiran sekaligus pengetahuan bagi para pembaca.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
karena itu, mulai tahun 2009 pemerintah telah melakukan perubahan tujuan, pendekatan
dan orientasi program BOS, dari perluasan akses menuju peningkatan kualitas. Mulai
tahun 2011 dana bantuan operasional sekolah (BOS) mengalami perubahan mekanisme
penyaluran dana, yang semula dari skema APBN menjadi dana perimbangan yang
dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah dalam bentuk dana penyesuaian untuk
bantuan operasional sekolah sebagaimana dimaksud dalam undang-undang Nomor 10
tahun 2010 tentang APBN 2011 menurut peraturan mendiknas nomor 69 tahun 2009,
standar biaya operasi non personalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk
membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari
keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan
pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai standar nasional pendidikan (SNP),
bantuan operasional Sekolah adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah
penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai
pelaksana program wajib belajar (Depdiknas, 2009:76)
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal5,
ayat (1) menyatakan bahwa “ setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu,” dan pasal 11, ayat (1) menyatakan “pemerintah
dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi”
(Depdiknas, 2006:57)Pada prinsipnya program BOS dicetuskan sebagai upaya untuk
meningkatkan akses masyarakat khususnya siswa dari keluarga miskin terhadap
pendidikan yang berkualitas dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun. Sekolah
yang menerima BOS diharuskan untuk mengikuti cara pengelolaan, penggunaan,
pertanggungjawaban yang diterima.Untuk melancarkan program pemberian dana bantuan
operasional sekolah ini, perlu adanya manajemen BOS atau pengelolaan BOS yang
transparan sehingga pengelolaannya berjalan lancar dan terkendali. Menurut Anwar,
Idochi. (2000:82) bahwa pelaksanaan pengelolaan dana BOS dilaksanakan agar: 1)
sistem pengendalian intern atas penetapan alokasi penyaluran, penggunaan dan
pertanggungjawaban dana BOS akuntabel dan kredibel, 2) penerima dana BOS dapat
diterima sekolah dalam jumlah, waktu dan cara yang tepat, 3) pengelolaan dana BOS
dapat dipergunakan dengan sesuai petunjuk pelaksanaan, 4) program dana BOS dapat
5
6
membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu telah tercapai. Secara konsep
program bantuan operasional sekolah (BOS) diberikan untuk mengurangi beban
masyarakat, khususnya masyarakat miskin atau tidak mampu agar mereka dapat
memperoleh layanan pendidikan wajib belajar yang memadai dan bermutu.
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan program pemerintah yang
bertujuan untuk membantu sekolah dalam membiayai kegiatan operasional, seperti
pembelian buku, alat tulis, dan kebutuhan pendidikan lainnya. Program ini diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah, terutama di daerah-daerah
terpencil atau kurang berkembang. Namun, pelaksanaan program BOS tidak selalu
berjalan dengan lancar di semua sekolah. Beberapa sekolah mengalami kendala dalam
pengelolaan dana BOS, seperti ketidaktransparan dalam penggunaan dana, penggunaan
dana yang tidak efektif, dan kurangnya partisipasi orang tua murid dalam pengelolaan
dana BOS. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengelolaan
dana BOS di SMK Negeri 1 Singaraja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
persepsi orang tua murid tentang pengelolaan dana BOS, dampak positif yang telah
diberikan oleh program BOS, serta masalah yang terjadi dalam pelaksanaan program
BOS di sekolah tersebut.
Dengan mengetahui hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan
bagi pemerintah dan lembaga terkait dalam meningkatkan efektivitas program BOS serta
membantu sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, penelitian ini
juga dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai upaya pemerintah dan
sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil atau kurang
berkembang. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan salah satu program
pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Program ini memberikan bantuan keuangan kepada sekolah untuk membiayai kegiatan
operasional, seperti pembelian buku, alat tulis, dan kebutuhan pendidikan lainnya.
Namun, pelaksanaan program BOS tidak selalu berjalan dengan lancar di semua
sekolah. Beberapa sekolah mengalami kendala dalam pengelolaan dana BOS, seperti
ketidaktransparan dalam penggunaan dana, penggunaan dana yang tidak efektif, dan
kurangnya partisipasi orang tua murid dalam pengelolaan dana BOS. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengelolaan dana BOS di SMK Negeri 1
6
7
Singaraja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi orang tua murid tentang
pengelolaan dana BOS, dampak positif yang telah diberikan oleh program BOS, serta
masalah yang terjadi dalam pelaksanaan program BOS di sekolah tersebut.Dengan
mengetahui hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah
dan lembaga terkait dalam meningkatkan efektivitas program BOS serta membantu
sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, penelitian ini juga dapat
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai upaya pemerintah dan sekolah
dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil atau kurang berkembang.
Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah
penelitian dengan judul ”PERSEPSI ORANG TUA MURID TERHADAP DANA
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DALAM MENINGKATKAN
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 1 SINGARAJA”
7
8
Singaraja, sedangkan secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat, yaitu :
1. Bagi penulis untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
persepsi orang tua terhadap dana bantuan operasional sekolah (BOS) dalam
meningkatkan pengembangan pendidikan di SMK Negeri 1 Singaraja, dan
untuk lebih memotivasi potensi yang ada dalam diri penulis.
2. Bahan pertimbangan tentang persepsi orang tua terhadap dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dalam meningkatkan pengmbangan pendidikan di
SMK Negeri 1 Singaraja.
3. Bagi penelitianselanjutnya, yang berkaitan dengan judul ini sebagai bahan
pembanding dan acuan dalam menulis karya tulis yang relevan.
8
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
10
Dari uaraian di atas, maka dapat dipahami bahwa persepsi tidaklah lahir dengan
sendirinya, malainakn banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Persepsimerupakan suatu
proses dalam arti bahwa persepsi tidaklah terjadi dengan sendirinya, mengolah stimulus
yang diterima melalui panca indera kemudian diintegrasikan dan disimpan dalam otak
selanjutnya memberikan arti dan dan tanggapan terhadap stimulus sesuia dengan keadaan
diri dan lingkungan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa persepsi tidaklah berdiri
sendiri melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi yang timbul tidak lahir dengan sendirinya melainkan dipengaruhioleh
beberapa faktor, baik bersifat intern maupun ektern. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi persepsi seseorang. Berikut adalah beberapa faktor yang umumnya dapat
memengaruhi persepsi individu:
1. Pengalaman pribadi: Pengalaman masa lalu seseorang dapat mempengaruhi cara
mereka mempersepsikan situasi atau objek tertentu. Pengalaman yang positif atau
negatif dapat membentuk keyakinan dan pandangan mereka terhadap hal-hal yang
serupa di masa depan.
2. Kepribadian: Kepribadian individu, termasuk sifat-sifat seperti sikap, nilai-nilai, dan
preferensi, dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap dunia. Orang dengan
kepribadian yang lebih optimis cenderung memiliki persepsi yang lebih positif,
sementara orang dengan kepribadian yang cenderung skeptis atau paranoid mungkin
memiliki persepsi yang lebih negatif.
3. Konteks sosial: Konteks sosial, seperti budaya, norma sosial, dan lingkungan tempat
seseorang tinggal, juga dapat mempengaruhi persepsi individu. Misalnya, pandangan
dan norma yang diterima dalam suatu budaya dapat membentuk cara seseorang
mempersepsikan tindakan atau perilaku tertentu.
4. Komunikasi verbal dan non-verbal: Komunikasi yang diterima dari orang lain dapat
mempengaruhi persepsi seseorang. Cara seseorang berbicara, bahasa tubuh, ekspresi
wajah, dan intonasi suara dapat memberikan petunjuk tentang maksud atau emosi
yang terkait dengan komunikasi tersebut.
5. Bias kognitif: Manusia cenderung memiliki bias kognitif, yaitu kecenderungan untuk
memproses informasi dengan cara tertentu yang dapat mempengaruhi persepsi
10
11
11
12
Dari uraian di atas, paling tidak tentang definisi keluarga dapat ditinjau berdasarkan tiga
sudut pandang, yaitu definisi struktural, definisi fungsional dan definisi interaksional.
a. Definisi struktural. Keluarga didefinisikan berdasarkan kehadiran atau
ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua anak dan kerabat lainnya. Dari
prespektif ini dapat muncul tentang keluarga sebagai asal usul, keluarga sebagai
wahana melahirkan keturunan, dan keluarga bahagia.
b. Definisi fungsional. Keluarga didefinisikan dengan penekanan pada terpenuhinya
tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial. Fungsi tersebut mencakup perawatan,
sosialisasi pada anak, dukungan emosi, materi dan pemenuhan peran tertentu.
Definisi ini memfokuskan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh keluarga.
c. Definisi transaksional. Keluarga didefinisikan sebagai kelompok yang
mengembangkan keintiman melalui perilaku-perilaku yang memunculkan rasa
identitas sebagai keluarga, berupa ikatan emosi, pengalaman historis, maupun
cita-cita masa depan. Definisi ini memfokuskan pada bagaimana keluarga
melaksanakan fungsinya.
12
13
13
14
berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. BOS adalah program pemerintah yang
pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi
satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Namun demikian, ada
beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan
dana BOS.
Menurut (Mulyono, 2010: 189) Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah
program pemerintah yang pada dasarnya untuk penyediaan pendanaaan biaya
nonoperasional bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksanaa program wajib belajar.
BOS SMA adalah program pemerintah berupa pemberian dana langsung kepada SMA
negeri dan swasta untuk membantu memebuhi Biaya Operasional Non Personalia
Sekolah. Sebagai wujud keterpihakan terhadap siswa miskin atas pemberian dana BOS,
sekolah wajibkan untuk memberikan kompensasi membebaskan (fee waive) dan/atau
membantu (discount fee) siswa miskin dari kewajiban membayar iuran sekolah dan
biaya-biaya untuk kegiatan ekstrakurikuler. Bagi sekolah yang berada di
kabupaten/kota/propinsi yang telah menerapkan pendidikan gratis sekolah tidak
mewajibkan memberikan pembebasan membantu siswa. Besaran dana BOS yang
diterima sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-masing sekolah dan satuan
biaya bantuan (Dirjen Pendidikan Menengah tentang petunjuk teknis BOS SMA tahun
2014, 2014: 3). Pendidikan dilaksanakan untuk mewujudkn tujuan pendidikan nasional,
seperti yang dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar 1945 tahun 2002 pada pasal 31
menyatakan:
a. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan
b. Setiap warga negara wajib mengkuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayai.
c. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarkan satu sistem
d. pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur
dengan Undang-undng
e. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan belanja negara serta dari anggaran pendapatan belnja
dari daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
14
15
Agar pembangunan pendidikan menjadi wahana yang efektif dan efesien dalam
pengembangan SDM, maka argumentasi kebijaksanaan pembangunan pendidikan dapat
dilihat dari tiga orientasi pendidikan dalam kaitannya dengan pengembangan kualitas
SDM. Pengembangan kualitas SDM memliki kaitan yang erat dengan pendidikan dasar.
Sistem pendidikan memiliki bagian-bagian sistem, yang satu sama lain tidak dapat
dipisahkan, saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Penyelenggaraan (pemerintah atau swasta) dan sebagainya. Penelitian yang akan
dilaksanakan ini lebih difokuskan kepada pelaksanaan dan penggunaan dana BOS dalam
pengembangan pendidikan.
Mutu pendidikan diartikan sebagai kemampuan belajar secara efektif dari setiap
individu (baik murid maupun guru) yang dilibatkan dalam proses pendidikan. Pada
lembaga pendidikan baik disekolah maupun diluar sekolah. Sekolah sebagai suatu sistem
yang dapat dikatakan memiliki mutu yang tinggi apabila menghasilkan kemampuan
belajar dengan baik.
15
16
16
17
17
18
18
19
BAB III
Hasil observasi menunjukkan bahwa: Persepsi orang tua murid terhadap Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) yaitu: baik atau positif karena Orang tua murid merasakan
manfaat dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS); dimana dana BOS digunakan
untuk membantu seluruh siswa, khususnya siswa miskin; Orang tua murid sudah tidak
memberikan uang tambahan lagi kepada anaknya untuk membeli buku paket di sekolah;
Adapun persepsi orang tua murid terhadap Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yaitu:
kurang baik atau negatif karena kurangnya komunikasi antara Orang tua murid dengan
pihak sekolah; dan kurangnya sosialisasi dari pihak sekolah mengenai dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), maka dengan ini ada beberapa orang tua murid yang kurang
mengerti/memahami mengenai dana BOS.
Masalah-masalah yang dihadapi oleh pihak sekolah dalam penggunaan dana bantuan
operasional sekolah yaitu dana yang ada tidak bebas untuk dibelanjakan, sedangkan ada
sarana yang di butuhkan seperti lcd, proyektor, namun tidak bisa dibeli karna dana
dibatasi, ada pos; kemudian faktor penghambat dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) di SMK Negeri 1 Singaraja adalah kesibukan dan kelelahan yang dihadapi oleh
pengelolah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hal ini dikarenakan bendahara
19
20
yang merupakan pengelolah dana BOS juga bertugas untuk mengajar. Pada bagian ini
akan di bahas mengenai hasil-hasil penelitian secara umum. Hasil penelitian ini
memberikan gambaran tentang persepsi orang tua murid terhadap bantuan operasional
sekolah . Maka peneliti akan membahas data-data yang di perolehnya dari lokasi
penelitian. Untuk lebih jelasnya dipaparkan sebagai berikut: Berbagai macam persepsi
yang diberikan oleh orang tua muird terhadap penyaluran dan BOS. Dimana persepsi
antara satu dan lainnya ada yang sama dan berbeda. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Davidoff (1998:233) mengatakan bahwa dengan persepsi individu dapat menyadari,
mengerti tentang keadaan lingkungan di sekitarnya dan juga tentang keadaan diri
individu yang bersangkutan. Pengetahuan orang tua murid mengenai dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) terlihat belum cukup baik, sebagaimana terlihat pada
pernyataan responden mengenai dana BOS. sebagian dari mereka juga masih ada yang
belum mengerti/memahami apa sebenarnya dana BOS itu dan ada beberapa orang tua
murid yang berpersepsi bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah itu diperuntukkan
untuk siswa miskin saja dan Pengetahuan orang tua murid mengenai sumber BOS terlihat
belum cukup baik, sebagaimana terlihat bahwa masih ada beberapa orang tua murid di
SMK Negeri 1 Singaraja yang belum mengetahui darimana sumber dana BOS. dan
sebagian orang tua murid yang sudah mengetahui sumber dana BOS menyatakan bahwa
dana bantuan operasional itu bersumber dari kompensasi BBM yang diluncurkan oleh
pemerintah. Dalam hal ini orang tua murid memberikan pendangan yang berbeda dengan
subyek yang sama yaitu dana BOS. Adapun tujuan diluncurkannya dana BOS disini yaitu
Sebagai salah satu alat untuk mengurangi angka putus sekolah di SMA dan sederajat.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan suatu bantuan dana dari pemerintah
pusat yang semula berasal dari pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang
direalokasikan sebagian besar dananya ke dalam program besar untuk kesejahteraan
rakyat, salah satunya untuk dana BOS. Masalah yang di hadapi oleh pihak sekolah di
SMK Negeri 1 Singaraja dalam pelaksanaan dana bantuan operasional sekolah (BOS)
yaitu dana yang ada tidak bebas untuk dibelanjakan, sedangkan ada sarana yang di
butuhkan seperti lcd, proyektor, namun tidak bisa dibeli karna dana dibatasi, ada pos.
Disini dapat kita lihat bahwa tidak ada masalah serius yang dihadapi oleh pihak sekolah
mengenai pelaksanaan dana BOS.
20
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
Persepsi orang tua murid terhadap dana BOS ada 2 yaitu baik atau positif dan kurang
baik atau negatif. Pendapat positif; Orang tua murid merasakan manfaat dari dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dimana dana BOS digunakan untuk membantu
seluruh siswa, khususnya siswa miskin. Pendapat negatif; kurangnya sosialisasi yang
dilakukan oleh pihak sekolah kepada orang tua murid akan adanya dana bantuan
operasional sekolah (BOS).
4.2 Saran
Penelitian ini menyarankan kepada pihak yang mungkin dapat digunakan untuk
dijadikan bahan pertimbangan dan masukan dalam pelaksanaan program BOS, yaitu
Sekolah perlu melakukan komunikasi yang jelas dan terbuka dengan orang tua murid
mengenai penggunaan dana BOS. Hal ini membantu orang tua memahami bagaimana
dana tersebut digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, edisi
ke empat. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama 2008.
Departemen Pendidikan Nasional. (2010). Biaya Operasional Sekolah, Jakarta:
Depdiknas.
Depdiknas, 2009:iii. Buku pedoman Pelaksanaan Bantuan Orpasional Sekolah.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Emzir.
2011. Metodelogi Penelitian Kualitatif : Analisis Data. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
https://www.jogloabang.com/pendidikan/tujuan-bos-sasaran-bos-waktu-bos-pengelolaan-
bos
Moleong, Lexy J, 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Mulyono. Konsep Pembiayaan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.
Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggung jawaban Keuangan Dana Bantuan
Operasional Sekolah, 2013.
Tujuan Program BOS menurut Buku Panduan 2006: Program Bantuan Operasional
sekolah (BOS) bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak
mampu.
UU No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional.
Walgito, Bimo, 2003. Pisikologi Sosial (suatu pengantar) Andi Offist, Yogyakrta.
22
23
Lampiran
23