Kutipan, Catatan Kaki, Dan Bibliograf PDF
Kutipan, Catatan Kaki, Dan Bibliograf PDF
Kutipan langsung adalah kutipan persis apa adanya, tidak diubah, sama seperti
yang dibicarakan/ditulis oleh pembicara/penulis yang dikutip. Kutipan langsung ini
biasanya digunakan jika kita menukilkan sesuatu yang riskan atau salah penafsiran
jika dilakukan dengan kutipan tak langsung, misalnya: mengutip ayat suci atau pasal
dalam undang-undang dan lain-lain yang membutuhkan keautentikan kutipan.
Kutipan tak langsung adalah kutipan yang sudah diubah redaksinya (kalimatnya).
Dalam kutipan tak langsung yang dikutip hanya inti atau maksud pembicara/penulis
yang dikutip. Redaksi diganti dan dibuat sendiri oleh penulis yang mengutip.
Kutipan panjang biasanya terdiri dari lima baris atau lebih. Penulisan biasanya
berbentuk alinea baru, spasi tunggal, margin kiri masuk ke dalam teks lima spasi dan
tidak menggunakan tanda petik.
Ada tiga macam catatan: catatan kaki (footnotes), catatan akhir (endnotes), dan
catatan dalam (innotes, bodynotes). Di samping untuk kutipan, baik catatan kaki
maupun catatan akhir biasanya digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang berada
di luar konteks pembicaraan, misalnya: penjelasan yang akan mengganggu jika
ditulis dalam teks. Catatan kaki biasanya terletak di bawah teks, sedangkan catatan
akhir terletak di akhir teks atau sebelum daftar pustaka. Catatan dalam biasanya
terletak langsung sebelum atau sesudah kutipan dengan menggunakan tanda kurung.
Perlu dinyatakan di sini, bahwa susunan nama pada catatan tidak dibalik.
2
Pardoyo. Sekularisasi dalam Polemik. (Jakarta: Pustaka Grafiti, 1993). h. 243
3
Donald Eugene Smith. Religion and Political, p. 76
4
Shabbir Akhtar. A Faith for All Seasons. (Chicago: Ivan R. Dee Publisher.
1991), p. 124
5
Pardoyo, Sekuralisasi dalam Polemik, h. 245
6
Harun Nasution. Islam Rasional. (Bandung: Mizan. 1996). h. 123
7
Nurcholish Madjid. Islam, Doktrin, dan Peradaban. (Jakarta: Paramadina,
1992). h. 56
Daftar Pustaka
Istilah daftar pustaka, sering dianggap sama dengan bibliografi (biblioghraphy),
referensi (referency), atau kepustakaan. Pada dasarnya, semua istilah tersebut
digunakan untuk menyebutkan sumber (marâji’) yang digunakan penulis dalam
menyusun karya ilmiah. Tentu saja, sedapat mungkin yang dimuat dalam daftar
pustaka adalah sumber yang sudah dikutip, bukan hanya untuk memperbanyak
referensi secara formalitas.
Andi Hakim Nasution dibalik menjadi Nasution, Andi Hakim bukan Nasution,
Hakim Andi.
Harun Nasution dibalik menjadi Nasution, Harun bukan Nasution Harun.
Berdasarkan cara ini dapat disimpulkan bahwa yang didahulukan adalah nama
belakangnya dan nama lainnya tidak dibalik. Jadi rumusannya adalah sebagai
berikut:
Jika terdiri dari dua kata, nama tersebut dibalik menjadi 2,1.
Jika terdiri dari tiga kata, nama tersebut dibalik menjadi 3, 1 2.
Jika terdiri dari empat kata, nama tersebut dibalik menjadi 4, 1 2 3.
Jika terdiri dari lima kata, nama tersebut dibalik menjadi 5, 1 2 3 4.
Demikian seterusnya.
Yang menjadi pedoman urutan penyusunan adalah nama penyusun setelah dibalik
susunannya, misalnya:
Nasution, Abdul Haris
Nasution, Andi Hakim
Nasution, Harun
Jika kebetulan nama penulisnya mengandung kata sandang (artikel atau alif lam
ma’rifah), kata tersebut tidak dibalik, namun yang dialfabetiskan adalah namanya
bukan kata sandangnya, misalnya: al-Farabi di urutan F, al-Kindi di urutan K, al-
Qardhawiy di urutan Q.
Awal setiap kata pada judul buku ditulis menggunakan huruf kapital (kecuali kata
tugas dan partikel yang tidak menduduki posisi awal judul) dan menggunakan huruf
miring (italic), misalnya: Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, Islam Ditinjau
dari Berbagai Aspeknya.
Data publikasinya adalah nama kota: dan nama penerbit (tanpa tanda kurung),
misalnya: Jakarta: PT Bulan Bintang, Bandung: PT Al-Ma’arif.
Jika sebuah buku sudah lebih dari satu kali dicetak dan direvisi, urutan cetakannya
harus dinyatakan, misalnya: Cet. II.
Tahun terbit harus dinyatakan pada akhir data buku. Pada karya tulis yang tidak
menggunakan catatan kaki (footnotes), namun menggunakan catatan dalam/catatan
badan (innotes/bodynotes), tahun terbit pada daftar pustaka disarankan dinyatakan
langsung setelah nama penulisnya.
al-‘Ầrid, Ali Hasan. Târîkh ‘ilm al-Tafsîr wa Manâhij al-Mufassirîn. Bairût: Dâr
al-‘I’tisâm, t.t.
b. Buku yang ditulis oleh dua atau tiga orang seperti di bawah ini.
Nama Penulis (Nama penulis kedua dan ketiga tidak dibalik). Judul Buku. Kota:
Penerbit. Tahun
Sartuni, Rasyid et al. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Nina
Dina Dinamika. 1991
al-Qarni, ‘Aidh Abdullah. Jangan Putus Asa, Pintu Tobat Selalu Terbuka.
Terjemahan M. Misbach. Jakarta: Robbani Press. 2005
e. Buku yang lebih dari satu jilid ditulis seperti di bawah ini.
Nama Penulis. Judul Buku. Jilid. Kota: Penerbit. Tahun
Al-Bilali, Abdul Hamid. Taujih Ruhiyah: Pesan-Pesan Spiritual Penjernih Hati.
Jilid 1, Terjemahan Fadhli Bahri, Lc. Jakarta: An-Nadwah. 2004
f. Buku yang menggunakan edisi karya seorang pengarang atau lebih ditulis seperti
di bawah ini.
Nama Editor. (Editor). Judul Buku. Kota: Penerbit. Tahun
Ali, Lukman (Ed.). Bahasa dan Kesusastraan Indonesia sebagai Tjermin
Indonenesia Baru. Jakarta: Gunung Agung. 1967
Halim, Amran (Ed.). Politik Bahasa Nasional 2. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 1976
g. Entri dari dalam Ensiklopedi ditulis sebagai berikut:
Nama Penulis Entry. “Judul Entry”. dalam ______ (tulis nama editornya jika
ada). Judul Ensiklopedi. Kota: Penerbit. Tahun. Halaman
Roham, Abujamin. “Alim Ulama”. dalam Tabloid Jumat. Edisi No. 786. (8 Juni
2007). h. 11
Ali, Lukman (Ed.). 1967. Bahasa dan Kesusastraan Indonesia sebagai Tjermin
Indonenesia Baru. Jakarta: Gunung Agung
Halim, Amran (Ed.). 1976. Politik Bahasa Nasional 2. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa
Tugas
1. Nama Tugas: KUTIPAN, CATATAN, BIBLIOGRAFI
2. Bentuk : PDF
Ali, Lukman (Ed.). 1967. Bahasa dan Kesusastraan Indonesia sebagai Tjermin
Indonenesia Baru. Jakarta: Gunung Agung
Halim, Amran (Ed.). 1976. Politik Bahasa Nasional 2. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa
Ramlan. “Problematika Remaja Dewasa Ini dan Solusinya” dalam Mimbar
Agama dan Budaya Vol. XVIII No. 2, 2001
Roham, Abujamin. “Alim Ulama”. dalam Tabloid Jumat. Edisi No. 786. Juni
2007
Rahmah, Neni Khalyatur. “Korelasi Rasm ‘Usmânî dengan Qirâat” Skripsi S-1
Jurusan Tafsir-Hadis Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2006