Anda di halaman 1dari 4

BAB.3.

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang menggunakan metode deskriptif yaitu
menggambarkan industri kecil secara sistematik, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta di lapangan. Penelitian deskripsi dapat dilakukan apabila tersedia data-
data penunjang dan akan kajian terhadap penelitian sebelumnya. Alat analisis
yang bersifat descriptif variable dan statistik

Unit Analisis
Unit analisis yang digunakan adalah jumlah tenaga. kerja dan nilai
produksi pada sektor industri kecil di Kabupaten Jember pada tahun 2000-2009.

3.2 Jenis dan Sumber Data


3.2.1 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang telah
dikumpulkan oleh instansi atau badan tertentu yang telah tersusun dengan baik
dan siap diolah, yaitu data tersusun pada tahun 2000-2009 berupa data runtut
waktu (time series) pada tahun 2000-2009 meliputi:
a. Data penyerapan tenaga kerja pada industri kecil di Kabupaten Jember tahun
2000-2009;
b. Data nilai produksi pada industri kecil di Kabupaten Jember tahun 2000-2009;
c. Data jumlah unit usaha pada industri kecil di Kabupaten Jember tahun 2000-
2009;

26
27

3.2.2 Sumber Data


Data dalam penelitian ini diperoleh Departemen Perindustrian dan
Perdagangan, Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember, Departemen Tenaga Kerja
Kabupaten Jember dan studi pustaka, dinas Kependudukan.

3.3 Metode Analisis Data


Untuk mengetahui trend perkembangan nilai produksi sektor industri kecil
di Kabupaten Jember pada tahun 2000-2009 digunakan analisa trend dengan
kuadrat minimum / least square (Dajan Anto,2100 :290)

Y’ = a+b(u)
Dimana :
Y’ = Trend nilai produksi industri kecil
a = Nilai trend pada industri mendatang
b = Tambahan trend tiap tahun
u = Jumlah tahun yang dihitung dari periode dasar

Untuk menghitung korelasi perkembangan nilai produksi dengan


penyerapan tenaga kerja sektor industri kecil pada tahun 2000 – 2009.dengan
bentuk rumus(supranto, 2000 : 153) :

r=

keterangan
xi = perkembangan nilai produksi
yi = Penyerapan tenaga kerja
n = Jumlah tahun
r = Koefisien kolerasi
28

Untuk menganalisis elastisitas penyarapan tenaga kerja digunakan alat


analisis dengan rumus sebagai berikut (Glassburner , 1998:164):

ηN =

Keterangan:
ηN = Elastisitas Kesempatan Kerja

<α = Laju Pertumbuhan Tenaga Kerja (%)


Q° = Laju Pertumbuhan Nilai Produksi (%)
Kepekaan dai elastisitas tenaga kerja industri kecil di Kabupaten Jember
tahun 2000 – 2010 dapat dijelaskan dengan krityeria elastisitas sebagai berikut
(Budiono, 1991 :30)
a. E = 1, Unitary Elastisitas
Apabila nilai output naik 1 % maka tenaga kerja yang terserap 1 %
sebaliknya apabila nilai output turun 1% maka jumlah tenaga kerjaq yang
tersaerap akan turun 1 %
b. E > 1, Elastisitas
Apabila nilai output naik 1 % maka tenaga kerja yang terserap meningkat
1 % sebaliknya apabila nilai output turun 1% maka jumlah tenaga kerja
yang tersaerap akan turun 1 %
c. E < 1, In Elastis
Apabila nilai output naik sebesar 1 % maka tenaga kerja yang terserap
meningkat kutang dari 1 % sebaliknya apabila nilai output turun sebesar
1% maka jumlah tenaga kerja yang tersarap akan turun kurang dari 1 %.
29

3.4 Definisi Operasional Variabel


Untuk menghindari kesalah pahaman dan meluasnya permasalahan, maka
perlu adanya batasan pengertiaan sebagai berikut:
a. Tenaga kerja adalah orang yang melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan jasa pada industri kecil yang dinyatakan dengan orang (tahun
2000-2009);
b. Nilai produksi adalah nilai seluruh produksi yang dihasilkan berupa barang
yang dihasilkan oleh industri kecil yang dinyatakan dengan rupiah (tahun
2000-2009);
c. Penyerapan tenaga kerja yang dihasilkan industri kecil yang dinyatakan
dengan orang ( tahun 2000 – 2009 ).

Anda mungkin juga menyukai