Anda di halaman 1dari 38

STRATEGI PEMBINAAN

SDM KEARSIPAN DAN


UJI KOMPETENSI JFA

Oleh:
Bambang P. Widodo Tarigan
Arsiparis Ahli Utama
TANTANGAN & KONDISI TERKINI

 Informasi telah memainkan peran penting dalam


setiap pekerjaan
 Tuntutan hak publik untuk memperoleh informasi
dari Badan Publik
 Reformasi Birokrasi ditandai dengan adanya
akuntabilitas publik dlm upaya mewujudkan ‘Good
Governance’ dan ‘Open Government Indonesia’
 Kinerja & akuntabilitas lembaga dapat diketahui
dari tersedianya informasi (arsip/ dokumen)
 Pesatnya perkembangan teknologi informasi &
komunikasi menuntut penyelenggaraan kearsipan
nasional yg komprehensif & terpadu
 Revolusi Industri 4.0
KONDISI KEARSIPAN NASIONAL
SAAT INI
 Arsip belum semuanya menjadi rujukan
pemerintah/ masyarakat sebagai sumber informasi
 Belum optimalnya fungsi unit kearsipan pada
lembaga negara/badan pemerintahan pusat &
pemerintah daerah;
 Belum optimalnya fungsi lembaga kearsipan
pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota;
 Masih terdapat arsip yang memiliki nilai
kebangsaan tidak berada di lembaga kearsipan
 Minim & masih rendahnya kualitas sumber daya
manusia kearsipan, baik di pusat maupun di daerah;
 Masih banyak lembaga negara dan badan
pemerintah pusat dan daerah yang belum memiliki
4 pilar instrumen pengelolaan arsip dinamis;
 Bidang kearsipan belum memanfaatkan teknologi
dan informasi secara optimal;
ANCAMAN & GANGGUAN
KEARSIPAN DI INDONESIA DENGAN
ADANYA OPEN GOVERNMENT

ANCAMAN GANGGUAN

 Ketahanan  Indonesia mempunyai


informasi kita pangsa informasi yg
rawan bilamana besar sehingga diminati
gagal mengamankan oleh tenaga kerja asing
informasi yang  SDM Kearsipan yang
bersifat strategis berasal dari luar negeri
bagi kepentingan
umumnya sudah dibekali
negara/ pemerintah
dengan kemampuan
 Informasi akan
penguasaan teknologi
dikuasai dan
dikelola oleh tenaga informasi
kerja asing
HAMBATAN SDM KEARSIPAN
DENGAN ADANYA OPEN GOVERNMENT

 Minimnya orang Indonesia yang berminat untuk


menekuni pekerjaan kearsipan
 Masih adanya pandangan orang Indonesia
mengenai SDM Kearsipan sebagai orang-orang
yang terbuang dan ‘diarsipkan’
 Belum adanya pengakuan terhadap SDM
Kearsipan dalam bentuk pemberian tunjangan
profesi khusus bagi pengelola arsip (sbg catatan
khusus PNS sudah mendapat tunjangan jabatan)
 SDM Kearsipan Indonesia belum ‘bulat’ diakui
sebagai suatu profesi sehingga sulit berkembang
sebagaimana profesi yg lain
TANTANGAN SDM KEARSIPAN
DENGAN ADANYA OPEN GOVERNMENT

 Mengoptimalkan peran arsip sebagai objek dalam membangun


‘good governanve’ dengan mengedepankan transparansi dalam
pengelolaan informasi, akuntabilitas melalui pendokumentasian
yg utuh & dpt dipertanggungjawabkan, serta partisipasi publik
dalam melakukan akses informasi
 Meningkatkan partisipasi publik & badan publik dalam layanan
informasi melalui pergeseran paradigma dari prinsip LAME
(Limited Acces Maximum Exception) menuju MALE (Maximum
Acces Limited Exception) yaitu keterbukaan informasi publik
 Mendayagunakan pengelolaan arsip sbg informasi yang
berkualitas & memenuhi standar internasional sesuai ISO
bidang kearsipan maupun regulasi yang dikeluarkan oleh ANRI
TUJUAN PENYELENGGARAAN
KEARSIPAN;
a. menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang
dilakukan oleh lembaga negara, pemerintah daerah,
lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan perorangan, serta
ANRI sebagai penyelenggara kearsipan nasional;
b. menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan
terpercaya sebagai alat bukti yang sah;
c. menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang
andal dan pemanfaatan arsip sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
d. menjamin perlindungan kepentingan negara dan
PASAL 3
hak-hak keperdataan rakyat melalui pengelolaan
U U Nomor 43 Tahun dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya;
2009 e. mendinamiskan penyelengaraan kearsipan
Tentang Kearsipan nasional sebagai suatu sistem yang komprehensif dan
terpadu;
f. menjamin keselamatan dan keamanan arsip
sebagai bukti pertanggungjawaban dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
g. menjamin keselamatan aset nasional dalam
bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan,
serta keamanan sebagai identitas dan jati diri
bangsa;dan
h. meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam
pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan
LINGKUP KEBIJAKAN
KEARSIPAN NASIONAL

a. Pembinaan;
b. Pengelolaan arsip;
c. Pembangunan SKN, pembangunan
SIKN, dan pembentukan JIKN;
KEWENANGAN
ANRI d. Organisasi;
e. Pengembangan sumber daya
manusia;
f. Prasarana dan sarana;
g. Pelindungan dan penyelamatan arsip;
h. Sosialisasi kearsipan;
i. Kerja sama;
j. Pendanaan.
PENYELENGGARAAN KEARSIPAN NASIONAL

TUJUAN
PENYELENGGARAAN KEARSIPAN
(Pasal 3 UU No 43 Th 2009)

FUNGSI DAN TUGAS


ARSIPARIS
(Pasal 151 PP No. 28 Th 2012)

KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN


PENGEMBANGAN SDM KEARSIPAN

10
DASAR KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEARSIPAN

Perka ANRI

REFORMASI
BIROKRASI
REGULASI TTG Pelaksana Tugas
ARSIPARIS Standar Kompetensi

Standar Kualitas Hasil Kerja


REGULASI
TTG ASN Penilaian Kinerja

PERATURAN
Pelaksanaan Inpassing
MENPANRB TTG
JFA
Kebutuhan Arsiparis Nasional
REGULASI TTG
KEARSIPAN
Pedoman Umum Serifikasi

Pelaksana Diklat
11
SUMBER DAYA MANUSIA KEARSIPAN
(UU No. 43 Th. 2009 Psl. 1 Angka 10 & Psl. 30 (1), Jo Pasal 147 PP NO. 28 TAHUN
2012)

PROFESIONAL
•Mandiri
•Independen PNS ❑TNI,
❑ POLRI,
ARSIPARIS ❑ BUMN/D, dan
NON-PNS ❑ Peg. Swasta.

Fungsional Umum
SDMK Bidang Kearsipan
Kepala Lembaga Kearsipan:
➢ ANRI;
➢ ARDA (Prov/Kab/Kota)
Pejabat Struktural ➢ LKPTN
Bidang Kearsipan
Kepala Unit Kearsipan:
❖ Lembaga Negara,
•Manajerial ❖ SKPD Pemda
•Struktural (Prov/Kab/Kota),
❖ PTN, dan
❖ BUMN/D
K KED U D U K A N , T U G A S D A N
F U N G SI , D A N K EWEN A N G A N A R SI PA R I S

TUGAS DAN FUNGSI ARSIPARIS KEWENANGAN ARSIPARIS


KEDUDUKAN
(PP 28/2012 Pasal 151 Ayat 2) (PP 28/2012 Pasal 152)
ARSIPARIS
(PP 28/2013 Pasal 151
• Menjaga terciptanya arsip dari kegiatan yang
Ayat 1) dilakukan oleh LN, Pemda, Lembaga • Menutup penggunaan arsip yang
Pendidikan, Perusahaan, Orpol dan Ormas; menjadi tanggung jawabnya oleh
• Menjaga ketersediaan arsip yang autentik dan pengguna arsip apabila dipandang
terpercaya sebagai alat bukti yang sah; penggunaan arsip dapat merusak
• Menjaga terwujudnya pengelolaan arsip yang keamanan informasi dan/atau fisik
• Sebagai tenaga andal dan pemanfaatan arsip sesuai dengan arsip;
profesional yang ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Menjaga keamanan dan keselamatan arsip
memiliki yang berfungsi untuk menjamin arsip-arsip • Menutup penggunaan arsip yang
kemandirian dan yang berkaitan dengan hak-hak keperdataan menjadi tanggung jawabnya oleh
rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan pengguna arsip yang tidak berhak
independen arsip yang autentik dan terpercaya; sesuai dengan ketentuan peraturan
dalam • Menjaga keselamatan dan kelestarian arsip perundang-undangan;
sbg bukti pertanggungjawaban dalam
melaksanakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
fungsi dan bernegara; • Melakukan penelusuran arsip pada
tugasnya • Menjaga keselamatan aset nasional dalam pencipta arsip berdasarkan penugasan
bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, oleh pimpinan pencipta arsip atau
pertahanan, serta keamanan sebagai identitas kepala lembaga kearsipan sesuai
dan jati diri bangsa; dengan kewenangannya dalam rangka
• Menyediakan informasi guna meningkatkan penyelamatan arsip.
kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan
dan pemanfaatan arsip yang autentik dan
terpercaya.
Arsiparis
Fungsi dan Tugas
❑ Menjaga terciptanya arsip dari kegiatan yang
dilakukan oleh lembaga negara, pemerintahan daerah,
lembaga pendidikan, perusahaan, orpol, dan ormas
❑ Menjaga ketersediaan arsip yang autentik dan
terpercaya sbg alat bukti yang sah
❑ Menjaga terwujudnya pengelolaan arsip yang
andal, dan pemanfaatan arsip sesuai ketentuan per
UU an
❑ Menjaga keamanan dan keselamatan arsip yang
PASAL 151 berfungsi untuk menjamin arsip-arsip yang berkaitan
PP Nomor 28 Tahun 2012
dengan hak-hak keperdataan rakyat melalui
pengelolaan dan pemanfataan arsip yang autentik dan
terpercaya.
❑ Menjaga keselamatan dan kelestarian arsip
sebagai bukti pertanggungjawaban dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
❑ Menjaga keselamatan aset nasional dalam bidang
ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, serta
keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa; dan
❑ Menyediakan informasi guna meningkatkan kualitas
pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan
arsip yang autentik dan terpercaya.
TUGAS DAN FUNGSI PROFESI
DI BIDANG KEARSIPAN

PENGELOLAAN ARSIP
DINAMIS

PEENGOLAHAN DAN
PENYAJIAN ARSIP PENGELOLAAN
ARSIPARIS ARSIP STATIS
MENJADI INFORMASI

PEMBINAAN
KEARSIPAN
PEMIKIR

Utama dan
Madya

PENJAMIN MUTU:
Madya, Muda, Penyelia

PELAKSANA TEKNIS
Pertama, Mahir, Terampil
U PAYA A N R I DA L A M M E L A K S A NA A N
P E M B I NA A N DA N P E N G E M BA N GA N
A R S I PA R I S
( U U 4 3 / 2 0 0 9 PA S A L 3 0 AYAT 2 )

• pengadaan arsiparis
1

• pengembangan kompetensi dan keprofesionalan arsiparis melalui


2 penyelenggaraan, pengaturan, serta pengawasan diklat kearsipan

• pengaturan peran dan kedudukan hukum arsiparis


3

• penyediaan jaminan kesehatan dan tunjangan profesi untuk sumber daya


4 kearsipan

17
KOMPETENSI

1. KOMPETENSI TEKNIS INTEGRITAS


kompetensi teknis yang diukur
dari tingkat dan spesialisasi • diukur dari kejujuran
pendidikan, pelatihan teknis • kepatuhan terhadap ketentuan
fungsional, dan pengalaman peraturan perundang-undangan
• kemampuan bekerja sama, dan
bekerja secara teknis;
• pengabdian kepada masyarakat,
bangsa dan negara
3. KOMPETENSI SOSIAL
KULTURAL 2. KOMPETENSI MANAJERIAL
kompetensi sosial kultural yang kompetensi manajerial yang
diukur dari pengalaman kerja diukur dari tingkat pendidikan,
berkaitan dengan masyarakat pelatihan struktural atau
majemuk dalam hal agama, manajemen, dan pengalaman
suku, dan budaya sehingga kepemimpinan; dan
memiliki wawasan kebangsaan.
PENEMPATAN PEJABAT FUNGSIONAL ARSIPARIS

Perkada ttg OPD

Anjab (uraian jabatan dan peta jabatan) ABK

Dasar penempatan dan KECUKUPAN


KECAKAPAN Arsiparis Arsiparis
P E R S YA R ATA N U J I K O M P E T E N S I ( P P 2 8 / 2 0 1 2 PA S A L 1 5 3 -
1 5 5 ) D A N S E R T I F I K A S I K E A R S I PA N ( P P 2 8 / 2 0 1 2 PA S A L
25)

PEJABAT STRUKTURAL DI ARSIPARIS ARSIPARIS


BIDANG KEARSIPAN TINGKAT AHLI TINGKAT TERAMPIL
• Sarjana (S-1) Kearsipan; atau • Sarjana (S-1) Kearsipan; atau • Diploma III (D-III) Kearsipan; atau

• Sarjana (S-1) Non Kearsipan dan • Sarjana (S-1) Non Kearsipan dan • Diploma III (D-III) Non Kearsipan
Diklat Kearsipan Diklat Kearsipan dan Diklat Kearsipan

• Duduk dalam jabatan yang • Duduk dalam jabatan yang


mempunyai fungsi, tugas, dan mempunyai fungsi, tugas, dan
tanggung jawab melaksanakan tanggung jawab melaksanakan
kegiatan kearsipan kegiatan kearsipan

Sertifikasi arsiparis dilaksanakan terhadap arsiparis yang mengikuti uji


kompetensi.
Arsiparis yang mengikuti dan lulus uji kompetensi berhak memperoleh
sertifikat kompetensi kearsipan. Penyelenggaran UJI KOMPETENSI
JFA DAN SERTIFIKAT KEARSIPAN adalah ANRI sesuai dengan
peraturan perundangan.
UJI KOMPETENSI
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

▪Sertifikasi Jabatan Fungsional Arsiparis


adalah proses pemberian sertifikat
kompetensi kearsipan kepada Arsiparis
PNS yang dilakukan secara sistematis
dan obyektif melalui uji kompetensi
yang mengacu pada Standar
Kompetensi Jabatan Fungsional
Arsiparis.
Tujuan Uji Kompetensi JFA
dan Sertifikasi Kearsipan

1. menjamin mutu penyelenggaraan kearsipan secara


nasional;
2. menjamin profesionalitas Arsiparis;
3. memelihara, meningkatkan, dan melindungi
kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis;
4. mengembangkan profesi Arsiparis; dan
5. memberikan pengakuan formal terhadap kompetensi
Jabatan Fungsional Arsiparis. (Perka Nomor 6 Tahun
2016 tentang Pedoman Umum Sertifikasi Jabatan
Fungsional Pasal 2)
JENIS UJI KOMPETENSI JFA DAN
SERTIFIKASI KEARSIPAN
 UJI KOMPETENSI JFA  SERTIFIKASI TEKNIS
1. Kenaikan Jabatan TERTENTU
2. Alih Jabatan (dari 1. Pengelolaan Arsip
jenjang Dinamis
Keterampilan ke 2. Pengelolaan Arsip
Ahli) Statis
3. Perpindahan 3. Tim Penilai
Jabatan lain ke
JFA (struktural ke 4. Pengawasan
JFA dan JFT ke Kearsipan
JFA) 5. Asesor Kearsipan
4. Pengangkatan 6. Tenaga Pengajar
kembali ke JFA Kearsipan
5. Inpassing
KUALIFIKASI KELULUSAN

•Bagi peserta uji kompetensi kearsipan yang memperoleh


nilai uji kompetensi kurang dari 70 dinyatakan tidak
berkompeten.

•Bagi peserta uji kompetensi kearsipan yang dinyatakan


tidak berkompeten, dapat mengikuti Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Arsiparis periode berikutnya.

•Peserta uji kompetensi JFAyang memperoleh nilai uji


kompetensi 70 ke atas dinyatakan telah berkompeten.
(Perka Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum
Sertifikasi Jabatan Fungsional pasal 52 dan 53)
PRINSIP PENILAIAN KINERJA
ARSIPARIS DENGAN SKP

o Penilaian kinerja Arsiparis mempertimbangkan prestasi kerja yang


dicapai dan manfaatnya untuk sukses unit pengolah maupun
individu.
o Dalam rangka peningkatan kualitas dan pendayagunaan secara
optimal maka dilakukan pembinaan personil oleh setiap pemegang
jabatan (struktural).
o Pembinaan personil, meliputi coaching, konseling, mentoring,
pemantauan dan pengusulan diklat kearsipan.
o Untuk memenuhi kompetensi tersebut, para pemegang jabatan
harus memahami kearsipan, mengingat arsip adalah bukti kinerja
jabatan yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga bidang
kearsipan bukan hanya unit kearsipan yang bertanggung jawab
tetapi seluruh pemanggku jabatan.
PRINSIP PENILAIAN KINERJA
ARSIPARIS DENGAN SKP

Untuk menjamin obyektivitas


penilaian oleh pejabat penilai kinerja
dan
memberikan pertimbangan terhadap
usulan kenaikan pangkat dan/atau
jabatan Arsiparis dibentuk Tim
Penilai.
PENILAPEJABAT PENILAI

➢ Penilaian dilaksanakan terhadap SKP dan


perilaku.

➢ Penilaian SKP dengan cara


membandingkan target dan realisasi
dengan nilai kualitas berdasarkan SKHK

➢ Hasil penilaian diserahkan kepada Tim


Penilai Instansi/Pembina untuk dilakukan
evaluasi keselarasan penilaian.
PENILAIAN PRESTASI KERJA OLE
H TIM PENILAI

➢Pejabat pengusul menyampaikan DUPNK kepada Tim penilai

➢Berkas usulan meliputi:


 SKP yang telah ditandatangani
 Rincian bukti kerja (sesuai SKHK)
 Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan
➢Tim Penilai melakukan verifikasi target dan kualitas
berdasarkan SKHK (dimungkinkan berbeda dengan
pejabat penilai).
➢Tim Penilai melakukan konversi nilai kualitas menjadi angka
kredit
➢Tim Penilai melakukan rapat pleno untuk menetapkan
rekomendasi
➢Sekretariat Tim Penilai menyiapkan Penetapan Angka Kredit

PEJABAT TIM
PENILAI PENILAI

ANGKA
KREDIT
KONVERSI
(menjadi AKK)

KESELARASAN PENILAIAN
29
STRATEGI PENINGKATAN
KOMPETENSI

❑ ANRI merencanakan pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Kearsipan


❑ ANRI melakukan kerjasama dgn perguruan tinggi untuk
mengadakan program vokasi/politeknik kearsipan
❑ ANRI melakukan supervisi terhadap AAI untuk membentuk
LSPKI (Lembaga Sertifikasi Profesi Kearsipan Indonesia)
dalam memberikan/ mengeluarkan sertifikasi bagi profesi
kearsipan
❑ ANRI berupaya melakukan kerjasama dengan organisasi
dewan kearsipan internasional (ICA) & lembaga kearsipan
ASEAN (SEARBICA) untuk meningkatkan kompetensi SDM
Kearsipan dalam menghadapi isu strategis yang berkembang
dalam pengelolaan arsip (termasuk Revolusi Industri 4.0)
METODE PEMBELAJARAN/ KURIKULUM
TERAPAN KEARSIPAN 4.0

Arsiparis
E-Learning

LULUS
Mata Ajar
Tematik

Handbooks, Video Audio


TIDAK Sertifikasi Online Text and Notes
LULUS
ARSIPARIS MANDIRI DAN PROFESIONAL

ARSIPARIS

SERTIFIKASI SERTIFIKASI
STANDAR
ARSIPARIS ARSIPARIS
KUALITAS HASIL
KERJA PEJABAT
FUNGSIONAL
STANDAR ARSIPARIS SKKNI
KOMPETENSI Bid. Kearsipan
ARSIPARIS

MONEV JABFUNG
ARSIPARIS
KESIMPULAN
❖ Pengembangan sumber daya manusia kearsipan di
Indonesia ber tujuan untuk meningkatkan
kinerja/prestasi kerja pegawai agar dapat memberikan
sumbangan yang optimal bagi pencapaian tujuan
penyelenggaraan kearsipan;
❖ Pengembangan SDM Kearsipan dan Arsiparis
hendaknya tidak sekadar merupakan pemenuhan
tuntutan formalitas melainkan memerlukan
kesungguhan , kontinuitas dan berorientasi pada
tuntutan perubahan IT, profesionalisme dan
kompetensi SDM Kearsipan dan Arsiparis yang pada
akhirnya menjadi aset penentu penunjang
kesuksesan pelayanan reformasi birokrasi , khususnya
dalam penyelenggaran kearsipan.
 Uji Kompetensi merupakan prasyarat untuk seorang
PNS menduduki JFA dan kenaikan JFA setingkat lebih
tinggi
 Ser tifikasi Arsiparis merupakan bentuk pengakuan
yang diberikan oleh ANRI selaku pembina kearsipan di
Indonesia terhadap kompetensi seseorang untuk
menduduki Jabatan Fungsional Arsiparis dan kenaikan
jenjang jabatan Arsiparis
TERIMA KASIH
DALAM BENTUK DAN CORAK APAPUN
BIODATA
NAMA : Bambang Parjono Widodo Tarigan
TEMPAT/ TGL LAHIR : Jakar ta/ 11 Maret 1967
JABATAN
: Ar siparis Ahli Utama
PANGKAT/GOL
A LAMAT : Pembina Utama Madya/ IV -d
: Jln. Teluk Bayur A3B, Komplek TNI AL -Rawa Bambu
Pasar Minggu, Jakar ta Selatan
T ELP/HP/ : (021) 78834175/ 081 8840625
STATUS : Menikah ( 3 anak)
PENGALAMAN : - Fungsional Ar siparis di ANRI (1994 s.d. 2000)
PEKERJAAN - Kasubbag Dokumentasi LHKPN Bid. Legislatif di
KPKPN (2000 s.d. 2003)
- Administrasi III Bid. Pencegahan KPK (2002 s.d.2005)
- Fungsional Ar siparis Madya ANRI (2005 s.d. now)
PENGALAMAN : - Peser ta Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota
PROFESI
KIP di DPR tahun 2009, 201 3, dan 2017
- Penulis 2 Modul UT ‘Akuisisi Ar sip’ & ‘Pengurusan
Surat’
- Dosen/Instruktur/Konsultan bid. Kearsipan
PENDIDIKAN
FORMAL INFORMAL

 SD, SMP & SMA  Diklat Ajun Arsiparis, ANRI, 1993


di Jakarta,  Kursus Bhs. Inggris, ANRI, 1994
1974 – 1986  Diklat TOT Kearsipan, ANRI, 1996/ 1998
 DIKLATPIM Tk. IV, BKN, 2003
 S1 Ilmu Adm.  Records Management Course -MTCP, Arkib
Negara, FISIP - Negara Malaysia, Kuala Lumpur, 2006
Univ. Merdeka
Malang, 1986-  Milestone of Archives Management Course ,
1990 ANRI-Bogor, 2007
 International Acquisition Archives Training ,
 S2 Kajian ANRI-Bali, 2007
Strategis  Diklat Metode Penelitian, ANRI, 2008
Ketahanan  Diklat TOT AMD, ANRI, 2009
Nasional,  Diklat Peningkatan Profesi Arsiparis Utama,
Univ.Indonesia ANRI, 2010
Jakarta, 1998-  Diklat Penyegaran Tenaga Pengajar, ANRI, 2011
2002
 Electronic Records Course - ANRI, 2015

Anda mungkin juga menyukai