Makalah Kel 5 MTP - Kawasan Manajemen TP
Makalah Kel 5 MTP - Kawasan Manajemen TP
Disusun Oleh:
Kelompok 5
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur atas rahmat Allah SWT. yang senantiasa
melimpahkan berkah‚ rahmat‚ taufik‚ serta hidayah-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini dibuat berdasarkan dari beberapa
sumber. Makalah ini disusun sebagai tugas pada mata kuliah Manajemen
Teknologi Pendidikan. Pada kesempatan kali ini Penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Umi Fatonah, M.Pd. selaku Kepala Program Studi Teknologi
Pendidikan.
2. Ibu Ferdina, M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen
Teknologi Pendidikan.
3. Orang tua Penulis yang selalu mendukung pembelajaran dalam perkuliahan.
4. Teman-teman kelompok yang saling membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan maupun kesalahan
dalam pembuatan makalah ini‚ oleh karena itu Penulis mengharapkan masukan
atau kritik beserta saran yang bersifat membangun di masa mendatang. Akhir kata
Penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................ 22
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan
mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar
manusia.
Teknologi pendidikan berupaya untuk merancang, mengembangkan, dan
memanfaatkan aneka sumber belajar sehingga dapat memudahkan atau
memfasilitasi seseorang untuk belajar di mana saja, kapan saja, oleh siapa,
dan dengan cara dan sumber belajar apa saja yang sesuai dengan kebutuhanya.
Berdasarkan perkembangan dalam bidang teknologi pendidikan dan disiplin
ilmu lainya, yang relevan dengan landasan teori pembelajaran, kemungkinan
ke depan akan semakin berkembang mengenai kawasan dan ruang lingkup
beserta kategori teknologi pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kawasan dalam Manajemen Teknologi Pendidikan?
2. Apa yang dimaksud Manajemen Kurikulum?
3. Apa yang dimaksud Manajemen Sumber?
4. Apa yang dimaksud Manajemen Personalia?
5. Apa yang dimaksud Manajamen Pelatihan?
6. Apa yang dimaksud Manajemen Evaluasi?
7. Apa yang dimaksud Manajemen pemrograman?
8. Apa yang dimaksud Manajemen Lembaga Kependidikan dengan
Masyarakat?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui jenis-jenis kawasan dalam Manajemen Teknologi Pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Manajemen Kurikulum
a. Pengertian Manajemen Kurikulum
Dalam UU No. 20 Tahun 2003, kurikulum ialah suatu perencanaan
aturan yang kaitannya dengan tujuan, isi, bahan pembelajaran, dan cara
yang terapkan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan. Kurikulum adalah seperangkat rencana pendidikan yang
memberikan petunjuk mengenai jenis, cakupan, susunan materi, dan
proses pendidikan (Syafaruddin, 2018). Kurikulum adalah rancangan
mengenai aturan tujuan, isi, bahan pembelajaran, dan upaya agar langkah
yang dipergunakan pada pelaksanaan proses pembelajaran tercapainya
tujuan pendidikan yang lebih baik (Atmaja, T. Ampuh Rony AR, Djailani,
2015).
Menurut Hamalik kurikulum dibuat untuk menghadapi
perkembangan zaman serta TIK agar mencapai tujuan pendidikan dengan
mempertimbangkan tahapan perkembangan siswa disesuaikan dengan
lingkungan, kebutuhan pembangunan manusia seutuhnya (Syafaruddin,
2018). “Manajemen kurikulum adalah sesuatu hal fundamental di sekolah,
dengan adanya manajemen kurikulum akan berdampak pada kualitas dan
kinerja guru pencapaian tujuan” (Atmaja, T. Ampuh Rony AR, Djailani,
2015).
2
langkah penerapannya (Fathurrochman, 2017). Pada proses dari
penerapan kurikulum, penyusunan kurikulum harus mampu mengerti
akan dampak-dampak yang muncul dari hasil kurikulum, agar bentuk
perilaku dapat dimunculkan dengan signifikan melalui bermacam
tindakan bahkan dengan suatu pengembangan yang telah direncanakan
dengan baik (Hasanah, 2019).
c. Ruang Lingkup
Dinn Wahyudin menjelaskan bahwa yang menjadi cakupan
manajemen kurikulum yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan evaluasi. Secara luas, manajemen kurikulum tidak dibatasi hanya di
ruangan (Utami, 2018). Ruang lingkup manajemen kurikulum terletak
pada penerapan pada proses manajemen itu sendiri, disebabkan proses
penerapan kurikulum memilki persamaan dalam prinsip proses
manajemen (Fathurrochman, 2017). Siklus manajemen pengembangan
kurikulum di sekolah terdiri atas:
1) Tahapan perencanaan
a. Analisa kebutuhan.
b. Perumusan dan jawaban ke pertanyaan filosofis.
c. Menetapkan desain kurikulum.
d. Pembuatan perencanaan utama berupa pengembangan,
pelaksanaan, dan penilaian.
2) Tahapan pengembangan
a. Merumuskan dasar berpikir.
b. Merumuskan visi, misi, tujuan.
c. Menentukan struktur dan kegiatan.
d. Mengelompokkan materi .
e. Mengelompokkan pembelajaran.
f. Menentukan sumber, peralatan, dan fasilitas belajar.
g. Menentukan cara untuk dapat menghitung hasil belajar.
3
3) Tahapan Implementasi
a. Menyusun rencana silabus dan RPP.
b. Menjabarkan materi.
c. Penentuan strategi dan metode belajar mengajar.
d. Menyediakan sumber, alat, dan alat belajar mengajar
e. Menentukan cara dan peralatan penilaian proses hasil belajar
f. Pengaturan lingkungan pembelajaran.
4) Tahapan evaluasi
Menyusun kurikulum dilaksanakan oleh satuan pendidikan atas
dasar pada SKL, SI, SK, dan KD yang dikembangkan oleh BNSP.
2. Manajemen Sumber
a) Pengertian Manajemen Sumber
Teknologi Pendidikan dikenal sebagai cara-cara yang sistemik dan
sistematik dalam memecahkan masalah pembelajaran secara efektif dan
efisien, di dalam definisi ini ada beberapa pengertian:
4
Teknologi Pendidikan menawarkan berbagai cara, bukan satu cara.
Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang sistemik (bersistem)
bukan parsial, tetapi menyeluruh dan integratif dengan melibatkan
semua komponen pembelajaran. Seperti uraian Suparman (2004)
“bahwa suatu sistem lebih sekedar gabungan dari bagian-bagian; ia
harus mempunyai tujuan tertentu yang tidak dapat dicapai oleh
fungsi dari satu atau beberapa bagian darinya.
Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang runtut atau sistematik,
tidak acakacakan.
Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang terbukti efektif dan
efisien, melalui uji coba dalam skala terbatas sebelum digunakan
dalam skala nasional.
Cara-cara itu terfokus pada rangkaian interaksi antara peserta didik
dengan sumber belajar dalam skala luas, termasuk pengajar dan
berbagai media sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
sebelumnya tercapai.
Definisi itu menjanjikan terjadinya solusi dalam memecahkan
masalah pembelajaran melalui lima konsep dasar tadi. Sehingga
muncullah Teknologi Pendidikan ini sebagai sang Revolusioner
untuk mengubah taraf pendidikan itu sendiri kearah yang lebih baik.
Definisi itu menjanjikan terjadinya solusi dalam memecahkan
masalah pembelajaran melalui lima konsep dasar yang sangat indah.
Sehingga munculah Teknologi Pendidikan ini sebagai sang
Revolusioner untuk mengubah taraf pendidikan itu sendiri kearah
yang lebih baik. Sumber daya berjangka dipahami untuk menyertakan
alat, bahan, perangkat, pengaturan, dan orang-orang yang berinteraksi
dengan peserta didik untuk memecahkan masalah belajar dan kinerja.
Kedua jenis sumber daya (khususnya, sumber daya teknologi) dan
bagaimana sumber daya tersebut digunakan (tepat) berfungsi untuk
membedakan apa yang dilakukan oleh teknologi pendidikan dari
upaya serupa di bidang lain. Bab ini dimulai dengan karakteristik
5
mendefinisikan, dan kemudian, itu survei evolusi dari berbagai jenis
sumber daya dan survei bagaimana teknologi muncul mempengaruhi
lapangan. Paruh kedua bab membedakan media yang analog dan
digital, memeriksa secara lebih mendalam bagaimana alat digital
telah mengubah lanskap teknologi pendidikan.
Hal ini juga membahas bagaimana pengaturan dan orang-orang
yang menggunakan sumber daya. Bab ini diakhiri dengan
pertimbangan masalah etika dalam penggunaan sumber daya. (Seels
& Richey, 1994). Meskipun objek Teknologi telah bergeser selama
bertahun-tahun, Teknologi Pendidikan telah menjadi fungsi penting
dalam pendidikan sejak lapangan dimulai pada tahun 1920-an. Dalam
pernyataan definisi formal pertama, Teknologi dipandang perlu untuk
mengendalikan produk dan proses yang digunakan dalam bidang
Pendidikan (Ely, 1963). Pada saat publikasi 1972 definisi, gagasan
teknologi termasuk pengawasan personil dan operasi organisasi (Ely,
1972). Sebagai sistem pemikiran menjadi lebih luas, pendekatan
sistem menjadi paradigma dominan untuk berpikir tentang proses
pengembangan teknologi dalam pengembangan instruksional dan
sistem pembelajaran berbasis teknologi (asosiasi untuk Pendidikan
Komunikasi dan Teknologi, 1977) mengikuti teori yang diusulkan
oleh Heinich (1970). Pada saat definisi 1994 diterbitkan, manajemen
berarti perencanaan, koordinasi, pengorganisasian, dan pengawasan
sumber daya, informasi, dan sistem pengiriman dalam konteks
pengelolaan instruksional desain (id) proyek. Buku ini membahas
konsep dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan mengelola proses
teknologi pendidikan dan sumber daya serta pengaruh Teknologi
dalam dunia pendidikan. Teknologi pendidikan, apakah bertindak
sebagai desainer instruksional, sekolah spesialis media, atau
konsultan belajar, Mereka bekerja dengan sumber daya yang terbatas
untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu yang ditentukan apakah
mereka mengelola proses, atau sumber daya, seperti koleksi bahan
6
ajar. Mengetahui model id yang paling relevan, memiliki alat yang
tepat, dan memiliki tim orang terampil penting bagi keberhasilan
Teknologi Pendidikan. Orang bisa mengatakan bahwa manajemen
yang efektif merupakan unsur penting untuk mendapatkan pekerjaan
yang dilakukan terlepas dari apa pekerjaan mungkin memerlukan
(Kotter, 1999).
3. Manajemen Personalia
a) Pengertian Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah perencananaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan,
7
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian
karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu,
karyawan, dan masyarakat yang bersangkutan (Flippo dalam
Hasibuan, 2017:11). Menurut Badriyah (2017: 15) berpendapat
bahwa manajemen sumber daya manusia adalah bagian dari ilmu
manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan
sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi yang dikarenakan untuk
mencapai tujuannya organisasi memerlukan sumber daya manusia
sebagai pengelola sistemnya. Dari kedua pengertian di atas manajemen
personalia adalah proses pengelolaan dan pengkondisian
pegawai/manusia agar dapat secara optimal diberdayakan untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien melalui cara-cara
yang dapat dipertanggungjawabkan.
8
Tujuan Individual, merupakan tujuan pribadi dari setiap anggota
organisasi atau perusahaan yang hendak mencapai tujuannya di
dalam organisasi.
9
menugaskan bawahan agar mengerjakan seluruh tugasnya dengan
baik.
Pengendalian
Pengendalian maksudnya adalah kegiatan yang mengendalikan
karyawan agar menaati peraturan dan rencana kerja perusahaan.
Jika terjadi penyimpangan atau kesalahan maka diberi tindakan
perbaikan dan penyempurnaan. Pengendalian karyawan meliputi
kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan
pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
Pengadaan
Pengadaan atau Procurement adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan hsil yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pengembangan
Development atau pengembangan merupakan proses
peningkatan keterampilan teknis, teoretis, konseptual, dan moral
karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan
pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan masa kini
maupun masa depan.
Kompensasi
Kompensasi adalah pemberian balas jasa secara langsung dan
tidak langsung berupa uang atau barang kepada karyawan sbagai
imbalas atas tenaga dan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil berarti sesuai
dengan prestasi kerjanya, dan layak berarti memenuhi kebutuhan
primernya serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah
serta melewati pertimbangan internal dan eksternal yang konsisten.
Pengintegrasian
Pengintegrasian berarti kegiatan yang ditujukan untuk
mempersatukan kepentingan perusahaan dengan kebutuhan
10
karyawan agar tercipta kerjasama yang selaras dan saling
menguntungkan.
Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan memelihara dan meingkatkan
kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar tetap mau
bekerjasama hingga pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan
dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan
sebagian besar karyawan serta berpedoman pada internal dan
eksternal konsistensi.
Kedisiplinan
Menjaga kedisiplinan adalah fungsi manajemen personalia yang
paling penting. Hal ini karena kedisiplinan adalah kunci
terwujudnya tujuan perusahaan melalui keinginan dan kesabaran
untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial.
Pemberhentian
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seorang
karyawan dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini dapat
disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahan,
berakhirnya kontrak kerja.
11
Mengelola dengan baik sumber daya manusia di dalam sebuah
perusahaan agar mereka dapat bekerja semaksimal mungkin dan
memiliki kesejahteraan baik di perusahaan maupun secara personal.
4. Manajemen Pemrograman
a) Pengertian Manajemen Program
Manajemen program merupakan sekumpulan ataupun rangkaian
satu atau lebih program. Program yang dimaksud adalah seluruh aspek
program yang meliputi penganggaran, operasional dan review.
Kompelksitas program yang ada di suatu perusahaan inilah yang
memerlukan manajemen program. Manajemen program dalam
penerapannya membutuhkan pengorganisasian dan komunikasi yang
baik. Selain itu manajemen program memerlukan konsentrasi yang
fokus dan mendetail.
12
Program harus sederhana dan fleksibel.
Program-program yang disusun dan dikembangkan harus sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi, yang dimaksud dengan manajemen kurikulum dan program
pengajaran dalam manajemen berbasis sekolah adalah kewenangan
sekolah untuk mengatur, mengelola kurikulum dan program
pengajaran untuk disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan sekolah.
5. Manajemen Pelatihan
a) Pengertian Manajemen Pelatihan
Manajemen pelatihan adalah suatu aktivitas pengoptimalan fungsi-
fungsi manajemen yang berkaitan dengan pembelajaran dan pelatihan.
Manajemen pelatihan juga merupakan pengelolaan pelatihan yang
13
mencakup perencanaan pelatihan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
evaluasi.
14
2) Perencanaan/mendesain program pelatihan, yaitu kegiatan
merencana-kan/mendesain persiapan penyelenggaraan pelatihan
yang bertujuan untuk menghasilkan program yang bermutu dan
sesuai dengan kebutuhan.
3) Pelaksanaan pelatihan, yaitu proses yang menggambarkan
pelaksanaan jalannya kegiatan pelatihan, unsur-unsur pelaksanaan
pelatihan dan metode pelatihan.
4) Pengecekan/pengawasan dan pengendalian, yaitu kegiatan menilai
hasil-hasil dari pelaksanaan latihan yang telah dilakukan serta
mengetahui apa saja yang perlu disempurnakan.
5) Pengembangan pendidikan dan pelatiha (diklat), yaitu
sekumpulan prosedur yang terorganisasi dan digunakan untuk
mengembangkan program pendidikan dan pelatihan dan atau bahan-
bahan pendidikan dan pelatihan.
e) Contoh Pelatihan
Kursus Tani
Magang (apprenticeship)
Sekolah Lapangan
P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya)
6. Manajemen Evaluasi
a) Definisi Manajemen Evaluasi
Manajemen evaluasi merupakan proses sistem objektif yang
menganalisa sifat dan ciri pekerjaandidalam perusahaan atau organisasi.
umumnya evluasi adalah penilaan ataupun kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang sesuatu yang telah dikerjakan,
sedangkan manajemen sendiri mempunyai pengertian suatu proses
kegiatan yang meliputi perencanaan , pengorganisasian, penggerakan,
dan sebagainya.
15
b) Tujuan Manajemen Evaluasi
Djuju Sudjana (2006) menyatakan berbagai macam tujuan
manajemen evaluasi, yaitu:
Memberikan masukan untuk perencanaan program.
Memberikan masukan untuk kelanjutan, perluasan, dan penghentian
program.
Memberi masukan untuk memodifikasi program.
Memperoleh informasi tentang faktor pendukung dan penghambat
program.
Memberi masukan untuk motivasi dan Pembina pengelola dan
pelaksana program.
Memberi masukan untuk memahami landasan keilmuan bagi
evaluasi program.
16
bermanfaat untuk mengganti kebijakan yang berlaku dengan
alternatif kebijakan yang lain.
17
Kurikulum/materi.
Metode dan cara penilaian.
Sarana dan prasarana.
Sistem administrasi.
Atasan dan personal lainnya
3) Output
Penilaian terhadap kegiatan dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi kerja mereka selama
mengikuti program. Alat yang digunakan untuk mengukur
pencapaian ini disebut tes pencapaian atau achievement test.
18
mendapatkan program-program pendidikan yang sesuai diinginkan,
hubungan seperti ini akan terjadi jika pimpinan sekolah aktif dapat
membuat hubungan yg baik dengan masyarakat.
19
2) Continuity
Pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakatharus
dilakukan secara terus menerus. Jadi pelaksanaan hubungan sekolah
dengan masyarakat tidak hanya dilakukan secara insedental atau
sewaktu-waktu.
3) Coverage
Akurat
Informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan tidak dibuat-buat.
Lengkap
Tidak satu informasi pun yang harus ditutupi karena
masyarakat atau orang tua murid mempunyai hak untuk
mengetahui keberadaan dan kemajuan sekolah.
Up to date
Informasi yang diberikan adalah informasi perkembangan.
Kemajuan, masalah dan prestasi sekolah terakhir.
4) Simplicity
Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah
dengan masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal
maupun komunikasi kelompok pihak pemberi informasi (sekolah)
dapat menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada
masyarakat. Informasi yang disajikan kepada masyarakat melaui
pertemuan langsung maupun melalui media hendaknya disajikan
dalam bentuk sederhana sesuai dengan kondisi dan karakteristik
pendengar (masyarakat setempat). Prinsip kesederhanaan ini juga
mengandung makna bahwa:
1. Informasi yang disajikan dinyatakan dengan kata-kata yang
penuh persahabatan dan mudah dimengerti. Banyak masyarakat
yang tidak memahami istilah-istilah yang sangat ilmiah, oleh
sebab itu penggunaan istilah sedapat mungkin disesuaikan
dengan tingkat pemahaman masyarakat yang menjadi audience.
20
2. Penggunaan kata-kata yang jelas, disukai oleh mesyarakat atau
akrab bagi pendengar.
3. Informasi yang disajikan menggunakan pendekatan budaya
setempat.
5) Constructiveness
Penyajian informasi hendaknya bersifat obyektif tanpa emosi
dan rekayasa tertentu, termasuk dalam hal memberitahu kelemahan-
kelemahan sekolah dalam memacu peningkatan mutu pendidikan di
sekolah.
6) Adaptability
Pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat harus
disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Misalnya, masyarakat
daerah pertanian yang setiap pagi bekerja di sawah, tidak mungkin
sekolah mengadakan kunjungan pada pagi hari.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Manajemen Kurikulum
Manajemen Kurikulum adalah memanaje rancangan mengenai
aturan tujuan, isi, bahan pembelajaran, dan upaya agar langkah yang
dipergunakan pada pelaksanaan proses pembelajaran tercapainya
tujuan pendidikan yang lebih baik.
2) Manajemen Sumber
Sumber dapat berupa alat, bahan, perangkat, orang dan pengaturan
bahwa perserta didik berinteraksi dengan memecahkan masalah belajar
dan kinerja.Seiring dengan penekan penekanan pada komunikasi dan
pembelajaran teori, focus bersama dibidang teknologi pendidikan tetap
pada penggunaan yang tepat dari sumber daya teknologi muncul untuk
memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja.
3) Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah perencananaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian
karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu,
karyawan, dan masyarakat yang bersangkutan
4) Manajemen Pemograman
Manajemen program merupakan sekumpulan ataupun rangkaian
satu atau lebih program. Program yang dimaksud adalah seluruh aspek
program yang meliputi penganggaran, operasional dan review.
5) Manajemen Pelatihan
Manajemen pelatihan adalah suatu aktivitas pengoptimalan fungsi-
fungsi manajemen yang berkaitan dengan pembelajaran dan pelatihan.
22
6) Manajemen Evaluasi
Manajemen evaluasi merupakan proses sistem objektif yang
menganalisa sifat dan ciri pekerjaandidalam perusahaan atau
organisasi.
7) Manajemen Lembaga Kependidikan dengan Masyrakat
Hubungan lembaga kependidikan dengan masyrakat memiliki
peran penting . komunikasi yang berkualitas antara sekolah dan
masyarakat menjadi kunci penentu keberhasilan manajemen lembaga
kependidikan dengan masyarakat.
23
DAFTAR PUSTAKA
24