Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN

Potensi Pengembangan Usaha Ternak Broiler di Jorong Padang Gelanggang,Nagari


Matua Mudiak, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat

Dosen Pengampu :

Noni Novarista, S.Pt, M.Si

Disusun Oleh :

Vito Dwi Purnomo 2010622020

Paralel 02 Payakumbuh

PRODI PETERNAKAN PAYAKUMBUH

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.

Alhamdulillah berkat rahmat dan inayah allah SWT.penulisan makalah yang


bertujuan untuk memenuhi nilai pada mata kuliah Perencanaan Pembangunan
Peternakan.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.namun penulis
juga berharap bahwasanya makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain yang
membacanya dan penulis juga menerima kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini,supaya laporan ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.Sebelum dan sesudah,kami hanturkan banyak terima kasih.

Payakumbuh, 24 Juni 2023

Vito Dwi Purnomo

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................8
1.3 Manfaat..........................................................................................................................8
BAB II. DATA.........................................................................................................................9
2.1 Geografis........................................................................................................................9
2.2 Kondisi Demografis.....................................................................................................10
2.2.1 Jumlah penduduk...................................................................................................10
2.2.2 Jumlah penduduk menurut kelompok umur...........................................................10
2.3 Topografi......................................................................................................................11
2.4 Produksi Ternak Unggas...............................................................................................11
BAB. HASIL DAN PEMBASAHAN................................................................................12
3.1 Identifikasi Faktor Internal...........................................................................................12
3.2 Identifikasi Faktor Eksternal........................................................................................12
3.3 Bobot Faktor Internal...................................................................................................13
3.4 Bobot Faktor Eksternal.................................................................................................13
BAB IV. PENUTUP...............................................................................................................16
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Analisis SWOT.......................................................................................................7


Gambar 2. Matriks SWOT.......................................................................................................7

iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Matua Mudiak merupakan salah satu nagari yang terdapat dalam
kecamatan Matur, kabupaten Agam, provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Nagari ini
terdiri atas tiga jorong, yaitu Jorong Sidang Tengah, Jorong Padang Gelanggang,
dan Jorong Kuok III Koto. Jorong Padang Gelanggang di Kenagarian Matua
Mudiak Kecamatan Matur Kabupaten Agam, dipimpin oleh wali jorong yang
bernama Katik Roma yang merupakan perpanjangan tangan wali nagari
kenagarian Matua Mudiak. Dimana jorong ini merupakan salah satu 3 jorong
yang ada di kenagarian Matua Mudiak. Sedangkan dalam menata jorong, wali
jorong melaksanakan tugas dan program yang diemban oleh Wali Nagari yang di
dalam unsurnya di baantu oleh BAMUS, KAN, Bundo Kanduang, MUI, dan
lembaga-lembaga lain. Jorong yang terdapat di kenagarian Matua Mudiak adalah
sebagai berikut:
a. Jorong Padang Gelanggang
b. Jorong Kuok III Koto
c. Jorong Sidang Tangah
Wali jorong bertugas untuk menjadi perpanjangan tangan Wali Nagari kepada
masyarakat dalam membantu masyarakat dalam berbagai urusan, serta
memberdayakan wilayah jorong.
Jorong Padang Gelanggang di kanagarian Matua Mudiak belum terdapat
perusahaan ayam broiler atau usaha dengan skala rendah hal ini mendorong untuk
melakukan perencanaan usaha di jorong tersebut.  Ayam broiler merupakan salah
satu jenis ayam ras yang khusus menghasilkan daging. Jenis ayam ras ini
mempunyai pertumbuhan yang cepat sehingga dalam waktu 4-5 minggu sudah
dapat dipanen. Menjadikan jorong Padang Gelanggang untuk usaha peternakan
agar mampu memberikan perubahan pada sektor pertanian dan subsektor
peternakan. Dengan memenfaatkan potensi wilayah sekitar sebagai sumber bahan
pakan dan tenaga kerja.

5
Dalam perencanaan usaha diperlukan analisis untuk menegtahui bagaimana
npengembangan yang dilakukan dengan menggunakan SWOT. Pada analisis
untuk menegtahui faktor internal dan eksternal yang dilakukan dengan analisis
SWOT

Kuadran 1: merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi tersebut


memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah strategi yang mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

Kuadran 2: meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi masih memiliki


kekuatan dari segi internal. Strategi yang diterapkan adalah menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
(Produk/Pasar).

Kuadran 3: organisasi menghadapi peluang yang sangat besar, tetapi di pihak lain
menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi organisasi ini
adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang yang lebih baik.

Kuadran 4: kuadran 4 menunjukkan situasi yang sangat tidak menguntungkan,


organisasi menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Harus segera
mencari strategi bertahan (defensif). (Wiradhana, 2012). Selanjutnya dalam sumber
lain disebutkan contoh matriks analisis SWOT.

6
Gambar 1. Analisis SWOT

Setelah dianalisis SWOT maka selanjutnya adalah menyusun matriks SWOT.


Matriks SWOT adalah Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor
strategis organisasi. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang
dan ancaman internal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan internal yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategi.

Gambar 2. Matriks SWOT

Berdasarkan Matriks SWOT tersebut, maka didapatkan 4 langkah strategi sebagai


berikut:

7
a. Strategi SO. Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran organisasi, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesarbesarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang eksternal.

b. Strategi ST. Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk
mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

c. Strategi WO. Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang


ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO untuk
memperbaiki kelemahan internak dengan memanfaatkan peluang eksternal.

d. Strategi WT. Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT
bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman
eksternal.

Dengan menerapkan analisis SWOT dan beberapa kuadran tersebut dapat lebih
mendapatkan hasil penelitan yang lebih mendalam dan mengetahui pokok masalah
pada suatu usaha.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah adalah bagaimana pengembangan usaha ayam
broiler di jorong Padang Gelanggang, serta strategi apa yang digunakan.

1.3 Manfaat
Manfaatnya adalah untuk mengetahui bagaimana pengembangan usaha ayam
broiler di jorong Padang Gelanggang, serta strategi apa yang digunakan.

8
BAB II. DATA
2.1 Geografis
Secara Geografis Nagari Matua Mudiak terletak pada 0,3 LS dan 100,25 BT,
Ketinggian 1.050 m dari permukaan laut mempunyai latar belakang perbukitan
dengan suhu berkisar antara 15,3 C – 24,5 C dengan kelembaban udara 82,6% -
91,6%, bisa dikatakan suhu udara sejuk dan secara administrative berbatas dengan. -
Sebelah barat berbatas dengan kecamatan Tanjung Raya

a. Sebelah Timur berbatas dengan nagari Matua Hilia


b. Sebelah Utara berbatas dengan Nagari Lawang
c. Sebelah Selatan berbatas dengan hutan

Nagari Matua Mudiak terletak di Kecamatan Matur yang terdiri dari 3 jorong
dengan luas 16,77 Km2 dengan uraian sebagai berikut:

no Jorong Luas (Ha)


1. Sidang Tangah 6,59
2. Padang galanggang 7,06
3. Kuok III koto 6,59

Jorong Padang Gelanggang terletak di Kenagarian Matua Mudiak dengan


batas daerah sebagai berikut:

Letak batas Jorong Jenis batas


Sebelah Utara Nagari Lawang Perbukitan
Sebelah Selatan Nagari Sungai Landia Perbukitan
dan Sungai Batang
Sebelah Barat Jorong Kuok III koto Jalan Raya
Sebelah Timur Jorong Sidang Tangah Jalan Raya

9
2.2 Kondisi Demografis
2.2.1 Jumlah penduduk
Adapun jumlah penduduk di Jorong Padang Gelanggang ini berdasarkan data
kependudukan (Profil Nagari) yang dimiliki Jorong Padang Gelanggang dan jumlah
penduduk terbesar di Jorong Padang Gelanggang dengan jumlah penduduk 3.115 jiwa
dengan rincian sebagai berikut:

N Jorong Jumlah Penduduk Jiwa Jumlah


o KK Laki – laki Perempuan
Dusun Ampuah 88 210 212 422
Dusun Kayu 140 319 316 635
Pontong
Dusun Bulakan 203 434 428 862
Dusun Bentaran 110 289 255 544
Dusun Ambun Pag 233 478 500 978
Dalam penduduk Jorong Padang gelanggang semuanya bersuku Minang,ada
Lima suku yang terdapat di dalamnya antara lain: Suku Tanjuang, Piliang,
Chaniago,Jambak, Koto.

2.2.2 Jumlah penduduk menurut kelompok umur


Jumlah Penduduk menurut kelompok umur Struktur penduduk Nagari Matua
Mudiak menurut kelompok umur pada hasil pendataan 2020 dapat dilihat bahwa
jumlah terbesar pada kelompok umur 18 – 56 tahun sebesar 2.053 dari jumlah
penduduk, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table sebagai berikut:

No Kelompok umur Jumlah


1. 0 -17 tahun 1.017
2. 18 – 56 tahun 3.053
3. 56 tahun ke atas 1.983
Jumlah 6.053
Dari data diatas dilihat kelompok usia produktif merupakan kelompok yang besar, hal
ini merupakan sumber daya yang cukup potensial yang dapat dimanfaatkan dalam
menciptakan lapangan kerja baru.

10
2.3 Topografi
Jika dilihat dari topografi Kenagarian Matua Mudiak mempunyai topografi
yaitu kemiringan, ketinggian dan morfologi daratan, wilayah pegunungan, dataran
tinggi dan dataran rendah. Nagari Matua Mudiak terletak pada daerah relative yang
bergelombang dan berbukit yang memiliki kemiringan tanah yang berkisar antara 5 –
40 % bahkan ada yang lebih dari 40 % (lebih dominan) yang di kelompokkan dalam
lahan dengan kemiringan 15 – 40 % dan kemiringan 70 %55 .

Iklim Kenagarian Matua Mudiak suhu rata-rata di Nagari Matua Mudiak


berkisar 15,3o C – 24,5o C sedangkan curah hujan cukup tinggi pertahun 4.500 mm /
tahun tanpa bulan kering curah hujan tertinggi terjadi pada bukan September dan
Oktober 161 mm sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Februari 74 mm
dengan kondisi iklim tersebut tidak terpengaruh terhadap aktifitas penduduk. Kondisi
topografi ini kemudian tidak mempengaruhi kegiatan perekonomian,sosial
masyarakat dan ketersediaan lahan.Penggunaan lahan di Nagari Matua Mudiak
didominasi area pertanian sawah, ladang, perumahan sarana prasarana perkebunan,
hutan dan bentuk lainya.

2.4 Produksi Ternak Unggas


Berikut tabel produksi ternak unggas di kecamatan matur yang meliputi
jorong Padang Gelanggang

Jenis Hewan 2017 2018 2019 2020


Ayam Pedaging 1.000 40.364 2.600 2.100
Ayam Buras 13. 356 10.740 10.740 10.423
Puyuh - - - -
Itik 1.981 9.695 1.153 533
Kecamatan Matur 16.337 60.799 14.493 13.076

11
BAB. HASIL DAN PEMBASAHAN
3.1 Identifikasi Faktor Internal
Identifikasi faktor internal digunakan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan usaha, berikut faktor internal dari usaha ayam broiler di jorong Padang
Gelanggang:

Faktor Internal
Kekuatan
Kondisi lahan yang cocok
Belum terdapat peternakan skala industri
Penggunaan teknologi yang baik
Tenaga kerja yang unggul

Kelemahan
SDM lokal yang kurang memadai
Kerja sama dengan setempat yang kurang
Kurangnya promosi

3.2 Identifikasi Faktor Eksternal


Identifikasi faktor eksternal digunakan untuk mengetahui peluang dan
ancaman usaha, berikut faktor eksternal dari usaha ayam broiler di jorong Padang
Gelanggang:

Faktor Eksternal
Peluang
Permintaan pasar yang tinggi
Tidak terdapat pesaing sejenis
Terdapat bantuan dari pemerintahan
Menambah lapangan pekerjaan

Ancaman
Harga pasar yang tidak menentu
Harga bahan pakan yang naik turun
Pengaruh penggunaan teknologi terbaru

12
3.3 Bobot Faktor Internal
Faktor Surve
Internal y
Bob Ratin
Kekuatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ot g Skor
0.7 0.3 0.5 0.8 0.5 0.7 0.7 0.5 0.6
1 5 8 0 0 1.00 0 5 5 0 0 0.65 3.00 1.96
1.0 0.5 0.6 0.8 0.6 1.0 1.0 0.6 0.8
2 0 0 7 0 2.00 7 0 0 7 0 0.91 4.00 3.64
0.7 0.5 0.5 0.6 0.6 1.0 1.0 0.6 0.8
3 5 0 0 0 1.50 7 0 0 7 0 0.80 3.60 2.87
0.5 0.3 0.5 0.6 0.5 0.7 0.7 0.5 0.6
4 0 8 0 0 1.50 0 5 5 0 0 0.66 2.90 1.91
sub
tot 13.5 10.3
al 3.02 0 8
Kelemahan
- - - - - - - - -
0.7 0.2 0.3 0.8 0.5 0.7 1.0 0.3 0.6
1 5 5 3 0 -1.50 0 5 0 3 0 -0.68 -2.90 1.98
- - - - - - - - -
0.7 0.2 0.3 0.4 0.5 0.7 0.7 0.5 0.6
2 5 5 3 0 -2.00 0 5 5 0 0 -0.68 -2.80 1.91
- - - - - - - - -
0.5 0.2 0.5 0.6 0.3 1.0 0.7 0.5 0.6
3 0 5 0 0 -1.50 3 0 5 0 0 -0.65 -2.80 1.83
sub
tot
al -2.02 -8.50 5.72
1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 16.1
Total 0 0 0 0 1.00 0 0 0 0 0 1.00 0

3.4 Bobot Faktor Eksternal


Faktor
Eksternal
Peluang Bobot rating skor
2.0 0.7 1.0 0.7 0.8 1.3
1 0.57 0.67 1.00 0 5 0 5 0 3 0.67 0.95 3.70 3.53
2.0 1.0 1.0 1.0 0.8 1.3
2 0.57 0.67 1.33 0 0 0 0 0 3 0.67 1.04 4.00 4.15
1.0 0.7 0.7 0.5 0.6 1.0
3 0.43 0.50 0.67 0 5 5 0 0 0 0.50 0.67 2.70 1.81
1.5 0.7 0.7 1.0 0.6 1.0
4 0.57 0.50 1.33 0 5 5 0 0 0 0.75 0.88 3.30 2.89
sub
tota
l 3.54 13.70 12.37
Ancaman
- - - - - -
2.0 0.7 0.7 0.7 0.6 1.3 -
1 -0.43 -0.50 -1.33 0 5 5 5 0 3 0.50 -0.89 -3.30 2.95
- - - - - -
2.0 0.7 1.0 0.7 0.6 1.0 -
2 -0.43 -0.50 -1.00 0 5 0 5 0 0 0.50 -0.85 -3.20 2.73
- - - - - -
1.5 0.7 0.7 0.7 0.6 1.3 -
3 -0.29 -0.33 -1.00 0 5 5 5 0 3 0.33 -0.76 -2.80 2.14

13
sub
tota
l -2.51 -9.30 7.82
1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
TOTAL 1.00 1.00 1.00 0 0 0 0 0 0 1.25 1.03 20.19

Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut, maka dihasilkan perhitungan dan


grafik analisis X dan Y sebagai berikut:

=S-W/2 : O-T/2

= 10.38 – 5.72 / 2 : 12.37 – 7.82 / 2

= 4.66/2 : 4.55/2

= 2.33 : 2.275

Kuadran I
Strategi agresif

S
W

Berdasarkan analisis grafik swot di atas, strategi pengembangan usaha


peternakan ayam broiler berada pada posisi kuadran 1 yaitu Perusahaan menghadapi
peluang yang sangat besar, merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan

14
peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah strategi yang
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

Selanjutnya ada membuat strategi berdasarkan matriks SWOT

Internal Kekuatan (S) Kelemahan ( W)


S1: kondisi lahan cocok W1: SDM kurang
S2:Tidak ada skala memadai
industry W2: Kerja sama kurang
S3: Penggunaan teknologi W3: Kurang promosi
S4: Tenaga kerja unggul

Eksternal
Peluang (O) Strategi S - O Strategi W- O
O1:Permintaan pasar 1. mengembangkan usaha 1. Melakukan info loker
tinggi dengan skala besar ( W1,O4)
O2: Tidak ada pesaing (S1,S2,S3,S4,O1,O3,O4) 2. Melakukan kerjasama
sejenis 2. Memasarkan dipasar dengan petani setempat
O3: Bantuan dari sekitar (S2,O2) dalam pengolahan pakan
Pemerintah 3. Memanfaatkan SDM (W2,O3)
O4: Menambah lokal yang lebih paham 3. Membuat promosi
lapangan pekerjaan terhadap daerah tersebut secara langsung maupun
(S4,O4) online (W3,O1)
Ancaman (T) Strategi S – T Strategi O – T
T1: Harga pasar tak 1.Membuat pakan sendiri 1. bekerja sama dengan
menentu bekerja sama dengan petani petani(W2,T2)
T2: Harga bahan pakan (S1,T2) 2.Melakukan sosialisasi
naik turun 2. Menjadi pemasok ayam loker dimasyarakat (W1)
T3: Pengaruh terbesar (S2,S3,T1) 3.Menggunakan sistem
penggunaan teknologi 3.Terus menerima peternakan mutiple
baru perubahan teknolog (S3,T3) brooding(T1)

Hasil dari matriks SWOT diatas dapat digunakan dalam melihat strategi
apasaja yang akan digunakan serta apa saja yang harus dikembangkan terlebih dahulu
dalam usaha ayam broiler di Jorong Padang Gelanggang.

15
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Analisis faktor-faktor lingkungan eksternal menunjukkan bahwa kekuatan
utama usaha peternakan ayam broiler adalah permintaan pasar yang selalu
meningka,tidak adanya pesaing sejenis yang berpengaruh secara signifikan, terdapat
bantuan dari pemerintah dan dapat menambah lapangan pekerjaan, sedangkan
ancaman terbesarnya adalah harga pasar yang tidak stabil dan harga pakan yang naik
turun. Analisis faktor faktor lingkungan internal menunjukkan kekuatan utama usaha
peternakan ayam broiler adalah kondisi lahan yag cocok, belum ada peternakan skala
industry,penggunaan teknologi yang baik dan tenaga kerja yang unggul Sedangkan
kelemahan utama dalam usaha ini adalah SDM local yang kurang memadai,
kerjasama dengan setempat yang kurang serta keterbatasan dana untuk
pengembangan usahanya.

Dengan demikian dapat dilihat bahwa usaha peternakan ayam broiler ini
memberikan peluang berkembang yang sangat baik apabila kelemahan dan ancaman
dapat diatasi memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dengan baik. Beberapa alternatif
strategi yang menjadi dapat masukan untuk pengembangan usaha peternakan ini
adalah perencanaan standar operasional prosedur, pelatihan terhadap karyawan untuk
meningkatkan ketrampilan kerja, dan pembinaan hubungan yang baik dengan pihak
pihak yang bersangkutan dengan kebutuhan peternakan (pemasok/pembeli). Apabila
strategi-strategi tersebut dapat diterapkan dengan baik maka usaha peternakan ayam
broiler ini dapat berkembang lebih baik lagi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Adam Nugraha Wiradhana H. 2012. Analisis SWOT Sebagai Alat Formulasi Strategi
Pemasaran
Annisa Indriani.2021.Fenomena Hidup Melajang (Studi Kasus di Jorong Padang
Gelanggang Nagari Matua Mudiak Kecamatan Matur).Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bukitinggi

Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Barat, 2021. Kecamatan Matur Dalam
Angka Tahun 2021. Badan Pusat Statistik

17

Anda mungkin juga menyukai