Anda di halaman 1dari 9

SOAL KELOMPOK 1

1. Apa yang dimaksud dengan CPOB dalam industri kosmetik?

a. Cara pembuatan obat yang baik

b. Cara pembuatan kosmetik yang baik

c. Cara pemrosesan bahan mentah menjadi produk jadi

d. Cara penyimpanan bahan mentah

Jawaban: b

Referensi: BPOM RI, Pedoman CPOB Kosmetik, 2019

2 .Berikut ini yang bukan termasuk dalam teknologi pengantaran semi-solid adalah?

a. Sistem pengemulsi

b. Sistem gel

c. Sistem suspensi

d. Sistem aerosol

Jawaban: d

Referensi: Mauludin, R., Terngadi, F., Firmansyah, D., & Rohman, A. (2017). Teknologi
Penghantar Obat Semi Padat. Penerbit Andi.

3. Tujuan dari penggunaan teknologi pengantaran dalam sediaan kosmetik adalah?

a. Meningkatkan daya tarik produk kosmetik

b. Meningkatkan kinerja produk kosmetik

c. Meningkatkan daya tahan produk kosmetik

d. Semua jawaban benar

Jawaban: d
Referensi: Hidayat, M. (2020). Teknologi Pengantar pada Kosmetik dan Pencapaiannya
terhadap Peningkatan Kinerja Produk. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 10(2), 64-70.

4. Berikut ini yang termasuk dalam teknologi pengantaran liquid adalah?

a. Sistem emulsi

b. Sistem nano-partikel

c. Sistem mikro-partikel

d. Semua jawaban benar

Jawaban: a

Referensi: Mauludin, R., Terngadi, F., Firmansyah, D., & Rohman, A. (2017). Teknologi
Penghantar Obat Semi Padat. Penerbit Andi.

5. Berapa lama umur simpan sediaan kosmetik menurut persyaratan CPOB?

a. 6 bulan

b. 12 bulan

c. 24 bulan

d. 36 bulan

Jawaban: c

Referensi: BPOM RI, Pedoman CPOB Kosmetik, 2019

6. Apa yang dimaksud dengan viskositas dalam sediaan kosmetik?

a. Kemampuan suatu sediaan kosmetik untuk mengalir

b. Kemampuan suatu sediaan kosmetik untuk menyebar

c. Kemampuan suatu sediaan kosmetik untuk menyerap


d. Kemampuan suatu sediaan kosmetik untuk melekat

Jawaban: a

Referensi: Hidayat, M. (2020). Teknologi Pengantar pada Kosmetik dan Pencapaiannya


terhadap Peningkatan Kinerja Produk. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 10(2), 64-70.

7. Berapa persen kadar air maksimal yang diperbolehkan dalam sediaan kosmetik

menurut persyaratan CPOB?

a. 10%

b. 15%

c. 20%

d. 25%

Jawaban: c

Referensi: BPOM RI, Pedoman CPOB Kosmetik, 2019

8. Apa yang dimaksud dengan CPOB dalam konteks pengantaran teknologi sediaan

liquid dan semi-solid pada industri kosmetik?

a. Cara Pembuatan Obat Baku

b. Cara Pembuatan Obat Baru

c. Cara Pembuatan Obat Berkualitas

d. Cara Pembuatan Obat Bebas

(Jawaban: c. Cara Pembuatan Obat Berkualitas)

Referensi: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2013 Tentang
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)

9. Apa saja persyaratan untuk memproduksi sediaan semi-solid yang sesuai dengan
CPOB?

a. Memiliki ruang produksi yang cukup besar

b. Memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan berkualitas

c. Memiliki peralatan produksi yang canggih

d. Semua jawaban benar

(Jawaban: b. Memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan berkualitas)

Referensi: Jurnal Farmasi Indonesia, Volume 1, Nomor 1, April 2006, Halaman 23-27

10. Apa yang dimaksud dengan CPKB dalam konteks pengantaran teknologi sediaan

liquid dan semi-solid pada industri kosmetik?

a. Cara Pembuatan Kosmetik Baku

b. Cara Pembuatan Kosmetik Baru

c. Cara Pembuatan Kosmetik Berkualitas

d. Cara Pembuatan Kosmetik Bebas

(Jawaban: c. Cara Pembuatan Kosmetik Berkualitas)

Referensi: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2015 Tentang
Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB)

11. Apa perbedaan antara CPOB dan CPKB dalam konteks pengantaran teknologi

sediaan liquid dan semi-solid pada industri kosmetik?

a. CPOB untuk obat dan CPKB untuk kosmetik

b. CPOB lebih ketat dari CPKB

c. CPKB lebih ketat dari CPOB

d. Tidak ada perbedaan antara CPOB dan CPKB


(Jawaban: b. CPOB lebih ketat dari CPKB)

Referensi: Jurnal Kefarmasian Indonesia, Volume 4, Nomor 2, Desember 2014, Halaman 87-
92

12. Apa fungsi dari bahan pengemulsi dalam pembuatan sediaan semi-solid pada

industri kosmetik?

a. Meningkatkan viskositas sediaan

b. Menjaga kestabilan sediaan

c. Meningkatkan daya sebar sediaan

d. Semua jawaban benar

(Jawaban: d. Semua jawaban benar)

Referensi: Farmasi dan Keperawatan, Volume 1, Nomor 1, Januari 2019, Halaman 11-16
SOAL KELOMPOK 2

1. Apa yang dimaksud dengan suspensi?


a. Sediaan obat yang berbasis cairan
b. Sediaan obat yang berbasis padat
c. Sediaan obat yang mengandung zat terlarut dalam fase cairan
d. Sediaan obat yang mengandung partikel terlarut dalam fase padat
Sumber:
Farmasetika Dasar dan
Sediaan Galenik, Dr. Sabirin Matsjeh, 2018.

2. Petugas bagian produksi di industri farmasi selalu melakukan seluruh aspek produksi dan
pengendalian mutu untuk menjamin obat yang di produksi.
Pertanyaan : Cara pembuatan obat yang sedang di produksi harus sesuai dengan???
A. SOP pembuatan obat
B. Cara kerja pembuatan obat
C. CPOB
D. Cara kerja pembuatan sediaan liquid
Sumber : Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu, Drs. Kosasih,M.Sc.,Apt.

3.CPOB adalah bagian dari pemastian mutu yang memastikan bahwa obat dibuat dan
dikendalikan secara konsiten untuk mencapai?
A.Persyaratan ijin edar
B.Spesifikasi produk
C.Stan dan mutu
D.penggunaan dan keamanan
Sumber :Artikel tinjauan sistem kualifikasi operator di industri Farmasi ;
Erlin E Hutapea, Ida Musfiroh

4. Bahan pensuspensi alam golongan gom yang berasal dari tanaman Astragalus gummifera
adalah...
a. Algin
b. Tragakan
c. Gom Akasia
d. Chondrus
Sumber : Drs. H. A. Syamsuni, Apt. 2006. Ilmu Resep. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

5. Apa saja tujuan dari implementasi CPOB dalam produksi obat-obatan?


a. Memastikan bahwa obat-obatan yang diproduksi memenuhi standar kualitas yang
ditetapkan oleh badan regulasi.
b. Meningkatkan reputasi dan kepercayaan konsumen terhadap produk obat-obatan.
c. Mengurangi risiko kesalahan dalam produksi dan distribusi obat-obatan.
d. Semua jawaban benar.
Sumber:
"Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)" yang diterbitkan oleh Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia pada tahun 2017.

6. Apa yang dimaksud dengan gel?


a. Sediaan obat yang berbasis cairan
b. Sediaan obat yang berbasis padat
c. Sediaan obat yang mengandung partikel terlarut dalam fase cairan
d. Sediaan obat yang mengandung partikel terlarut dalam fase padat
Sumber: Farmasetika Dasar dan Sediaan Galenik, Dr. Sabirin Matsieh, 2018.

7.Emulgator yang dalam penggunaannya harus selalu di tambahkan pengawet adalah...


A. Emulgator Dari Mineral
B. Emulgator Sintetis
C. Emulgator Alam
D. Emulgator Dari Tumbuh - Tumbuhan
Sumber :
Buku Ilmu Resep Drs. H. A Syamsuni, Apt. (Hal:127)

8.Farmasi membuat sediaan larutan yang berupa perpaduan minyak dan air yang mempunyai
rasa yang enak sehingga disukai anak-anak.
Pertanyaan sediaan apakah yang dibuat oleh farmasi?
A. Suspensi
B. Emulsi
C. Larutan
D. Sirup Kering (Dry Sirup)
Sumber:
Fingas.M.F. “Water-in-Oil Emulsion :Formation and Prediction” The Journal of Petroleum
Science Research. (2014).vol 3:40-43

9.Contoh bahan yg tidak berfungsi sebagai kosolven pada sediaan elixsir adalah?
A.Sorbitol
B. Simpleks sirup
C. Propilenglikol
D.Etanol
Sumber : penetapan kadar alkohol pada obat eliksir dengan eksternal standar Penulis: Diskha
Fadillah Aininazah (2017)

10. Apa jenis basis yang umum digunakan dalam pembuatan salep?
A. Basis air
B. Basis silikon
C. Basis minyak
D. Basis alkohol
Sumber: Teknologi Farmasi Sediaan Semi Padat, Ika Puspitasari, 2016
11.salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit, suatu tipe yang dapat dicuci
dengan air, adalah pengertian dari ....
A.Cream
B.Unguenta
C.Pasta
D.Cerata
E.Gel
Sumber : Drs.H.A.Syamsuni, Ilmu resep hal 65

Anda mungkin juga menyukai