Nilai
reduktor.
Padadasarnyareaksiredoks berlangsung didalam pelarut
airsehinggapenyetaraan persamaan reaksiredoks selalumelibatkanion H+ dan OH-.
Reaksiredoks merupakan reaksi yang terjadi akibat penggabungan dari reaksi reduksi
dan reaksi oksidasi dalam media reaksi sel elektrokimia. Reaksi redoks ada yang
spontan dan ada yang tidak spontan. Reaksi redoks spontan dapat dirancang untuk
menghasilkan arus listrik yang dapat digunakan untuk menghasilkan kerja mekanik,
cahaya dan sebagainya. Reaksi redokstidak spontandapat dilangsungkan dengan
menambahkanenergi listrik dari luar. Alat yang dapat digunakan untuk
melangsungkan keduanya adalahselelektrokimia. Sel elektrokimia terdiri dari
sepasang elektroda yang dicelupkan ke dalam suatu lelehan atau larutan ion yang di
hubungkan dengan penghantar logam padarangkaian luar. Sel
elektrokimia dapat berupa sel galvani dan sel elektrolisis (Mulyani, 113).
Elektrolisis adalah suatu proses dimana reaksi kimia terjadi pada elektroda
yang tercelup dalam elektrolit, ketika tegangan ditetapkan terhadap elektroda itu.
Elektroda yang bermutan positif disebut anoda dan elektroda yang bermuatan
negatif di sebut katoda.elektroda seperti platina yang hanya mentransfer elektron ke
dan dari larutan disebut elektron inert. Elektron reaktif adalah elektroda yang secara
kimia memasuki reaksi elektroda. Selama elektrolisis, terjadi reduksi pada katoda
dan oksidasi pada
anoda ( Dogra,2009:492).
Sel elektrokimia merupakan suatu sel atau tempat terjadinya aliran elektron
yang disebabkan oleh adanya perubahan energi kimia atau energi listrik dan
sebaliknya. Elektrokimia terbagi menjadi dua, yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Sel
volta adalah tempat reaksi kimia yang menghasilkan listrik, sedangkan selelektrolisis
adalah tempat
elektrokimia.
II. ALAT DAN BAHAN
2.1. Alat
4 Sendok tanduk - 1
3.2 Bahan
No Bahan Jumlah
1 Serbuk FeCl3 Secukupnya
2 Serbuk ZnO Secukupnya
3 Serbuk PbSO4 Secukupnya
4 Serbuk Cu(NO₃)₂ Secukupnya
5 Lempeng magnesium 4 potong
6 Telur ayamras 1 butir
7 Larutan CH3COOH Secukupnya
8 Aquadest 3 ml/tabung reaksi
9 Larutan HCl 4M 2 ml/tabung reaksi
III. CARA KERJA
3.1. Percobaan I
4.2 Percobaan II
Reaksi
Serbuk Fe : Tidak terjadireaksi
: Terbentuk gelembung halus
Logam Mg
pada logam Mg
: Terbentuk endapan
Serbuk Cu
Percobaan I Perubahan Dokumentasi
berwarnahijau cerah
Reaksi
V. PEMBAHASAN
Konsep reaksi oksidasi reduksi ditinjau dari pelepasan dan pengikatan
elektron. Konsep yang dimaksud reaksi redoks adalah reaksi yang di
dalamnya terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari satu spesi ke spesi
yang lainnya. Menurut konsep ini, reaksiredoksterdiri atas duareksi yaitureaksi
oksidasi dan reaksireduksi. Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elekron,
sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron. Reaksi oksidasi
maupun reakksi reduksi tidak dapat berlangsung sendiri-sendiri, namun selalu
berlangsung secara bersamaan. Ketika ada elektron yang lepas, maka harus ada
spesi yang menangkapnya. Elektron yang lepas pada reaksi oksidasi sama dengan
elektron yang diikat pada reaksi reduksi. Masing- masing reaksi (oksidasi dan
reduksi) disebut reaksi paruh (setengah reaksi), karena diperlukan dua buah
setengah reaksi untuk membentuk sebuah reaksi. Dilepasnnya elektron oleh suatu
unsur selama oksidasi ditandai dengan meningkatnya bilangan oksidasi unsur
tersebut. Reduksi terjadi penurunan bilangan oksidasi karena diperolehnya
elektron oleh unsur tersebut. Reaksi redoks dalam elektrokimia merupakan
proses dari elektrokimia tersebut dan mengandung energi yang dapat
dilepas oleh reaksi spontan untuk diubah menjadi energi listrik (Suminar, 2007).
Bilangan oksidasi suatu unsur dalam unsur bebas maupun senyawanya, dapat
berikut.
H= 1
3Cl= -3 6H–6 = 0 3–6+3H= 0 3+3Cl= 0
H= 3H= 3
Cl = - 1 Cl=
H= Cl= - 1
H= 1
H= 1
Pada reaksi tersebut terlihat terjadi perubahan warna menjadi kuning cerah
dan tidak terdapat endapan. Reaksi ini bukan reaksi redoks karena bilangan
oksidasinya
tidak berubah.
Percobaankedua, menggunakan serbuk MgO yang dilarutkan didalam air (H2O)
berikut.
. Berdasarkan ketentuan bilangan oksidasi, Mg merupakan logam golongan IIA
yang berartibilangan oksidasinya adalah 2.
2H2O= 0 Mg(OH)2= 0
2(2H+O)= 0 Mg+2O+2H= 0
2(2H+(-2))= 0 2+2(-2)+2H= 0
4H-4 = 0 2-4+2H= 0
4H= 4 -2+2H= 0
+2H= 2
H=
H=
H= 1
H= 1
ZnCl2+2H2O→Zn(OH)2+2HCl
+2 - 1 +1 -2 +2 -2 +1 +1 - 1
berikut.
Pb(NO3)2+2H2O→Pb(OH)2+2HNO3
+2 +5 -2 +1 -2 +2 -2 +1 +1 +5 -2
berikut.
O = -2 N= 5
Pada reaksi tersebut terjadi perubahan warna menjadi putih keruh dan terdapat
berikut.
Cu= 2 H= 2O= -4 S= 6
O=
H= 1
O = -2
Pada reaksi tersebut terjadi perubahan warna menjadi biru cerah dan
tidak terdapat endapan. Reaksi ini bukan reaksi redoks karena bilangan oksidasinya
tidak
berubah.
Selanjutnya, dilakukan percobaan menggunakan oksidator berbeda, yaitu HCl
4M. Didapatkan hasil sebagai berikut, pada percobaan pertama, yaitu serbuk Fe
yang
2Fe+6HCl→2FeCl3+3H2
0 +1 - 1 +3 - 1 0
Hasil bilangan oksidasi tersebut didapatkan dari aturan biloks dan perhitungan
berikut.
Fe = 3
. Bilangan oksidasiunsur bebas adalahnol. Jadi, Fe = 0 dan H2 = 0
6HCl= 0
2FeCl3= 0
6(H+Cl)= 2(Fe+(3Cl))= 0
0 6(1+Cl)=
0 6+6Cl = 2Fe+6Cl= 0
2Fe+6(- 1)= 0
0
6Cl= -6 2Fe-6= 0
2Fe= 6
Cl =
Fe =
Cl = - 1
Fe = 3
Percobaan tersebut menghasilkan perubahana warna pada serbuk Fe
menjadi coklat muda dan tidak terdapat endapat. Hal ini terjadi karena terdapat
reaksi redoks, dimana HCl merupakan pengoksidasi (oksidator) karena
mengoksidasi Fe dan memperoleh elektron (yaitu bilangan oksidasi turun) dan
Fe merupakan reduktor, karena mengalami oksidasi sebabkehilangan elektron
(yaitubilangan oksidasinaik).
Percobaan kedua, yaitu logam Mg yang dilarutkan didalam HCl 4M yang
Hasil bilangan oksidasi tersebut didapatkan dari aturan biloks dan perhitungan
berikut.
2HCl= 0 MgCl2= 0
2(H+Cl)= 0 Mg+2Cl= 0
2(1+Cl)= 0 Mg+2(- 1)= 0
2+2Cl = 0 Mg-2= 0
2Cl= -2 Mg = 2
Cl =
Cl = - 1
Hasil bilangan oksidasi tersebut didapatkan dari aturan biloks dan perhitungan
berikut.
Cl = - 1
Percobaan tersebut tidak menghasilkan perubahan warna, tetapi serbuk
Zn mengendap. Hal ini terjadi karena terdapat reaksi redoks, dimana HCl
merupakan pengoksidasi (oksidator) karena mengoksidasi Zn dan memperoleh
elektron (yaitu bilangan oksidasi turun) dan Zn merupakan reduktor, karena
mengalami oksidasi sebabkehilangan elektron (yaitubilangan oksidasinaik).
Percobaan keempat, yaitu serbuk Pb yang dilarutkan didalam HCl 4M yang
Hasil bilangan oksidasi tersebut didapatkan dari aturan biloks dan perhitungan
berikut.
2HCl= 0 PbCl2= 0
2(H+Cl)= 0 Pb+2Cl= 0
2(1+Cl)= 0 Pb+2(- 1)= 0
2+2Cl = 0 Pb-2= 0
2Cl= -2 Pb = 2
Cl =
Cl = - 1
Percobaan tersebut tidak menghasilkan perubahan warna menjadi sedikit keruh
dan serbuk Pb mengendap. Hal initerjadi karenaterdapats reaksiredoks, dimana HCl
merupakan pengoksidasi (oksidator) karena mengoksidasi Pb dan
memperoleh elektron (yaitu bilangan oksidasi turun) dan Pb merupakan
reduktor, karena mengalami oksidasi sebabkehilangan elektron (yaitubilangan
oksidasinaik).
Percobaan kelima, yaitu serbuk Cu yang dilarutkan didalam HCl 4M yang
Hasil bilangan oksidasi tersebut didapatkan dari aturan biloks dan perhitungan
berikut.
Cl = - 1
Percobaan tersebut menghasilkan perubahan warna menjadi hijau cerah
dan tidak ada endapan. Hal ini terjadi karena terdapats reaksi redoks, dimana
HCl merupakan pengoksidasi (oksidator) karena mengoksidasi Cu dan
memperoleh elektron (yaitu bilangan oksidasi turun) dan Cu merupakan
reduktor, karena
telur.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Amri, Irfan Nashikhul. (2021). Modul Elektrokimia. JURUSAN
PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI,
UNIVERITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG. Semarang.
Dogra, Sk. Dogra. 2009. Kimia Fisik dan Soal-soal. Penerbit Universitas Indonesia
: Jakarta.