Anda di halaman 1dari 35

L/O/G/O

Pertemuan 6
Psikologi Komunikasi
Oleh Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.
Pokok Pembahasan

Dalam pertemuan kali ini kita akan membahas…

A Perbedaan Persepsi Objek & Persepsi Sosial

B Inferensi Sosial

C Pembentukan Kesan

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


A. PERBEDAAN PERSEPSI OBJEK & PERSEPSI SOSIAL

▪ Ini ruang kelas. Bagaimana persepsi kalian tentang ruang kelas ini?
▪ Bagaimana persepsi kalian tentang ruang kelas kalian saat SMA?

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


A. PERBEDAAN PERSEPSI OBJEK & PERSEPSI SOSIAL

▪ Siapakah orang ini? Apa persepsi kalian tentang dia?

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


A. PERBEDAAN PERSEPSI OBJEK & PERSEPSI SOSIAL

▪ Tom Holland akan kembali berperan sebagai Spiderman dalam film


“Spiderman: No Way Home”. Pemeran sebelumnya Tobey Maguire dan
Andrew Garfield. Samakah persepsi kalian tentang ketiganya?

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


A. PERBEDAAN PERSEPSI OBJEK & PERSEPSI SOSIAL

▪ Proses memberi makna terhadap sesuatu disebut persepsi.


▪ Persepsi terhadap suatu benda disebut persepsi objek.
▪ Persepsi objek bersifat objektif.
▪ Contoh: Apa persepsi kalian ketika dengar kata pohon?

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


A. PERBEDAAN PERSEPSI OBJEK & PERSEPSI SOSIAL

▪ Persepsi terhadap seseorang atau sekelompok orang disebut


persepsi sosial.
▪ Persepsi sosial bersifat subjektif.
▪ Contoh: Apa persepsi kalian tentang saya?

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


A. PERBEDAAN PERSEPSI OBJEK & PERSEPSI SOSIAL

▪ Menurut Jalaludin Rakhmat (2003) ada 4 perbedaan antara persepsi objek


dan persepsi sosial. Perbedaan ini berdasarkan:

1. CARA MENANGKAP STIMULI


✓ Persepsi objek:
Stimuli ditangkap panca indera
melalui benda fisik. Contoh:
gelombang cahaya, gelombang
suara, dan suhu.
✓ Persepsi sosial:
Stimuli ditangkap melalui
lambang-lambang verbal dan
grafis dari pihak lain. Contoh:
tulisan dan foto Zayn Malik dan
Gigi Hadid di majalah Vogue.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


A. PERBEDAAN PERSEPSI OBJEK & PERSEPSI SOSIAL

▪ Perbedaan berdasarkan:

2. LEVEL KESULITAN PERSEPSI


Persepsi sosial lebih sulit.
✓ Persepsi objek:
Kita sebatas menanggapi sifat-
sifat luar benda. Contoh: bola
sepak berbentuk bundar, biasa
bermotif hitam putih.
✓ Persepsi sosial:
Kita tidak hanya menanggapi
penampilan & perilaku seseorang
yang terlihat, melainkan juga
alasan perilaku terjadi (atribusi).
Contoh: Seorang teman sekelas
menangis di pojokan. Mengapa
dia menangis? Patah hati, nilai
jelek, atau kenapa?

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


A. PERBEDAAN PERSEPSI OBJEK & PERSEPSI SOSIAL

▪ Perbedaan berdasarkan:

3. REAKSI EMOSIONAL
✓ Persepsi objek:
Kita umumnya tidak memberikan
reaksi emosional terhadap benda.
Contoh: kita biasa saja saat
melihat dan menginjak bebatuan.
✓ Persepsi sosial:
Kita memberi reaksi emosional
yang dipengaruhi faktor personal &
hubungan kita dengan seseorang
atau sekelompok orang. Contoh:
Khabib saat berhadapan dengan
McGregor tidak bersahabat.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


A. PERBEDAAN PERSEPSI OBJEK & PERSEPSI SOSIAL

▪ Perbedaan berdasarkan:

4. TINGKAT PERUBAHAN
✓ Persepsi objek:
Relatif tetap. Contoh: AC tidak
berubah.
✓ Persepsi sosial:
Manusia yang diamati selalu
berubah. Contoh: Park Seo Joon
dalam MV I Remember tampil
emo. Dalam film Divine Fury
tampil jantan. Satu saat ia
tersenyum, saat lain ia biasa atau
menangis.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


B. INFERENSI SOSIAL

▪ Weber (1992): Inferensi sosial adalah pemahaman kita seputar apa


yang kita pelajari tentang orang lain.
▪ Sumber inferensi sosial: 1) informasi sosial, 2) penampilan,
3) petunjuk nonverbal, dan 4) tindakan orang lain.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


B. INFERENSI SOSIAL – 1. Informasi Sosial

▪ Informasi sosial punya beberapa bentuk:


a. Sifat dan Pembawaan (Trait)
Sifat menjelaskan cara & bagaimana
orang berperilaku pada situasi
tertentu.
Contoh:
Kita menganggap orang yang baru
kita temui di toko musik sebagai
orang yang baik karena dia senyum,
bercerita tentang dirinya, tertarik
mengenal diri kita, dan menyukai
jenis musik yang serupa. Sebaliknya,
orang yang cuek dan menjawab
seadanya kita anggap tidak baik.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


B. INFERENSI SOSIAL – 1. Informasi Sosial

▪ Informasi sosial punya beberapa bentuk:


b. Nama
Nama penting. Sejumlah nama
berasosiasi dengan kualitas
tertentu, misalnya kecerdasan,
feminitas, daya tarik, kekuatan.
Contoh:
Studi Harari & McDavid (1973)
menunjukkan bagaimana nama
mempengaruhi penilaian. Satu
karangan yang sama diberi nama
pengarang berbeda. Nama yang
dianggap bagus seperti Karen & Nama feminim di Belanda
Michael dapat nilai lebih tinggi dari
guru dibandingkan Elmer & Hubert.
Sukiyem dinilai tidak menarik &
kampungan. Maartje feminim.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


B. INFERENSI SOSIAL – 1. Informasi Sosial

▪ Informasi sosial punya beberapa bentuk: Gadis Gangster Meksiko (Chola)


c. Stereotip
✓ Stereotip: generalisasi terhadap
suatu kelompok yang dianggap
sebagai kebenaran. Penilaian
berdasarkan pengetahuan yang
terbatas.
✓ Efek:
1. Simplifikasi: penyederhanaan Pria-pria Afro-Amerika
pola pikir tentang 1 kelompok
(cenderung positif).
2. Oversimplifikasi: generalisasi
yang bersifat merendahkan satu
kelompok tertentu (cenderung
negatif). Hasilnya prasangka
yang bisa timbulkan diskriminasi.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


B. INFERENSI SOSIAL

▪ Kalian setuju dengan pernyataan ini?


▪ Maknanya apa?

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


B. INFERENSI SOSIAL – 2. Penampilan

▪ Beberapa hal terkait penampilan: Justin Bieber


a. Penampilan Fisik
Ada 2 efek yang timbul
✓ Halo Effect: Cara kita menilai 1
karakteristik mempengaruhi info
lain tentang orang itu. Contoh:
Saat menilai 1 orang ganteng,
kita beranggapan dia ramah,
baik hati, & sifat positif lainnya.
✓ Data tarik fisik (physical
attractiveness stereotype):
Orang yang secara fisik menarik
cenderung dihubungkan dengan
kesuksesan. Kesempatan yang
orang itu raih akan lebih baik
dibanding yang kurang menarik.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


B. INFERENSI SOSIAL – 2. Penampilan

Anak & Pemuda Ehiopia ▪ Beberapa hal terkait penampilan:


b. Stigma
Stigma adalah ciri atau label negatif
yang melekat pada seseorang
karena pengaruh lingkungannya.
Contoh:
Saat melihat dan mendengar
seseorang berasal dari Ethiopia,
stigma yang muncul ialah orang
berpendidikan rendah dengan
kesehatan minim, angka korupsi
dan AIDS yang tinggi.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


B. INFERENSI SOSIAL – 3. Petunjuk Nonverbal

▪ Beberapa hal terkait petunjuk nonverbal:


a. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah memegang peran
penting dalam interaksi dengan
sesama. Ekspresi menunjukkan
suasana hati.
✓ Contoh: Ketika orang tersenyum,
dia ramah dan sedang gembira.
Ketika orang cemberut dan
kerutkan dahi, dia marah dan
suasana hatinya tidak baik.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


B. INFERENSI SOSIAL – 3. Petunjuk Nonverbal

▪ Beberapa hal terkait penampilan:


b. Kontak Mata
Kontak mata menunjukkan
seberapa intim kita dengan lawan
bicara.
✓ Contoh 1: Ketika kita baru
kenal, kita cenderung
menghindari kontak mata yang
terlalu sering. Ketika kita suka
seseorang, kontak mata
biasanya sesering mungkin.
✓ Contoh 2: Orang senang akan
berbinar-binar saat berbicara.
Pupil mata menyipit saat
mempertanyakan pernyataan
orang.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


B. INFERENSI SOSIAL – 3. Petunjuk Nonverbal

▪ Beberapa hal terkait penampilan:


c. Gerakan Tubuh (Gesture)
Gerakan tubuh memiliki makna.
Mencakup gerakan tangan, jari,
lengan, maupun kepala.
Gerakan tubuh sangat sulit
dikendalikan secara sadar. Apa bila
ucapan bertentangan dengan gerakan
tubuh, orang lebih percaya gerakan
tubuh.
Contoh 1: Jari tangan membentuk V
menunjukkan tanda damai.
Contoh 2: Ketika kita tidak tahu, kita
angkat bahu dan menggeleng.
Contoh 3: Bilang tidak takut, tetapi
tangan & kaki gemetar.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


B. INFERENSI SOSIAL – 3. Petunjuk Nonverbal

▪ Mari kita lihat video di GCR untuk mendeteksi kebohongan.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


B. INFERENSI SOSIAL – 3. Petunjuk Nonverbal

▪ Beberapa hal terkait petunjuk nonverbal


d. Suara
Suara berpengaruh besar dalam
menunjukkan emosi dan perasaan.
Paralanguage: Cara kita gunakan
bahasa (lisan dan tulisan)
✓ Contoh 1: Suara keras dan
tinggi dipersepsikan sebagai
suara orang marah.
✓ Contoh 2: Suara pelan, ragu-
ragu, sedikit bergetar
dipersepsikan sebagai suara
orang gugup atau takut.
✓ Contoh 3: Suara lembut berarti
kasih sayang, suara memanjang
dan kecil tanda penyesalan.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


B. INFERENSI SOSIAL – 4. Tindakan

▪ Kita fokus kepada cara orang bertindak terhadap orang lain.


▪ Kita berusaha memahami alasan atau penyebab tindakan seseorang.
▪ Proses mencari alasan atau penyebab di balik tindakan atau perbuatan
seseorang disebut atribusi.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


C. PEMBENTUKAN KESAN

▪ Para peneliti mengidentifikasi 3 proses yang terjadi untuk sampai


pada kesan tertentu tentang seseorang, yaitu: 1) pembentukan
konsep sosial, 2) pengorganisasian kesan, 3) pengolahan informasi
sosial.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


C. PEMBENTUKAN KESAN – 1. Pembentukan Konsep Sosial

▪ Pengalaman sosial adalah sesuatu


yang kita bentuk sendiri ketika kita
memaknai sebuah kejadian yang kita
lalui.
▪ Konsep sosial: kategori atau kelompok
sosial yang membantu kita berpikir
tentang manusia di sekitar kita.
✓ Contoh: Kita membagi orang
berdasarkan kelompok usia. Konsep
ini membantu kita mengorganisir
kehidupan sosial kita.
✓ Konsep lainnya mencakup: Ras,
gender, hubungan keluarga,
termasuk teman dan musuh, laki-
laki dan perempuan, serta
perbedaan lain yang menentukan
bagaimana kita berperilaku dan
menilai orang lain.
C. PEMBENTUKAN KESAN – 1. Pembentukan Konsep Sosial

▪ Konsep sosial terbentuk melalui:


✓ Pengalaman: Pengalaman mem-
pengaruhi kecermatan persepsi dan
tidak selalu melalui proses belajar
formal. Pengalaman bertambah melalui
rangkaian peristiwa yang kita lalui.
Contoh: Seorang ibu segera tahu ada
yang tak beres dengan anaknya dengan
melihat suara, wajah, dan gerakan anak.
✓ Belajar: Konsep sosial dipelajari melalui
asosiasi, pengujian hipotesis, dan
peneguhan. Contoh: Penyanyi Charlie
XCX berpakaian aneh, tidak seperti
penyanyi pada umumnya (asosiasi).
Apa ia tidak tahu cara berpakaian yang
benar atau sengaja? Hipotesis Anda Penyanyi Charlie
menduga dia sengaja. Agar pasti, XCX dalam event
sebagai reporter Anda bertanya padanya Warner Music Group
buat meneguhkan pendapat. Info yang Grammys
Anda dapat mempengaruhi persepsi &
tulisan Anda tentang dia ke depannya.
C. PEMBENTUKAN KESAN – 1. Pembentukan Konsep Sosial

▪ Konsep sosial terbentuk melalui:


Bahasa: Kata-kata bisa secara spesifik
menjelaskan seseorang. Bahasa
membentuk konsep dan makna. Contoh:
Dalam artikel berita ditulis “gadis berusia 19
tahun”. Bandingkan jika ditulis “janda berusia
19 tahun.” Persepsi kita pasti berbeda.

▪ Saat konsep mulai terbentuk, tercipta label-


label yang dilekatkan pada orang tertentu. Di
antara label tersebut:
− Kemiripan atau kesamaan: Saat penga-
laman sosial memiliki kesamaan dengan
pengalaman terdahulu, label yang sudah
ada bisa muncul: Contoh: Orang yang
selalu membanggakan diri dan tidak henti
berbicara tentang dirinya, kita beri label
sombong.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


C. PEMBENTUKAN KESAN – 1. Pembentukan Konsep Sosial

▪ Saat konsep mulai terbentuk, tercipta label-


label yang dilekatkan pada orang tertentu. Di
antara label tersebut:
− Motivasi: Persepsi kita bisa bias karena
faktor motivasi. Contoh: Kita menonton
futsal karena menjagokan tim STIAMI.
Ternyata tim kita kalah. Kita bisa menilai
kekalahan ini karena tim lawan telah
berlaku curang. Rasa cinta kita terhadap
tim membuat kita berpandangan begitu.
− Konteks: Sikap dan perilaku bisa memiliki
makna berbeda pada konteks berbeda.
Contoh: Kita tersenyum satu waktu
karena nonton acara komedi yang lucu, di
waktu lain kita tersenyum kepada orang
yang baru dikenal karena kita ingin
bersikap ramah. Meski perilaku sama,
dalam konteks berbeda maknanya
menjadi berbeda.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


C. PEMBENTUKAN KESAN – 2. Pengorganisasian Kesan

▪ Para peneliti mengidentifikasi beberapa


strategi yang digunakan untuk
mengorganisasikan kesan:
✓ Sentralitas (centrality): Solomon Asch
menemukan sifat pribadi mempengaruhi
cara kita menginterpretasi orang lain.
Contoh: Jika seseorang dinilai memiliki
sifat “hangat” dan “cerdas”, cerdas yang
dimaksud berbeda dengan orang yang
diinterpretasikan “dingin” dan “cerdas”.
Dimensi “hangat-dingin” menjadi sangat
penting (sentral) dalam pembentukan
kesan yang mempengaruhi keseluruhan
penilaian kita terhadap seseorang atau
orang lain.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


C. PEMBENTUKAN KESAN – 2. Pengorganisasian Kesan

▪ Para peneliti mengidentifikasi beberapa


strategi yang digunakan untuk
mengorganisasikan pesan:
✓ Primacy versus Recency: Urutan
informasi yang diterima mempengaruhi
kesan yang terbentuk. Primacy effect
menunjukkan kesan pertama amat
menentukan. Selanjutnya, dalam
beberapa situasi, informasi terakhir
memberikan pengaruh tertunda dalam
pembentukan kesan. Contoh: Kita
diberitahu dosen baru kita orang yang
tegas, disiplin, dan keras. Kita bisa
menahan penilaian sampai kita bertemu Mari kita lihat
langsung dan membuktikan video berikut…
kebenarannya. Jika kita lebih
mengandalkan informasi terakhir dan
menganggap itu lebih berpengaruh,
maka itu disebut recency effect.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


C. PEMBENTUKAN KESAN – 2. Pengorganisasian Kesan

▪ Para peneliti mengidentifikasi beberapa


strategi yang digunakan untuk
mengorganisasikan pesan:
✓ Ciri Khas atau Aspek yang Menonjol
(Salience): Hal-hal yang paling dilihat
atau diketahui, terutama dalam konteks
tertentu. Kondisi yang membentuk
rangsangan sosial ini diantaranya:
kejelasan (brightness), keras tidaknya
suara (noisiness), gerakan (motion), &
kebaruan (novelty). Contoh: Kita lebih
memperhatikan orang yang berbicara
keras di tempat yang tenang, lebih
memperhatikan orang yang berjalan di
antara sekelompok orang yang duduk,
lelaki di tengah kumpulan wanita.
✓ Salience ialah segala hal yang membuat
seseorang terlihat berbeda, lebih dikenal,
dan atau menarik perhatian
dibandingkan orang lain.
C. PEMBENTUKAN KESAN – 3. Pengolahan Informasi

▪ Penelitian menunjukkan 2 proses spesifik yang


dilalui orang dari kesan yang diperoleh menuju
tindakan yang dilakukan, yaitu:
✓ Impression integration: Beberapa strategi
integrasi kesan:
− Evaluasi: Menilai kebaikan dan
keburukan seseorang merupakan satu
evaluasi terhadap orang lain.
− Pukul rata (Averaging): Kesan
berlawanan bisa menyatu melalui
proses pukul rata. Pemberian nilai (baik-
buruk, positif-negatif) dan bobot
(penting-kurang penting) dikombinasi,
lalu kesan rata-ratanya dihitung.
− Konsistensi: Satu kesan terhadap
seseorang menentukan kesan lain
tentang orang itu. Contoh: Info awal
Rissa mahasiswa yang baik, kesan
berikutnya juga secara konsisten akan
dinilai baik. (Salah 1-nya halo effect)
− Positivity: Manusia cenderung melihat
orang lain dalam hal positif sesuai
keinginan manusia memperoleh
pengalaman yang selalu baik.
C. PEMBENTUKAN KESAN – 3. Pengolahan Informasi

▪ Penelitian menunjukkan 2 proses spesifik


yang dilalui orang dari kesan yang diperoleh
menuju tindakan yang dilakukan, yaitu:
✓ Social judgment: Sebelum bertindak
kita membuat keputusan sosial. 2
penerapan penilaian sosial:
− Kepribadian (Personality): Penilaian
kita bergantung pada 3 hal: 1) Anda,
2) Orang yang Anda nilai, & 3)
Hubungan yang terjalin antara Anda
berdua. Sifatnya subjektif.
− Muslihat (Deception): Apa kita
langsung memercayai 1 info tentang 1
orang? Pengamat yang baik bisa
bedakan info benar dan salah dari
seseorang. Biasanya dari gerak tubuh
dan suara. Ketahuan saat orang
berbohong atau jujur. Ini
mempengaruhi kesan yang terbentuk.

Sesi 6 Psikologi Komunikasi - Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


L/O/G/O

Nadiah Abidin, S.S., M.Si., M.Pd.


IG: @cahayaanaknegeri, @nadiahabidin
FB: Cahaya Anak Negeri, Nadiah Abidin
Youtube: Cahaya Anak Negeri

Anda mungkin juga menyukai