Anda di halaman 1dari 2

Nama : Siti Rofiqotul Umayah

NIM : 026221010
Prodi : Kesehatan Masyarakat (B)
Tugas Ekonomi Kesehatan

1. Distribusi biaya kesehatan 2022


Kesehatan menjadi komponen utama dalam diri untuk dapat melakukan segala aktivitas. Kesehatan
juga berpengaruh pada berlangsungnya pekerjaan, yang tentu berimbas pada beragam sektor seperti
pertanian, pertambangan, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya.
Pengumuman anggaran kesehatan dari Presiden Joko Widodo bahwa dalam Rancangan Anggaran
Pendapatan Anggaran Negara (RAPBN) 2022 sebesar Rp255,3 triliun. Angka ini menurun sebesar
21,8 persen dari outlook 2021 yang sebesar Rp326,4 triliun.
Anggaran belanja tahun 2022 terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.944,5 triliun dan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp769,6 triliun. Sementara, pendapatan negara
ditargetkan sebesar Rp1.846,1 triliun yang terdiri dari perpajakan Rp1.510 triliun, PNBP sebesar
Rp335,6 triliun dan hibah sebesar Rp0,6 triliun.

2. Inflasi biaya kesehatan, pengertian, penyebab, dampak, dan upaya mengatasi inflasi.
Pengertian Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya,
tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi merupakan indikator
untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung
secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi.
Penyebab
1. Meningkatnya Permintaan
2. Meningkatnya Biaya Produksi (Cost Pull Inflation)
3. Tingginya Peredaran Uang
Dampak Inflasi Terhadap Pendapatan
Inflasi dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendapatan masyarakat. Pada
kondisi tertentu, misalnya inflasi lunak, justru akan mendorong para pengusaha untuk memperluas
produksi sehingga meningkatkan perekonomian. Namun, inflasi akan berdampak buruk bagi
mereka yang berpenghasilan tetap karena nilai uangnya tetap, sedangkan harga barang atau jasa
naik.

2. Dampak Inflasi Terhadap Minat


Pada kondisi inflasi, minat menabung sebagian besar orang akan berkurang. Alasannya, karena
pendapatan dari bunga tabungan jauh lebih kecil, sedangkan penabung harus membayar biaya
administrasi tabungannya.

Dampak Inflasi Terhadap Kalkulasi


Kondisi inflasi akan mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok menjadi sulit, karena bisa
menjadi terlalu kecil atau terlalu besar. Persentase inflasi yang terjadi di masa depan seringkali
tidak dapat diprediksi dengan akurat.

4. Dampak Inflasi Terhadap Ekspor


Kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang ketika mengalami inflasi, karena biaya ekspor
akan lebih mahal. Selain itu, daya saing barang ekspor juga mengalami penurunan, yang pada
akhirnya pendapatan dari devisa pun berkurang.

5. Dampak Inflasi Terhadap Efisiensi


Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor produksi. Perubahan ini dapat terjadi
melalui kenaikan permintaan akan berbagai macam barang yang kemudian dapat mendorong
terjadinya perubahan dalam produksi beberapa barang tertentu sehingga mengakibatkan alokasi
faktor produksi menjadi tidak efisien.

3. Indikator SDG's (17 indikator), target capaian untuk bidang kesehatan (SDG's no.3) kesehatan
dan kesejahteraan yang baik
Berikut adalah 17 indikator untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 3,
yaitu "Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik":

1. Angka Kematian Bayi: Jumlah kematian bayi di bawah usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup.
2. Angka Kematian Ibu: Jumlah kematian ibu terkait kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
3. HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya: Insiden, prevalensi, dan kematian akibat
HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya.
4. Kepatuhan Terhadap Imunisasi: Persentase balita yang menerima imunisasi dasar.
5. Prevalensi HIV: Persentase populasi usia 15-49 tahun yang hidup dengan HIV.
6. Cakupan Kontrasepsi: Persentase wanita usia subur (15-49 tahun) yang menggunakan metode
kontrasepsi.
7. Penggunaan Narkotika dan Alkohol: Persentase penduduk yang menggunakan narkotika atau
alkohol secara berlebihan.
8. Kejadian Penyakit Menular: Jumlah kejadian penyakit menular seperti tuberkulosis, hepatitis,
dan penyakit menular lainnya.
9. Kesehatan Mental: Kejadian gangguan kesehatan mental dan tingkat akses ke layanan kesehatan
mental.
10. Ketersediaan Obat-Esat: Ketersediaan obat esensial yang terjangkau secara finansial dan fisik.
11. Kesehatan Reproduksi: Persentase kehamilan remaja, akses terhadap layanan kesehatan
reproduksi.
12. Cakupan Layanan Kesehatan Dasar: Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap
layanan kesehatan dasar.
13. Pengeluaran Kesehatan: Pengeluaran per kapita untuk layanan kesehatan.
14. Tenaga Kesehatan: Jumlah tenaga kesehatan per 1.000 penduduk.
15. Ketersediaan Air Bersih dan Sanitasi: Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang aman.
16. Polusi Udara: Kadar partikel polutan udara dalam mikrogram per meter kubik.
17. Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas: Jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas dan kematian terkait.

Indikator-indikator ini membantu mengukur kemajuan dalam mencapai tujuan SDGs nomor 3,
yaitu untuk memastikan semua orang memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas,
mempromosikan kesejahteraan fisik dan mental, dan mengatasi masalah kesehatan global.

Anda mungkin juga menyukai