Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

HAMA PADA TANAMAN CABAI DAN TOMAT BESERTA

PENGENDALIANNYA.

Di buat oleh

MOH FADLI

E32120238

AGB 4

PROGRAM STUDY AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala karunia-Nya kepada

kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Hama pada tanaman cengkeh

dan pengendaliannya.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kami sebagai mahasiswa dalam perkuliahan

serta bertujuan untuk mewujudkan suatu pendapat atau presepsi dalam bentuk tulisan.

Makalah ini telah diupayakan untuk memberikan manfaat dalam mendalami dan

menunjang pengetahuan pembaca. Kami sangat menyadari bahwa makalah yang telah kami

susun masih sangat sederhana. Untuk itu saran dan arahan pembaca yang menunjang dan

membangun sangat kami harapkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman tomat adalah salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk
dikembangkan. Tanaman ini dapat ditanam secara luas di dataran rendah sampai dataran tinggi
pada lahan bekas sawah dan lahan kering. Menurut laporan Direktorat Jenderal Tanaman
Pangandan Hortikultura (1999), luas panen tomat di Indonesia dalam tahun 1998 adalah 45.129
hektar dan total produksi 581. 707 ton dengan rata-rata hasil panen sekitar 12,89 ton. Nilai ini
masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata produktivitas tomat di Negara maju
seperti Amerika Serikat yang dapat mencapai 39 ton/ha.

Pengendalian hayati jamur penyakit tanaman dilakukan dengan menggunakan mikroba


seperti jamur dan bakteri. Sumber biologi untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman
merupakan alternatif potensial sebagai pengganti pestisida, dan sering dianjurkan untuk
mengganti pengendalian berbasis kimia terhadap penyakit atau untuk mengendalikan penyakit
yang jika dikendalikan dengan bahan kimia tidak ekonomis (Suryanto, 2009).

Cabai merah (capsicum annum L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai
ekonomis cukup tinggi. Kebutuhan cabai terus meningkat setiap tahun, sejalan dengan
meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industry yang membutuhkan bahan baku
cabai ( sugiyono, 2014).

Menurut Tjahjadi (1989), Thrips sp dapat merusak daun tua dan muda. Daun muda yang
terserang perkembangannya menjadi tidak sempurna, sedangkan daun tua yang terserang
menjadi kering karena cairannya dihisap oleh Thrips sp. Menurut Leni (2012), gejala serangan
hama ini adalah adanya strip-strip pada daun dan berwarna keperakan. Noda keperakan itu tidak
lain akibat adanya luka dari cara makan hama Thrips. Kemudian noda tersebut akan berubah
warna menjadi coklat muda. Yang paling membahayakan dari Thrips adalah selain sebagai hama
perusak juga sebagai carrier atau pembawa bibit penyakit (berupa virus) pada tanaman cabai.
Serangannya hampir sama dengan tungau namun akibat cairan dari daun yang dihisapnya
menyebabkan daun
BAB II

PENBAHASAN

A. Hama penting pada tanaman tomat


1. Pengerek buah tomat

https://images.app.goo.gl/oQqkb9j68dCQSQTXA

Hama ulat buah yang menyerang tanaman tomat adalah spesies Helicoverpa armigera.
Bagian tubuh hama ini diselimuti kutil. Ulat menyerang tanaman dengan cara mengebor buah
tomat sambil memakannya sehingga buah tomat yang terserang terlihat berlubang.
Helicoverpa armigera (Hubn) adalah hama penting yang menyerang buah tomat. Ngengat hama
ini mampu menyebar jauh mengikuti arah angin atau menentang arah angin. Serangga ini juga
bersifat polifag, tanaman yang sering diserangnya adalah tomat dan kedelai. Kerusakan oleh
larva H. armigera pada buah tomat dapat mencapai 80%.

Panjang tubuh ulat buah sekitar 4-5 cm dengan permukaannya berkutil dan ditumbuhi
bulu. Warna ulat ini bervariasi dari mulai hijau, hijau kekuningan, kecoklatan hingga hitam.
Pada bagian samping tubuh terdapat garis bergemlombang dengan warna yang lebih terang.
Bentuk ngengatnya memiliki panjang 2 cm, dengan warna sayap bagian luar coklat dan bagian
dalamnya putih.

Ulat buah dikendalikan dengan memungut manual ulat dan telurnya kemudian dibakar. Jaga
kebersihan kebun dari gulma dan semak belukar. Dalam bentuk ngengat bisa dikendalikan
dengan perangkap ultraviolet. Untuk penyemprotan dengan menggunakan jenis
nsektisida.Insektisida Lannate 25 WP hadir sejak tahun 1978, efektif dan cepat mengendalikan

Anda mungkin juga menyukai