Kti PDF Vience
Kti PDF Vience
TAHUN 2021
GAMBARAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3
BULAN TENTANG GANGGUAN POLA MENSTRUASI
DI DESA ONOLIMBURAYA KECAMATAN
MANDREHE BARAT
Disusun Oleh :
VIENCE MARYANI GULO
NIM : 1840181767
ABSTRAK
Latar Belakang. KB suntik 3 bulan merupakan jenis kontrasepsi hormonal yang
berisi Depo-Provera (DMPA) yang diberikan setiap 12 minggu atau 3 bulan. Salah
satu efek samping yang ditimbulkan dari kontrasepsi ini adalah gangguan haid seperti
amenorea, oligomenorea, polimenorea, menorargi, hipomenorea, hipermenorea, dan
spotting. Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan akseptor KB
suntik 3 bulan tentang gangguan pola mestruasi. Desain Penelitian. Penelitian ini
bersifat deskriptif. Populasi. keseluruhan akseptor KB suntik 3 bulan di Desa
Onolimburaya Kecamatan Mandrehe Barat. Sampel. Seluruh akseptor KB suntik 3
bulan di Desa Onolimburaya Kecamatan Mandrehe Barat berjumlah 37 orang dengan
menggunakan teknik total populasi. Instrument. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner. Analisis Data. Dilakukan dengan cara analisis univariat.
Hasil. Berdasarkan hasil penelitan terhadap 37 responden yang berpengetahuan baik
7 orang (18,9%), berpengetahuan cukup sebanyak 11 orang (29,8%), dan
berpengetahuan kurang sebanyak 19 orang (51,3%). Simpulan. Mayoritas responden
berpengetahuan kurang sebanyak 19 orang (51,3%). Saran. Diharapkan kepada
responden untuk selalu aktif mencari lebih banyak informasi tentang kesehatan
terutama pengetahuan tentang gangguan pola mestruasi.
iv
MIDWIFERY ACADEMY OF HARAPAN KELUARGA
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat yang diberikanNya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
Dengan selesainya penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini
1. Bapak Yafeti Nazara, S.Kep, M.Kep, NSpM, dan Ibu Dra.Lily Damita, M.Kes,
Apt, sebagai Pembina Yayasan Harapan Keluarga yang telah memfasilitasi dan
2. Ibu Dina Hura, M.Keb, sebagai Direktur Akademi Kebidanan Harapan Keluarga.
3. Ibu Jernihati Krisniat Harefa, SST, M.Tr. Keb sebagai dosen Pembimbing I yang
memberikan saran, serta motivasi kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis
vi
4. dr. Betaria Hutauruk, sebagai dosen Pembimbing II yang telah banyak
yang sangat berguna serta motivasi bagi penulis selama penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
5. Ibu Umy Darni Harefa, SST, sebagai dosen Penguji III yang telah banyak
memberikan saran dan kritik yang sangat berguna bagi penulis dalam
6. Seluruh Dosen dan Civitas Akademi Kebidanan Harapan Keluarga yang telah
Ilmiah.
8. Teristimewa kepada orangtua saya tercinta Mareti Gulo (Ayah) dan Sayani
Waruwu (Ibu) serta saudara saya (Misi Kristiani Gulo, Nonifati Indah Selfi Gulo,
Lady Friska Gulo dan Excellent Yetero Gulo) yang telah banyak memberikan
motivasi, dukungan dan doa serta kasih sayang sehingga penulis dapat
9. Teristimewa kepada Min Yoongi (Suga) BTS dan seluruh member (Bangtan
vii
10. Kepada teman-teman terdekat penulis (Septua, Rindha Dede, Wiyanti, Erwin
Three Hayati Putri Zebua, Marlina Waruru, Juniter Festiviti Lombu, Dwi
Elfrida Gulo, Dwicahyani Putri Maruao, dan adean saya Patriana Telaumbanua,
Delvia Cahyani Gulo, kakak angkat saya kak Elsa Kristiani Mendrofa Dan
Magdalena Sriwulandari Harefa, dan seluruh adean dan teman-teman saya kamar
11. Kepada seluruh teman-teman angkatan XII yang selama ini selalu bersama dan
ini.
telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
ABSTRAK ……………………………………………………………… iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Pengetahuan
ix
4. Pengukuran Tingkat Pengetahuan ................................ 10
B. Keluarga Berencana
1. Pengertian KB .. ........................................................... 13
2. Tujuan KB . .................................................................. 14
3. Akseptor KB ................................................................. 15
4. Kontrasepsi ................................................................... 15
C. Kontrasepsi Suntik
D. Pola Mensturasi
x
BAB IV : METODE PENELITIAN
A. Hasil Penelitian………………………………………….... 44
B. Pembahasan……………………………………………….. 45
C. Keterbatasan Penelitian…………………………………… 49
A. Simpulan…………………………………………………... 50
B. Saran………………………………………………………. 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR SKEMA
Halaman
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR SINGKATAN
BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
KB : Keluarga Berencana
LH : Luteinizing Hormone
PK : Pelayanan Kontrasepsi
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Ganchart Penelitian
xv
AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN KELUARGA
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
relatif tinggi dan tidak seimbang. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk
penduduknya di dunia dengan lebih dari 256 juta jiwa (Population Reference
Bureau, 2015).
(BKKBN), yang salah satu programnya adalah Keluarga Berencana (KB) dengan
bahagia dan sejahtera. Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu
strategi untuk mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T yaitu
1
2
terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu tua melahirkan (diatas usia 35 tahun)
dapat merasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik agar dapat
dapat mengatur jarak usia antar anak, kapan akan mempunyai anak, berapa
jumlah anak, dan kapan akan berhenti mempunyai anak (BKKBN, 2019).
dari 54% (1990) menjadi 57,4% (2015). Secara regional proporsi wanita yang
berusia 15-49 tahun, sudah menggunakan metode kontrasepsi modern dan telah
meningkat atau stabil pada tahun (2008) sampai tahun (2015). Di Afrika dari
menjadi 61,8%, dan di Amerika latin dan Karibia tetap stabil sebanyak 66,7%
(WHO, 2018).
kontrasepsi yang paling sedikit dipilih oleh peserta KB aktif adalah Metode
Operasi Wanita (MOW) 3,54%, kemudian Metode Operasi Pria (MOP) 0,64%
sampai tahun 2017 adalah sebesar 15,44% dan sudah meningkat dibandingkan
dengan tahun 2016 sebesar 14,83% dan tahun 2015 sebesar 12,31%. Sumatera
Indonesia setelah Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa tengah.
Sumatera Utara tercatat memiliki jumlah penduduk 14.262.147 jiwa dan terdiri
dari 7.116.896 jiwa laki-laki dan 7.145.251 jiwa perempuan (BKKBN, 2017).
Nias Barat tahun (2020) Peserta KB suntik setiap Kecamatan terdiri dari
Metode atau alat kontrasepsi meliputi intrauteri device (IUD), suntik, pil,
samping kontrasepsi suntik adalah gangguan haid dengan gejala dan keluhan
jenis gangguan haid yang dialami adalah amenorhea 40% (Catur, 2016).
32,2% (Rizqi & Rini, 2014). Kemudian penelitian tentang gambaran efek
menunjukan bahwa efek samping yang sering dialami akseptor KB suntik berupa
gangguan menstruasi, perubahan berat badan, pusing dan sakit kepala dan
orang dan 63 orang pengguna KB aktif sebesar 71%, jumlah akseptor KB suntik
suntik 3 bulan terdapat 3 orang ibu yang mengalami gangguan haid setelah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Barat.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
bulan.
2. Bagi Peneliti
dapat berpikir secara aktif dan rasional dalam memecahkan suatu masalah.
Sebagai bahan masukan dan sumber informasi bagi tempat penelitian untuk
pola menstruasi.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dan referensi bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang
berbagai macam hal yang diperoleh oleh seseorang melalui panca indera.
2. Tingkat Pengetahuan
1. Pengetahuan (Knowledge)
2. Pemahaman (comprehension)
7
8
3. Penerapan (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek tersebut dapat
yang lain.
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
6. Penilaian (evaluation)
terhadap suatu objek tertentu didasarkan pada suatu kriteria atau norma-
1. Pendidikan
apakah yang dilakukan baik atau tidak. Status ekonomi seseorang juga
seseorang.
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
banyak.
materi tertentu baik secara lisan maupun tulisan, maka dikatakan seseorang
evaluasi
11
menanyakan isi materi, diukur dari subjek penelitian atau responden dari
penelitian.
2. Pengetahuan Cukup : 56 % - 75 %
maka di coba kemungkinan yang lain sampai berhasil. Oleh karena itu
cara ini disebut dengan metode Trial (coba) dan Error (gagal atau salah
metode).
yang dilakukan itu dapat bersifat baik ataupun tidak. Kebiasaan ini tidak
d. Jalan pikiran
deduksi.
13
Cara baru memperoleh pengetahuan pada dewasa ini yaitu lebih sistemasis,
logis dan ilmiah yang disebut metode ilmiah. Kemudian metode berfikir
B. Keluarga Berencana
1. Pengertian KB
secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum dan
kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah
program KB yang dimulai sejak tahun 1970. Keluarga Berencana (KB) adalah
mengatur jumlah anak sesuai keinginan dan menentukan kapan ingin hamil.
2. Tujuan KB
a. Tujuan umum
hidupnya.
b. Tujuan khusus
3. Akseptor KB
a. Akseptor KB baru
Akseptor KB baru adalah pasangan usia subur yang baru pertama kali
keguguran.
b. Akseptor KB aktif
4. Kontrasepsi
a. Pengertian Kontrasepsi
“melawan” dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma.
berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan
umum dilakukan diantaranya melalui pil KB, pil mini, implant, dan
17
tanpa bantuan obat-obatan atau bantuan orang lain yang termasuk dalam
1). Primer
(Hartanto, 2014).
2). Sekunder
1. Aman
2. Dapat diandalkan
3. Sederhana
4. Murah
a. Metode Sederhana
Kondom Pria
b). Kimiawi
b. Metode Modern
1. Kontrasepsi Hormonal
a). Pil KB
b). Suntik KB
c). Susuk KB
20
2. Kontrasepsi Mantap
dalam kategori ini adalah kondom, pil, suntik, dan lain-lain (Affandi, dkk
2013).
C. Kontrasepsi Suntik
yang relatif murah dan aman. Suntikan KB merupakan salah satu metode
kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit oleh
progestin, yaitu:
intramuskuler.
1. Cara kerja
a) Mencegah ovulasi
penetrasi sperma
2. Efektivitas
3. Keuntungan
a) Sangat efektif
perimenopause
4. Keterbatasan
pemakaian
a) Usia reproduksi
efektivitas tinggi
amenorea
a) Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tidak sedang hamil
c) Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap
D. Pola Menstruasi
adalah perdarahan yang terjadi secara periodik dan berkala akibat meluruhnya
25
lapisan endometrium pada dinding uterus yang akan berlangsung sekitar 14 hari
pada sel telur, kemudian yang terjadi selanjutnya lapisan endometrium (Lapisan
dinding rahim) yang sudah menebal akan menjadi luruh. Menstruasi adalah
proses keluarnya darah atau perdarahan yang secara teratur atau periodik dan
siklik. Darah ini keluar dari uterus yang diikuti dengan pelepasan dari
endometrium. Proses menstuasi ini terjadi bila ovum tidak di buahi oleh sperma
(Fahmawati, 2009).
menerima implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio lapisan ini
akan luruh. Perdarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antar menstruasi
2. Siklus Menstruasi
menstruasi adalah jarak antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan
kehamilan.
jarak waktu antara hari pertama menstruasi dengan hari pertama menstruasi
berikutnya dalam satu siklus berjarak ± 21-35 hari. Lama menstruasi atau jarak
fase folikel, fase ovulasi, dan fase luteal. Sedangkan siklus di endometrium
terdiri atas 3 fase yaitu fase proliferatif, fase sekretorik, dan fase menstruasi
1. Siklus di ovarium
a. Fase folikel
sangat rendah. Hal ini melepaskan hipofisis dan hipotalamus dari efek
hormon (LH) oleh hipofisis mulai meningkat kembali, sebanyak dua kali
Kecepatan sekresi FSH dan LH akan berkurang sedikit akibat efek umpan
b. Fase ovulasi
24-36 jam pasca puncak kadar estrogen dan 10-12 jam pasca puncak LH.
c. Fase luteal
Fase ini sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga
akan darah dan sekresi kelenjar. Umumnya pada fase pasca ovulasi ini
wanita akan lebih sensitif. Dikarenakan pada fase ini hormon reproduksi
2. Siklus di Endometrium
a. Fase proliferatif
penyebab ovulasi.
b. Fase sekretorik
c. Fase menstruasi
ini membilas jaringan yang mati ke lumen uterus dan hanya menyisakan
sebuah lapisan tipis epitel dan kelenjar yang nantinya menjadi asal
dan sisa endometrium melalui vagina. Kontraksi yang terlalu kuat akibat
disebut dismenorea.
adalah :
1) Estrogen
oleh ovarium. Ada beberapa jenis estrogen yaitu estron, estriol dan
vagina dan cairan serviks agar dapat diterima dalam proses penetrasi
sperma, serta juga membantu dalam hal mengatur suhu. Estrogen secara
perkembangan oosit. Ada dua tempat produksi estrogen yaitu sel-sel teka
folikel di ovarium yang utama dan pada kalenjar adrenal melalui konversi
2) Progesteron
luteum, kalenjar adrenal tapi hanya sebagian saja dan juga diproduksi di
Melalui umpan balik negatif, sekresi FSH dihambat oleh enzim inhibin dari
5) LH (Luteinizing Hormone)
perkembang folikel yang berupa sel-sel granulosa dan sel-sel teka serta
susu pada wanita. Jika pada ovarium hormon prolaktin berfungsi untuk ikut
mempengaruhi pematangan sel telur dan fungsi korpus luteum. Saat terjadi
5. Gangguan Haid
dalam :
a. Polimenorea
Siklus haid lebih pendek dari normal yaitu kurang dari 21 hari,
b. Oligomenorea
Siklus haid lebih panjang dari normal yaitu lebih dari 35 hari,
c. Amenorea
a. Hipermenorea (menorargia)
lebih lama dari 8 hari. Penyebab kelainan ini terdapat pada kondisi dalam
b. Hipomenorea
memperngaruhi fertilitas.
34
1. Dismenorea
bawah. Rasa kram ini seringkali disertai dengan nyeri punggung bawah,
mual muntah, sakit kepala atau diare. Dismenorea dibagi menjadi dua
yaitu:
a. Dismenorea primer
terbentuk.
b. Dismenorea sekunder
rasa nyeri payudara, dan lain-lain. Keluhan pada kasus berat dapat
a. Usia
b. Status pernikahan
36
Penyebab haid tidak teratur setelah menikah salah satunya adalah saat wanita
pada saat ovulasi, sperma akan membuahi sel telur yang dilepaskan oleh
siklus menstruasi dua kali lebih besar dibandingkan yang tidak stress
(Aljadidi, et al 2016).
37
e. Aktifitas fisik
f. Hormon
memicu ovulasi dan setelah ovulasi akan memelihara korpus luteum. Jika
g. Gangguan endokrin
h. Genetik
Semakin teratur siklus ibu, maka siklus menstruasi anaknya juga akan teratur
(Jayakumari, 2016).
i. Penyakit reproduksi
(Anindita, 2016).
AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN KELUARGA
TAHUN 2021
BAB III
A. Kerangka Penelitian
39
40
B. Definisi Operasional
berikut :
Tabel 3.1
Definisi Operasional
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Populasi
37 orang.
2. Sampel
sampel pada penelitian ini maka metode pengambilan sampel yang digunakan
41
42
1. Tempat penelitian
Barat.
2. Waktu penelitian
D. Etika Penelitian
meliputi :
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang
memenuhi kriteria dan disertai judul, peneliti tidak memaksa dan tetap
3. Confidentiality (kerahasiaan)
kuesioner yaitu berupa pernyataan yang disusun oleh peneliti yang mengacu pada
dalam melakukan pengumpulan data ini adalah Skala Guttman yang bertujuan
1. Langkah Persiapan
suntik 3 bulan
2. Langkah Pelaksanaan
ditentukan
c. Menyebarluaskan kuesioner
G. Pengolahan Data
sebagai berikut :
1. Editing (pemeriksaan)
Pada tahap ini penulis melakukan pemeriksaan terhadap data yang diperoleh
3. Tabulating (pengelompokan)
Pada tahap ini hasil lembar pengumpulan data yang sama dikelompokkan
dengan teliti dan teratur, lalu dihitung dan dijumlahkan kemudian disajikan
Data yang sudah diberi kode kemudian dimasukan kedalam komputer untuk
dientri.
H. Analisa Data
berikut:
Keterangan :
P : Nilai responden
N : Jumlah pertanyaan
AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN KELUARGA
TAHUN 2021
BAB V
A. Hasil Penelitian
Tabel 5.1
1. Baik 7 18,9
2. Cukup 11 29,8
3. Kurang 19 51,3
TOTAL 37 100,0
46
47
B. Pembahasan
masih rendah.
obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Dewi, 2018).
Selanjutnya soal nomor 10 yaitu pernyataan tentang ibu tidak mengalami haid
benar yaitu soal kuesioner nomor 6 tentang pemakaian KB suntik 3 bulan dapat
menjawab benar sebanyak 16 orang (43,2%), dan yang menjawab salah sebanyak
tidak mengetahui bahwa keluarnya darah atau bercak merupakan efek samping
histologi. Perdarahan yang terjadi diluar siklus haid merupakan salah satu
gangguan menstruasi yang akan dialami ibu setelah menjadi akseptor KB suntik
haid. Amenorhea dan metrorhagia merupakan hal yang sering terjadi pada
menyebabkan selaput lendir tipis dan atrofi sehingga haid tidak terjadi.
spotting 28,2% (Amruni, 2014). Hal ini sejalan dengan penelitian Sekar, Dkk
siklus menstruasi lebih besar jika dibandingkan dengan jenis kontrasepsi lainnya.
kontrasepsi suntik terhadap gangguan pola menstruasi. Hal lain yang ditemukan
akseptor tentang efek samping yang terjadi setelah memakai KB suntik 3 bulan.
50
kurang ini disebabkan oleh kurangnya minat akseptor KB suntik mencari tahu
dari tenaga kesehatan tentang perubahan pola menstruasi yang dialami ibu
akseptor KB suntik 3 bulan tentang gangguan pola menstruasi masih rendah atau
kurang.
51
C. Keterbatasan Penelitian
hanya sekedar untuk diketahui. Seorang wanita yang akan menjadi akseptor KB
memberikan penyuluhan.
AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN KELUARGA
TAHUN 2021
BAB VI
A. Simpulan
B. Saran
Suntik 3 Bulan tentang Gangguan Pola Menstruasi. Adapun yang menjadi saran
1. Bagi Responden
KB suntik 3 bulan.
52
53
aspek-aspek yang lebih luas lagi dengan menggunakan metode yang berbeda
tulis ilmiah ini sebagai bahan bacaan sehingga menambah wawasan dan ilmu
Kementrian Kesehatan RI, (2016). Data Dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia.
Jakarta : Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2017.
Jakarta: Kemenkes RI.
Profil Kesehatan Indonesia. (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Indonesia.
Sekar, dkk. (2015). Gambaran Efek Samping Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor KB
Suntik.
Sukarni & Wahyu. (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha
Medik.
Penulis
Saya yang bernama Vience Maryani Gulo adalah mahasiswa Program D-III
Kebidanan Harapan Keluarga. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan
dalam menyelesaikan proses pendidikan di Kebidanan Harapan Keluarga.
Jika ibu bersedia menjadi responden penelitin ini, maka silahkan ibu
menandatangani formulir persetujuan ini. Jika ada hal yang kurang dimengerti, ibu
boleh langsung bertanya kepada peneliti.
No. Responden :
Hari/tanggal :
3. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda cheklist ( ) pada pilihan
kuesioner
II. Pernyataan
Jawaban
hari
hari
menstruasi
Kuesioner : Kategori :
0 : jawaban salah Baik :1
1 : jawaban benar Cukup : 2
Kurang : 3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
Nama : Vience Maryani Gulo
Tempat/Tanggal Lahir : Siduahili, 01 Maret 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswi
Agama : Kristen Protestan
Anak ke : 1 dari 5 bersaudara
Alamat Rumah : Desa Onolimburaya
Kecamatan Mandrehe Barat
Kabupaten Nias Barat
Nomor Hp : 082168287519
Alamat Email : vincegulo24@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan :
2007 – 2012 : SD Negeri No.076714 Hiliwaito
2012 – 2015 : SMP Negeri 1 Sirombu
2015 – 2018 : SMA Negeri 1 Sirombu
2018 – 2021 : Akademi Kebidanan Harapan Keluarga
C. Data Keluarga
Nama Ayah : Mareti Gulo
Pekerjaan : PNS
Nama Ibu : Sayani waruwu
Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga
Saudara : 1. Missi Kristiani Gulo
2. Nonifati Indah Selvi Gulo
3. Lady Friska Gulo
4. Excellent Yetero Gulo