Anda di halaman 1dari 5

Barokah

By:

Gendre : Drama-Sad

01. Int, musholah, sore


Ustadz mengajar ngaji di musholah. Suasana tidak terlalu
ramai
Ustad bertanya ke para santri
“ ini yang lain mana”

Santri yang duduk dekat ustadz menjawab


“ ada yang tidur, sama mandi tad”

Ustadz yang menghadap ke selurus santri langsung mengahadap


kepada santri yang menjawab. Ustadz bertanya lagi dengan
wajah santai

“emmm yasudah”

Ustadz kembali melihat seluruh santri dan berkata


“ semoga yang masih tidur segera digerakkan hatinya oleh
Allah sehingga mereka bisa bergabung mengaji dengan kita
Aamiin”

Santri juga meng aamiin kan doa ustadz

Ustadz lanjut dan memulai pengajiannya


“untuk memulai pengajiannya yaitu muqaddimah saya
menjelaskan tentang kitab yang akan kita kaji. kitab kita
sekarang yang kita akan pelajari adalah kitab karya kyai
kita, kyai haji hasyim asy’ari yaitu kitab adabul alim.
Dalam kitab ini kita diajari tentang adab adab dalam menimba
ilmu. Dari apa yang harus kita siapkan sebelum belajar,
sedang belajar, dan sesudah belajar. Kita dalam mengaji
jangan mengharapkan biar atau nggak, jangan mikir mau jadi
apa nantinya, kita harus ikhlas dan mengharap ridho Allah.
Karena jika Allah ridho, insyaallah guru ridho, jika guru
ridho insyallah kalian dapat barokah dari guru”

“Ingat ridhohe kyai pangkate santri”

02. Int, kamar, sore


Ridho tidur diranjang. Lalu datang rizki yang baru selesai
mandi dengan mengusapkan handuk dikepala dan membawa gayung
yang berisi alat mandi dan membangunkan.
“dho bangun dho, ngaji, ngaji……… kamu itu dari kelas 1 sampe
kelas 3 diliat-liat nggak pernah ngaji. ayo sekali-kali
ngaji ntar lagi ujian trus lulus. Masa mondok nggak pernah
ngaji.”

Ridho yang bangun tidur dengan muka yang baru bangun. Dia
kesal dan menjawab
“ apaan sih orang lagi enak enak tidur juga”

Rizki yang diam mematung ikut kesal dan menjawab


“ kamu itu dari dulu nggak pernah ngaji. Sekali kali kamu
ngaji gitu “

Ridho duduk sambil mengusap mata menjawab


“serahku sih, percuma juga ngaji misalnya mau kerja
perkantoran sama aja nggak kepakek. Mending nggak usah
ngaji, ngabis-ngabisin waktu aja. Apa lagi dia kalo ngajar
gremeng nggak jelas klok ngajar, trus cepet lagi kalok
ngomong kan nggak masuk ilmunya, antara males ngajar sama
nggak bisa ngajar sih”

Rizki yang agak emosi sambil menunjuk menggunkan gayung


sambil bicara
“ ati ati ya kalo bicara, ilmunya nggak barokah loh, minta
maaf sana. Bahaya klo nggak minta maaf”

Ridho yang posisi duduk kembali keposisi tidur


“ nggak ah males”
Rizki sambil kesal
“ yaudah lah serah kamu kalo kamu lulus susah kerja nggak
tau ya”

Ridho yang sudah siap tidur menjawab


“ yaudah sana ganggu orang tidur aja”

Rizki pergi kelemari dan siap siap untuk mengaji. Dia buru
buru kemusholah dan membawa kitabnya untuk mengaji

03. Int, Musholah sore


Ustadz yang sudah selesai dengan pengajiannya mengakhiri
dengan kata kata semangat
“ semoga anak anak yang ngaji ini dapat istiqpomah dalam
mengaji. Dan semoga yang belum ngaji degerekkan hatinya dan
dapat mengaji aamiin”

Santri yang mengaji juga ikut meng aamiin kan doá dari
ustadz
Ustadz berdiri dan diikuti para santri yang salim kepada
ustadz. Lalu ustadz pergi dan diikuti para santri yang
menuju kamar.

04. Int, wisma, sore


Rizki kembali dan melihat jadwal ujian di dinding dan
memperhatikannya lalu rizki kembali kekamar. Dia melihat
ridho dan menggeleng-gelengkan kepala

Rizki berkata
“Nah kan bentar lagi ujian kamu sudah tau materi ujianya
belom”

Ridho pun hanya cuek dengan muka kesalnya

Rizki meneruskan ucapanya


“Dho-Dho aku gak bosen bosen ngingetin kamu agar mau ngaji
apa lagi mau ada ujian, ayo ngaji supaya dapat barokahnya”

Ridho pun menjawab dengan lantang


“Ngaji Ngaji Ngaji Tiap kali aku di ingatkan mesti soal
mengaji urusan ku banyak gak Cuma soal ngaji aku juga lagi
mikir nanti lulus dari pesantren mau kerja apa”

Riski pun kembali mengiatkan


“ hati hati kamu ridho guru bisa tidak ridho dengan ucapanmu
tadi dan yang kemarin itu sekarang lebih baik kamu minta
maaf ke ustad sana, besok juga ujian ayo mumpung belum
terlambat setelah ini ngaji bareng aku sama teman teman yang
lain biar dapet barokah nya ilmu”

Nanti aja ah mending aku tidur aja, capek aku diingetin kamu
terus !!!”

05. Int, lorong asrama Pagi


Ustad sedang menyiapkan soal ujian, bersamaan dengan para
santri yang berbaris rapi dam longar

Ustad lalu membagikan lembaran soal sambil berkata


“Ayo Mulai dibagikan soalnya ke temanya di belakang”

Riski yang bersemangat pun serius untuk mengerjakan ujian


Diikuti oleh para santri lain, begitu pula si ridho

Waktu pun berlalu ustad mengigatkan para santri untuk


mengumpulkan lembar soal ke meja
Semua santri bergiliran mengumpulkan lembar soal, begitu pun
ridho yang terakhir mengumpulkan soal

Ustadpun bertanya kamu santri yang jarang masuk ngaji ya

Ridho hanya mengangguk lalu berkata ya kepada ustad

Ustad bertanya kembali, Nama kamu siapa

“Ridho ustad”

“Kamu kenapa jarang ngaji saya lihat kamu sering main sama
riski di asrama, riski kan rajin mengaji kenapa kamu tidak
apa kamu tidak di ingatkan ridho”

“Gini ustad sebenarnya saya sudah di ingatkan sama riski


tapi saya sering sibuk makanya jarang ngaji”

 Ridho hanya berguman berbohong kepada ustad

Ustad lanjut berbicara

“Ya sudah, Gak papa tapi lain kali jangan malas malas untuk
berangkat ngaji ya Ikut dengerin aja gak papa kok kalau gak
paham bisa tanya sama ustad, ilmu itu bisa menjadi barokah
kalau gak sekarang pahamnya mungkin nanti kalau sudah lulus”

Ridho pun salim dan pergi meninggalkan ustad

06. Ext Soepomo, halaman depan pagi


Hari kelulusan tiba
Rizki lulus menjadi anak yang pandai dan sekarang menjadi
kiai besar, sedangkan ridho masih bingung mencari pekerjaan
suatu hari ridho teringat dengan pesan rizki akan barokahnya
ngaji dan kesalahanya kepada ustad. Kini dia bingung mencari
Bantuan kepada siapa. Akhirnya dia mengajak pertemuan dengan
sahabat lamanya rizki di rumahnya

Ridho “Assalamualaium”
Rizki “waalaikumsalam”
Ridho “rizki sebenarnya begini, aku teringat dengan pesan
nasihatmu dahulu aku sekarang sulit untuk mencari pekerjaan
aku ingin meminta bantuanmu untuk meminta maaf dan doa dari
ustadz dulu di pondok”

Rizky “baiklah akan saya antar kamu ke rumahnya ustad setelah


ini”

Usai percakapan mereka selesai


Besonya mereka berangkat ke rumah ustadz dengan menggunakan
sepeda motor

07. Int Soepomo pagi


Rizki dan ridho menaiki motornya dan menuju rumah ustadz

Rizki “Assalamualaikum Ustad”


Ustad “Waalaikumsalam oh rizki kamu kenapa kesini, ayo duduk
dulu. Tungu ya sambil saya siapkan tehnya”

Iya ustadz, saya kesini ingin mengantar sahabat saya yang dulu
satu alumni dengan saya yaitu ridho

Ah iya ridho yang pintar itu kan

Tapi dia kesini ingin menyampaikan permintaan maaf karena


kesalahanya dahulu

Anda mungkin juga menyukai