Dosen pengampu:
2023
A. DESENTRALISASI PENDIDIKAN
Definisi dari desentralisasi adalah transfer kekuasaan pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah dimana pemerintah daerah masing-masing diberi wewenang untuk
bisa mengatur daerahnya. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang masuk pada
tanggung jawab daerah masing-masing. Hal ini biasa disebut sebagai desentralisasi
pendidikan. Otoritas transformasi manajemen pendidikan dari yang semulanya
sentralisasi ke sistemasi desentralisasi pendidikan. Desentralisasi dalam pendidikan
memberikan sebuah kebebasan yang luas kepada daerah untuk bisa merencanakan
maupun membuat sebuah keputusan untuk memecahkan sebuah persoalan yang
dihadapi (Galih W. Pradana, 2020, pp. 40-41).
B. PENDANAAN PENDIDIKAN
1. Landasan Hukum Pendanaan Pendidikan di Indonesia
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menetapkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak memperoleh Pendidikan
dan wajib mengikuti Pendidikan dasar, dan pemerintah wajib menyediakan dana
untuk itu. Dalam hal ini pemerintah mengeshkan dan menyelenggarakan satu
system Pendidikan nasional untuk memajukan keimanan, ketakwaan dan akhlak
mulia untuk mencerdaskan bangsa, negara mengutamakan anggaran Pendidikan
setidaknya menyumbang 20 persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara
(APBN) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) menyesuaikan
dengan kebutuhan penyelenggaraan Pendidikan nasional. Pemerintah mendorong
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjujung tinggi nilai-nilai
agama dan bangsa untuk kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia
(Rahmawati, 2015, p. 2).
Disebutkan secara khusus dana Pendidikan bahwa selain gaji pendidik dan
biaya Pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20 persen dari anggaran APBN
dari sektor Pendidikan dan minimal 20 persen dari APBD. Distribusi gaji guru dan
dosen PNS dalam APBN dan APBD. Pembiayaan penyelenggaraan pendidikan
masyarakat dapat berasal dari penyelenggara, masyarakat, pemerintah, pemerintah
daerah atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Pembiayaan pendidikan di Indonesia, undang-undang
mengatur sebagai berikut:
a. Pendanaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
operasional.
b. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana disebutkan pada ayat (1)
meliputi pendanaan penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan SDM
dan modal kerja tetap.
c. Pembiayaan personal sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) meliputi yang
harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran secara
teratur dan berkelanjutan.
d. Biaya operasi satuan Pendidikan sebagaimana disebutkan pada ayat (1)
meliputi:
1) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji.
2) Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai.
3) Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
e. Standar biaya operasi satuan pendidikan ditetapkan dengan Peraturan Menteri
berdasarkan usulan BSNP.
Cara yang bisa dilakukan agar dapat melihat apakah cara tersebut
memuaskan atau tidak dengan melakukan:
a. Menentukan berbagai proporsi berdasarkan jenis kelamin, usia dan tingkat
melek huruf.
b. Pendistribusian sumber daya pendidikan secara efektif dan merata.
Pemerintah pusat mensubsidi sektor pendidikan dibandingkan dengan
sektor lain karena kewajiban.
E. KESIMPULAN
Masalah pendidikan tidak ada habisnya. Terkhusus dalam kasus pembiayaan
pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya biaya yang diperlukan
untuk menempuh tingkat pendidikan yang semakin tinggi pada saat ini. Benar adanya
bahwa pendidikan yang bermutu dibutuhkan biaya yang lebih. Tetapi kenyataannya,
sumber finansial setiap masyarakat di Indonesia masih belum cukup membiayai
tingkat pendidikan akibat sumber penghasilan yang tidak tentu.
Sistem pendanaan pendidikan di Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebijakan
yang dibuat pemerintah, seperti adanya sistem sentralisasi dan desentralisasi.
Kenyataan yang ada ialah biaya pendidikan di Indonesia sangatlah mahal dan hal
tersebut tidak seimbang dengan penghasilan rata-rata masyarakat yang lebih kecil dari
keperluan kesehariannya. Tetapi saat ini para pendidik mulai terbantu dengan adanya
lebijakan mengenai kenaikan dan kesejahteraan pendidik. Pada tahun 2011
pemerintah sudah melaksanakan ketentuan UUD 1945 pasal 31 tentang alokasi APBN
untuk pendidikan sebanyak 20%. Oleh sebab itu, adanya biaya dalam menambah
pendapatan pendidik terutama pegawai negeri sipil yang memiliki pangkat rendah
yang belum berumah tangga dengan masa jabatan 0 tahun dengan sekurang
kurangnya 2 juta perbulan.
DAFTAR PUSTAKA
Fironika, R. (2011). Pembiayaan Pendidikan di Indonesia. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
45.
Musfah, J. (2018). Analisis Kebijakan Pendidikan Mengenai Krisis Karakter Bangsa. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.