1.MUHAMMAD FUAD/23030184099
2.NUR AZIZAH/23O30184105
Tugas topik 5
Pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun telah diatur dalam UU. No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Sistem pendidikan nasional memberi kesempatan dan hak kepada setiap warga
negara yang sama atas pendidikan. sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 34 yang berbunyi:
(1) Setiap warga negara yang berusia 6 tahun dapat mengikuti program wajib belajar
(2) Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang
pendidikan dasar tanpa memungut biaya.
(3) Wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan.
Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.
(4) Ketentuan mengenai wajib belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur
lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Konsep pembangunan nasional pendidikan dasar 9 tahun merupakan usaha yang harus dilakukan,
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan, meningkatkan kualitas hidup dan martabatnya.
Konsep wajib belajar 9 tahun merupakan pendidikan dasar yang dialami oleh setiap warga negara agar
semua warga tahu akan kewajiban, haknya dan keterampilan untuk menghadapi kesulitan dan
meningkatkan kualitas hidupnya
1) b.Dalam pasal 10 ayat q UUSPN No.2/1989 dikemukakan perbedaan antara jalur Pendidikan
ditinjau dari 5 segi sistem Pendidikan. Jelaskan masing-masing segi tersebut dan berilah masing-
masing sebuah contoh.
-Pendidikan luar sekolah:pendidikan yang di selenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar-
mengajar akan tetapi tidak berjenjang dan tidak berkesinambungan dan dilaksanakan di dalam
lingkungan keluarga mengajarkan budaya dan keyakinan agama.Contoh:Bimbel,PLS
-Pendidikan kejuruan: pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang
tertentu.Contoh: SMK
-Pendidikan luar biasa: pendidikan yang khusus diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang
kelainan fisik dan/atau mental.Contoh:SLB
-Pendidikan kedinasan: pendidikan yang berusaha meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas
kedinasan untuk pegawai atau calon pegawai suatu Departemen Pemerintah atau Lembaga Pemerintah
Non Departemen.Contoh: AKMIL,IPDN
Pendidikan non formal merupakan Pendidikan yang terstruktur tanpa persyaratan Dan Pendidikan in
formal merupakan Pendidikan yang tidak terstruktur. Kedua Pendidikan tersebut menjadi Pendidikan
diluar konteks Pendidikan formal.
pendidikan formal
Pendidikan informal
Pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang memiliki jenjang, mulai dari jenjang sekolah dasar,
menengah, sampai perguruan tinggi. Ini merupakan pendidikan yang diselenggarakan sekolah-sekolah
pada umumnya.
-Ijazah dan dokumen lainnya sangat penting untuk menerima peserta didik dalam mengikuti jenjang
pendidikan selanjutnya.
Pendidikan non formal merupakan jalur pendidikan yang diselenggarakan di luar lingkungan pendidikan
formal dengan sistem pelaksanaan secara berjenjang dan terstruktur.
-Pendidikan non formal diselenggarakan agar peserta didik memperoleh keterampilan yang dapat
langsung digunakan. Sehingga, pendidikannya lebih mengarah pada belajar fungsional sesuai kebutuhan.
-Lebih menekankan pada usaha belajar peserta didik. Biasanya lembaga non formal meminta peserta
didik untuk belajar mandiri, sehingga harus memiliki inisiatif dan kontrol dalam kegiatan belajar.
-Kurikulum yang digunakan bersifat fleksibel, dapat ditentukan sesuai tujuan peserta didik, dan dapat
dirundingkan dengan terbuka.
-Tenaga pendidik merupakan fasilitator, sehingga tidak menggurui. Sedangkan, hubungan antara
pendidik dan peserta didik adalah informal atau akrab.
Perkembangan tujuan Pendidikan Nasional di negara sangat bervariasi tergantung pada konteks
negaranya. Ada beberapa elemen umum dalam perkembangan tujuan pendidikan nasional yang dapat
diidentifikasi:
•Akses Pendidikan untuk Semua: tujuan penting pendidikan nasional adalah memastikan akses
pendidikan untuk seluruh warga negara secara merata, tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi ,
geografis dan latar belakang sosial. Ini mencakup upaya untuk mengatasi kesenjangan pendidikan.
•Peningkatan Keterampilan dan Kepemimpinan: Pendidikan nasional sering bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan dan kepemimpinan yang diperlukan dalam masyarakat dan dunia kerja.
Ini dapat mencakup pendidikan kejuruan, pelatihan, dan program-program yang mendukung
pengembangan keterampilan.
•Peningkatan Kualitas Pendidikan: Tujuan ini mencakup peningkatan kualitas proses pembelajaran,
metode pengajaran dan kurikulum. Negara berusaha meningkatkan kompetensi guru, meninjau
kurikulum, dan menggunakan penilaian untuk
• Pendidikan Inklusif: tujuan yang mendorong pendidikan yang memasukkan individu dengan berbagai
kebutuhan, termasuk mereka yang memiliki disabilitas atau kebutuhan khusus. Negara-negara
bertujuan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif.
•Keberlanjutan Lingkungan dan Kebudayaan: Tujuan pendidikan nasional mencakup pendidikan tentang
keberlanjutan lingkungan, pelestarian budaya, dan pemahaman nilai-nilai sosial.
•Menghasilkan Warga Negara yang Bertanggung Jawab: Mencakup pembentukan warga negara yang
bertanggung jawab, etis, dan aktif dalam masyarakat. Pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan kepemimpinan dan kewarganegaraan yang baik.
Perkembangan tujuan pendidikan nasional dipengaruhi oleh perubahan dalam nilai-nilai sosial, tuntutan
ekonomi, perkembangan teknologi, serta masalah sosial dan politik yang muncul dalam masyarakat.
Tujuan pendidikan nasional biasanya disusun dalam dokumen-dokumen kebijakan pendidikan, seperti
rencana strategis pendidikan nasional, undang-undang pendidikan, dan program-program pendidikan
yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Pembangunan disektor Pendidikan sangat penting karena dapat meingkatkan kualitas sumber daya
manusia Indoesia. Pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin namun masih banyak kendala atau
permasalahan yang belum bisa terselesaikan. seperti belum meratanya Pendidikan dan infrastruktur
diindonesia khususnya di daerah pedalaman.
Pendidikan sebagai upaya yang bulat dan menyeluruh hasilnya tidak segera dapat dilihat. Ada jarak
penantian yang cukup panjang antara dimulainya proses usaha dengan tercapainya hasil. Namun
demikian jika ditilik secara saksama tidaklah dapat dipungkiri bahwa andil yang diberikan oleh
pendidikan pada pembangunan sungguh-sungguh sangat besar. Jika pembangunan dipandang sebagai
system makro maka pendidikan merupakan sebuahh komponnen atau bagian dari pembangunan.
Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang
berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia pendidikan adalah
terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pebangunan yang manusiawi.
Prof. Dr. Slamet Iman Santoso mmenyatakan bahwa tujuan pendidikan menghasilkan manusia
yang baik. Manusia yang baik di mana pun ia berada akan memperbaiki lingkungan.
a) Lingkungan keluarga
Di dalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang baik (habit formation)tentang
hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral. Disamping itu, kepada mereka
ditanamkan keyakinan-keyakinan yang penting, terutama hal- hal yang bersiifat religius.
b) Lingkungan sekolah
Di lingkungan sekolah (pendidikan formal),peserta didik dibimbing untuk memperluas bekal yang
telah diperoleh dari lingkungan kerja keluarganya berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
c) Lingkungan masyarakat
Di lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal), peserta didik memperoleh bekal praktis untuk
berbagai jenis pekrjaan, khususnya mereka yang tidak sempat melanjutkan proses belajarnya melalui
jalur formal.
Jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah (SM), dan pendidikan tinggi (PT) memberikan
bekal kepada para peserta didik secara berkesinambungan. Pendidikan dasar merupakan basic
education yang memberikan bekal dasar bagipendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Artinya
pendidikan tinggi berkulitas, jika pendidikan menengahnya berkualitas, dan pendidikan menengah
berkualitas jika pendidikan dasarnya berkualitas.
Dengan basic education pada pendidikan dasar juga diartikan bahwa pendidikan dasar
memberikan bekal dasar kepada warga Negara yang tidak sempat melanjutkan pendidikan untuk dapat
melibatkan diri ke dalam gerak pembangunan. Pendidikan pada tingkat menegah memberikan dua
macam bekal yaitu membekali peserta didik yang ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi (SMA) dan
bekal kerja bagi peserta didik yang tidak melanjutkan sekolah (SMTA). Pendidikan tinggi (PT)
memberikan bekal kerja keahlian menurut bidang tertentu.
Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi antara lain: bidang ekonomi, hokum,
social politik, keuangan, perhubungan ,dan komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-
lain. pembangunan sektor kehidupan tersebut dapat diartikan sebagai aktivitas, pembinaan,
pengembangan, dan pengisian bidang-bidang kerja tersebut agar dapat memenuhi hajat hidup warga
Negara sebagai suatu bangsa sehingga tetap jaya dalam kancah kehidupan antara bangsa-bangsa di
dunia.
Uraian tentang sumbangan pendidikan pada pembangunan seperti dikemukakan di atas dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a) Pada langkah pertama, pendidikan menyiapkan manusia sebagai sumber daya pembangunan.
Kemudian manusia selaku sumber daya pembangunan membangun lingkungannya.
b) Pada instansi terakhir, manusialah yang menjadi kunci pembangunan. Kesuksesan
pembangunannya sangat tergantung kepada manusianya.
c) Pendidik memegang peranan penting karena merekalah yang menciptakan manusia pencipta
pembangunan