Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Ilham Lubis

Nim : 22003114

Matkul : Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan

Resume Pertemuan 9

A.Pengertian Pendidikan Nasional

pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945.Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.Pendidikan nasional di Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut: Mengembangkan
kemampuan Membentuk watak Membentuk peradaban bangsa yang bermartabat Mencerdaskan
kehidupan bangsa.

B.Pengertian sistem pendidikan nasional

Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada hakikatnya pendidikan merupakan suatu
hak setiap individu anak bangsa untuk dapat menikmatinya. Pendidikan merupakan usaha sadar
yang dilakukan oleh manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses
pembelajaran sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 31. Sebagai konsekuensi dari bunyi
UU “mencerdaskan kehidupan bangsa”, maka seluruh komponen bangsa baik orang tua,masyarakat
maupun pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mewujudkannya.

C.Fungsi dan Tujuan Sistem Pendidikan Nasional

Fungsi Sistem Pendidikan Nasional adalah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan
tujuan nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

D. Kelembagaan ,Program dan Pengelolaan pendidikan

Kelembagaan ,Program dan Pengelolaan pendidikan pada dasarnya merupakan bagian dan sistem
pendidikan secara keseluruhan.Untuk memahami bagaimana keberadaan masing-masing komponen
tersebut sebagai bagian dari keseluruhan sistem pendidikan nasional,maka berikur ini hendak
dibahas mengenai jalur ,jenjang dan jenis pendidikan.

1. Jalur Pendidikan

Jalur pendidikan terdiri atas 3 jalur, yaitu:

Pendidikan formal, jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Ciri-ciri Pendidikan Formal :


Tempat berlangsungnya kegiatan proses pembelajaran di gedung sekolah.


• Untuk menjadi peserta didik ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi misalnya usia.
• Memiliki jenjang pendidikan secara jelas.
• Kurikulumnya disusun secara jelas untuk setiap jenjang dan jenisnya.
• Materi pembelajaran bersifat akademis.
• Pelaksanaan proses pendidikan relatif memakan waktu yang cukup lama.
• Ada ujian formal yang disertai dengan pemberian ijazah.
• Penyelenggaraan pendidikan adalah pemerintah/swasta.
• Tenaga pengajar harus memiliki klasifikasi tertentu sebagaimana yang ditetapkan dan
diangkat untuk tugas tersebut.
• Diselenggarakan dengan menggunakan administrasi yang reltif seragam.
Nonformal, jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur
dan berjenjang.

Ciri-ciri Pendidikan Nonformal :

• Penyelenggaraan kegiatan proses pembelajaran dapat dilakukan diluar gedung sekolah.


• Adakalanya usia menjadi persyaratan ,tetapi tidak merupakan suatu keharusan.
• Pada umumnya tidak memiliki jenjang yang jelas.
• Adanya program tertentu yang khusus hendak ditangani.
• Bersifat praktis dan khusus.
• Pendidikannya relatif berlangsung secara singkat,
• Kadang-kadang ada ujian dan biasanya peserta mendapatkan sertifikat.
• Dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta
Informal, jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

Ciri-ciri Pendidikan Informal :

• Dapat dilaukan dimana saja dan tidak terikat oleh hal-hal yang formal.
• Tidak ada persyaratan apapun.
• Tidak ada program yang direncanakan secara formal.
• Berlangsung sepanjang hayat.
• Tidak ada ujian.
• Tidak ada lembaga tertentu penyelenggaranya.
2. Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
peserta didik,tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang akan dikembangkan.

3. Jenis Pendidikan

Jenis pendidikan mencakup:

• pendidikan umum,
• kejuruan,
• akademik,
• profesi,

• vokasi,

keagamaan, dan
• Khusus

E. Upaya Pengembangan Sistem Pendidikan Nasional

Untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional dilakukan pembaruan-pembaruan yang meliputi


landasan yuridis, kurikulum dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan, dan tenaga
kependidikan.

1. Pembaruan Landasan Yuridis

Pembaruan landasan yuridis berhubungan dengan hal-hal yang bersifat mendasar (fundamental) dan
bersifat prinsipal.Dikatakan demikian karena landasan yuridis mendasari semua kegiatan
pelaksanaan pendidikan dan mengenai hal-hal yang penting seperti komponen struktur pendidikan,
kurikulum, pengelolaan, pengawasan, dan ketenagaan.

2. Pembaruan Kurikulu

Ada dua faktor pengendali yang menentukan arah pembaruan kurikulum, yaitu yang sifatnya
mempertahankan dan yang mengubah. Yang termasuk faktor yang pertama adalah landasan
filosofis, yaitu falsafah bangsa Indonesia, Pancasila dan UUD 1945 dan landasan historis yang
mencakup unsur-unsur yang menguasai hajat hidup orang banyak dari dulu sampai sekarang. Yang
termasuk faktor yang kedua adalah landasan sosial berupa kekuatan-kekuatan sosial di masyarakat,
dan landasan psikologis yakni cara peserta di dalam belajar.

3. Pembaruan Pola Masa Studi

Pembaruan pola masa studi termaksud pendidikan yang meliputi pembaruan jenjang dan jenis
pendidikan serta lama waktu belajar pada satuan pendidikan.Perubahan pola masa studi sebagai
suatu tanda adanya pembaruan pendidikan berupa penambahan/pengurangan masa studi.

4. Pembaruan Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan adalah tenaga yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih,
meneliti, mengembangkan, mengelola serta memberikan pelayanan teknis dalam bidang
pendidikan. Pembaruan terhadap komponen tenaga kependidikan dipandang sangat penting karena
pembaruan pada komponen-komponen lain tanpa ditunjang oleh tenaga-tenaga pelaksana yang
kompeten, tidak akan ada artinya. Tenaga lain selain guru adalah pustakawan, laboran, konselor,
teknisi sumber belajar, dan lain-lain.

F.Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan antara lain
sebagai berikut:

• Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun 1950, Nomor 2 tahun
1945, Bab III Pasal 4 Yang Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas
yang termaktub dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan kebudayaan bangsa
Indonesia.

• Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi: Dasar pendidikan
adalah falsafah negara Pancasila.

Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab IV bagian pendidikan
berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.
• Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian Pendidikan yang
berbunyi: Pendidikan Nasional (yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
• Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
• Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

G.Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Nasional

Sesuai Undang-Undang 20/2003 tentang Sisdiknas, ada 6 (enam) prinsip. Ketentuan ini, diatur pada
bab II pasal 4 yang diuraikan dalam 6 ayat.

Pendidikan diselenggarakan secara demokrtis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan system terbuka dan
multimakna.

Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
yang berlangsung sepanjang hayat.

Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan


mengembangan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.

Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi
segenap warga masyarakat.

Pendidkan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran


serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

Pendidikan nasional yang ditetapkan dalam Undang-undang no 2 tahun 1989 mengungkapkan


prinsip-prinsip sebagai suatu system, yaitu :

• Yang berakar pada kebudayan nasional dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1995 ,serta
melanjutkan dan maeningkatkan pendidikan P4.
• Merupakan satu keseluruhan dan dikembangkan untuk ikut berusaha mencapai tujuan
nasional, yaiatu memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa demi
terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
• Mencakup jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah.
• Mengatur bahwa jalur pendidikan sekolah terdiri atas 3 jenjang utama, yaitu pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan perguruan tinggi yang masing-masing terbagi pula dalam
tingkatan.

• Mengatur bahwa kurikulum, peserta didik, dan tenaga kependidikan, terutama guru, dosen,
atau tenaga pengajar merupakan 3 unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan
belajar mengajar.

Mengatur secara terpusat, namun penyelenggaraan satuan dan kegiatan pendidikan


dilaksanakan secara tidak terpusat.
• Menyelenggarakan satuan dan kegiatan pendidikan sebagai tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat dan pemerintah.
• Mengatur bahwa satuan dan kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah
dan masyarakat berkedudukan serta diperlukan dengan penggunaan ukuran yang sama.

Anda mungkin juga menyukai