Anda di halaman 1dari 6

TANYA JAWAB KELOMPOK 6

1. Apa solusi yang pemateri tawarkan untuk mengatasi Pelanggaran


Kode etik Akuntan?
Terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
pelanggaran kode etik akuntan. Beberapa solusi yang dapat dilakukan antara
lain meningkatkan religiusitas, meningkatkan kompetensi dengan mengikuti
pelatihan dan sertifikasi, serta memperkuat pengawasan dan penegakan
hukum.
Dalam praktiknya, perguruan tinggi dapat menyisipkan pemahaman
etika di setiap mata kuliah, terutama yang berkaitan langsung dengan dunia
usaha dan ekonomi. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kualitas
pengawasan terhadap profesi keuangan, meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, serta memberikan sanksi bagi pelanggar kode etik. Semua solusi
tersebut dapat membantu mengatasi pelanggaran kode etik akuntan dan
menjaga integritas dalam melaksanakan tugas.
(Pertayaan dari saudari Nurliah).
2. Bisakah anda memberikan saya penjelasan terkait peran penalaran
moral dalam etika akuntan !
Penalaran moral merupakan kemampuan individu untuk
mempertimbangkan aspek etika dan moral dalam pengambilan keputusan.
Dalam konteks etika akuntan, penalaran moral sangat penting karena
akuntan sering kali dihadapkan pada situasi yang kompleks di mana mereka
perlu mempertimbangkan berbagai nilai, prinsip, dan kepentingan yang
terlibat. Berikut adalah peran penalaran moral dalam etika akuntan:
a. Mengidentifikasi dilema etika
Penalaran moral membantu akuntan untuk mengenali dan
mengidentifikasi dilema etika yang mungkin timbul dalam praktik
akuntansi. Mereka dapat melihat situasi yang kompleks dari berbagai
sudut pandang moral, mempertimbangkan nilai-nilai yang terlibat, dan
mengidentifikasi konflik antara kepentingan yang saling bertentangan.
b. Evaluasi konsekuensi
Penalaran moral membantu akuntan untuk mengevaluasi konsekuensi
dari berbagai pilihan yang tersedia dalam pengambilan keputusan.
Mereka harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari
tindakan mereka terhadap berbagai pemangku kepentingan, seperti
klien, pemegang saham, karyawan, dan masyarakat secara umum.
Akuntan harus mempertimbangkan implikasi sosial, lingkungan, dan
ekonomi dari tindakan mereka dalam konteks yang lebih luas.
c. Menerapkan prinsip etika
Penalaran moral memungkinkan akuntan untuk menerapkan prinsip-
prinsip etika yang relevan dalam pengambilan keputusan mereka.
Mereka harus mempertimbangkan prinsip-prinsip seperti keadilan,
integritas, transparansi, pertanggungjawaban, dan keberlanjutan dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai akuntan.
d. Memperkuat integritas professional
Penalaran moral membantu menjaga integritas profesional akuntan.
Dalam menghadapi tekanan atau godaan untuk melanggar etika,
akuntan yang memiliki penalaran moral yang baik akan tetap
berpegang pada prinsip dan nilai-nilai etis profesi mereka. Mereka
akan bertindak sesuai dengan kode etik dan prinsip-prinsip moral yang
mereka anut, meskipun itu bisa melibatkan pengorbanan atau
konsekuensi pribadi.
e. Mengambil keputusan etis
Penalaran moral memungkinkan akuntan untuk membuat keputusan
yang etis dalam situasi yang kompleks. Dengan mempertimbangkan
prinsip etika, nilai-nilai moral, dan konsekuensi dari tindakan mereka,
akuntan dapat memilih pilihan yang paling tepat secara moral dan
sesuai dengan kode etik profesi mereka.
Dalam rangka menjalankan tugas profesional dengan integritas,
akuntan perlu mengembangkan penalaran moral yang kuat untuk
memastikan bahwa keputusan dan tindakan mereka sesuai dengan nilai-nilai
etis yang diharapkan dalam profesi akuntansi.
(Pertayaan saudara Sartika)
3. Apa tindakan yang harus diambil oleh seorang akuntan jika ia
mengetahui adanya pelanggaran etika dalam praktik bisnis klien yang
dilayani?
Jika seorang akuntan mengetahui adanya pelanggaran etika dalam
praktik bisnis klien yang dilayani, maka ia harus mengambil tindakan yang
tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Berikut adalah beberapa tindakan
yang dapat diambil oleh seorang akuntan dalam menghadapi pelanggaran
etika bisnis klien:
a. Melakukan investigasi
Akuntan harus melakukan investigasi terhadap pelanggaran etika yang
dilakukan oleh klien. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
pelanggaran tersebut benar-benar terjadi dan untuk mengetahui sejauh
mana dampak dari pelanggaran tersebut.
b. Memberikan saran
Setelah melakukan investigasi, akuntan harus memberikan saran
kepada klien mengenai tindakan yang harus pelanggaran etika yang
terjadi. Saran yang diberikan harus diambil untuk mengatasi
didasarkan pada kode etik profesi akuntan dan nilai-nilai etika yang
berlaku.
c. Melaporkan pelanggaran
Jika klien mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi
pelanggaran etika yang terjadi, maka akuntan harus melaporkan
pelanggaran tersebut pihak yang berwenang. Hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya pelanggaran etika yang lebih serius di masa
depan.
d. Menghentikan kerja sama
Jika pelanggaran etika yang dilakukan oleh klien sangat serius dan
tidak klien tersebut. Hal ini dilakukan untuk dapat diatasi, maka
akuntan harus menghentikan kerja sama dengan menjaga integritas
profesi akuntant dan untuk menghindari terjadinya pelanggaran yang
lebih serius di masa depan.
Dalam praktiknya, akuntan harus mematuhi kode etik profesi akuntan
dan menjaga integritas dalam melaksanakan tugas. Selain itu, penting juga
untuk meningkatkan kualitas pengawasan terhadap profesi keuangan,
kualitas sumber daya manusia, serta memberikan sanksi bagi pelanggar
kode etik. Dengan demikian, akuntan dapat mengambil keputusan yang
lebih baik dan menjaga integritas dalam melaksanakan tugas.
(Pertayaan saudari Nurhayati)
4. Bagaimana cara menangani situasi di mana terdapat konflik antara
kewajiban profesional seorang akuntan dengan tuntutan bisnis atau
permintaan dari atasan mereka?
Menangani konflik antara kewajiban profesional dan tuntutan bisnis.
situasi di mana terdapat konflik antara kewajiban profesional seorang
akuntan dengan tuntutan bisnis atau permintaan dari atasan mereka dapat
menjadi dilema yang sulit dihadapi. Berikut adalah beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk menangani konflik tersebut:
a. Menunjukkan surat penugasan dari klien
Cara yang biasa dilakukan adalah menunjukkan surat penugasan dari
klien. Hal ini dilakukan untuk menghindari tuntutan kelalaian di
dalam suatu audit, kantor akuntan publik dapat menunjukkan surat
penugasan dari klien.
b. Melakukan manajemen konflik
Manajemen konflik adalah cara untuk mengatur dan mengatasi dengan
baik adanya konflik bisnis. Dengan adanya manajemen konflik,
berbagai konflik dan bahkan masalah di dalam dunia bisnis dapat
diminimalisasi dan juga dapat dicegah sebelum akhirnya merugikan
pihak satu dan yang lain.
c. Menerapkan kode etik profesi
Kode etik menjadi salah satu jembatan untuk membentuk kepercayaan
pihak-pihak lain dan masyarakat luas atas profesionalitas profesi
akuntan publik. Pemerintah menetapkan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2011 tentang Akuntan Publik yang mengatur sanksi
administratif dan pidana bagi pelanggar kode etik. Oleh karena itu,
akuntan harus mematuhi kode etik profesi akuntan dan menjaga
integritas dalam melaksanaka.
d. Melakukan investigasi
Akuntan harus melakukan investigasi terhadap pelanggaran etika yang
dilakukan oleh klien. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwan
pelanggaran tersebut benar-benar terjadi dan untuk mengetahui sejauh
mana dampak dari pelanggaran tersebut.
e. Memberikan saran
Setelah melakukan investigasi, akuntan harus memberikan saran
kepada klien mengenai tindakan yang harus diambil untuk mengatasi
pelanggaran etika yang terjadi. Saran yang diberikan harus didasarkan
pada kode etik profesi akuntan dan nilai-nilai etika yang berlaku.
f. Melaporkan pelanggaran
Jika klien tidak mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi
pelanggaran etika yang terjadi, maka akuntan harus melaporkan
pelanggaran tersebut kepada pihak yang berwenang. Hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya pelanggaran etika yang lebih serius di
masa depan.
Dalam menghadapi konflik antara kewajiban profesional dan tuntutan
bisnis, akuntan harus mempertimbangkan nilai-nilai etika dan integritas
profesi akuntan. Oleh karena itu, akuntan harus mematuhi kode etikprofesi
akuntan dan menjaga integritas dalam melaksanakan tugas. Selain itu,
akuntan juga dapat melakukan manajemen konflik dan memberikan saran
kepada klien untuk mengatasi pelanggaran etika yang terjadi. Jika klien
tidak mengambil tindakan yang tepat, akuntan harus melaporkan
pelanggaran tersebut kepada pihak yang berwenang.
(Pertayaan saudari Nur Ainun)
Kami kelompok 6 : Aisyah, Hayati, Akbar, Ashar Rahman
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah bertanya, sampai
jumpa di semester 5.

Anda mungkin juga menyukai